Kumpulan Askep
Kumpulan Askep
DISPEPSIA
DO:
2. DS : Ketidakseimbangan Anoreksia
nutrisi kurang dari
Klien mengatakan tidak nafsu kebutuhan tubuh
makan
Klien mengatakan hanya
menghabiskan 5 sendok makan
Klien mengatakan mual
DO :
BB : 50 kg
TB : 165 cm
LLA : 23 cm
3. DS : Intoleransi aktivitas Tirah baring/ imobilisasi
DO :
Prioritas Masalah:
III. PERENCANAAN
N HARI/ DIAGNOSAKEPERAW PERENCANAAN
O TANGGAL ATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Senin, 23 Nyeri b.d Iritasi pada Nyeri akut 1. Kaji status
Agustus mukosa lambung teratasi selama nyeri
2010 ditandai dengan 3 hari perawatan
dengan kriteria 1. Observasi
Klien evaluasi : TTV
mengatakan
nyeri pada Klien 1. berikan
abdomen atas tidak lagi kompres
(epigastrium) merasa hangat
Klien adanya
mengatakan nyeri 1. berikan
nyeri pada Klien tidk posisi
abdomen lagi nyaman
karena tidak tampak
ada makan meringis
1. kolaborasi
Klien kesakita
dengan
mengatakan n
pemberian
nyerinya seperti Skla obat
ditusuk-tusuk nyeri 0 analgetik
Klien 2. berguna
mengatakan dalam
nyerinya bisa pengawasan
berjam-jam kefektifan
Klien obat dan
mengatakan kemajuan
nyeri saat penyembuh
abdomennya an.
ditekan 3. mengetahui
pengaruh
Klien tampak nyeri
meringis terhadap
kesakitan TTV
Skala nyeri 3 4. Meningkata
(berat) n peredaran
darah
dengan
vasodilatasi
dapat
mengurangi
rasa nyeri
5. posisi yang
cepat
membuat
nyeri tida
terasa
6. mengurangi
rsa nyeri/
dapat
terkontrol
IV. IMPLEMENTASI
HARI/
NO PUKUL NO.DX IMPLEMENTASI EVALUASI TINDAKAN PARAF
TANGGAL
I
1. Senin, 23 08.30 1. mengkaji status 1. klien
Agustus 09.15 nutrisi mengatakan
2010 09.00 nyeri pada
1. mengobservasi TTV abdomen da
nyerinya seperti
1. Memberikan ditusuk-tusuk
kompres hangat selama berja-
jam
2. Hail TTV klien :
1. Klien
mengatakan
nyerinya
berkurang.
II
2. Senin, 23 08.30 1. mengkaji status 1. klien
Agustus 08.30 nutrisi mengatakan
2010 08.30 hanya dapat
1. mengobservasi menghabiskan 5
penyebab tidak sendok makn
nafsu makan 2. klien mengatakn
2. menganjurkan tidak nafsu makn
makan sedikit tapi karena mual
sering 3. klien mengatkan
apabila tidak
mual dan nyeri
akan makan
III
3. Senin, 23 09.00 1. mengkaji tingkat 1. Aktivitas klien 2
Agustus 09.01 toleransi aktivitas (dengan bantuan
2010 orang lain)
1. menganjurkan untuk 2. klien memahami
membatasi aktivitas agar terhindar
dan melakukan dari kelelahan
perawatan sesuai
kebutuhan
V. EVALUASI
HARI/
NO PUKUL NO. DX Evaluasi hasil PARAF
TANGGAL
I
1. Senin, 23 09.00 S : klien mengatakan nyeri pada abdomen
Agustus dan nyerinya seperti ditusuk-tusuk selama
2010 berjam-jam. O : klien tampak meringis
kesakitan.
A : maslah nyeri akut belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
II
08.15 S : klien mengatakan hanya dapat
menghabiskan 5 sendok makan O : Mukosa
bibir klien tampak kering dan abdomen
terdengar hipertimpani
A: masalah Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
III
08.45 S : klien mengatakan klien tidak dapat
beraktivitas O: klien tampak lemah dan
terbaring ditempat tidur
A: masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
29 I 1. Menjelaskan pendekatan
September pada px dan keluarga
2012 / dengan BHSP
10.00WIB 2. Menjelaskan pada px
dan keluarga tentang
penyebab nyeri px dalam
pelaksanaan asuhan
keperawatan
3. Melibatkan keluarga px
dalam pelaksanaaan asuhan
keperawatan
4. Mengkaji skala nyeri
dan lokasi nyeri
5. Memberikan makanan
sedikit tapisering sesuai
indikasi untuk pasien
6. Menganjurkan pasien
untuk mengubah posisi
7. Memberikan perawatan
oral
8. Melakukan
kolaborasi dengan tim
29 dokter dalam pemberian
September obat
2012/ 19.00 9. Melakukan pemeriksaan
WIB TTV
T : 120/80 mmHg
RR : 20x/menit
N : 80x/menit
S : 37 C
1. Memberikan makan
sedikit tapi sering
2. Memberikan lingkungan
yang tenang dan nyaman
3. Mengkaji skala nyeri
dan lokasi nyeri
30 4. Memberikan perawatan
September oral
2012/ 10.00 5. menganjurkan tekhnik
WIB relaksasi dengan nafas
dalam
6. menganjurkan px untuk
mengubah posisi
7. melakukan observasi
TTV
T : 110/70 mmHg
RR : 20x/menit
N : 84x/menit
S : 37,5 C
1. Memberikan makan
sedikit tapi sering
2. Memberikan lingkungan
yang tenang dan nyaman
3. Mengkaji skala nyeri
dan lokasi nyeri
4. Memberikan perawatan
oral
5. menganjurkan tekhnik
relaksasi dengan nafas
dalam
6. menganjurkan px untuk
mengubah posisi
7. melakukan observasi
TTV
T : 120/80 mmHg
RR : 20x/menit
N : 80x/menit
S : 37,3 C
Mengigil
Kulit kering
2 DS : Orang tua klien mengatakan klien Resiko kekurangan Intake yang kurang
selama 3 hari mengalami panas tinggi volume cairan dan deperosis
DO :
Suhu badan : 38,5 derajat
Mengigil
Banyak berkeringat
Sulit tidur
adekuat perifer
tidak ada tanda-
S : orang tua klien mengatakan bahwa kien sudah tidak panas lagi
O : - Suhu 37
3 - Tidak mengigil
- Tidak berkeringat
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
1 DS: Pencetus serangan Tidak efektifnya
1. Klien (alergen) bersihan jalan
mengatakanbatuk ↓ nafas
berdahak dengan Reaksi antigen & antibodi
dahak berwarna ↓
putih. Dikeluarkannya substansi
vasoaktif (histamin,
2. Klien merasa
bradikinin, & anafilaksin)
sesak.
↓
↑ permeabilitas kapiler
↓
DO:
1. Tanda-tanda vital: Kontraksi otot polos
IVFD RL 20 tts/i,
Pulmicort,
Ventolin,
Bisolvon.
Diagnosa Tujuan/Kriteria
No Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
1. Tidak efektifnya Pencapaian Mandiri
bersihan jalan bersihan jalan 1. Auskultasi 1. Beberapa derajat
nafas napas dengan bunyi nafas, spasme bronkus
berhubungan kriteria hasil catat adanya terjadi dengan
dengan sebagai berikut: bunyi nafas, obstruksi jalan
gangguan suplai1. Mempertahankan ex: mengi nafas dan
oksigen jalan napas paten dapat/tidak
(bronkospasme), dengan bunyi dimanifestasikan
penumpukan napas bersih atau adanya nafas
sekret, sekret jelas. advertisius.
kental. 2. Menunjukan
perilaku untuk 2. Tachipnea
memperbaiki biasanya ada
bersihan jalan 2. Kaji/pantau pada beberapa
nafas misalnya frekuensi derajat dan dapat
batuk efektif dan pernafasan, ditemukan pada
mengeluarkan catat rasio penerimaan atau
sekret. inspirasi/ekspi selama
rasi. stress/adanya
proses infeksi
akut.
3. Disfungsi
pernafasan
adalah variable
yang tergantung
3. Catat adanya pada tahap
derajat proses akut yang
dispnea, menimbulkan
ansietas, perawatan di
distress rumah sakit.
pernafasan,
penggunaan 4. Peninggian
obat bantu. kepala tempat
tidur
memudahkan
fungsi
pernafasan
4. Tempatkan dengan
posisi yang menggunakan
nyaman pada gravitasi.
pasien, contoh:
meninggikan
kepala tempat
tidur, duduk 5. Pencetus tipe
pada sandara alergi pernafasan
tempat tidur. dapat mentriger
episode akut.
5. Pertahankan
polusi
lingkungan 6. Hidrasi
minimum, membantu
contoh: debu, menurunkan
asap dll. kekentalan
sekret,
6. Tingkatkan penggunaan
masukan cairan hangat
cairan sampai dapat
dengan 3000 menurunkan
ml/ hari sesuai kekentalan
toleransi sekret,
jantung penggunaan
memberikan cairan hangat
air hangat. dapat
menurunkan
spasme bronkus.
7. Merelaksasikan
otot halus dan
menurunkan
spasme jalan
Kolaborasi nafas, mengi,
7. Berikan obat dan produksi
sesuai indikasi mukosa.
bronkodilator.
3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN
No.
Tujuan dan KH Intervensi Rasional
Dx
1 Setelah Dilakukan 1. pantau tanda kekurangan 1. Menentukan intervensi
Tindakan Keperawatan cairan selanjutnya
2x24 Jam2. observasi/catat hasil intake 2. Mengetahui keseimbangan
denganTujuan : volume output cairan cairan
cairan dan elektrolit 3. anjurkan klien untuk banyak 3. Mengurangi kehilangan cairan
dalam tubuh seimbang minum 4. Meningkatkan partisipasi dalam
(kurangnya cairan dan 4. jelaskan pada ibu tanda perawatan
elektrolit terpenuhi) kekurangan cairan 5. mengganti cairan yang keluar
Dengan KH : 5. berikan terapi sesuai advis : dan mengatasi diare
Turgor kulit cepat Infus RL 15 tpm
kembali.
Mata kembali normal
Membran mukosa
basah
Intake output seimbang
1-3/2-6/50-70/20-80/2-
8
3.5 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. “ S “ No.ruangan : 5
Umur : 23 tahun
TGL/ NO.
IMPLEMENTASI RESPON PS TTD
JAM Dx
Jumat, 1,2,3 Mengkaji keluhan pasien DS : Klien mengatakan bahwa
03/5/13 Mengobservasi TTV setiap 8 BAB berkali-kali, muntah,
16.00 jam dan perut kembung.
DO : Turgor kulit menurun,
mulut kering, mata cowong, dan
menahan kesakitan
TD = 80/50 mmHg, S = 390 C,
N= 112, tampak lemah ,RR
22x/mnt
16.15 1 Menentukan
tanda-tanda
kekurangan cairan DS : klien mengatakan akan
Memasang infus RL 15 tpm minum yang banyak
DO :Turgor kulit berkurang,
mukosa mulut kering,disertai
muntah.
16.25 1,2 Memberikan obat:
Injeksi Novalgin 1 amp DS : expesi wajah klien sedikit
Injeksi Ulsikur 1 amp rileks
Injeksi Cefotaxime 1 amp DO : keluarga kooperatif,dan
Menganjurkan untuk klien akan memberikan banyak minum
banyak minum agar klien tidak dehidrasi
10.00 3
DS : -
DO : Leukosit : 8600/mm3
Hitung jenis leukosit : 1-3/2-
6/50-70/20-80/2-8