Kumpulan Soal Hukum Dagang
Kumpulan Soal Hukum Dagang
b. Prosedur mendirikan CV :
1) menentukan dua pendiri CV (sejalan dengan aturan CV
harus didirikan minimal 2 orang)
2) Siapkan data pendiri CV
3) Membuat akta pendirian notaris
4) Penandatanganan oleh para pendiri CV
5) Mengurus SKDP atau surat keterangan domisili perusahaan
6) Mengurus NPWP
7) Mendaftarkan akta pendirian CV pada pengadilan negeri
8) Mengurus ijin usaha
9) Mengurus TDP atau tanda daftar perusahaan (tidak jauh
berbeda dengan SIUP)
10) Publikasi ikhtisar resmi
7. Badan Pribadi dan Badan Hukum dapat melekat pada dirinya Hak dan
Kewajiban secara sempurna haruslah memenuhi syarat-syarat
apakah? Sebut dan jelaskan!
Jawaban :
Undang-undang mengatur syarat-syarat sahnya membuat perjanjian, hal itu
diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata:
a. Adanya kesepakatan antara mereka yang mengikatkan diri.
b. Adanya kecakapan untuk membuat perikatan, mereka harus sudah
dewasa umur 21 tahun dan sehat, namun meskipun belum dewasa
tetapi sudah nikah dianggap dewasa
c. Adanya sesuatu hal tertentu yang diperjanjikan yang disebut obyek
perjanjian
d. Adanya sesuatu sebab yang diperbolehkan oleh Undang-undang
(sesuatu yang halal).
10. Sebutkan Dasar Hukum Pasar Modal dan sebutkan BEI berbentuk
Badan Hukum apa?
Jawaban :
Definisi pasar modal sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal (UUPM) adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek,
Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Dasar
Hukum pasar modal terdapat pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal.
BEI berbadan hukum perseroan terbatas yang menjadikannya salah
satu elemen organisasi profit milik pemerintah.
12. Apakah ada batasan bagi investor yang akan membeli saham dalam
Pasar Modal? Jelaskan!
Jawaban :
Saham merupakan bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau
bukti penyertaan modal. Membeli saham perusahaan di pasar modal
merupakan investasi yang memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan
instrumen investasi lain, seperti obligasi, deposito, tabungan berjangka, atau
emas.
Pembelian saham dihitung dengan setiap lembar saham. Meskipun
demikian, pembelian saham tidak dapat dilakukan dengan membeli setiap
lembarnya, tetapi harus dilakukan dengan membeli 1 lot saham. Menurut
Bursa Efek Indonesia, 1 lot saham adalah setara dengan 100 lembar saham.
Pembelian saham dapat dilakukan oleh investor dengan membeli
lebih dari 1 atau 2 saham, yaitu dengam mengdiversifikasikan atau membeli
beberapa saham. Memebeli beberapa saham dapat dilakukan dengan
membeli 4 atau 5 saham. Dari total saham yang dimiliki tersebut, harus
difokuskan perkembangan saham. Apabila memiliki saham terlaku banyak
maka dikhawatirkan fokus seorang investor terbagi-bagi sehingga akhirnya
tidak fokus
13. Sebutkan perbedaan pengawasan antara bank syariah dan bank
konvensional?
Jawaban :
Perbedaan pengawasan pada bank syariah dan bank konvensional dapat
dilihat pada struktur pengawas bank. Pada bank syariah, struktur pengawas
lebih kompleks, yaitu terdiri dari dewan komisaris, dewan pengwas syariah,
hingga dewan syariah nasional. Sedangkan pada bank konvensional, hanya
ada dewan komisaris.
15. Siapa saja yang menjaga kerahasian bank dan apa sanksinya jika
melanggar?
Jawaban :
Pihak-pihak yang berkewajiban menjaga rahasia bank disebutkan dalam
Pasal 47 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan. Pihak-pihak dimaksud antara lain: 1) Anggota Dewan
Komisaris, 2) Direksi, 3) Pegawai Bank, dan 4) Pihak Terafiliasi lainnya
dari bank. Pihak terafiliasi dari bank telah ditentukan dalam Pasal 1 ayat
(22) Undang-Undang No. 10 Tahun 1998. Pihak Terafiliasi adalah:
1) Aggota Dewan Komisaris, pengawas, Direksi atau kuasanya,
pejabat, atau karyawan bank;
2) anggota pengurus, pengawas, pengelola atau kuasanya, pejabat, atau
karyawan bank, khusus bagi bank yang berbentuk hukum koperasi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3) Pihak yang memberikan jasanya kepada bank, antara lain akuntan
publik, penilai, konsultan hukum dan konsultan lainnya;
4) pihak yang menurut penilaian Bank Indonesia turut serta
mempengaruhi pengelolaan bank, antara lain pemegang saham dan
keluarganya, keluarga Komisaris, keluarga pengawas, keluarga
Direksi, dan keluarga pengurus.
16. Apa perbedaan antara lembaga keuangan bank dan non bank?
Jawaban :
Lembaga keuangan bank memiliki fungsi utama menerima dan
mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, dan
deposito. Sedangkan lembaga keuangan non bank tidak menghimpun
langsung dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, tetapi dalam bentuk
surat berharga.
Aktifitas yang dilakukan lembaga keuangan bank yakni pembukaan
rekening tabungan, giro, deposito, pembayaran kartu kredit, layanan setoran
langsung, dll. Sedangkan aktifitas yang dilakukan lembaga keuangan non
bank, penjualan saham, pemberian kredit, penyertaan modal, dan beberapa
kegiatan keuangan yang disetujui menteri keuangan.
Lembaga keuangan bank memberikan pinjaman dalam bentuk uang
untuk pembiayaan usaha, pendidikan, dll. Sedangkan lembaga keuangan
non bank memberi pinjaman dalam bentuk modal yang bisa dikelola lagi
oleh para pemilik bisnis yang akan mengembangkan usahanya.
Jenis lembaga keuangan bank yaitu, bank sentral, bank umum, dan
bank perkreditan rakyat. Sedangkan jenis lembaga keuangan non bank,
perusahaan asuransi, perusahaan dana pensiun, koperasi simpan pinjam,
lembaga gadai, dan leasing.
Peran lembaga keuangan bank sebagai perantara nasabah dalam
melakukan transaksi seperti, pembelian, pengiriman uang, hingga penjualan
valas. Sedangkan lembaga keuangan non bank sebagai perantara perusahaan
yang berada di dalam negeri atau luar negeri yang membutuhkan modal
untuk pengembangan usahanya.
17. Apa penyebab terjadinya kasus ”Bank Century” dilihat dari kaca mata
hukum perbankan?
Jawaban :
Kasus bermula dari dugaan penyelewengan dana nasabah oleh
Antaboga Sekuritas sebagai pemegang 7.52% saham Bank Century dalam
permainan instrumen derivatif. Kasus penyelewengan dana tersebut
berkembang ke arah missmanagement yang dilakukan oleh pengelola DPK
(dana pihak ketiga) Bank Century. Mencuatnya kasus Bank Century sering
dikaitkan dengan dampak krisis global yang menerpa lembaga keuangan
dunia dan berdampak sistemik pada perbankan Indonesia. Namun olah data
badan penyidik keuangan (BPK) menemukan bahwa kasus Bank Century
sudah terendus sebelum krisis global terjadi. Hal ini menimbulkan
kecurigaan adanya pengalihan isu, sehingga para nasabah dan investor
menjadi maklum dengan kasus likuiditas akibat efek krisis global yang
berdampak pada Bank Century. Terjadi force majeur krisis dalam bentuk
pembodohan opini publik. Hal ini dikuatkan oleh hasil penyidikan BPK
yang menyebutkan bahwa Bank Century sudah cacat dari lahir. Berdasar hal
tersebut, nampaknya Bank Century sejak dulu sampai diambil LPS selalu
melanggar aturan, dimana pelanggaran yang terjadi berupa tingkat
minimum CAR (Rasio kecukupan modal), batas maksimal pemberian
kredit, dan FPJP (Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek).
Hasil Audit Investigatif BPK yang diserahkan kepada DPR RI
tertanggal 20 November 2009 memaparkan 8 temuan penting yang
mengindikasikan terjadinya tindak pidana korupsi, pelanggaran aturan dan
penyalahgunaan wewenang, dan lain sebagainya. Indikasi korupsi terkait
dengan kasus ini terutama terlihat dari terjadinya pelanggaran aturan dan
penyalahgunaan wewenang.
20. Sebutkan perbedaan antara Paten Biasa dan Paten Sederhana, apakah
Paten Sederhana dapat diperpanjang?
Jawaban :
Paten merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada
investor atas hasil invensinya di bidang teknologi untuk jangka waktu
tertentu. Paten diatur dalam Undang-undang No 3 Tahun 2016 tentang Paten
(UU Paten). Menurut UU Paten, terdapat dua jenis paten yaitu Paten Biasa
dan Paten Sederhana.
a. Paten Biasa
Paten biasa diberikan untuk invensi yang benar-benar baru
Paten biasa diberikan perlindungan selama 20 tahun
Paten biasa dapat diberikan untuk beberapa invensi yang
terkait
Pengumuman permohonan Paten biasa yakni selama 18
bulan setelah tanggal penerimaan
Jangka waktu mengajukan keberatan Paten biasa selama
enam bulan terhitung sejak diumumkan.
b. Paten Sederhana
Paten Sederhana dapat diberikan untuk invensi hasil
pengembangan produk atau proses yang telah ada
Paten Sederhana diberikan perlindungan hanya 10 tahun
Paten Sederhana hanya diberikan untuk satu invensi saja
Pengumuman permohonan Paten Sederhana yakni 3 bulan
setelah tanggal penerimaan
Jangka waktu mengajukan keberatan Paten Sederhana
selama tiga bulan terhitung sejak diumumkan
Masa Perlindungan Paten Biasa dan juga Paten Sederhana tidak dapat
diperpanjang. Menurut Pasal 22 dan 23 UU Paten, jangka waktu tersebut
terhitung sejak tanggal penerimaan.
22. Apa kegunaan praktis memperoleh Hak Paten, Hak Cipta dan Hak
Merek?
Jawaban :
a. Jaminan perlindungan hukum, yang mana perlindungan hukum
sangat penting bagi suatu perusahaan. Dengan perolehan hak merk,
semua brand perusahaan dapat diakui secara sah oleh hukum. Daya
cipta perusahaan juga berkekuatan hukum dengan cipta perusahaan
juga berkekuatan hukum dengan adanya hak cipta. Semua penemuan
dalam hal ide, produk , dan inovasi lainnya bisa dipatenkan melalui
hak paten. Semua hak tersebut mampu menjamin adanya
perlindungan hukum untuk perusahaan. Dengan adanya hak merk
dan hak cipta maupun hak paten kita dapat mendapatkan
kepercayaan konsumen, karena merk dan daya cipta dari perusahaan
anda sudah diakui secara hukum berdasarkan syarat dan ketentuan
yang berlaku melalui hak merk dan hak cipta. Dan mana penemuan
perusahaan terbukti orisinal dan dijamin tidak ada pihak lain yang
berhak mngkalim atau menirunya.
b. Memberi keuntungan Tambahan, mendaftarkan perusahaan
untuk mendapatkan ketiga hak tersebut merupakan suatu keharusan
demi masa depan yang baik. Pengakuan berupa hak-hak tersebut
akan mendatangkan passive income dalam bisnis. Orang lain yang
memakai hasil karya yang ada harus membayar royality atau lisensi
produk yang diciptakan dan harus mendapatkan izin dari
perusahaan.
c. Mengurangi plagiarisme, yang mana plagiaresme sangat
merugikan berbagai pihak. Dalam bisnis tindakan plagiarisme
sangat meresahkan dan mengancam. Dengan adanya pengakuan dan
pengesahan hak merk, hak cipta dan hak paten semua pihak akan
mengakuinya. Jadi tindakan plagiarisme bisa dikurangi karena
semua penemuan perusahaan sudah dilindungi hukum.
d. Menghindari Eksploitasi karya, hal ini bisa terjadi jika tidak
adanya perlindunga atas penemuan perusahaan. Tindakan klaim
plagiarisme bisa terjadi, tindakan yang dilakukan untuk kepentingan
komersial atau yang disebut dengan tindakan eksploitasi.
e. Mengurangi kompetitor, dimana kompetitor tidak selalu merupaka
hal baik dan bisa menghambat jalannya perusahaan atau bisnis.
Dengan mendaftarkan ketiga tersebut, pertumbuhan kompetitor
bisnis serupa bisa dikurangi karena pebisnis lainnya akan terjerat
hukum apabila menggunakan merek, produk, dan penemuan yang
sama.
f. Memperluaas jangkauan bisnis, kendati jangkauan bisnis semakin
luas dengan mengantongi ketiga hak tersebut. Pengembangan bisnis
dapat dilakukan lebih mudah karena semua pihak percaya akan
kemampuan perusahaan. Kredibilitas perusahaan tidak akan
diragukan lagi.setelah perusahaan mendaftarkan memperoleh hak
ini, berbagai peluang yang ada dapat dimanfaatkan demi kemajuan
perusahaan kebutuhan konsumen secara layak. Dengan pengakuan
ketiga hak merek , hak cipta, dan hak paten, konsumen menajdi
yakin.
26. Apakah yang dimaksud Proxima causa dan Subrogasi dalam Hukum
Asuransi?
Jawaban :
a. Proxima Causa
Suatu penyebab yang terlibat secara aktif dan memiliki peran
strategis terhadap suatu kejadian, dimana kejadian ini melahirkan
akibat tanpa konfrontasi dari pihak manapun
b. Subrogasi
Pada Pasal 284 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, yang
berbunyi: “Apabila seorang penanggung telah membayar ganti rugi
sepenuhnya kepada tertanggung, maka penanggung akan
menggantikan kedudukan tertanggung dalam segala hal untuk
menuntut pihak ketiga yang telah menimbulkan kerugian pada pihak
tertanggung”. Pada dasarnya, prinsip subrogasi merupakan prinsip
yang meregulasi perihal Penanggung yang telah menyelesaikan
ganti-rugi yang diderita oleh Tertanggung, maka hal yang dimiliki
Tertanggung untuk menuntu pihak ketiga beralih ke Penanggung
29. Beri contoh kejahatan Asuransi dalam peristiwa nyata yang telah
masuk dimedia massa?
Jawaban :
Kasus Kejahatan Asuransi Jiwasraya
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akhirnya menjabarkan secara
rinci kronologi kasus yang membelit Jiwasraya hingga berakhir tak
mampu membayar polis asuransi (gagal bayar) JS Savings Plan.
Ketua BPK RI Agung Firman Sampurna menuturkan, penyebab
utama gagal bayarnya Jiwasraya adalah kesalahan mengelola
investasi di dalam perusahaan. Jiwasraya kerap menaruh dana di
saham-saham berkinerja buruk.
30. Apa perbedaan antara asuransi dengan takaful, sebut dan jelaskan?
Jawaban :
No Aspek Asuransi Konvensional Asuransi Syariah
32. Sebutkan pihak pihak yang terlibat dalam hukum pengangkutan dan
jelaskan?
Jawaban :
a. Pengangkut (Carrier) pihak yang menyelenggarakan
pengangkutan baran dan /atau penumpang
b. Pengirim (Consigner, Shipper) pihak yang menggunakan jasa
angkutan dan berkewajiban membayar biaya angkutan atas
barangnya yang diangkut.
c. Penumpang (Passanger) pihak yang menggunakan jasa angkutan
dan berkewajiban membayar biaya angkutan atas dirinya yang
diangkut.
d. Penerima (consignee) pihak yang memiliki hak untuk menerima
barang yang dikirimkan kepadanya.
e. Ekspeditur pihak perantara yang menghubungkan antara
pengirim dan pengangkut. Ekspeditur bertindak atas nama pengirim.
f. Agen perjalanan pihak yang mencarikan penumpang bagi
pengagkut dan bertindak untuk kepentingan pengangkut.
g. Pengusaha Muat Bongkar (stevedoring) perusahaan yang
menjalankkan bisnis bidang jasa pemuatan barang ke kapal dan
pembongkaran barang dari kapal
h. Pengusaha Pergudangan (Warehousing) perusahaan yang
bergerak dibidang jenis jasa penyimpanan barang di dalam gudang
pelabuhan selama barang yang bersangkutan menunggu pemuatan
ke kapal.
Dengan demikian, sama sekali tidak benar pernyataan bahwa jika badan
hukum dapat dinyatakan pailit, badan hukum tersebut merupakan badan
hukum yang bertujuan mencari laba atau badan hukum komersial. Terhadap
kekhawatiran dicampakkannya pihak yayasan atau kelompok
penyelenggara lembaga pendidikan ketika BHP diterapkan juga tidak benar.
Sebab, sebagaimana dinyatakan dalam ketentuan peralihan pasal 67 ayat 1-
5, ditegaskan bahwa UU ini tetap mengakui eksistensi pengelola pendidikan
swasta.
44. Siapa sajakah yang berhak mengajukan dan terhadap siapa diajukan
pailit tsb?
Jawaban :
Pihak yang berhak mengajukan pailit:
a. Berdasarkan permohonon debitur sendiri (tanpa paksaan). Debitor
yang memiliki hutang yang telah jatuh tempo terhadap 2 kreditor
atau lebih dan tidak dapat membayar salah satu dari hutang tersebut
b. Berdasarkan permintaan 1 atau lebih kreditur (bisa dipaksa atau
tidak)
c. Kejaksaan atas nama kepentingan umum
d. Bank Indonesia yang dalam hal debitur, sudah ditentukan
merupakan lembaga bank
e. Badan Pengawas Pasar Modal yang dalam hal debitur, sudah
ditentukan sebagai perusahaan efek
Pailit diajukan kepada pengadilan yang berwenang yaitu Pengadilan Niaga
yang daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan hukum Debitur.
46. Apa sebutan klausula arbitrase yang dibuat sebelum dan setelah
pembuatan kontrak bisnis, beri contohnya?
Jawaban :
Adapun Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase
dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, telah mendefinisikan arbitrase
sebagai “cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum
yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh
para pihak yang bersengketa”.
Kata klausul bermakna ketentuan tersendiri dari suatu perjanjian,
yang salah satu pokok atau pasalnya diperluas atau dibatasi, sehingga
klausul arbitrase dapat diartikan sebagai ketentuan tersendiri dari suatu
perjanjian mengenai penyelesaian sengketa dengan jalan arbitrase atau
suatu klausul dalam perjanjian antara para pihak yang mencantumkan
adanya kesepakatan untuk menyelesaikan sengketa yang timbul antara para
pihak melalui proses arbitrase.
Contoh: Dalam era modern, terutama dalam hal perjanjian bisnis, asas
kitabah menjadi suatu keniscayaan menurut hukum. Karena itulah
keberadaan pasal-pasal dalam perjanjian menjadi sangat urgen, salah
satunya adalah pasal-pasal yang berkaitan dengan penyelesaian sengketa
dengan cara damai atau biasa disebut klausul arbitrase atau perjanjian
arbitrase.
PENAMAAN USAHA
Kata Firma sebenarnya berarti nama yang dipakai untuk berdagang
bersama-sama. Hal ini seperti yang diatur dalam Pasal 16 (KUHD) bahwa
“Firma adalah suatu perseroan yang didirikan untuk melakukan suatu usaha
di bawah satu nama bersama.” Singkatnya, Firma adalah usaha di bawah
satu nama bersama. Nama bersama dalam Firma dapat diambil dari nama:
Nama seorang sekutu. Misalnya “Udin Lawfirm”; Nama lain yang bukan
nama sekutu, seperti nama yang berkaitan dengan bidang usaha yang
digeluti. Misalnya seperti Firma Hukum Keadilan.
Sementara pada CV tidak diatur spesifik mengenai penamaan CV.
Para sekutu pada CV bebas menentukan nama apa yang cocok untuk
digunakan oleh badan usahanya.
KEPENGURUSAN BISNIS
Perbedaan diantara CV dan Firma tampak jelas disini. CV terdiri atas 2
sekutu, sementara Firma hanya satu. Pada Firma, hanya terdapat sekutu aktif
(komplementer). Sehingga dalam Firma, setiap sekutu menjalankan
perusahaan dan mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga.
Sementara CV memiliki 2 (dua) sekutu, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif.
Sekutu aktif adalah sekutu yang mengurus perusahaan dan melakukan
hubungan hukum dengan pihak ketiga. Sedangkan sekutu pasif hanyalah
pemberi modal, dan tidak ikut mengurus perusahaan.
BIDANG USAHA
Firma digunakan untuk usaha berupa jasa konsultasi atau untuk
kegiatan yang menjalankan profesi. Sehingga biasanya ditemui Firma
Hukum, Firma Akuntan Publik, atau Firma Arsitek.
Sementara CV lebih kepada sektor perdagangan dan industri.
Sehingga cakupan CV lebih luas dari Firma. Namun tidak ada pengaturan
mengenai bidang usaha CV dan Firma
FRANCHISE
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 71 Tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Waralaba, definisi franchise adalah hak khusus
yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem
bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau
jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan
oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba.
Dalam dunia franchise, dikenal juga istilah franchisor atau pemberi
waralaba. Masih berdasarkan peraturan yang sama, franchisor sendiri
adalah orang perseorangan atau badan usaha yang memberikan hak untuk
memanfaatkan dan/atau menggunakan waralaba yang dimilikinya kepada
penerima waralaba.
Sementara itu, ada pula istilah franchise atau penerima waralaba.
Franchise merupakan orang perseorangan atau badan usaha yang diberikan
hak oleh pemberi waralaba untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan
waralaba yang dimiliki.