Oleh:
Oleh :
ii
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN
Disusun Oleh:
SAID ELMYANO SYA’BAN
1807111627
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kerja Praktek dengan judul “Analisis Penurunan Cos Phi Dengan
Menentukan Kapasitas Bank Kapasitor Pada Pembangkit Tenaga Listrik Pabrik
Kelapa Sawit PTPN V Sei Pagar”
Mengetahui, Mengesahkan,
Koordinator Program Studi Teknik Elektro S1 Dosen Pembimbing
iv
PERNYATAAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia yang
diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja
Praktek yang dilaksanakan di PTPN V Sei Pagar dengan mengangkat judul
“Analisis Penurunan Cos Phi Dengan Menentukan Kapasitas Bank Kapasitor Pada
Pembangkit Tenaga Listrik Pabrik Kelapa Sawit PTPN V Sei Pagar”, yang
bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik pada program
Pendidikan Program Studi Teknik Elektro S1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Riau .
Laporan ini disusun berdasarkan ilmu serta pengalaman yang diperoleh
penulis selama penulis melaksanakan Kerja Praktek.
Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengungkapkan rasa
terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya beserta
kemudahan selama mengikuti Kerja Praktek ini.
2. Orang Tua dan Keluarga yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa.
3. PTPN V Sei Pagar yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
Praktek Kerja Lapangan.
4. Bapak Anhar, ST., MT., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Riau.
5. Ibu Dr.Yusnita Rahayu, ST., M.Eng. selaku koordinator program studi S1 jurusan
Teknik Elektro Universitas Riau.
6. Bapak Rahmat Rizal Andhi, ST., MT. selaku Koordinator Kerja Praktek Jurusan
Teknik Elektro.
7. Bapak Firdaus ST.,MT. selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih atas bimbingan
dan motivasi kepada penulis.
8. Bapak Taufik Susanto selaku Manager PTPN V Sei Pagar yang bersedia menerima
saya melakukan kerja praktek di unit PTPN V Sei Pagar
vi
9. Bapak Krisna Setiawan sebagai Asisten Teknik dan Penanggung Jawab penulis
selama kerja praktek.
10. Ibu Yulie, Pak Erwin, Pak Murdani, Pak Marzuki, Kak Sari, Pak Ramli, Bang Andi,
Pak Nurmansyah, Pak Kelik, Bang Dion, Bang Angger, Pak Hercules dan Seluruh
Ibu – Ibu, Bapak – Bapak dan Abang – abang yang telah membantu penulis selama
dilapangan.
11. Seluruh dosen Teknik Elektro Universitas Riau yang telah memberi dukungan dan
ilmunya.
12. Kawan-kawan selama pelaksanaan Kerja Praktek.
13. Seluruh pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
membantu penulis dalam melaksanakan Kerja Praktek dan menyelesaikan Laporan
Kerja Praktek ini.
Sebagai penutup, penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih
memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun penulis perlukan sebagai perbaikan kedepannya.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN ................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv
PERNYATAAN ..................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
viii
2.7 Sarana prasarana perusahaan .............................................................. 15
ix
5.2 Saran ................................................................................................... 42
LAMPIRAN ......................................................................................................... 44
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Lokasi Google Map PTPN V Sei Pagar ............................................ 6
Gambar 2.2 Peta Kebun Inti PTPN V Sei Pagar ................................................... 7
Gambar 2.3 Logo PTPN V Sei Pagar .................................................................... 8
Gambar 2.4 Struktur Organisasi ............................................................................ 8
Gambar 3.1 Penjumlahan Trigonometri Daya Aktif, Reaktif Dan Daya Nyata . 20
Gambar 3.2 Kapasitor Dihubung Seri ................................................................. 24
Gambar 3.3 Kapasitor Dihubung Paralel ............................................................. 24
Gambar 3.4 Bank Kapasitor ................................................................................ 25
Gambar 3.5 Bank Kapasitor Filter Harmonik ..................................................... 26
Gambar 3.6 Bank Kapasitor Bilik ....................................................................... 27
Gambar 3.7 Bank Kapasitor Open-rack .............................................................. 28
Gambar 3.8 Bank Kapasitor Pole Mounted (Dipasang di Tiang)........................ 28
Gambar 3.9 Kapasitor Hubung Delta .................................................................. 30
Gambar 3.10 Kapasitor Hubung Star .................................................................. 30
Gambar 4.1 Turbin Uap ....................................................................................... 32
Gambar 4.2 Bank Kapasitor ................................................................................ 33
Gambar 4.3 Kontroller Bank Kapasitor ............................................................... 34
Gambar 4.4 Wiring Diagram ............................................................................... 35
Gambar 4.5 Grafik Cos Ø = 0,95 Dan 0,8 Terhadap Arus (I) ............................ 37
Gambar 4.6 Grafik Segitiga Daya Untuk Cos Ø = 0,95 ..................................... 38
Gambar 4.7 Grafik Segitiga Daya Untuk Cos Ø = 0,8 ....................................... 38
Gambar 4.8 Kapasitor Hubung Star .................................................................... 40
Gambar 4.9 Kapasitor hubung Delta ................................................................... 40
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Cos Ø = 0,95 Dan 0,8 Terhadap Arus (I) ............................................. 37
Tabel 4.2 Cos Ø = 0,95 Dan 0,8 Terhadap Daya Yang Ada ................................ 38
Tabel 4.3 Kondisi Sebelum Dan Sesudah Kompensasi........................................ 39
Tabel 4.4 Data Riwayat Penggunaan Perjam Bank Kapasitor ............................. 41
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana menentukan cos Ø yang bagus pada kapasitas olahan
pabrik ?
2. Membandingkan cos Ø pada keadaan normal dan cos Ø pada
keadaan turun !
3. Menentukan pengaruh cos Ø pada kualitas olahan pabrik !
2
1. Metode observasi
Metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara
mengadakan pengamatan langsung.
2. Metode wawancara
Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara
melakukan wawancara atau diskusi dengan narasumber dari perusahaan
yang memiliki pengetahuan mengenai objek permasalahan.
3. Metode studi literatur dan studi pustaka.
Metode studi pustaka ini penulis lakukan dengan membaca buku-buku
manual operasional dan buku-buku pendukung yang telah tersedia diperusahaan.
Selain itu penulis juga mengambil referensi-referensi lain yang berhubungan, baik
itu di internet maupun buku-buku perkuliahan. Data-data tersebut selanjutnya
dibandingkan dengan keadaan nyata yang ada di lapangan.
3
BAB IV : PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang analisa daya aktif dan reaktif
terhadap cos phi dalam kapasitas olahan pabrik.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran mengenai apa yang telah dibahas
dalam laporan kerja praktek ini.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi buku-buku rujukan dan referensi lainnya yang dipergunakan dalam
proses penulisan laporan kerja praktek ini.
LAMPIRAN
Berisikan data-data yang perlu dilampirkan yang berhubungan dengan
pembahasan laporan kerja praktek.
4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
5
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 10 Tahun 1996 tentang Penyetoran
Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero)
PT. Perkebunan Nusantara V. Anggaran Dasar Perusahaan dibuat di depan Notaris
Harun Kamil melalui Akte No. 38 tanggal 11 Maret 1996 dan disahkan melalui
Keputusan Menteri Kehakiman RI No. C2-8333H.T.01. Tahun 1996, serta telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (RI) Nomor 80 tanggal 4
Oktober 1996, dan Tambahan Berita Negara RI Nomor 8565/1996.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan, terakhir dengan
Akta Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH No. 01/2002 tanggal 1 Oktober 2002.
Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan Menteri Kehakiman dan HAM RI
melalui Surat Keputusan No. C 20923.HT.01.04.TH.2002 tanggal 28 Oktober
2002, dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI Nomor 75 tanggal 19
September 2003 dan Tambahan Berita Negara RI Nomor 8785/2003.
Saat ini Kantor Pusat Perusahaan berkedudukan di Jl. Rambutan No. 43
Pekanbaru, dengan unit-unit usaha yang tersebar di berbagai Kabupaten di Provinsi
Riau. 22 PTPN V Propinsi Riau mengelola 51 unit kerja yang terdiri dari 1 unit
Kantor Pusat; 5 Unit Bisnis Strategis (UBS); 25 unit Kebun Inti/Plasma; 12 Pabrik
Kelapa Sawit (PKS); 1 unit Pabrik PKO; 4 fasilitas Pengolahan Karet; dan 3 Rumah
Sakit. Areal yang dikelola oleh Perusahaan seluas 160.745 Ha, yang terdiri dari
86.219 Ha lahan sendiri/inti dan 74.526 Ha lahan plasma.
Gambar 2.1 di bawah ini adalah denah lokasi google map PTPN V Sei Pagar.
6
Gambar 2.2 di bawah ini adalah Peta Kebun Inti PTPN V Sei Pagar.
7
2.3.3 Motto PTPN V Sei Pagar
Kita Pekebun Hebat
Gambar 2.3 di bawah ini logo dari PTPN V Sei Pagar
STRUKTUR ORGANISASI
PTPN V SEI PAGAR
MANAGER
8
2.6.1 Tugas dan wewenang masing-masing Divisi
Adapun tugas, fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing anggota
organisasi yang tergabung didalam organisasi PTPN V Sei Pagar yaitu:
1. Manager
a. Memimpin pengelolaan PTPN V Sei Pagar dengan menyusun kebijakan
operasional.
b. Memberikan pembinaan, mengkoordinasikan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan seluruh tugas di P PTPN V Sei Pagar sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
c. Menyiapkan kebijakan penyelenggaraan pelaksanaan operasional PTPN V Sei
Pagar
d. Sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan dan pelayanan.
e. Mengadakan hubungan koordinasi dengan instansi atau lembaga lain untuk
peningkatan dan pengembangan
f. Memimpin pelaksanaan penyusunan rencana kerja dan anggaran belanja
g. Memimpin penyelenggaraan pembinaan, pengawasan dan pengadilan.
2. Asisten Kepala
a. Menyusun dan melaksanakan kegiatan umum kebun sesuai dengan pedoman
dan intruksi kerja dari direksi
b. Mengkoordinir penyusunan rencana anggaran belanja tahunan perusahaan
c. Memimpin rapat kerja bagian kebun
d. Mengatur hubungan bidang masyarakat
e. Bertanggung jawab kepada Manager
9
e. Mengawasi kegiatan posyandu/KB/penimbangan balita
f. Melayani kegiatan masyarakat untuk beragama dan berolah raga
g. Membuat Laporan Peristiwa Masalah Umum (LPMU) bulanan dan triwulan
yang bersifat rutin maupun insidentil ke kantor direksi
h. Mengajukan usulan jatah pakaian dinas karyawan pelaksana dan mengusulkan
karyawan yang berdinas 25 tahun untuk menerima piagam penghargaan /
jubilaris.
i. Surat menyurat kepada instansi pemerintah dan melayani ketiga yang
berurusan dengan perusahaan.
j. Mengelola administrasi asuransi Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
dan Dana Pensiunan Perkebunan (DAPENBUN)
5. Asisten Afdeling:
a. Merupakan unit memimpin di bidang tanaman
b. Mengkoordinir pelaksanaan tugas anggota afdeling.
c. Dalam keadaan tertentu dapat menjabat sebagai manajer unit
d. Bertanggung jawab kepada manajer unit
6. Masinis Kepala
Masinis Kepala adalah merupakan tenaga pimpinan pelaksana, mengepalai/
menjamin serta mengkoordinasi pekerjaan-pengerjaan dibidang pengolahan pabrik
kelapa sawit serta pengendalian mutu sesuai dengan tugas pokoknya, masinis
Kepala bertanggung jawab atas:
a. Melaksanakan pengawasan dan bimbingan serta memberikan petunjuk kepada
karyawan pimpinan, menengah dan umum yang berada dibawah
10
pengawasannya. Mengenai tata cara kerja, kebijaksanaan yang diterapkan
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan anggaran belanja/ pembiayaan periodik
setiap bulan.
b. Menyusun rencana pemeliharaan besar/kecil. Realbilitas maupun perencanaan
pembaharuan kearah kesempurnaan/efisiensi dibidang pengolahan teknik
pabrik dan pengendalian mutu.
c. Menyelenggarakan pertemuan sehubungan dengan PAO dengan bagian yang
terkait.
d. Mendorong perbaikan-perbaikan mutu produksi sesuai dengan tuntutan
perubahan pasar.
7. Asisten Teknik
Mempunyai tugas pokok memimpin serta melaksanakan pekerjaan teknik pabrik
untuk mendukung kelancaran pengolahan pabrik pada instalasi mekanik maupun
instalasi listrik dengan berpedoman pada kebijakan yang telah ditetapkan direksi
serta arahan manajer PKS. Sesuai dengan tugasnya asisten teknik pabrik
mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Memberikan bimbingan dan petunjuk kerja karyawan teknik pabrik mengenai
tata cara kerja yang dikehendaki perusahaan sesuai dengan anggaran belanja
tahunan dan anggaran belanja periodik triwulan untuk hari oleh yang telah
ditentukan.
b. Menyusun rencana pemeliharaan teknik secara perodik/triwulan sesuai dengan
anggran biaya setahun mengenai pelaksanaannya, baik dilaksanakan tenaga
sendiri maupun pemborong.
c. Melaksanakan laporan harian, mingguan maupun triwulan terhadap:
- Pelaksanaan pemeliharaan teknik
- Kondisi peralatan pabrik
- Inventaris peralatan pabrik yang aktif dan non aktif.
- Motoring terhadap kejadian/kerusakan instalasi pabrik guna merencanakan
kearah kesempurnaan.
- Realisasi biaya pemeliharaan pabrik.
11
d. Menjalin kerja sama dengan bagian pengolahan, memberi saran terbaik dalam
pengoperasian pabrik.
e. Secara teknik ikut mengawasi persediaan barang-barang instalasi pabrik
digudang.
8. Asisten Pengelola
Adapun tugas dan tanggung jawab asisten inti sawit adalah sebagai berikut:
a. Berkoordinasi dengan asisten teknik dan asisten pengendalian mutu mengenai
pengendalian mutu dan kapasitas.
b. Berkoordinasi dengan asisten teknik dan asisten pengendalian mutu di dalam
hal penyediaan bahan baku boiler dan menjaga kadar air, oil losis diampas
press.
c. Melaksanakan dan mengawasi kelancaran operasional pabrik.
12
b. Mengawasi orang-orang yang sedang melaksanakan tugas pengamanan.
c. Melaporkan setiap kegiatan pengamanan yang telah dilakukan kepada asisten
Pengelola tentang peristiwa yang terjadi dilapangan menurut skala waktu
yang telah ditetapkan.
13
2. Memasang dan melakukan tes diagnosa pada sistem pembangkit.
3. Mengembangkan dan menerapkan rencana perawatan mekanis untuk mencegah
kerusakan peralatan yang mahal.
4. Memecahkan masalah kerusakan dan melakukan perbaikan.
5. Mendokumentasikan proses dan melakukan pencatatan servis mekanis.
6. Mengoptimalkan efisiensi mekanis dengan menyesuaikan pengaturan mesin dan
peralatan.
14
Adapun tata tertib masuk dan keluar lingkungan perusahaan PTPN V Sei Pagar
sebagai berikut:
1. Karyawan wajib menggunakan pintu atau gerbang yang telah disediakan untuk
masuk dan keluar perusahaan.
2. Karyawan wajib mengisi daftar absensi pada tempat yang telah disediakan baik
pada waktu masuk maupun pulang kerja.
3. Karyawan yang akan masuk atau keluar dari lingkungan perusahaan selama jam
kerja harus memperoleh izin yang sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan.
4. Karyawan harus mengizinkan petugas keamanan atau atasan memeriksa barang
pribadinya pada saat masuk atau keluar perusahaan.
5. Karyawan yang ingin membawa masuk atau membawa keluar benda-benda
milik perusahaan harus memperoleh izin sesuai dengan tata cara yang
ditentukan.
15
14. Stasiun Bunch Press
15. Kantin
16. PosPenjagaan
17. Storage Tank
18. Mill Office dan Laboratorium
16
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Daya
Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem
tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan
kerja atau usaha. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Watt atau
Horsepower (HP), Horsepower merupakan satuan daya listrik dimana 1 HP setara
746 Watt atau lbft/second. Sedangkan Watt merupakan unit daya listrik dimana 1
Watt memiliki daya setara dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian arus 1.
Daya listrik adalah kemampuan suatu peralatan listrik untuk melakukan usaha
akibat adanya perubahan kerja dan perubahan muatan listrik tiap satuan waktu.
Besarnya daya listrik yang dilakukan oleh peralatan listrik dipengaruhi oleh
keberadaan tegangan listrik, kuat arus listrik, dan hambatan listrik di dalam
rangkaian listrik tertutup, serta keadaannya terhadap waktu. Ketiga besaran listrik
tersebut menjadi penentu dari besarnya daya listrik yang diperlukan oleh peralatan
listrik untuk bekerja secara optimal. Nilai daya listrik umumnya dicantumkan pada
label peralatan listrik untuk menunjukkan besarnya energi yang dibutuhkan oleh
perangkat listrik untuk dapat bekerja tiap satuan waktu.
Daya listrik dapat dibuat dari pengubahan daya kerja selama proses induksi
elektromagnetik berlangsung di dalam kumparan magnet. Tegangan induksi pada
batang penghantar yang berada di dalam suatu medan magnet akan menghasilkan
arus induksi dengan nilai tertentu. Tegangan dan arus induksi ini menghasilkan
daya dalam satuan Joule yang sama dengan daya yang dibebaskan ke dalam
konduktor. Daya dalam satuan Joule ini dihasilkan sebagai akibat adanya kerja
mekanik yang berasal dari proses menggerakkan batang penghantar. Sedangkan
pada batang penghantar terdapat gaya yang bergerak secara berlawanan arah,
sehingga daya mekanik berubah menjadi daya listrik.
Penyaluran daya listrik melalui kabel selalu menghasilkan rugi-rugi daya.
Pengurangan rugi-rugi daya dilakukan dengan memperkecil nilai hambatan listrik
di dalam kabel. Nilai hambatan dapat dikurangi dengan menggunakan bahan listrik
17
dengan hambatan jenis yang kecil, seperti tembaga atau aluminium. Hambatan jenis
suatu bahan listrik merupakan suatu ketetapan yang tidak dapat diubah, sehingga
pengurangan nilai hambatan listrik hanya dapat mencapai nilai minimum tertentu.
Penurunan nilai dapat dilakukan lagi dengan melakukan rekayasa bahan listrik.
Cara pertama untuk merekayasa bahan agar hambatan listriknya sangat kecil ialah
melakukan pencampuran bahan-bahan listrik sehingga ditemukan hambatan yang
lebih kecil dari bahan listrik yang ada di alam. Cara kedua ialah menggunakan kabel
dengan luas penampang lebih besar. Hambatan listrik akan semakin kecil jika luas
penampang semakin besar. Cara kedua tidak dapat diterapkan secara efektif pada
pekerjaan teknis kelistrikan karena penampang besar bersifat kaku dan sulit
dibengkokkan. Sifat ini mengakibatkan kesulitan dalam penyambungan. Cara yang
paling umum digunakan dalam penyaluran daya listrik ialah dengan membuat kabel
dalam bentuk serabut. Kabel serabut terdiri dari serabut-serabut dengan luas
penampang kecil. Hambatan kabel menjadi kecil karena jumlah serabut banyak
sehingga luas penampang total seluruh serabut menjadi besar. Selain itu, kabel
serabut masih mudah untuk digulung atau dililit.
Daya listrik dalam jumlah yang sangat besar dilakukan melalui jaringan
transmisi tenaga listrik berbentuk Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Penyaluran dengan menggunakan SUTET merupakan konsekuensi penyaluran
yang jauh, mulai dari pembangkit listrik hingga ke lokasi pemukiman penduduk.
Penyaluran daya listrik jarak jauh menerapkan persamaan rugi-rugi daya. Pada
persamaan ini, daya listrik yang terbuang tanpa digunakan terjadi selama
penyaluran karena adanya hambatan tertentu di dalam penghantar llistrik yang
digunakan. Semakin panjang penghantar listrik yang digunakan maka akan semakin
banyak daya listrik yang terbuang akibat panas yang dihasilkan oleh arus listrik
dengan jumlah kuadrat. Penurunan nilai rugi-rugi daya dilakukan dengan
memperkecil arus listrik penyaluran dengan cara meningkatkan nilai tegangan
listrik hingga ke tingkat ekstra tinggi.
Alat yang digunakan untuk mengukur daya listrik disebut wattmeter. Daya
listrik dapat diukur secara langsung pada peralatan listrik yang teraliri arus listrik.
Prinsip kerja wattmeter merupakan gabungan antara prinsip kerja dari amperemeter
18
dan voltmeter serta penerapan gaya Lorentz. Konstruksi wattmeter terdiri dari
kumparan arus dan kumparan tegangan. Kumparan arus merupakan kumparan tetap
yang tidak dapat berputar, sedangkan kumparan putar dapat bergerak memutar saat
dialiri arus listrik. Kumparan arus dipasang secara seri mengikuti prinsip kerja
amperemeter, sedangkan kumparan tegangan dipasang secara paralel dengan
sumber tegangan. Wattmeter dapat digunakan untuk mengukur tegangan dan arus
searah maupun tegangan dan arus bolak-balik.
19
Daya reaktif adalah hasil perkalian dari tegangan dan arus dengan vektor daya.
Secara matematis dapat dituliskan :
Untuk 1 fasa : Q = V ∙ I ∙ Sin φ .................................................... (3.3)
Untuk 3 fasa : Q = V ∙ I ∙ Sin φ ∙ √3 ............................................. (3.4)
Keterangan :
Q = Daya Reaktif (VAR)
V = Tegangan (V)
I = Arus (A)
Sin φ = Besaran Vektor Daya
Gambar 3.1 Penjumlahan trigonometri daya aktif, reaktif dan daya nyata
Daya semu dibedakan berdasarkan penggunaannya, yaitu pada satu fasa dan
tiga fasa. Secara matematis dapat dituliskan :
Untuk 1 fasa : S = V ∙ I ................................................................ (3.5)
Untuk 3 fasa : S = V ∙ I ∙ √3 ......................................................... (3.6)
Keterangan :
S = Daya Semu (VA)
V = Tegangan (V)
I = Arus (A)
20
3.5 Faktor Daya (Cos Ø)
Faktor daya (Cos φ) dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara
daya aktif (Watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda
sudut fasa antara V dan I yang biasanya dinyatakan dalam cos φ .
Faktor Daya = Daya Aktif (P) / Daya Nyata (S)
= kW / kVA
= V.I Cos φ / V.I
= Cos φ .................................................................. (3.7)
Faktor daya mempunyai nilai range antara 0 – 1 dan dapat juga dinyatakan
dalam persen. Faktor daya yang bagus apabila bernilai mendekati satu.
Tan φ = Daya Reaktif (Q) / Daya Aktif (P)
= Kvar/ kW....................................................................... (3.8)
karena komponen daya aktif umumnya konstan (komponen kVA dan kVAR
berubah sesuai dengan faktor daya), maka dapat ditulis seperti berikut :
Daya Reaktif (Q) = Daya Aktif (P) x Tan φ .......... (3.9)
sebuah contoh, rating kapasitor yang dibutuhkan untuk memperbaiki faktor Daya
sebagai berikut :
Daya reaktif pada pf awal = Daya Aktif (P) x Tan φ1 ........ (3.10)
Daya reaktif pada pf diperbaiki = Daya Aktif (P) x Tan φ2 ........ (3.11)
Sehingga rating kapasitor yang diperlukan untuk memperbaiki faktor daya adalah :
Daya reaktif (kVAR) = Daya Aktif (kW) x (Tan φ1 - Tan φ2) . (3.12)
21
4. Adanya peningkatan tegangan karena daya meningkat.
Jika pf lebih kecil dari 0,85 maka kapasitas daya aktif (kW) yang digunakan akan
berkurang. Kapasitas itu akan terus menurun seiring dengan menurunnya pf sistem
kelistrikan. Akibat menurunnya pf maka akan timbul beberapa persoalan
diantaranya kelebihan pemakaian.
22
3.6. Bank Kapasitor
3.6.1 Kapasitor
1. Teori Dasar
Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan
dengan huruf "C" adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di
dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik. Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan
kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas permukaan
kepingan tersebut.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh
suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara
vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan
listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki
(elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul
pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung
kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub
positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik
ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas,
phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatanmuatan positif dan
negatif di awan.
2. Kapasitansi
Didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat
menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1
coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat
bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan
tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs.
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui
luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan
konstanta (k) bahan dielektrik.
23
Untuk rangkaian elektronik praktis, satuan farad adalah sangat besar sekali.
Umumnya kapasitor yang ada di pasaran memiliki satuan : µF, nF dan pF.
1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)
1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)
1 µF = 10-6 F
1 nF = 10-9 F
1 pF = 10-12 F
3. Rangkaian Kapasitor
Rangkaian kapasitor secara seri akan mengakibatkan nilai kapasitansi total
semakin kecil.
24
3.6.2 Bank Kapasitor
1. Teori Dasar
Yaitu kumpulan dari beberapa kapasitor yang biasanya punya spesifikasi
yang sama dan dihubungkan secara rangkaian seri atau paralel, agar dapat suatu
nilai kapasitas tertentu.
Bank Kapasitor banyak sekali dipakai untuk memperbaiki power factor pada
arus listrik AC. Sedangkan pada arus DC, khususnya pada power supply buat
meningkatkan arus riak catu daya dan meningkatkan jumlah energi yang tersimpan
karena fungsi utama kapasitor emang sebagai komponen yang bisa meyimpan arus
listrik. Satuan pada kapasitor bank biasanya dihitung dalam KVAR (Kilo Volt
Ampere Reaktif).
Istilah faktor daya atau sering disebut juga dengan power factor ini yaitu nilai
perbandingan antara daya aktif atau daya sederhana dengan daya tampak atau
apparent power, kadang juga disebut sebagai daya semu.Cara penggunaan
kapasitor bank ini, dimaksudkan buat memperbaiki faktor daya tersebut.Daya
tampak sendiri yaitu energi listrik yang dihasilkan oleh generator listrik yang biasa
kamu ukur dengan satuan VA (Volt-Ampere). Sedangkan, daya aktif yaitu energi
listrik yang benar-benar dipakai oleh peralatan listrik dan biasa disebut dengan
satuan Watt. Daya tampak selalu lebih besar dari daya aktif.
25
2. Jenis Jenis Bank Kapasitor
Bank Kapasitor Filter Harmonik (Harmonic Filter Capacitor Bank)
Hampir sebagian besar jenis peralatan pada sistem kelistrikan menghasilkan
harmonisa, namun tidak hanya ditemukan pada jaringan industri saja. Akan tetapi,
bisa juga menyebar ke sistem distribusi dimana menyebabkan masalah untuk para
pelanggan.
Jenis bank kapasitor filter harmonik yang terdiri dari kapasitor yang
dihubungkan secara seri dengan reaktor. Dimana berbagai komponen tersebut
menghasilkan ruang untuk membuat rangkaian resonansi seri berdasarkan
gelombang frekuensi yang dibutuhkan.
Keuntungan dari Bank Kapasitor Filter Harmonik
1. Dapat meningkatkan faktor daya, stabilitas tegangan.
2. Bisa mengurangi line loss.
3. Filter harmonisa di dalam sistem.
4. Bisa untuk menghindari masalah resonansi dan amplifikasi gangguan listrik.
Gambar 3.5 Bank Kapasitor Filter Harmonik (Harmonic Filter Capacitor Bank)
26
Bank Kapasitor Bilik (Cubicle Capacitor Bank)
Jenis bank kapasitor bilik ini memakai sistem kompensasi reaktif tatap
untuk kompensasi motor. Coba perhatikan gambar kapasitor bilik yang saya berikan
diatas untuk mempermudah pemahaman Anda.
27
5. Bisa meningkatkan kemungkinan muatan (load) di dalam saluran transmisi
dan transformator.
28
3. Perhitungan Faktor Daya
Untuk mendapatkan gambaran secara jelas dari pengaruh turunnya Faktor
Daya Turbin Uap (Cos Ø) dapat dilihat dari perhitungan berikut :
Faktor Daya Turbin Uap turun dari 0,95 menjadi 0,8
C = Daya Reaktif (loss power) dalam satuan KVA
I = Arus listrik dalam satuan Ampere
W = Daya Total
Maka : P = √3 x V x I x Cos Ø (KW) .................................. (3.13)
P = W x Cos Ø (KW) .................................. (3.14)
C = √(W² -P²) (KVAR).............................. (3.15)
ILoss = I2 – I1 (Ampere) ............................ (3.16)
WLoss = W2 – W1 (KVA) ................................ (3.17)
C = C2 – C1 (KVAR) .............................. (3.18)
29
Gambar 3.9 Kapasitor Hubung Delta
Hubung Star
Perhitungan kapasitas kapasitor hubungan Star :
𝑄𝑐 𝑄𝑐
CStar = = .......................................................... (3.21)
𝑉2 ×𝜔 𝑉2 ×2𝜋 × 𝑓
30
menjadi lebih besar maka step-step kontaktor yang diaktifkan regulator akan masuk
memberikan masukan daya reaktif yang dibutuhkan. Sebaliknya, apabila beban
berkurang maka nilai VAR yang di suplai kapasitor menjadi berlebihan, hal ini akan
dideteksi oleh regulator dan segera mengurangi pasokan kapasitor sehingga power
factor menjadi seimbang kembali. Peralatan tambahan yang biasa digunakan pada
panel kapasitor antara lain :
1. Selektor auto – off – manual yang berfungsi memilih sistem operasional auto dari
regulator atau manual dari push button.
2. Push button on dan Push button off yang berfungsi mengoperasikan magnetic
contactor secara manual.
31
BAB IV
ANALISIS PENURUNAN COS PHI DENGAN MENENTUKAN
KAPASITAS KAPASITOR BANK PADA PEMBANGKIT TENAGA
LISTRIK PABRIK KELAPA SAWIT PTPN V SEI PAGAR
4.1 Spesifikasi Generator Turbin Uap, Bank Kapasitor dan Kontroller Bank
Kapasitor
4.1.1 Berikut ini adalah data-data sebuah Generator Turbin Uap
Kapasitas Daya (W) = 706 KVA
Tegangan Kerja (V3Ø) = 380 Volt
Frekwensi (f) = 50 Hz
Faktor Daya Pembangkit = 0.95
Arus (I) = 960 Ampere
Daya Effektif (P) = 600 KW
32
4.1.2 Spesifikasi Bank Kapasitor
Tipe = SC – N5
Seri = BW125SAG
Model = G – Line Protection
Jumlah Bank Kapasitor = 12 Unit
Kapasitas Maksimal Motor (380 – 440 V) = 55 KW
Arus (380 – 440 V) = 105 Ampere
Arus Thermal = 150 Ampere
Kapasitas Pemutusan = 36 kA
Ukuran Bingkai = 125 AF
33
Gambar 4.3 Kontroller Bank Kapasitor
34
Gambar 4.4 Wiring Diagram
35
4.3 Menghitung Daya Total
Besarnya Resultan Daya (Daya Total = W), sebagai berikut :
Untuk Cos Ø = 0,95
Maka : P = W x Cos Ø
600 = W x 0,95
W = 632 KVA
36
Maka
I Loss = ( 1140 - 960 / 960) x 100 = 19%
Dari table diatas dijelaskan adanya perbedaan arus yang signifikan dari
perbedaan cos Ø sehingga dapat kita simpulkan bahwa adanya kehilangan arus yang
akan mengakibatkan penurunan daya, sementara daya sangat diperlukan.
Gambar 4.5 Grafik Cos Ø = 0,95 dan 0,8 terhadap arus (I)
37
C = 252 KVAR atau 56 %
Tabel 4.2 Cos Ø = 0,95 dan 0,8 terhadap daya yang ada
Besar Cos Ø Daya Aktif Daya Nyata Daya Reaktif Daya Hilang
Dari table diatas menjelaskan adanya perbedaan daya nyata dan daya reaktif
sedangkan daya aktif nya tetap akibat adanya perbedaan cos Ø sehingga dapat kita
simpulkan bahwa adanya kehilangan daya nyata dan meningkat daya reaktif
diakibat turunnnya Cos Ø yang akan mengakibatkan kehilangan daya nyata.
Dari grafik diatas terlihat adanya besar daya yang digunakan baik itu daya
aktif, daya nyata, dan daya reaktif dengan cos Ø = 0,8
38
Dari gambar. 4.2 dan 4.3 diatas terlihat adanya perubahan daya nyata yang
lebih besar, begitu juga daya reaktif semakin besar diakibatkan penurunan Cos Ø
= 0,8 sedangkan daya aktif nyata tetap.
Kondisi
Arus (A) Cos Ø P (Watt) Q (VAR) S (VA)
39
= 600 x 420
= 252 kVar
Kapasitor Total :
C Total = 3 x 5,554 µF =16.662 µF
Kapasitas Total :
CTotal = 3 x 1,851 = 5,553 µF
40
4.9 Operasi Bank Kapasitor Pada PTPN V Sei Pagar
Tabel 4.4 Data Riwayat Penggunaan Perjam Bank Kapasitor
Data Riwayat Bank Kapasitor
Senin Jam Cos Ø
06 Maret 2022 08.00 0.90
09.00 0.92
10.00 0.93
11.00 0.94
12.00 0.95
13.00 0.95
14.00 0.94
15.00 0.95
16.00 0.94
17.00 0.94
18.00 0.94
19.00 0.95
20.00 0.95
21.00 0.94
22.00 0.94
23.00 0.94
24.00 0.94
01.00 0.94
02.00 0.94
03.00 0.95
04.00 0.95
05.00 0.94
06.00 0.95
07.00 0.94
Penggunaan dan pemanfaatan bank kapasitor di PTPN V Sei Pagar sangat lah
baik dan optimal.
41
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Power Factor (Faktor Daya) yang juga selalu ditulis sebagai cos Ø,
merupakan bagian yang cukup penting dalam pengoperasian suatu Generator
Listrik. Menurunnya faktor daya (cos Ø) akan berakibat turunnya efisiensi
pembangkit dalam menampung beban kerja serta akan memperbesar kemungkinan
terjadinya kerusakan pada sistem pembangkit. Generator dapat bekerja optimal jika
semua persyaratan parameter kerjanya terpenuhi. Power Loss (keborosan Daya)
yang diakibatkan turunnya Faktor Daya Generator (Cos Ø) dari 0,95 menjadi 0,85.
Hal ini jelas sangat merugikan jika ditinjau dari operasional sistem kerja
pembangkit yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian akibat daya yang
hilang mencapai 19% dan kVAR naik 56 %.
Kapasitas Kapasitor yang dihubungkan Star dan delta dibutuhkan sebesar
16.662 µF dan 5,553 µF. Kerugian daya juga menyebabkan arus listrik (I) yang
mengalir melalui normalnya 960 A menjadi 1140 A sehingga kabel hantaran
menjadi bertambah besar sehingga ukuran kabel yang dibutuhkan juga bertambah
besar. Hal ini akan menyebabkan bertambahnya biaya investasi pemasangan
jaringan kabel.
5.2 Saran
1. Analisis dari kerja praktek yang telah dilakukan diharapkan dapat dijadikan
pelajaran dalam menghitung dan menentukan kapasitas kapasitor bank.
2. Untuk mendapatkan penelitian yang bersangkutan dengan perbaikan faktor
daya sebaiknya mengambil data dengan faktor daya yang besarnya kurang
dari 0,9 untuk dapat lebih mudah menganalisa pengaruh dari penggunaan
kapasitor bank.
3. Pada analisis selanjutnya diharapkan untuk perhitungan kapasitansi kapasitor
bank yang akan digunakan dilakukan dengan software ETAP agar hasil yang
diinginkan jauh lebih tepat dan akurat.
42
DAFTAR PUSTAKA
43
LAMPIRAN
44
45
46
47
48
49
50
Gambar 1. Kontrol Panel Klarifikasi
51
Gambar 3. Stasiun Klarifikasi
52
Gambar 5. Boiler
53
Gambar 7. Sludge Draw Tank
54
Gambar 9. Stasiun Klarifikasi
55
Gambar 11. Gearbox Turbin Uap
56
Gambar 13. Lori
57