Anda di halaman 1dari 23

SATUAN ACARA PENYULUHAN

NUTRISI IBU HAMIL

Pokok Bahasan : Nutrisi

Sub Pokok Bahasan : Nutrisi ibu hamil

Hari /Tanggal :

Waktu : 10 menit

Sasaran : Ibu hamil

Tempat :

I. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan Pendidikan Kesehatan (Penkes), Ibu-ibu hamil dapat mengetahui

nutrisi yang baik bagi diri ibu dan janin selama masa kehamilan.

II. Tujuan Instruksional Khusus

III. Selama diberikan Pendidikan Kesehatan (Penkes) selama 1x10 menit,

ibu hamil dapat mengetahui :

a. Seberapa pentingnya gizi pada ibu hamil.

b. Suplemen multivitamin dan mineral ibu hamil.

c. Sumber-sumber kebutuhan energi ibu hamil.

d. Sumber-sumber kebutuhan protein.

e. Sumber-sumber kebutuhan lemak.

f. Suber-sumber kebutuhan vitamin.

g. Sumber-sumber kebutuhan garam mineral.

h. Pemberian makanan sehari yang baik untuk ibu hamil.

i. Bahan makanan yang baik dan tidak baik diberikan untuk ibu hamil.

j. Jumlah kalori, rotein, lemak dan hidrat arang yang dibutuhkan ibu hamil.
IV. Kegiatan Pengajaran

N0 TAHAP KEGIATAN MEDIA

1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam

3 menit 2. Memperkenalkan diri

3. Apersepsi dengan menanyakan makanan apa saja

yang dikonsumsi selama hamil.

2 Pelaksanaan 4. Menjelaskan materi : Leaflet

5 menit 1. Pengertian gizi pada ibu hamil. Lembar

2. Kebutuhan gizi ibu hamil meliputi kebutuhan balik

energi, protein, lemak, vitamin dan kebutuhan

mineral.

3. Suplemen multivitamin dan minertal yang

dibutuhkan ibu hamil.

4. Jumlah kalori, protein, lemak, dan hidrat arang

yang dibutuhkan.

5. Pemberian makanan sehari-hari (pagi, siang ,

dan malam).

6. Bahan makanan yang baik dan tidak baik

diberikan kepada ibu hamil.

5. Menanyakan tentang materi-materi yang belum

jelas.

3 Penutup 6. Menyimpulkan materi 

1 menit 7. Mengakhiri kegiatan

8. Menutup dengan salam


V. Media

Leaflet dan lembar balik nutrisi ibu hamil.

VI. Materi

Terlampir.

VII.Metode Pelaksanaan

Ceramah dan Tanya jawab.

VIII. Tempat

Ruang KIA Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo

IX. Evaluasi

1. Peserta dapat menyebutkan sumber-sumber makanan yang mengandung

hidrat arang, protein, lemak, vitamin dan garam mineral.

2. Peserta dapat memilah bahan makanan yang baik dan yang tidak baik

dikonsumsi oleh ibu hamil.

X. DAFTAR PUSTAKA

Hamilton, Persisi Mery. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas.


Jakarta: EGC

Salman Skp dkk. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Kontek
Keluarga. Depkes RI

Varney, Helen. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC


Lampiran materi

NUTRISI IBU HAMIL

Pengertian
Nutrusi ibu hamil adalah makanan bergizi seimbang yang diperlukan oleh ibu
hamil untuk menjaga kesehatan dan kelangsungan pertumbuhan normal bayi dalam
kandungan sehingga bayi sehat. (Hamilton, Persisi Mery. 1995)

Pentingnya gizi pada ibu hamil


 Untuk memenuhi zat-zat gizi janin dalam kandungan dan kebutuhan gizi ibu
sendiri.
 Meningkatkan berat badan janin dalam kandungan.
 Mengurangi resiko dan komplikasi pada ibu.
 Menghindari terjadinya komplikasi anemia dan preeklamsia
 Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak menjadi sempurna
(Hamilton, Persisi Mery. 1995)

Gizi dan Pengaruh Perubahan Fisiologi Kehamilan


Beberapa minggu awal kehamilan ibu hamil merasa mual, muntah dan nafsu makan
menurun. Pada pertengahan kehamilan, nafsu makan ibu hamil naik hingga maksimal.
Dan menjelang persalinan, nafsu makan kembali menurun
Mengidam adalah suatu pertanda bahwa didalam tubuh ibu terjadi perubahan yang
besar, dimana dengan adanya perubahan enzim dan hormon, tobuh ibu lebih efisien
mengabsorbsi dan menggunakan zat-zat gizi yang diperoleh ibu dari makanan sehari-
hari. (Salman Skp dkk.1993)
Berdasarkan penelitian pada hewan, perubahan metabolic selama kehamilan,
terutama pada protein dan lemak dibagi menjadi dua bagian yaitu fase anabolic dan
katabolic. Fase anabolic terjadi pada trimester I dan II. Pada masa ini janin relative
masih kecil sehingga kebutuhan gizinya juga relatif kecil. Fase katabolic terjadi pada
trimester III, dimana kebutuhan janin terhadap gizi besar.
Selama hamil hormon estrogen dan progesterone menyebabkan otot-otot polos
termasuk trakmus intestinal, mengurangi gerakan diusus sehingga zat gizi lebih lama
diabsorsi
Selain mempengaruhi alat pencernaan, progesteron juga mempengaruhi
metabolisme karbohidrat yaitu berupa penimbunan lemak dan meningkatkan ekskresi
sodium ginjal. Hormon estrogen menyebabkan retensi cairan secara fisiologis.
Peningkatan hormon HCG menyebabkan mual pada pagi hari atau morning sickness.
Peningkatan siklus steroit menyebabkan peningkatan lemak, termasuk serum
trigliserida,kolestrol lemak dan vitamin A.
Pad kehamilan 34 minggu, terjadi pengeceran darah (hemodelusi) akibat penaikan
plasma (50%) lebih besar dari pada peningkatan eritrosit (20%).Keadaan ini berakibat
pada penurunan kadar hemoglobin ibu hamil menjadi 10-11 gram%. Hal ini disebut
anemia fisiologis sehingga harus dipantau supaya tidak menjadi anemia patologis.

Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil


Kebutuhan zat-zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat janin dan kecepatan janin
mensintesa jaringan-jaringan baru. Dengan demikian kebutuhan zat-zat gizi akan
maksimum pada mingggu-minggu mendekati kelahiran. Zat-zat gizi ini diperoleh janin
dari simpanan ibu pada waktu anabolic dan pada waktu makanan sehari-hari pada saat
hamil, maka memerlukan asupan nutrisi yang adekuat, nutrisi yang diperlukan antara
lain :
1. Kebutuhan Energi
Kebutuhan pada waktu hamil adalah 300-500 K kalori lebih banyak dari pada
ibu tidak hamil. Begitu juga kebutuhan energi pada masa kehamilan itu juga
berbeda, meliputi :
 Trimester I ( 1-3 bulan ), kebutuhan energi sangat sedikit, tapi meningkat
menjelang akhir semester. Pada trisemester pertama ini tubuh akan perlu asam
folat lebih banyak yaitu sekitar 600 mcg perhari (kenutuhan rata-rata ibu tidak
hamil sekitar 400 mcg) guna menangkal infeksi dan pembelahan sel serta
pembentukan janin awal. Pada fase ini sering terjadi morning sicknees, untuk
mengurangi efeknya dengan langkah sebagai berikut :
- Banyak istirahat
- Dipagi hari lakukan bangun tidur secara perlahan
- Meskipun mual, tetaplah makan dengan porsi kecil tetapi sering
- Hindarkan makanan yang berbumbu tajam dan berminyak
- Banyak mengkonsumsi cairan
- Banyak minum diantara makan
- Banyak mengakonsumsi buah-buahan
- Makanlah walaupun sedikit sebelum tidur
- Hindari tempat-tempat yang berbau tajam
 Trimester II (4-6 bulan) ini membutuhkan energi yang cukup besar guna
pertumbuhan janin yang hingga sebesar 10 gram perhari dan penambahan darah,
pertumbuhan uterus, pertumbuhan jaringan mamae dan peningkatan lemak.
 Trimester III (7-9 bulan) membutuhkan energi yang cikup besar untuk
pertumbuhan janin dan plasenta yang sebaiknya menggunakan hidrat arang yang
diperoleh dari :
- Golongan padi-padian : beras, jagung, dan gandum
- Golongan umbi-umbian : kentang dan ketela
- Lain-lain : sagu

2. Protein
Fungsi utama protein yaitu untuk pertumbuhan, sumber protein dapat diperoleh
dari:
- Protein hewani : daging, ikan, unggas,telur, kerang, dll.
- Protein nabati : kacang-kacangan seperti kedelai,kacang tanah, kacang
tolo, dll.
Kebutuhan protein meningkat selama hamil guna memenuhi asam amino untuk
perkembangan janin, penambahan volume darah, pertumbuhan mamae dan jaringan
uterus. Kebutuhan protein pada ibu hamil 30 mgram lebih banyak dari pada yang
tidak hamil. Perlu diingat bahwa konsumsi protein yang adekuat tanpa pemenuhan
kebutuhan kalori yang adekuat menyebabkan protein dalam tubuh akan lebih banyak
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga.

3. Lemak
Lemak selain sebagai sumber kalori juga untuk memperoleh vitamin-vitamin
yang larut dalam lemak yaitu vitamin A,D E, K.
4. Vitamin
Kebutuhan vitamin pada umumnya meningkat pada saat hamil. Vitamin
diperlukan untuk membantu metabolisme karbohidrat dan protein. Salah satu
vitamin yang diperlukan saat hamil dalah folit acid (folasin).
 Vitamin A
Vitamin A adalah penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi serta
meningkatkan daya tahan terhadap infeksi juga diperlukan untuk pemeliharaan
jaringan mata.
Sumber vitamin A
- Hewani : minyak ikan , kuning telur
- Nabati : wortel, sayuran hijau, buah-buahan seperti papaya dan tomat.
 Vitamin B Komplek
Vitamin B Komplek mengandung
- Vitamin B1 (aneurin)
Penting untuk pembakaran hidrat arang guna menghasilkan tenaga urat saraf.
Sumber makanannya dari telur, ginjal, otak ikan, beras tumbuk, kacang-
kacangan, beras merah, daun singkong, dan daun kacang panjang.
- Vitamin B 2 ( ribloflavin)
Penting intuk pernafasan antar sel, pemeliharaan jaringan saraf, jaringan
pelepas,kulit dan kornea mata. Kekurangan vitamin B2 menyebabkan kornea
akan tampak pembuluh-pembuluh halus, luka pada bibir dan sudut mulut
(seilosis). Sumber vitamin B2 buah-buahan dan sayur-sayuran.
- Asam nikotin (niasin)
Penting untuk proses pembakaran untuk mendapatkan tenaga. Kekurangan
niasin yang hebat akan menyebabkan penyakit pellagra.sumber niasin sayur-
sayuran, daging dan kacang-kacangan.
- Vitamin B6 (peridoksin)
- Vitamin B12 (syianocobalamine)
Penting untuk pematangan eritrosit,kekurangan vitamin ini jarang terjadi
karena terdapat pada sel hewan. Kekurangan vitamin B12 biasanya
dihubungkan dengan pencernaan dan penyerapan yang kurang baik.
Makanan yang berasal dari hewani,khususnya hati adalah sumber vitamin
yang paling baik.
Asam folik
Adalah vitamin yang berfungsi sebagai coenzyme dalam sintesa DNA. Folic
acid memelihara pertumbuhan janin dan mencegah terjadinya anemia.
Kebutuhan folic acid selama hamil 400-800 gram\hari. Sumbernya dari
sayur yang warna hijau tua,telur, jeruk, pisang, kacang dan roti. Folic acid
tidak tahan terhadap panas tinggi. Kekurangan asam folic selalu merupakan
masalah penting dalam kehamilan, karena kebutuhan fisiologis yang makin
meningkat pada masa itu.

5. Garam mineral
Yang dibutuhkan ibu hamil antara lain kalsium atau garam dapur, zat besi dan
zat posfor.
Bersama garam posfor diperlukan dalam pembentukan tulang. Pada janin dalam
pembentukan tulang, kalsium dan posfor diambil dari ibu.

Tabel Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil


Per Hari
Sumber Nutrisi Jumlah yang dibutuhkan
1. Karbohidrat 2.500 kkal
2. Protein 76 gr
3. Vitamin
Vitamin A 5.000 (UI)
Thiamin 1,4 mg
Ribo flafin 1,5 mg
Niasin 15 mg
Vitamin B6 2,6 mg
Vitamin 12 4 mg
Asam folic 800 mg
4. Mineral
Calsium 1200 mg
Phosparus 1200 mg
Magnesium 450 mg
Zat besi 18 mg
Zn 20 mg
Iodium 175 mg
Contoh Menu Wanita Hamil
Per Hari
Jenis WanitaDewasa Ibu Hamil
makanan (2000kall) Trimester I Trimester II Trimester III

Nasi 3 piring 3 piring 4 piring 3 piring


Ikan 1,5 potong 2 potong 2 potong 3 potong
Tempe 3 potong 3 potong 4 potong 5 potong
Sayuran 1,5 mangkok 2 mangkok 3 mangkok 3 mangkok
Buah 2 potong 2 potong 2 potong 2 potong
Gula 5 sdm 5 sdm 5 sdm 5 sdm
Susu --- 1 gelas 1 gelas 1 gelas
Air 4 gelas 6 gelas 6 gelas 6 gelas
Gunakan minyak atau santan pada waktu memasak

6. Suplemen, Multivitamin dan Mineral


Secara teknis ibu hamil tidak perlu suplemen atau multivitamin maupun mineral.
Namun ibu hamil yang pola makannya tidak memenuhi kebutuhan misalnya ibu
hamil yang sedang sakit. Ibu hamil hamil yang umurnya kurang dari 20 tahun,
kurang gizi, perlu diberikan suplemen atau multivitamin dan mineral. Suplemen
yang perlu diberikan adalah B6,C,D,E, Folic acid dan panthothemic acid.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENTINGNYA ASI EKSLUSIF
DI RUANG BERSALIN PUSKESMAS KECAMATAN PASAR REBO

Disusun oleh:

Fitri Purwaningsih, S. Kep (175140042)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
TAHUN 2018

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : Pentingnya ASI Eksklusif


Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian ASI
2. Keuntungan pemberian ASI
3. Manfaat ASI bagi bayi dan bagi Ibu
4. Cara pemberian ASI
5. Masalah dalam menyusui
6. Cara menyimpan ASI yang baik
7. Cara memerah ASI yang benar
Hari /Tanggal : Kamis, 18 Januari 2018
Waktu : 10 menit
Sasaran : Ibu post partum
Tempat : Ruang Bersalin Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo

I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 10 menit diharapkan
seluruh pasien mengetahui pentingnya ASI eksklusif.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan seluruh peserta penkes dapat:
1. Menjelaskan kembali pengertian pentingnya ASI eksklusif
2. Menyebutkan keuntungan pemberian ASI
3. Menjelaskan manfaat ASI : bagi bayi dan bagi ibu)
4. Menjelaskan cara pemberian ASI
5. Menyebutkan masalah dalam menyusui
6. Menjelaskan cara menyimpan ASI yang baik
7. Menjelaskan cara memerah ASI yang benar
III.MATERI
1. Pengertian ASI
2. Keuntungan pemberian ASI
3. Manfaat ASI bagi bayi dan bagi ibu
4. Cara pemberian ASI
5. Masalah dalam menyusui
6. Cara menyimpan ASI yang baik
7. Cara memerah ASI yang benar

IV. Kegiatan Pengajaran

N0 TAHAP KEGIATAN MEDIA

1 Pembukaan 1. Memberi salam


2. Mempekenalkan diri
3 menit
3. Mengkaji pengetahuan seluruh audiens tentang
pentingnya ASI eksklusif
2 Pelaksanaan 1. Menjelaskan tentang: Leaflet
a. Pengertian ASI
5 menit Lembar
b. Keuntungan pemberian ASI
balik
c. Manfaat ASI bagi bayi dan bagi ibu
d. Cara pemberian ASI
e. Masalah dalam menyusui
f. Cara menyimpan ASI yang baik
g. Cara memerah ASI yang benar
2. Diskusi dengan cara memberikan kesempatan pada

peserta penkes untuk bertanya.

3. Menanyakan tentang materi-materi yang belum jelas.

3 Penutup 1. Menyimpulkan materi 


1 menit 2. Mengakhiri kegiatan

3. Menutup dengan salam

V. Media
Leaflet dan lembar balik pentingnya ASI eksklusif.
VI. Materi
Terlampir.

VII. Metode Pelaksanaan


Ceramah dan Tanya jawab.

VIII. Tempat
Ruang Bersalin Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo

IX. Evaluasi
1. Sebutkan manfaat ASI bagi bayi dan bagi ibu!
2. Jelaskan cara menyimpan ASI yang baik!
3. Bagaimana cara memerah ASI yang benar?

X. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, 2002, Asuhan Keperawatan Ibu Hamil,
Modul Diklat Jarak Jauh,  Jakarta

Doengoes, E. Marilyn, Rencana Perawatan   Maternal/Bayi, Edisi 2,


2001, EGC, Jakarta.

FKUI, Buku Pedoman Praktis   Pelayanan   Kesehatan   Maternal dan


Neonatal,

Persis Mary Hamilton,  Dasar-dasar   Keperawatan   Maternitas,   


2005,   EGC, Jakarta.    
        
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, 2003, Panduan Pengajaran Asuhan
Kebidanan Fisiologi Bagi Dosen Diploma III Kebidanan, Asuhan Antenatal,
Buku 2, Jakarta

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

A. PENGERTIAN
Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan
pertama    bayi   baru     lahir       tanpa    adanya makanan pendamping lain. (
www.tabloid- nakita.com, 2005 ). Menurut laporan tahun 2000 WHO, ± 15 % bayi di
seluruh dunia diberi ASI eksklusif selama 4 bulan dan seringkali pemberian makanan
pendamping ASI tidak sesuai dan tidak aman sehingga menyebabkan ± 1, 5 juta anak
meninggal karena pemberian makanan yang tidak benar.
Pada tahun 2000, survei kesehatan demografi WHO menemukan bahwa pemberian
ASI eksklusif selama 4 bulan pertama sangat rendah terutama di Afrika Tengah dan
utara, Asia dan Amerika Latin. Oleh karena itu, WHO menganjurkan agar bayi
diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama sebab terbukti bahwa menyusu
eksklusif selama 6 bulan menurunkan angka kematian dan kesakitan pada umumnya
dibandingkan menyusu selama 4 bulan.

B. KEUNTUNGAN MENYUSUI SECARA EKSLUSIF


Ada beberapa keuntungan menyusui eksklusif secara umum, yaitu :
1. Memberikan nutrisi yang optimal dalam hal kulitas dan kuantitas bagi bayi.
Dalam ASI terkandung kolostrum, yang merupakan cairan kental yang berwarna
kekuning-kuningan yang dihasilkan oleh alveoli payudara ibu, pada periode akhir atau
trimester ketiga kehamilan kolostrum dikeluarkan pada hari pertama setelah kelahiran.
Kolostrum sangat penting bagi bayi, karena :
a. Kolostrum pada hari pertama sampai hari ke empat, merupakan cairan yang kaya
akan nutrisi dan antibodi
b. Jumlah kolostrum bervariasi antara 10-100 ml per hari.
c. Jumlah kolostrum akan bertambah da mencapai komposisi ASI biasa/matur sekitar
3-14 hari
d. Kolostrum memberi nutrisi dan melindungi terhadap infeksi dan alergi
e. Memberikan imunisasi pertama, ASI dapat dikatakan sebagai “cairan hidup”
f. Kandungan pada kolostrum :
1) Lysozyme, yaitu enzim yang aktif di saluran pencernaan yang jumlahnya
ribuan kali dibandingkan kadar lysozyme yang ada di susu formula.
Tugasnya menghancurkan dinding sel patogen dan melindungi saluran
pencernaan bayi.
2) Bifidobakteri, bertugas mengasamkan lambung sehingga bakteri patogen dan
parasit tidak mampu bertahan hidup
3) Lactoferin, bertugas mengikat besi sehingga bakteri patogen yang
membutuhkan zat besi diboikot, tidak mendapat suplay zat besi hingga mati
4) Lactoperoksida, bersma unsur lain berperang melawan serangan bakteri
sterptococus (yang dapat menimbulkan gejala penyakit paru-paru)
5) Makrofage, berfungsi melindungi kelenjar susu ibu dan saluran pencernaan
bayi.
2. Meningkatkan kecerdasan secara :
a. Asuh ( fisik-biomedis)
Menunjukan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan otaknya. Untuk pertumbuhan suatu
jaringan sangan dibutuhkan nutrisi atau makanan bergizi. Dan, ASI memenuhi
kebutuhan ini.
b. Asah (stimulasi-pendidikan)
Menunjukan kebutuhan akan stimulasi atau rangsangan yang akan merangsang
perkembangan kecerdasan anak secara optimal. Ibu menyusui termasuk guru pertama
yang terbaik bagi anaknya. Dengan demikian, perkembangan sosialisasinya akan baik
dan ia akan mudah berinteraksi dengan lingkunganya kelak.
ASI dan menyusui secara eklusif  akan menciptakan faktor lingkungan yang optomal
untuk meningkatkan kecerdasan bayi melalui pemenuhan semuakebutuhan awal dari
faktor-faktor lingkungan.
c. Asih (fisik-biomedis)
Menunjukan kebutuhan bayi untuk perkembangan emosi dan spiritualnya. Yang
terpenting disini adalah pemberian kasih sayang dan rasa aman. Seorang anak yang
merasa disayangi akan mampu menyayangi lingkungannya sehingga ia akan
berkembang menjadi manusia dengan budu pekerti dan nurani yang baik. Selain itu
seorang bayi merasa aman, karena merasa dilindungi, akan berkembang menjadi orang
dewasa yang mandiri dan emosi yang stabil.
C. MANFAAT ASI BAGI BAYI
1. ASI mengandung protein yang spesifik untuk melindungi bayi dari alergi
2. Secar alamiah, ASI memberikan kebutuhan yang sesuai dengan usia kelahiran bayi
(seperti pada bayi prematur, ASDI memiliki kandungan protein yang lebih tinggi
dibanding pada bayi yang cukup bulan)
3. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
4. ASI sebagai zat antivirus dan bakteri
5. ASI bebas kuman karena diberikan secara langsung
6. Suhu ASI sesuai dengan kebutuhan bayi
7. ASI lebih mudah dicerna dan diserap oleh usus bayi
8. ASI mengandung banyak kadar selenium yang melindungi gigi dari kerusakan
9. ASI akan melatih daya isap bayi dan membantuk otot pipi yang baik

D. MANFAAT ASI BAGI IBU


1. Membantu mempercepat pengembalian rahim ke bentuk semula dan mengurangi
pendarahan setelah kelahiran
2. Mengurangi biaya pengeluaran karena ASI tidak perlu dibeli
3. Mencegah kanker payudara (karena pada saat menyusui hormon esterogen
mengalami penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon
esterogen tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker
payudara karena tidak adanya keseimbangan hormon esterogen dan progesteron)
4. Menyusui secara teratur akan menurunkan berat badan ibu secara bertahap
5. Memberikan secara puas, bangga dan bahagia pada ibu yang berhasil menyusui
bayinya
6. Pemberian ASI secara eksklusif dapat sebagai kontrasepsi selama 6 bulan setelah
kelahiran karena isapan bayi merangsang prolaktin yang menghambat terjadinya
ovulasi/ pematangan telur sehingga menunda kesuburan
E. CARA PEMBERIAN
Dalam memberikan ASI Eksklusif, sebaiknya memperhatikan hal – hal di bawah
ini :
1. Teknik menyusui
Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan
keberhasilan dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak
produksi ASI
2. Posisi ibu menyusui
Duduklah dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang
ada sandaran punggung dan lengan. Gunakan bantal untuk mengganjal bayi,
agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari payudara
3. Memasukkan putting susu
Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi
pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu.
Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu
memegang pantat / paha kanan bayi. Sanggahlah payudara kanan ibu dengan
keempat jari tangan kiri dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak
diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola mamae ). Sentuhlah mulut bayi
dengan putting susu. Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar.
Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna
hitam.
4. Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan
bayi dengan cara :
a. Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi atau
b. Dengan menekan dagu bayi kebawah
c. Dengan menutup lubang hidung bayi
d. Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya
5. Menyendawakan  bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan . sendawakan bayi sebelum menyusukan
dengan payudara yang lain, dengan cara :
a. Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan
pelan sampai keluar sendawa
b. Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok
punggungnya.

6. Tanda-tanda menyusui yang benar


a. Bayi cukup tenang
b. Mulut bayi terbuka lebar
c. Bayi menempel betul pada ibu
d. Mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara ibu
e. Seluruh areola tertutup mulut bayi
f. Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat
g. Putting susu ibu tidak terasa nyeri
h. Kuping dengan lengan bayi berada pada satu garis
i. Posisi ibu menyusui duduk, berbaring, berdiri dan digendong
7. Hal-hal yang perlu diingat
a. Susukanlah bayi dengan kedua payudara secara bergantian
b. Sebelum menyusui minumlah 1 gelas air putih / teh
c. Selama menyusui berikanlah perhatian yang penuh pada bayi

F. MASALAH DALAM MENYUSUI


1. Asi Kurang.
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal
sebenarnya tidak, apalagi bila bayinya seing menangis, ibu tergesa-gesa
ingin memberikan tambahan susu formula. Penanggulangannya :
a. Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi
b. Menyusuilah dengan sabar
c. Menyusui secara bergantian antara kedua payudara
d. Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan
membingungkan bayi dan akhirnya mengurangi
rangsangan untuk memproduksi ASI
2. Bayi Bingung Putting
Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI
akan mengalami nipple confusion sehingga waktu menyusu ibunya
sering terputus-putus bahkan kadang-kadang menolak menyusu ibunya.
Penanggulangan :
a. Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif
b. Menyusui dengan cara yang benar
c. Menyusui lebih lama dan sering
3. Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif
sehingga ASI mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh darah
dan saluran limfe. Hal ini mengakibatkan payudara menjadi bengkak dan
nyeri. Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :
a. Susui bayi segera setelah bayi lahir
b. Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
c. Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang
benar
d. Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa.
Penanggulangan :
1) Bayi disusukan untuk menghindari
pembengkakan
2) Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
3) Lakukan pengurutan atau massage payudara
4. Putting Susu Nyeri Atau Lecet
Rasa nyeri timbul karena waktu menyusui hanya putting susu
yang masuk ke dalam mulut bayi sedangkan areola tidak masuk mulut.
Disamping itu juga disebabkan karena perawatan yang tidak benar pada
payudara. Penanggulangan :
a. Lakukan tehnik menyususi yang benar
b. Menyususi pada payudara yang tidak lecet
c. Jangan membersihkan putting dengan sabun atau alcohol
5. Mastitis
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya
terjadi pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat
atau luka pada putting yang terinfeksi. Penanggulangan :
a. Kompres air hangat
b. Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak
terinfeksi
c. Cukup istirahat
d. Minum air putih minimal 2 liter/hari
e. Minum anti biotik
f. Lakukan perawatan payudara
6. Kurang optimalnya pemberian ASI karena ibu bekerja
ASI merupakan makanan utam dan satu-satunya untuk bayi sehat
usia 0-6 bulan. Setelah itu pemberian ASI dilanjutkan sampai usia 2
tahun dengan diberikan makanan pendamping. Akan tetapi pada zaman
globalisasi ini dimana semakin banyak wanita yang sibuk bekerja, maka
semakin sedikit waktu yang dimiliki seorang ibu untuk menyusui
bayinya.
Salah satu cara yang terbaik untuk tetap bisa member ASI kepada
bayi tanpa mengganggu waktu bekerja adalah dengan memompa ASI dan
menyimpannya sehingga ASI bisa diberikan kapan saja dan dimana saja
oleh pengganti ibu dalam mengasuh bayi. Namun sekarang ini banyak
sekali kesalahan baik dalam cara pemompaan, penyimpanan dan
pemberian ASI sehingga memberikan efek buruk pada si kecil. Berikut
tips-tips cara penyimpanan ASI agar tetap aman di konsumsi oleh bayi;
a. Siapkan wadah penampung ASI yang mudah disterilkan, biasanya berupa
botol bertutup rapat yang terbuat dari gelas tahan panas.
b. Gunakan wadah yang volumenya sesuai dengan kebutuhan bayi untuk sekali
minum, misalnya 125 ml.
c. Bila ASI perah akan diberikan kurang dari 6 jam, maka tidak perlu di
simpan di lemari pendingin. Sebaiknya jangan menyimpan ASI di suhu
kamar lebih dari 3 atau 4 jam.
d. Bila perlu disimpan selama 24 jam, segera masukkan ASI perah ke dalam
lemari pendingin pada suhu 4 derajat celcius (jangan sampai beku).
e. Bila ASI perah akan digunakan dalam waktu 1 minggu atau lebih, maka ASI
perah tersebut harus segera didinginkan dalam lemari pendingin selama 30
menit, lalu dibekukan pada suhu -18 derajat celcius atau lebih rendah. ASI
yang sudah dibekukan dapat disimpan antara 3 – 6 bulan.
f. Bila mungkin, simpanlah ASI di lemari pendingin bagian tengah, atau di
bagian terdalam freezer, karena lokasi-lokasi tersebut memiliki temperatur
yang lebih dingin dan konstan.
g. Jangan menyimpan ASI pada rak yang menempel di pintu lemari pendingin
karena temperatur di tempat ini mudah berubah ketika pintu dibuka dan
ditutup.
h. Beri label setiap wadah ASI yang berisi keterangan kapan ASI tersebut
diperah.
i. Jangan mengisi penuh wadah penampung ASI, karena ASI akan memuai
saat membeku. Sisakan kurang lebih ¼ bagian kosong.
j. ASI yang telah dihangatkan tidak boleh didinginkan lagi untuk diberikan
pada bayi di waktu minum berikutnya.
k. Pembekuan yang lama (lebih dari 6 bulan) dapat mengubah komposisi
kimia ASI, seperti terjadi penguraian beberapa senyawa lemak dan
hilangnya beberapa senyawa yang berfungsi melawan organisme berbahaya.
Risiko kontaminasi juga tinggi, jika tiba-tiba listrik padam sehingga susu
cair dan dibekukan kembali.  
l. Simpan ASI beku sebagai cadangan untuk keadaan darurat. Jika sedang di
rumah, susui bayi. (me)
G. CARA MEMERAH ASI YANG BENAR
Tips persiapan sebelum memerah ASI :
1. Buatlah jadwal memerah ASI sekitar 3-4 jam sekali secara teratur untuk
menjaga produksi ASI. Perhatikan waktu yang tepat untuk memeras, yaitu
bila payudara sudah dalam kondisi penuh.
2. Sebelum memerah, sebaiknya Ibu minum segelas air putih, jus buah, susu,
sari kacang hijau, teh atau minuman hangat. Hindari minuman yang dingin.
Jangan lupa konsumsi makan dan sayuran yang cukup.
3. Pilih tempat yang nyaman dan tenang untuk memeras ASI
4. Cuci dengan sabun kedua tangan Mama, pastikan semuanya sudah bersih,.
5. Siapkan gelas kaca bersih yang sudah disterilkan dengan air panas.
Kompres payudara dengan handuk kecil atau waslap yang telah direndam air
hangat,secara perlahan.
Selanjutnya Ibu siap memerah ASI untuk mengumpulkan stok ASI bagi buah
hati. Teknik memerah susu dengan tangan sangat mudah dilakukan. Sesuai
prosedur pemerahan ASI dengan tangan atau lebih dikenal dengan teknik
Marmet, ada 4 (empat) langkah yang harus dilakukan :
Langkah pertama dimulai dengan mengurut payudara atau massage:
1. Gunakan 2 jari, yaitu telunjuk dan jari tengah.
2. Tangan kanan mengurut payudara kiri dan tangan kiri mengurut payudara
kanan.
3. Bila payudara besar, Mama dapat menggunakan keempat jari.
4. Dengan tekanan ringan, lakukan gerakan melingkar dari dasar payudara dengan
gerakan spiral ke arah puting susu.
Langkah kedua disebut proses stroke:
1. Tekan-tekanlah secara lembut kedua payudara dengan menggunakan jari-jari
tangan, mulai dari dasar payudara ke arah puting susu dengan garis lurus,
kemudian dilanjutkan secara bertahap ke seluruh bagian payudara.
2. Selain itu dapat dilakukan dengan menggunakan sisir yang bergigi lebar dan
tumpul, “sisirlah” payudara secara lembut, dari dasar payudara ke arah puting
susu.
Langkah ketiga, proses shake payudara. Condongkan tubuh ke arah depan
kemudian kocok atau goyangkan payudara dengan lembut. Dalam proses ini
biarkan daya tarik bumi meningkatkan stimulasi pengeluaran ASI. Setelah tiga
tahap persiapan tersebut di atas, selanjutnya proses memerah ASI siap
dilakukan :
1. Ambil posisi yang paling nyaman, dan condongkan tubuh Mama ke arah depan
2. Sanggalah payudara Mama dari sebelah bawah dengan salah satu tangan
3. Letakkan ibu jari tangan satunya di sekitar areola (di atas puting) dan telunjuk
di bawah puting sehingga membentuk posisi seolah menjepit puting.
4. Mulailah memijat dengan lembut ke arah dalam, lalu pijat aerola di belakang
puting.
5. Kemudian lakukan gerekan menekan dan melepas beberapa kali sampai ASI
keluar. Lakukan pada kedua payudara secara bergantian.
6. Tampunglah ASI dalam gelas kaca, kemudian masukkan dalam botol kaca atau
kantong plastik untuk disimpan dalam termos atau lemari es.
Seluruh proses persiapan hingga pemerahan dengan tangan membutuhkan waktu
kurang lebih 20-30 menit. Mama tidak perlu terburu-buru dalam
mengerjakannya. Tetap rileks supaya ASI yang dihasilkan cukup banyak dan
berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai