Anda di halaman 1dari 28

/ 1.Askep dengan DX.

DISPEPSIA

II. ANALISA DATA


NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1.  DS :  Nyeri akut Iritasi pada mukosa lambung

 Klien mengatakan nyeri pada


abdomen atas (epigastrium)
 Klien mengatakan nyeri pada
abdomen karena tidak ada
makan
 Klien mengatakan nyerinya
seperti ditusuk-tusuk
 Klien mengatakan nyerinya bisa
berjam-jam
 Klien mengatakan nyeri saat
abdomennya ditekan

DO:

 Klien tampak meringis kesakitan


 Skala nyeri 3 (berat)

2. DS :  Ketidakseimbangan Anoreksia
nutrisi kurang dari
 Klien mengatakan tidak nafsu kebutuhan tubuh
makan
 Klien mengatakan hanya
menghabiskan 5 sendok makan
 Klien mengatakan mual

DO :

 Mukosa bibir klien tampak kering


 Abdomen terdengar hipertimpani
 Data Antropometrik

BB   : 50 kg
TB   : 165 cm
LLA : 23 cm
3. DS :  Intoleransi aktivitas Tirah baring/ imobilisasi

 Keluarga klien mengatakan klien


tidak dapat beraktivitas sendiri

DO :

 Klien tampak lemah dan


terbaring ditempat tidur
 Skala aktivitas 2

Prioritas Masalah:

1. Nyeri akut berhubungan dengan iritsi pada mukosa lambung.


2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Anoreksia.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Tirah baring/ imobilisasi.

III. PERENCANAAN
N HARI/ DIAGNOSAKEPERAW PERENCANAAN
O TANGGAL ATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Senin, 23 Nyeri b.d Iritasi pada Nyeri akut 1. Kaji status
Agustus mukosa lambung teratasi selama nyeri
2010 ditandai dengan  3 hari perawatan
dengan kriteria 1. Observasi
 Klien evaluasi :  TTV
mengatakan
nyeri pada  Klien 1. berikan
abdomen atas tidak lagi kompres
(epigastrium) merasa hangat
 Klien adanya
mengatakan nyeri 1. berikan
nyeri pada  Klien tidk posisi
abdomen lagi nyaman
karena tidak tampak
ada makan meringis
1. kolaborasi
 Klien kesakita
dengan
mengatakan n
pemberian
nyerinya seperti  Skla obat
ditusuk-tusuk nyeri 0 analgetik
 Klien 2. berguna
mengatakan dalam
nyerinya bisa pengawasan
berjam-jam kefektifan
 Klien obat dan
mengatakan kemajuan
nyeri saat penyembuh
abdomennya an.
ditekan 3. mengetahui
pengaruh
 Klien tampak nyeri
meringis terhadap
kesakitan TTV
 Skala nyeri 3 4. Meningkata
(berat) n peredaran
darah
dengan
vasodilatasi
dapat
mengurangi
rasa nyeri
5. posisi yang
cepat
membuat
nyeri tida
terasa
6. mengurangi
rsa nyeri/
dapat
terkontrol

2. Senin, 23 Ketidakseimbangan Ketidakseimban 1. Kaji status 1. menunjukka


Agustus nutrisi kurang dari gan nutrisi nutrisi n faktor
2010 kebutuhan tubuh b.d kurang dari yang
Anoreksia ditandai kebutuhan tubuh 1. Timbang BB mempengar
dengan  teratasi selama tiap hari uhi
3 hari perawatan kebutuhan
 Klien dengan kriteria 1. Ajarkan nutrisi
mengatakan evaluasi :  makan 2. membantu
tidak nafsu sedikit tapi mementuka
makan  Klien sering n
 Klien mengata keseimbang
mengatakan kan an cairan
1. kaji sejauh
hanya mengha 3. dapat
mana
menghabiskan biskan menurunka
ketidakadek
5 sendok porsi n asam
uatan nutrisi
makan makana lambung
 Klien n yang 4. menganalis
mengatakan disediak a penyebab
mual an RS melaksanak
 Klien an
 Mukosa bibir mengata intervensi
klien tampak kan tidak
kering mual lagi
 Abdomen  Mukosa
terdengar bibir
hipertimpani tampak
lembab
 Abdome
n
terdenga
r timpani

3 Senin, 23 Intoleransi aktivitas Intoleransi 1. kaji tingkat


Agustus berhubungan dengan aktivitas teratasi toleransi
2010 Tirah baring/ imobilisasi selama 3 hari aktivitas
ditandai dengan  perawatan 2. berikan
dengan kriteria lingkungan
 Keluarga klien evaluasi :  yang tenang
mengatakan 3. anjurkan
klien tidak  Klien untuk
dapat dapat membatasi
aktivitas dan
beraktivitas beraktivit melakukan
sendiri as perawatan 
 Klien tampak secara sesuai
lemah dan mandiri kebutuhan
terbaring  Klien 4. untuk
ditempat tidur tidak lagi mengetahui
 Skala aktivitas tampak seberapa
2 lemah besar
 Skala toleransi
aktivitas klien dalam
0 beraktivitas
5. meningkatka
n periode
istirahat
klien
shingga
meminimalis
is kelelahan
6. aktivitas
yang
berlebihan
mengakibatk
an kelelahan
dan proses
penyakit.

IV. IMPLEMENTASI
HARI/
NO PUKUL NO.DX IMPLEMENTASI EVALUASI TINDAKAN PARAF
TANGGAL

I
1. Senin, 23 08.30 1. mengkaji status 1. klien
Agustus 09.15 nutrisi mengatakan
2010 09.00 nyeri pada
1. mengobservasi TTV abdomen da
nyerinya seperti
1. Memberikan ditusuk-tusuk
kompres hangat selama berja-
jam
2. Hail TTV klien :

TD     : 110/ 60 mmHg


N       : 100 x/menit
R       : 20 x/menit
S        : 38°C

1. Klien
mengatakan
nyerinya
berkurang.
II
2. Senin, 23 08.30 1. mengkaji status 1. klien
Agustus 08.30 nutrisi mengatakan
2010 08.30 hanya dapat
1. mengobservasi menghabiskan 5
penyebab tidak sendok makn
nafsu makan 2. klien mengatakn
2. menganjurkan tidak nafsu makn
makan sedikit tapi karena mual
sering 3. klien mengatkan
apabila tidak
mual dan nyeri
akan makan

III
3. Senin, 23 09.00 1. mengkaji tingkat 1. Aktivitas klien 2
Agustus 09.01 toleransi aktivitas (dengan bantuan
2010 orang lain)
1. menganjurkan untuk 2. klien memahami
membatasi aktivitas agar terhindar
dan melakukan dari kelelahan
perawatan sesuai
kebutuhan

V. EVALUASI
HARI/
NO PUKUL NO. DX Evaluasi hasil PARAF
TANGGAL

I
1. Senin, 23 09.00 S : klien mengatakan nyeri pada abdomen
Agustus dan nyerinya seperti ditusuk-tusuk selama
2010 berjam-jam. O : klien tampak meringis
kesakitan.
A : maslah nyeri akut belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

 kaji status nyeri


 observasi ttv
 berikan kompres hangat

II
08.15 S : klien mengatakan hanya dapat
menghabiskan 5 sendok makan O :  Mukosa
bibir klien tampak kering dan abdomen
terdengar hipertimpani
A:  masalah Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

 kaji status nutrisi


 anjurkan makan sedikit tapi sering

III
08.45 S : klien mengatakan klien tidak dapat
beraktivitas O: klien tampak lemah dan
terbaring ditempat tidur
A: masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan

 kaji skala aktivitas

2.Askep Dengan DX.GASTRITIS

NO. PENGKAJIAN ETIOLOGI MASALAH


29 DS: Peradangan pada Gangguan rasa
Septembe 1.    Tn. “S” mengatakan kalau daerah ulu dinding mukosa nyaman (Nyeri)
r 2012 hatinya terasa panas dan terbakar lambung (gaster)
2.    Tn.“S” mengatakan kalaunyerinya
hilang timbul jika epigastrium di
tekan
3.    Tn.“S” mengeluh seringmerasa mual
dan muntah
DO:
1.    Diagnosa medis dari Tn.“S”adalah
gastritis
2.    Skala nyeri klien 7 dari skala (0-10)
3.    Nyeri tekan pada daerah uluhati
(epigastrium) Tn.“S”

DS : Pemenuhan nutrisi Gangguan pola


1.    Tn.“S” sering merasa mual dan tidak adekuat makan: kurang dari
muntah kebutuhan tubuh
2.    Tn.“S” mengatakan kalau dia hilang
selera makan
3.    Tn.“S” sering merasa kenyang
DO :
1.    Diagnosa Medis dari Tn.“S” adalah
Gastritis
2.    Tn.“S” tampak lemah dan
tidak  berenergi
3.    Kesadaran Tn.“S” Composmentis

DS: Kurang aktivitas Konstipasi


1.    Tn.“S” mengatakan di rumah sakit
BAB dengan konsistensi feses keras
2.    Tn. “S”  mengatakan lebih
banyak berbaring di tempat
DO:
1.    Palpasi abdomen : teraba keras di
perut sebelah kiri bawah
2.    Auskultasi pada abdomen: peristaltik
± 4x/mnt
3.    tidur karena perut terasa sakit
saat bergerak
DS: Kurang informasi Kurang pengetahuan
1.Tn.“S” mengatakan hal yang
dipikirkan terhadap penyakitnya
adalah penyakit jantung karena di ulu
hati terasa perih, panas dan kemeng-
kemeng.
DO:
1.Tn.“S” tampak bingung
terhadap penyakitnya

NO. TGL/JAM DIAGNOSA TUJUAN/ INTERVENSI RASIONA


KEPERAWATAN KRITERIA
HASIL
1. 29 Gangguan rasa Rasa Nyeri klien 1.Catat keluhan nyeri,
September nyaman (Nyeri)berhubunga berkurang dengan termasuk lokasi,
2012 n dengan peradangan pada tidak lamanya, intensitas
dinding mukosa lambung ada peradangan (skala 0-10)
(gaster) atau iritasi pada 2.Kaji ulang faktor
mukosa lambung yangmeningkatkan
Tn.S dalam atau menurunkan
waktu 2 x 24 jam nyeri
dengan kriteria: 3.Berikan makanan
1.Skala Nyeri sedikit tapi sering
Tn.S berkurang sesuai indikasi
2.Tn.S tidak untuk  pasien
merasanyeri pada 4.Bantu latihan
epigastrium rentang gerak aktif
(uluhati) /pasif
3.Tn.S tidak 5.Berikan perawatan
meringis (tidak oral sering dan
nyeri tekan tindakan kenyamanan
abdomen) (pijatan punggung,
perubahan posisi)
Kolaborasi:
1.Berikan obat sesuai
indikasi, misal :
Antasida
2.Antikolinergik
(misal : belladonna,
atropin)

2. Gangguan pola makan: Pola Makan dari 1.Timbang berat


kurang dari kebutuhan tubuh Tn.S teratur badan sesuaiindikasi
berhubungan dengan dengan cukup 2.Aukultasibising usus
pemenuhan nutrisi memenuhi 3.Berikan makanan
tidak adekuat kebutuhan nutrisi dalam jumlah kecil
dalam waktu 2 x dan dalam waktu yang
24 jam dengan sering dan teratur
kriteria: 4.Tentukan makanan
1.Klien yang
tidakmual Tidak membentuk
2.Klien tidak gas.
merasa nyeri 5.Berikan
akibat gastritis perawatan oral
atau iritasi dari teratur, sering dan
mukosa lambung teratur
termasuk minyak
untuk bibir 
3. Konstipasi berhubungan BAB dari Tn.S 1.Ajarkan alih baring
dengan kurang aktivitas lancar dengan setiap 2 jam sekali
bisa melakukan 2.Anjurkan pada klien
aktivitas (banyak untuk minum banyak
gerak) ditempat (10-12 gelas)
tidur dalam 3.Anjurkan pada klien
waktu 2 x 24 jam untuk makan tinggi
dengan kriteria: serat (pepaya)
1.Feses 4.Kolaborasi
lunak(normal) pemberian obat
2.Mudah laksatif.
prosesdefekasi
4. Kurang Tn.S mengetahui 1.Kaji tingkat
pengetahuan berhubungan masalah yang dia pengetahuantentang
dengan kurang informasi alami dengan penyakitnya
memberikan 2.Berikan pendidikan
informasi kesehatantentang
terhadap masalah penyakitnya
dari Tn.S dalam 3.Motivasi
waktu 1 x 24 jam klienuntuk melakukan
dengan kriteria: anjuran
1.Tn.S tahu dalam pendidikan
tentang penyakit kesehatan
dan tidak salah 4.Beri kesempatan
persepsi untuk klien bertanya
2.Tn.S tidak tentang penyakitnya
bingungterhadap
masalahkesehata
n yang diaalami
Tanggal/jam Dx Implementasi Respon TTD

29 I 1.   Menjelaskan pendekatan
September pada px dan keluarga
2012 / dengan BHSP
10.00WIB 2.   Menjelaskan pada px
dan keluarga tentang
penyebab nyeri px dalam
pelaksanaan asuhan
keperawatan
3.   Melibatkan keluarga px
dalam pelaksanaaan asuhan
keperawatan
4.   Mengkaji skala nyeri
dan lokasi nyeri
5.   Memberikan makanan
sedikit tapisering sesuai
indikasi untuk  pasien
6.   Menganjurkan pasien
untuk mengubah posisi
7.   Memberikan perawatan
oral
8.   Melakukan
kolaborasi dengan tim
29 dokter dalam pemberian
September obat
2012/  19.00 9. Melakukan pemeriksaan
WIB TTV
            T : 120/80 mmHg
            RR : 20x/menit
            N : 80x/menit
        S : 37  C

1.   Memberikan makan
sedikit tapi sering
2.   Memberikan lingkungan
yang tenang dan nyaman
3.   Mengkaji skala nyeri
dan lokasi nyeri
30 4.   Memberikan perawatan
September oral
2012/ 10.00 5.   menganjurkan tekhnik
WIB relaksasi dengan nafas
dalam
6.   menganjurkan px untuk
mengubah posisi
7.   melakukan observasi
TTV
            T : 110/70 mmHg
            RR : 20x/menit
            N : 84x/menit
        S : 37,5  C

1.   Memberikan makan
sedikit tapi sering
2.   Memberikan lingkungan
yang tenang dan nyaman
3.   Mengkaji skala nyeri
dan lokasi nyeri
4.   Memberikan perawatan
oral
5.   menganjurkan tekhnik
relaksasi dengan nafas
dalam
6.   menganjurkan px untuk
mengubah posisi
7.   melakukan observasi
TTV
            T : 120/80 mmHg
            RR : 20x/menit
            N : 80x/menit
        S : 37,3  C

3.Askep dengan DX.FEBRIS

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


1 DS : Orang tua klien mengatakan klien Hypertermi Proses infeksi
selama 3 hari mengalami panas tinggi
DO :
       Bibir kering

       Suhu badan 38,5 derajat

       Mengigil

       Kulit kering

2 DS : Orang tua klien mengatakan klien Resiko kekurangan Intake yang kurang
selama 3 hari mengalami panas tinggi volume cairan dan deperosis
DO :
       Suhu badan : 38,5 derajat

       Mengigil

       Banyak berkeringat

3 DS : Orang tua klien mengatakan klien Cemas Hipertermi


sering rewel.
DO :
       Klien sering menangis

       Sulit tidur

TGL NDX. DAN DATA TUJUAN DAN RENCANA RASIONAL


PENUNJANG KRITERIA HASIL TINDAKAN
28/11/201 1 Setelah dilakukan        Pantau suhu
1 DS : Orang tua klien tindakan klien (derajat
keperawatan dan pola)
mengatakan klien selama 3 x 24 jam perhatikan
selama 3 hari klien menujukan menggigil/diafo
mengalami panas temperatur dalan r
tinggi batas normal        Pantau suhu
dengan kriteria: lingkungan
DO :
       Bebas dari        Berikan
       Bibir kering
kedinginan kompres hangat
       Suhu badan 38,5        Suhu tubuh stabil hindri
derajat 36-37 C penggunaan
       Mengigil
akohol
       Berikan miman
       Kulit kering
sesuai
kebutuhan
       Kolaborasi
untuk
pemberian
antipiretik dan
antibiotik

28/11/201 2 Setelah dilakukan        Ukur/catat


1 DS : Orang tua klien tindakan perawatan haluaran urine
dan berat jenis.
mengatakan klien selama 3 x 24 jam Catat ketidak
selama 3 hari volume cairn seimbangan
mengalami panas adekuat dengan masukan dan
tinggi kriteria: haluran
DO :        tanda vital dalam kumulatif
       Suhu badan : 38,5 batas normal         Pantau tekanan
darah dan
derajat        nadi perifer teraba
denyut jantung
       Mengigil kuat ukur CVP
       Banyak berkeringat        haluran urine         Palpasi denyut

adekuat perifer
       tidak ada tanda-

tanda dehidrasi        Kaji membran


mukosa kering,
tugor kulit yang
kurang baik dan
rasa haus
       Kolaborasi
untuk
pemberian
cairan IV sesuai
indikasi
        Pantau nilai
laboratorium,
Ht/jumlah sel
darah merah,
BUN,cre,
Elek,LED, GDS

28/11/201 3 Setelah dilakukan        Kaji dan


1 DS : Orang tua klien tindakan perawatan identifikasi serta
selama 2 x 24 jam luruskan
mengatakan klien cemas hilang informasi yang
sering rewel. dengan kriteria: dimiliki klien
DO :        klien dapat mengenai
       Klien sering menangis
mengidentifikasi hipertermi
hal-hal yang dapat        Berikan
       Sulit tidur
meningkatkan dan informasi yang
menurunkan suhu akurat tentang
tubuh penyebab
       klien mau hipertermi
berpartisipasi        Validasi
dalam setiap perasaan klien
tidakan yang dan yakinkan
dilakukan klien bahwa
       klien kecemasam
mengungkapkan merupakan
penurunan cemas respon yang
yang berhubungan normal
dengan hipertermi,        Diskusikan
proses penyakit rencana
tindakan yang
dilakukan
berhubungan
dengan
hipertermi dan
keadaan
penyakit

GL KODE JAM EVALUASI SOAP


NDX (WIB)
30/11 1 20.00S : orang tua klien mengatakan bahwa klien panasnya sudah
berkurang
O : - bibir agak kering
-  T : 38 
-  Sedikit menggil
2 -  Kulit tidak kering
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi

S : orang tua klien mengatakan bahwa klien panasnya sudah


3 berkurang
O :  - Suhu badan 38
-     Masih berkeringat
-     Menggil berkurang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi

S : orang tua klien mengatakan bahwa rewel klien sudah berkurang


O : - klien menangis tetapi sudah jarang
-  Klien masih sering terbangun pada waktu tidur
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
01/12 1 07.00S : orang tua klien mengatakan bahwa kien sudah tidak panas lagi
O : - bibir kering (–)
-  Suhu 37
-  Tidak mengigil
-  Kulit normal
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
2

S : orang tua klien mengatakan bahwa kien sudah tidak panas lagi
O : - Suhu 37
3 -  Tidak mengigil
-  Tidak berkeringat

A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi

S : orang tua klien mengataka bahwa klien sudah tidak rewel


O : - klien tidak pernah menangis
-  Tidurnya nyenyak
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi

4.Askep dengan DX.ASMA BRONHIALIS

Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
1 DS: Pencetus serangan Tidak efektifnya
1.      Klien (alergen) bersihan jalan
mengatakanbatuk ↓ nafas
berdahak dengan Reaksi antigen & antibodi
dahak berwarna ↓
putih. Dikeluarkannya substansi
vasoaktif (histamin,
2.      Klien merasa
bradikinin, & anafilaksin)
sesak.

↑ permeabilitas kapiler

DO:
1.      Tanda-tanda vital: Kontraksi otot polos

BP=130/70 Edema mukosa


mmHg
Hipersekresi
RR=36 x/menit
HR=76x/menit ↓
T=37 C o
Obstruksi jalan nafas
2.      Klien tampak ↓
sesak nafas Tidak efektifnya bersihan
disertai batuk jalan nafas
berdahak,
berwarna putih
agak kental.

3.      Suara napas klien


terdengar
wheezing.
4.      Terapi yang
diberikan: oksigen
2L,
IVFD RL 20 tts/i,
Pulmicort,
Ventolin,
Bisolvon.

2 DS: Pencetus serangan


1.      Klien merasa (alergen)
sesak ↓
DO: Reaksi antigen & antibodi
1.      Tanda-tanda vital: ↓
Dikeluarkannya substansi
BP=130/70
vasoaktif (histamin,
mmHg
bradikinin, & anafilaksin)
RR=36 x/menit

HR=76x/menit
Kontraksi otot polos
T=37oC

2.      Klien tampak
Bronkospasme
sesak nafas

disertai batuk Suplai O2 menurun
berdahak, ↓
berwarna putih Merangsang kemoreseptor
agak kental. sentral (spons dan medulla
oblongata)
3.      Suara napas klien

terdengar
Hiperventilasi
wheezing.

4.      Terapi yang Sesak
diberikan: oksigen ↓
2L, Pola nafas tidak efe

IVFD RL 20 tts/i,
Pulmicort,
Ventolin,
Bisolvon.

Diagnosa Tujuan/Kriteria
No Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
1. Tidak efektifnya Pencapaian Mandiri
bersihan jalan bersihan jalan 1.      Auskultasi 1.      Beberapa derajat
nafas napas dengan bunyi nafas, spasme bronkus
berhubungan kriteria hasil catat adanya terjadi dengan
dengan sebagai berikut: bunyi nafas, obstruksi jalan
gangguan suplai1.     Mempertahankan ex: mengi nafas dan
oksigen jalan napas paten dapat/tidak
(bronkospasme), dengan bunyi dimanifestasikan
penumpukan napas bersih atau adanya nafas
sekret, sekret jelas. advertisius.
kental. 2.      Menunjukan
perilaku untuk 2.      Tachipnea
memperbaiki biasanya ada
bersihan jalan 2.      Kaji/pantau pada beberapa
nafas misalnya frekuensi derajat dan dapat
batuk efektif dan pernafasan, ditemukan pada
mengeluarkan catat rasio penerimaan atau
sekret. inspirasi/ekspi selama
rasi. stress/adanya
proses infeksi
akut.

3.      Disfungsi
pernafasan
adalah variable
yang tergantung
3.      Catat adanya pada tahap
derajat proses akut yang
dispnea, menimbulkan
ansietas, perawatan di
distress rumah sakit.
pernafasan,
penggunaan 4.      Peninggian
obat bantu. kepala tempat
tidur
memudahkan
fungsi
pernafasan
4.      Tempatkan dengan
posisi yang menggunakan
nyaman pada gravitasi.
pasien, contoh:
meninggikan
kepala tempat
tidur, duduk 5.      Pencetus tipe
pada sandara alergi pernafasan
tempat tidur. dapat mentriger
episode akut.
5.      Pertahankan
polusi
lingkungan 6.      Hidrasi
minimum, membantu
contoh: debu, menurunkan
asap dll. kekentalan
sekret,
6.      Tingkatkan penggunaan
masukan cairan hangat
cairan sampai dapat
dengan 3000 menurunkan
ml/ hari sesuai kekentalan
toleransi sekret,
jantung penggunaan
memberikan cairan hangat
air hangat. dapat
menurunkan
spasme bronkus.

7.     Merelaksasikan
otot halus dan
menurunkan
spasme jalan
Kolaborasi nafas, mengi,
7.      Berikan obat dan produksi
sesuai indikasi mukosa.
bronkodilator.

2 Pola nafas tidak Perbaikan pola Mandiri


efektif nafas dengan 1.      Tinggikan
berhubungan kriteria hasil kepala dan
dengan suplai sebagai berikut: bantu
oksigen 1.     Mempertahankan mengubah
berkurang ventilasi adekuat posisi. Berikan
(bronkospasme) dengan posisi semi
menunjukan fowler.
RR=16-20
x/menit dan 2.      Ajarkan
irama napas pasien
teratur. pernapasan
2.      Tidak dalam.
mengalami
sianosis atau
tanda hipoksia
lain.
3.      Pasien dapat
melakukan
pernafasan Kolaborasi
dalam. 3.      Berikan
oksigen
tambahan.
ASKEP VERTIGO
Diagnosa Keperawatan
 Diagnosa yang mungkin muncul :

1. Risiko infeksi dengan factor resiko : prosedur invasive


2. Mual b/d stimulasi mekanisme neurofarmakologis
3. Nyeri akut b/d agen injuri biologi
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d hilangnya nafsu makan, mual dan muntah

n Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Intervensi keperawatan


o

1 Risiko infeksi dengan NOC: Intervensi NIC:


factor risiko : prosedur Pengetahuan pengendalian 1.Pemberian vaksinasi:
invasif infeksi: tingkat pemahaman pemberian imunisasi untuk
mengenai pencegahan dan mencegah penyakit menular
pengendalian infeksi 2.Pengendalian infeksi :
Pengendalian risiko: tindakan meminimalkan penularan agen
untuk menghilangkan atau infeksius
mengurangi ancaman 3. Perlindungan terhadap infeksi
kesehatan actual, pribadi
serta dapat dimodifikasi
Aktivitas keperawatan:
       Pantautanda/ gejala infeksi :
Tercapai setelah menjalani
perawatan selama 3 hari suhu tubuh, denyut jantung,suhu
kulit, lesi kulit, keletihan,
malaise,sekresi, penampilan
Criteria hasil: urine, penampilan luka
       faktor
risiko akan hilang        Kaji
factor yang meningkatkan
dengan dibuktikan oleh serangan infeksi
keadekuatan status imun        Pantau
hasil laboratorium:
klien albumin, protein serum,dll
        memantau
factor risiko        Amati
penampilan praktik hygine
lingkungan dan perilaku pribadi untuk perlindungan
seseorang infeksi
        menghindari
pajanan        Jelaskan kepada klien/keuarga
terhadap ancaman kesehatan mengapa sakit/pengobatan
       Menguah
gaya hidup untuk meningkatkan risikoterhadap
mengurangi risiko infeksi
       Ajarkan
kepada klien untuk
tehnik mencuci tangan yang
benar
       Lindungi
klien terhadap
kontaminasi silang 

2 Mual b/d stimulasi NOC: Intervensi NIC:


mekanisme Tingkat 1.penatalaksanaan cairan :
neurofarmakologi kenyamanan:perasaan lega peningkatan keseimbangan
secara fisik dan psikologis cairan dan pencegahan
komplikasi
Keseimbangan cairan:
keseimbangan cairan dalam 2.pemantauan cairan :
ruang intraseular dan pengumpulan dan analisis data
ekstraselular tubuh klien untuk mengatur
keseimbangan cairan
Status nutrisi: asupan
makanan dan cairan: jumlah 3.pemantauan nutrisi
makanan dan cairan yang
masuk kedalam tubuh dalam
24 jam Aktivitas keperawatan:
       pantau
gejala subyektif mual
pada klien
Tercapai setelah menjalani
       pantau
adanya peningkatan
perawatan selama 3 hari
berat badan
       pantau
tingkat energy,
Criteria hasil: malaise,keletihan, kelelahan.
       Berat badan stabil
       Pantau turgor kulit
       Tidak tedapat mata cekung        Ajarkan
klien tehnik napas
       Hidrasi kulit tidak terganggu dalam untuk menekan reflex
       keseimbangan
asupan dan muntah
haluaran dalam 24 jam        Ajarkan
klien untuk makan
       klien melaporkan tidak mual dengan perlahan tapi sering
       Kolaboratif
: obat antimetik
       menunjukkankeseimbangan
sesuai dengan anjuran
cairan dengan indicator 1-
5 :ekstrem, berat, sedang,        Naikkan
bagian kepala tempat
ringan, tidak bermasalah tidur pada posisi lateral untuk
mencegah aspirasi
       Pantau status nutrisi
3. Nyeri akut b/d agen NOC: Intervensi NIC:
injuri biologi Tingkat kenyamanan: 1.pemberian analgesic
perasaan senang secara fisik 2.penatalaksanaan nyeri
dan psikologi
3.sedasi sadar : pemberian
Nyeri: efek merusak: efek sedative, memantau respon klien
merusak dari nyeri terhadap dan pemberian dukungan
emosi kliendan perilaku yang fisiologis yang dibutuhkan
diamati selama prosedur terapautik
Perilaku mengendalikan nyeri:
tindakan seseorang untuk
mengendalikan nyeri Aktivitas keperawatan :
       Memintaklien untuk menilai
Tingkat nyeri: jumlah nyeri
yang dilaporkan dan di nyeri dengan menggunakan
tunjukkan skala 0-10 ( 0-tidak ada
nyeri/ketidaknyamanan, 10=
nyeri sangat)
Tercapai setelah menjalani        Lakukan
pengkajian nyeri yang
perawatan selama 3 hari: komperehensif meliputi lokasi,
karakteristik,dll
Criteria hasil:        Bantu
klien untk mengidentifikasi
       Menunjukkantingkat nyeri tindakan pemenuhan kebutuhan
rasa nyaman yang telah berhasil
dengan indicator 1-5 :
dilakukan seperti: distraksi,
eksterm, berat,sedang,
relaksasi, kompres hangat atau
ringan, tidak sama sekali.
dingingunakan pendekatan
       Klien
mampu menunjukkan positif dengan tujuan untuk
tehnik relaksasi secara mengoptimiskan respon klien
individual yang efektif untuk terhadap analgesic
mencapai Kenyamanan.
       Bantu
klien untuk lebih berfokus
       Klien
mampu meningkatkan pada aktivitas daripada
konsentrasi ketidaknyamanan  dengan
       Klien dapat tidur dengan melakukan pengalihan melalui
efektif televise, tape, radio,dll
       Observasi
ketidaknyamanan
verbal, khususnya pada mereka
yang tidak mampu
mengkomunikasikannya secara
efektif.
       Instruksikan
klien untuk
menginformasikan kepada
perawat jika pengurang nyeri
tidak dapat dicapai
       Masukkan
pada instruksi saat
pemulangan klien mengenai
pengobatan khusus yang harus
dikonsumsi, frekuensi
pemberian, efek samping, dll

4 Nutrisi kurang dari NOC: Intervensi NIC:


kebutuhan tubuh b/d Status gizi: tingkat zat gizi 1.Pengelolaan gangguan makan
hilangnya nafsu yang tersedia untuk
makan, mual dan 2.Pengelolaan nutrisi
memenuhi kebutuhan
muntah 3.Bantu menaikkan BB
metabolic
Status gizi: asupan makanan
dan cairan: jumlah makanan Aktivitas  keperawatan:
dan cairan yang di konsumsi
       Timbang
BB klien pada interval
tubuh selama waktu 24 jam
yang sesuai
Status gizi: nilai gizi:
       Tentukan BB idea klien
keadekuatan zat gizi yang
       Berikan
informasi menyangkut
dikonsumsi tubuh
sumber-sumber yang tersedia .
seperti: konseling diet,program
Tercapai setelah menjalani latihan.
perawatan selama 3 hari
       Diskusikan
dengan klien tentang
kondisi medis yang
Criteria hasil: mempengaruhi BB
       Diskusikan
tentang risiko yang
       Klien
akan mempertahankan
berat badan ideal berkaitan dengan kelebihan atau
kekurangan BB
       Klien
menyatakan toleransi
       Bantu
klien dalam
terhadap diet ang dianjurkan
mengembangkan rencana
       Mempertahankanmassa
makan yang seimbang dan
tubuh dan berat badan dalam konsisten dengan tingkat
batas normal penggunaan energi
       Melaporkan
keadekuatan
tingkat energy
ASKEP DIARE
ANALISA DATA
          Nama pasien       : Ny. “S”                                            No. Ruangan     : 5
          Umur              : 23 tahun
Data Masalah keperawatan Etiologi
DS : klien mengatan berak Gangguan keseimbangan Output yang berlebihan
kuning kehijauan cairan
bercampur lendir
DO : Turgor kulit menurun,
mulut kering, malas makan
DS : Pasien mengatakan Gangguan rasa nyaman Hiperperistaltik
bahwa mengalami perut (nyeri)
kembung
DO : setelah dilakukan
perkusi diketahui klien
distensi, klien tampak
menahan kesakitan.
Peristaltik : 40x/ menit
Skala nyeri :
P : sebelum dan sesudah
BAB
Q : nyeri seperti teremas
R : pada regio epigastrium
S : skala nyeri 5
T : sering
DS : klien mengatakan Gangguan pola eliminasi Infeksi bakteri
bahwa klien BAB berkali- BAB
kali
DO :klien tampak lemas,
mata cowong.

3.3   DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.      Gangguan keseimbangan cairan b/d output yang berlebihan


2.      Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) b/d hiperperistaltik
3.      Gangguan eliminasi BAB : diare b/d infeksi bakteri
INTERVENSI

No.
Tujuan dan KH Intervensi Rasional
Dx
1 Setelah Dilakukan 1.        pantau tanda kekurangan 1.      Menentukan intervensi
Tindakan Keperawatan cairan selanjutnya
2x24 Jam2.        observasi/catat hasil intake 2.      Mengetahui keseimbangan
denganTujuan : volume output cairan cairan
cairan dan elektrolit 3.        anjurkan klien untuk banyak 3.      Mengurangi kehilangan cairan
dalam tubuh seimbang minum 4.      Meningkatkan partisipasi dalam
(kurangnya cairan dan 4.        jelaskan pada ibu tanda perawatan
elektrolit terpenuhi) kekurangan cairan 5.      mengganti cairan yang keluar
Dengan KH : 5.        berikan terapi sesuai advis : dan mengatasi diare
        Turgor kulit cepat         Infus RL 15 tpm
kembali.
        Mata kembali normal

        Membran mukosa
basah
        Intake output seimbang

2 Setelah dilakukan1.      Teliti keluhan nyeri, cacat 1.      Identifikasi karakteristik nyeri &


tindakan keperawatan intensitasnya (dengan skala0- factor yang berhubungan
2x24 jam dengan 10). merupakan suatu hal yang amat
Tujuan : rasa nyaman 2.      Anjurkan klien untuk penting untuk memilih
terpenuhi, menghindari allergen intervensi yang cocok & untuk
klien terbebas dari
3.      Lakukan kompres hangat mengevaluasi ke efektifan dari
distensi abdomen pada daerah perut terapi yang diberikan.
dengan  KH : 4.      Kolaborasi 2.      Mengurangi bertambah beratnya
        Klien tidak         Berikan obat sesuai indikasi penyakit.
menyeringai kesakitan.         Steroid oral, IV, & inhalasi 3.      Dengan kompres hangat,
        Klien mengungkapkan         Analgesik : injeksi novalgin distensi abdomen akan
verbal (-) 3x1 amp (500mg/ml) mengalami relaksasi, pada kasus
        Wajah rileks         Antasida dan ulkus : injeksi peradangan akut/peritonitis akan
        Skala nyeri 0-3 ulsikur 3x1 amp (200mg/ menyebabkan penyebaran
2ml) infeksi.
4.      Kortikosteroid untuk mencegah
reaksi alergi.
5.      Analgesik untuk mengurangi
nyeri.
3 Setelah Dilakukan
1.      Mengobservasi TTV 1.      kehilangan cairan yang aktif
Tindakan Keperawatan 2.      Jelaskan pada pasien tentang secar terus menerus akan
2x24 Jam penyebab dari diarenya mempengaruhi TTV
denganTujuan : Konsist 3.      Pantau leukosit setiap hari 2        Klien dapat mengetahui
ensi BAB lembek, 4.      Kaji pola eliminasi klien penyebab dari diarenya.
frekwensi 1 kali perhari setiap hari 3        Berguna untuk mengetahui
dengan KH : 5.      Kolaborasi penyembuhan infeksi
        Tanda vital dalam-       Konsul ahli gizi untuk 4        Untuk mengetahui konsistensi
batas normal (N: 120- memberikan diet sesuai dan frekuensi BAB
60 x/mnt, S; 36-37,50 c, kebutuhan klien. 5        Metode makan dan kebutuhan
RR : < 40 x/mnt ) -       Antibiotik: cefotaxime 3x1 kalori didasarkan pada
        Leukosit : 4000 – amp (500mg/ml) kebutuhan.
11.000
        Hitung jenis leukosit :

1-3/2-6/50-70/20-80/2-
8

3.5  IMPLEMENTASI  KEPERAWATAN
Nama pasien                : Ny. “ S “                                No.ruangan       : 5
Umur                           : 23 tahun
TGL/ NO.
IMPLEMENTASI RESPON PS TTD
JAM Dx
Jumat, 1,2,3         Mengkaji keluhan pasien DS : Klien mengatakan bahwa
03/5/13         Mengobservasi TTV setiap 8 BAB       berkali-kali, muntah,
16.00 jam dan perut kembung.
DO : Turgor kulit menurun,
mulut kering, mata cowong, dan
menahan kesakitan
TD = 80/50 mmHg, S = 390 C,
N= 112, tampak lemah ,RR
22x/mnt

16.15 1 Menentukan
         tanda-tanda
kekurangan cairan DS : klien mengatakan akan
        Memasang infus RL 15 tpm minum yang banyak
DO  :Turgor kulit berkurang,
mukosa mulut kering,disertai
muntah.
16.25 1,2 Memberikan obat:
         Injeksi Novalgin 1 amp DS  : expesi wajah klien sedikit
         Injeksi Ulsikur 1 amp rileks
         Injeksi Cefotaxime 1 amp DO  : keluarga kooperatif,dan
        Menganjurkan untuk klien akan memberikan banyak minum
banyak minum agar klien tidak dehidrasi

21.00 1,2         Menganjurkan klien untuk


istirahat dan melakukan  DS  : -
kompres hangat pada daerah DO  : Ny. “ S “ keluarga
perut kooperatif
Sabtu,04/5/13 1,3         Mengobservasi TTV

 06.30         Mengganti infus RL 15 tpm DS  : -


        Mengkaji pola eliminasi klien DO  : TD = 100/70, S = 380, N =
100x/mnt, RR = 20x/mnt
Memberikan obat:
         Injeksi Novalgin 1 amp
07.30 2,3          Injeksi Ulsikur 1 amp
         Injeksi Cefotaxime 1 amp DS  : -
DO  : Keluarga kooperatif
Observasi/catat hasil intake
output cairan
08.50 1,3 Menganjurkan makan dalam
porsi sedikit tapi sering. DS  : Klien mengatakan akan
makan dalam porsi kecil tapi
        Menyuruh pasien banyak sering.
minum agar tidak dehidrasi DO  : Keluarga kooperatif
11.30 1,2         Jelaskan pada keluarga tanda-
tanda kekurangan cairan DS  : pasien mengatakan akan
minum sesering mungkin
 Memberikan obat: DO  : Ny. “S” keluarga
         Injeksi Dexa 1 amp kooperatif
14.00 3,2          Injeksi Ulsikur 1 amp
         Injeksi Cefotaxime 1 amp DS  : -
DO  : Ny. “ S “ keluarga
kooperatif
        Mengopservasi  TTV

        Mengganti cairan infus + drip

Minggu, 1,2,3 Neurobio


05/5/13 DS : -
06.00 Menganjurkan makan dalam DO : TD = 100/70, S = 370, N =
porsi dikit tapi sering 100x/mnt, RR = 22x/mnt
06.30 3
DS : klien mengatakan akan
makan dalam porsi kecil tapi
Mengopservasi tanda tanda sering.
dehidrasi DO  :  keluarga kooperatif
08.00 1,3
DS  : -
DO  : Turgor kulis sedikit
membaik , mukusa mulut lembab,
Memberikan obat muntah berkurang,diare
         Injeksi Ulsikur 1 amp berkurang.
08.30 2,3          Injeksi Cefotaxime 1 amp
DS  :pasien mengatakan nyeri
saat disuntik
DO  : Obat masuk tidak ada
Observasi leukosit tanda alergi

10.00 3
DS : -
DO : Leukosit :  8600/mm3
Hitung jenis leukosit : 1-3/2-
6/50-70/20-80/2-8

Anda mungkin juga menyukai