Disusun Oleh
Kelompok 1:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
pada pasien dengan Gangguan Kebutuhan Oksigen”, sebagai salah satu syarat untuk
dan oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada
umumnya
Penyusun
i
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………………………………………..iii
B. TUJUAN……………………………………………………………………………………………………………………..…iii
I. PENGERTIAN
OKSIGENASI…………………………………………………………………………………………….1
OKSIGENASI………………………………………………………………………………..2
PERNAPASAN………………………………………………………………………………….
PERNAPASAN…………………………………………….
VI. PENGKAJIAN
KEBIDANAN……………………………………………………………………………………………..
VII. DIAGNOSA
KEBIDANAN………………………………………………………………………………………………..
VIII. RENCANA
KEBIDANAN………………………………………………………………………………………………….
EVALUASI………………………………………………………………..
A. Konsep Dasar……………………………………………………………………………………………………………………
ii
B. Konsep Dasar Kebidanan…………………………………………………………………………………………………
I. Pengkajian……………………………………………………………………………………………………………….
III. Evaluasi…………………………………………………………………………………………………………………….
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………
B. Saran………………………………………………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………………….
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling mendasar yang digunakan
untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktifitas berbagai
organ sel tubuh.
Dalam kaitannya pemenuhan kebutuhan oksigenasi tidak terlepas dari peranan fungsi
sisitem pernafasan dan kardiovaskuler yang menyuplai kebutuhan oksigen tubuh. Dan dalam
implementasinya mahasiswa kebidanan diharapkan lebih memahami tentang apa oksigenasi,
bagaimana proses kebidanan pada klien dengan gangguan oksigenasi dan bagaimana
praktik kebidanan yang mengalami masalah atau gangguan oksigenasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa khususnya mahasiswa
kebutuhan oksigenasi dan praktek kebidanan yang bisa diimplementasikan pada klien
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa lebih memahami
Pengertian Oksigenasi
Pengkajian Kebidan
Diagnosa Kebidanan
Rencana Kebidanan
iv
BAB II
TINJAUAN TEORI
I. PENGERTIAN OKSIGENASI
Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada
merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling mendasar yang digunakan untuk
1. Hidung
- Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan
kartilago
rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang
disebut septum
1
- Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet yang mensekresi
gerakan silia
- Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-
paru
reseptor olfaktori terletak dalam mukosa hidung, dan fungsi ini berkurang
2. Faring
- Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring laring
(laringofaring) ), dan
dan digestif
3. Laring
menghubungkan faringdan trakea. Laring sering disebut sebagai kotak suara dan
terdiri atas :
- Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama
menelan
- Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini
2
- Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago
tiroid.
- Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan
juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing daN
memudahkan batu.
4. Trakea
1. Bronkus
terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri. Disebut bronkus lobaris kanan (3
lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus). Bronkus lobaris kanan terbagi
2. Bronkiolus
3. Bronkiolus Terminalis
4. Bronkiolus respiratori
3
Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori. Bronkiolus
respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas konduksi dan
6. Alveoli
Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2. Terdapat sekitar 300 juta yang jika
bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2. Terdiri atas 3 tipe :
- Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoli
- Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi
- Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis
7. PARU
dada atau toraks. Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi
jantung dan beberapa pembuluh darah besar. Setiap paru mempunyai apeks dan
basis. Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris.
Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus. Lobos-lobus tersebut terbagi
8. PLEURA
Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastic. Terbagi
mejadi 2 :
4
Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang
dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah
kolap paru-paru
lingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang (ekspirasi).
1. Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru
5
b. Jalan nafas yang bersih
2. Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan
rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis dan dikelilingi oleh jaringan pembuluh
darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang disebut membran respirasi.
Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membrane
respirasi sangat mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien tekanan oksigen
antara alveoli dan darah yang memasuki kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg.
c. Jumlah darah
e. Afinitas
akan berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa
c. Hematokrit darah
6
d. Latihan (exercise)
1. Tahap Perkembangan
sebelumnya berisicairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang kecil dan jalan
nafas yang pendek.Bentuk dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-kanak,
transversal. Pada orang dewasathorak diasumsikan berbentuk oval. Pada lanjut usia
2. Lingkungan
daratan, makin rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup individu.
Sebagai akibatnya individu pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan dan
respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi, sehingga darah
akan mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari permukaan
oksigen.
3. Gaya Hidup
Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan
denyut jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan
tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru.
4. Status Kesehatan
7
Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat
5. Narkotika
Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan
ketikadepresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-
c. Transpor oksigen dan transpor dioksida melalui darah ke dan dari sel jaringan.
Gangguan pada respirasi yaitu hipoksia, perubahan pola napas dan obstruksi
dengan ventilasi, difusi gas atau transpor gasoleh darah yang dapat disebabkan
oleh kondisi yang dapat merubah satu atau lebihbagian-bagian dari proses
Sianosis dapat ditandai dengan warna kebiruan pada kulit, dasar kuku dan
8
Korteks serebral dapat mentoleransihipoksia hanya selama 3 - 5 menit sebelum
8. Obstruksi jalan napasObstruksi jalan napas lengkap atau sebagaian dapat terjadi di
bagian atas meliputi :hidung, pharing, laring atau trakhea, dapat terjadi karena
(otrhopharing) bila individu tidak sadar ataubila sekresi menumpuk disaluran napas.
Obstruksi jalan napas di bagian bawah melibatkan oklusi sebagian atau lengkap
tindakan yangtepat. Onbstruksi sebagian jalan napas ditandai dengan adanya suara
Umur pasien bisa menunjukkan tahap perkembangan pasien baik secara fisik
maupun psikologis, jenis kelamin dan pekerjaan perlu dikaji untuk mengetahui
masalahnya/penyakitnya.
saat perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan utama seharusnya
mengandung unsur PQRST (Paliatif / Provokatif, Quality, Regio, Skala, dan Time)
3. Riwayat perkembangan
a. Neonatus : 30 - 60 x/mnt
b. Bayi : 44 x/mnt
c. Anak : 20 - 25 x/mnt
d. Dewasa : 15 - 20 x/mnt
4. Riwayat kesehatan keluargaDalam hal ini perlu dikaji apakah ada anggota keluarga
5. Riwayat social
6. Riwayat psikologis
7. Riwayat spiritual
8. Pemeriksaan fisik
c. Trakhea
10
Palpasi : dengan cara berdiri disamping kanan pasien, letakkan jari tengah pada
bagian bawah trakhea dan raba trakhea ke atas, ke bawah dan ke samping
d. Thoraks
kronis klavikulanya menjadi elevasi ke atas. Bentuk dada, pada bayi berbeda
tergeliatnya tulang belakang ke salah satu sisi. Pola napas, dalam hal ini perlu
pernapasan normal dimana kecepatan 16 - 24 x/mnt, klien tenang, diam dan
11
pernapasan yang dalam dan panjang ataukahhipoventilasi yaitu
lambat.
perut.
yaitu pernapasan yang cepat kemudian menjadi lambat dan kadang diselingi
apnea, atau pernapasan kusmaul yaitu pernapasan yang cepat dan dalam,
berdiri.
Perlu juga dikaji bunyi napas, dalam hal ini perlu dikaji adanya
atas, atau stidor yaitu bunyi yang keringdan nyaring dan didengar saat
inspirasi, atau wheezing yaitu bunyi napas seperti orangbersiul, atau rales
yaitu bunyi yang mendesak atau bergelembung dan didengar saat inspirasi,
ataukah ronchi yaitu bunyi napas yang kasar dan kering serta di dengar saat
ekspirasi.
12
rate/denyut nadi apakah takhikardi yaitu denyut nadi lebih dari 100 x/mnt,
Juga perlu dikaji tekanan darah apakah hipertensi yaitu tekanan darah
kelainan internal atau eksternal, atau cianosis yaitu warna kebiru-biruan pada
mukosa membran, kuku atau kulit akibat deoksigenasi yang berlebihan dari
terasa pada apeks paru dan dinding dada kanan karena bronkhus kanan
lebih besar. Pada pria lebih mudah terasa karenasuara pria besar.
Yaitu tertumpuknya sekresi atau adanya obstruksi pada saluran napas. Tanda-
tandanya :
c. Cianosis
13
d. Dispnea
Kecelakaan atau trauma (trakheostomi), Nyeri abdomen atau nyeri dada yang
mengurangi pergerakan dada, Obat- obat yang menekan refleks batuk dan pusat
Yaitu respon pasien terhadap respirasi dengan jumlah suplay O2 kejaringan tidak
adekuat. Tanda-tandanya :
a. Dispnea
d. Retraksi dada
i. Vomitus
anasthesi
kolaps paru
14
e. Hipoventilasi akibat kecemasan yang tinggi
f. Obstruksi jalan napas seperti : infeksi akut atau alergi yang menyebabkan spasme
Yaitu perubahan asam basa darah sehingga terjadi asidosis respiratori dan
alkalosisrespiratori.
Tanda-tandanya :
a. Kardiak aritmia
e. Kelemahan, vatigue
h. Oedema
i. Masalah pernapasan (ortopnea, dispnea, napas pendek, rales dan batuk)
Kemungkinan penyebab :
b. Berkurangnya volume darah akibat perdarahan, dehidrasi, reaksi alergi dan reaksi
kegagalan jantung
15
Jalan napas buatan (artificial airway) adalah suatu alat pipa (tube) yang
dimasukkan kedalam mulut atau hidung sampai pada tingkat ke-2 dan ke-3 dari
- Intubasi endotrakheal
Cara kerja :
- Tarik napas dalam melalui hidung kemudian tahan untuk beberapa detik lalu
- Pada pasien pot op. Perawat meletakkan telapak tangan atau bantal pada
daerah bekas operasi dan menekannya secara perlahan ketika pasien batuk,
latihan.
16
D. Pengisapan lendir (suctioning)
mukosa bronchus dan spasme otot dan mengurangi obstruksi dan meningkatkan
pertukaran udara. Obat ini dapat diberikan peroral, sub kutan, intra vena, rektal
napas.
A. Hidrasi
jantung.
B. Humidifikasi
C. Postural drainage
Adalah posisi khuus yang digunakan agar kekuatan gravitasi dapat membantu di
/istirahat.
Tekniknya :
kali dalam satu periode. Lakukan postural drainage, tergantung letak sekret
dalam paru.
17
3. Mempertahankan dan meningkatkan pengembangan paru
A. Latihan napas
- Pernapasan diafragma
- Pernapasan segmental
Chest tube drainage / intra pleural drainage digunakan setelah prosedur thorakik,
Tujuannya :
- Untuk melepaskan larutan, benda padat, udara dari rongga pleura atau
18
Dengan pemberian O2 dapat melalui :
a. Nasal canule
b. Bronkhopharingeal khateter
c. Simple mask
Dengan resusitasi jantung paru (RJP), yang mencakup tindakan ABC, yaitu :
B : Breathing adalah pemberian napas buatan melalui mulut ke mulut atau mulut ke
hidung
a. Health promotion
c. Hindari rokok
j. Suctioning
significant other
19
m. Mengurangi usaha bernapas dengan ventilasi yang memeadai, pakaian tipis dan
hangat, hindari makan berlebih dan banyak mengandung gas, atur posisi
n. Mempertahankan nutrisi dan hidrasi juga dengan oral hygiene dan makanan
o. Mempertahankan eliminasi
asepsis
r. Terapi O2
s. Terapi ventilasi
t. Drainage dada
20
BAB III
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar
Oksigen adalah salah satu kebutuhan yang paling vital bagi tubuh. Kekurangan oksigen
digunakan oleh sel tubuh untuk mempertahankan kelangsungan metabolisme sel. Oksigen
saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen (O2)sehingga konsentrasi
dengan menggunakan kanula dan masker, fisioterapi dada, dan cara penghisapanlender
(suction)
Tujuan :
1. Sistem respirasi/pernapasan
Sistem pernapasan terdiri atas organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah pompa
ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernapasan, diafragma, isi abdomen,
Ada tiga langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru, dan difusi.
a. Ventilasi
21
Ventilasi adalah proses keluar masuknya udara dari dan ke paru-paru,
jumlahnyasekitar 500 ml. Udara yang masuk dan keluar terjadi karena adanya
- Kebersihan jalan napas, adanya sumbatan atau obstruksi jalan napas akan
b. Perfusi paru
Perfusi paru adalah gerakan darah yang melewati sirkulasi paru untuk dioksigenasi,
dimana pada sirkulasi paru adalah darah dioksigenasi yang mengalir dalam
arteri pulmonaris dri ventrikel kanan jantung. Darah ini memperfusi paru bagian respi
rasidan ikut serta dalam proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida di kapiler
danalveolus. Sirkulasi paru merupakan 8-9% dari curah jantung. Sirkulasi paru
bersifat fleksibel dan dapat mengakodasi variasi volume darah yang besar sehingga
darah sistemik.
c. Difusi
Oksigen terus- menerus berdifusi dari udara dalam alveoli ke dalam aliran darah
dankarbon dioksida (CO2) terus berdifusi dari darah ke dalam alveoli. Difusi
adalah pergerakan molekul dari area dengan konsentrasi tinggi ke area konsentrasi r
Perbedaan tekanan pada area membrane respirasi akan memengaruhi proses difusi.
parsial pada kapiler pulmonal 60 mmHg sehingga oksigen akan berdifusi masuk dala
mdarah. Berbeda halnya dengan CO2 dengan PCO2 akan dalam kapiler 45 mmHg
22
sedangkan pada alveoli 40 mmHg maka CO2 dengan maka CO2 akan berdifusi
keluar alveoli.
2. Sistem kardiovaskuler
untuk memompadarah sebagai transport oksigen. Darah masuk ke atrium kiri dari vena
pulmonaris. Aliran darahkeluar dari ventrikel kiri menuju aorta melalui katup aorta.
Kemudian dari aorta darah disalurkanke seluruh sirkulasi sistemik melalui arteri, arteriol,
dan kapiler serta menyatu kembalimembentuk vena yang kemudian dialirkan ke jantung
melalui atrium kanan. Darah dari atriumkanan masuk dalam ventrikel kanan melalui
katup pulmonalis untuk kemudian dialirkan ke paru- paru kanan dan kiri untuk berdifusi.
Darah mengalir di dalam vena pulmonalis kembali ke atriumkiri dan bersikulasi secara
3. Hematologi
dari jaringanke paru-paru. Sekitar 97% oksigen dalam darah dibawa eritrosit yang telah
berikatan dengan hemoglobin (Hb) dan 3 % oksigen larut dalam plasma. Setiap sel darah
merah mengandung 280 juta molekul Hb dan setiap molekul dari keempat molekul besi
hemoglobin (HbO2). Afinitas atau ikatan Hb dengan O 2 dipengaruhi oleh suhu, ph,
1. Faktor Fisiologi
saluran napas bagian atas.
23
c. Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transport O 2
terganggu.
d. Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil, luka, dan
lain-lain.
2. Faktor Perkembangan
c. Anak usia sekolah dan remaja, risiko infeksi saluran pernapasan dan merokok.
d. Dewasa muda dan pertengahan : diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, stress
3. Faktor Perilaku
a. Nutrisi : misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi paru, gizi ya
lemakmenimbulkan arterioklerosis.
koroner.
pusat pernapasan
4. Faktor Lingkungan
a. Tempat kerja
b. Suhu lingkungan
24
c. Ketinggian tempat dan permukaan laut.
c. Kerusakan fungsi katup seperti pada stenosis, obstruksi, regurgitasi darah yang
1. Hiperventilasi
a. Kecemasan
b. Infeksi/sepsis
c. Keracunan obat-obatan
Tanda-tanda dan gejala hoperventilasi adalah takikardia, napas pendek, nyeri dada
2. Hipoventilasi
Tanda-tanda dan gejala pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri kepala, penurunan
kardiak arrest.
3. Hipoksia
25
Tidak adekuatnya pemenuhan O2 seluler akibat dari defisiensi O 2 yang diinspirasi
a. Menurunnya hemoglobin
f. Kerusakan/gangguan ventilasi.
B. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
I. Pengkajian
1. Kemungkinan data yang ditemukan pada bersihan jalan napas tidak efektif:
Data Subjektif :
Data objektif :
b. RR tidak normal
c. Terdapat sianosis
d. Demam
Data subjektif :
Data objektif :
26
a. Terdapat perubahan irama pernapasan dan jumlah pernapasan
b. Dispnea
Data subjektif :
Data objektif :
a. Terdapat edema
d. Terdapat sianosis
Data Subjektif :
Data Objektif :
d. Terdapat sianosis
e. Terdapat takikardia
II. Diagnosa Kebidanan
Diagnosa kebidanan yang berhubungan dengan masalah kebutuhan oksigenasi di
antaranya adalah :
27
Kondisi di mana pasien tidak mampu membersihkan secret/slem sehingga
b. Infeksi
d. Trauma
e. Bedah toraks
d. COPD
e. Bronkiolitis akut
Kondisi di mana pola inhalasi dan ekshalasi pasien tidak mampu karena adanya
gangguan fungsi paru.
a. Obstruksi tracheal
b. Perdarahan aktif
d. Insfeksi paru
c. Trauma dada
28
d. Myasthenia gravis, Guillian Barre Syndrome
Kondisi di mana tidak adekuatnya pasokan oksigen akibat menurunnya nutrisi dan
a. Vasokontriksi
b. Hipovolemia
c. Thrombosis vena
e. Edema
f. Pendarahan
g. Immobilisasi
a. CHF
b. Infark miokardial
d. Hipertensi
e. Syok
f. COPD
Suatu kondisi di mana pasien mengalami penurunan pengiriman oksigen dan karbon
d. Bronkhospasme
e. Edema paru
29
f. Pembedahan paru
a. COPD
b. CHF
c. Asma
d. Pneumonia
Menghindari
allergen teknik
bernapas
Teknik relaksasi
31
Vasokontriksi siensi jantung kesadaran. Mengetahui
klien. keadaan umum
Hipovolemia Suara pernapasan Kolaborasi dengan pasien.
klien normal. dokter dalam
Thrombosis vena pemeriksaan AGD, Mengurangi
elektrolit, darah kecemasan dan
Menurunnya aliran lengkap. lebih kooperatif.
darah
Jelaskan semua Meningkatkan
Odema prosedur yang akan perfusi.
dilakukan.
Pendarahan Mengetahui
Berikan oksigen kelebihan atau
Immobilisasi sesuai kebutuhan kekurangan.
Batasi pengunjung.
Berikan pendidikan
kesehatan :
proses terapi
perubahan gaya
hidup
teknik relaksasi
program latihan
diet
efek obat
32
jam diharapkan nyeri, kesulitan
Kemungkinan pertukaran gas klien bernapas, hasil Persiapan
berhubungan adekuat dengan laboratorium, emergensi
dengan: criteria hasil : retraksi sternal, terjadinya masalah
Penumpukancair Klien penggunaan otot akut pernapasan.
an dalam paru tidakmengeluhsesa bantu pernapasan
Gangguan pasok k napas. penggunaan Meningkatkan pert
an oksigen Klien oksigen, X-ray, ukaran gas.
Obstruksi tidakmengalami pe catat tanda vital.
saluran pernapas nurunankesadara Menjaga
an Nilai AGD klien Jaga alat emergensi keseimbangan
Bronkhospasme normal dan pengobatan tet cairan.
Edema paru Tidak terdapat ap tersedia seperti
ambu bag, ET tube, Melonggarkan
Pembedahan perubahan tanda-
suction, oksigen. saluran pernapasan.
paru tanda vital pada
klien
Suction jika ada Mengurangi tingkat
Klien tidak
indikasi kecemasan.
mengalami
Menurunkan
sianosis
Monitor intake dan kebutuhan energy
output cairan. pencernaan.
Berikan nutrisi
tinggi protein,
rendah lemak.
Pendidikan
kesehatan tentang:
napas dalam
latihan
bernapas
mobilisasi
kebutuhan
istirahat
33
efek merokok
Jelaskan tentang
teknik suction pada
keluarga
III. Evaluasi
Setelah dilakukan implementasi sesuai dengan batas waktu ditetapkan dan situasi
1. Bersihan jalan napas klien dapat efektif dengan kriteria hasil sebagai berikut :
Pola napas klien dapat efektif dengan kriteria hasil sebagai berikut :
3. Perfusi jaringan tubuh klien dapat normal dengan kriteria hasil sebagai berikut
34
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Oksigenasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan cara
melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen (O2) sehingga
pemberianoksigen dengan menggunakan kanula dan masker, fisioterapi dada, dan cara
Sistem pernapasan terdiri atas organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah
pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernapasan, diafragma, isi
abdomen, dinding abdomen,dan pusat pernapasan di otak. Pada keadaan istirahat frekuensi
pernapasan antara 12-15 kali permenit. Ada tiga langkah dalam proses oksigenasi yaitu
B. Saran
35
Saran yang bisa penyusun berikan yaitu pentingnya mahasiswa untuk
kebutuhan oksigenasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://iwansain.wordpress.com/2007/08/22/kebutuhan-oksigenasi.
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2 Edisi 4 .Jakarta :
BukuKedokteran EGC
Tarwoto & Wartonah. 2006.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 3 Jakarta :
Salemba Medika.
36