Thaariq Yudha M (24030115120037) Marchelina One K (24030115120038) Rahma Demy Fitria I. (24030115120039) Naili Izzatul K (24030115120002) Debora Kitri P (24030115120001)
ANGGOTA KELOMPOK 4 Current-sampled (tast) polarography
sebuah modifikasi sederhana dari teknik polarografi klasik
dan diterapkan ke dalam instrumen modern, yang hanya melibatkan pengukuran arus untuk akhir setiap umur tetesan. Pengetuk mekanis yang umumnya digunakan untuk melepaskan tetesan setelah waktu interval produksi (biasanya 0,5 sampai 5 detik). Karena itulah, metode ini biasa disebut dengan tast polarografi dari Bahasa Jerman tasten atau to touch. Polarografi current-sampled lebih deskriptif dari polarografi klasik dan karena itu lebih disukai daripada alat pengetuk mekanik yang sekarang digunakan untuk meneteskan. Gambar 22-14b mengilustrasikan urutan kejadian polarogram dc current-sampled. Pada polarografi klasik voltase yang digunakan bertambah secara linear pada kemungkinan 5 mV/detik. Dibandingkan pencatatan terus menerus, namun sebagai gantinya sampel untuk jangka 5-20 mdetik sebelum penghentian tiap tetesan. Diantara sampel jangka waktu, catatannya dipertahankan pada tingkat saat itu dengan menggunakan rangkaian sampel dan jalan arus listrik. Keuntungan dari sampling arus adalah bahwa secara substansial mengurangi fluktuasi arus yang besar sehubungan dengan pertumbuhan terus menerus dan jatuhnya tetesan degan elektroda jatuhan. – Catatan pada gambar 22-1 bahwa arus pada akhir dari tetesan adalah konstan dan arus inilah yang dicatat pada teknik current sampled. – Hasil yang didapat adalah melengkung-melengkung pada setiap langkah, yang secara signifikan lebih kecil dari fluktuasi arus yang ditemui pada normal polarografi. Perbedaan antara gambar 22-14a dan 22-14b untuk contoh. – Perbaikan presisi batas deteksi pada sampling current alone adalah tidak ada. – Contohnya Born dan Canterford menunjukan bahwa batas deteksi untuk Cu dapat lebih rendah dari 3x10-6 M dengan menggunakan polarografi konvensional dan 1x10-6 untuk current sampled method. Potensi puncak (Es) pada suhu 250C, untuk hubungan proses reversibel dengan potensi setengah gelombang ditunjukkan sebagai berikut:
Dimana A adalah luas electrode (cm2)
v adalah kecepatan scan (volt/second) – Keuntungan yang dapat diperoleh untuk kecepatan linear – sweep polarography adalah kepekaan, kecepatan dan resolusi yang disempurnakan. Tak hanya arus pada puncak yang lebih besar dari arus difusi, namun arus residu juga lebih kecil; Oleh karena itu, rasio sinyal-ke latar belakang jauh lebih disukai dalam polarografi normal. – Dengan demikian, analisis kuantitatif untuk larutan encer antara 10-6 M hingga 10-7 M. Selain itu, bentuk polarogram sedemikian rupa sehingga pengukuran arus yang akurat dimungkinkan ketika potensial setengah gelombang dari dua spesies berbeda paling sedikit 0.05 V – Tidak mengherankan, peralatan linier-sweep yang cepat lebih kompleks dan lebih mahal daripada yang dibutuhkan untuk polarografi biasa. Pulse Polarography 1. pulse polarography normal Voltametri pulsa normal terdiri dari rangkaian pulsa yang berasal dari peningkatan amplitude yang diberikan pada setiap akhir waktu hidup pulsa pada setiap selang waktu tertentu. Cara pemberian pulsa dapat dilihat pada grafik dibawah ini, diantara setiap pulsa , potensial elektroda dijaga tetap pada potensial dasar (Ein) agar tidak terjadi reaksi pada analit. Amplitudo pulsa meningkat secara linier. Arus diukur beberapa saat sebelum pulsa hilang. Waktu pemberian pulsa yang singkat menyebabkan lapis difusi lebih tipis daripada teknik polarografi sehingga arus sehingga arus faraday, arus yang timbul karena transfer electron meningkat . Voltamogram yang dihasilkan dari pengukuran dengan teknik ini berbentuk sigmodial.
Grafik Normal puls pollarography
Untuk percobaan ini, polarogram diperoleh dengan merencanakan arus yang terukur vs potensial dimana tahap tersebut terjadi. Akibatnya, arus tidak diikuti selama pertumbuhan tetesan Hg, dan polarogram pulsa normal memiliki bentuk khas sigmoid. Dengan menggunakan langkah-langkah potensial diskrit pada akhir masa pakai drop (biasanya selama 50-100 ms terakhir dari kehidupan tetes yang biasanya 2-4 s), eksperimen memiliki potensi konstan yang diterapkan pada elektroda dengan luas permukaan hampir konstan. Setelah langkah potensial awal, arus kapasitif meluruh secara eksponensial sementara arus farada saat meluruh sebagai akar kuadrat waktu. Arus difusi diukur sesaat sebelum tetesan dihilangkan, memungkinkan diskriminasi yang sangat baik terhadap arus kapasitif latar belakang.
Metode polarografi pulsa normal meningkatkan sensitivitas
analitis dengan 1 - 3 urutan besarnya batas deteksi 10-7 sampai 10-8 M, relatif terhadap polarografi normal dc. 2. Pulse Pollarography Differensial Pada teknik voltametri pulsa differensial, pulsa diberikan pada electrode kerja pada grafik dibawah ini. Potensial yang diberikan naik secara linier. Arus diukur dua kali, yaitu sebelum pulsa diberikan dan sesaat sebelum pulsa hilang. Oleh instrument pengukur, arus pertama secara otomatis dikurangkan terhadap arus kedua. Arus diferensial ini kemudian diplot vs potensial rata-rata (rata-rata potensial sebelum langkah dan potensial langkah) untuk mendapatkan polarogram pulsa diferensial. Karena ini adalah arus diferensial, polarogram dalam banyak hal seperti diferensial polarogram pulsa normal sigmoid. Akibatnya, polarogram pulsa diferensial berbentuk puncak. Teknik banyak digunakan untuk analisis senyawa-senyawa organic dan anorganik pada skala renik. Pemilihan amplitudo pulsa dan kecepatan laju selusur potensial dapat meningkatkan kepekaan, resolusi dan kecepatan pengukuran.
Batas deteksi dengan Polarografi Pulsa Diferensial adalah 10-8 -
Voltametri Merupakan Metode Analisis Menggunakan Teknik Potensial Terkontrol Yaitu Pengukuran Respon Arus Dari Analit Dengan Pemberian Potensial Pada Elektroda