Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH INDIVIDU

LEADERSHIP DALAM PENERIMAAN RESIKO

OLEH :

FATHIN NURQALBI EKA PUTRI

K022211021

Absen 21

DEPARTEMEN MANAJEMEN RUMAH SAKIT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, puji dan syukur kita panjatkan


kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunianya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Leadership Dalam Penerimaan
Resiko”. Shalawat beserta salam kita sampaikan kepada nabi besar Nabi
Muhammad SAW karena beliau-lah yang membawa kita dari zaman gelap
gulita menuju zaman yang terang-benderang seperti sekarang ini.
Dalam penyusunan makalah ini, saya memperoleh banyak
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih sebesar–besarnya kepada kedua orang tua, suami dan saudara
saya yang telah memberikan doa dan restunya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Dari situlah semua
kesuksesan ini berawal. Semoga semua ini bisa sedikit bermanfaat dan
menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Menyelesaikan makalah ini saya sadari sepenuhnya belum
sempurna dari harapan kita, oleh sebab itu saya mengharapkan
kerendahan hati menerima kritikan dan saran yang sifatnya membangun
sehingga kita terarah pada satu jalur menuju kesempurnaan.
Semoga makalah ini dapat berguna dan membantu dalam
kegiatan belajar mengajar. Kepada semua pihak yang telah berupaya
membantu, saya mengucapkan terimakasih.

Makassar, 3 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................6
BAB II ISI
A. Definisi leadership dalam penerimaan risiko.......................................7
B. Pengertian leadership dalam penerimaan risiko..................................8
C. Sejarah leadership dalam penerimaan risiko ......................................9
D. Pendapat Para Ahli ............................................................................10
E. Keuntungan dan Kerugian .................................................................11
BAB III EXECUTIVE SUMMARY............................................................13
BAB IV REKOMENDASI (SARAN).........................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................15

iii
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kompleksitas pengelolaan organisasi mendorong seorang


pemimpin untuk memiliki sifat kepemimpinan yang tepat dan
sejalan dengan tujuan organisasi. Begitu juga dalam konteks
penerimaan risiko di organisasi, dimana karakteristik risiko yang
melekat pada setiap proses bisnis mendorong seorang pemimpin
risiko untuk mampu menjalankan kepemimpinan manajemen risiko
secara efektif. Efektivitas kepemimpinan dari seorang pemimpin
risiko dapat dilihat dari berbagai aspek, salah satunya adalah
keberaniannya dalam menghadapi risiko dan mengambil risiko
pada tingkatan tertentu.
Risiko  merupakan bagian dari kehidupan kerja individual
maupun organisasi. Risiko dapat menyebabkan kita menanggung
kerugian jika resiko-resiko tersebut tidak kita antisipasi dari
awal.  Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau
keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi.
Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena
kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang
akan terjadi.
Resiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui
kemampuan pemimpin dalam penerimaan resiko, atau yang lebih
dikenal dengan manajemen resiko. Keselamatan pasien harus
dilihat dari sudut pandang risiko klinis. Sekalipun staf medis rumah
sakit sesuai kompetensinya memberikan pelayanan berdasarkan
standar profesi dan standar pelayanan, namun potensi risiko tetap
ada, sehingga pasien tetap berpotensi mengalami cedera. Undang-
5

Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit bertujuan


memberikan perlindungan kepada pasien, masyarakat, dan sumber
daya manusia, mempertahankan dan meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit, serta memberi kepastian hukum kepada
masyarakat dan rumah sakit.
The Joint Commission on Accreditation of Healthcare
Organizations (JCAHO) memberikan pengertian manajemen risiko
sebagai aktivitas klinik dan administratif yang dilakukan oleh rumah
sakit untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan pengurangan risiko
terjadinya cedera atau kerugian pada pasien, personil, pengunjung
dan rumah sakit itu sendiri. Kegiatan tersebut meliputi identifikasi
risiko hukum (legal risk), memprioritaskan risiko yang teridentifikasi,
menentukan respons rumah sakit terhadap risiko, mengelola suatu
kasus risiko dengan tujuan meminimalkan kerugian (risk control),
membangun upaya pencegahan risiko yang efektif, dan mengelola
pembiayaan risiko yang adekuat (risk financing).
Manajemen risiko yang komprehensif meliputi seluruh aktivitas
rumah sakit, baik operasional, manajerial maupun klinikal, oleh
karena risiko dapat muncul dari kedua bidang tersebut. Bahkan
akhir-akhir ini meliputi pula risiko yang berkaitan dengan managed
care dan risiko kapitasi, merger dan akuisisi, risiko kompensasi
ketenagakerjaan, corporate compliance dan etik organisasi.
Manajemen risiko klinik merupakan upaya yang cenderung
proaktif, meskipun sebagian besarnya merupakan hasil belajar dari
pengalaman dan menerapkannya kembali untuk mengurangi atau
mencegah masalah yang serupa di kemudian hari. Pada dasarnya
manajemen risiko merupakan suatu proses siklus yang terus
menerus, yang terdiri dari empat tahap, yaitu: Plan, Do, Check,
Action (PDCA).
6

B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan dari dibuatnya
makalah ini adalah
1. Agar kita dapat mengetahui definisi dari leadership dalam
penerimaan risiko.
2. Agar kita dapat mengetahui pengertian/ruang lingkup dari
leadership dalam penerimaan risiko
3. Agar kita dapat mengetahui bagaimana sejarah dari
leadership dalam penerimaan risiko
4. Agar kita dapat mengetahui pendapat para ahli mengenai
leadership dan resiko
5. Agar kita dapat mengetahui apa saja keuntungan dan
kerugian dari leadership dalam penerimaan risiko
7

BAB II

ISI
A. Definisi
1. Definisi Leadership
Dalam bahasa Inggris, leadership yang berarti
kepemimpinan, dari kata dasar leader berarti pemimpin dan
akar katanya to lead yang terkandung beberapa arti yang saling
erat berhubungan; bergerak lebih awal, berjalan di awal,
mengambil langkah awal, berbuat paling dulu, memelopori,
mengarahkan pikiran pendapat orang lain, membimbing,
menuntun dan menggerakkan orang lain melalui
pengaruhnya (Mangunhardjana, 2008: 1).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI),
kepemimpinan mengandung arti “perihal pemimpin, cara
memimpin‟. pimpin/pim·pin/ v, berpimpin/ber·pim·pin/ v (dalam
keadaan) dibimbing; dituntun: yang buta dating, jari
berpegangan (bergandengan) tangan: dua sejoli itu turun dari
mobil ~ tangan memimpin/me·mim·pin/ v 1 mengetuai atau
mengepalai (rapat, perkumpulan, dan sebagainya): ia diserahi
tugas ~ rapat itu; 2 memenangkan paling banyak: Singapura ~
kejuaraan renang pelajar internasional; 3 memegang tangan
seseorang sambil berjalan (untuk menuntun, menunjukkan
jalan, dan sebagainya); membimbing: ia berjalan sambil ~
anaknya; 4 memandu: mualim ~ kapal asing itu masuk ke
pelabuhan; 5 melatih (mendidik, mengajari, dan sebagainya)
supaya dapat mengerjakan sendiri: ia ditugasi atasannya untuk
~ para calon pegawai negeri; terpimpin/ter·pim·pin/ v (dapat)
dipimpin; terkendali; pimpinan/pim·pin·an/ n hasil memimpin;
bimbingan; tuntunan: berkat ~ nya, perusahaan itu mendapat
kemajuan yang sangat pesat; pemimpin/pe·mim·pin/ n 1
8

orang yang memimpin: ia ditunjuk menjadi ~ organisasi itu;


2 petunjuk; buku petunjuk (pedoman): buku ~ montir mobil;~
produksi produser; kepemimpinan/ke·pe·mim·pin·an/ n
perihal pemimpin; cara memimpin: mahasiswa tetap
mendukung cara ~ nasional Presiden Secara etimologi,
kepemimpinan berasal dari kata dasar
pemimpin (Tim Penyusun Pusat Bahasa, 2008: 1183).
2. Definisi Resiko
Definisi risiko menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan,
membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Menurut
Arthur J. Keown (2000), risiko adalah prospek suatu hasil yang
tidak disukai (operasional sebagai deviasi standar).
B. Pengertian Leadership dalam penerimaan resiko
Pengertian leadership dalam penerimaan resiko merujuk pada
sebuah sifat yang melekat pada diri individu dan mengarah pada
bagaimana seseorang mengambil langkah awal, mempelopori,
mengarahkan pikiran pendapat orang lain, membimbing, menuntun
dan menggerakkan orang lain dalam proses menerima dan
mengelola akibat yang kurang menyenangkan, merugikan atau
membahayakan dari suatu tindakan atau perbuatan.
Esensi dari leadership dalam penerimaan resiko adalah suatu
cara, metode, atau ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai
jenis resiko. Bagaimana resiko itu terjadi dan mengelola resiko
tersebut dengan tujuan agar terhindar dari kerugian, atau usaha
untuk menggunakan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran dan usaha seorang manajer untuk mengatasi kerugian
secara rasional agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai secara
efektif dan efisien.
Adapun ruang lingkup proses manajemen risiko terdiri dari:
a. Penentuan konteks kegiatan yang akan dikelola risikonya
9

b. Identifikasi risiko,
c. Analisis risiko,
d. Evaluasi risiko,
e. Pengendalian risiko,
f. Pemantauan dan telaah ulang,
g. Koordinasi dan komunikasi.
C. Sejarah Leadership dalam penerimaan resiko
1. Sejarah leadership
Sejak nenek moyang dahulu kala, kerjasama dan saling
melindungi telah muncul bersama-sama dengan peradapan
manusia. Kerjasama tersebut muncul pada tata kehidupan
sosial masyarakat atau kelompok-kelompok manusia dalam
rangka untuk mempertahankan hidupnya menentang kebuasan
binatang dan menghadapi alam sekitarnya. Berangkat dari
kebutuhan bersama tersebut, terjadi kerjasama antar manusia
dan mulai unsur-unsur kepemimpinan. Orang yang ditunjuk
sebagai pemimpin dari kelompok tersebut ialah orang-orang
yang paling kuat dan pemberani, sehingga ada aturan yang
disepakati secara bersama-sama misalnya seorang pemimpin
harus lahir dari keturunan bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet,
pandai, mempunyai pengaruh dan lain-lain. Hingga sampai
sekarang seorang pemimpin harus memiliki syarat-syarat yang
tidak ringan, karena pemimpin sebagai ujung tombak kelompok.
2. Sejarah resiko
Bukti sejarah tertua terkait pengelolaan risiko dapat
ditemukan pada Piagam Hammurabi (codex Hammurabi), yang
dibuat pada tahun 2100 sebelum masehi. Piagam tersebut
mencantumkan peraturan dimana pemilik kapal dapat
meminjam uang untuk membeli kargo namun bila dalam
perjalanan kapalnya tenggelam atau hilang, ia tidak perlu
mengembalikan uang pinjaman tersebut. Masa ini disebut
10

sebagai zaman pertama manajemen risiko, di mana


perusahaan hanya melihat risiko non-entrepreneurial (seperti
misalnya keamanan).
D. Pendapat Para Ahli
1. Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli
a. George R. Terry (1972 : 458): Pengertian Kepemimpinan
menurut George R. Terry adalah aktivitas mempengaruhi
orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi.
b. Stoner: Menurut Stoner, pengertian kepemimpinan adalah
suatu proses mengenai pengarahan dan usaha untuk
mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan
anggota kelompok.
c. Jacobs dan Jacques (1990 : 281): Pengertian
kepemimpinan menurut Jacobs dan Jacques adalah
sebuah proses memberi arti terhadap usaha kolektif, dan
mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang
diinginkan untuk mencapai sasaran.
d. Sutarto (1998 : 25): Menurut Sutarto, pengertian
kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan
berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain
adalah situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
e. S.P.Siagian: Pengertian kepemimpinan menurut
S.P.Siagian adalah kemampuan dan keterampilan
seseorang untuk menduduki jabatan sebagai pimpinan
dalam suatu pekerjaan untuk mempengaruhi perilaku
orang lain, terutama bawahannya supaya berpikir dan
bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku positif
ini memberikan sumbangna nyata dalam pencapaian
tujuan organosasi.
f. Definisi risiko menurut Hanafi (2006) risiko merupakan
11

besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang


diharapkan (expected return –ER) dengan tingkat
pengembalian aktual (actual return).
g. Menurut Emmaett J. Vaughan dan Curtis M. Elliott (1978),
risiko didefinisikan sebagai;
a) Kans kerugian – the chance of loss
b) Kemungkinan kerugian – the possibility of loss
c) Ketidakpastian – uncertainty
d) Penyimpangan kenyataan dari hasil yang diharapkan –
the dispersion of actual from expected result
e) Probabilitas bahwa suatu hasil berbeda dari yang
diharapkan – the probability of any outcome different
from the one expected

sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa definisi risiko adalah


suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh
konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi.
Dari beberapa pengertian dari para ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa leadership dalam pengambilan resiko adalah
usaha seorang manajer untuk mengatasi kerugian secara rasional
agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai secara efektif dan
efisien.

E. Keuntungan dan Kerugian Leadership dalam penerimaan


resiko
Keuntungan dari adanya leadership dalam penerimaan resiko
yaitu :
1. Melahirkan suatu kebiasaan baru yang disebut sebagai budaya
sadar resiko.
2. Pengendalian terhadap timbulnya adverse event
3. Meningkatkan perilaku untuk mencari peluang perbaikan
sebelum suatu masalah terjadi
12

4. Meningkatkan perencanaan, kinerja, dan efektivitas


5. Efisiensi
6. Mempererat hubungan stakeholders
7. Meningkatkan tersedianya informasi yang akurat untuk
pengambilan keputusan
8. Memperbaiki citra
9. Proteksi terhadap tuntutan
10. Akuntabilitas, jaminan, dan governance
11. Meningkatkan personal health and well being
Adapun kerugian leadership dalam pengambilan resiko
terjadi jika pemimpin memiliki gaya kepemimpinan otoriter
sehingga menghadirkan suasana yang kaku karena sifat keras
dari pemimpin
13

BAB III

EXECUTIVE SUMMARY

A. KESIMPULAN

Risiko  merupakan bagian dari kehidupan kerja individual


maupun organisasi. Risiko dapat menyebabkan kita menanggung
kerugian jika resiko-resiko tersebut tidak kita antisipasi dari
awal.  Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan
yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena
kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan
terjadi.
Resiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui
kemampuan pemimpin dalam penerimaan resiko, atau yang lebih
dikenal dengan manajemen resiko.
Peran seorang pemimpin risiko sangat diperlukan dalam proses
asimilasi budaya sadar risiko yang positif. Hal tersebut sesuai dengan
sifat pengelolaan risiko yang mengedepankan akuntabilitas dan
konsistensi dari seorang pemimpin untuk membawa arah perubahan
di organisasi dengan pendekatan-pendekatan inovatif. Dalam jangka
panjang, budaya sadar risiko yang terbentuk dari adanya
kepemimpinan akan memengaruhi cara pandang, cara berperilaku,
serta norma individu. Dengan begitu, seorang pemimpin risiko
bertanggung jawab atas penentuan dinamika proses sosial dalam
pembangunan budaya sadar risiko di organisasi guna memperkuat
penerapan manajemen risiko di organisasi.
14

Salah satu faktor yang sangat menentukan pengelolaan


dinamika proses sosial dalam pembangunan budaya sadar risiko yang
positif adalah gaya kepemimpinan.

BAB IV

SARAN

A. SARAN
Leadership dalam penerimaan resiko diharapkan dapat
meminimalisir kerugian dan meningkatkan kesempatan ataupun
peluang. Adanya Leadership dalam penerimaan risiko dapat
memotong mata rantai kejadian kerugian tersebut, sehingga efek
dominonya tidak akan terjadi. Pada dasarnya leadership dalam
penerimaan resiko bersifat pencegahan terhadap terjadinya kerugian
maupun ‘accident’.
Diharapkan makalah ini dapat memberi pengetahuan dan
pemahaman kepada para membaca guna agar lebih mengetahui dan
memperluas pandangan tentang materi leadership dalam penerimaan
resiko. Oleh karenanya saya menyarankan kepada pembaca agar
mencari dan menambah referensi mengenai hal tersebut dari berbagai
sumber lainnya sehingga pengetahuan kita lebih banyak lagi
mengenai hal ini. Saya juga mengharapkan kritik dan saran dari
teman-teman dan Bapak dosen agar saya lebih baik dalam
pembuatan makalah selanjutnya. Semoga apa yang tertulis dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
15

DAFTAR PUSTAKA

Susanty, Aries., dan Sirait, Mustiana N. 2016. “Analisis Risiko Operasional


Berdasarkan Pendekatan Enterprise Risk Management (ERM)
pada Perusahaan Pembuatan Kardus di CV Mitra Dunia
Palletindo”. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hardyanti. 2013. “Peranan Gaya Kepemimpinan dalam Risk Management


dan Implikasinya terhadap Sukesi”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya. Vol.2 No.1

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2014. (Jakarta: Pusat Bahasa,


Departemen Pendidikan Nasional Indonesia).

Lastrina, Wendita. 2015. “Modul Kewirausahaan: Pengambilan resiko dan


kepemimpinan”.http://lastrinadita.blogspot.com/2015/10/modul-
kewirausahaan-pengambilan-resiko.html [diakses 5 september
2021]

Saliman.“Kepemimpinan”.http://staffnew.uny.ac.id/upload/132049942/
penelitian/KEPEMIMPINAN+ADMINISTRATIF.pdf. [diakses pada
5 september 2021]

Anda mungkin juga menyukai