Anda di halaman 1dari 36

Penyusunan Silabus

Modul Ajar Muatan Lokal


Bahasa Daerah PAUD
Octo Dendy Andriyanto, S.Pd., M.Pd.

Bahasa dan Sastra Daerah


Universitas Negeri Surabaya

Bawean, 13 Juli 2022


Kurikulum Bahasa Daerah

Muatan Lokal Bahasa Daerah (Jawa dan Madura)


Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 tahun 2014

1. Selama ini masih mengakomodir jenjang SD, SMP, SMA sederajat


2. Mulok bahasa daerah; menanamkan pendidikan etika, moral, spiritual dan
karakter (Pasal 3).
3. Muatan lokal bertujuan melestarikan, mengembangkan dan
mengkreasikan bahasa dan sastra daerah (Pasal 4).
4. Pembelajaran bahasa daerah 2 jam per minggu (pasal 6)
5. Pembelajaran dapat melalui kurikuler dan ekstrakurikuler (pasal 7)
6. Pembelajaran bahasa daerah berbasis budaya, tata nilai, dan kearifan lokal
7. Desain pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
Tujuan mulok PAUD
Lebih jelas lagi agar peserta didik dapat :
• Mengenal lingkungan alam, sosial, dan
budayanya,
• bekal kemampuan, pengetahuan mengenai
daerahnya
• Memiliki sikap dan perilaku yang selaras
dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku
di daerahnya, serta melestarikan nilai-nilai
luhur budaya setempat
• Menyadari lingkungan dan masalah-masalah
yang ada di masyarakat serta dapat
membantu mencari pemecahannya
BAGAN KERANGKA KURIKULUM
Hubungan antara Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan
Pembelajaran, dan Tujuan Kegiatan
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar
sepanjang hayat yang kompeten,
berkarakter, dan berperilaku sesuai
nilai-nilai Pancasila.”

Model utama yang digunakan dalam


pembelajaran bahasa adalah pedagogi
genre.
1. Penjelasan untuk membangun konteks
(explaining, building the context),
2. Pemodelan (modelling),
3. Pembimbingan (joint construction),
4. Pemandirian (independent construction).
Prinsip-prinsip Kunci Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila

• Holistik; utuh, keterhubungan, dan terpadu


• Kontekstual; pengalaman nyata, bermakna
• Student centered; subjek pembelajaran yang
aktif, mandiri, inisiatif
• Eksploratif; inkuiri dan pengembangan diri,
sistematis
Gambaran materi Bahasa Daerah untuk PAUD
Menyimak;
1. Bunyi huruf, suku kata dan kata tentang nama-nama benda dan nama-nama anggota tubuh dan
kata kerja dalam ragam ngoko dan krama dengan baik.
2. Tembang dolanan dan lelagon, dongeng (fabel)
Membaca;
1. Mengeja huruf, suku kata dan kata tentang nama-nama benda, nama-nama anggota tubuh dan
kata kerja dalam dalam ragam ngoko dan krama.
2. Narasi imajinatif berupa dongeng (fabel)
3. tembang dolanan atau lelagon.
4. Kosakata baru tentang nama-nama benda, nama-nama anggota tubuh, kata kerja dalam ragam
ngoko dan krama dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Berbicara
1. Melafalkan huruf, suku kata, kata tentang nama-nama benda, nama-nama anggota tubuh, kata
kerja dalam ragam ngoko dan krama dengan tepat

17
Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II
SD/MI/Program Paket A)

Menyimak

• Menyimak huruf, suku kata, dan kata tentang nama-


nama anggota tubuh dan kata kerja dalam ragam
ngoko dan krama.
• Memahami pesan lisan dan informasi dari media
audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau
didengar) pada jenis dongeng (dhungngeng),
tembang dolanan (kejhung en-maenan), instruksi
lisan, dan percakapan yang berkaitan dengan tujuan
berkomunikasi tentang diri sendiri dan lingkungan
terdekat. (Keluarga, Sekolah dan Masyarakat)

18
Membaca dan Memirsa

• bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang menunjukkan minat


terhadap teks dongeng (dhungngeng) dan tembang dolanan (lagghu
en-maenan)
• Membaca kata-kata yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih.
Peserta didik mampu memahami informasi dari bacaan dan
tayangan yang dibaca dan dipirsa tentang diri sendiri dan
lingkungan terdekat (Keluarga, Sekolah dan Masyarakat) pada teks
deskripsi imajinatif dan puisi anak.
• Memaknai kosa kata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang
dipirsa dengan bantuan ilustrasi.

19
Berbicara dan Mempresentasikan

• Berbicara dengan santun sesuai dengan unggah-ungguh


basa/Ondhagha Bhasa tentang beragam topik yang dikenali
menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
• Merespons dengan bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan
menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang
dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan.
• Mengungkapkan gagasan secara lisan dengan atau tanpa
bantuan gambar/ilustrasi.
• melagukan tembang dolanan/ kejhung en-maenan.

20
Menulis

Menunjukkan keterampilan menulis permulaan huruf latin


dengan benar (cara memegang alat tulis, jarak mata dengan
buku, menebalkan garis/huruf, dll.) di atas kertas dan/atau
melalui media digital.

21
Unggah-ungguh basa
• Pangertian unggah-ungguh basa
• Jenis unggah-ungguh basa
• Penanda basa ngoko--krama
• penerapan tembung/ukara
• huruf, angka, suku kata, nama aggota tubuh, kata kerja dalam bahasa daerah,
ngaturaken panuwun,dll.
1 = setunggal
2 = kalih
Lara = sakit 3 = tiga
Loro = dua 4 = sekawan
Dudu = bukan 5 = gangsal
Dhudhuk= ? 6 = enem
Wedi = takut 7 = pitu
Wedhi = pasir 8 = wolu
9 = sanga
10= sedasa
22
Jinise Tembung & Nggambarake Kahanan

• Kembang, mawar, melati, anggrek (jinis/jenenge)


• edhum, asri (kahanan)
• Ayem, sumringah, seger (kahanan)
• Ijo (royo-royo), abang, semburat (warna)
• Embun, srengenge, kupu, tawon (aran/benda)
• Kasengsem, katresnan (perasaan)
• Taman, kebonan, dalan (aran)
• Rontok, tuwuh, ngrembuyung, ngrembaka, mekar
• Bungah, susah, sedhih, nglangut (rasa), lsp

23
Prau Layar
Yuk kanca ning nggisik gembira.
Tembang dolanan Alerap-lerap banyuning segara.
Angliak numpak prau layar.
• Pengertian Ing dina minggu keh pariwisata.
• Fungsi Alon prahuné wis nengah
Byak byuk byak, banyu tinelak
• Contoh Ora jemu-jemu katon esem ngguyu
• Makna dan nilai Ngilangaké rasa lungkrah lesu
Adhik njawil mas, jebul wis sore
Menyimak, memirsa, berbicara
Witing kelapa katon ngawe-awe.
Prayogané becik bali wae
Dene sesuk esuk tumandang nyambut gawe.
Yo pra kanca dolanan ing njaba
padhang wulan padhange kaya rina
Rembulane e sing awe-awe
Ngelingake aja padha turu sore Cublak-cublak suweng
Suwenge ting gelenter
Yo pra kanca dolanan ing jaba Mambu ketundhung gudel
rame-rame kene akeh kancane Pak empong lera lere Sapa ngguyu ndhelikkake
Langite pancen sumebyar rina Sir sir, pong dhele kopong
yo padha dolanan sinambi guyonan 24
Religius,
jujur,
Tanggung
Toleransi
jawab.

Peduli
Menghargai
lingkungan,
peduli
prestasi
sosial,

NILAI
KARAKTER Disiplin,
Gemar kerja keras,
membaca, kreatif,
mandiri

Bersahabat/
komunikatif, Demokratis
cinta damai,
Semangat
Rasa
kebangsa
ingin
an, cinta
tahu,
tanah air
Menerima
Cerita rakyat, dongeng, sejarah, cerita cekak (tulis) Nilai-nilai
Kemanusiaan
Sejak Dini
• Pengertian
Berfikir Kritis Kreatif
• Contoh
• Makna dan nilai Cipta,
Rasa,
Karsa
Kekhasan Gresik
1. Kisah Sunan Gresik
2. Tradisi, petilasan, pembuatan jamu dll
Minat Anak Kebutuhan Anak
3. Mengadaptasi dengan daerah masing-masing

Tipe-tipe Dongeng
Pengalaman Anak
yang menarik bagi
Sebelumnya
mereka

26
Pemilihan sastra anak

Bahasa sederhana

Minat Anak Kebutuhan Anak


Alur maju

Tokoh cerita tidak banyak

Tipe-tipe Dongeng watak yang bisa diteladani


Pengalaman Anak
yang menarik bagi
Sebelumnya
mereka
Setting yang relevan

Amanat yang mengedukasi

27
28
Pengajaran
Geguritan anak Sastra

• Pengertian
• Fungsi
• Contoh
Orangtua Sekolah
Menyimak dan memirsa

29
Tahap Pengenalan

• Aksara Jawa
Pengenalan awal (cara memegang alat tulis, jarak mata
dengan buku, menebalkan garis/huruf, dll.) di atas kertas
dan/atau melalui media digital.
Cerita asal-usul bab aksara Jawa Ajisaka
• Macapat
Masyarakat jawa mempunyai tembang selain tembang
dolanan
Jinise tembang macapat: maskumambang, pocung,
gambuh, megatruh, mijil, kinanthi, durma, pangkur,
asmaradana, sinom, dhandhanggula
30
Terima kasih

Octo Dendy Andriyanto

081329523113

octoandriyanto@unesa.ac.id

octodendy
Tembang Macapat

Tembang sinom Tembang Sinom

Nulada laku utama Sekar gambuh ping catur,


Tumrape wong tanah Jawi Kang cinatur polah kang kalantur,
Wong agung ing Ngeksiganda Tanpa tutur katula-tula katali,
Panembahan Senopati Kadalu warsa kapatuh,
Kapati amarsudi Katutuh pan dadi awon.
Sudaning hawa lan nepsu (Sunan Paku Buwana IV. Wulang Reh: III. 1)
Pinesu tapabrata
Tanapi ing siyang ratri
Amemangun karyenak tyasing sasama

32
Bahan Ajar

Bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang


disusun secara sistematis, yang digunakan guru/pendidik dan
siswa/peserta didik dalam proses pembelajaran

Intinya:
Unik untuk Audiens tertentu
Spesifik untuk tujuan tertentu

33
Ellington dan Race (1997) mengelompokkan jenis bahan ajar berdasarkan
bentuknya.

1. Bahan Ajar Cetak dan duplikatnya, misalnya handouts, lembar kerja


siswa, bahan belajar mandiri, bahan untuk belajar kelompok.
2. Bahan Ajar Display yang tidak diproyeksikan, misalnya flipchart,
poster, model, dan foto.
3. Bahan Ajar Display Diam yang diproyeksikan, misalnya slide,
filmstrips, dan lain-lain.
4. Bahan Ajar Audio, misalnya audiodiscs, audio tapes, dan siaran
radio.
5. Bahan Ajar Audio yang dihubungkan dengan bahan visual diam,
misalnya program slide suara, program filmstrip bersuara, tape model,
dan tape realia.
6. Bahan Ajar Video, misalnya siaran televisi, dan rekaman videotape.
7. Bahan Ajar Komputer, misalnya Computer Assisted Instruction (CAI)
dan Computer Based Tutorial (CBT).
34
Jenis bahan ajar berdasarkan sifatnya
(Rowntree)

• 1. bahan ajar berbasiskan cetak, termasuk di dalamnya


buku, pamflet,
• panduan belajar siswa, bahan tutorial, buku kerja siswa,
peta, charts,foto, bahan dari majalah dan koran, dan lain-
lain;
• 2. bahan ajar yang berbasiskan teknologi, seperti
audiocassette, siaran radio, slide, filmstrips, film, video
cassette, siaran televisi, video interaktif, Computer Based
Tutorial (CBT) dan multimedia;
• 3. bahan ajar yang digunakan untuk praktik atau proyek,
seperti kit sains, lembar observasi, lembar wawancara, dan
lain-lain;
• 4. bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi
manusia (terutama dalam pendidikan jarak jauh), misalnya
telepon dan video conferencing.
35
Jenis bahan ajar berdasarkan cara kerjanya
Heinich, dkk (1996)

1. bahan ajar yang tidak diproyeksikan seperti


foto, diagram, display, model;
2. bahan ajar yang diproyeksikan, seperti slide,
filmstrips, overhead transparencies, proyeksi
komputer;
3. bahan ajar audio, seperti kaset dan compact
disc;
4. bahan ajar video, seperti video dan film;
5. bahan ajar (media) komputer, misalnya
Computer Mediated Instruction (CMI), Computer
based Multimedia atau Hypermedia.

36

Anda mungkin juga menyukai