Oleh :
Kelas A2-2018
Tiyani 131811133023
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa untuk
dapat menyelesaikan penulisan makalah Keperawatan Komplementer. Tak lupa
shalawat serta salam selalu kita haturkan untuk junjungan nabi Agung kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni
Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar
bagi seluruh alam semesta. Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih yang
sebanyak-banyaknya kepada Ibu Dr. Mira Trihatini, S.Kp., M.Kep selaku dosen
penanggung jawab mata ajar Manajemen Keperawatan dan selaku dosen pembimbing
dalam pembuatan makalah ini.
Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh agar makalah ini mampu berguna
serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait
kepemimpinan dan pengambilan keputusan. Selain itu, kami juga sadar bahwa pada
makalah ini banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
kami benar-benar menanti kritik dan saran pembaca untuk kesempurnaan makalah ini
dan kedepannya dapat kami aplikasikan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Di
akhir pengantar ini, kami berharap makalah ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang
membaca. Serta tidak lupa juga kami memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
dalam makalah kami terdapat perkataan dan pernyataan yang tidak berkenan di hati para
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum.................................................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................6
2.1 Konsep Kepemimpinan.........................................................................................6
2.1.1 Definisi Kepemimpinan..................................................................................6
2.1.2 Azaz-azaz Kepemimpinan..............................................................................6
2.1.3 Teori Kepemimpinan......................................................................................7
2.1.4 Gaya Kepemimpinan......................................................................................8
2.1.5 Kegiatan Kepemimpinan..............................................................................10
2.1.6 Fungsi Kepemimpinan..................................................................................11
2.1.7 Karakteristik Pemimpin yang Ideal............................................................12
2.8 Kepemimpinan dalam Keperawatan..............................................................13
2.2 Pengambilan Keputusan.....................................................................................14
2.2.1 Definisi Pengambilan Keputusan.................................................................14
2.2.2 Jenis-jenis Keputusan...................................................................................15
2.2.3 Gaya Pengambilan Keputusan.....................................................................15
2.2.4 Cara Pengambilan Keputusan.....................................................................16
2.2.5 Langkah-langkah Pengambilan Keputusan...............................................17
BAB 3 KASUS................................................................................................................19
3.1 Soal Kasus.............................................................................................................19
3.2 Jawaban Kasus.....................................................................................................19
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................25
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................25
4.2 Saran.....................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................26
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pengambilan keputusan dilakukan dengan 2 cara, pertama secara individu dan kedua
secara bersama. Pengambilan keputusan secara individu dilakukan oleh 1 orang tanpa
melibatkan orang lain, biasanya pengambilan ini dilakukan oleh sosok pemimpin
internal sedangkan pengambilan keputusan secara bersama adalah pengambilan dan
pemutusan dilakukan secara bersama melibatkan beberapa orang demi tercipta
keputusan yang diinginkan. Pada dasarnya pengambilan keputusan dipengaruhi oleh
faktor-faktor dalam pengambilannya salah satunya penilaian individu, penilaian
seseorang, posisi dan kedudukan seseorang, masalah situasi dan kondisi yang dihadapi
(Nursalam, 2014).
3
4
Semua itu akan dibahas pada makalah dengan rinci agar pembaca mengerti dan
memahami hal hal terkait pengambilan keputusan dan kepemimpinan yang lebih rinci.
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
gaya kepemimpinan yang menjadi dasar berpijaknya. Gaya yang beraneka ragam akan
menghasilkan serta menunjukkan berbagai teori maupun pendekatan-pendekatan yang
bermacam-macam. Kondisi yang demikian ini, maka efektifitas sebuah kepemimpinan
dapat teridentifikasi dengan berbagai kriterianya dengan gaya kepemimpinan yang
diterapkan.(Ii and Keperawatan, 2019). Adapun faktor-faktor yang menentukan gaya
kepemimpinan yang sesuai pada situasi yang sesuai adalah :
1. Keanekaragaman atau banyaknya tugas
2. Waktu yang tersedia
3. Ukuran kelompok kerja
4. Pola-pola komunikasi
5. Tingkat pendidikan dan kebutuhan-kebutuhan para karyawan dalam pelaksanaan,
penerimaan, dan pengawasan
6. Pelatihan para manajer untuk kepemimpinan
Berikut gaya kepemimpinan menurut Lippits dan K.White yang dibagi menjadi 3 gaya:
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Gaya pemimpin yang kewenangan, keputusan, kebijakan mutlak berada pada
pemimpin. Komunikasi dari pemimpin ke bawahan, pengawasan seperti sikap,
tingkah laku perbuatan diawasi dengan ketat. Tidak ada kesempatan bawahan untuk
memberikan saran, pertimbangan. Lebih banyak kritik dan menuntut pada
kesempurnaan serta kesetiaan tanpa syarat. Cenderung dengan menggunakan
ancaman dengan sikap yang kasar.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya yang dapat mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ciri-ciri kepemimpinan demokratis adalah
kewenangan tidak mutlak dari pemimpin, sebagian kewenangan dilimpahkan ke
bawahan, keputusan dibuat secara kesepakatan bersama, komunikasi dan
pengawasan secara baik dan wajar, banyak kesempatan bawahan untuk
menyampaikan saran, pemimpin mendorong prestasi bawahan sesuai batasan dan
terdapat rasa saling percaya, menghormati dan menghargai.
3. Gaya Kepemimpinan Liberal/Laissez Faire
Kemampuan mempengaruhi orang lain agar bekerja sama mencapai tujuan dengan
lebih banyak menyerahkan pelaksanaan kegiatan kepada bawahan. Ciri
10
pencapaian tujuan.
4. Pengendalian
Pengendalian berguna untuk menentukan kegiatan yang akan datang, pengendalian
merupakan kegiatan mengumpulkan umpan balik dan hasil-hasil yang secara
periodic ditindaklanjuti dalam rangka membandingkan hasil yang diperoleh dengan
perencanaan yang dibuat.
1. Jujur
Menampilkan ketulusan dan integritas dalam semua tindakannya. Dalam hal ini
perilaku manipulatif tidak akan menumbuhkan kepercayaan;
2. Kompeten
Merupakan tindakan para pemimpin yang berbasis pada akal pikiran, sikap dan
prinsip-prinsip moral. Atau tidak membuat keputusan berdasarkan keinginan,
perasaan, atau faktor emosional lainnya yang bersifat terlalu subjektif;
3. Berpandangan ke depan
Memiliki tujuan dan visi masa depan. Pemimpin yang efektif membayangkan
(memiliki obsesi dan imajinasi) apa yang mereka inginkan dan bagaimana
mendapatkannya. Mereka biasanya memilih prioritas yang berasal dari nilai-nilai
dasar mereka. Suatu visi harus dimiliki oleh totalitas organisasi;
4. Menginspirasi
Mampu menunjukkan kredibilitas dan orisinalitas dalam segala hal yang ia lakukan.
Menunjukkan keteladanan dan ketahanan dalam mental, fisik, dan stamina spiritual,
13
yang dengan bekal kredibilitas ini seorang pemimpin akan mudah menginspirasi
orang lain untuk meraih puncak prestasi baru, dan akan mempertaruhkan
reputasinya bila diperlukan;
5. Cerdas
Gemar dan rakus membaca, haus belajar, dan senantiasa mencari tugas yang
menantang;
6. Adil (fairness)
Mampu menunjukkan perlakuan yang adil bagi semua orang. Menyadari bahwa
prasangka adalah musuh keadilan.Bersikap empati dan peka terhadap perasaan,
nilai-nilai, kepentingan, dan kesejahteraan orang lain;
7. Berwawasan luas
Menyukai keragaman, kaya perspektif dan memiliki pandangan jauh kedepan;
8. Berani
Memiliki ketekunan untuk mencapai tujuan, meski menghadapi risiko atau
rintangan yang berat. Selalu menampilkan ketenangan dan kepercayaan diri meski
dalam kondisi stres;
9. Lugas
Memiliki penilaian yang baik tentang berbagai persoalan, dan menggunakannya
untuk membuat keputusan yang terbaik pada waktu yang tepat; dan
10. Imajinatif
Mampu melakukan perubahan pada waktu yang tepat, dengan menggunakan
pemikiran, rencana, dan metode yang tepat pula. Juga mampu menampilkan
kreativitas dengan menciptakan tujuan baru yang lebih baik, sekaligus menemukan
ide inovatif dan solusi atau resolusi baru untuk memecahkan masalah.
pelayanan keperawatan dengan efektif dan efisien (Mugiarti, 2016). Untuk dapat
melaksanakan hal ini diperlukan kepemimpinan keperawatan yang efektif dan
profesional sehingga dapat mempengaruhi sumber daya tenaga keperawatan dan lainya
dalam memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas. Perawat selalu ditantang
untuk berpikir tentang kepemimpinan terutama dalam masalah perubahan kesehatan
yang sangat cepat dan menentukan tindakan yang tepat. Perawat yang mengetahui
gaya kepemimpinan sangat berguna untuk meningkatkan kinerja staf perawat dan
meningkatkan pelayanan yang aman serta efektif (Mugiarti, 2016). Gaya
kepemimpinan kepala ruangan adalah salah satu hal yang penting yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah mutu pelayanan melalui perbaikan kepemimpinan.
Selanjutnya kepemimpinan kepala ruangan yang efektif akan mempengaruhi dan
menggerakkan perawat dalam lingkup kewenangannya untuk meningkatkan kinerja
perawat, motivasi kerja perawat, dan kepuasan kerja perawat yang pada akhirnya dapat
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
1. Keputusan Strategis
Keputusan strategis diwujudkan dalam sebuah kebijakan dan arah pada suatu sistem
organisasi. Keputusan strategis dilakukan karena adanya pertimbangan pengaruh
sangat besar terhadap pertumbuhan serta kelangsungan dari sistem organisasi.
2. Keputusan Operasional
Keputusan operasional dilakukan ketika ada keterkaitannya dengan pengelolaan
organisasi sehari-hari. Keputusan operasional sangat menentukan efektifitas dari
keputusan strategis yang diambil sebelumnya.
1. Otokrasi
Manajer atau pimpinan mengambil keputusan hanya berdasarkan informasi yang
ada padanya. Dia tidak berkonsultasi dengan siapapun.
2. Semi otokrasi
Manajer atau pimpinan meminta keterangan dari beberapa bawahannya, dan
mengambil kesimpulan berdasarkan keterangan-keterangan yang diperolehnya.
3. Semi konsultatif
Manajer atau pimpinan memberitahukan masalah yang sedang dihadapi dengan
beberapa bawahan satu demi satu. Pendapat para bawahan diminta, tetapi keputusan
yang diambil tidak harus mencerminkan pandangan atau sasaran dari bawahan.
4. Konsultatif
Manajemen memanggil para bawahannya dan mengadakan suatu musyawarah
dengan mereka tentang masalah yang sekarang dihadapi. Kemudian dia mengambil
keputusan berdasarkan hasil musyawarah ini..
5. Demokrasi
Manajemen dan bawahan bersama-sama menilai masalah yang sedang dihadapi.
Kemudian mereka mengambil sebuah keputusan secara bersama. Manajer tidak
mempengaruhi bawahannya dalam musyawarah ini. Keputusan yang telah diambil
akan dilaksanakan bersama dan segala konsekwensinya akan ditanggung secara
bersama pula.
17
KASUS
PERTANYAAN:
Analisis situasi di atas dengan metode SWOT, rumuskan permasalahan serta identifikasi
penyebabnya?
(Aplikasikan teori kepemimpinan dan motivasi untuk meningkatkan kinerja perawat
tersebut)
1. Strength (Kekuatan)
1) Sarana dan prasarana yang memadai
2) Adanya visi dan misi di tempat kerja
3) Tenaga keperawatan (S1, D3, SPK)
4) Mempunyai sertifikat pelatihan
5) Tenaga keperawatan yang berpengalaman antara 5-10 tahun
2. Weakness (Kelemahan)
1) Kinerja perawat: tidak baik, malas melaksanakan askep, sering terlambat,
tidak disiplin, tidak ada kemauan untuk berubah
2) Tingkat pendidikan yang bervariasi
3. Opportunity (Kesempatan/Peluang)
19
20
Aplikasi teori motivasi dari maslow dalam meningkatkan kinerja perawat antara lain:
Selanjutnya, penerapan teori kepemimpinan dan teori motivasi bagi kinerja perawat
dapat dilihat dalam gambar berikut:
Peran Kepemimpinan
Kinerja Perawat
Motivasi Kerja
2. Kebutuhan Sosial
3. Kebutuhan Penghargaan
5. Kebutuhan Fisiologis
Kinerja perawat dipengaruhi oleh peran kepemimpinan dan motivasi kerja (Hidayati,
2016). Oleh karena itu untuk meningkatkan kinerja perawat perlu adanya peningkatan
peran kepemimpinan sehingga perawat dapat menjalankan tugasnya yaitu pelayanan
kesehatan pada pasien sesuai dengan prosedur yang berlaku. Kinerja perawat juga tidak
lepas dari pengaruh motivasi kerja. Adanya peningkatan motivasi kerja dapat
meningkatkan kinerja perawat secara optimal. Cara yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kinerja perawat dengan menerapkan peran kepemimpinan dan motivasi
kerja adalah:
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Terdapat beberapa hal yang dapat menjadi saran bagi pihak-pihak yang membaca
makalah ini:
1. Pimpinan (perawat) harus lebih dapat membantu mengarahkan perawat lain ke arah
yang lebih baik lagi.
2. Pimpinan harus lebih tegas dan bijaksana dalam mengambil setiap keputusan yang
dapat mempengaruhi kinerja dan kemajuan fasilitas layanan kesehatan.
3. Pimpinan juga harus mempertimbangkan keputusan yang akan diambil, karena
keputusan tersebut akan memiliki dampak terhadap perawat dan rumah sakit.
4. Pimpinan juga sebaiknya lebih mendengarkan pendapat dari perawat maupun tenaga
kesehatan lainnya, sehingga pendapat tersebut dapat menjadi saran yang baik untuk
kemajuan rumah sakit.
25
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. (2017) ‘sebagai salah satu fungsi manajemen merupakan awal yang sangat
menentukan dalam pemilihan pola-pola yang akan dilaksanakan dalam rangka
pengambilan keputusan. Demikian juga dengan pengorganisasian’, Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara, 3(1), pp. 117–132.
26
27
Arifin, M. (2017) ‘sebagai salah satu fungsi manajemen merupakan awal yang sangat
menentukan dalam pemilihan pola-pola yang akan dilaksanakan dalam rangka
pengambilan keputusan. Demikian juga dengan pengorganisasian’, Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara, 3(1), pp. 117–132.