Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

“DEMAM, MUNTAH DAN RASA SAKIT SAAT BERKEMIH


PADA MASA NIFAS”

DOSEN ; ANIEK SETYO RINI, S.ST,M.Keb

DISUSUN OLEH

EKAWATI PAPUTUNGAN
711530120008

POLTEKKES KEMENKES MANADO


D4 AHLI JENJANG KEBIDANAN
TAHUN 2020
Ringkasan dari artikel

Judul “Infeksi saluran kemih pascapartum berdasarkan cara persalinan: studi kohort nasional
Denmark”

1. Pendahuluan
infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi pascapartum yang umum terjadi pada 2% -4%
dari semua persalinan. 1–3 Meskipun ISK pascapartum biasanya merupakan infeksi ringan,
namun tetap berhubungan dengan ketidaknyamanan, lama tinggal di rumah sakit dan masuk
kembali dan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penghentian menyusui. Di Denmark dan
banyak negara lain, kebanyakan wanita melahirkan di rumah sakit dan dipulangkan beberapa jam
setelah melahirkan, 79% dari semua ISK pascapartum di Denmark akan terjadi setelah keluar
dari rumah sakit dan didiagnosis serta dirawat oleh dokter umum.
Terutama, saat memberikan konseling kepada wanita yang akan melahirkan caesar, atas
permintaaan ibu atas indikasi kebidanan, penting untuk memberikan informasi mengenai
komplikasi mayor dan minor. Dalam beberapa penelitian, resiko ISK pascapartum dan infeksi
nifas lainya telah ditemukan setelah persalinan caesar dibandingkan dengan persalinan
pervaginam. Namum ada kekurangan data yang mengevaluasi resiko ISK postpartum menurut
cara persalinan yang diinginkan.
2. Metode penelitian
Studi ini adalah studi kohort berbasis register nasional dari semua kelahiran hidup di denmark
dari 1 januari 2004 hingga 31 desember 2010 (n=450856)
Database dibuat berdasarkan empat register denmark berbasis populasi: Medical Birth Registy
Database kesuburan, pendaftaran pasien nasional, daftar statistik produk obat dan data tambahan
dari statistics denmark.
3. Hasil penelitian
Hasil dari penelitian jurnal ini bahwa menemukan bahwa 4,6% wanita dengan persalinan
Caesar dan 3,5% wanita dengan persalinan pervaginam dirawat karena infeksi saluran kemih
postpartum. Dari hasil ini dapat di simpulkan bahwa ibu dengan persalinan Caesar memiliki
peningkatan risiko infeksi saluran kemih postpartum secara signifikan dibandingkan dengan
wanita dengan persalinan pervaginam (OR 1,33, 95% CI 1,27 hingga 1,40),
Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi seperti usia saat persalinan, merokok,
indeks massa tubuh, tingkat pendidikan, diabetes mellitus gestasional, infeksi selama kehamilan,
berat badan lahir, persalinan prematur, ketuban pecah sebelum waktunya, preeklamsia, paritas
dan persalinan Caesar sebelumnya (OR 1,24, 95% CI 1,17-1,46). Dengan menggunakan cara
persalinan aktual sebagai pajanan, semua jenis persalinan operatif memiliki peningkatan risiko
yang sama untuk infeksi saluran kemih postpartum dibandingkan dengan persalinan pervaginam
spontan.
Pada jurnal ini metode yang di gunakan adalah menggunakan a χ 2 tes atau Uji-t Student,
4. Pembahasan
Resiko ISK pascapartum dengan cara pengiriman yang diiginkan diantara wanita dengan
persalinan sesar yang dimaksud, 4,5% memiliki ISK postpartum 0,2 poin presentase yang
memiliki rawat inap dengan ISK postpartum dan 4,5% menebus resep untuk antibiotik spesifik
ISK. Pada wanita dengan persalinan pervaginam yang dimaksud 3,4% diagnosis dengan ISK
postpartum 0,1% diantaranya dirawat dirumah sakit dan 3,4% menebus resep untuk antibiotik
spesifik ISK setelah 30 hari persalinan. Dalam analisis kasar, resiko ISK pascapartum meningkat
secara signifikan pada wanita dengan persalinan sesar yang diinginkan dibandingkan dengan
persalinan pervagina (OR 1,33,95% CI 1,27 hingga 1,40) dan resiko tetap meningkat setelah
penyesuaian untuk semua kovariant (AOR 1,36, 95% CI 1,27 hingga 1,46). Kovariant
menunjukan bahwa infeksi selama kehamilan, PPROM dan preeklamsia dikaitkan dengan resiko
ISK postpartum yang lebih tinggi secara signifikan, sedangkan berat lahir dibawah 2500g,
persalinan prematur dan parietas dikaitkan dengan penurunan resiko ISK postpartum.
5. Kesimpulan
Dalam penelitian jurnal di atas dapat di lihat bahwasanya persalinan dengan Caesar atau
persalinan dengan operatif lebih beresiko terjadi infeksi saluran kemih pada masa post partum
dibandingkan dengan ibu yang bersalin normal atau persalinan spontan.
Selain itu faktor resiko juga bagi ibu dengan kebiasaan sehari – hari yang tidak sehat
seperti, sering merokok serta ibu dengan diabetes mellitus, tingkat pengetahuan ibu, serta
kebuban pecah dini atau KPD yang terjadi pada ibu hamil, semua ini beresiko terjadi kepada ibu
pasca persalinan atau masa nifas.
Kemudian kritik pembaca dalam jurnal ini dimana kami membutuhkan penjelasan secara
teoritis terhadap tanda dan gejala ISK pada ibu setelah bersalin dan pada ibu yang tidak bersalin
atau tidak hamil.

Link jurnal.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29540408/

Anda mungkin juga menyukai