Oleh
AGUSTINUS
NIM: 1507122814
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Nilai Mata Kuliah Kerja Praktek
Dan Syarat Untuk Membuat Tugas Akhir Program Studi Teknik Mesin Jurusan
Teknik Mesin S1
Universitas Riau
Oleh
AGUSTINUS
NIM: 1507122814
AGUSTINUS
NIM: 1507122814
DI SETUJUI OLEH :
Mengetahui,
Kepala Program Studi
Teknik Mesin S1 Fakultas Teknik Universitas Riau
adalah hasil karya sendiri dan bukan jiplakan hasil karya orang lain.
Pekanbaru, 24
Februari 2019
Agustinus
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan laporan kerja praktek di PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Perawang
Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Selama pelaksanaan kerja praktek ini, penulis
memperoleh banyak pengalaman, bertambahnya wawasan, mendapat ilmu dan
dapat pengetahuan seputar dunia kerja serta merasakan suasana dunia kerja, hal
ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak, semoga dibalas dengan kebaikan yang setimpal.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada:
1. ALLAH SWT yang telah memberi karunia dan rahmat-Nya sehingga
dapat melaksanakan kerja praktek ini dengan kemudahan dan tidak kurang
satu apapun.
2. Kedua Orang tua yang telah memberikan do’a dan dukungannya sehingga
penulis menyelesaikan kerja praktek lapangan di PT. Indah Kiat Pulp and
Paper Tbk Perawang.
3. Bapak Dedi Rosa Putra Cupu S.T.,M.Eng.,P.hD selaku dosen pembimbing
kerja praktek.
4. Bapak Mario Martin Tambunan selaku pembimbing kerja praktek di
lapangan.
5. Pak May, pak Novrizal, pak Rudolf , pak Halawa, bang Rendi, yang telah
membantu dalam kerja praktek.
6. Bapak Iwan Kurniawan, S.T., M.T selaku koordinator kerja praktek Prodi
S1 Teknik Mesin Universitas Riau.
7. Bapak Dr. Awaludin Martin, ST.,MT selaku ketua jurusan Teknik Mesin
Universitas Riau.
8. Bapak Asral, ST., M.Sc.,Ph.D selaku Koordinator Prodi S1 Teknik Mesin
Universitas Riau.
i
Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih memiliki
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak. Semoga laporan kerja praktek ini dapat
bermanfaat bagi pembacanya.
(AGUSTINUS)
ii
DAFTAR ISI
iii
2.5.1 Larangan ................................................................................................... 18
2.5.2 Kewajiban................................................................................................. 19
2.9.5 Temperatur............................................................................................ 28
2.10.9 Ujung masuk (inlet) dan ujung keluar (exit) pipa ............................... 38
iv
2.12 Pompa Sentrifugal ...................................................................................... 42
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengolahan Data......................................................................................... 56
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya kerja praktek di PT Indah Kiat Pulp and Paper
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana proses awal hingga proses akhir dari produksi kertas
tersebut.
2. Menghitung efesiensi pompa dan daya pompa pada pompa Sentrifugal.
3. Menganalisa perbandingan efesiensi pompa teoritis dengan efesiensi aktual
pompa yang ada.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dilaksanakannya kerja praktek di PT Indah Kiat Pulp and
paper adalah sebagai berikut :
1. Dapat memperluas wawasan tentang dunia kerja di PT Indah Kiat Pulp and
Paper.
2. Dapat mengetahui masalah sesungguhnya yang terjadi di lapangan.
3. Dapat mengetahui efesiensi dan daya pompa yang diproleh oleh pompa
khususnya pompa Sentrifugal.
2
1. Metode Observasi
Metode pengumpulan data ini dengan mengamati langsung kegiatan yang
berlangsung pada perusahaan
2. Metode Bimbingan/Interview
Mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pimpinan perusahaan atau
karyawan yang bersangkutan dalam rangka melengkapi data yang diperlukan.
3. Studi Literatur
Dalam hal ini, penulis mengumpulkan bahan tulisan dari berbagai sumber
pustaka yang Relay van serta sesuai dengan judul atau materi Kerja Praktek dan
tentunya mendukung dalam penyelesaiaan laporan ini.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
and writing paper) dari Italia. Pada tanggal 14 Desember 1989 pabrik kertas
perawang memproduksi komersial dengan kapasitas 200 ton/hari. Adanya pabrik
kertas ini menjadikan PT IKPP sebagai pabrik pulp dan kertas terpadu. Pada tahun
1989 ini juga dilakukan pembangunan pabrik pulp fase II.
Pada tahun 1991 PT IKPP menjalankan pabrik kertas II yang berproduksi
komersial dengan kapasitas 575 ton/hari. Dengan total produksi 725 ton/hari PT
IKPP merupakan pabrik kertas terbesar dan tercanggih di kawasan Asia Tenggara.
Pada tahun ini juga PT IKPP membeli pabrik kertas Sinar Dunia Makmur yang
berada di Serang pada lokasi KM 76 Jl. Raya Serang Desa Kragilan Kecamatan
Sentul Kabupaten Serang Jawa Barat dengan kapasitas produksi 900 ton/hari.
Pada tahun 1992 dilakukan persiapan dan pembangunan pabrik pulp fase
III yang dimulai dan diuji coba pada akhir tahun 1993. Pabrik pulp fase III (Pabrik
Pulp Making 8) berproduksi komersial dengan kapasitas 1300 adt/hari. Pada tahun
1994 pabrik pulp making I dan Pulp Making II digabungkan dan dimodifikasi
menjadi kapasitas 1200 adt/hari sehingga kapasitas total produksi menjadi 2500
adt/hari. Pada tahun 1995 dilakukan pembangunan fase IV pabrik pulp. Pada
tanggal 16 November 1995, PT IKPP dipercaya memegang sertifikat ISO 9002
mengenai manajemen mutu yang berlaku selama 3 tahun.
Pada bulan Desember 1996 pabrik pulp fase V (Pulp Making 9)
berproduksi komersial dengan kapasitas 1600 adt/hari sehingga kapasitas total
menjadi 4100 adt/hari.
Pada bulan November 1997 PT IKPP kembali memperoleh sertifikat ISO
14.001 mengenai sistem lingkungan, maka tanggal 25 Juni 1998 ditetapkan
kewajiban memakai helm jika memasuki pabrik. Pada tanggal 11 september 1998
PT IKPP dipercaya memperoleh sertifikat Sistem Menajemen Kesehatan dan
keselamatan kerja (SMK3) dari PT Sucipindo. Pada bulan ini juga pabrik kertas
fase III (Pabrik kertas 9) beroperasi dengan kapasitas 1600 ton/hari. Dengan
demikian kapasitas produksi total pulp 4500 adt/hari dan kertas 2125 ton/hari.
Pada tahun 2006 – 2007 Pulp making 9 memodifikasi proses chip feeding dengan
menambah IMPBIN sehingga kapasitas produksi bertambah menjadi 3500
adt/hari. Ditambah produksi dari Pulp making 8 pada tahun 2012 sekitar 2000
adt/hari, pulp making 1A sekitar 650 adt/hari dan pulp making 2 sekitar 550
6
adt/hari. Maka kapasitas produksi pulp total PT IKPP terpasang saat ini sekitar
6700 adt/hari, 201.000 adt/bulan, dan 2.412.000 adt/tahun.
Kota perawang terletak antara 0o32’- 0o51’ Lintang Utara dan 101o28’ –
101o52’ Bujur Timur. Ketinggian dari pernukaan laut antara 0,5-5 meter dengan
suhu udara sekitar 22oC sampai 33oC. Wilayah Perawang seperti halnya wilayah
Siak pada umumnya terdiri dari dataran rendah dan stuktur tanah yang cendrung
podsolik merah kuning dari batuan dan aluvial endapan serta tanah organosol
yang gley humus dalam bentuk tanah rawa-rawa atau tanah bawah (gambut).
Bentuk wilayahnya lebih kurang 75% datar sampai berombak dan 25% berombak
sampai berbukit.
7
Wilayah lain yang berbatasan dengan kota Perawang antara lain :
1. Sebelah utara : Kecamatan Mandau, Minas
2. Sebelah selatan : Kecamatan Kerinci Kanan, Pekanbaru
3. Sebelah barat : Kecamatan minas
4. Sebelah timur : Kecamatan Sei, Mandau, Kecamatan Koto Gasib
PT IKPP merupakan sektor industri yang menjadi motor penggerak
perekonomian dominan di Perawang dan juga sektor andalan bagi Kabupaten
Siak. Sehingga pantas disebut daerah industri.
8
6. Administration Unit
a. Public Relation Department
b. General Affairs Department
c. Industrial Safety Department
d. Security Risk Management Department
7. Mill Human Resources Divisoin
a. People Development Department
b. Human Resources Operation Department
c. Industrial Relation Department
8. Warehouse & Supply Division
a. General Material Department
b. Raw Material Department
c. Procurement Department
9. Project SupportingDivision
a. Project Mechanical Department
b. Design Department
c. Civil Work Department
10. Pulp Production Division
a. Pulp Making-1 Department
b. Pulp Making-2 Department
c. Pulp Machine Department
11. Power Division
a. Power Boiler Department
b. Power Generating Department
12. Chemical & Enviromental Division
a. Chemical Making Department
b. Chlorine Alkali Department
c. Water Supply Department
d. Environmental Protection Department
13. Recovery Boiler Division
a. Recovery Boiler-01 Department
b. Recovery Boiler-02 Department
9
c. Recauticize Department
14. Mechanical Maintanance Division
a. Pulp Corrective & Preventive Department
b. Power Corrective & Preventive Department
c. Chemical Recovery Corrective & Preventive Department
d. Chemical Water Corrective & Preventive Department
e. Wood Corrective & Preventive Department
f. Workshop Department
g. Engineering Predictive Center Department
15. Electric & Instrument Division
a. Fiber Line Electric & Instrument Department
b. Power Plant Electric & Instrument
c. Chemical & Water Electric & Instrument Division
d. Automation & Analyzer Department
16. Bussines Unit
a. Quality Control Department
17. Paper Production Division
a. Paper Production-01 Department
b. Paper Production-02 Department
c. Paper Production-03 Department
d. Paper Production-04 Department
e. Chemical Department
18. Finishing, Converting & Packaging Division
a. Paper Finishing-01 Department
b. Paper Finishing-02 Department
c. Paper Finishing-03 Department
d. Paper packaging Department
19. Paper Maintenance Division
a. Paper Maintenance Mechanical Department
b. Paper Project Department
c. Finishing Maintenance Department
d. Technical Support Department
10
e. Paper Maintenance Electrical Department
f. Paper Maintenance Instrument Department
20. Paper Sales & Marketing Division
a. Marketing Intelligent Department
b. Region 1
c. Region 2
d. Region 3
e. Prod. Planning & Invent. Control
21. BMC Division
a. Bussines & Information Control Department
b. Harbour Department
c. Container Handling Department
d. Pulp Warehouse Department
e. Paper Warehouse Department
22. Wood Preparation Division
a. Raw Wood Department
b. Pallet Production Department
c. Wood Preparation 02 Department
d. Wood Preparation 08 Department
e. Wood Preparation 09 Department
Secara umum jenjang jabatan yang dimiliki oleh PT. Indah Kiat Pulp &
Paper,Tbk tergolong pada digram satu garis. PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk
ini dikepalai oleh Presiden Direktur. Jenjang jabatan dari atas secara umum
sebagai berikut:
a. Kepala Divisi.
b. Wakil Kepala Divisi.
c. Kepala Departement.
d. Wakil Kepala Departement.
e. Kepala Seksi.
f. Wakil Kepala Seksi .
g. Kepala Shift.
h. Wakil Kepala Shift .
11
i. Kepala Regu.
j. Wakil Kepala Regu.
k. Karyawan Terampil Khusus.
l. Karyawan Terampil.
m. Operator.
Penjelasan Struktur Organisasi MTD :
Divisi MTD (Maintanance Division) terdiri dari 5 group kerja dan 10 unit
diabawah divisi MTD. 5 group Kerja di divisi MTD terdiri dari :
12
2. ADMINISTRATION
Adapun tugas dari administrasi adalah sebagai berikut :
a. Admin e-office.
1. E-overtime (menginput data lembur karyawan di Divisi MTD).
2. E-leave (penginputan jatah cuti, dan cuti).
3. E-visitor (menginput data kehadiran tamu).
4. E-payment (menginput proses pembayaran project ke accounting).
5. Document training (mengingput dokumen training)
b. Aplication Portal.
1. Untuk menginput data peminjaman alat berat.
c. E-Travel.
1. Untuk menginput dinas luar.
d. SRM.
1. Untuk reservasi pengambilan barang.
13
4. SAP-PM & TRAINING
Adapun tugas dari group ini adalah sebagai berikut :
a. Coordinator SAP-PM
Mengkordinir aktivitas maintenance peralatan electrik dan instrument.
b. Coordinator Training, mengadakan dan memfasilitasi pembelajaran tentang
pengetahuan dan keahlian yang berkaitan dengan pekerjaan agar dapat
bekerja dengan sangat baik demi kemajuan perusahaan.
Tenaga Kerja
Rekruitment tenaga kerja dilakukan oleh PT IKPP untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kerja yang tepat dan sesuai. Tenaga kerja ini di bedakan
menjadi dua golongan yaitu karyawan tetap dan mitra kerja.
Karyawan Tetap
Karyawan ini menerima gaji tiap bulan sesuai pengaturan gaji dari
perusahan dan menerima tunjangan serta premi. Karyawan tetap di bagi dua yaitu
karyawan shift dan karyawan nonshift. Karyawan tetap juga dibagi menjadi
karyawan lokal dan karyawan asing. Jumlah total karyawan PT IKPP adalah
kurang lebih 10.000 jiwa belum termasuk mitra kerja.Karyawan tetap mempunyai
batas umur maksimal 55 tahun. Setelah itu karyawan pensiun dan mendapat
pesangon dari perusahaan. Untuk karyawan asing batas umur tidak terlalu
15
diperhatikan. Dalam hal salary karyawan asing digaji dengan mata uang dolar
Amerika Serikat. Di PT IKPP karyawan asing cendrung berasal dari negara
Taiwan, Malaysia, India, dan China.
Mitra Kerja
Mitra kerja merupakan subkontraktor yang bekerjasama dengan PT
IKPP.Dalam sistem rekruitment dilaksanakan seleksi, baik itu seleksi tes dan
wawancara. Selanjutnya adalah proses penempatan pada jabatan yang baru dan
atau berbeda. Dalam lingkungan PT IKPP telah berdiri tiga sarikat kerja (SP) yang
berfungsi menyerap aspirasi karyawan. SP yang terkenal antara lain SP IKPP, SP
IKPP Raya, dan SP IKPP Kahutindo.
Berdasarkan level jabatan, PT IKPP memiliki 16 level jabatan antara lain
sebagai berikut.
Tabel 2. 1 Level Karyawan PT IKPP Perawang
16
Waktu Kerja dan Sistem Control Kerja Karyawan
Karyawan tetap non shift dan mitra kerja memiliki hari kerja mulai dari
hari senin sampai jumat, hari sabtu dan minggu libur. Waktu kerja 8 jam dimulai
dari jam 7 pagi sampai jam 17.00, dengan istirahat mulai dari jam 11.00 sampai
jam 13.00. Khusus untuk hari jumat istirahat dimulai dari jam 11.30 sampai jam
13.30. Karyawan tetap shift memiliki 4 waktu shift yaitu :
1. Jam 23.00 – 7.00
2. Jam 7.00 – 15.00
3. Jam 15.00 – 23.00
4. Off (Istirahat)
Untuk menjaga disiplin karyawan dan semangat karyawan PT IKPP
menjalankan prisip reward and punishment. Reward diberikan dalam bentuk
premi dan perlombaan inovasi antara departemen. Punishment diberikan atas
pelanggaran-pelanggaran terkait dengan proses kerja dan pelanggaran lalu lintas
di dalam pabrik. Pelanggaran proses kerja antara lain pelanggaran jika telat
maupun meninggalkan lokasi kerja tanpa izin, pelanggaran safety jika tidak
memakap alat pengaman diri (Helm dan sepatu safety) dan pelanggaran terhadap
kualitas kerja yang buruk. Disetiap lokasi strategis pabrik selalu di pasang kata-
kata penyemangat karyawan dan peringatan keselamatan diri.
Pelanggaran dapat berupa denda langsung ditempat, pemotongan gaji
sesuai pelanggaran yang dikenalakan, maupun surat peringatan. Sedangkan premi
ditambahkan pada tanggal 25 setiap bulannya bedasarkan persen target kerja yang
dicapai.
Fasilitas Karyawan
Karyawan tetap PT IKPP mempunyai fasilitas memadai dalam hal
sandang, pangan, dan papan. Dalam hal sandang, karyawan PT IKPP mendapat
dua buah baju dalam setahun, sepatu safety, dan masker anti ClO2. Untuk sepatu
safety dan masker diberikan secara optional tergantung keperluan. Dalam hal
pangan, karyawan indah kiat mendapat tunjangan susu, telur, dan beras setiap
bulannya. Dalam hal papan, karyawan lajang mendapatkan tempat tinggal
asrama karyawan atau mess. Fasilitas asrama antara lain, kamar, tempat tidur,
17
bangku, meja, dan sebuah exhaust udara. Fasilitas di dalam asrama karyawan
antara lain terdapat rumah ibadah, keamanan, dan kolam renang. Sedangkan
untuk karyawan tetap senior yang sudah menikah diberikan tawaran KPR (Kredit
Perumahan Rakyat) PT IKPP atau diberikan uang perumahan ditempat lain. PT
IKPP mempunyai 2 buah unit KPR yaitu KPR 1 dan KPR 2. Setiap KPR memiliki
fasilitas keamanan, ruang bermain, tempat olahraga, dan tempat ibadah. Setiap
karyawan mempunyai asuransi kesehatan untuk dirinya dan keluarganya.
PT. IKPP mempunyai kelembagaan ekonomi dan pendidikan untuk para
karyawannya. Untuk lembaga ekonomi PT IKPP terdapat Koperasi karyawan dan
lembaga pendidikan terdapat Yayasan Persada Indah yang mengurusi SD, SMP,
dan SMK.
18
12. Tidak dibenarkan masuk/memasukkan lawan jenis ke kamar mess kecuali
karena tugas.
13. Tidak dibenarkan merubah dan merusak fasililtas mess.
14. Tidak dibenarkan memasak atau menggunakan alat pemasak mess.
15. Tidak dibenarkan mencoret-coret dinding mess.
16. Tidak dibenarkan mengenakan pakaian karyawan PT. IKPP, PT. AA dan
pakaian kontraktor yang ada dalam pabrik kecuali pakaian praktek dari
sekolah.
Kewajiban
1. Patuh dan taat pada peraturan yang berlaku, menjaga norma dan etika
sopan santun serta menjaga nama baik almamater.
2. Mematuhi tata tertib dan aturan keselamatan keja yang berlaku di
perusahaan.
3. Hadir tepat waktu di lokasi kerja sesuai dengan jam kerja non-shift.
4. Memakai dan merawat Kartu Tanda Pengenal (KTP) dan helm yang
dipinjamkan oleh Departemen HD.
5. Berpakaian rapi, bersih, sopan dan memakai sepatu.
6. Patuh, sopan dan santun terhadap pembimbing dan karyawan lainnya.
7. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan intruksi pembimbing dan tidak
dibenarkan menggangu teman maupun orang lain yang sedang bekerja.
8. Membersihkan lokasi kerja setiap kali selesai melakukan kegiatan.
9. Mengisi dan menyerahkan lembaran monitoring setiap Minggu selama
kegiatan PKL berlangsung ke Departemen HD.
10. Mengurus surat izin ke Departemen HD paling lambat sehari sebelumnya
setiap kali akan meninggalkan lokasi pabrik.
11. Menunjukkan surat keterangan sakit dari dokter apabila tidak bisa hadir
PKL karena sakit.
12. Membuat dan menyerahkan laporan surat pelaksaan PKL berakhir.
13. Menjaga dan memelihara kebersihan mess.
14. Mengisi dan mengajukan form tidak form tidak menempati mess pada saat
PKL berakhir atau yang bersangkutan keluar mess.
19
15. Mengembalikan Kartu Tanda Pengenal (KTP), helm, laporan dan semua
investasi perusahaan yang dipinjam sesuai dengan kondisi semula.
16. Mengganti dan/atau memperbaiki kerusakan pada mess dan lingkungan
mess yang ditempati.
17. Mengganti biaya denda atas keusakan/kehilangan Kartu Tanda Pengenal
(KTP), helm, dan semua inventaris perusahaan yang dipinjam, dengan
perincian : kehilangan KTP Rp. 30.000 dan kehilangan helm diganti helm
yang sama dengan yang di terima sebelumnya.
18. Bagi yang membawa motor masuk ke dalam pabrik, pemilik motor wajib
mengisi formulir data identitas motor yang disediakan oleh Departemen
HD, pastikan surat kendaraan bermotor lengkap dan memiliki SIM.
19. Sebelum membawa motor masuk ke dalam pabrik, pastikan menggunakan
kaca spion ganda.
Patuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada di dalam lokasi pabrik.
Makna logo PT. Indah Kiat Pulp And Paper adalah gabungan antara logo
Sinarmas dan Indah Kiat, dimana logo Sinarmas adalah komposisi keseimbangan
yang simetris, dan merupakan keseimbangan antara bentuk Yin dan Yang, bentuk
Wu Xing, dan warna Wu Xing. Sedangkan untuk gambar daun hijau pada IKPP
nya adalah identik dengan alam hijau, dimana sumber bahan pokok dari
pembuatan kertas adalah dari kayu.
20
2.7 Proses Produksi PT Indah Kiat Pulp and Paper
Pembuatan pulp di PT. Indah Kiat Pulp and Paper terdiri dari beberapa
tahapan proses antara lain logging, loading and unloading, wood chip
preparation, cooking, washing, screening, and oxygen delignification, bleaching,
dan pulp machine.
a. Logging, Loading, dan Unloading
Tahap ini merupakan tahap pertama persiapan bahan baku setelah melalui
eksploitasi suatu hutan homogen atau hutan heterogen. Proses logging, loading,
dan unloading ini mempunyai beberapa tahapan.
1. Timber Crussing (Penjelajahan Tegakan) adalah untuk mendapatkan
data mengenai massa kayu dan lokasi pohon.
2. Felling (Penebangan) dilakukan oleh regu penebang yang terdiri dari
5-10 prang dengan menggunakan gergaji mesin. Gergaji mesin yang
digunakan adalah Chain Saw Hisquarna. Rata-rata setiap operator
dapat memotongkurang lebih 10 per hari.
21
b. Wood Chip Preparation (Wood Yard)
Wood Yard adalah unit proses persiapan bahan baku yang bertujuan
untuk menghasilkan chip kayu yang sesuai untuk kualitas digester cooking. Unit
ini tebagi atas beberapa tahapan yaitu wood storage, slasher deck, infeed
conveyor, debarking, chippping, chip storaging, chip screening/rechipping dan
bark handling. Berikut proses pengolahan kayu dari wood storage hingga chip
pile.
1. Wood Storage
Wood Storage adalah tempat penyimpanan gelondongan kayu di udara
terbuka yang berlokasi di unit persiapan kayu (wood preparation). Kayu
disimpan terpisah sesuai dengan jenis kayu dan diletakkan secara
berderet dari tumpukan kecil sampai ketumpukan besar.
2. Slasher Deck
Gelondongan dari wood storage dikirim ke slasher deck. Slasher
deck ini dilengkapi dengan alat pemoong yang disebut circulation saw
yang fungsinya untuk memotong gelondoongan yang panjangnya
melebihi 3 m. Ukuran panjang yang dikehendaki adalah 2-3 m. Hal ini
untuk menyesuaikan ukuran gelondongan yang akan diolah di
derbaking.
3. Infeed Conveyor
Infeed Conveyor adalah alat pengiriman gelondongan dari
slasher deck ke sistem pemisahan kulit kayu (derbaking drum).
Penggunaan infeed conveyor bertujuan untuk menghasilkan pengisian
batang kayu yang optimum dan menjamin pembukaan kulit kayu
secara efisien serta kehilangan kayu minimum.
4. Derbaking (Pengulitan)
Derbaking adalah proses pemisahan kult kayu. Kulit kayu harus
dipisahkan karena akan mempersulit dalam proses pembuatan pulp,
yait banyak mengkonsumsi bahan kimia pemasak dan meyebabakna
bintik-bintik hitam pada pulp yang dihasilkan.
22
5. Chipping (Penyerpihan)
Penyerpihan betujuan untuk menghasilka spesifikasi mutu chip
yang diperlukan untuk pemasakan pulp dan peralatan-peralatan proses.
Ukuran chipper dapat disesuaikan dengan diameter pisau cakram yang
digunakan yaitu berkisar 2.200-3.700 mm dan jumlah pisau antara 8-
16.
6. Chip Screening (Penyaringan Chip)
Merupakan area yang mengklasifikasikan chip berdasarkan
ukurannya dan mendistribusikan untuk proses pemasakan. Tujuan
pemisahan chip disini adalah agar diperoleh ukuran chip yang seragam
dispersi bahan kimia pemasak akan merata dan hasil pemasakan
merata.
7. Chip Storaging (Penyimpanan Chip)
Tujuaanya adalah apabila ada masalah di wood room, stok chip
telah ada dan tidak akan mengganggu produksi.
8. Bark Storage (Penyimpanan Kulit Kayu)
Bark Storage adalah tempat penyimpanan kulit kayu sebagai
bahan bakar power boiler. Kulit kayu yang ada di bark storage
merupakan kulit kayu yang berasal dari wood room dan fine hasil
penyarinagn chip di chip screening. Alat transportasi untuk membawa
kulit kayu dan fine ini adalaha conveyor.
\
c. Cooking
Tujuan dari pemasakan disini adalah menghilangkan ligin yang mengikat
fiber dengan menggunakan bahan kimia. Fiber disini mengandung selulosa yang
dijaga agar tetap panjang. Metode yan digunakan untuk menghasilkan pulp di PT
Indah Kiat Pulp and Paper adalah craft pulping.
Proses sulfat menggunakan white liquor yang merupakan campuran antara
natrium hidroksida dan natrium sulfat. Natrium hidroksida akan mendegradasi
lignin sedangkan natrium sulfat akan mempercepat laju reaksi dan menurunkan
23
kemungkinan degradasi selulosa karena penggunaan natrium hidroksida.
Temperatur normal yang digunakan pada craft pulping adalah 150-170 oC.
Lignin yang tertinggal pada fiber dinyatakan dengan bilangan kappa atau
kappa number. Lignin akan menyebabkan pulp yang dihasilkan berwarna kuning.
Kappa number sebelum memasuki proses bleaching bekisar 14-20 untuk
hardwood dan 20-30 untuk softwood.
e. Bleaching
Bleaching merupakan tahapan akhir dari proses fiberline, dimana
padatahap ini dilakukan pemutihan pulp. Tujuan dari proses bleaching adalah
untuk memutihkan pulp sehingga dicapai brightness yang telah ditetapkan,
dengan kekuatan pulp yang tetap tinggi. Selain itu juga untuk mengurangi dirt
yang terdapat pada pulp. Tipe bleaching yang digunakan di PT. Indah Kiat Pulp
and Paper adalah ECF (Elemental Chlorine Free) dengan tahapan D0, E0, D1 dan
D2. Bleaching tipe ini menggunakan klorin dioksida sehingga lebih ramah
24
terhadap lingkungan bila dibandingkan dengan bleaching yang menggunakan
klorin. Sebelum dilakukan proses bleaching, pulp yang akan di proses harus
memenuhi beberapa persyaratan terlebih dahulu, antara lain pH, soda loss rendah
serta brightness yang cukup tinggi. Hal ini dilakukan untuk menghemat bahan
kimia pada proses bleaching.
f. Pulp Machine
Pulp machine adalah mesin-mesin yang digunakan pada proses akhir
pembuatan pulp. Tujuan dari adanya pulp machine adalah untuk mengubah bentuk
suspensi pulp menjadi lembaran pulp kering tanpa merusak struktur dan formasi
dari serat. Selain itu adalah agar mudah dalam handling dan transportasi untuk di
jual kepada konsumen. Pulp machine merupakan tahapan terakhir dari proses
produksi pulp. Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting di dalam industri
pulp. Proses didalam pulp machine ini terbagi dalam dua proses, yaitu wet end
dan dry end. Proses wet end dimulai dari LC (low consistency) tank sampai ke
head box. Sedangkan proses dry end dimulai dari fourdrinier menuju dryer.
Tujuan dari proses wet end adalah untuk meningkatkan kebersihan dari pulp atau
membuang dirt count dari pulp. Sedangkan tujuan dari proses dry end sendiri
adalah untuk membentuk pulp menjadi lembaran tanpa mengganggu brightness
dan sifat pulp.
.......................................... (1)
SGgas = ..............................................(2)
SGcairan = .......................................(3)
= ..............................................(4)
Dimana:
= berat jenis (N/m³)
P = kerapatan zat (kg/m³)
g = percepatan gravitasi = 9.81 m/s²
= volume (m³)
27
..................................................................(5)
Ph = = pgh............................................. (6)
2.9.5 Temperatur
Temperatur berkaitan dengan tingkat energi internal dari suatu fluida.
Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk
28
perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi
atom-atom penyusun benda, makin tinggi temperatur benda tersebut. Temperatur
diukur dengan alat termometer. Empat macam termometer yang paling dikenal
adalah Celsius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin.
2.9.6 Kekentalan (Viscosity)
Viskositas atau kekentalan merupakan sifat fluida yang menentukan
besarnya ketahanan fluida terhadap tegangan geser. Pada dasarnya viskositas
terjadi karena adanya gesekan antar lapisan fluida yang berdekatan ketika
bergerak melintasi satu sama lain atau gesekan antara fluida dengan wadah tempat
ia mengalir. Pada cairan, viskositas disebabkan oleh gaya kohesif antara molekul
molekulnya sedangkan gas, berasal tumbukan diantara molekul-molekul tersebut.
29
tersebut dilakukan menginjeksikan zat pewarna ke dalam pipa yang dialiri fluida
dengan kecepatan rata-rata tertentu seperti Gambar 2.11 dibawah ini:
.......................................................(7)
Dimana:
Re = Bilangan Reynold (tak berdimensi)
V = kecepatan rata-rata (ft/s atau m/s)
D = diameter pipa (ft atau m)
v = viskositas kinematik (m²/s)
Pada Re < 2300, aliran bersifat laminer.
Pada Re > 4000, aliran bersifat turbulen.
Pada Re = 2300 - 4000 terdapat daerah transisi, dimana aliran dapat
bersifat laminer atau turbulen tergantung pada kondisi pipa dan aliran.
30
ṁ1 =ṁ2
ρV1A1 = ρV2A2
Untuk fluida Inkompressibel:
ρ1= ρ2
Jadi,
V1A1 = V2A2
Q1 = Q2. ................................................... (8)
Dimana:
ṁ = laju massa fluida (kg/s) Q = debit aliran (m³/s)
V = kecepatan aliran fluida (m/s)
A = luas penampang dalam pipa (m²)
31
viskos menyebabkannya tetap menempel pada dinding pipa (kondisi lapisan batas
tanpa-slip). Hal ini berlaku baik jika fluidanya adalah udara yang relatif invicial
maupun minyak yang kental. Jadi, sebuah lapisan batas (boundary layer) dimana
efek viskos menjadi penting dihasilkan di sepanjang dinding pipa. Sehingga profil
kecepatan awal berubah menurut jarak x sepanjang pipa, sampai fluidanya
mencapai ujung akhir dari panjang daerah masuk, bagian (2), dimana setelah di
luar itu profil kecepatan tidak berubah lagi menurut x. Lapisan batas telah
bekembang ketebalannya sehingga mengisi pipa sepenuhnya. Efek viskos sangat
penting di dalam lapisan batas. Sedangkan efek viskos fluida di luar lapisan batas
(dalam inti inviscid) dapat diabaikan.
Aliran antara (2) dan (3) disebut aliran berkembang penuh (fully develoved
flow). Selanjutnya aliran tersebut terganggu oleh belokan, katup dll. Di luar
gangguan tersebut aliran secara bertahap mulai kembali ke karakternya
berkembang penuhnya. Di daerah inilah gradien tekanan dan gaya geser
menyeimbangkan satu sama lain dan aliran terus dengan profil kecepatan konstan.
Gradien tekanan tersebut tetap konstan.
Di daerah masuk (Entrance Region) fluida melambat. Dengan demikian,
daerah tersebut ada keseimbangan antara gaya inersia, gaya tekan dan gaya geser.
Dan gradien tekanannya tidak konstan.
33
Ʈ= ................................................(9)
.................................................................(12)
Gambar 2. 7 Distribusi tegangan geser aliran fluida dalam pipa dan profil
kecepatan khusus
.....................................................(13)
34
Dimana Vc adalah kecepatan garis tengah. Profil kecepatan ini diplot
dalam pada Gambar diatas. Profil ini adalah parabola dalam koordinat radial r,
memiliki kecepatan maksimal Vc di tengah pipa, dan kecepatan minimum (nol) di
dinding pipa tersebut.
Untuk profil kecepatan sebagai fungsi tegangan geser dinding :
.....................................................(14)
.............................................(15)
Kecepatan fluida dalam aliran pada suatu titik dapat dianggap sebagai
waktu rata-rata dari kecepatan fluida. Jadi jika u = u (x,y,z,t) adalah komponan
kecepatan fluida sesaat di beberapa titik, maka nilai waktu rata-rata, ū, adalah:
ῦ= ∫ ..............................(16)
35
Dalam konsep tegangan geser untuk aliran turbulen, ini tidak sebanding
dengan gradien kecepatan waktu rata-rata (τ ≠ µ dū /dy). Aliran ini juga berisi
kontribusi yang disebabkan oleh fluktuasi acak dari komponen kecepatan.
Tegangan geser turbulen dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:
turb = P ² ( ) ...........................................(17)
( ) ...........................................(18)
Dimana hl adalah head loss antara bagian (1) dan (2). Dengan asumsi
aliran berkembang penuh, luas penampang konstan dan pipa horisontal, maka D1
= D2 (sehingga V1 = V2) dan z1 = z2. Persamaan energi menjadi:
∆p = = = 32 ............................. (21)
37
Dan dapat disubsitusikan menjadi:h
38
Gambar 2. 9 Koefisien kerugian berbagai bentuk ujung masuk pipa
Untuk menghitung kerugian pada ujung pipa keluar, menurut Sularso
digunakan rumus seperti persamaan sebelumnya, yaitu:
h1 minor = K ................................................... (24)
39
Gambar 2 10 Karakter aliran di belokan dan koefisien kerugian yang terkait
40
Tabel 2. 3 Nilai koefisien kerugian minor K berbagai komponen system
perpipaan
Gambar 2. 11 Desain khas dari berbagai katup : (a) gate valve; (b) swing-check
valve; (c) globe valve ; (d) angle valve ; (e) disk-type gate valve
41
2.11 Pengertian Pompa
Pompa adalah mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan fluida cair
dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara memberikan energi mekanik pada
pompa yang kemudian diubah menjadi energi gerak fluida. Beberapa hal penting
pada karakteristik pompa adalah:
a. Head (H), head adalah energi angkat atau dapat digunakan sebagai
perbandingan antara suatu energi pompa per satuan berat fluida.
Pengukuran dilakukan dengan mengukur beda tekanan antara pipa isap
dengan pipa tekan, satuannya adalah meter.
b. Kapasitas (Q), kapasitas adalah jumlah fluida yang dialirkan persatuan
waktu, satuannya adalah m3/s
c. Putaran (n), putaran adalah dinyatakan dalam rpm dan diukur dengan
tachometer
d. Daya (P), daya dibedakan atas 2 macam, yauitu daya poros dengan
poros diberikan motor listrik dan daya air yang dihasilkan pompa,
satuan watt
e. Momen Puntir (T), Momen puntir diukur dengan memakai motor
listrik arus searah, dilengkapi dengan pengukur momen, satuannya
adalah N/m
f. Efisiensi (η), Efisiensi pompa adalah perbandingan antara daya air yang
dihasilkan pompa dengan daya poros dari motor listrik, satuannya
adalah %.
42
Suatu pompa sentrifugal pada dasarnya terdiri dari satu impeler atau lebih
yang dilengkapi dengan sudu-sudu, yang dipasangkan pada poros yang berputar
dan diselubungi dengan/oleh sebuah rumah (casing). Pompa ini bekerja dengan
prinsip putaran impeler sebagai elemen pemindah fluida yang digerakkan oleh
motor. Zat cair yang berada di dalam akan berputar akibat dorongan sudu-sudu
dan menimbulkan gaya sentrifugal yang menyebabkan cairan mengalir dari tengah
impeler dan keluar melalui saluran di antara sudu-sudu dan meninggalkan impeler
dengan kecepatan tinggi. Cairan dengan kecepatan tinggi ini dilewatkan ke
saluran yang penampangnya makin membesar (volute) sehingga terjadi perubahan
head (tinggi tekan) kecepatan menjadi head tekanan. Setelah cairan dilemparkan
oleh impeler, ruang di antara sudu-sudu menjadi vacuum, menyebabkan cairan
akan terhisap masuk sehingga terjadi proses pengisapan.
Selisih energi persatuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar
dan flens masuk disebut sebagai head total pompa. Sehingga dapat dikatakan
bahwa pompa sentrifugal berfungsi mengubah energi mekanik motor menjadi
energi aliran fluida. Energi inilah yang mengakibatkan pertambahan head
kecepatan, head tekanan dan head potensial secara kontiniu.
43
Gambar 2 13 Aliran Cairan Pompa Sentrifugal
44
2.14 Bagian-bagian Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal terdiri dari dua komponen utama yaitu:
(a) Komponen berputar terdiri dari impeller dan shaft
(b) Komponen stationary atau diam terdiri dari casing, volute, casing cover,
dan bearing.
45
Gambar 2. 17 Part of simple seal chamber
B. Stuffing Box (Gland Packing)
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dengan
casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
Perlu diperhatikan kemampuan material gland packing terhadap
kecepatan gesek.
C. Shaft (Poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama
beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar
lainnya.
D. Shaft Sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan
keausan pada stuffing box. Pada pompa multistage dapat sebagai leakage
joint, internal bearing dan interstage atau distance sleever.
46
Gambar 2. 19 Shaft Sleeve
E. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
47
Beraing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar
dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
B. Pompa Difusser
Pompa yang mempunyai difusser yang dipasang mengelilingi impeller.
48
gaya air yang timbul karena adanya aliran air dari sumber air ke pompa,
gaya tersebut digunakan untuk menggerakkan katup yang bekerja dengan
frekuensi tinggi, sehingga diperoleh gaya besar untuk mendorong air ke
atas.
49
Gambar 2. 24 Pompa benam
50
bopeng. Peristiwa ini disebut erosi kavitasi. Sebagai akibat dari tumbukan
gekembung- gelembung uap yang pecah pada dinding secara terus-menerus.
Dikarenakan kavitasi memberi banyak kerugian pada pompa, maka kavitasi perlu
dihindari.
a. Tekanan gas diperbesar di dalam pipa di mana fluida yang mengalir
dipompakan. Cara ini menuntut dimensi pipa yang mebih besar dengan
batasan ±3 atm
b. Sebuah pompa booster dipasang pada ujung pipa isap.
c. Sebuah axial wheel atau halical wheel dipasang tepat di dalam impeller
pada poros yang sama, hal ini dimaksudkan untuk menaikkan tekanan
dan membuat pusaran terhadap aliran, cara ini merupakan pilihan yang
paling baik. Akan tetapi, bila kecepatan putaran (n) dan debit (Q) sama
dengan kecepatan putar dan debit dari impeller, maka kavitasi justru akan
terjadi pada runner pembantu itu sendiri. Oleh karena itu, dalam
pemasangannya, runner pembantu ini diperlukan pertimbangan yang
sungguh-sungguh.
51
BAB III
METODOLOGI
Mulai
Survey Pendahuluan:
1. Wawancara
2. Observasi
Studi Literatur
Studi Literatur
Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah
52
xdAx
Pengumpulan Data :
Diameter pipa isap
dan keluar.
Panjang pipa
Elbow
Tidak
Cukup
Ya
Pengolahan Data
Selesai
53
3.2 Prosedur Pelaksanaan
Berikut adalah prosedur pelaksanaan kerja praktek dengan topik
Perhitungan Daya pompa Sentrifugal Peat Boiler tipe APP 22-80 PT. IKPP (Indah
Kiat Pulp and Paper)
1. Survey Pedahuluan
Tahapan ini merupakan penelitian pendahuluan yang dilakukan terhadap
sistem untuk mengetahui kegiatan, data dan permasalahan yang ada pada
sistem. Survei pendahuluan ini dilakukan dengan cara wawancara dengan
pihak manajemen perusahaan para pekerja serta observasi langsung ke
lapangan. Survei pendahuluan ini dapat ditentukan bagian yang akan dipilih
untuk melakukan penelitian atau pengamatan.
2. Objek Penelitian
Menganalisa efisiensi dan daya pompa sentrifugal pada Peat Boiler PT.
IKPP (Indah Kiat Pulp and Paper).
3. Studi Literatur
Studi literatur merupakan tahap awal dalam pelaksanaan Kerja Praktek.
Studi literatur dilakukan dengan cara memahami informasi dari teori yang
berkaitan dengan topic penelitian dan penyelesaian laporan serta mempelajari
buku-buku dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan batasan masalah
yang akan dibahas dan pencarian artikel yang berhubungan dengan pengkajian.
4. Identifikasi Masalah
Dengan menganalisa daya pompa pada Peat Boiler di PT. IKPP (Indah
Kiat Pulp and Paper) sehingga nantinya dapat menghasilkan produksi yang
lebih banyak.
5. Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil tinjauan lapangan, dilakukan perumusan masalah.
Masalah kelancaran aliran fluida pada Peat Boiler PT. IKPP (Indah Kiat Pulp
and Paper). Permasalahan ini akan ditinjau kembali dengan melakukan analisa
kebutuhan daya pompa.
54
6. Pengumpulan Data
Tahapan selanjutnya adalah pengumpulan data, yang mana data didapat
merupakan data pengamatan oleh bagian operator PT. IKPP (Indah Kiat Pulp
and Paper)
7. Pengolahan Data
Setelah didapatkan data tentang permasalahan yang dibahas, selanjutnya
data diolah dengan cara perumusan dan penyimpulan masalah-masalah apa saja
yang terjadi.
8. Analisis Hasil dari Pengolahan Data
Studi kasus mengenai daya pompa yang dibutuhkan ini kemudian akan
dianalisis lebih lanjut sehingga kita dapat membandingkan daya pompa yang
ada dengan hasil perhitungan.
9. Kesimpulan dan Saran
Rangkuman dari uraian dan analisis yang telah dilakukan sebelumnya dan
akan diberikan suatu rekomendasi terhadap kekurangan ataupun masukan
masukan terhadap penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.
55
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Manufaktur = Sulzer
Serial number = 93106358/93106359
Capacity = 169,2 m3/h
Type = APP 22- 80
Q = 0,047 m³/s
Densitas (ρ) = 880 kg/m3
Speed =2950 rpm
Max head = 82 m
2. Data saluran
Tabel 4. 1 Data saluran fluida
56
Diameter pipa discharge 6 inchi (152 mm)
Elbow 45º 1
T-Joint 1
Gate Valve 1
Pengecilan penampang 1
Pembesaran penampang 1
= (3,14/4) x (0,254)2
= 0,050 m²
V = 0,047 m³/s /0,050 m²
= 0.94 m/s
Bilangan Reynold :
Re =
= (880 kg/m3 x 0,94 m/s x 0,254 m) /1,0 x m²/s
= 210,108
57
Jadi Re < 2300 (Aliran Bersifat Laminer)
Untuk mencari harga Friction Factor menggunakan persamaan:
ƒ = 64 /Re = 64 / 210,108
f = 0,30 (dari tabel moody)
Gambar 4. 2 Elbow 45 º
Kɩ = 0,4
Maka,
hɩ = Kɩ V²/2g x Jumlah Elbow
= 0,4 x (0,94)² / 2 x 9,81 m/s² x 1
= 0,0208 m
58
Jadi total kerugian head pada saluran Isap yaitu:
∑∆hLs = hɩ friction + hɩ exp,cont + hɩ elbow + hɩ valve
= 0,0565 + 0 + 0,0208 + 0,00449
= 0,08179 m
V= A= D² ( D2 = 0.152 m )
= (3,14/4) x (0,152)2
= 0.1193 m²
V = 0,047 m³/s /0.1193 m²
= 0.3939 m/s
59
hɩ = 0,0018 m
Gambar 4. 4 Sambungan T
Kɩ = 2,0
hɩ = Kɩ (V²/2g) x (Jumlah T-joint)
= 2,0 x (0.3939 m/s)² / 2 x 9,81 m/s² x 1
= 0.00158 m
60
3. Head pompa (H)
H===
= 82 m
4. Daya Fluida
PF = H x Q x p x g
= 82 m x 0,047 x 880 x 9,81
= 33 KW
H===
= 81 m
2. Daya Fluida
PF = H x Q x p x g
= 81 m x 0,047 x 880 x 9,81
= 32 KW
3. Efisiensi Pompa (ƞp)
61
4.2 Analisa Data
Analisa yang didapat dari perhitungan efisiensi dan daya pompa sentrifugal pada
feed water tank tipe app 22- 80 adalah sebagai berikut:
Dari nilai perhitungan pada pengolahan data, didapatkan nilai efisiensi dari
pompa sentrifugal hasil dari output dengan input pompa sebesar 73,3 %. Tetapi
pada kondisi aktualnya, efisiensi yang dihasilkan adalah berdasarkan kebutuhan
boiler dari sistem Agilitator untuk mengalirkan NH4OH (Amonium Hidroksida)
agar sampai ke Feed Water Tank. Dari perhitungan ulang secara teoritis ada
beberapa menggunakan data pemisalan atau data asumsi salah satunya adalah
ketinggian dari pipa, panjang pipa. Disamping itu juga kecepatan putaran poros
dari motor sangat mempengaruhi hasil efesiensi yang dikeluarkan dimana dengan
mengatur yang namanya imperter yang terdapat pada motor itu sendiri.
Dari nilai perhitungan pada pengolahan data, didapatkan nilai daya motor
yang dibutuhkan untuk memutar pompa sebesar 45 kw. Tetapi pada kondisi
aktualnya, daya motor yang digunakan pada pompa sebesar 75 kw. Hal ini terjadi
dikarenakan pada perhitungan ulang secara teoritis menggunakan data pemisalan
(Asumsi), misalnya panjang pipa. Kondisi pipa pada perhitungan dianggap baru
sehingga nilai head friction ataupun pressure losses tidak begitu jauh berbeda
dengan kondisi aktualnya.
Pada kondisi sebenarnya, daya motor 75 kw mengunakan pompa dengan
kapasitas 169,2 m3 / h sehingga melebihi kapasitas transfer fluida sebenarnya, jadi
untuk mengantisipasi hal tersebut diberi katup baypass yang menghubungkan
saluran tekan (discharge) dengan saluran isap (suction) yang dapat di atur
pembukaan katupnya. Dari hal tersebut tentu dapat disimpulkan bahwa terjadi
pemborosan daya, yang seharusnya digunakan untuk mentransfer fluida tetapi
dikembalikan lagi ke saluran isap. Tetapi hal ini sangat menguntungkan ketika
terjadi kapasitas produksi melonjak lebih besar sehingga tidak perlu mengganti
instalasi pompa melainkan menutup kembali katup pada saluran baypass sehingga
fluida yang ditansferkan lebih besar pula. Namun disisi lain disaat kapasitas
produksi rendah, tentu terjadi pemborosan daya dan tidak efisien untuk
digunakan.
62
Sulit nya untuk mengumpulkan kan data pompa yang lebih lengkap, juga
mempengaruhi dalam perhitungan ini sehingga ada beberapa data yang harus
diasumsikan.
63
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan yang didapat, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Daya motor dan kecepatan motor sangat mempengaruhi efisiensi dari
pompa sentrifugal itu sendiri. Dari hasil perhitungan yang didapat
nilai efisiensi sebesar 73,3%. Semakin banyak losses pipa yang
diberikan, maka keefisienan sebuat pipa semakin kecil pula. ini
terlihat dari perbandingan dengan hasil dilapangan efisiensi pompa
sentrifugal dari standar efesiensi pompa tersebut mencapai 74,61 %.
Setelah dilakukan menelusuran lapangan bahwa semakin besar
kecepatan motor dan daya motor di inputkan melalu control sistem
maka mempengaruhi output dan input dari pompa itu sendiri.
2. Daya pompa dari perhitungan didapat sebesar 45 kw secara teoritis
dan tampak terlihat tidak begitu jauh dengan spesifikasi yang sudah
tertera pada spek dari pompa tersebut dan daya pompa yang ada dalah
50 kw, berbeda dengan kondisi aktual karena adanya beberapa faktor
antara kondisi teoritis dan kondisi aktual yang mempengaruhi daya
pompa.
5.2 Saran
Adapun saran yang didapat pada kerja praktek ini adalah:
1. Data pompa lebih lengkap, untuk memudahkan perhitungan.
2. Untuk mempermudah pengambilan data sebaiknya pada sistem
perpiaan harus di pasang alat ukur, seperti: Flow meter, Pressure
gauge.
3. Dilakukan pelumasan secara berkala, untuk menghindari keausan pada
pompa.
64
DAFTAR PUSTAKA
Daryus, Asyari. (2008). Diktat Kulia Proses Produksi, Jakarta : Fakultas Teknik
Universitas Darma Persada.