INSIMINASI BUATAN
OLEH :
AUDRI WOLOLI
NPM: 91911407132013
FAKULTAS PERTANIAN
PETERNAKAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Pakan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi suatu usaha peternakan,baik itu
bagi peternakan Ruminansia maupun non ruminansia, seiring dengan bertambahnya
populasi maka kebutuhan akan produk –produk peternakan seperti daging ,susu dan
telurterus meningkatkan hal ini harus di imbang dengan pengolahan peternakan yang
baik,dewasa ini di dunia usaha peternakan di hadapkan kepada ketersediaan pakan
bagi ternaka yang tergantung pada musim ataupun ketersediaan bahan baku serta
lahan untuk tanaman pecan yang sangatterbatas karna bersaing dengan lahan untuk
tanaman pakan yang sangat terbatas karna bersaing dengan lahan untuk pertanian dan
juga huniana bagi manusia .
Teknoloi pakan yang bertujuan untuk mengolah pakan se-efektif dan efesien
mungkin sehingga dapat membantu menyediakan pakan sepanjang tahun untuk
mendukung proses produksi ternak ,yang salah satunya ialah dengan menggunakan
cara pengolahan pakan secara kimiawi yang menggunakan cara dan bahan kimia
untuk membantu mengawetkan serta mengolah pakan bagi ternak teknologi pakan
dan juga untuk menjadi sumbangan bagi kemajuan dunia peternakan Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengawetan pakan
4. Meningkat palatabilitas
Pembuatan amoniasasi
1. Pencetakan jerami
2. Pengikatan
Jerami yanga telah di keluarkan dari kotak cetakan ,di ikat denganmenggunakan tali
raffia atau tali lain yang tersedia dan cukup kuat
3. Penimbangan
4. Penaburan urea
Cara yang terbaik dalam penaburan urea adalah dengan cara menaburkannya selepis
demi selepis saat melakukan pencetakan dalam kotak catatan .yaitu dengan
menghitung berat rata rata tiap ikatan balok jerami di kalikan dengan 4-6%.jika dosisi
urea yang di taburkan kedalam jerami terlalu banyak ,maka urea tersebut tidak akan
memberikan pengaruh signifikan terhadap nilai nutrisi pada jerami.
5. Pembungkusan
6. Pengarungan
7. Penempatan
Karung yang berisi jeramitersebut harus di simpan di tempat yang teduh dan terhindar
dari air hujan.
8. Pembukaan
Jerami amoniasi yang baik di tandai dengan bau amoniak yang sangat
menyengat .oleh karna itu ,jerami amoniasi tersebut harus di biarkan di udara terbuka
dan di angina anginkan terlebih dahulu agar bau amoniak dapat berkurang.
HIDROLLSIS JERAMI (menggunakan asam kuat dan basa kuat ). Hidrolisis jerami
merupakan asam kuat dan basa kuat di lakukan dengan tujuan peningkatan kualitas
jerami dengana perlakuan kimia menggunakan asam kuat dan basa kuat .pengguna
asam kuat dan basa basa kuat akan menyebabkan senyawa komleks bahan pakan
yang sulit di cerna terhidrolisis menjadi komponen yang lebih sederhana .apabila
jerami di rendam dalam larutan alkali ,maka ikatan antara lignin dan selulosa dan
hemiselulosa dinding sel akan terhidrolisa sehingga karbohidrat akan lebih tersedia
bagi microorganism dalm dalam rumen alkali lain yang juga efesiennya adalah kapur
(CaO 60 % dan Mg 1.3%)
Cara pengolahan :
Pengukuran kadar air bahan dan mengusahakan kadar air bahan menjadi 50%
asam kuat (2-10%BK bahan)dillarutkan dalam air dan di campur dengan bahan selam
3-10 menit dalam suatu wadah yang tertutup ,kerusakan bahan dapat rejadi setelah
24-48 jam di buka .
Pembuatan silade
Rumput yang suda di potong potong di tumpuk didalam silo ,di usahakan di
selepis demi selepis ,di ratakan dan di padatkan ,proses penumpukan dan pemadatan
lebih kurang 7 har.sebagai penutup di gunakan lapisan tanah selepas 50-60cm.bila
rumput mulai melayu ,maka lubang akan mengemis dan masuk ke dalam
lubang .pembukaan silade metode ini di lakukan minimal setelah 4 bulan .lubang silo
bias berbentuk silindris atau kotak dengan ukuran 2-4 meter dan dalam 2m.
Pada metode ini di perlukan silo yang berdinding tembok atau kayu,hijauan
harus secepat mungkin di masukan dalam silo .pemadatan harus di lakukan benar
benar sempurna ,lapisan demi lapisan .setelah semua bahan masuk ,silo harus di tutup
rapat dan bila perlu di beri pemberat ,proses metode dingin ini adalah dengan di
selesaikannya pemasukan bahan dalam waktu yang singkat dan pemadatan yang
sempurna ,maka dalam proses ensilasenya tidak terjadi panas dan tetep dingin.untuk
mempercepat suasana asam juga bias di lakukan dengan penambahan bahan bahan
kima seperti :asam fosfat ,natrium bisulfat ,campuran HCI encer dll banyaknya bahan
tambahan (tetes,tepung jagung).untuk legume bahan editif bias lebih banyak 1-2% di
banding rumput.untuk editif dedak halus atau bekatul ,bias sampai 10%dari bahan
silade.tempat pembuatan silase di sebut silo ,silo berasal dari bahas yunani ‘siro’yang
berarti tempat untuk menyimpan biji bijian .silo yang dimaksud disini adalah
merupakan tempat atau wadah untuk membuat silase bahan dari silo berfariasi ,bias
dari plastic drum,bus beton,kayu dana tau semen permanen.pembuatan silo dapat di
lakukan secara permanen ,hal ini tergantung situasi dan kondisi serta
kebutuhan .bentuknya ,silo di bedakan menjadi beberapa bentuk:
Silo atau tempat silase ini berbentuk bulat atau persegi dan tesebut dari bahan
yang tidak permanen hijauan di timbun di atas tanh
Tower silo
Silo model towerterletak di atas tanah ,berbentuk menara ,bias bulat atau
persegi ,terbuat dari kayau atau beton dan hijauan di timbun di dalamnya .
Pit/trenc silo
Silo ini berbentuk silinder dan berasa di dalam tanah (permukaan sejajar
dengan permukaan tanah),bahan hijauan di simpan di dalam lubang tanah
Clamp silo
Silo ini merupakan bentuk gabungan antara stack dan pit silo sehingga
letaknya sebagian di dalam tanah dan sebagiab muncul di atas tanah.sebagian besar
silase berad di atas tanah .
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://www.fp.undip.ac.id./fapetundip/jurusan/nutrisi/laboratorium/labtmt/rip/file/
modul-kulia-TPP.doc(diakses pada tanggal 13 oktober 2012 pukul 09.00 WIB).