Anda di halaman 1dari 74

BORANG PKM KP PADUSUNAN

24 Februari 2021
1. Tn. AM/ 76 tahun/ 163cm/ 55kg

S/
Keluhan Utama: Kontrol hipertensi
RPS:
- Pasien riwayat konsumsi obat hipertensi
- Tidak ada keluhan saat ini

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (+)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 140/93 , Nd: 86x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Hipertensi Essensial
P/
- Amlodipin 1 x 10 mg

2. Ny. M/ 44 tahun/ 158cm/ 62kg

S/
Keluhan Utama: Pusing berputar dan nyeri ulu hati
RPS:
- Pasien mengeluhkan pusing berputar terutama bila berpindah posisi
- Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati, perut kembung dan sendawa terutama jika
terlambat makan
RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)
O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 118/78 , Nd: 86x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Benign Paroxysmal Positional Vertigo
Sindrom Dispepsia
P/
- Betahistin Mesylate 3 x 6 mg
- Lansoprazol 1 x 30 mg

3. Tn. S/ 43 tahun/ 160cm/ 74kg


S/
Keluhan Utama: Batuk berdahak sejak 3 hari yang lalu
RPS:
- Batuk berdahak sejak 3 hari yang lalu
- Batuk mengganggu aktivitas karena dahak susah dikeluarkan
- Dahak bewarna putih
- Demam, pilek, sakit tenggorokan dan penurunan penciuman (-)
- Riw. kontak dengan pasien covid 19 (-)

RPD: Riw. Alergi (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 112/66 , Nd: 89x/i , Nf: 19x/i , T: 36,5
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Common Cold
P/
- Ambroxol 3 x 30 mg
- CTM 3 x 4 mg
- Vit C 3 x 1

4. Ny. E/ 65 tahun/ 160cm/ 68kg


S/
Keluhan Utama: Kontrol hipertensi
RPS:
- Pasien riwayat konsumsi obat hipertensi
- Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati dan perut sering terasa kembung

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (+)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 133/92 , Nd: 86x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Hipertensi Essensial
P/
- Amplodipin 1 x 5 mg
- Lansoprazol 1 x 30 mg

5. An. RB/ 12 tahun/ 150cm/ 40kg


S/
Keluhan Utama: Bintik berisi cairan badan dan terasa gatal
RPS:
- Pasien mengeluhkan bintik-bintik merah di hampir seluruh tubuh. Awalnya pasien
demam kemudian muncul bintik merah berisi cairan yang terasa gatal.
- Bintik-bintik awalnya muncul di sekitar pinggang kemudian menyebar ke perut,
dada, tangan dan kaki.
- Bintik berisi cairan, kemudian pecah dan membentuk keropeng
- Demam (-)
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (+)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 110/72 , Nd: 86x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Varisela Zooster
P/
- Acyclovir 4 x 800 mg
- CTM 3 x 4 mg

6. Nn. RS/ 21 tahun/ 155cm/ 48kg


S/
Keluhan Utama: Batuk berdahak sejak 2 hari yang lalu
RPS:
- Batuk berdahak sejak 2 hari yang lalu
- Batuk berdahak disertai pilek bewarna hijau
- Demam, sakit tenggorokan dan penurunan penciuman (-)
- Riw. kontak dengan pasien covid 19 (-)
RPD: Riw. Alergi (-)
O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 112/66 , Nd: 89x/i , Nf: 19x/i , T: 36,5
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
ISPA
P/
- Amoxicilin 3 x 500mg
- Ambroxol 3 x 30 mg
- CTM 3 x 4 mg
- Vit C 3 x 1

26 Februari 2021
1. Ny. D/ 33 tahun/ 160cm/ 48kg
S/
Keluhan Utama: Suntik KB
RPS:
- Pasien datang untuk suntik KB
- Pasien sudah memiliki 4 orang anak
- Saat ini pasien tidak sedang menyusui

RPD: Riw. Alergi (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 112/66 , Nd: 89x/i , Nf: 19x/i , T: 36,5
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Suntik KB
P/
- Depo progestin 3 cc IM pada glutea dextra

17 Maret 2021
1. Tn. RD/ 38 tahun/170 cm/ 60kg
S/
Keluhan Utama: Kontrol skizofrenia
RPS:
- Pasien telah didiagnosis dengan skizofrenia dan rutin mengambil obat setiap bulan
ke puskesmas
- Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati dan perut terasa kembung

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 122/76 , Nd: 86x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Skizofrenia
P/
- Chlorpromazine 2x100mg
- Trihexylphenidyl 2x2mg
- Haloperidol 2x1,5mg
- Ranitidin 2x50mg

2. Tn. AZ/ 67 tahun/165 cm/ 80 kg


S/
Keluhan Utama: Sulit BAB sejak 3 bulan yang lalu dan nafas terasa sesak
RPS:
- Pasien mengeluhkan sulit BAB sejak 3 bulan yang lalu, BAB terasa keras dan
keluar sedikit-sedikit. Pasien terakhir BAB 3 hari yang lalu.
- BAB tidak berdarah.
- Demam tidak ada, penurunan berat badan yang signifikan tidak ada
- Pasien mengaku tidak suka makan sayur dan buah
- Pasien mengeluhkan sesak nafas, terkadang menciut, sesak tidak dipengaruhi oleh
makanan dan cuaca
- Pasien merupakan seorang perokok aktif, 5 batang sehari sejak 30 tahun yang lalu
- Tidak ada keluhan lain

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (+)


RPK : Riwayat keganasan dalam keluarga tidak ada
O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 140/93 , Nd: 86x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Konstipasi
PPOK
P/
- Bisacodyl 2x5mg
- Salbutamol 3x2mg
- Vitamin B Complex 1x1 tab
- Edukasi banyak makan makanan berserat

3. Ny. A/ 75 tahun/153cm/50kg

S/
Keluhan Utama: Kontrol hipertensi
RPS:
- Pasien riwayat konsumsi obat hipertensi
- Pasien mengeluhkan kepala terasa pusing
- Pasien lupa meminum obat tensi selama seminggu
- Pasien juga mengeluhkan pinggang terasa sakit dan menjalar hingga ke telapak kaki
- BAB dan BAK tidak ada keluhan

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (+)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 171/76 , Nd: 68x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Hipertensi Essensial
Low Back Pain
P/
- Amlodipin 1 x 5 mg
- Natrium Diclofenak 2 x 50 mg
- Vitamin B Complex 3 x 1 tab

4. Ny. R/ 54 tahun/159cm/50kg

S/
Keluhan Utama: Kontrol jahitan
RPS:
- Pasien post kecelakaan lalu lintas dan sudah dijahit di bagian dahi 7 hari yang lalu
- Pasien tidak ada keluhan lain

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 126/80 , Nd: 68x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
Status lokalis : pada glabbela terdapat luka yang sudah dijahit sebanyak 6 simpul
sepanjang ± 4 cm, jahitan baik, kering, luka belum menutup sempurna.
A/
Vulnus Laceratum
P/
- Gentamisin Salep 3 x 1
- Amoxicilin 3 x 500 mg
- Asam Mefenamat 3 x 500 mg

5. Ny. LY/ 42 tahun/155cm/45kg

S/
Keluhan Utama: Kepala terasa sakit menjalar ke leher
RPS:
- Kepala terasa sakit seperti terikat, menjalar hingga ke leher
- Badan terasa pegal-pegal
- Pasien juga mengeluhkan nyeri di ulu hati, perut terasa kembung dan sering
sendawa
- Pasien mengakui saat ini sedang banyak pekerjaan dan pikiran, makan juga sering
terlambat
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 120/70 , Nd: 88x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Tension Type Headache
Sindrom Dispepsia
P/
- Ibuprofen 3 x 400 mg
- Ranitidin 2 x 50 mg
- Vitamin B Complex 3 x 1 tab

6. Tn. HHA/ 43 tahun/165cm/50kg

S/
Keluhan Utama: Nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu
RPS:
- Nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu
- Perut terasa kembung, sendawa tidak ada
- Demam, mual muntah tidak ada
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 130/70 , Nd: 76x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Sindrom Dispepsia
P/
- Lansoprazol 1 x 30 mg
- Vitamin B Complex 2 x 1 tab
7. Ny Yuli/ 30 tahun/155cm/68kg

S/
Keluhan Utama: Kontrol IUD
RPS:
- Pasien sudah memasang IUD sejak bulan Februari 2020
- Saat ini pasien mengeluhkan durasi haid yang lama ± 20 hari
- Pasien mengganti pembalut sebanyak 2x sehari
- Demam tidak ada, keputihan tidak ada
- Lemas, letih, lesu tidak ada
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Nd: 76x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Menorrhagia
P/
- Sulfas Ferosus 1 x 200 mg
- Vitamin C 1 x 1 tab

8. Ny. DF/ 33 tahun/160cm/70kg

S/
Keluhan Utama: Mual muntah sejak 3 hari yang lalu
RPS:
- Mual muntah sejak 3 hari yang lalu
- Muntah sebanyak 2 kali
- Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati dan perut terasa kembung
- Riwayat terlambat makan disangkal, pasien mengaku senang mengonsumsi
makanan pedas
- Keluhan lain tidak ada
- Usia kehamilan : 4-5 minggu

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 118/74, Nd: 82x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
G3P2A0H2 Gravid 4-5 minggu, Emesis Gravidarum
Sindrom Dispepsia
P/
- Vit B6 1 x 1 tab
- Metoklorpramid 3 x 10 mg
- Etabion 1 x 1 tab
- Lansoprazol 1 x 30 mg

9. Tn. AA/ 63 tahun/173cm/70kg

S/
Keluhan Utama: Pusing berputar sejak 1 hari yang lalu
RPS:
- Pusing berputar sejak 1 hari yang lalu
- Pusing dipengaruhi perubahan posisi
- Demam tidak ada, telinga berdenging tidak ada
- Mual muntah tidak ada
- Pasien juga mengeluhkan sulit BAB
- Keluhan lain tidak ada
RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-), Skizofrenia (+)
O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 130/74, Nd: 88x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Benign Paroxysmal Positional Vertigo
Konstipasi
P/
- Betahistin 3 x 6 mg
- Bisacodyl 2 x 5 mg

10. Ny. GR/ 29 tahun/160cm/80kg

S/
Keluhan Utama: Nyeri pada telinga kanan sejak 2 hari yang lalu
RPS:
- Nyeri pada telinga kanan sejak 2 hari yang lalu, telinga kanan terasa penuh, keluar
cairan bening dan terjadi penurunan pendengaran pada telinga kanan
- Demam tidak ada
- Riwayat mengorek telinga dengan korek api karena gatal
- Pasien sedang menyusui anak berusia 1 tahun 6 bulan
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 127/88, Nd: 72x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Telinga : AD : Nyeri tarik pinna (+), nyeri tekan tragus (+)
AS : Dalam batas normal
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Otitis Eksterna Auricula Dextra
P/
- Amoxicilin 3 x 500 mg
- Paracetamol 3 x 500 mg

11. Ny. Y/ 65 tahun/155cm/45kg

S/
Keluhan Utama: Nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu
RPS:
- Nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu, nyeri dirasakan di seluruh kepala, tidak ada
penjalaran ke leher ataupun bahu
- Nyeri ulu hati, perut terasa kembung dan sering sendawa
- Gatal pada seluruh badan terutama bila berkeringat
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 126/72, Nd: 76x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
Lab : Total kolesterol 241 mg/dl
A/
Sindrom Dispepsia
Miliaria
Hiperkolesterolemia
P/
- Ranitidin 2 x 50 mg
- Simvastatin 1 x 10 mg
- Vit B Complex 3 x 1 tab
- Salisil talk

12. Tn. A/ 49 tahun/163cm/75kg

S/
Keluhan Utama: Kontrol jahitan
RPS:
- Pasien terluka di bagian pelipis post terkena runtuhan bangunan saat membangun
rumah dan sudah dijahit di bagian 3 hari yang lalu.
- Pasien tidak ada keluhan lain

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 126/80 , Nd: 68x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
- Status lokalis : pada pelipis terdapat luka yang sudah dijahit sebanyak 4 simpul
dengan panjang luka ± 2,5 cm, jahitan baik, kering, luka belum menutup sempurna.

A/
Vulnus Laceratum
P/
- Cefadroxil 2 x 500 mg
- Asam Mefenamat 3 x 500 mg

8 April 2021
1. Tn. D/ 26 tahun/170 cm/ 57kg
S/
Keluhan Utama: Kontrol skizofrenia
RPS:
- Pasien telah didiagnosis dengan skizofrenia dan rutin mengambil obat setiap bulan
ke puskesmas
- Pasien tidak ada keluhan lain

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 122/76 , Nd: 86x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Skizofrenia
P/
- Risperidon 2 x 2 mg
- Diazepam 2 x 1 mg

2. An. ZSN / 1 tahun 7 bulan / 10,3 kg


S/
Keluhan Utama: Demam sejak 1 hari yang lalu
RPS:
- Pasien demam sejak 1 hari yang lalu, demam tidak tinggi, tidak menggigil dan tidak
berkeringat
- Ibu pasien juga mengeluhkan adanya bintik-bintik merah pada tangan dan kaki
pasien yang terasa gatal
- Tidak ada keluhan lain

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


RPK : Riwayat keganasan dalam keluarga tidak ada
O/
KU: Sedang, Kes: CMC, Nd: 90x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”, terdapat papul eritem pada
lengan bawah, tungkai bawah dan kaki pasien
A/
Observasi febris hari ke-1
Prurigo
P/
- Paracetamol sirup 3 x cth 1
- Gentamisin salep
- Amoxicilin sirup 3 x cth 1

3. Ny. F/ 53 tahun/155cm/50kg
S/
Keluhan Utama: Kontrol skizofrenia
RPS:
- Pasien telah didiagnosis dengan skizofrenia dan rutin mengambil obat setiap bulan
ke puskesmas
- Pasien tidak ada keluhan lain

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 130/72 , Nd: 68x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Skizofrenia
P/
- Chlorpromazine 2 x 100 mg
- Haloperidol 2 x 1,5 mg

4. Ny. E/ 54 tahun/162cm/74kg
S/
Keluhan Utama: Sakit kepala
RPS:
- Pasien mengeluhkan sakit kepala, sakit di daerah belakang kepala, tidak menjalar ke
leher
- Pasien juga mengeluhkan nyeri otot betis dan rasa kesemutan yang menjalar dari
pinggang hingga ke kaki

RPD: Riw. DM (+), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 196/107 , Nd: 116x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Hipertensi
Radikulopati
P/
- Amlodipin 1 x 10 mg
- Natrium diclofenak 2 x 50 mg
- Vit B1 3 x 1 tab
- Ca lact 1 x 1 tab
5. Ny. Z/ 73 tahun/153cm/45kg
S/
Keluhan Utama: Kontrol ulang DM dan HT
RPS:
- Pasien telah dikenal menderita diabetes melitus dan hipertensi dan rutin mengambil
obat di puskesmas
- Pasien mengeluhkan pinggang dan kaki terasa nyeri

RPD: Riw. DM (+), Riw. HT (+)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 142/77 , Nd: 91x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Diabetes Melitus
Hipertensi
Radikulopati
P/
- Amlodipin 1 x 10 mg
- Metformin 2 x 500 mg
- Paracetamol prn 1000 mg
- Vit B1 3 x 1 tab
- Ca lact 1 x 1 tab

6. Ny. EY/ 56 tahun/162cm/55kg


S/
Keluhan Utama: Nyeri sendi
RPS:
- Pasien mengeluhkan nyeri sendi dan seluruh badan terasa sakit
- Pasien memiliki riwayat asam urat yang tinggi
- Perut terasa kembung, nyeri ulu hati, mual dan sendawa tidak ada
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 112/72 , Nd: 78x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Gout arthritis
Sindrom Dispepsia
P/
- Allupurinol 1 x 100 mg
- Natrium diclofenak 2 x 50 mg
- Ranitidin 2 x 50 mg

7. Tn. Salman/ 66 tahun/170cm/64kg


S/
Keluhan Utama: Kaki bengkak sejak 7 hari yang lalu
RPS:
- Kedua kaki bengkak sejak 7 hari yang lalu, 3 hari sebelumnya pasien sudah datang
ke puskesmas dengan keluhan yang sama dan diberi obat Hidrochlorotiazide namun
setelah obat habis kaki tetap bengkak
- Pasien tidak ada sesak nafas ataupun nyeri dada
- Pasien mengeluhkan tenggorokan terasa pahit dan tidak nafsu makan
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 129/73 Nd: 83x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral dingin pada kaki dan tangan, CRT <2”, Pitting edem (+/+) pada
tungkai bawah dan kaki.
A/
Limfeedem ec (?)
P/
- Rujuk ke poli interne RSUD Sadikin

8. Ny. W/ 38 tahun/155cm/65kg
S/
Keluhan Utama: Pusing berputar sejak 1 hari yang lalu
RPS:
- Pusing berputar sejak 1 hari yang lalu
- Pasien juga mengeluhkan bintik-bintik merah di badan, tangan dan kaki yang terasa
gatal dan bernanah
- Anak pasien sebelumnya juga dibawa ke puskesmas dengan keluhan bentol yang
sama dan didiagnosis dengan skabies.
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 132/81, Nd: 77x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Benign Paroxysmal Positional Vertigo
Skabies
P/
- Betahistine Mesylate 3 x 6 mg
- CTM 3 x 4 mg
- Salep 24 /SUC

9. Ny R/ 62 tahun/160cm/80kg
S/
Keluhan Utama: Nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu
RPS:
- Nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu, nyeri diseluruh kepala, tidak menjalar ke leher
- Keluar air mata tidak ada, hidung berair tidak ada
- Demam tidak ada, telinga berdenging tidak ada
- Mual muntah tidak ada
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (+), Skizofrenia (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 184/90, Nd: 90x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Hipertensi
P/
- Amlodipin 1 x 10 mg
- Vitamin B Complex 3 x 1 tab

10. An. A/ 3 tahun/12,9kg


S/
Keluhan Utama: Batuk sejak 2 hari yang lalu
RPS:
- Batuk sejak 2 hari yang lalu, batuk berdahak, dahak bewarna putih
- Demam ada, tidak menggigil tidak berkeringat
- Pilek ada, ingus bewarna bening
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Nd: 72x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Common Cold
P/
- Baby Cough Sirup 3 x 1.5 cth
- Univit Sirup 1 x 1 cth

13. Ny. SJ/ 40 tahun/162cm/49kg

S/
Keluhan Utama: Mual dan lemas pasca vaksinasi COVID-19
RPS:
- Mual dan lemas pasca vaksinasi COVID-19
- Nyeri ulu hati tidak ada, perut kembung tidak ada
- Kepala terasa pusing
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-), Vertigo (+)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 130/72, Nd: 102x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
KIPI
P/
- Betahistin 3 x 6 mg
- Domperidon 3 x 10 mg

14 April 2021
1. Ny. EM/ 41 tahun/160 cm/ 42kg
S/
Keluhan Utama: Batuk sejak 2 minggu yang lalu
RPS:
- Batuk sejak 2 minggu yang lalu, batuk berdahak, dahak bewarna putih, batuk sudah
dirasakan sejak 1 tahun ini, sudah berobat namun tidak ada perbaikan.
- Sesak napas saat ini tidak ada, namun dirasakan hilang timbul sejak 1 tahun terakhir
- Demam tidak ada
- Keringat malam tidak ada
- Penurunan berat badan ada, kurang lebih 6 kg dalam 1 minggu ini
- Keluhan lain tidak ada
- Terdapat keluarga (Paman) dengan keluhan yang sama
- Riwayat keganasan dalam keluarga disangkal

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 122/76 , Nd: 86x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dbn
Pulmo : Inspeksi = dada simetris kiri dan kanan
Palpasi = fremitus dada kanan > kiri
Perkusi = kanan atas pekak, kiri sonor
Auskultasi = SN bronkovesikuler, suara napas kanan < kiri
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Susp TB Paru
P/
- Rujuk poli paru RSUD Sadikin

2. Ny. N / 54 tahun / 160 cm / 90 kg


S/
Keluhan Utama: Lutut kiri terasa sakit sejak 2 hari yang lalu
RPS:
- Lutut kiri terasa sakit saat beraktivitas terutama saat melaksanakan sholat sejak 2
hari yang lalu, keluhan sudah dirasakan berulang sejak 1 tahun yang lalu
- Pasien juga mengeluhkan kepala dan tengkuk terasa berat
- Tidak ada keluhan lain

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (+)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD : 170/90 Nd: 90x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”,
A/
Hipertensi
Osteoarthritis
P/
- Amlodipin 1 x 10 mg
- Meloxicam 1 x 15 mg
- Vitamin B1 3 x 1 tab

3. Ny. S/ 64 tahun/155cm/50kg
S/
Keluhan Utama: Nyeri pinggang yang menjalar ke kaki sejak 1 hari yang lalu
RPS:
- Nyeri pinggang yang menjalar ke kaki sejak 1 hari yang lalu. Nyeri terutama
dirasakan saat banyak duduk atau mengangkat beban. Kesemutan pada kaki juga
dirasakan
- Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati terutama bila terlambat makan
- Pasien tidak ada keluhan lain

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (+)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 150/96 , Nd: 88x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Hipertensi
Low back pain
Sindrom dispepsia
P/
- Amlodipin 1 x 5 mg
- Piroxicam 1 x 20 mg
- Ranitidin 2 x 50 mg
- Vitamin B1 3 x 1 tab

4. Tn. T/ 49 tahun/ 170cm/58kg


S/
Keluhan Utama: Perpanjang rujukan
RPS:
- Pasien ingin memperpanjang rujukan ke poli paru RSUD Sadikin
- Pasien telah didiagnosis TB Paru sejak 4 bulan lalu dan rutin berobat ke RSUD
Sadikin

RPD: Riw. DM (+), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 130/80 , Nd: 88x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
TB Paru
P/
- Rujuk poli paru RSUD Sadikin

5. Tn. RE/ 63 tahun/172cm/ 76kg


S/
Keluhan Utama: Kontrol ulang HT
RPS:
- Pasien telah dikenal menderita hipertensi dan rutin mengambil obat di puskesmas
- Pasien tidak memiliki keluhan lain

RPD: Riw. DM (+), Riw. HT (+)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 150/80 , Nd: 91x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Hipertensi
P/
- Amlodipin 1 x 5 mg
- Vit B Complex 3 x 1 tab

6. Tn. AY/ 53 tahun/162cm/55kg


S/
Keluhan Utama: Nyeri kepala dan pusing berputar sejak 1 hari yang lalu
RPS:
- Pasien mengeluhkan nyeri kepala sejak 1 hari yang lalu
- Pasien juga mengeluhkan pusing berputar terutama dipengaruhi perpindahan posisi
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (+)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 146/90 , Nd: 82x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Hipertensi
Benign Paroxysmal Positional Vertigo
P/
- Amlodipin 1 x 5 mg
- Betahistin mesylate 3 x 6 mg
- Vit B Complex 3 x 1 tab

7. Ny. M/ 65 tahun/155cm/ 45kg


S/
Keluhan Utama: Nyeri kepala sejak 1 hari yang lalu
RPS:
- Nyeri kepala sejak 1 hari yang lalu
- Pasien telah dikenal dengan hipertensi, dan rutin mengambil obat setiap bulan ke
puskesmas namun bulan ini terlambat selama 2 minggu
- Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati, perut terasa kembung dan sering sendawa
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (+), Hiperkolesterolemia (+)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 184/92 Nd: 88x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral dingin pada kaki dan tangan, CRT <2”, Pitting edem (+/+) pada
tungkai bawah dan kaki.
A/
Hipertensi
Hiperkolesterolemia
Sindrom dispepsia
P/
- Amlodipin 1 x 10 mg
- Simvastatin 1 x 10 mg
- Vitamin B Complex 3 x 1 tab
- Omeprazol 1 x 20 mg

8. Ny. R / 76 tahun/ 157 cm/ 65kg


S/
Keluhan Utama: Kontrol Hipertensi
RPS:
- Pasien telah didiagnosis dengan hipertensi dan rutin berobat di puskesmas tiap 1
bulan
- Pasien mengeluhkan tidak nafsu makan dan badan terasa letih
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 132/81, Nd: 77x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Hipertensi
P/
- Amlodipin 1 x 5 mg
- Curcuma 2 x 1 tab
- Vitamin C 3 x 1 tab

9. Ny Z/ 54 tahun/ 150cm / 70kg


S/
Keluhan Utama: Kontrol skizofrenia
RPS:
- Pasien telah dikenal menderita skizofrenia dan rutin berobat ke puskesmas setiap
minggu
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 130/70, Nd: 90x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Skizofrenia
P/
- Chlorpromazine 2 x 100 mg
- THP 2 x 2 mg

10. Ny. L/ 41 tahun / 160 cm / 70 kg


S/
Keluhan Utama: Batuk sejak 2 hari yang lalu
RPS:
- Batuk sejak 2 hari yang lalu, batuk berdahak, dahak bewarna kuning kehijauan
- Demam ada, tidak menggigil tidak berkeringat
- Pilek ada, ingus bewarna bening
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td : 126/78, Nd: 72x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
ISPA
P/
- Cefadroxil 2 x 500 mg
- N Acetyl Sistein 3 x 200 mg
- Cetirizine 1 x 10 mg
- Vitamin C 3 x 1 tab
11. An. F/ 14 tahun/ 150cm/42kg
S/
Keluhan Utama: Perpanjang rujukan ke poli paru RSUD Sadikin
RPS:
- Pasien telah didiagnosis dengan limfadenitis TB dan rutin berobat ke poli paru
RSUD Sadikin

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Nd: 88x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Limfadenitis TB
P/
- Rujuk poli paru RSUD Sadikin

12. An. A/ 6 tahun / 140 cm / 19,8 kg


S/
Keluhan Utama: Batuk sejak 2 hari yang lalu
RPS:
- Batuk sejak 2 hari yang lalu, batuk berdahak, dahak bewarna putih
- Demam ada, tidak menggigil tidak berkeringat
- Pilek ada, ingus bewarna bening
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Nd: 72x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Common Cold
P/
- Paracetamol 3 x 250 mg
- CTM 3 x 2 mg
- Ambroxol 3 x 15 mg
- Vitamin C 3 x 1 tab

13. An. MFJ / 11 tahun/ 140 cm/ 32kg


S/
Keluhan Utama: Pasien hendak sirkumsisi
RPS:
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-), Hemofilia (-), Hipospadia (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Nd: 77x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Sirkumsisi
P/
- Amoxicilin 3 x 250 mg
- Paracetamol 3 x 250 mg
- Vitamin C 1 x 1 tab

14. An. WH/ 14 tahun/ 150cm / 39,4 kg


S/
Keluhan Utama: bintik merah yang terasa gatal di punggung kaki dan sela jari kaki
sejak 3 hari yang lalu
RPS:
- Bintik merah yang terasa gatal di punggung kaki dan sela jari kaki sejak 3 hari yang
lalu.
- Gatal pada sela jari kaki didahului dengan bintik merah berisi cairan yang kemudian
pecah dan terasa gatal terutama jika kaki dalam keadaan lembab
- Punggung kaki muncul bintik-bintik merah, gatal, riwayat berganti sendal tidak ada,
rasa pedih tidak ada
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-), Riw alergi obat, cuaca dan makanan (+)
O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 130/70, Nd: 90x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”.
Status lokalis : Punggung kaki : terdapat papul-papul eritem diatas makula eritem
Sela jari kaki : Terdapat vesikel dan papul eritem
A/
DKA
Kandidiasis Intertriginosa
P/
- Cetirizine 1 x 10 mg
- Betametason salep 3x sehari pada punggung kaki
- Ketokonazol salep 3x sehari pada sela jari kaki
15. Ny. DN / 39 tahun / 160 cm / 50 kg
S/
Keluhan Utama: Bekas luka operasi yang terasa nyeri dan bernanah sejak 3 hari yang
lalu
RPS:
- Bekas luka operasi yang terasa nyeri dan bernanah sejak 2 hari yang lalu
- Pada pasien telah dilakukan sectio caesaria sejak 6 hari yang lalu
- Demam ada
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td : 126/78, Nd: 72x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Vulnus Scissum terinfeksi
P/
- Cefadroxil 2 x 500 mg
- Paracetamol 3 x 500 mg
- Vitamin C 3 x 1 tab

16. An. MS/ 14 tahun/ 140cm/ 48,8 kg


S/
Keluhan Utama: Nyeri pinggang sejak 2 hari yang lalu
RPS:
- Nyeri pinggang sejak 2 hari yang lalu, nyeri sudah pernah dirasakan 1 tahun yang
lalu kemudian diobati dan keluhan berkurang
- Nyeri terutama dirasakan jika pasien duduk lama
- Nyeri disertai dengan kesemutan pada kaki
- Riwayat jatuh tidak diketahui
- Tidak ada keluhan lain

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td : 105/63 Nd: 96x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Low back pain
P/
- Piroxicam 1 x 10 mg
- Vitamin B1 3 x 1 tab
- Ca lact 1 x 1 tab

17. Ny. J/ 50 tahun / 159 cm / 65 kg


S/
Keluhan Utama: Kepala sakit sejak 2 hari yang lalu
RPS:
- Sakit kepala sejak 2 hari yang lalu, kepala terasa berat, sakit dirasakan diseluruh
kepala, tengkuk terasa berat.
- Batuk sejak 2 hari yang lalu, batuk berdahak disertai flu dengan dahak berwarna
kehijauan
- Keluhan hilang penciuman dan indera perasa tidak ada
- Riwayat kontak dengan penderita COVID-19 disangkal
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (+),


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 143/81, Nd: 74x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
Lab : Total kolesterol : 311 mg/dl
A/
Hiperkolesterolemia
ISPA
P/
- Paracetamol 3 x 500 mg
- CTM 3 x 4 mg
- Ambroxol 3 x 30 mg
- Amoxicilin 3 x 500 mg
- Simvastatin 1 x 10 mg

18. Tn. I/ 50 tahun/ 170cm/ 50 kg


S/
Keluhan Utama: Badan letih dan lelah sejak 3 hari yang lalu
RPS:
- Badan letih dan lelah terutama dirasakan sejak 3 hari yang lalu pasien telah dikenal
menderita diabetes melitus
- Saat ini pasien juga menderita TB Paru dan telah mengonsumsi obat selama 1 bulan
- Tidak ada keluhan lain

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (+)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td : 120/82 Nd: 96x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
Lab : GDR : 354 mg/dl
A/
Diabetes melitus dengan TB Paru
P/
- Metformin 2 x 500 mg
- Glimepirid 1 x 2 mg
- Vitamin B Complex 3 x 1 tab

19. Ny. N/ 41 tahun / 160 cm / 70 kg


S/
Keluhan Utama: Persendian tangan kiri terasa sakit
RPS:
- Persendian lengan hingga jari tangan kiri terasa sakit dan agak kaku sejak 2 hari
yang lalu
- Pasien riwayat asam urat tinggi
- Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati terutama bila terlambat makan
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (+),


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 153/102, Nd: 79x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Hipertensi
Gout arthritis
Sindrom dispepsia
P/
- Amlodipin 1 x 5 mg
- Piroxicam 1 x 20 mg
- Vitamin C 3 x 1 tab
- Omeprazol 1 x 20 mg
- Allupurinol 1 x 100 mg

20. Tn. RM/ 59 tahun/ 170cm/ 75 kg


S/
Keluhan Utama: BAB berdarah sejak 2 hari yang lalu
RPS:
- BAB berdarah sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluhkan BAB yang keras
kemudian berdarah.
- Keluhan BAB berdarah sebelumnya tidak ada
- Keluhan perut kembung, mual, muntah dan penurunan berat badan tidak ada.
- Pasien tidak nafsu makan dan tidak suka makan sayur
- Persendian lutut juga terasa sakit terutama bila beraktivitas
- Tidak ada keluhan lain

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td : 108/66 Nd: 107x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Konstipasi
Osteoarthritis
P/
- Bisacodyl 2 x 5 mg
- Piroxicam 1 x 20 mg
- Curcuma 2 x 1 tab
- Vitamin B Complex 3 x 1 tab

21. Ny. Y/ 58 tahun / 160 cm / 80 kg


S/
Keluhan Utama: Telapak tangan kanan terasa sakit dan kesemutan sejak 3 hari yang
lalu
RPS:
- Telapak tangan kanan terasa sakit dan kesemutan sejak 3 hari yang lalu. Nyeri
terutama dirasakan saat malam hari
- Telapak tangan kiri terasa kesemutan
- Pasien juga mengeluhkan lutut terasa sakit terutama saat beraktivitas
- Pasien seorang ibu rumah tangga
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (+),


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 137/73, Nd: 88x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Carpal Tunnel Syndrome
Osteoarthritis
P/
- Dexametason 2 x 0,5 mg
- Vitamin B1 3 x 1 tab
- Paracetamol 3 x 1000 mg

21 April 2021
1. Ny. M/ 45 tahun/160 cm/ 57kg
S/
Keluhan Utama: Kontrol hipertensi
RPS:
- Pasien telah didiagnosis dengan hipertensi dan rutin mengambil obat setiap bulan ke
puskesmas
- Pasien juga mengeluhkan batuk kering dan tenggorokan terasa kering dan gatal
sejak 3 hari yang lalu
- Tidak ada keluhan lain

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (+)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 147/104 , Nd: 80x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Hipertensi
Common cold
P/
- Amlodipin 1 x 5 mg
- Cetirizine 1 x 10 mg
- Vitamin C 3 x 1 tab

2. Tn. DP / 39 tahun / 170 cm / 65 kg


S/
Keluhan Utama: Kuku terasa nyeri karena kemasukan asam kandis sejak 1 hari yang
lalu
RPS:
- Pasien mengeluhkan kuku terasa nyeri karena kemasukan asam kandis sejak 1 hari
yang lalu. Pada awalnya pasien sedang membersihkan asam kandis, kemudian
serpihannya masuk kedalam kuku ke-5. Pasien sudah berusaha mengeluarkan
dengan cara memotong sebagian kuku namun asam kandis belum dapat
dikeluarkan.
- Tidak ada keluhan lain

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, Td : 120/73 Nd: 90x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
Status lokalis : terdapat corpus alienum di dalam kuku digiti ke-5
A/
Corpus alienum kuku digiti-5
Prurigo
P/
- Injeksi lidokain 1 cc
- Ekstraksi corpus alienum
- Amoxicilin 3 x 500 mg
- Asam mefenamat 3 x 500 mg
- Vitamin C 3 x 1 tab

3. Tn. RD/ 38 tahun/168cm/ 75kg


S/
Keluhan Utama: Kontrol skizofrenia
RPS:
- Pasien telah didiagnosis dengan skizofrenia dan rutin mengambil obat setiap bulan
ke puskesmas
- Pasien mengeluhkan sakit kepala
- Tidak ada keluhan lain
RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)
O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 110/82 , Nd: 68x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Skizofrenia
Tension type headache
P/
- Chlorpromazine 2 x 100 mg
- Haloperidol 2 x 1,5 mg
- Trihexylphenidil 2 x 2 mg
- Risperidon 2 x 2 mg
- Ranitidin 2 x 50 mg
- Ibuprofen 2 x 400 mg

4. An. RA/ 2 tahun/ 13,3 kg


S/
Keluhan Utama: Diare sejak 1 hari yang lalu
RPS:
- Pasien diare sejak 1 hari yang lalu, diare dikeluhkan sebanyak 4 kali dalam sehari
tidak berdarah dan tidak berlendir
- Pasien tidak memiliki keluhan lain

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, Nd: 90x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) meningkat
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Gastroenteritis Akut
P/
- Paracetamol sirup 3 x 1,5 cth
- Oralit sachet k/p (setiap mencret)
- Zinc 1 x 20 mg (10 hari)
- Vitamin C 3 x 1 tab

5. Ny. A/ 73 tahun/153cm/ 65kg


S/
Keluhan Utama: Kontrol ulang DM
RPS:
- Pasien telah dikenal menderita diabetes melitus dan rutin mengambil obat di
puskesmas
- Pasien mengeluhkan perut terasa nyeri, hingga terasa sesak
- Pasien tidak nafsu makan
- Pasien juga mengeluhkan badan terasa gatal, terutama bila berkeringat

RPD: Riw. DM (+), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 132/80 , Nd: 88x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
Lab : GDS 187 mg/dl
A/
Diabetes Melitus
Sindrom dispepsia
Miliaria
P/
- Glimepirid 1 x 2 mg
- Ctm 3 x 4 mg
- Ranitidin 2 x 50 mg
- Curcuma 3 x 1 tab

6. Ny. L/ 50 tahun/162cm/55kg
S/
Keluhan Utama: Kontrol ulang diabetes
RPS:
- Pasien telah dikenal menderita diabetes melitus dan rutin mengambil obat di
puskesmas
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (+), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC, TD: 112/70 , Nd: 78x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
Lab : GDR 156 mg/dl
A/
Diabetes melitus
P/
- Metformin 2 x 500 mg
- Glimepirid 1 x 2 mg

7. Ny. MA/ 40 tahun/ 160cm/ 70kg


S/
Keluhan Utama: Bahu sebelah kanan terasa sakit dan menjalar sampai ke punggung
RPS:
- Bahu sebelah kanan terasa sakit dan menjalar sampai ke punggung
- Pasien berprofesi sebagai guru dan rutin mencatat di papan tulis
- Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati dan sendawa terutama jika terlambat
makan. Pasien juga suka makan makanan yang asam dan pedas
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 111/70 Nd: 63x/i , Nf: 19x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral dingin pada kaki dan tangan, CRT <2”,
A/
Myalgia
Sindrom dispepsia
P/
- Natrium diclofenac 2 x 50 mg
- Lansoprazol 1 x 30 mg
- Vitamin B1 3 x 1 tab

8. Ny. W/ 38 tahun/155cm/65kg
S/
Keluhan Utama: Pusing berputar sejak 1 hari yang lalu
RPS:
- Pusing berputar sejak 1 hari yang lalu
- Pasien juga mengeluhkan bintik-bintik merah di badan, tangan dan kaki yang terasa
gatal dan bernanah
- Anak pasien sebelumnya juga dibawa ke puskesmas dengan keluhan bentol yang
sama dan didiagnosis dengan skabies.
- Keluhan lain tidak ada
RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)
O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 132/81, Nd: 77x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Benign Paroxysmal Positional Vertigo
Skabies
P/
- Betahistine Mesylate 3 x 6 mg
- CTM 3 x 4 mg
- Salep 24 /SUC

9. Ny R/ 62 tahun/160cm/80kg
S/
Keluhan Utama: Nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu
RPS:
- Nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu, nyeri diseluruh kepala, tidak menjalar ke leher
- Keluar air mata tidak ada, hidung berair tidak ada
- Demam tidak ada, telinga berdenging tidak ada
- Mual muntah tidak ada
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (+), Skizofrenia (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 184/90, Nd: 90x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Hipertensi
P/
- Amlodipin 1 x 10 mg
- Vitamin B Complex 3 x 1 tab

10. An. A/ 3 tahun/12,9kg


S/
Keluhan Utama: Batuk sejak 2 hari yang lalu
RPS:
- Batuk sejak 2 hari yang lalu, batuk berdahak, dahak bewarna putih
- Demam ada, tidak menggigil tidak berkeringat
- Pilek ada, ingus bewarna bening
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Nd: 72x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
Common Cold
P/
- Baby Cough Sirup 3 x 1.5 cth
- Univit Sirup 1 x 1 cth

14. Ny. SJ/ 40 tahun/162cm/49kg


S/
Keluhan Utama: Mual dan lemas pasca vaksinasi COVID-19
RPS:
- Mual dan lemas pasca vaksinasi COVID-19
- Nyeri ulu hati tidak ada, perut kembung tidak ada
- Kepala terasa pusing
- Keluhan lain tidak ada

RPD: Riw. DM (-), Riw. HT (-), Vertigo (+)


O/
KU: Sedang, Kes: CMC , Td: 130/72, Nd: 102x/i , Nf: 18x/i , T: 36,8
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorak: Cor dan Pulmo dbn
Abdomen: NT (-), BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada kaki dan tangan, CRT <2”
A/
KIPI
P/
- Betahistin 3 x 6 mg
- Domperidon 3 x 10 mg

4 Maret 2021 (Posbindu dan Puskel di


Pakasai)
Peserta Hadir
- Masyarakat
- Kader

Judul Laporan
Kegiatan Posbindu dan Puskel di Kelurahan Pakasai
Latar Belakang
Masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin meningkatnya
kasus penyakit tidak menular (PTM). PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh
infeksi kuman termasuk penyakit kronis degeneratif, antara lain penyakit jantung, diabetes
melitus (DM), kanker, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat
kecelakaan dan tindak kekerasan. Angka kematian PTM meningkat dari 41,7 % pada tahun
1995 menjadi 59,5 % pada tahun 2007 (Riskesdas 2007).
Upaya pengendalian PTM dibangun berdasarkan komitmen bersama dari seluruh
elemen masyarakat yang peduli terhadap ancaman PTM melalui Posbindu PTM.
Pengembangan Posbindu PTM merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan,
diselenggarakan berdasarkan permasalahan PTM yang ada di masyarakat dan mencakup
berbagai upaya promotif dan preventif serta pola rujukannya.
Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi seiring dengan meningkatnya kasus PTM di
masyarakat adalah masih rendahnya kesadaran untuk cek kesehatan terutama penyakit-
penyakit tidak menular seperti hipertensi, DM, PPOK, penyakit jantung dll.
Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Peningkatan prevalensi penyakit tidak menular menjadi ancaman yang serius dalam
pembangunan, karena mengancam pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu
dikembangkan model pengendalian PTM berbasis masyarakat melalui Posbindu PTM.
Posbindu PTM merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian faktor
risiko secara mandiri dan berkesinambungan. Pengembangan Posbindu PTM dapat
dipadukan dengan upaya yang telah terselenggara di masyarakat. Melalui Posbindu PTM,
dapat sesegeranya dilakukan pencegahan faktor risiko PTM sehingga kejadian PTM di
masyarakat dapat ditekan. Bersama posbindu juga dilakukan puskesmas keliling (puskel).
Puskel bertujuan mempermudah akses masyarakat terhadap pengobatan.
Pelaksanaan
Kegiatan posbindu dan puskel dilakukan di kantor Balai Desa di Kelurahan Pakasai
dilakukan pada tanggal 4 Maret 2021 pukul 10.00-selesai. Dengan tahapan yaitu :
a. Tahapan I : Pengisian Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Pengisian Data Peserta.
b. Tahapan II : Wawancara Faktor Risiko PTM.
c. Tahapan III : Pengukuran Tinggi Badan, Pengukuran Berat Badan, dan Menghitung IMT.
d. Tahapan IV : Pengukuran tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat.
e. Tahapan V : Identifikasi, Edukasi, Tindak Lanjut Dini Faktor Risiko PTM dan
pengobatan
Kegiatan identifikasi faktor risiko PTM, edukasi dan tindak lanjut dini merupakan
tahapan layanan terakhir setelah teridentifikasi faktor risiko yang ada. Pengendalian faktor
risiko PTM, tidak selalu harus dilakukan dengan obat-obatan. Pada tahap dini, kondisi
faktor risiko PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko dan berperilaku hidup
yang sehat seperti berhenti merokok, diet seimbang, rajin beraktifitas fisik, pengelolaan
stres dan lain-lain. Edukasi dilakukan oleh dokter di Posbindu untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan faktor risiko PTM.
Penilaian faktor risiko PTM dilakukan pada setiap individu untuk masing-masing
faktor risiko PTM. Selanjutnya akan dianalisa dan dilakukan langkah-langkah atau
intervensi yang harus dilakukan oleh individu tersebut sesuai dengan faktor risiko yang
dimiliki. Tindak lanjut dan pembinaan yang dilakukan dapat berupa penyuluhan dan
edukasi lebih mendalam terhadap para peserta Posbindu yang berisiko, peningkatan
aktifitas fisik bersama, pemberian obat, merujuk ke Puskesmas dan berkonsultasi dengan
tenaga kesehatan.
Monitoring & Evaluasi
Kegiatan Posbindu dan Puskel yang telah dilaksanakan sesuai dengan kelima
tahapan yaitu pengukuran Berat Badan, Lingkar Perut, dan Tinggi Badan yang dibantu oleh
kader, dilanjutkan pengukuran Tekanan Darah, Gula Darah, Kolesterol, Asam Urat sesuai
indikasi oleh petugas puskesmas. Setelah pemeriksaan tersebut, dilanjutkan edukasi,
pengobatan serta merujuk pasien ke puskesmas jika ada indikasi medis. Masyarakat
Kelurahan Pakasai sangat antusias dengan dilaksanakannya posbindu dan puskel tersebut,
jumlah peserta yang hadir sebanyak 56 orang. Penyakit yang ditemukan antara lain diabetes
melitus, arthritis gout, hiperkolesterolemia, hipertensi, osteoarthritis dan lain-lain.

10 Maret 2021 (Posbindu dan Puskel di


Talago Sariak)
Peserta Hadir
- Masyarakat
- Kader

Judul Laporan
Kegiatan Posbindu dan Puskel di Kelurahan Talago Sariak
Latar Belakang
Masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin meningkatnya
kasus penyakit tidak menular (PTM). PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh
infeksi kuman termasuk penyakit kronis degeneratif, antara lain penyakit jantung, diabetes
melitus (DM), kanker, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat
kecelakaan dan tindak kekerasan. Angka kematian PTM meningkat dari 41,7 % pada tahun
1995 menjadi 59,5 % pada tahun 2007 (Riskesdas 2007).
Upaya pengendalian PTM dibangun berdasarkan komitmen bersama dari seluruh
elemen masyarakat yang peduli terhadap ancaman PTM melalui Posbindu PTM.
Pengembangan Posbindu PTM merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan,
diselenggarakan berdasarkan permasalahan PTM yang ada di masyarakat dan mencakup
berbagai upaya promotif dan preventif serta pola rujukannya.
Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi seiring dengan meningkatnya kasus PTM di
masyarakat adalah masih rendahnya kesadaran untuk cek kesehatan terutama penyakit-
penyakit tidak menular seperti hipertensi, DM, PPOK, penyakit jantung dll.
Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Peningkatan prevalensi penyakit tidak menular menjadi ancaman yang serius dalam
pembangunan, karena mengancam pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu
dikembangkan model pengendalian PTM berbasis masyarakat melalui Posbindu PTM.
Posbindu PTM merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian faktor
risiko secara mandiri dan berkesinambungan. Pengembangan Posbindu PTM dapat
dipadukan dengan upaya yang telah terselenggara di masyarakat. Melalui Posbindu PTM,
dapat sesegeranya dilakukan pencegahan faktor risiko PTM sehingga kejadian PTM di
masyarakat dapat ditekan. Bersama posbindu juga dilakukan puskesmas keliling (puskel).
Puskel bertujuan mempermudah akses masyarakat terhadap pengobatan.
Pelaksanaan
Kegiatan posbindu dan puskel dilakukan dirumah salah satu warga di Kelurahan Talago
Sariak dilakukan pada tanggal 9 Maret 2021 pukul 10.00-selesai. Dengan tahapan yaitu :
a. Tahapan I : Pengisian Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Pengisian Data Peserta.
b. Tahapan II : Wawancara Faktor Risiko PTM.
c. Tahapan III : Pengukuran Tinggi Badan, Pengukuran Berat Badan, dan Menghitung IMT.
d. Tahapan IV : Pengukuran tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat.
e. Tahapan V : Identifikasi, Edukasi, Tindak Lanjut Dini Faktor Risiko PTM dan
pengobatan
Kegiatan identifikasi faktor risiko PTM, edukasi dan tindak lanjut dini merupakan
tahapan layanan terakhir setelah teridentifikasi faktor risiko yang ada. Pengendalian faktor
risiko PTM, tidak selalu harus dilakukan dengan obat-obatan. Pada tahap dini, kondisi
faktor risiko PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko dan berperilaku hidup
yang sehat seperti berhenti merokok, diet seimbang, rajin beraktifitas fisik, pengelolaan
stres dan lain-lain. Edukasi dilakukan oleh dokter di Posbindu untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan faktor risiko PTM.
Penilaian faktor risiko PTM dilakukan pada setiap individu untuk masing-masing
faktor risiko PTM. Selanjutnya akan dianalisa dan dilakukan langkah-langkah atau
intervensi yang harus dilakukan oleh individu tersebut sesuai dengan faktor risiko yang
dimiliki. Tindak lanjut dan pembinaan yang dilakukan dapat berupa penyuluhan dan
edukasi lebih mendalam terhadap para peserta Posbindu yang berisiko, peningkatan
aktifitas fisik bersama, pemberian obat, merujuk ke Puskesmas dan berkonsultasi dengan
tenaga kesehatan.
Monitoring & Evaluasi
Kegiatan Posbindu dan Puskel yang telah dilaksanakan sesuai dengan kelima
tahapan yaitu pengukuran Berat Badan, Lingkar Perut, dan Tinggi Badan yang dibantu oleh
kader, dilanjutkan pengukuran Tekanan Darah, Gula Darah, Kolesterol, Asam Urat sesuai
indikasi oleh petugas puskesmas. Setelah pemeriksaan tersebut, dilanjutkan edukasi,
pengobatan serta merujuk pasien ke puskesmas jika ada indikasi medis. Masyarakat
Kelurahan Talago Sariak sangat antusias dengan dilaksanakannya posbindu dan puskel
tersebut, jumlah peserta yang hadir sebanyak 29 orang. Penyakit yang ditemukan antara
lain diabetes melitus, arthritis gout, hiperkolesterolemia, hipertensi, osteoarthritis dan lain-
lain.

17 Maret 2021 (Posbindu dan Puskel di Sei


Sirah)
Peserta Hadir
- Masyarakat
- Kader

Judul Laporan
Kegiatan Posbindu dan Puskel di Kelurahan Koto Marapak
Latar Belakang
Masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin meningkatnya
kasus penyakit tidak menular (PTM). PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh
infeksi kuman termasuk penyakit kronis degeneratif, antara lain penyakit jantung, diabetes
melitus (DM), kanker, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat
kecelakaan dan tindak kekerasan. Angka kematian PTM meningkat dari 41,7 % pada tahun
1995 menjadi 59,5 % pada tahun 2007 (Riskesdas 2007).
Upaya pengendalian PTM dibangun berdasarkan komitmen bersama dari seluruh
elemen masyarakat yang peduli terhadap ancaman PTM melalui Posbindu PTM.
Pengembangan Posbindu PTM merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan,
diselenggarakan berdasarkan permasalahan PTM yang ada di masyarakat dan mencakup
berbagai upaya promotif dan preventif serta pola rujukannya.
Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi seiring dengan meningkatnya kasus PTM di
masyarakat adalah masih rendahnya kesadaran untuk cek kesehatan terutama penyakit-
penyakit tidak menular seperti hipertensi, DM, PPOK, penyakit jantung dll.
Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Peningkatan prevalensi penyakit tidak menular menjadi ancaman yang serius dalam
pembangunan, karena mengancam pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu
dikembangkan model pengendalian PTM berbasis masyarakat melalui Posbindu PTM.
Posbindu PTM merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian faktor
risiko secara mandiri dan berkesinambungan. Pengembangan Posbindu PTM dapat
dipadukan dengan upaya yang telah terselenggara di masyarakat. Melalui Posbindu PTM,
dapat sesegeranya dilakukan pencegahan faktor risiko PTM sehingga kejadian PTM di
masyarakat dapat ditekan. Bersama posbindu juga dilakukan puskesmas keliling (puskel).
Puskel bertujuan mempermudah akses masyarakat terhadap pengobatan.
Pelaksanaan
Kegiatan posbindu dan puskel dilakukan di gedung MDA di Kelurahan Kampung Baru
dilakukan pada tanggal 1 April 2021 pukul 10.00-selesai. Dengan tahapan yaitu :
a. Tahapan I : Pengisian Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Pengisian Data Peserta.
b. Tahapan II : Wawancara Faktor Risiko PTM.
c. Tahapan III : Pengukuran Tinggi Badan, Pengukuran Berat Badan, dan Menghitung IMT.
d. Tahapan IV : Pengukuran tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat.
e. Tahapan V : Identifikasi, Edukasi, Tindak Lanjut Dini Faktor Risiko PTM dan
pengobatan
Kegiatan identifikasi faktor risiko PTM, edukasi dan tindak lanjut dini merupakan
tahapan layanan terakhir setelah teridentifikasi faktor risiko yang ada. Pengendalian faktor
risiko PTM, tidak selalu harus dilakukan dengan obat-obatan. Pada tahap dini, kondisi
faktor risiko PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko dan berperilaku hidup
yang sehat seperti berhenti merokok, diet seimbang, rajin beraktifitas fisik, pengelolaan
stres dan lain-lain. Edukasi dilakukan oleh dokter di Posbindu untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan faktor risiko PTM.
Penilaian faktor risiko PTM dilakukan pada setiap individu untuk masing-masing
faktor risiko PTM. Selanjutnya akan dianalisa dan dilakukan langkah-langkah atau
intervensi yang harus dilakukan oleh individu tersebut sesuai dengan faktor risiko yang
dimiliki. Tindak lanjut dan pembinaan yang dilakukan dapat berupa penyuluhan dan
edukasi lebih mendalam terhadap para peserta Posbindu yang berisiko, peningkatan
aktifitas fisik bersama, pemberian obat, merujuk ke Puskesmas dan berkonsultasi dengan
tenaga kesehatan.
Monitoring & Evaluasi
Kegiatan Posbindu dan Puskel yang telah dilaksanakan sesuai dengan kelima
tahapan yaitu pengukuran Berat Badan, Lingkar Perut, dan Tinggi Badan yang dibantu oleh
kader, dilanjutkan pengukuran Tekanan Darah, Gula Darah, Kolesterol, Asam Urat sesuai
indikasi oleh petugas puskesmas. Setelah pemeriksaan tersebut, dilanjutkan edukasi,
pengobatan serta merujuk pasien ke puskesmas jika ada indikasi medis. Masyarakat
Kelurahan Sei Sirah sangat antusias dengan dilaksanakannya posbindu dan puskel tersebut,
jumlah peserta yang hadir sebanyak 30 orang. Penyakit yang ditemukan antara lain diabetes
melitus, arthritis gout, hiperkolesterolemia, hipertensi, osteoarthritis dan lain-lain.

1 April 2021 (Posbindu dan Puskel di


Kampung Baru)
Peserta Hadir
- Masyarakat
- Kader

Judul Laporan
Kegiatan Posbindu dan Puskel di Kelurahan Koto Marapak
Latar Belakang
Masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin meningkatnya
kasus penyakit tidak menular (PTM). PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh
infeksi kuman termasuk penyakit kronis degeneratif, antara lain penyakit jantung, diabetes
melitus (DM), kanker, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat
kecelakaan dan tindak kekerasan. Angka kematian PTM meningkat dari 41,7 % pada tahun
1995 menjadi 59,5 % pada tahun 2007 (Riskesdas 2007).
Upaya pengendalian PTM dibangun berdasarkan komitmen bersama dari seluruh
elemen masyarakat yang peduli terhadap ancaman PTM melalui Posbindu PTM.
Pengembangan Posbindu PTM merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan,
diselenggarakan berdasarkan permasalahan PTM yang ada di masyarakat dan mencakup
berbagai upaya promotif dan preventif serta pola rujukannya.
Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi seiring dengan meningkatnya kasus PTM di
masyarakat adalah masih rendahnya kesadaran untuk cek kesehatan terutama penyakit-
penyakit tidak menular seperti hipertensi, DM, PPOK, penyakit jantung dll.
Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Peningkatan prevalensi penyakit tidak menular menjadi ancaman yang serius dalam
pembangunan, karena mengancam pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu
dikembangkan model pengendalian PTM berbasis masyarakat melalui Posbindu PTM.
Posbindu PTM merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian faktor
risiko secara mandiri dan berkesinambungan. Pengembangan Posbindu PTM dapat
dipadukan dengan upaya yang telah terselenggara di masyarakat. Melalui Posbindu PTM,
dapat sesegeranya dilakukan pencegahan faktor risiko PTM sehingga kejadian PTM di
masyarakat dapat ditekan. Bersama posbindu juga dilakukan puskesmas keliling (puskel).
Puskel bertujuan mempermudah akses masyarakat terhadap pengobatan.
Pelaksanaan
Kegiatan posbindu dan puskel dilakukan di gedung MDA di Kelurahan Kampung Baru
dilakukan pada tanggal 1 April 2021 pukul 10.00-selesai. Dengan tahapan yaitu :
a. Tahapan I : Pengisian Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Pengisian Data Peserta.
b. Tahapan II : Wawancara Faktor Risiko PTM.
c. Tahapan III : Pengukuran Tinggi Badan, Pengukuran Berat Badan, dan Menghitung IMT.
d. Tahapan IV : Pengukuran tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat.
e. Tahapan V : Identifikasi, Edukasi, Tindak Lanjut Dini Faktor Risiko PTM dan
pengobatan
Kegiatan identifikasi faktor risiko PTM, edukasi dan tindak lanjut dini merupakan
tahapan layanan terakhir setelah teridentifikasi faktor risiko yang ada. Pengendalian faktor
risiko PTM, tidak selalu harus dilakukan dengan obat-obatan. Pada tahap dini, kondisi
faktor risiko PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko dan berperilaku hidup
yang sehat seperti berhenti merokok, diet seimbang, rajin beraktifitas fisik, pengelolaan
stres dan lain-lain. Edukasi dilakukan oleh dokter di Posbindu untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan faktor risiko PTM.
Penilaian faktor risiko PTM dilakukan pada setiap individu untuk masing-masing
faktor risiko PTM. Selanjutnya akan dianalisa dan dilakukan langkah-langkah atau
intervensi yang harus dilakukan oleh individu tersebut sesuai dengan faktor risiko yang
dimiliki. Tindak lanjut dan pembinaan yang dilakukan dapat berupa penyuluhan dan
edukasi lebih mendalam terhadap para peserta Posbindu yang berisiko, peningkatan
aktifitas fisik bersama, pemberian obat, merujuk ke Puskesmas dan berkonsultasi dengan
tenaga kesehatan.
Monitoring & Evaluasi
Kegiatan Posbindu dan Puskel yang telah dilaksanakan sesuai dengan kelima
tahapan yaitu pengukuran Berat Badan, Lingkar Perut, dan Tinggi Badan yang dibantu oleh
kader, dilanjutkan pengukuran Tekanan Darah, Gula Darah, Kolesterol, Asam Urat sesuai
indikasi oleh petugas puskesmas. Setelah pemeriksaan tersebut, dilanjutkan edukasi,
pengobatan serta merujuk pasien ke puskesmas jika ada indikasi medis. Masyarakat
Kelurahan Kampung Baru sangat antusias dengan dilaksanakannya posbindu dan puskel
tersebut, jumlah peserta yang hadir sebanyak 30 orang. Penyakit yang ditemukan antara
lain diabetes melitus, arthritis gout, hiperkolesterolemia, hipertensi, osteoarthritis dan lain-
lain.

9 April 2021 (Posbindu dan Puskel di Koto


Marapak)
Peserta Hadir
- Masyarakat
- Kader

Judul Laporan
Kegiatan Posbindu dan Puskel di Kelurahan Koto Marapak
Latar Belakang
Masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin meningkatnya
kasus penyakit tidak menular (PTM). PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh
infeksi kuman termasuk penyakit kronis degeneratif, antara lain penyakit jantung, diabetes
melitus (DM), kanker, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat
kecelakaan dan tindak kekerasan. Angka kematian PTM meningkat dari 41,7 % pada tahun
1995 menjadi 59,5 % pada tahun 2007 (Riskesdas 2007).
Upaya pengendalian PTM dibangun berdasarkan komitmen bersama dari seluruh
elemen masyarakat yang peduli terhadap ancaman PTM melalui Posbindu PTM.
Pengembangan Posbindu PTM merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan,
diselenggarakan berdasarkan permasalahan PTM yang ada di masyarakat dan mencakup
berbagai upaya promotif dan preventif serta pola rujukannya.
Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi seiring dengan meningkatnya kasus PTM di
masyarakat adalah masih rendahnya kesadaran untuk cek kesehatan terutama penyakit-
penyakit tidak menular seperti hipertensi, DM, PPOK, penyakit jantung dll.
Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Peningkatan prevalensi penyakit tidak menular menjadi ancaman yang serius dalam
pembangunan, karena mengancam pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu
dikembangkan model pengendalian PTM berbasis masyarakat melalui Posbindu PTM.
Posbindu PTM merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian faktor
risiko secara mandiri dan berkesinambungan. Pengembangan Posbindu PTM dapat
dipadukan dengan upaya yang telah terselenggara di masyarakat. Melalui Posbindu PTM,
dapat sesegeranya dilakukan pencegahan faktor risiko PTM sehingga kejadian PTM di
masyarakat dapat ditekan. Bersama posbindu juga dilakukan puskesmas keliling (puskel).
Puskel bertujuan mempermudah akses masyarakat terhadap pengobatan.
Pelaksanaan
Kegiatan posbindu dan puskel dilakukan dirumah salah satu warga di Kelurahan Koto
Marapak dilakukan pada tanggal 9 April 2021 pukul 10.00-selesai. Dengan tahapan yaitu :
a. Tahapan I : Pengisian Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Pengisian Data Peserta.
b. Tahapan II : Wawancara Faktor Risiko PTM.
c. Tahapan III : Pengukuran Tinggi Badan, Pengukuran Berat Badan, dan Menghitung IMT.
d. Tahapan IV : Pengukuran tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat.
e. Tahapan V : Identifikasi, Edukasi, Tindak Lanjut Dini Faktor Risiko PTM dan
pengobatan
Kegiatan identifikasi faktor risiko PTM, edukasi dan tindak lanjut dini merupakan
tahapan layanan terakhir setelah teridentifikasi faktor risiko yang ada. Pengendalian faktor
risiko PTM, tidak selalu harus dilakukan dengan obat-obatan. Pada tahap dini, kondisi
faktor risiko PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko dan berperilaku hidup
yang sehat seperti berhenti merokok, diet seimbang, rajin beraktifitas fisik, pengelolaan
stres dan lain-lain. Edukasi dilakukan oleh dokter di Posbindu untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan faktor risiko PTM.
Penilaian faktor risiko PTM dilakukan pada setiap individu untuk masing-masing
faktor risiko PTM. Selanjutnya akan dianalisa dan dilakukan langkah-langkah atau
intervensi yang harus dilakukan oleh individu tersebut sesuai dengan faktor risiko yang
dimiliki. Tindak lanjut dan pembinaan yang dilakukan dapat berupa penyuluhan dan
edukasi lebih mendalam terhadap para peserta Posbindu yang berisiko, peningkatan
aktifitas fisik bersama, pemberian obat, merujuk ke Puskesmas dan berkonsultasi dengan
tenaga kesehatan.
Monitoring & Evaluasi
Kegiatan Posbindu dan Puskel yang telah dilaksanakan sesuai dengan kelima
tahapan yaitu pengukuran Berat Badan, Lingkar Perut, dan Tinggi Badan yang dibantu oleh
kader, dilanjutkan pengukuran Tekanan Darah, Gula Darah, Kolesterol, Asam Urat sesuai
indikasi oleh petugas puskesmas. Setelah pemeriksaan tersebut, dilanjutkan edukasi,
pengobatan serta merujuk pasien ke puskesmas jika ada indikasi medis. Masyarakat
Kelurahan Koto Marapak sangat antusias dengan dilaksanakannya posbindu dan puskel
tersebut, jumlah peserta yang hadir sebanyak 48 orang. Penyakit yang ditemukan antara
lain diabetes melitus, arthritis gout, hiperkolesterolemia, hipertensi, osteoarthritis dan lain-
lain.

17 Maret (Kelas Ibu Balita usia 0-2 tahun di kelurahan


Talago Sariak)
Tanggal mulai kegiatan : Maret / 17 / 2021
Tanggal akhir kegiatan : Maret / 17 / 2021
Kode kegiatan : F3- Upaya kesehatan ibu dan anak (KIA) dan keluarga
berencana (KB)
Pendamping : dr. Ramadhani Bagindo
Peserta hadir : Masyarakat, lain-lain
Judul laporan : Kelas Ibu Balita usia 0-2 tahun
Latar belakang :
Kelas ibu balita merupakan suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas dengan anggota
beberapa ibu yang mempunyai anak balita (0-5th) dibawah bimbingan satu atau beberapa
fasilitator dengan memakai buku KIA sebagai alat pembelajaran. Buku Kesehatan
Kesehatan Ibu dan Anak (buku KIA) yang merupakan buku berisi catatan informasi
kesehatan ibu mulai kehamilan hingga anak berusia 5tahun. Menteri Kesehatan RI
memutuskan Buku KIA sebagai buku pedoman resmi yang berisi informasi dan catatan
Kesehatan Ibu dan Anak. Sebagai buku resmi Buku KIA merupakan satu-satunya alat
pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama nifas
hingga bayi yang dilahirkan berusia lima tahun. Kegiatan tersebut meliputi kelas yang
secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan
pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing
oleh fasilitator, dalam hal ini digunakan Buku KIA.

Permasalahan :
Anak balita merupakan salah satu populasi paling beresiko untuk terkena berbagai macam
gangguan kesehatan (kesakitan maupun kematian). Oleh karena itu Kementerian Kesehatan
RI telah meluncurkan berbagai program kesehatan untuk menanggulangi hal ini, antara lain
Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita. Sehingga pelaksanaan Kelas ibu balita sangat
dibutuhkan bagi ibu balita, kelas ini merupakan sarana untuk mendapatkan teman, bertanya,
dan memperoleh informasi penting seputaran balita. Bagi petugas kesehatan
penyelenggaraan kelas ibu balita merupakan media untuk lebih mengetahui tentang
kesehatan ibu dan balita serat dapat menjalin hubungan yang lebih erat lagi dengan ibu
balita dan masyarakat.

Perencanaan dan pemilihan intervensi :


Kelas Ibu Balita dirancang untuk dilaksanakan di seluruh wilayah Provinsi. Mengingat
luasnya wilayah cakupan, kegiatan ini perlu dipersiapkan sedemikian rupa sebelum
dilaksanakan di seluruh daerah. Peserta Kelas Ibu Balita adalah kelompok belajar ibu-ibu
yang mempunyai anak usia antara 0 – 5 tahun dengan pengelompokan 0-2 tahun, dan 3-5
tahun. Peserta kelompok belajar terbatas, paling banyak 15 orang. Proses belajar dibantu
oleh seorang Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Balita fasilitator yang memahami bagaimana
teknis pelaksanaan Kelas Ibu Balita. Sebaiknya sebelum kelompok Kelas Ibu Balita dimulai
terlebih dahulu dilaksanakan musyawarah masyarakat untuk mengetahui masalah kesehatan
Balita dan materi prioritas yang akan dibahas dalam pertemuan kelas Ibu Balita,
kewenangan ini diberikan kepada fasilitator dengan catatan materi tersebut merupakan
bagian dari Buku KIA. Tujuannya untuk memetakan kebutuhan-kebutuhan warga belajar
serta berbagai kebutuhan penyelenggaraan kelas. Kebutuhan warga belajar diasumsikan
tidak sama antara satu daerah dengan daerah lain. Maka di lakukan edukasi dan penyuluhan
oleh petugas kesehatan.

Pelaksanaan :
Kegiatan yang dilakukan:
- Identifikasi sasaran : Penyelenggara Kelas Ibu Balita perlu mempunyai data sasaran
jumlah ibu yang mempunyai balita antara 0 sampai 5 tahun dan kemudian
mengelompokannya jadi kelompok usia 0-2 tahun, dan 3-5 tahun.
- Mempersiapkan tempat dan sarana belajar : Tempat kegiatan adalah tempat yang
disediakan oleh pemerintahan setempat (camat/desa/lurah). Tempat belajar berada di balai
desa. Sarana belajar mencakup kursi, tikar, karpet, alat peraga dan alat-alat praktek/demo.
- Penyuluhan materi

• Pelaksana kegiatan: dr. Internsip


• Peserta: Ibu dan Balita di Desa Talago Sariak
• Tempat: Balai Desa Kelurahan Talago Sariak

Monitoring dan evaluasi :


- Orang tua yang membawa anaknya ke kelas ibu balita mendengarkan dengan
sungguh-sungguh
- Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan orang tua anak dapat dijawab dengan baik
Monitoring dan evaluasi diadakan kelas  ibu balita ini dapat meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan, merubah sikap dan perilaku ibu tentang kesehatan balita, gizi dan stimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak.
19 Maret (Kelas Ibu Balita usia 3-5 tahun di kelurahan
Talago Sariak)

Tanggal mulai kegiatan : Maret / 19 / 2021


Tanggal akhir kegiatan : Maret / 19 / 2021
Kode kegiatan : F3- Upaya kesehatan ibu dan anak (KIA) dan
keluarga berencana (KB)
Pendamping : dr. Ramadhani Bagindo
Peserta hadir : Masyarakat, lain-lain
Judul laporan : Kelas Ibu Balita usia 3-5 tahun
Latar belakang :
Kelas ibu balita merupakan suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas dengan anggota
beberapa ibu yang mempunyai anak balita (0-5th) dibawah bimbingan satu atau beberapa
fasilitator dengan memakai buku KIA sebagai alat pembelajaran. Buku Kesehatan
Kesehatan Ibu dan Anak (buku KIA) yang merupakan buku berisi catatan informasi
kesehatan ibu mulai kehamilan hingga anak berusia 5tahun. Menteri Kesehatan RI
memutuskan Buku KIA sebagai buku pedoman resmi yang berisi informasi dan catatan
Kesehatan Ibu dan Anak. Sebagai buku resmi Buku KIA merupakan satu-satunya alat
pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama nifas
hingga bayi yang dilahirkan berusia lima tahun. Kegiatan tersebut meliputi kelas yang
secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan
pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing
oleh fasilitator, dalam hal ini digunakan Buku KIA.

Permasalahan :
Anak balita merupakan salah satu populasi paling beresiko untuk terkena berbagai macam
gangguan kesehatan (kesakitan maupun kematian). Oleh karena itu Kementerian Kesehatan
RI telah meluncurkan berbagai program kesehatan untuk menanggulangi hal ini, antara lain
Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita. Sehingga pelaksanaan Kelas ibu balita sangat
dibutuhkan bagi ibu balita, kelas ini merupakan sarana untuk mendapatkan teman, bertanya,
dan memperoleh informasi penting seputaran balita. Bagi petugas kesehatan
penyelenggaraan kelas ibu balita merupakan media untuk lebih mengetahui tentang
kesehatan ibu dan balita serat dapat menjalin hubungan yang lebih erat lagi dengan ibu
balita dan masyarakat.
Perencanaan dan pemilihan intervensi :
Kelas Ibu Balita dirancang untuk dilaksanakan di seluruh wilayah Provinsi. Mengingat
luasnya wilayah cakupan, kegiatan ini perlu dipersiapkan sedemikian rupa sebelum
dilaksanakan di seluruh daerah. Peserta Kelas Ibu Balita adalah kelompok belajar ibu-ibu
yang mempunyai anak usia antara 0 – 5 tahun dengan pengelompokan 0-2 tahun, dan 3-5
tahun. Peserta kelompok belajar terbatas, paling banyak 15 orang. Proses belajar dibantu
oleh seorang Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Balita fasilitator yang memahami bagaimana
teknis pelaksanaan Kelas Ibu Balita. Sebaiknya sebelum kelompok Kelas Ibu Balita dimulai
terlebih dahulu dilaksanakan musyawarah masyarakat untuk mengetahui masalah kesehatan
Balita dan materi prioritas yang akan dibahas dalam pertemuan kelas Ibu Balita,
kewenangan ini diberikan kepada fasilitator dengan catatan materi tersebut merupakan
bagian dari Buku KIA. Tujuannya untuk memetakan kebutuhan-kebutuhan warga belajar
serta berbagai kebutuhan penyelenggaraan kelas. Kebutuhan warga belajar diasumsikan
tidak sama antara satu daerah dengan daerah lain. Maka di lakukan edukasi dan penyuluhan
oleh petugas kesehatan.

Pelaksanaan :
Kegiatan yang dilakukan:
- Identifikasi sasaran : Penyelenggara Kelas Ibu Balita perlu mempunyai data sasaran
jumlah ibu yang mempunyai balita antara 0 sampai 5 tahun dan kemudian
mengelompokannya jadi kelompok usia 0-2 tahun, dan 3-5 tahun.
- Mempersiapkan tempat dan sarana belajar : Tempat kegiatan adalah tempat yang
disediakan oleh pemerintahan setempat (camat/desa/lurah). Tempat belajar berada di balai
desa. Sarana belajar mencakup kursi, tikar, karpet, alat peraga dan alat-alat praktek/demo.
- Penyuluhan materi

• Pelaksana kegiatan: dr. Internsip


• Peserta: Ibu dan Balita di Desa Talago Sariak
• Tempat: Balai Desa Talago Sariak

Monitoring dan evaluasi :


- Orang tua yang membawa anaknya ke kelas ibu balita mendengarkan dengan
sungguh-sungguh
- Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan orang tua anak dapat dijawab dengan baik
- Monitoring dan evaluasi diadakan kelas  ibu balita ini dapat meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan, merubah sikap dan perilaku ibu tentang kesehatan
balita, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak.

20 Maret (Kelas Ibu Balita usia 3-5 tahun di


kelurahan Bato)

Tanggal mulai kegiatan : Maret / 20 / 2021


Tanggal akhir kegiatan : Maret / 20 / 2021
Kode kegiatan : F3- Upaya kesehatan ibu dan anak (KIA) dan keluarga
berencana (KB)
Pendamping : dr. Ramadhani Bagindo
Peserta hadir : Masyarakat, lain-lain
Judul laporan : Kelas Ibu Balita usia 3-5 tahun
Latar belakang :
Kelas ibu balita merupakan suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas dengan anggota
beberapa ibu yang mempunyai anak balita (0-5th) dibawah bimbingan satu atau beberapa
fasilitator dengan memakai buku KIA sebagai alat pembelajaran. Buku Kesehatan
Kesehatan Ibu dan Anak (buku KIA) yang merupakan buku berisi catatan informasi
kesehatan ibu mulai kehamilan hingga anak berusia 5tahun. Menteri Kesehatan RI
memutuskan Buku KIA sebagai buku pedoman resmi yang berisi informasi dan catatan
Kesehatan Ibu dan Anak. Sebagai buku resmi Buku KIA merupakan satu-satunya alat
pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama nifas
hingga bayi yang dilahirkan berusia lima tahun. Kegiatan tersebut meliputi kelas yang
secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan
pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing
oleh fasilitator, dalam hal ini digunakan Buku KIA.

Permasalahan :
Anak balita merupakan salah satu populasi paling beresiko untuk terkena berbagai macam
gangguan kesehatan (kesakitan maupun kematian). Oleh karena itu Kementerian Kesehatan
RI telah meluncurkan berbagai program kesehatan untuk menanggulangi hal ini, antara lain
Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita. Sehingga pelaksanaan Kelas ibu balita sangat
dibutuhkan bagi ibu balita, kelas ini merupakan sarana untuk mendapatkan teman, bertanya,
dan memperoleh informasi penting seputaran balita. Bagi petugas kesehatan
penyelenggaraan kelas ibu balita merupakan media untuk lebih mengetahui tentang
kesehatan ibu dan balita serat dapat menjalin hubungan yang lebih erat lagi dengan ibu
balita dan masyarakat.

Perencanaan dan pemilihan intervensi :


Kelas Ibu Balita dirancang untuk dilaksanakan di seluruh wilayah Provinsi. Mengingat
luasnya wilayah cakupan, kegiatan ini perlu dipersiapkan sedemikian rupa sebelum
dilaksanakan di seluruh daerah. Peserta Kelas Ibu Balita adalah kelompok belajar ibu-ibu
yang mempunyai anak usia antara 0 – 5 tahun dengan pengelompokan 0-2 tahun, dan 3-5
tahun. Peserta kelompok belajar terbatas, paling banyak 15 orang. Proses belajar dibantu
oleh seorang Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Balita fasilitator yang memahami bagaimana
teknis pelaksanaan Kelas Ibu Balita. Sebaiknya sebelum kelompok Kelas Ibu Balita dimulai
terlebih dahulu dilaksanakan musyawarah masyarakat untuk mengetahui masalah kesehatan
Balita dan materi prioritas yang akan dibahas dalam pertemuan kelas Ibu Balita,
kewenangan ini diberikan kepada fasilitator dengan catatan materi tersebut merupakan
bagian dari Buku KIA. Tujuannya untuk memetakan kebutuhan-kebutuhan warga belajar
serta berbagai kebutuhan penyelenggaraan kelas. Kebutuhan warga belajar diasumsikan
tidak sama antara satu daerah dengan daerah lain. Maka di lakukan edukasi dan penyuluhan
oleh petugas kesehatan.

Pelaksanaan :
Kegiatan yang dilakukan:
- Identifikasi sasaran : Penyelenggara Kelas Ibu Balita perlu mempunyai data sasaran
jumlah ibu yang mempunyai balita antara 0 sampai 5 tahun dan kemudian
mengelompokannya jadi kelompok usia 0-2 tahun, dan 3-5 tahun.
- Mempersiapkan tempat dan sarana belajar : Tempat kegiatan adalah tempat yang
disediakan oleh pemerintahan setempat (camat/desa/lurah). Tempat belajar berada di balai
desa. Sarana belajar mencakup kursi, tikar, karpet, alat peraga dan alat-alat praktek/demo.
- Penyuluhan materi

• Pelaksana kegiatan: dr. Internsip


• Peserta: Ibu dan Balita di Desa Bato
• Tempat: Balai Desa Kelurahan Bato

Monitoring dan evaluasi :


- Orang tua yang membawa anaknya ke kelas ibu balita mendengarkan dengan
sungguh-sungguh
- Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan orang tua anak dapat dijawab dengan baik
- Monitoring dan evaluasi diadakan kelas  ibu balita ini dapat meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan, merubah sikap dan perilaku ibu tentang kesehatan
balita, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak.

23 Maret (Kelas Ibu Balita usia 3-5 tahun di


kelurahan Pakasai)

Tanggal mulai kegiatan : Maret / 23 / 2021


Tanggal akhir kegiatan : Maret / 23 / 2021
Kode kegiatan : F3- Upaya kesehatan ibu dan anak (KIA) dan keluarga
berencana (KB)
Pendamping : dr. Ramadhani Bagindo
Peserta hadir : Masyarakat, lain-lain
Judul laporan : Kelas Ibu Balita usia 3-5 tahun
Latar belakang :
Kelas ibu balita merupakan suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas dengan anggota
beberapa ibu yang mempunyai anak balita (0-5th) dibawah bimbingan satu atau beberapa
fasilitator dengan memakai buku KIA sebagai alat pembelajaran. Buku Kesehatan
Kesehatan Ibu dan Anak (buku KIA) yang merupakan buku berisi catatan informasi
kesehatan ibu mulai kehamilan hingga anak berusia 5tahun. Menteri Kesehatan RI
memutuskan Buku KIA sebagai buku pedoman resmi yang berisi informasi dan catatan
Kesehatan Ibu dan Anak. Sebagai buku resmi Buku KIA merupakan satu-satunya alat
pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama nifas
hingga bayi yang dilahirkan berusia lima tahun. Kegiatan tersebut meliputi kelas yang
secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan
pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing
oleh fasilitator, dalam hal ini digunakan Buku KIA.
Permasalahan :
Anak balita merupakan salah satu populasi paling beresiko untuk terkena berbagai macam
gangguan kesehatan (kesakitan maupun kematian). Oleh karena itu Kementerian Kesehatan
RI telah meluncurkan berbagai program kesehatan untuk menanggulangi hal ini, antara lain
Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita. Sehingga pelaksanaan Kelas ibu balita sangat
dibutuhkan bagi ibu balita, kelas ini merupakan sarana untuk mendapatkan teman, bertanya,
dan memperoleh informasi penting seputaran balita. Bagi petugas kesehatan
penyelenggaraan kelas ibu balita merupakan media untuk lebih mengetahui tentang
kesehatan ibu dan balita serat dapat menjalin hubungan yang lebih erat lagi dengan ibu
balita dan masyarakat.

Perencanaan dan pemilihan intervensi :


Kelas Ibu Balita dirancang untuk dilaksanakan di seluruh wilayah Provinsi. Mengingat
luasnya wilayah cakupan, kegiatan ini perlu dipersiapkan sedemikian rupa sebelum
dilaksanakan di seluruh daerah. Peserta Kelas Ibu Balita adalah kelompok belajar ibu-ibu
yang mempunyai anak usia antara 0 – 5 tahun dengan pengelompokan 0-2 tahun, dan 3-5
tahun. Peserta kelompok belajar terbatas, paling banyak 15 orang. Proses belajar dibantu
oleh seorang Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Balita fasilitator yang memahami bagaimana
teknis pelaksanaan Kelas Ibu Balita. Sebaiknya sebelum kelompok Kelas Ibu Balita dimulai
terlebih dahulu dilaksanakan musyawarah masyarakat untuk mengetahui masalah kesehatan
Balita dan materi prioritas yang akan dibahas dalam pertemuan kelas Ibu Balita,
kewenangan ini diberikan kepada fasilitator dengan catatan materi tersebut merupakan
bagian dari Buku KIA. Tujuannya untuk memetakan kebutuhan-kebutuhan warga belajar
serta berbagai kebutuhan penyelenggaraan kelas. Kebutuhan warga belajar diasumsikan
tidak sama antara satu daerah dengan daerah lain. Maka di lakukan edukasi dan penyuluhan
oleh petugas kesehatan.

Pelaksanaan :
Kegiatan yang dilakukan:
- Identifikasi sasaran : Penyelenggara Kelas Ibu Balita perlu mempunyai data sasaran
jumlah ibu yang mempunyai balita antara 0 sampai 5 tahun dan kemudian
mengelompokannya jadi kelompok usia 0-2 tahun, dan 3-5 tahun.
- Mempersiapkan tempat dan sarana belajar : Tempat kegiatan adalah tempat yang
disediakan oleh pemerintahan setempat (camat/desa/lurah). Tempat belajar berada di balai
desa. Sarana belajar mencakup kursi, tikar, karpet, alat peraga dan alat-alat praktek/demo.
- Penyuluhan materi

• Pelaksana kegiatan: dr. Internsip


• Peserta: Ibu dan Balita di Desa Pakasai
• Tempat: Balai Desa Kelurahan Pakasai

Monitoring dan evaluasi :


- Orang tua yang membawa anaknya ke kelas ibu balita mendengarkan dengan
sungguh-sungguh
- Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan orang tua anak dapat dijawab dengan baik
- Monitoring dan evaluasi diadakan kelas  ibu balita ini dapat meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan, merubah sikap dan perilaku ibu tentang kesehatan
balita, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak.

18 Maret (Penyuluhan dalam Gedung Puskesmas


Padusunan tentang Hipertensi)
Tanggal mulai kegiatan : Maret / 18 / 2021
Tanggal akhir kegiatan : Maret / 18 / 2021
Kode kegiatan : F1- Upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat
Pendamping : dr. Ramadhani Bagindo
Peserta hadir : Masyarakat, lain-lain
Judul laporan : Penyuluhan dalam Gedung Puskesmas Padusunan tentang
Hipertensi
Latar belakang :
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal.
Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%)
penyebab hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential). Penyebab tekanan darah
meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan)
dari pembuluh darah tepi dan peningkatan volume aliran darah. Prevalensi hipertensi terus
saja meningkat baik di negara maju maupun di negara berkembang. Diperkirakan pada
tahun 2025 di dunia akan terjadi peningkatan prevalensi hipertensi pada usia dewasa
sebesar 35% dibandingkan tahun 2000. Peningkatan tekanan darah dapat dipengaruhi oleh
faktor risiko genetik dan lingkungan, yaitu asupan makanan sehari-hari, aktivitas fisik,
toksin, dan lain-lain. Hipertensi merupakan faktor risiko yang penting bagi terjadinya
penyakit jantung koroner, stroke, penyakit ginjal, dan retinopati. Terapi hipertensi yang
adekuat dapat menurunkan risiko stroke sebesar 40% dan risiko miokard infark sampai
15%. Seventh report of the joint national committe on prevention, detection, evaluation,
and treatment of high blood pressure (JNC 7) merekomendasikan modifikasi gaya hidup
sebagai terapi yang penting pada hipertensi. Modifikasi asupan makanan sehari-hari
merupakan salah satu bagian modifikasi gaya hidup yang mempunyai peran yang besar
dalam mencegah kenaikan tekanan darah pada individu yang tidak menderita hipertensi,
serta menurunkan tekanan darah pada prehipertensi dan penderita hipertensi.

Permasalahan :
Sampai saat ini hipertensi masih merupakan tantangan besar di dunia termasuk Indonesia.
Hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer.
Hal ini dikarenakan hipertensi memiliki masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi,
yaitu sebesar 25,8%, sesuai dengan data Riskesdas 2013. Di samping itu, pengontrolan
hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia. Penyakit
hipertensi masih menjadi masalah besar dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya pengobatan penyakit hipertensi dan juga kurangnya kesadaran
masyarakat tentang bahaya tidak terkontrolnya penyakit hipertensi.

Perencanaan dan pemilihan intervensi :


Untuk mencegah dan mengurangi tinggi nya angka penyakit hipertensi serta komplikasi -
komplikasi yang bisa terjadi akibat penyakit hipertensi maka masyarakat perlu diberikan
pemahaman tentang penyakit hipertensi, pengobatan hipertensi, dan komplikasi yang bisa
terjadi akibat penyakit hipertensi yang tidak terkontrol. Sehingga dilakukan penyuluhan
terhadap masyarakat di puskesmas dengan tujuan agar masyarakat tau tentang pentingnya
mengontrol penyakit hipertensi dan mengetahui resiko yang bisa terjadi karena hipertensi.
Penyampaian materi bersifat dua arah atau bersifat diskusi agar pemahaman audiens
terhadap penyakit hipertensi dan komplikasi hipertensi menjadi lebih baik. Setelah
penyampaian materi dilakukan sesi tanya jawab untuk lebih menuntaskan atau
mengklarifikasi masalah terkait penyakit hipertensi dan komplikasi yang bisa terjadi.

Pelaksanaan :
Materi:
- Apa itu penyakit hipertensi
- Pengobatan hipertensi
- Edukasi pola hidup sehat
- komplikasi yang bisa terjadi akibat hipertensi tidak terkontrol
- Sesi tanya jawab

• Presentan: dr. Internsip


• Durasi: 30 menit
• Jumlah peserta: 10 orang
• Tempat: puskesmas Kampung Baru Padusunan

Monitoring dan evaluasi :


• Peserta mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan secara umum acara berjalan
kondusif
• Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan presentan dapat dijawab peserta dengan baik
• Peserta aktif menyampaikan pertanyaan ke presentan
• Keberhasilan penyuluhan dapat dilihat dari meningkatnya kunjungan pasien untuk
penyakit hipertensi yang diderita nya di puskesmas atau pustu setempat

Vaksinasi TNI Senin-selasa 8-9 maret 2021


Tanggal mulai kegiatan : Maret / 8 / 2021
Tanggal akhir kegiatan : Maret / 9 / 2021
Judul laporan : Vaksinasi COVID-19 TNI Tahap I
Latar belakang :
Corona virus disease (covid-19) adalah penyakit pandemi baru yang disebabkan
oleh SARS-COV2. Covid-19 saat ini menjadi masalah besar di seluruh dunia. covid-19
juga menjadi pandemi pertama pada abad 21. Virus ini berdampak luas, tidak hanya di
sektor kesehatan namun juga sosioekonomi, dan diprediksi akan mendorong terbentuknya
norma-norma baru dan variasi ekonomi baru di masyarakat dunia. Dari sisi kesehatan,
gejala-gejala COVID-19 yang paling umum ditemui adalah demam, rasa lelah, dan batuk
kering. Beberapa pasien juga mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit
tenggorokan atau diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul
secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun dan
tetap merasa sehat. Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa
perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6 orang yang terjangkit COVID-19 menderita sakit
parah dan kesulitan bernapas.
Vaksinasi adalah pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan
imunitas (antibodi) sistem imun di dalam tubuh. Vaksinasi sebagai upaya pencegahan
primer yang sangat handal mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi.
Dengan prosedur vaksinasi yang benar diharapkan akan di peroleh kekebalan yang
optimal, penyuntikan yang aman dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi(KIPI) yang
minimal.

Permasalahan :
COVID-19 saat ini menjadi permasalahan dunia yang serius dengan jumlah kasusnya yang
selalu mengalami peningkatan setiap harinya. COVID-19 dapat menyerang setiap orang
tanpa memandang usia maupun jenis kelamin dan sudah dikategorikan sebagai pandemik
global.
Target sasaran vaksinasi yang akan dicapai sebanyak SDM Kesehatan adalah 1.468.746.
Target sasaran vaksinasi yang akan dicapai sebanyak Pelayanan Publik adalah 17.327167.
vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk melindungi dan memperkuat sistem kesehatan
secara menyeluruh, juga menjaga produktivitas dan mengurangi dampak sosial dan
ekonomi masyarakat.

Perencanaan dan pemilihan intervensi :


Untuk pencegahan penularan covid-19, masyarakat perlu di berikan pemahaman tentang
apa itu covid, bahaya covid, dan bagaimana pencegahan serta cara memutus rantai
penularan nya. Pemberian vaksin merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif
untuk mengatasi pandemi COVID-19  yang masih terus berlangsung. Pengetahuan
tentang vaksinasi Covid-19 sangat penting agar kita lebih yakin tentang pentingnya
melakukan vaksinasi Covid-19 sebagai upaya pencegahan Covid-19
ada beberapa kelompok yang diprioritaskan untuk mendapat vaksin Covid-19 terlebih
dahulu.

- Tenaga kesehatan yang memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi dan menularkan
Covid-19
- Orang dengan pekerjaan yang memiliki risiko tinggi tertular dan menularkan
Covid-19 karena tidak dapat melakukan jaga jarak secara efektif, seperti anggota
TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya
- Orang yang memiliki penyakit penyerta dengan risiko kematian tinggi bila
terkena Covid-19
- Setelah semua kelompok prioritas di atas mendapat vaksin Covid-19, vaksinasi
akan dilanjutkan ke kelompok penerima vaksin Covid-19 lainnya, mulai dari
penduduk di daerah yang banyak kasus Covid-19 sampai ke seluruh pelosok
Indonesia.
Pelaksanaan :
proses pemberian vaksin covid-19 kepada seluruh TNI di KODIM pariaman dimulai
tanggal 8-9 Maret 2021, vaksinasi covid-19 ini diharapkan dapat memperkecil rantai
penularan covid-19 ini terutama untuk pelayan publik yang merupakan Prioritas penerima
Vaksin COVID-19
proses vaksinasi ini dilakukan dengan sistem 4 meja
- Meja 1 pendaftaran/ regitrasi
Penerima vaksin covid-19 harus menunjukakan no.NIK kepada petugas pendaftaran untuk
dilakukan registrasi didalam aplikasi P-care
- Meja 2 screening
setelah dilakukan registrasi peserta akan dilakukan screening pemeriksaan fisik seperti
pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan suhu, setelah dilakukan pemeriksaan fisik peserta
akan dilakukan screening dengan 16 pertanyaan seputar riwayat kesehatan pribadi, setelah
dilakukan screening ini maka peserta akan diktahui apakah peserta akan dilanjutkan
divaksin atau tunda vaksin.
-Meja 3 vaksinasi
setelah di screening peserta yang lanjut vaksin akan divaksinasi di meja 3
-Meja 4 observasi
setelah peserta divaksin maka peserta akan di observasi selama 30 menit apakah peserta
memiliki indikasi lainnya setelah divaksin. 
pelaksanaan vaksinasi ini dilakukan sebanyak 2 kali kepada seluruh peserta wajib vaksin.

• dr. Intership sebagai petugas skrining di meja 2


• Jumlah peserta divaksinasi: ±38 orang dari ±50
• Tempat: KODIM Pariaman
Monitoring dan evaluasi :
- Pelaksanaan kegiatan sudah tertib dan sistematis
- Monitoring kejadian KIPI lanjutan melalui laporan ke nomor CP.
- Keberhasilan vaksinasi dapat dilihat dari angka persentasi jumlah TNI yang
divaksinasi Covid-19 di wilayah ini dan perilaku masyarakat terhadap Covid-19

Selasa 16 Maret 2021 Vaksinasi POLISI


Tanggal mulai kegiatan : Maret / 16 / 2021
Tanggal akhir kegiatan : Maret / 16 / 2021
Judul laporan : Vaksinasi COVID-19 POLRES Tahap I
Latar belakang :
Corona virus disease (covid-19) adalah penyakit pandemi baru yang disebabkan
oleh SARS-COV2. Covid-19 saat ini menjadi masalah besar di seluruh dunia. covid-19
juga menjadi pandemi pertama pada abad 21. Virus ini berdampak luas, tidak hanya di
sektor kesehatan namun juga sosioekonomi, dan diprediksi akan mendorong terbentuknya
norma-norma baru dan variasi ekonomi baru di masyarakat dunia. Dari sisi kesehatan,
gejala-gejala COVID-19 yang paling umum ditemui adalah demam, rasa lelah, dan batuk
kering. Beberapa pasien juga mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit
tenggorokan atau diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul
secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun dan
tetap merasa sehat. Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa
perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6 orang yang terjangkit COVID-19 menderita sakit
parah dan kesulitan bernapas.
Vaksinasi adalah pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan
imunitas (antibodi) sistem imun di dalam tubuh. Vaksinasi sebagai upaya pencegahan
primer yang sangat handal mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi.
Dengan prosedur vaksinasi yang benar diharapkan akan di peroleh kekebalan yang
optimal, penyuntikan yang aman dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi(KIPI) yang
minimal.
Permasalahan :
COVID-19 saat ini menjadi permasalahan dunia yang serius dengan jumlah kasusnya yang
selalu mengalami peningkatan setiap harinya. COVID-19 dapat menyerang setiap orang
tanpa memandang usia maupun jenis kelamin dan sudah dikategorikan sebagai pandemik
global.
Target sasaran vaksinasi SDM Kesehatan adalah 1.468.746. Target sasaran vaksinasi
Pelayanan Publik adalah 17.327167. vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk melindungi dan
memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, juga menjaga produktivitas dan
mengurangi dampak sosial dan ekonomi masyarakat.

Perencanaan dan pemilihan intervensi :


Untuk pencegahan penularan covid-19, masyarakat perlu di berikan pemahaman tentang
apa itu covid, bahaya covid, dan bagaimana pencegahan serta cara memutus rantai
penularan nya. Pemberian vaksin merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif
untuk mengatasi pandemi COVID-19  yang masih terus berlangsung. Pengetahuan
tentang vaksinasi Covid-19 sangat penting agar kita lebih yakin tentang pentingnya
melakukan vaksinasi Covid-19 sebagai upaya pencegahan Covid-19
ada beberapa kelompok yang diprioritaskan untuk mendapat vaksin Covid-19 terlebih
dahulu.

- Tenaga kesehatan yang memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi dan menularkan
Covid-19
- Orang dengan pekerjaan yang memiliki risiko tinggi tertular dan menularkan
Covid-19 karena tidak dapat melakukan jaga jarak secara efektif, seperti anggota
TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya
- Orang yang memiliki penyakit penyerta dengan risiko kematian tinggi bila
terkena Covid-19
- Setelah semua kelompok prioritas di atas mendapat vaksin Covid-19, vaksinasi
akan dilanjutkan ke kelompok penerima vaksin Covid-19 lainnya, mulai dari
penduduk di daerah yang banyak kasus Covid-19 sampai ke seluruh pelosok
Indonesia.

Pelaksanaan :
proses pemberian vaksin covid-19 kepada seluruh Polisi di Kantor POLRES
pariaman dimulai tanggal 16 Maret 2021, vaksinasi covid-19 ini diharapkan dapat
memperkecil rantai penularan covid-19 ini terutama untuk pelayan publik yang merupakan
Prioritas penerima Vaksin COVID-19
proses vaksinasi ini dilakukan dengan sistem 4 meja
- Meja 1 pendaftaran/ regitrasi
Penerima vaksin covid-19 harus menunjukakan no.NIK kepada petugas pendaftaran untuk
dilakukan registrasi didalam aplikasi P-care
- Meja 2 screening
setelah dilakukan registrasi peserta akan dilakukan screening pemeriksaan fisik seperti
pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan suhu, setelah dilakukan pemeriksaan fisik peserta
akan dilakukan screening dengan 16 pertanyaan seputar riwayat kesehatan pribadi, setelah
dilakukan screening ini maka peserta akan diktahui apakah peserta akan dilanjutkan
divaksin atau tunda vaksin.
-Meja 3 vaksinasi
setelah di screening peserta yang lanjut vaksin akan divaksinasi di meja 3
-Meja 4 observasi
setelah peserta divaksin maka peserta akan di observasi selama 30 menit apakah peserta
memiliki indikasi lainnya setelah divaksin. 
pelaksanaan vaksinasi ini dilakukan sebanyak 2 kali kepada seluruh peserta wajib vaksin.
• dr. Intership sebagai petugas vaksinator di meja 3
• Jumlah peserta divaksinasi: ±25 orang dari ±40
• Tempat: Kantor POLRES Pariaman
Monitoring dan evaluasi :
- Pelaksanaan kegiatan sudah tertib dan sistematis
- Monitoring kejadian KIPI lanjutan melalui laporan ke nomor CP.
- Keberhasilan vaksinasi dapat dilihat dari angka persentasi jumlah Polisi yang
divaksinasi Covid-19 di wilayah ini dan perilaku masyarakat terhadap Covid-19

Anda mungkin juga menyukai

  • Borang 3
    Borang 3
    Dokumen196 halaman
    Borang 3
    barkahrolas
    Belum ada peringkat
  • Borang 1
    Borang 1
    Dokumen59 halaman
    Borang 1
    barkahrolas
    Belum ada peringkat
  • Fix Ukp
    Fix Ukp
    Dokumen77 halaman
    Fix Ukp
    ayu
    Belum ada peringkat
  • Ukp Feb 2022
    Ukp Feb 2022
    Dokumen20 halaman
    Ukp Feb 2022
    sakina
    Belum ada peringkat
  • Borang Poli
    Borang Poli
    Dokumen49 halaman
    Borang Poli
    Ngurah Bagus Jayantha
    Belum ada peringkat
  • Borang Intersip UKP
    Borang Intersip UKP
    Dokumen33 halaman
    Borang Intersip UKP
    finanurfadhillah
    Belum ada peringkat
  • Borang Sari
    Borang Sari
    Dokumen18 halaman
    Borang Sari
    Sari Silalahi
    Belum ada peringkat
  • Borang IGD-1
    Borang IGD-1
    Dokumen200 halaman
    Borang IGD-1
    Sigus
    Belum ada peringkat
  • Borang PKM
    Borang PKM
    Dokumen47 halaman
    Borang PKM
    MuhammadIhsan
    Belum ada peringkat
  • Borang 6 Februari 2021
    Borang 6 Februari 2021
    Dokumen5 halaman
    Borang 6 Februari 2021
    Sigus
    Belum ada peringkat
  • UKP Table
    UKP Table
    Dokumen85 halaman
    UKP Table
    Ghea Gestivani Safari
    Belum ada peringkat
  • Borang UKP Puskesmas
    Borang UKP Puskesmas
    Dokumen33 halaman
    Borang UKP Puskesmas
    Ngurah Bagus Jayantha
    50% (2)
  • Kasus Borang
    Kasus Borang
    Dokumen64 halaman
    Kasus Borang
    Haura Nida
    Belum ada peringkat
  • 25:07:2019
    25:07:2019
    Dokumen99 halaman
    25:07:2019
    AYUNI EKA
    Belum ada peringkat
  • Borang
    Borang
    Dokumen44 halaman
    Borang
    riri anggraini
    100% (1)
  • Borang Lansi1
    Borang Lansi1
    Dokumen16 halaman
    Borang Lansi1
    Muhammad Nuriansyah
    Belum ada peringkat
  • 7 April 2022 Jantung
    7 April 2022 Jantung
    Dokumen15 halaman
    7 April 2022 Jantung
    mtanrere
    Belum ada peringkat
  • Borang Ukp Contekan
    Borang Ukp Contekan
    Dokumen26 halaman
    Borang Ukp Contekan
    Minaria Ginting
    Belum ada peringkat
  • Borang UKP
    Borang UKP
    Dokumen8 halaman
    Borang UKP
    Indra Budi Permana
    Belum ada peringkat
  • Resume Ranap
    Resume Ranap
    Dokumen56 halaman
    Resume Ranap
    hidayatulilma
    Belum ada peringkat
  • Borang KK Nova
    Borang KK Nova
    Dokumen9 halaman
    Borang KK Nova
    yulia diantika
    Belum ada peringkat
  • Borang 18 Desember 2020
    Borang 18 Desember 2020
    Dokumen6 halaman
    Borang 18 Desember 2020
    Sigus
    Belum ada peringkat
  • Borang New
    Borang New
    Dokumen6 halaman
    Borang New
    Uan Lee
    Belum ada peringkat
  • Bedah Borang 2022
    Bedah Borang 2022
    Dokumen22 halaman
    Bedah Borang 2022
    Aisyah Alifatu Zhafira
    Belum ada peringkat
  • Kasus INTERNA
    Kasus INTERNA
    Dokumen33 halaman
    Kasus INTERNA
    Dyerik Liling
    Belum ada peringkat
  • B 2
    B 2
    Dokumen48 halaman
    B 2
    Giwa Putri Lestari
    Belum ada peringkat
  • Borang 05 Januari 2021
    Borang 05 Januari 2021
    Dokumen18 halaman
    Borang 05 Januari 2021
    Sigus
    Belum ada peringkat
  • Borang Contoh
    Borang Contoh
    Dokumen25 halaman
    Borang Contoh
    nadira
    Belum ada peringkat
  • Ukp 20
    Ukp 20
    Dokumen24 halaman
    Ukp 20
    Gilang Teguh Pratama
    Belum ada peringkat
  • Borang Ica Oktober
    Borang Ica Oktober
    Dokumen29 halaman
    Borang Ica Oktober
    Kusuma Dewi
    Belum ada peringkat
  • Isi Borang (Kasus Poli PKM)
    Isi Borang (Kasus Poli PKM)
    Dokumen34 halaman
    Isi Borang (Kasus Poli PKM)
    Padmiswari Budiasa
    100% (3)
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen6 halaman
    Dokumen
    Farrah C Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Borang Rs 2
    Borang Rs 2
    Dokumen12 halaman
    Borang Rs 2
    Andy Andrean
    Belum ada peringkat
  • Borang Ruangan
    Borang Ruangan
    Dokumen106 halaman
    Borang Ruangan
    anita putri
    Belum ada peringkat
  • Borang Internship Dewasa
    Borang Internship Dewasa
    Dokumen5 halaman
    Borang Internship Dewasa
    Rahdian Husa
    Belum ada peringkat
  • Borang Bangsal-1
    Borang Bangsal-1
    Dokumen43 halaman
    Borang Bangsal-1
    Sigus
    Belum ada peringkat
  • Contoh Kasus Kasus
    Contoh Kasus Kasus
    Dokumen5 halaman
    Contoh Kasus Kasus
    Farrah C Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Borang Ukp Rs
    Borang Ukp Rs
    Dokumen20 halaman
    Borang Ukp Rs
    bambangginting21
    Belum ada peringkat
  • Borang Igd Ilas Part 2
    Borang Igd Ilas Part 2
    Dokumen18 halaman
    Borang Igd Ilas Part 2
    Ilham
    Belum ada peringkat
  • Data Dasar Pasien
    Data Dasar Pasien
    Dokumen14 halaman
    Data Dasar Pasien
    halimfathonii
    Belum ada peringkat
  • Borang Debby
    Borang Debby
    Dokumen11 halaman
    Borang Debby
    Andika Friyon
    Belum ada peringkat
  • UKP
    UKP
    Dokumen11 halaman
    UKP
    Dinda Puspita Dewi
    Belum ada peringkat
  • Maret Akhir
    Maret Akhir
    Dokumen15 halaman
    Maret Akhir
    Meiriyani Lembang
    Belum ada peringkat
  • 07-06-2021 BP
    07-06-2021 BP
    Dokumen11 halaman
    07-06-2021 BP
    Dede Purkon
    Belum ada peringkat
  • Borang
    Borang
    Dokumen8 halaman
    Borang
    ninataniaaa
    Belum ada peringkat
  • G2P1AO Usia Kehamilan 3 Borang
    G2P1AO Usia Kehamilan 3 Borang
    Dokumen10 halaman
    G2P1AO Usia Kehamilan 3 Borang
    mayasalim
    Belum ada peringkat
  • Ukp Deva
    Ukp Deva
    Dokumen47 halaman
    Ukp Deva
    sea
    Belum ada peringkat
  • Borang IGD
    Borang IGD
    Dokumen48 halaman
    Borang IGD
    Sari Silalahi
    Belum ada peringkat
  • Borang Dandan
    Borang Dandan
    Dokumen48 halaman
    Borang Dandan
    ghea
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Nadya
    Laporan Kasus Nadya
    Dokumen36 halaman
    Laporan Kasus Nadya
    Nadya Hambali Ho
    Belum ada peringkat
  • BORANG Warai 6 - 6
    BORANG Warai 6 - 6
    Dokumen85 halaman
    BORANG Warai 6 - 6
    setio aribowo
    Belum ada peringkat
  • Borang SMA
    Borang SMA
    Dokumen64 halaman
    Borang SMA
    lesthary
    Belum ada peringkat
  • Borang Bosss
    Borang Bosss
    Dokumen66 halaman
    Borang Bosss
    nurmultazam
    Belum ada peringkat
  • Borang Mei 21
    Borang Mei 21
    Dokumen61 halaman
    Borang Mei 21
    daniel togana
    Belum ada peringkat
  • Borang Iship 1
    Borang Iship 1
    Dokumen9 halaman
    Borang Iship 1
    Andhani putri.k
    Belum ada peringkat
  • Kasus RANAP
    Kasus RANAP
    Dokumen6 halaman
    Kasus RANAP
    Dyerik Liling
    Belum ada peringkat
  • Borang Poli
    Borang Poli
    Dokumen6 halaman
    Borang Poli
    nur syaima ds
    Belum ada peringkat
  • Borang UKP Konsul 09 01 2023 - 9 K
    Borang UKP Konsul 09 01 2023 - 9 K
    Dokumen9 halaman
    Borang UKP Konsul 09 01 2023 - 9 K
    Nayla story
    Belum ada peringkat
  • Borang IGD
    Borang IGD
    Dokumen46 halaman
    Borang IGD
    irsan igd
    Belum ada peringkat
  • ASuhan Masa Nifas
    ASuhan Masa Nifas
    Dokumen16 halaman
    ASuhan Masa Nifas
    Shin Dhyta
    Belum ada peringkat
  • Soal Pretes
    Soal Pretes
    Dokumen55 halaman
    Soal Pretes
    Shin Dhyta
    Belum ada peringkat
  • Jadwal J
    Jadwal J
    Dokumen18 halaman
    Jadwal J
    Shin Dhyta
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Rotasi
    Jadwal Rotasi
    Dokumen17 halaman
    Jadwal Rotasi
    Shin Dhyta
    Belum ada peringkat
  • BORANGGGG
    BORANGGGG
    Dokumen3 halaman
    BORANGGGG
    Shin Dhyta
    Belum ada peringkat
  • Kel 1. Laporan Pt. Alakasa
    Kel 1. Laporan Pt. Alakasa
    Dokumen43 halaman
    Kel 1. Laporan Pt. Alakasa
    Shin Dhyta
    Belum ada peringkat
  • Borang PKM
    Borang PKM
    Dokumen26 halaman
    Borang PKM
    Shin Dhyta
    Belum ada peringkat
  • Latihan 1 Integumen
    Latihan 1 Integumen
    Dokumen3 halaman
    Latihan 1 Integumen
    Shin Dhyta
    Belum ada peringkat