Anda di halaman 1dari 11

4

TEKNOLOGI DAM PARIT U N T U K

M E N I N G KA T KA N LUAS AREAL TANAM

DI DAS BAGIAN H U L U

Teguh Prasetyo, Suprapto, dan Cahyati Setiani

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah yang dibatasi oleh topografi

berupa punggung-punggung bukit atau gunung-gunung. Daerah ini merupakan

tangkapan air hujan yang jatuh di atasnya, selanjutnya dialirkan melalui parit-parit,

kemudian ke anak sungai, sungai utama, dan berakhir menuju ke laut. Daerah ini

merupakan ekosistem alarniah yang memiliki unsur-unsur flora, fauna, dan manusia

dengan segala aktivitasnya (UACP-FSR, 1 9 9 3 ).

Menurut Fahrnuddin et al ( 2 0 0 1 ) , daya tampung alarni 36 DAS di Indonesia

terus merosot akibat peningkatan permukaan kedap air, penebangan tanaman permanen

dan intensifnya usahatani tanaman semusim yang kurang memperhatikan tindakan

konservasi tanah dan air. Rusaknya kondisi DAS bagian hulu pada saat ini dicirikan

dengan besamya selisih debit air di DAS pada musim kemarau dan hujan. Kondisi ini

dapat terjadi karena curah hujan yang jatuh di kawasan DAS hulu belum dikelola

dengan baik.

Komponen biofisik yang berpengaruh dominan terhadap karakteristik dan

ekosistem DAS adalah air hujan. Peranan air hujan berkaitan erat dengan unsur-unsur

yang lain, utamanya adalah jenis tanah, tataguna lahan, topografi, kerniringan lahan dan

panjang lereng (Smith, 1 9 9 5 ). Oleh karena itu hujan yang tercurah dalam bentuk run off

di DAS perlu dikelola secara terpadu dengan unsur unsur lainnya (Irianto et al 2002).

Hujan yang jatuh di DAS terintersepsi oleh tajuk tanaman, sebagian menguap

( evaporasi) dan sebagian lagi mengisi air tanah. Ketika kandungan air tanah mencapai

jenuh, air hujan tersebut langsung menjadi aliran permukaan yang mengalir ke

cekungan, membentuk parit (Trewatha dan Hom 1 9 8 0 ) . Air hujan yang mengalir di atas

permukaan tanah pada musim hujan biasanya tidak dimanfaatkan oleh petani, sehingga

hilang percuma bahkan merusak karena menyebabkan erosi. Erosi, pencucian hara dan

sedimentasi akan lebih tinggi apabila aliran permukaan tidak dikendalikan.

Salah satu teknologi pengelolaan air yang dapat dilakukan di DAS bagian hulu

adalah dengan membuat dam partt, yaitu bangunan yang berfungsi untuk membendung

air pada lokasi - lokasi yang jaringan paritnya rapat untuk kemudian didistribusikan ke

lahan yang digunakan untuk keperluan pertanian. Teknologi dam parit tampaknya

sesuai dengan pendekatan pertanian yang berkelanjutan karena secara teknis

mempunyai perspektif dalam melestarikan lingkungan. Teknologi dam parit diarahkan

terutama pada DAS bagian hulu untuk meningkatkan daya tampung air hujan dan run

off, Melalui cara ini alokasi sumber daya air lebih efisien, membantu tindakan

Pengelolaan Lahan dan Air di Indonesia


180

Anda mungkin juga menyukai