Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISIS PENURUNAN COS PHI DENGAN MENENTUKAN


KAPASITAS BANK KAPASITOR PADA PEMBANGKIT TENAGA
LISTRIK PABRIK KELAPA SAWIT PTPN V SEI PAGAR

Oleh:

SAID ELMYANO SYA’BAN


1807111627

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2022
LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISIS PENURUNAN COS PHI DENGAN MENENTUKAN


KAPASITAS BANK KAPASITOR PADA PEMBANGKIT TENAGA
LISTRIK PABRIK KELAPA SAWIT PTPN V SEI PAGAR

(Periode 7 Februari 2022 s.d 7 Maret 2022)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Pelaksanaan Kerja Praktek


Pada Program Studi S1 Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Riau

Oleh :

SAID ELMYANO SYA’BAN


1807111627

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2022

ii
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISIS PENURUNAN COS PHI DENGAN MENENTUKAN


KAPASITAS BANK KAPASITOR PADA PEMBANGKIT TENAGA
LISTRIK PABRIK KELAPA SAWIT PTPN V SEI PAGAR

(Periode 7 Februari 2022 s.d 7 Maret 2022)

Disusun Oleh:
SAID ELMYANO SYA’BAN
1807111627

Pekanbaru, 07 April 2022


Mengetahui, Menyetujui,
Mandor Elektro Asisten Teknik

Kelik Sudarto Krisna Setiawan

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kerja Praktek dengan judul “Analisis Penurunan Cos Phi Dengan
Menentukan Kapasitas Bank Kapasitor Pada Pembangkit Tenaga Listrik Pabrik
Kelapa Sawit PTPN V Sei Pagar”

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Said Elmyano Sya’ban


NIM : 1807111627

Program Studi Teknik Elektro S1, Fakultas Teknik Universitas Riau,

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai


bagian persyaratan yang diperlukan untuk Pelaksanaan Kerja Praktek
pada 14 April 2022

Mengetahui, Mengesahkan,
Koordinator Program Studi Teknik Elektro S1 Dosen Pembimbing

Dr.Yusnita Rahayu, ST., M.Eng. Firdaus, ST., MT


NIP.19751104 200501 2 001 NIP. 19770510 200501 1 002

iv
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Said Elmyano Sya’ban
NIM : 1807111627
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa laporan kerja praktek saya
yang berjudul :

ANALISIS PENURUNAN COS PHI DENGAN MENENTUKAN


KAPASITAS BANK KAPASITOR PADA PEMBANGKIT TENAGA
LISTRIK PABRIK KELAPA SAWIT PTPN V SEI PAGAR
Adalah hasil karya sendiri dan bukan jiplakan hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Jika di


kemudian hari terbukti bahwa laporan kerja praktek saya merupakan hasil jiplakan
maka saya bersedia menerima sanksi apapun yang diberikan.

Pekanbaru, 07 April 2022

Said Elmyano Sya’ban

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia yang
diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja
Praktek yang dilaksanakan di PTPN V Sei Pagar dengan mengangkat judul
“Analisis Penurunan Cos Phi Dengan Menentukan Kapasitas Bank Kapasitor Pada
Pembangkit Tenaga Listrik Pabrik Kelapa Sawit PTPN V Sei Pagar”, yang
bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik pada program
Pendidikan Program Studi Teknik Elektro S1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Riau .
Laporan ini disusun berdasarkan ilmu serta pengalaman yang diperoleh
penulis selama penulis melaksanakan Kerja Praktek.
Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengungkapkan rasa
terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya beserta
kemudahan selama mengikuti Kerja Praktek ini.
2. Orang Tua dan Keluarga yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa.
3. PTPN V Sei Pagar yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
Praktek Kerja Lapangan.
4. Bapak Anhar, ST., MT., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Riau.
5. Ibu Dr.Yusnita Rahayu, ST., M.Eng. selaku koordinator program studi S1 jurusan
Teknik Elektro Universitas Riau.
6. Bapak Rahmat Rizal Andhi, ST., MT. selaku Koordinator Kerja Praktek Jurusan
Teknik Elektro.
7. Bapak Firdaus ST.,MT. selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih atas bimbingan
dan motivasi kepada penulis.
8. Bapak Taufik Susanto selaku Manager PTPN V Sei Pagar yang bersedia menerima
saya melakukan kerja praktek di unit PTPN V Sei Pagar

vi
9. Bapak Krisna Setiawan sebagai Asisten Teknik dan Penanggung Jawab penulis
selama kerja praktek.
10. Ibu Yulie, Pak Erwin, Pak Murdani, Pak Marzuki, Kak Sari, Pak Ramli, Bang Andi,
Pak Nurmansyah, Pak Kelik, Bang Dion, Bang Angger, Pak Hercules dan Seluruh
Ibu – Ibu, Bapak – Bapak dan Abang – abang yang telah membantu penulis selama
dilapangan.
11. Seluruh dosen Teknik Elektro Universitas Riau yang telah memberi dukungan dan
ilmunya.
12. Kawan-kawan selama pelaksanaan Kerja Praktek.
13. Seluruh pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
membantu penulis dalam melaksanakan Kerja Praktek dan menyelesaikan Laporan
Kerja Praktek ini.

Sebagai penutup, penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih
memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun penulis perlukan sebagai perbaikan kedepannya.

Pekanbaru, 07 April 2022

Said Elmyano Sya’ban

vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN ................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv
PERNYATAAN ..................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan Kerja Praktek ........................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan ................................................................................. 2
1.5 Metode Pelaksanaan ............................................................................. 3
1.6 Sistematika Penulisan........................................................................... 3

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ....................................................................... 5


2.1 Profil Perusahaan.................................................................................. 5
2.2 Sejarah Singkat Perusahaan ................................................................. 5
2.3 Visi Dan Misi Perusahaan .................................................................... 7
2.3.1 Visi PTPN V Sei Pagar.................................................................... 7
2.3.2 Misi PTPN V Sei Pagar ................................................................... 7
2.3.3 Motto PTPN V Sei Pagar ................................................................ 8
2.4 Tata Nilai Perusahaan........................................................................... 8
2.5 Struktur Organisasi ............................................................................... 8
2.6.1 Tugas dan wewenang masing-masing Divisi .................................. 9
2.6.2 Penempatan Kerja Praktek ............................................................ 13
2.6 Tata Tertib Dan Kewajiban Karyawan............................................... 14

viii
2.7 Sarana prasarana perusahaan .............................................................. 15

BAB III TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 17


3.1. Daya ................................................................................................... 17
3.2. Daya Aktif (P) .................................................................................... 19
3.3. Daya Reaktif (Q) ................................................................................ 19
3.4. Daya Semu (S) ................................................................................... 20
3.5 Faktor Daya (Cos Ø) .......................................................................... 21
3.6 Bank Kapasitor ................................................................................... 23
3.6.1 Kapasitor .......................................................................................... 23
3.6.2 Bank Kapasitor ................................................................................. 25

BAB IV ANALISIS PENURUNAN COS PHI DENGAN MENENTUKAN


KAPASITAS BANK KAPASITOR PADA PEMBANGKIT TENAGA
LISTRIK PABRIK KELAPA SAWIT PTPN V SEI PAGAR ....................... 32
4.1 Spesifikasi Generator Turbin Uap, Bank Kapasitor Dan Kontroller
Bank Kapasitor ................................................................................... 32
4.1.1 Spesifikasi Generator Turbin Uap ................................................... 32
4.1.2 Spesifikasi Bank Kapasitor .............................................................. 33
4.1.3 Spesifikasi Kontroller Bank Kapasitor ............................................ 33
4.2 Menghitung Besar Arus Pada Faktor Daya ........................................ 35
4.3 Menghitung Daya Total ..................................................................... 36
4.4 Menghitung Daya Reaktif .................................................................. 36
4.5 Menghitung Arus Yang Hilang .......................................................... 36
4.6 Menghitung Daya Yang Hilang ......................................................... 37
4.7 Kenaikan Daya Reaktif ...................................................................... 37
4.8 Perhitungan Kapasitas Bank Kapasitor .............................................. 39
4.9 Operasi Bank Kapasitor Pada PTPN V Sei Pagar .............................. 41

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 42


5.1 Kesimpulan......................................................................................... 42

ix
5.2 Saran ................................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 43

LAMPIRAN ......................................................................................................... 44

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Lokasi Google Map PTPN V Sei Pagar ............................................ 6
Gambar 2.2 Peta Kebun Inti PTPN V Sei Pagar ................................................... 7
Gambar 2.3 Logo PTPN V Sei Pagar .................................................................... 8
Gambar 2.4 Struktur Organisasi ............................................................................ 8
Gambar 3.1 Penjumlahan Trigonometri Daya Aktif, Reaktif Dan Daya Nyata . 20
Gambar 3.2 Kapasitor Dihubung Seri ................................................................. 24
Gambar 3.3 Kapasitor Dihubung Paralel ............................................................. 24
Gambar 3.4 Bank Kapasitor ................................................................................ 25
Gambar 3.5 Bank Kapasitor Filter Harmonik ..................................................... 26
Gambar 3.6 Bank Kapasitor Bilik ....................................................................... 27
Gambar 3.7 Bank Kapasitor Open-rack .............................................................. 28
Gambar 3.8 Bank Kapasitor Pole Mounted (Dipasang di Tiang)........................ 28
Gambar 3.9 Kapasitor Hubung Delta .................................................................. 30
Gambar 3.10 Kapasitor Hubung Star .................................................................. 30
Gambar 4.1 Turbin Uap ....................................................................................... 32
Gambar 4.2 Bank Kapasitor ................................................................................ 33
Gambar 4.3 Kontroller Bank Kapasitor ............................................................... 34
Gambar 4.4 Wiring Diagram ............................................................................... 35
Gambar 4.5 Grafik Cos Ø = 0,95 Dan 0,8 Terhadap Arus (I) ............................ 37
Gambar 4.6 Grafik Segitiga Daya Untuk Cos Ø = 0,95 ..................................... 38
Gambar 4.7 Grafik Segitiga Daya Untuk Cos Ø = 0,8 ....................................... 38
Gambar 4.8 Kapasitor Hubung Star .................................................................... 40
Gambar 4.9 Kapasitor hubung Delta ................................................................... 40

xi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1 Cos Ø = 0,95 Dan 0,8 Terhadap Arus (I) ............................................. 37
Tabel 4.2 Cos Ø = 0,95 Dan 0,8 Terhadap Daya Yang Ada ................................ 38
Tabel 4.3 Kondisi Sebelum Dan Sesudah Kompensasi........................................ 39
Tabel 4.4 Data Riwayat Penggunaan Perjam Bank Kapasitor ............................. 41

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Power Factor (Faktor Daya) sebagai cos Ø, merupakan bagian yang cukup
penting dalam pengoperasian suatu Generator Listrik. Karena menurunnya faktor
daya (cos Ø) akan berakibat turunnya efisiensi pembangkit dalam menampung
beban kerja serta akan memperbesar kemungkinan terjadinya kerusakan pada
sistem pembangkit atau sistem beban listrik, sehingga perlu adanya usaha untuk
memperbaiki faktor daya tersebut. Oleh karena itu, penulis melakukan kerja praktek
di PTPN V Sei Pagar supaya mampu memperbaiki, menentukan dan memberikan
kualitas cos Ø yang bagus pada kapasitas olahan pabrik.
Untuk kepentingan perbaikan faktor daya, diperlukan pemasangan beberapa
unit kapasitor yang dihubungkan secara paralel terhadap sistem pembangkit listrik
yang kita kenal sebagai Capacitor Bank dan dilengkapi dengan Power Factor
Automatic Regulator (pengatur otomatis kerja Capacitor) dan berfungsi
memperbaiki faktor daya pembangkit melalui pengoperasian secara automatis unit-
unit kapasitor berdasarkan besar/kecilnya beban kerja pembangkit (daya reaktif).
Dari spesifikasi Pembangkit didapat kerugian daya juga menyebabkan arus listrik
(I) yang mengalir melalui kabel hantaran menjadi bertambah besar yaitu 960 A
menjadi 1140 A sehingga ukuran kabel yang dibutuhkan juga bertambah besar. Hal
ini akan menyebabkan bertambahnya biaya investasi pemasangan jaringan kabel.
Berdasarkan perhitungan kerugian akibat daya yang hilang mencapai 19% dan
kenaikan kVAR 56 % sehingga hasil perhitungan kapasitas kapasitor dihubungkan
Star delta adalah 16,662 µF dan 5,553 µF .Dengan adanya hasil data perbandingan
faktor daya normal dan turun. Memberikan masukan kepada Masyarakat dunia
industri dan pabrik kelapa sawit pada sistem pembangkit listrik, pengendalian
terjadinya kebakaran dan keselamatan manusia yang diakibatkan naiknya arus
sehungga spesifikasi kabel tidak sesuai.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana menentukan cos Ø yang bagus pada kapasitas olahan
pabrik ?
2. Membandingkan cos Ø pada keadaan normal dan cos Ø pada
keadaan turun !
3. Menentukan pengaruh cos Ø pada kualitas olahan pabrik !

1.3 Tujuan Kerja Praktek


Tujuan dilaksanakannya Kerja Praktek ini adalah untuk menentukan dan
memberikan kualitas cos Ø yang bagus pada kapasitas olahan pabrik di PTPN V
Sei Pagar, dengan memahami teori yang dipelajari di perguruan tinggi, dengan
terjun langsung ke lapangan, serta menambah wawasan seputar dunia kerja. Dan
juga memenuhi salah satu syarat kurikulum jurusan Teknik Elektro S1 Universitas
Riau.
Adapun kerja praktek di pada PTPN V Sei Pagar ini memiliki maksud dan
tujuan untuk:
1. Mempelajari, mengembangkan dan mendapatkan pengetahuan yang
mendalam mengenai ilmu pengetahuan dibidang teknologi terutama dalam
bidang faktor daya.
2. Memberikan kualitas cos Ø yang bagus pada kapasitas olahan pabrik.
3. Membandingkan cos Ø pada keadaan normal dan cos Ø pada keadaan
menurun.
4. Menentukan pengaruh cos Ø pada kualitas olahan pabrik.

1.4 Metode Penulisan


Metode penulisan yang digunakan dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini
adalah sebagai berikut :

2
1. Metode observasi
Metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara
mengadakan pengamatan langsung.
2. Metode wawancara
Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara
melakukan wawancara atau diskusi dengan narasumber dari perusahaan
yang memiliki pengetahuan mengenai objek permasalahan.
3. Metode studi literatur dan studi pustaka.
Metode studi pustaka ini penulis lakukan dengan membaca buku-buku
manual operasional dan buku-buku pendukung yang telah tersedia diperusahaan.
Selain itu penulis juga mengambil referensi-referensi lain yang berhubungan, baik
itu di internet maupun buku-buku perkuliahan. Data-data tersebut selanjutnya
dibandingkan dengan keadaan nyata yang ada di lapangan.

1.5 Metode Pelaksanaan


Kerja praktek ini dilakukan di PTPN V Sei Pagar, waktu kerja praktek ini
dilaksanakan pada tanggal 07 Februari 2022 s.d 07 Maret 2022.

1.6 Sistematika Penulisan


Penulisan laporan kerja praktek ini terdiri dari 5 bab. Sistematika pembahasan
laporan kerja praktek dari masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar belakang, rumusan
masalah, tujuan kerja praktek, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini memuat tentang profil singkat PTPN V Sei Pagar.
BAB III : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini membahas tentang Pengertian, Proses pembangkitan energi
listrik dan bagian – bagian dari PTPN V Sei Pagar.

3
BAB IV : PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang analisa daya aktif dan reaktif
terhadap cos phi dalam kapasitas olahan pabrik.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran mengenai apa yang telah dibahas
dalam laporan kerja praktek ini.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi buku-buku rujukan dan referensi lainnya yang dipergunakan dalam
proses penulisan laporan kerja praktek ini.
LAMPIRAN
Berisikan data-data yang perlu dilampirkan yang berhubungan dengan
pembahasan laporan kerja praktek.

4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan


Nama Perusahaan : PTPN V Sei Pagar

Jenis Produk : Industri


Alamat Perusahaan : Hang Tuah, Kec. Perhentian Raja,
Kabupaten Kampar, Riau 28462

2.2 Sejarah Singkat Perusahaan


Propinsi Riau merupakan daerah tujuan dari pengembangan usaha PT.
Perkebunan Nusantara V. hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10
Tahun 1996 Tentang Penyetoran Modal Republik Indonesia untuk pendirian
Perseroan (Persero), PT. Perkebunan Nusantara V (tahun 1996 Nomor 16) dengan
akte notaris Harun Kamil, SH, Nomor 38 tanggal 11 maret 1996.
PT. Perkebunan Nusantara V adalah penggabungan dari bekas PT.
Perkebunan Nusantara II, IV, dan V yang terletak di tiga daerah Tingkat II yaitu
Kabupaten Kampar, Bengkalis dan Indragiri Hulu. Hal ini sesuai dengan SK
Menteri No. 164/KM/016/1996 tanggal 11 Maret 1996 dan No.
225/KMK/016/1996 tanggal 8 April 1996 dan khusus Sei Galuh (KB
320/743/Menteri/IX/26 September 1983).2 Tindak lanjut dari PP No. 10 tahun 1996
bahwa asset PT. Perkebunan Nusantara V berasal dari kebunkebun bekas PTP II,
IV dan V memerlukan persiapan dan langkah operasional dari pembentukan PT.
Perkebunan Nusantara V yang meliputi kelembagaan, kepegawaian, kekayaan/aset
dan lain-lain sebagai langkah operasional yang telah dilaksanakan adalah bahwa
kantor pusat PT. Perkebunan Nusantara V berlokasi di Propinsi Riau yang tepatnya
terletak di jalan Rambutan Pekanbaru. PT Perkebunan Nusantara V (Persero), 21
merupakan BUMN Perkebunan yang didirikan tanggal 11 Maret 1996 sebagai hasil
konsolidasi kebun pengembangan PTP II, PTP IV, dan PTP V di Provinsi Riau.
Secara efektif Perusahaan mulai beroperasi sejak tanggal 9 April 1996 dengan
Kantor Pusat di Pekanbaru. Landasan hukum Perusahaan ditetapkan berdasarkan

5
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 10 Tahun 1996 tentang Penyetoran
Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero)
PT. Perkebunan Nusantara V. Anggaran Dasar Perusahaan dibuat di depan Notaris
Harun Kamil melalui Akte No. 38 tanggal 11 Maret 1996 dan disahkan melalui
Keputusan Menteri Kehakiman RI No. C2-8333H.T.01. Tahun 1996, serta telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (RI) Nomor 80 tanggal 4
Oktober 1996, dan Tambahan Berita Negara RI Nomor 8565/1996.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan, terakhir dengan
Akta Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH No. 01/2002 tanggal 1 Oktober 2002.
Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan Menteri Kehakiman dan HAM RI
melalui Surat Keputusan No. C 20923.HT.01.04.TH.2002 tanggal 28 Oktober
2002, dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI Nomor 75 tanggal 19
September 2003 dan Tambahan Berita Negara RI Nomor 8785/2003.
Saat ini Kantor Pusat Perusahaan berkedudukan di Jl. Rambutan No. 43
Pekanbaru, dengan unit-unit usaha yang tersebar di berbagai Kabupaten di Provinsi
Riau. 22 PTPN V Propinsi Riau mengelola 51 unit kerja yang terdiri dari 1 unit
Kantor Pusat; 5 Unit Bisnis Strategis (UBS); 25 unit Kebun Inti/Plasma; 12 Pabrik
Kelapa Sawit (PKS); 1 unit Pabrik PKO; 4 fasilitas Pengolahan Karet; dan 3 Rumah
Sakit. Areal yang dikelola oleh Perusahaan seluas 160.745 Ha, yang terdiri dari
86.219 Ha lahan sendiri/inti dan 74.526 Ha lahan plasma.

Gambar 2.1 di bawah ini adalah denah lokasi google map PTPN V Sei Pagar.

Gambar 2.1 Lokasi google map PTPN V Sei Pagar

6
Gambar 2.2 di bawah ini adalah Peta Kebun Inti PTPN V Sei Pagar.

Gambar 2.2 Peta Kebun Inti PTPN V Sei Pagar

2.3 Visi Dan Misi Perusahaan


2.3.1 Visi PTPN V Sei Pagar
Menjadi Perusahaan Agribisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan dan
Berwawasan Lingkungan.
2.3.2 Misi PTPN V Sei Pagar
a. Pengelolaan Agro industri Kelapa Sawit dan Karet secara efisien bersama
mitra untuk kepentingan stakeholder.
b. Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, kriteria minyak
sawit berkelanjutan, penerapan standar industri dan peleStarian lingkungan
guna menghasilkan produk yang dapat diterima oleh pelanggan.
c. Penciptaan keunggulan kompetitif di bidang SDM dan Teknologi 4.0 melalui
pengelolaan SDM berdasarkan praktek-praktek terbaik, sistem manajemen
SDM serta Teknologi Informasi terkini guna meningkatkan kompetensi inti
perusahaan.

7
2.3.3 Motto PTPN V Sei Pagar
Kita Pekebun Hebat
Gambar 2.3 di bawah ini logo dari PTPN V Sei Pagar

Gambar 2.3 Logo PTPN V Sei Pagar

2.4 Tata Nilai Perusahaan


Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.
(AKHLAK).

2.5 Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI
PTPN V SEI PAGAR

MANAGER

MASINIS KEPALA ASISTEN KEPALA

ASISTEN PENGELOLA 1 ASISTEN AFDELING 1 ASISTEN ADM SDM/UMUM

ASISTEN PENGELOLA 2 ASISTEN AFDELING 2 ASISTEN ADM KEUANGAN

ASISTEN PENGENDALI MUTU ASISTEN AFDELING 3 PERWIRA PENGAMAN

ASISITEN TEKNIK ASISTEN AFDELING 4

Gambar 2.4 Struktur Organisasi

8
2.6.1 Tugas dan wewenang masing-masing Divisi
Adapun tugas, fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing anggota
organisasi yang tergabung didalam organisasi PTPN V Sei Pagar yaitu:
1. Manager
a. Memimpin pengelolaan PTPN V Sei Pagar dengan menyusun kebijakan
operasional.
b. Memberikan pembinaan, mengkoordinasikan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan seluruh tugas di P PTPN V Sei Pagar sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
c. Menyiapkan kebijakan penyelenggaraan pelaksanaan operasional PTPN V Sei
Pagar
d. Sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan dan pelayanan.
e. Mengadakan hubungan koordinasi dengan instansi atau lembaga lain untuk
peningkatan dan pengembangan
f. Memimpin pelaksanaan penyusunan rencana kerja dan anggaran belanja
g. Memimpin penyelenggaraan pembinaan, pengawasan dan pengadilan.

2. Asisten Kepala
a. Menyusun dan melaksanakan kegiatan umum kebun sesuai dengan pedoman
dan intruksi kerja dari direksi
b. Mengkoordinir penyusunan rencana anggaran belanja tahunan perusahaan
c. Memimpin rapat kerja bagian kebun
d. Mengatur hubungan bidang masyarakat
e. Bertanggung jawab kepada Manager

3. Asisten Administrasi SDM/Umum


a. Adminstrasi personalia karyawan pelaksana
b. Administrasi penerimaan karyawan baru/pemberhentian karyawan
c. Pengaturan/administrasi perumahan karyawan di emplasmen
d. Mengelola praktek sekolah taman kanak-kanak (STK, SLTP, Madrasyah dan
pramuka gudep yang ada di lingkungan perusahaan.

9
e. Mengawasi kegiatan posyandu/KB/penimbangan balita
f. Melayani kegiatan masyarakat untuk beragama dan berolah raga
g. Membuat Laporan Peristiwa Masalah Umum (LPMU) bulanan dan triwulan
yang bersifat rutin maupun insidentil ke kantor direksi
h. Mengajukan usulan jatah pakaian dinas karyawan pelaksana dan mengusulkan
karyawan yang berdinas 25 tahun untuk menerima piagam penghargaan /
jubilaris.
i. Surat menyurat kepada instansi pemerintah dan melayani ketiga yang
berurusan dengan perusahaan.
j. Mengelola administrasi asuransi Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
dan Dana Pensiunan Perkebunan (DAPENBUN)

4. Asisten Administrasi Keuangan:


a. Merupakan unit memimpin pelaksanaan tugas-tugas di bidang admnistrasi,
keuangan,upah, pergudangan dan laporan-laporan bulanan sesuai dengan
pedoman kerja
b. Mengkoordinir tugas-tugas administrasi dan gudang

5. Asisten Afdeling:
a. Merupakan unit memimpin di bidang tanaman
b. Mengkoordinir pelaksanaan tugas anggota afdeling.
c. Dalam keadaan tertentu dapat menjabat sebagai manajer unit
d. Bertanggung jawab kepada manajer unit

6. Masinis Kepala
Masinis Kepala adalah merupakan tenaga pimpinan pelaksana, mengepalai/
menjamin serta mengkoordinasi pekerjaan-pengerjaan dibidang pengolahan pabrik
kelapa sawit serta pengendalian mutu sesuai dengan tugas pokoknya, masinis
Kepala bertanggung jawab atas:
a. Melaksanakan pengawasan dan bimbingan serta memberikan petunjuk kepada
karyawan pimpinan, menengah dan umum yang berada dibawah

10
pengawasannya. Mengenai tata cara kerja, kebijaksanaan yang diterapkan
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan anggaran belanja/ pembiayaan periodik
setiap bulan.
b. Menyusun rencana pemeliharaan besar/kecil. Realbilitas maupun perencanaan
pembaharuan kearah kesempurnaan/efisiensi dibidang pengolahan teknik
pabrik dan pengendalian mutu.
c. Menyelenggarakan pertemuan sehubungan dengan PAO dengan bagian yang
terkait.
d. Mendorong perbaikan-perbaikan mutu produksi sesuai dengan tuntutan
perubahan pasar.

7. Asisten Teknik
Mempunyai tugas pokok memimpin serta melaksanakan pekerjaan teknik pabrik
untuk mendukung kelancaran pengolahan pabrik pada instalasi mekanik maupun
instalasi listrik dengan berpedoman pada kebijakan yang telah ditetapkan direksi
serta arahan manajer PKS. Sesuai dengan tugasnya asisten teknik pabrik
mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Memberikan bimbingan dan petunjuk kerja karyawan teknik pabrik mengenai
tata cara kerja yang dikehendaki perusahaan sesuai dengan anggaran belanja
tahunan dan anggaran belanja periodik triwulan untuk hari oleh yang telah
ditentukan.
b. Menyusun rencana pemeliharaan teknik secara perodik/triwulan sesuai dengan
anggran biaya setahun mengenai pelaksanaannya, baik dilaksanakan tenaga
sendiri maupun pemborong.
c. Melaksanakan laporan harian, mingguan maupun triwulan terhadap:
- Pelaksanaan pemeliharaan teknik
- Kondisi peralatan pabrik
- Inventaris peralatan pabrik yang aktif dan non aktif.
- Motoring terhadap kejadian/kerusakan instalasi pabrik guna merencanakan
kearah kesempurnaan.
- Realisasi biaya pemeliharaan pabrik.

11
d. Menjalin kerja sama dengan bagian pengolahan, memberi saran terbaik dalam
pengoperasian pabrik.
e. Secara teknik ikut mengawasi persediaan barang-barang instalasi pabrik
digudang.

8. Asisten Pengelola
Adapun tugas dan tanggung jawab asisten inti sawit adalah sebagai berikut:
a. Berkoordinasi dengan asisten teknik dan asisten pengendalian mutu mengenai
pengendalian mutu dan kapasitas.
b. Berkoordinasi dengan asisten teknik dan asisten pengendalian mutu di dalam
hal penyediaan bahan baku boiler dan menjaga kadar air, oil losis diampas
press.
c. Melaksanakan dan mengawasi kelancaran operasional pabrik.

9. Asisten pengendaliam mutu


Adapun tugas dan tanggung jawab asisten pengendalian mutu adalah
sebagai berikut:
a. Mengatur pekerjaan analisa.
b. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan analisa dilaboratorium.
c. Memeriksa dan bertanggung jawab dalam hal permintaan dan penerimaan
alat-alat laboratorium dan bahan kimia.
d. Mengawasi dan mengendalikan laboratorium kontrol dan laboratorium
komersil dalam hal pengawasan mutu bahan baku sebelum/sedang
pengolahan serta sesudah diolah siap ekspor.
e. Mengawasi pelaksanaan pengiriman minyak sawit dan inti sawit terutama
mengenai mutu, kebersihan tangki truk dan truk inti.

12. Perwira Pengaman


Adapun tugas dan tanggung jawab perwira pengaman adalah sebagai berikut:
a. Menyususn jadwal kerja dan satuan pengamanan bersama-sama dengan asisten
Pengelola.

12
b. Mengawasi orang-orang yang sedang melaksanakan tugas pengamanan.
c. Melaporkan setiap kegiatan pengamanan yang telah dilakukan kepada asisten
Pengelola tentang peristiwa yang terjadi dilapangan menurut skala waktu
yang telah ditetapkan.

2.6.2 Penempatan Kerja Praktek


Pada pelaksanaan kerja praktik di PTPN V Sei Pagar ditempatkan di ruang
bengkel, ruang boiler dan ruang mesin.
A. Adapun tugas di bengkel adalah sebagai berikut :
1. Memperbaiki mesin produksi yang rusak secara instalasi Listrik agar mesin
produksi bisa segera beroperasi kembali.
2. Melakukan perawatan terhadap part - part Kelistrikan Instalasi pada mesin
produksi agar tidak terjadi kerusakan atau trouble yang fatal di saat mesin
produksi sedang beroperasi.
3. Melakukan perbaikan Instalasi Listrik dengan cara improvement atau melakukan
peningkatan kualitas secara Sistem dari Kelistrikan tersebut.
4. Mendata dan menyiapkan part - part Instalasi Listrik di mesin produksi sebagai
spare part untuk mengantisipasi terjadinya trouble yang berulang.
5. Menjaga kondisi Sistem kelistrikan Instalasi supaya aman dan tidak terjadi
trouble shooting.
6. Menangani segala permasalahan yang terkait dengan Kelistrikan Instalasi.

B. Adapun tugas di ruang boiler adalah sebagai berikut :


1. Membantu teknisi mesin.
2. Mendokumentasikan proses dan melakukan pencatatan mekanis.
3. Mengisi kembali persediaan bahan bakar.
4. Mengoptimalkan efisiensi mekanis dengan menyesuaikan pengaturan mesin dan
peralatan.

C. Adapun tugas di ruang mesin adalah sebagai berikut :


1. Membantu teknisi mesin.

13
2. Memasang dan melakukan tes diagnosa pada sistem pembangkit.
3. Mengembangkan dan menerapkan rencana perawatan mekanis untuk mencegah
kerusakan peralatan yang mahal.
4. Memecahkan masalah kerusakan dan melakukan perbaikan.
5. Mendokumentasikan proses dan melakukan pencatatan servis mekanis.
6. Mengoptimalkan efisiensi mekanis dengan menyesuaikan pengaturan mesin dan
peralatan.

2.6 Tata Tertib Dan Kewajiban Karyawan


Dalam perusahaan ini adapun tata tertib dan kewajiban karyawan yang harus
ditaati sebagai berikut:
1. Karyawan diwajibkan untuk datang ke tempat kerja tepat pada waktu yang telah
ditetapkan.
2. Karyawan wajib melakukan absensi.
3. Pada jam kerja diwajibkan memakai tanda pengenal, berpakaian rapi dan sopan
serta tidak dibenarkan menggunakan alas kaki selain sepatu.
4. Karyawan wajib mengikuti dan mematuhi setiap petunjuk dan instruksi yang
diberikan oleh atasannya.
5. Menggunakan dan menjaga dengan baik alat-alat atau perlengkapan kerja
dengan penuh tanggung jawab.
6. Karyawan wajib menjaga serta memelihara nama baik perusahaan melaporkan
kepada pimpinan perusahaan atau atasannya apabila mengetahui hal-hal yang
dapat menimbulkan bahaya atau kerugian perusahaan.
7. Karyawan dilarang menggunakan inventaris atau benda-benda milik perusahaan
keluar lingkungan perusahaan dengan alasan yang tidak dapat dibenarkan.
8. Karyawan tidak diperkenankan tidak masuk kerja, datang terlambat,
meninggalkan pekerjaan sebelum waktunya tanpa alasan yang dapat diterima.
9. Karyawan tidak diperbolehkan terlibat atau melakukan kegiatan usaha lain
selain usaha perusahaan.

14
Adapun tata tertib masuk dan keluar lingkungan perusahaan PTPN V Sei Pagar
sebagai berikut:
1. Karyawan wajib menggunakan pintu atau gerbang yang telah disediakan untuk
masuk dan keluar perusahaan.
2. Karyawan wajib mengisi daftar absensi pada tempat yang telah disediakan baik
pada waktu masuk maupun pulang kerja.
3. Karyawan yang akan masuk atau keluar dari lingkungan perusahaan selama jam
kerja harus memperoleh izin yang sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan.
4. Karyawan harus mengizinkan petugas keamanan atau atasan memeriksa barang
pribadinya pada saat masuk atau keluar perusahaan.
5. Karyawan yang ingin membawa masuk atau membawa keluar benda-benda
milik perusahaan harus memperoleh izin sesuai dengan tata cara yang
ditentukan.

2.7 Sarana prasarana perusahaan


PTPN V Sei Pagar perusahaan pengelolaan sawit menjadi minyak CPO
(Crude Palm Oil) memiliki stasiun-stasiun yang mana menunjang proses
pengelolaan sawit dan beberapa fasilitas umum antara lain:
1. Stasiun Jembatan Timbang
2. Stasiun Sortasi dan Loading Ramp
3. Stasiun Sterilizer
4. Stasiun Hoisting Crane &Thresser
5. Stasiun Press
6. Stasiun Kernel
7. Stasiun Klarifikasi
8. Stasiun Kamar Mesin
9. Stasiun Boiler
10. Water Ttreatment Plant
11. Stasiun Workshop dan Store
12. Gudang Chemical dan LB3
13. Mushola

15
14. Stasiun Bunch Press
15. Kantin
16. PosPenjagaan
17. Storage Tank
18. Mill Office dan Laboratorium

16
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Daya
Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem
tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan
kerja atau usaha. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Watt atau
Horsepower (HP), Horsepower merupakan satuan daya listrik dimana 1 HP setara
746 Watt atau lbft/second. Sedangkan Watt merupakan unit daya listrik dimana 1
Watt memiliki daya setara dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian arus 1.
Daya listrik adalah kemampuan suatu peralatan listrik untuk melakukan usaha
akibat adanya perubahan kerja dan perubahan muatan listrik tiap satuan waktu.
Besarnya daya listrik yang dilakukan oleh peralatan listrik dipengaruhi oleh
keberadaan tegangan listrik, kuat arus listrik, dan hambatan listrik di dalam
rangkaian listrik tertutup, serta keadaannya terhadap waktu. Ketiga besaran listrik
tersebut menjadi penentu dari besarnya daya listrik yang diperlukan oleh peralatan
listrik untuk bekerja secara optimal. Nilai daya listrik umumnya dicantumkan pada
label peralatan listrik untuk menunjukkan besarnya energi yang dibutuhkan oleh
perangkat listrik untuk dapat bekerja tiap satuan waktu.
Daya listrik dapat dibuat dari pengubahan daya kerja selama proses induksi
elektromagnetik berlangsung di dalam kumparan magnet. Tegangan induksi pada
batang penghantar yang berada di dalam suatu medan magnet akan menghasilkan
arus induksi dengan nilai tertentu. Tegangan dan arus induksi ini menghasilkan
daya dalam satuan Joule yang sama dengan daya yang dibebaskan ke dalam
konduktor. Daya dalam satuan Joule ini dihasilkan sebagai akibat adanya kerja
mekanik yang berasal dari proses menggerakkan batang penghantar. Sedangkan
pada batang penghantar terdapat gaya yang bergerak secara berlawanan arah,
sehingga daya mekanik berubah menjadi daya listrik.
Penyaluran daya listrik melalui kabel selalu menghasilkan rugi-rugi daya.
Pengurangan rugi-rugi daya dilakukan dengan memperkecil nilai hambatan listrik
di dalam kabel. Nilai hambatan dapat dikurangi dengan menggunakan bahan listrik

17
dengan hambatan jenis yang kecil, seperti tembaga atau aluminium. Hambatan jenis
suatu bahan listrik merupakan suatu ketetapan yang tidak dapat diubah, sehingga
pengurangan nilai hambatan listrik hanya dapat mencapai nilai minimum tertentu.
Penurunan nilai dapat dilakukan lagi dengan melakukan rekayasa bahan listrik.
Cara pertama untuk merekayasa bahan agar hambatan listriknya sangat kecil ialah
melakukan pencampuran bahan-bahan listrik sehingga ditemukan hambatan yang
lebih kecil dari bahan listrik yang ada di alam. Cara kedua ialah menggunakan kabel
dengan luas penampang lebih besar. Hambatan listrik akan semakin kecil jika luas
penampang semakin besar. Cara kedua tidak dapat diterapkan secara efektif pada
pekerjaan teknis kelistrikan karena penampang besar bersifat kaku dan sulit
dibengkokkan. Sifat ini mengakibatkan kesulitan dalam penyambungan. Cara yang
paling umum digunakan dalam penyaluran daya listrik ialah dengan membuat kabel
dalam bentuk serabut. Kabel serabut terdiri dari serabut-serabut dengan luas
penampang kecil. Hambatan kabel menjadi kecil karena jumlah serabut banyak
sehingga luas penampang total seluruh serabut menjadi besar. Selain itu, kabel
serabut masih mudah untuk digulung atau dililit.
Daya listrik dalam jumlah yang sangat besar dilakukan melalui jaringan
transmisi tenaga listrik berbentuk Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Penyaluran dengan menggunakan SUTET merupakan konsekuensi penyaluran
yang jauh, mulai dari pembangkit listrik hingga ke lokasi pemukiman penduduk.
Penyaluran daya listrik jarak jauh menerapkan persamaan rugi-rugi daya. Pada
persamaan ini, daya listrik yang terbuang tanpa digunakan terjadi selama
penyaluran karena adanya hambatan tertentu di dalam penghantar llistrik yang
digunakan. Semakin panjang penghantar listrik yang digunakan maka akan semakin
banyak daya listrik yang terbuang akibat panas yang dihasilkan oleh arus listrik
dengan jumlah kuadrat. Penurunan nilai rugi-rugi daya dilakukan dengan
memperkecil arus listrik penyaluran dengan cara meningkatkan nilai tegangan
listrik hingga ke tingkat ekstra tinggi.
Alat yang digunakan untuk mengukur daya listrik disebut wattmeter. Daya
listrik dapat diukur secara langsung pada peralatan listrik yang teraliri arus listrik.
Prinsip kerja wattmeter merupakan gabungan antara prinsip kerja dari amperemeter

18
dan voltmeter serta penerapan gaya Lorentz. Konstruksi wattmeter terdiri dari
kumparan arus dan kumparan tegangan. Kumparan arus merupakan kumparan tetap
yang tidak dapat berputar, sedangkan kumparan putar dapat bergerak memutar saat
dialiri arus listrik. Kumparan arus dipasang secara seri mengikuti prinsip kerja
amperemeter, sedangkan kumparan tegangan dipasang secara paralel dengan
sumber tegangan. Wattmeter dapat digunakan untuk mengukur tegangan dan arus
searah maupun tegangan dan arus bolak-balik.

3.2. Daya Aktif (P)


Daya aktif (Active Power) adalah daya yang terpakai atau daya yang
memang benar – benar digunakan dan terukur pada beban. Satuan daya aktif
adalah Watt.
Daya aktif dibedakan berdasarkan penggunaanya, yaitu pada satu fasa atau
tiga fasa. Secara matematis dapat ditulis :
Untuk 1 fasa : P = V ∙ I ∙ Cos φ............................................ (3.1)
Untuk 3 fasa : P = V ∙ I ∙ Cos φ ∙ √3 .................................. (3.2)
Keterangan :
P = Daya aktif (Watt)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
Cos φ = Faktor Daya

3.3. Daya Reaktif (Q)


Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan
magnet, daya reaktif dihasilkan oleh peralatan – peralatan listrik. Dari pembentukan
medan magnet maka akan terbentuk fluks medan magnet. Contoh daya yang
menimbulkan daya reaktif adalah transformator, motor, lampu pijar dan lain – lain.
Satuan daya reaktif adalah Var.
Pada motor listrik terdapat 2 daya reaktif panas dan mekanik. Daya reaktif
panas karena kumparan pada motor dan daya reaktif mekanik karena perputaran.

19
Daya reaktif adalah hasil perkalian dari tegangan dan arus dengan vektor daya.
Secara matematis dapat dituliskan :
Untuk 1 fasa : Q = V ∙ I ∙ Sin φ .................................................... (3.3)
Untuk 3 fasa : Q = V ∙ I ∙ Sin φ ∙ √3 ............................................. (3.4)
Keterangan :
Q = Daya Reaktif (VAR)
V = Tegangan (V)
I = Arus (A)
Sin φ = Besaran Vektor Daya

3.4. Daya Semu (S)


Daya nyata atau daya semu (Apparent Power) adalah daya yang dihasilkan
oleh perkalian antara tegangan rms dan arus rms dalam suatu jaringan atau daya
yang merupakan hasil penjumlahan trigonometri daya aktif dan daya reaktif. Satuan
daya nyata adalah VA.

Gambar 3.1 Penjumlahan trigonometri daya aktif, reaktif dan daya nyata

Daya semu dibedakan berdasarkan penggunaannya, yaitu pada satu fasa dan
tiga fasa. Secara matematis dapat dituliskan :
Untuk 1 fasa : S = V ∙ I ................................................................ (3.5)
Untuk 3 fasa : S = V ∙ I ∙ √3 ......................................................... (3.6)
Keterangan :
S = Daya Semu (VA)
V = Tegangan (V)
I = Arus (A)

20
3.5 Faktor Daya (Cos Ø)
Faktor daya (Cos φ) dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara
daya aktif (Watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda
sudut fasa antara V dan I yang biasanya dinyatakan dalam cos φ .
Faktor Daya = Daya Aktif (P) / Daya Nyata (S)
= kW / kVA
= V.I Cos φ / V.I
= Cos φ .................................................................. (3.7)

Faktor daya mempunyai nilai range antara 0 – 1 dan dapat juga dinyatakan
dalam persen. Faktor daya yang bagus apabila bernilai mendekati satu.
Tan φ = Daya Reaktif (Q) / Daya Aktif (P)
= Kvar/ kW....................................................................... (3.8)

karena komponen daya aktif umumnya konstan (komponen kVA dan kVAR
berubah sesuai dengan faktor daya), maka dapat ditulis seperti berikut :
Daya Reaktif (Q) = Daya Aktif (P) x Tan φ .......... (3.9)

sebuah contoh, rating kapasitor yang dibutuhkan untuk memperbaiki faktor Daya
sebagai berikut :
Daya reaktif pada pf awal = Daya Aktif (P) x Tan φ1 ........ (3.10)
Daya reaktif pada pf diperbaiki = Daya Aktif (P) x Tan φ2 ........ (3.11)

Sehingga rating kapasitor yang diperlukan untuk memperbaiki faktor daya adalah :
Daya reaktif (kVAR) = Daya Aktif (kW) x (Tan φ1 - Tan φ2) . (3.12)

Beberapa keuntungan meningkatkan faktor daya :


1. Tagihan listrik akan menjadi kecil (PLN akan memberikan denda jika pf
lebih kecil dari 0,85)
2. Kapasitas distribusi sistem tenaga listrik akan meningkat
3. Mengurangi rugi – rugi daya pada sistem

21
4. Adanya peningkatan tegangan karena daya meningkat.
Jika pf lebih kecil dari 0,85 maka kapasitas daya aktif (kW) yang digunakan akan
berkurang. Kapasitas itu akan terus menurun seiring dengan menurunnya pf sistem
kelistrikan. Akibat menurunnya pf maka akan timbul beberapa persoalan
diantaranya kelebihan pemakaian.

Beberapa strategi untuk koreksi faktor daya adalah :


1. Meminimalkan operasi dari beban motor yang ringan atau tidak bekerja
2. Menghindari operasi dari peralatan listrik diatas tegangan rata – ratanya
3. Mengganti motor – motor yang sudah tua dengan energi efisien motor. Meskipun
dengan energi efisien motor, bagaimanapun faktor daya diperngaruhi oleh beban
yang variasi. Motor ini harus dioperasikan sesuai dengan kapasitas rata – ratanya
untuk memperoleh faktor daya tinggi.
4. Memasang kapasitor pada jaringan AC untuk menurunkan medan dari daya
reaktif.

Selain itu, pemasangan kapasitor dapat menghindari :


1. Trafo kelebihan beban (overload), sehingga memberikan tambahan daya yang
tersedia
2. Voltage drops pada line ends
3. Kenaikan arus / suhu pada kabel, sehingga mengurangi rugi – rugi.

Untuk pemasangan Kapasitor Bank diperlukan :


1. Kapasitor, dengan jenis yang cocok dengan kondisi jaringan
2. Regulator, dengan pengaturan daya tumpuk kapasitor (Kapasitor Bank) otomatis
3. Kontaktor, untuk switching kapasitor
4. Pemutus tenaga, untuk proteksi tumpuk kapasitor.

22
3.6. Bank Kapasitor
3.6.1 Kapasitor
1. Teori Dasar
Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan
dengan huruf "C" adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di
dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik. Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan
kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas permukaan
kepingan tersebut.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh
suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara
vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan
listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki
(elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul
pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung
kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub
positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik
ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas,
phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatanmuatan positif dan
negatif di awan.

2. Kapasitansi
Didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat
menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1
coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat
bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan
tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs.
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui
luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan
konstanta (k) bahan dielektrik.

23
Untuk rangkaian elektronik praktis, satuan farad adalah sangat besar sekali.
Umumnya kapasitor yang ada di pasaran memiliki satuan : µF, nF dan pF.
1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)
1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)
1 µF = 10-6 F
1 nF = 10-9 F
1 pF = 10-12 F

3. Rangkaian Kapasitor
Rangkaian kapasitor secara seri akan mengakibatkan nilai kapasitansi total
semakin kecil.

Gambar 3.2 Kapasitor Dihubung Seri

Rangkaian kapasitor secara paralel akan mengakibatkan nilai kapasitansi


pengganti semakin besar.

Gambar 3.3 Kapasitor Dihubung Paralel

24
3.6.2 Bank Kapasitor
1. Teori Dasar
Yaitu kumpulan dari beberapa kapasitor yang biasanya punya spesifikasi
yang sama dan dihubungkan secara rangkaian seri atau paralel, agar dapat suatu
nilai kapasitas tertentu.

Gambar 3.4 Bank Kapasitor

Bank Kapasitor banyak sekali dipakai untuk memperbaiki power factor pada
arus listrik AC. Sedangkan pada arus DC, khususnya pada power supply buat
meningkatkan arus riak catu daya dan meningkatkan jumlah energi yang tersimpan
karena fungsi utama kapasitor emang sebagai komponen yang bisa meyimpan arus
listrik. Satuan pada kapasitor bank biasanya dihitung dalam KVAR (Kilo Volt
Ampere Reaktif).
Istilah faktor daya atau sering disebut juga dengan power factor ini yaitu nilai
perbandingan antara daya aktif atau daya sederhana dengan daya tampak atau
apparent power, kadang juga disebut sebagai daya semu.Cara penggunaan
kapasitor bank ini, dimaksudkan buat memperbaiki faktor daya tersebut.Daya
tampak sendiri yaitu energi listrik yang dihasilkan oleh generator listrik yang biasa
kamu ukur dengan satuan VA (Volt-Ampere). Sedangkan, daya aktif yaitu energi
listrik yang benar-benar dipakai oleh peralatan listrik dan biasa disebut dengan
satuan Watt. Daya tampak selalu lebih besar dari daya aktif.

25
2. Jenis Jenis Bank Kapasitor
Bank Kapasitor Filter Harmonik (Harmonic Filter Capacitor Bank)
Hampir sebagian besar jenis peralatan pada sistem kelistrikan menghasilkan
harmonisa, namun tidak hanya ditemukan pada jaringan industri saja. Akan tetapi,
bisa juga menyebar ke sistem distribusi dimana menyebabkan masalah untuk para
pelanggan.
Jenis bank kapasitor filter harmonik yang terdiri dari kapasitor yang
dihubungkan secara seri dengan reaktor. Dimana berbagai komponen tersebut
menghasilkan ruang untuk membuat rangkaian resonansi seri berdasarkan
gelombang frekuensi yang dibutuhkan.
Keuntungan dari Bank Kapasitor Filter Harmonik
1. Dapat meningkatkan faktor daya, stabilitas tegangan.
2. Bisa mengurangi line loss.
3. Filter harmonisa di dalam sistem.
4. Bisa untuk menghindari masalah resonansi dan amplifikasi gangguan listrik.

Gambar 3.5 Bank Kapasitor Filter Harmonik (Harmonic Filter Capacitor Bank)

26
Bank Kapasitor Bilik (Cubicle Capacitor Bank)
Jenis bank kapasitor bilik ini memakai sistem kompensasi reaktif tatap
untuk kompensasi motor. Coba perhatikan gambar kapasitor bilik yang saya berikan
diatas untuk mempermudah pemahaman Anda.

Gambar 3.6 Bank Kapasitor Bilik (Cubicle Capacitor Bank)

Bank Kapasitor Open-rack


Jenis kapasitor ini banyak digunakan untuk meningkatkan faktor daya di
dalam jaringan dengan meningkatkan faktor daya, maka akan berpengaruh juga
pada kemampuan transmisi daya dan kontrol aliran daya.
Selain itu, kapasitor ini bisa meningkatkan stabilitas tegangan dan
mengurangi kerugian jaringan. Berikut ini adalah manfaat dari kapasitor bank
open-rack, antara lain:
1. Bisa mengurangi kehilangan jaringan (Network losses).
2. Untuk meningkatkan stabilitas tegangan.
3. Meningkatkan kualitas daya simpan listrik.
4. Dapat membatasi atau mengurangi biaya dalam penggunaan daya reaktif
yang berlebih.

27
5. Bisa meningkatkan kemungkinan muatan (load) di dalam saluran transmisi
dan transformator.

Gambar 3.7 Bank Kapasitor Open-rack

Bank Kapasitor Pole Mounted (Dipasang di Tiang)


Tidak jauh dari namanya, jenis bank kapasitor ini digunakan pada tiang
listrik yang berfungsi dalam memberikan dukungan tegangan. Selain itu, bank
kapasitor ini dapat mengurangi terjadinya kehilangan sistem (losses system) dan
meningkatkan daya dalam sistem penyaluran.

Gambar 3.8 Bank Kapasitor Pole Mounted (Dipasang di Tiang)

28
3. Perhitungan Faktor Daya
Untuk mendapatkan gambaran secara jelas dari pengaruh turunnya Faktor
Daya Turbin Uap (Cos Ø) dapat dilihat dari perhitungan berikut :
Faktor Daya Turbin Uap turun dari 0,95 menjadi 0,8
C = Daya Reaktif (loss power) dalam satuan KVA
I = Arus listrik dalam satuan Ampere
W = Daya Total
Maka : P = √3 x V x I x Cos Ø (KW) .................................. (3.13)
P = W x Cos Ø (KW) .................................. (3.14)
C = √(W² -P²) (KVAR).............................. (3.15)
ILoss = I2 – I1 (Ampere) ............................ (3.16)
WLoss = W2 – W1 (KVA) ................................ (3.17)
C = C2 – C1 (KVAR) .............................. (3.18)

4. Perhitungan Bank Kapasitor Hubung Delta dan Star


Pada sistem tiga fasa, rangkaian hubungan kapasitor dapat berupa hubung
delta dan hubung Star. Bila daya reaktif dari kapasitor tiga fasa diketahui , maka
besarnya kapasitansi dari kapasitor dapat dihitung, baik hubungan delta maupun
Star.
Sehingga daya reaktif (kapasitor bank) yang diperlukan adalah:
Qc = P (tan φ1 - tan φ2 ) ...................................................... (3.19)
Qc = Kompensasi Daya Reaktif
Hubungan Delta
Perhitungan Kapasitas Kapasitor Untuk Hubung delta adalah :
𝑄𝑐 𝑄𝑐
Cdelta = = ............................................... (3.20)
3 × 𝑉 2 ×𝜔 3 × 𝑉 2 ×2𝜋 × 𝑓

29
Gambar 3.9 Kapasitor Hubung Delta
Hubung Star
Perhitungan kapasitas kapasitor hubungan Star :
𝑄𝑐 𝑄𝑐
CStar = = .......................................................... (3.21)
𝑉2 ×𝜔 𝑉2 ×2𝜋 × 𝑓

Gambar 3.10 Kapasitor Hubung Star

5. Power Factor (PF) Regulator


Power Factor (PF) Regulator merupakan peralatan yang berfungsi untuk
mengatur kompensasi kapasitor agar daya reaktif yang akan disupply ke jaringan
atau sistem dapat bekerja sesuai kapasitas yang dibutuhkan. Acuan pembacaan
besaran arus dan tegangan pada sisi utama maka daya reaktif yang dibutuhkan dapat
terbaca dan regulator inilah yang akan mengatur kapan dan berapa daya reaktif yang
diperlukan. Peralatan ini mempunyai bermacam macam step dari 6 step, 12 step
sampai 18 step.
Bertambahnya beban yang mengandung beban induktif antara lain lampu
mercury, motor-motor listrik, AC, maka dalam modul akan mendeteksi Kva

30
menjadi lebih besar maka step-step kontaktor yang diaktifkan regulator akan masuk
memberikan masukan daya reaktif yang dibutuhkan. Sebaliknya, apabila beban
berkurang maka nilai VAR yang di suplai kapasitor menjadi berlebihan, hal ini akan
dideteksi oleh regulator dan segera mengurangi pasokan kapasitor sehingga power
factor menjadi seimbang kembali. Peralatan tambahan yang biasa digunakan pada
panel kapasitor antara lain :
1. Selektor auto – off – manual yang berfungsi memilih sistem operasional auto dari
regulator atau manual dari push button.
2. Push button on dan Push button off yang berfungsi mengoperasikan magnetic
contactor secara manual.

31
BAB IV
ANALISIS PENURUNAN COS PHI DENGAN MENENTUKAN
KAPASITAS KAPASITOR BANK PADA PEMBANGKIT TENAGA
LISTRIK PABRIK KELAPA SAWIT PTPN V SEI PAGAR

4.1 Spesifikasi Generator Turbin Uap, Bank Kapasitor dan Kontroller Bank
Kapasitor
4.1.1 Berikut ini adalah data-data sebuah Generator Turbin Uap
Kapasitas Daya (W) = 706 KVA
Tegangan Kerja (V3Ø) = 380 Volt
Frekwensi (f) = 50 Hz
Faktor Daya Pembangkit = 0.95
Arus (I) = 960 Ampere
Daya Effektif (P) = 600 KW

Gambar 4.1 Turbin Uap

32
4.1.2 Spesifikasi Bank Kapasitor
Tipe = SC – N5
Seri = BW125SAG
Model = G – Line Protection
Jumlah Bank Kapasitor = 12 Unit
Kapasitas Maksimal Motor (380 – 440 V) = 55 KW
Arus (380 – 440 V) = 105 Ampere
Arus Thermal = 150 Ampere
Kapasitas Pemutusan = 36 kA
Ukuran Bingkai = 125 AF

Gambar 4.2 Bank Kapasitor

4.1.3 Spesifikasi Kontroller Bank Kapasitor


Spesifikasi
Tegangan sampel = 400VAC 10% ± (Dapat disesuaikan: 220VAC,
440VAC)
Sampling saat ini = 150mA~5A
Frekuensi yang dinilai = 50/60Hz ± 5%
Pencegahan koneksi = 150 mA
Tegangan berlebih = 400 V~456 V (nilai prasetel di pabrik: 430 V)
Mode operasi = Operasi manual
Maks. konsumsi daya = 15 W
Kapasitas titik kontak keluaran= 5A/230V (atau 3A/400V)
Berat Sekitar = 1,5 Kg

33
Gambar 4.3 Kontroller Bank Kapasitor

JKF8 Pengontrol Kompensasi Daya Reaktif adalah pengontrol yang dapat


membuat kompensasi untuk daya reaktif.
Fitur :
1. Dengan kontrol gabungan pada daya reaktif dan faktor daya, input yang andal
dapat dipastikan di bawah beban rendah, dan switching lonjakan dapat dicegah.
2. Tampilan status jaringan secara real-time, termasuk parameter seperti faktor
daya, tegangan, arus, daya aktif, dan daya reaktif, dll.
3. Polaritas sinyal sampling dapat diidentifikasi secara otomatis. Oleh karena itu,
tidak perlu khawatir tentang koneksi yang salah dengan polaritas terbalik.
4. Dalam hal tegangan jaringan tenaga listrik lebih rendah dari 300 V, atau melebihi
nilai perlindungan tegangan berlebih yang telah ditetapkan sebelumnya, bank
kapasitor yang terhubung adalah secara otomatis dan cepat (5 detik) terputus secara
bertahap, dan nilai tegangan akan ditampilkan.
5. Jika sinyal dari kumparan sekunder transformator arus lebih kecil dari 150 A,
pengontrol akan mencegah kapasitor lagi dari terhubung,sementara itu, secara
otomatis dan cepat (5 detik) lepaskan bank kapasitor yang terhubung secara
bertahap.

34
Gambar 4.4 Wiring Diagram

4.2 Menghitung Besar Arus Pada Faktor Daya


Besarnya Arus Listrik (I) yang mengalir untuk kedua kondisi Faktor Daya
Generator, sebagai berikut :
Untuk Cos Ø = 0,95
Maka :
P = √3 x V x I x Cos Ø
600.000 = 1,732 x 380 x I x 0,95
I = 600.000 / (1,732 x 380 x 0,95)
I = 960 Ampere

Untuk Cos Ø = 0,8


Maka :
P = √3 x V x I x Cos Ø
600.000 = 1,732 x 380 x I x 0,65
I = 600.000 / (1,732 x 380 x 0,80)
I = 1140 Ampere

35
4.3 Menghitung Daya Total
Besarnya Resultan Daya (Daya Total = W), sebagai berikut :
Untuk Cos Ø = 0,95
Maka : P = W x Cos Ø
600 = W x 0,95
W = 632 KVA

Untuk Cos Ø = 0,8


Maka : P = W x Cos Ø
600 = W x 0,8
W = 750 KVA

4.4 Menghitung Daya Reaktif


Besarnya daya Reaktif C (kVAR), sebagai berikut :
Untuk Cos Ø = 0,95
Maka : C = √(W² – P²)
C = √(632² – 600²)
C = √39.424
C = 198 KVAR

Untuk Cos Ø = 0,8


Maka : C = √(W² – P²)
C = √(750² – 600²)
C = √202.500
C = 450 KVAR

4.5 Menghitung Arus Yang Hilang


Berdasarkan Formulasi diatas dapat diketahui besarnya :
Arus yang hilang :
I Loss = I2 – I1
I Loss = 1140 Amp – 960 Amp
I Loss = 180 Ampere

36
Maka
I Loss = ( 1140 - 960 / 960) x 100 = 19%

Tabel 4.1 Cos Ø = 0,95 dan 0,8 terhadap arus (I)


Besar Cos Ø Arus ( I1) Arus (I2) Daya Hilang
0,95 960 A - 180 A
0,8 - 1140 A

Dari table diatas dijelaskan adanya perbedaan arus yang signifikan dari
perbedaan cos Ø sehingga dapat kita simpulkan bahwa adanya kehilangan arus yang
akan mengakibatkan penurunan daya, sementara daya sangat diperlukan.

Gambar 4.5 Grafik Cos Ø = 0,95 dan 0,8 terhadap arus (I)

4.6 Menghitung Daya Yang Hilang


Daya yang hilang :
W Loss = W2 – W1
W Loss = 750 KVA – 632 KVA
W Loss = 118 KVA
Maka :
W Loss = 750 – 632/ 632 x 100 = 19%

4.7 Kenaikan Daya Reaktif


Kenaikan Daya Reaktif :
C = C2 – C1
C = 450 KVAR – 198 KVAR

37
C = 252 KVAR atau 56 %

Tabel 4.2 Cos Ø = 0,95 dan 0,8 terhadap daya yang ada
Besar Cos Ø Daya Aktif Daya Nyata Daya Reaktif Daya Hilang

0,95 600 KW 632 KVA 198 KVAR 118 KVA

0,8 600 KW 750 KVA 450 KVAR

Dari table diatas menjelaskan adanya perbedaan daya nyata dan daya reaktif
sedangkan daya aktif nya tetap akibat adanya perbedaan cos Ø sehingga dapat kita
simpulkan bahwa adanya kehilangan daya nyata dan meningkat daya reaktif
diakibat turunnnya Cos Ø yang akan mengakibatkan kehilangan daya nyata.

Gambar 4.6 Grafik Segitiga Daya untuk Cos Ø = 0,95

Dari grafik diatas terlihat adanya besar daya yang digunakan baik itu daya
aktif, daya nyata, dan daya reaktif dengan cos Ø = 0,8

Gambar 4.7 Grafik Segitiga Daya untuk cos Ø = 0,8

38
Dari gambar. 4.2 dan 4.3 diatas terlihat adanya perubahan daya nyata yang
lebih besar, begitu juga daya reaktif semakin besar diakibatkan penurunan Cos Ø
= 0,8 sedangkan daya aktif nyata tetap.

Tabel 4.3 Kondisi sebelum dan sesudah kompensasi

Kondisi
Arus (A) Cos Ø P (Watt) Q (VAR) S (VA)

Sebelum Kompensasi 1140 0.8 600 K 450 K 750 K

Sesudah Kompensasi 960 0.95 600 K 198 K 632 K

Selisih 180 0.15 0 252 K 118 K

Dari perhitungan perhitungan diatas, dapat dilihat timbulnya Power Loss


(keborosan Daya) yang diakibatkan turunnya Faktor Daya Generator (Cos Ø) dari
0,95 menjadi 0,8. Hal ini jelas sangat merugikan jika ditinjau dari operasional
sistem kerja pembangkit yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian bagi PKS
(perusahaan).

4.8 Perhitungan Kapasitas Kapasitor Bank


Perhitungan Kapasitas Kapasitor Bank yang dipasang sesuai pada data.
Perbaikan yang diinginkan 0,95 maka :
PF awal
Cos φ1 = 0,8
tan φ1 = 0,75
PF yang inginkan
Cos φ2 = 0.95
tan φ2 = 0. 326
Sehingga daya reaktif (kapasitor bank) yang diperlukan adalah:
Qcap = P (tan φ1 - tan φ2 )
= 600 x 1000 (0,75 - 0,326)
= 600 x 1000 (0,42)

39
= 600 x 420
= 252 kVar

Perhitungan kapasitas kapasitor hubungan Star :


252 ×1000
CStar = = 5,554 μF/Fasa
(380)2 ×2𝜋 ×50

Kapasitor Total :
C Total = 3 x 5,554 µF =16.662 µF

Gambar 4.8 Kapasitor Hubung Star

Perhitungan kapasits Kapasitor Untuk Hubung Segitiga adalah :


252 ×1000
Cdelta = 3× (380)2 ×2𝜋 ×50 = 1,851 μF/Fasa

Kapasitas Total :
CTotal = 3 x 1,851 = 5,553 µF

Gambar 4.9 Kapasitor Hubung Delta

40
4.9 Operasi Bank Kapasitor Pada PTPN V Sei Pagar
Tabel 4.4 Data Riwayat Penggunaan Perjam Bank Kapasitor
Data Riwayat Bank Kapasitor
Senin Jam Cos Ø
06 Maret 2022 08.00 0.90
09.00 0.92
10.00 0.93
11.00 0.94
12.00 0.95
13.00 0.95
14.00 0.94
15.00 0.95
16.00 0.94
17.00 0.94
18.00 0.94
19.00 0.95
20.00 0.95
21.00 0.94
22.00 0.94
23.00 0.94
24.00 0.94
01.00 0.94
02.00 0.94
03.00 0.95
04.00 0.95
05.00 0.94
06.00 0.95
07.00 0.94
Penggunaan dan pemanfaatan bank kapasitor di PTPN V Sei Pagar sangat lah
baik dan optimal.

41
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Power Factor (Faktor Daya) yang juga selalu ditulis sebagai cos Ø,
merupakan bagian yang cukup penting dalam pengoperasian suatu Generator
Listrik. Menurunnya faktor daya (cos Ø) akan berakibat turunnya efisiensi
pembangkit dalam menampung beban kerja serta akan memperbesar kemungkinan
terjadinya kerusakan pada sistem pembangkit. Generator dapat bekerja optimal jika
semua persyaratan parameter kerjanya terpenuhi. Power Loss (keborosan Daya)
yang diakibatkan turunnya Faktor Daya Generator (Cos Ø) dari 0,95 menjadi 0,85.
Hal ini jelas sangat merugikan jika ditinjau dari operasional sistem kerja
pembangkit yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian akibat daya yang
hilang mencapai 19% dan kVAR naik 56 %.
Kapasitas Kapasitor yang dihubungkan Star dan delta dibutuhkan sebesar
16.662 µF dan 5,553 µF. Kerugian daya juga menyebabkan arus listrik (I) yang
mengalir melalui normalnya 960 A menjadi 1140 A sehingga kabel hantaran
menjadi bertambah besar sehingga ukuran kabel yang dibutuhkan juga bertambah
besar. Hal ini akan menyebabkan bertambahnya biaya investasi pemasangan
jaringan kabel.

5.2 Saran
1. Analisis dari kerja praktek yang telah dilakukan diharapkan dapat dijadikan
pelajaran dalam menghitung dan menentukan kapasitas kapasitor bank.
2. Untuk mendapatkan penelitian yang bersangkutan dengan perbaikan faktor
daya sebaiknya mengambil data dengan faktor daya yang besarnya kurang
dari 0,9 untuk dapat lebih mudah menganalisa pengaruh dari penggunaan
kapasitor bank.
3. Pada analisis selanjutnya diharapkan untuk perhitungan kapasitansi kapasitor
bank yang akan digunakan dilakukan dengan software ETAP agar hasil yang
diinginkan jauh lebih tepat dan akurat.

42
DAFTAR PUSTAKA

Arif Billahi, W. (2017). ANALISIS PERUBAHAN NILAI FAKTOR DAYA


TERHADAP PEMASANGAN BANK KAPASITOR PADA UNIT BOILER
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI CEPU. 10(1), 497–505.
Juliawanti, L. (2021). Mengenal Profesi Teknisi Beserta Tugas dan Besaran
Gajinya. PT Lifepal Technologies Indonesia.
https://lifepal.co.id/media/teknisi-adalah/
Noor, F. A., Ananta, H., & Sunardiyo, S. (2017). Pengaruh Penambahan Kapasitor
Terhadap Tegangan, Arus, Faktor Daya, dan Daya Aktif pada Beban Listrik
di Minimarket. Jurnal Teknik Elektro, 9(2), 66–73.
Roza, I. (2018). Journal of Electrical and System Control Engineering Analisis
Penurunan Cos phi dengan menentukan Kapasitas Bank Kapasitior Pada
Pembangkit Tenaga Listrik Pabrik Kelapa Sawit ( PKS ) Decrease Analysis
of Cos phi by determining the Capacitive Capacity of B. 2(1).
Wikipedia. (2021). Daya listrik. Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Daya_listrik.

43
LAMPIRAN

44
45
46
47
48
49
50
Gambar 1. Kontrol Panel Klarifikasi

Gambar 2. Tampak Luar Pabrik

51
Gambar 3. Stasiun Klarifikasi

Gambar 4. Back Pressure Vessel

52
Gambar 5. Boiler

Gambar 6. Elektro Motor Pompa Air

53
Gambar 7. Sludge Draw Tank

Gambar 8. Pompa Air Untuk Boiler

54
Gambar 9. Stasiun Klarifikasi

Gambar 10. Generator Set

55
Gambar 11. Gearbox Turbin Uap

Gambar 12. Sterilizer

56
Gambar 13. Lori

Gambar 14. Tampak Luar Pabrik

57

Anda mungkin juga menyukai