Anda di halaman 1dari 5

VIDEO AUDIO

Music

PEMATERI
(Bersemangat)
Hai,kalian penggemar buku genre apa ni? , Novel,
cerpe, biografi, dongeng atau esai? Tahukkah
kamu, buku memiliki dua jenis yakni buku fiksi
dan buku non fiksi. Pada buku seperti novel dan
kumpulan cerpen, penulis dapat menciptakan
alur cerita yang sangat menarik, sampai sampai
kita bisa terbawa pada alur ceritakan. Untuk
menulisnya memang dibutuhkan pengetahuan
yang luas dan juga daya imajinasi yang bebas. Hal
ini berbeda dengan esai, jurnal, ataupun biografi.
Kira kira apa yang membuatnya berbeda? Simak
penjelasan berikut!.

PEMATERI
(Bersemangat)
Pertama tama ayo kita bahas buku fiksi, buku
fiksi merupakan buku yang berisi cerita,sifatnya
imajinatif. Tidak perlu pengamatan dalam
pembuatannya dan tidak perlu dipertanggung
jawabkan,karena ide ceritanya berasal dari
khayalan atau imajinasi sang penulis. Bahasa yang
digunakan bersifat konotatif. Jadi, pembaca di
ajak untuk masuk kedalam cerita dengan Bahasa
yang tidak biasa. Selanjutnya ayo kita bahas buku
non fiksi, buku non fiksi merupakan buku yang
berisi kejadian sebenarnya dan bersifat
informatif. Dalam buku non fiksi diperlukan
pengamatan dan data dalam pembuatannya ,
sehingga dapat dipertanggung jawab kan isinya.
Bahasa yang digunkan biasa Bahasa denotative
atau Bahasa sebenarnya, jaddi pembaca dapat
langsung memahami isi dari buku. Buku non fiksi
berdasarkan pengamatan dan data maka isi dari
buku tersebut harus memilik fakta fakta. Oleh
karena itu buku non fiksi sering di jadikan sumber
informasi oleh para pembaca.
PEMATERI
(Bersemangat)
Sangat jelaskan perbedaannya? Meskipun cerita
novel, cerpen , dan juga dongeng merupakan
cerita fiksi, namun sang penulis sering kali
mengadopsi peristiwa peristiwa dan fakta
tertentu. Hanya saja, tokoh dan alur ceritanya
diibuat lebih menarik agar pembaca bisa terbawa
pada alur cerita yang dibuat oleh penulis. Setelah
kalian mengetahui perbedaannya, yuk sekarang
kita lihat perbedaan buku fiksi dan non fiksi.

PEMATERI
(Bersemangat)
dari penjelasan tadi kalian jadi tau perbedaan
buku fiksi dan buku non fiksi,
Jadi, Buku fiksi merupakan hasi dari pemikiran
sang penulis tanpa harus melalui pengamatan
sedang kan buku non fiksi berdasarkan data dari
hasil pengamatan sang penulis. Lalu buku fiksi
merupakan hasil dari khayalan atau imajinasi dari
sang penulis, sedangkan buku non fiksi bersifat
informatif atau berisi fakta fakta yang harus
dipertanggung jawabkan. Dan yang terakhir buku
fiksi menggunakan Bahasa kiasan sedangkan
Bahasa lugas atau denotatif.

PEMATERI
(Bersemangat)
Untuk mengetahui lebih jelasnya lagi, salah satu
contoh dari buku fiksi adalah cerita pendek atau
cerpen, puisi, drama, dongeng, mitos, fable,
hikayat, buku komik dan banyak lagi. Sedangkan
buku non fiksi adalah buku yang berjenis laporan
ilmiah seperti seperti skripsi, disertasi, tesis) dan
juga buku pelajaran, buku ensiklopedi, jurnal,
biografi, esai, opini, pidato dan lain lain.

PEMATERI
(Bersemangat)
dalam menganalisis buku fiksi dan non fiksi kita
tidak lepas dengan kegiatan yang namanya
resensi. Kiraa kira apa ya resensi itu?
Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah
karya.Karya yang dinilai dapat berupa buku, karya
seni film dan drama. Menulis resensi itu terdiri
dari kelebihan, kekurangan dan informasi yang
diperoleh dari buku dan disampaikan kepada
masyarakat. Pada dasarnya meresensi buku ini
adalah suatu kegiatan penilaian terhadap sebuah
karya milik orang lain. Kata resensi itu sendiri
berasal dari Bahasa belanda, yaitu resentie, yang
memiliki arti mengulas kembali. Dalam kamus
besar Bahasa Indonesia atau KBBI, resensi
memiliki arti pertimbangan atau pembicaraan
mengenai ulasan buku, film, atau drama.

PEMATERI
(Bersemangat)
Untuk kamu yang ingin meresensi buku, perlu
diketahui terlebih dahulu! Apa tujuan meresensi
buku itu? Tujuan dari merensi buku adalah, kamu
memberi penilaian terhadap karya, lalu diulas
kembali menjadi Bahasa yang singkat dan jelas.
Kemudian target utama dari tujuan tersebut
adalah kamu memberikan informasi buku kepada
pembaca dan masyarakat luas mengenai
kelebihan dan kekurangannya. Lalu memberikan
rekomendasi apakah buku tersebut memiliki nilai
manfaat lebih atau tidak kah untuk dibaca.

PEMATERI
(Bersemangat)
Lalu, hal yang perlu diperhatikan dalam
meresensi buku adalah, mengetahui unsur-unsur
dalam sebuah buku, memahami kelebihan dan
kekurangan buku, serta menyajikan pembahasan
dengan bahasa yang mudah dipahami.

PEMATERI
(Bersemangat)
Untuk meresensi buku terdapat 7 langkah yang
harus diperhatikan. Yang pertama, membaca
buku yang akan diresensi. Kedua, mengamati fisik
dan isi buku. Ketiga, menunjukkan kekurangan
dan kelebihan buku. Ke empat, merangkum isi
buku. Ke lima, menulis persepsi pribadi mengenai
isi buku. Lalu yang ke enam, meresensi buku. Dan
yang terakhir, menyunting.
PEMATERI
(Bersemangat)
baiklah teman-teman, setelah mendengar
penjelasan tadi, pasti kalian sudah mengerti
langkah langkah dan apa saja yang harus
diperhatikan dalam meresensi buku. Untuk
membuat kalian lebih paham lagi, mari simak
contoh tata cara meresensi buku fiksi dan non
fiksi berikut ini.1

PEMATERI
(Bersemangat)
Oke teman teman, yang perlu kita lihat dalam
meresensi buku adalah judul buku tersebut, jadi
buku yang ingin kita resensi adalah buku novel
fiksi berjudul Laskar Pelangi. Yang ditulis oleh
Andrea Hirata, dengan tebal buku 529 halaman.
Dan jangan lupa pula menyertakan nama
penerbit dan tahun terbit.2

Lalu, kita harus mengetahui sinopsis dari buku


laskar pelangi. Pada umumnya, buku novel
memiliki sinopsis dibagian belakangnya. Setelah
itu, kita harus mengetahui kelebihan dan
kekurangan buku . Nah, cara mengetahui
kelebihan dan kekurangan buku, kita harus
membaca terlebih dahulu buku tersebut, agar
tidak merusak citra buku, dan hasil resensi bisa
kamu pertanggung jawabkan.

PEMATERI
(Bersemangat)
Tidak berbeda jauh dari buku fiksi, buku non fiksi
juga harus disertai judul buku, nama penulis,
tebal buku dan hanya sedikit tambahan di bagian
identitasnya, dengan menambahkan cetakan, dan
ISBN.
jadi, contoh buku yang akan kita resensi berjudul,
hypnosis for student, yang ditulis oleh Ichsan
Solihudin, S.S, yang disunting oleh Andhika dan
Diha, dan diterbitkan oleh DAR! Mizan, cetakan
kedua, maret 2015, tebal buku 148 halaman,
dengan disertakan nomor ISBN.
PEMATERI
(Bersemangat)
Lalu, kita masuk kedalam tahap ulasan buku. Hal
pertama yang harus kita perhatikan dalam
mengulas buku non fiksi adalah tujuannya, tujuan
yang dimaksud adalah cara penullis untuk
menyampaikan sesuatu, yang menjadi alasannya
menulis buku tersebut.

Hal kedua yang perlu kita ketahui dalam


mengulas buku non fiksi adalah sasaran , sasaran
yang dimaksud adalah buku ini ditunjukkan untuk
siapa, dan sasaran buku pasti di dasarkan oleh
tujuan buku tersebut.

Yang ketiga adalah Nilai atau harga, nilai atau


harga buku harus sesuai dengan sasaran, jika
sasaran penulis adalah seorang pelajar, jadi sang
penulis harus menetapkan harga buku sesuai
dengan kemampuan finansial seorang pelajar.

Yang terakhir adalah analisis buku non fiksi,


analisis buku non fiksi berbeda dari buku fiksi.
Analisis buku non fiksi mencakup struktur, isi, dan
Bahasa.

Nah sobat pelajar, bagaimana penjelasan tadi?


Sudah mengertikan? . semoga teman teman
dapat memahaminya, sekian dari video kami dan
sampai jumpa.1

==

Anda mungkin juga menyukai