1
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 17
5.2 Saran ........................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengenal tipe – tipe keragaman pada tanaman dan hewan dalam spesies
yang sama.
2. Menyebutkan dan membedakan sedikitnya tiga ciri yang berbeda untuk satu
sifat atau karakter tertentu.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
dan saling berinteraksi. Bersama dengan lingkungan fisik dan kimia yang terkait,
komunitas biologi ini kemudian disebut ekosistem (Irawan et all, 2014).
5
BAB III
METODOLOGI
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sifat Keterang
Materi Yang Ciri 1 Ciri 2 Ciri 3 an/
Tanaman Diamati
Gambar
7
Singkong - Bentuk - Bulat - Coklat - Kasar
(Manihot - Warna - Panjang - Kehitaman - Licin
utilisima) - Tekstur - Lonjong - Putih - Keras
8
4.2 Pembahasan
4.2.1 Jagung (Zea mays)
Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis
rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan
munculnya cabang anakan pada beberapa genotipe dan lingkungan tertentu
(Subekti, 2016).
Berdasarkan data pada tabel hasil pengamatan, dengan mengambil 3 sifat
yang akan diamati yaitu bentuk, warna dan tekstur maka didapat hasil bahwa biji
Jagung umumnya berbentuk pipih dan bulat. Biji jagung terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu pericarp, endosperm dan embrio. Dari segi warna, jagung yang telah
matang biasanya berwarna kuning cerah dan bertekstur keras. Namun, jika jagung
dikeringkan, maka warnanya akan berubah menjadi orange gelap dengan tekstur
yang keras. Berbeda lagi jika Jagung yang telah dimasak, warnanya akan berubah
menjadi orange cerah dengan tekstur lunak dan berair.
Jagung tidak hanya memiliki warna kuning dan putih saja, tetapi ternyata
ada warna lain seperti biru, putih, kuning, putih dan kuning, atau banyak warna
dalam satu tongkol. Warna - warna tersebut menjadi salah satu faktor yang
membedakan varietas satu dengan yang lainnya.
Adapun klasifikasi dari Jagung, yaitu :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Famili : Graminae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays
9
Padi umumnya berbentuk bulat lonjong dengan warna kuning pucat hingga
kecoklatan jika sudah matang. Sedangkan biji Padi yang belum matang akan
berwarna hijau dengan tekstur yang sama – sama keras. Jika biji Padi dimasak,
maka tekstur dari biji tersebut akan menjadi lunak.
Biji Padi dilapisi oleh kulit luar yang disebut gabah. Gabah inilah yang
memberikan warna pada biji, jika gabah ini terlepas, maka biji Padi yang belum
matang akan berwarna putih keruh sedikit transparan, sedangkan biji Padi yang
telah dimasak akan berwarna putih susu. Tekstur gabah sendiri adalah kasar dan
berserat serta ujungnya sedikit tajam.
Adapun klasifikasi dari biji Padi, yaitu :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Subclass : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Family : Gramineae
Genus : Oryza L.
Species : Oryza sativa L.
10
Adapun klasifikasi Kacang Hijau, yaitu :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : V. radiata
11
4.2.5 Ubi Rambat/Jalar (Ipomea batatas)
Ubi rambat merupakan jenis ubi – ubian yang disukai masyarakt
Indonesia karena memiliki rasa yang enak, murah harganya, mudah di
dapat dan membuat perut kenyang. Disamping itu manfaat yang dikandung dari
ubi rambat sangat baik untuk kesehatan. Nilai gizinya lebih tinggi dibandingkan
kentang (Malau et all, 2019).
Berdasarkan data pada tabel hasil pengamatan, dengan mengambil 3 sifat
yang akan diamati yaitu bentuk, warna dan tekstur maka didapat hasil bahwa Ubi
rambat umumnya berbentuk bulat melonjong tidak beraturan. Dari segi warna kulit,
ubi rambat memiliki berbagai macam warna, yaitu ubi rambat putih, ubi rambat
orange, ubi rambat kuning, dan ubi rambat ungu dengan warna buah mengikuti
warna dari kulitnya.
Warna yang terdapat pada umbi tersebut disebabkan adanya pigmen warna,
seperti umbi berwarna kuning disebabkan karena adanya pigmen karoten,
sedangkan umbi berwarna ungu disebabkan karena adanya pigmen antosianin
(Rifani, et all 2020). Tekstur ubi rambat kasar, kesat serta padat. Namun setelah
dimasak, teksturnya berubah menjadi lunak dan berserat.
Adapun klasifikasi Ubi rambat, yaitu :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea batatas
12
Singkong umumnya berbentuk bulat memanjang dengan bentuk yang tak beraturan.
Singkong mempunyai kulit yang kasar, dengan warna cokelat tua. Sedangkan
daging dari Singkong berwarna putih hingga kekuningan dengan tekstur keras dan
licin. Singkong yang telah dimasak, akan mengalami perubahan tekstur menjadi
lunak, berair serta berserat.
Adapun klasifikasi Singkong, yaitu :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta Crantz
13
(Tanpa takson) : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Dimocarpus
Spesies : D. longan
14
Katak dan kodok dapat menjadi salah satu bioindikator baik buruknya suatu
lingkungan (Yudha et all, 2019).
Berdasarkan data pada tabel hasil pengamatan, dengan mengambil 3 sifat
yang akan diamati yaitu ukuran, warna dan permukaan, maka didapat hasil bahwa
kodok memiliki ukuran yang beragam, mulai dari besar, sedang hingga kecil.
Kodok memiliki berbagai macam warna, contohnya dari hasil pengamatan
berwarna coklat, coklat tua dan abu – abu. Permukaan kulit dari kodok umumnya
adalah licin, berlendir serta selalu tampak mengkilap. Sebagian kodok juga
memiliki kulit yang berbintil pada bagian punggungnya. Namun, tidak seluruh
kodok memiliki kulit yang basah, ada sebagian kodok yang memiliki kulit yang
kering, tergantung dengan jenisnya. Pada kodok yang telah diawetkan, tekstur
kodok cenderung berubah menjadi keras dengan bau menyengat.
Adapun klasifikasi kodok, yaitu :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Bufonidae
Genus : Bufo
Spesies : Bufo sp
15
Capung juga memiliki tubuh yang langsing dengan dua pasang sayap,
dan memiliki pembuluh darah jala. Selain itu capung juga memiliki antenna
pendek yang berbentuk rambut, alat mulut tipe pengunyah, dan mata
majemuk yang besar (Virgiawane et all, 2015).
Adapun klasifikasi Capung, yaitu :
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Bilateria
Infrakingdom : Protostomia
Superfilum : Ecdysozoa
Filum : Arthropoda
Subfilum : Hexapoda
Kelas : Insecta
Subkelas : Pterygota
Infrakelas : Palaeoptera
Ordo : Odonata
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang
menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah.
Dimana, keanekaragaman ini memunculkan variasi. Terdapat pula penyebab
adanya keanekaragaman, yaitu variasi genetik, variasi non genetik, variasi
kuantitatif dan kualitatif. Dari variasi – variasi tersebutlah kita dapat
membandingkan ciri suatu sifat antara mahkluk hidup satu dengan yang lainnya.
5.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan pada praktikum “Mengenal Keragaman Ciri
Suatu Sifat” adalah praktikan diharapkan untuk lebih teliti dalam mengamati dan
membandingkan objek agar tidak terdapat kesalahan dalam pembuatan data
nantinya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Apriliyanti, N.F, Lita Seotopo & Respatijarti, 2016. Keragaman Genetik Pada
Generasi F3 Cabai (Capsicum annuum L.). Jurnal Produksi Tanaman 4
(3). 209 – 217.
Carlen, C.Y, Ignatius Pramana Yuda , Felicia Zahida, 2018. Keanekaragaman
Genetik Dan Identifikasi Jenis Kelamin (Lonchura Fuscans) Secara
Molekuler. Jurnal Pendidikan 2 (1). 1 – 10.
Eswanto, M. Razali & Tony Siagian, 2019. Mesin Perajang Singkong Bagi
Pengrajin Keripik Singkong Sambal Desa Patumbak Kampung. Jurnal
Ilmiah “Mekanik” Teknik Mesin ITM 5 (2). 73 – 79.
Felania C, 2017. Pengaruh Ketersediaan Air Terhadap Pertumbuhan Kacang
Hijau (Phaceolus radiatus). Jurnal Pendidikan Biologi 9 (1). 131 – 138.
Irawan. A, & Muhammad Joko Susilo, 2014. Identifikasi Potensi Sumber Belajar
Biologi SMA Kelas X di Sekitar Goa Cerme Kabupaten Bantul untuk
Materi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Semak. JUPEMASI-PBIO 1
(1). 113 – 116.
Kurniawati. E, & Hanifa Mita Riandini, 2020. Analisis Kadar Vitamin C Pada
Daging Buah Kelengkeng (Dimocarpus longan L) Segar dan Daging Buah
Kelengkeng Kaleng Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal
Ilmiah : J-HESTECH 2 (2). 119 – 126.
Luta, D.A, & Sri Mahareni Br. Sitepu, 2020. Respon Aplikasi Zpt Atonik Terhadap
Stek Bunga Asoka. Jurnal of Animal Science and Agronomy Panca Budi 5
(1). 38 – 40.
Malau, Y.N, Wirda Lilia, Siti Dini, Nina Purnasari, Friska Darnawaty Sitorus,
Ribka Sari Butar – butar, 2019. Sosialisasi Kewirausahaan Dalam Usaha
Kue Kukus Dan Kelepon Ubi Rambat Pada Yayasan Nurul Islam
Indonesia Di Sumatera Utara. Jurnal Mitra Prima 1 (2). 35 – 42.
Rembang, J.H.W, Abdul W. Rauf, dan Joula O.M. Sondakh, 2018. Karakter
Morfologi Beberapa Padi Sawah Lokal di Lahan Petani Sulawesi Utara.
Jurnal Buletin Plasma Nutfah 24 (1). 1–8.
18
Rifani. I, Abdul Basit, Mahayu Woro Lestari ,2020. Pengaruh Pemberian Dosis
Pupuk Kalium dan Macam Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.). Jurnal Agronisma 8 (1).
97 – 105.
Sembiring. M , Rosita Sipayung , Ferry E. Sitepu, 2014. Pertumbuhan Dan
Produksi Kacang Tanah Dengan Pemberian Kompos Tandan Kosong
Kelapa Sawit Pada Frekuensi Pembumbunan Yang Berbeda. Jurnal
Online Agroekoteknologi 2 (2). 598 – 606.
Subekti, N.A, Syafruddin, Roy Efendi, dan Sri Sunarti, 2016. Morfologi Tanaman
dan Fase Pertumbuhan Jagung. Jurnal Teknel 2 (1). 16 – 28.
Virgiawan. C, Iin Hindun, Sukarsono, 2015. Studi Keanekaragaman Capung
(Odonata) Sebagai Bioindikator Kualitas Air Sungai Brantas Batu-
Malang Dan Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia
1 (2). 188 – 196.
Yudha, D.S, Rury Eprilurahman, Hastin Ambar Asti, Herofi Azhar, Nurrochmah
Wisudhaningrum, Puji Lestari, Siti Markhamah, Imam Sujadi, 2019.
Keanekaragaman katak dan kodok (Amphibia: Anura) di Suaka
Margasatwa Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta. Jurnal Biologi Udayana
23 (2). 59 – 67.
19