1. Latar Belakang
a) Dasar hukum
1) Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum
2) Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tanggal 13 oktober 2009 tentang Kesehatan
3) Undang-Undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, mengamanatkan pada pasal 7
bahwa rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi bangunan prasarana, SDM,
kefarmasian dan peralatan, dan pada pasal 16 bahwa persyaratan peralatan meliputi
peralatan medis dan peralatan non medis harus memenuhi standart pelayanan, persyaratan
mutu, keamanan, keselamatan dan layak pakai. oleh karena itu, setiap rumah sakit harus
memenuhi kriteria tersebut ;
4) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2020 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit ;
5) Undang-undang nomor 03 tahun 2020 tanggal 02 Januari 2020 tentang Klasifikasi Rumah
Sakit
b) Gambaran Umum
Komite medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis
(clinical governance) agar staf medis (dokter-dokter) dirumah sakit terjaga
profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan
pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.
Peran dan fungsi Komite Medik di rumah sakit adalah menegakkan etik dan mutu
profesi medik dengan tugasnya adalah meningkatkan profesionalisme staf medis (dokter-
dokter) yang bekerja di rumah sakit, dengan cara : melakukan kredensial bagi seluruh staf
medis yang akan melakukan pelayanan medis di rumah sakit; memelihara mutu profesi staf
medis; dan menjaga disiplin, etika, serta perilaku profesi staf medis. Komite Medik bukan
merupakan wadah atau perwakilan dari seluruh staf medis.
Rumah sakit merupakan institusi yang sangat kompleks dan berisiko tinggi (high
risk), terutama dalam kondisi lingkungan regional dan global yang sangat dinamis
perubahannya. Salah satu pilar pelayanan medis adalah clinical governance, dengan peran
staf medis yang dominan. Direktur atau Kepala Rumah Sakit bertanggung jawab atas segala
sesuatu yang terjadi di Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 UU Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Keberadaan staf medis dalam rumah sakit merupakan suatu keharusan karena
kualitas pelayanan rumah sakit sangat ditentukan oleh kinerja para staf medis dirumah sakit
tersebut. Yang lebih penting lagi kinerja staf medis akan sangat mempengaruhi keselamatan
pasien di rumah sakit. Untuk itu rumah sakit perlu menyelenggarakan tata kelola klinis
(clinical governance) yang baik untuk melindungi dan keselamatan pasien. Selanjutnya
regulasi mengatur tentang penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit.
2. Penerima Manfaat
a) Ketua Komite Medik
b) Sekretaris
c) Seluruh Anggota Medik
4. Sarana dan Prasarana yang di perlukan untuk Kelengkapan ruang Komite Medik
No Nama Alat Volume Harga Satuan Total
1 Lemari kaca penyimpanan arsip / 1 unit 3.000.000 3.000.000
sliding door
2 All in one PC HP 22-DF1004D 1 unit 8.000.000 8.000.000
3 Meja kerja kantor 1 unit 2.000.000 2.000.000
4 Printer EPSON L3210 1 unit 3.000.000 3.000.000
5 Bantex Box File 10 unit 40.000 400.000
JUMLAH 16.400.000
Menyetujui,
Direktur RSUD Mohammad Noer
Pamekasan
arsip /
sliding door
2. All in one 1 HP
PC HP 22-
DF1004D
4 Printer 1 Printer
EPSON
L3210
5 Bantex Box 10 Bantex
File