Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA PERENCANAAN

PENGADAAN ALAT DAN SARANA RUANG KOMITE MEDIK UNTUK


MENINGKATKAN PELAYANAN DOKTER
RUMAH SAKIT UMUM MOHAMMAD NOER PAMEKASAN

Instansi : Rumah Sakit Umum Mohammad Noer Pamekasan


Program : Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat
Kegiatan : Penyediaan Fasilitas Pelayanan, Sarana, Prasarana Ruang Komite
Medik Tingkat Daerah Provinsi
Sub Kegiatan : Pengadaan Sarana dan Prasarana Ruang Komite Medik sebagai
Penunjang kualitas pelayanan dokter selaku tenaga medis
Hasil : Meningkatnya kualitas pelayanan dokter selaku tenaga medis
Indikator Sub Kegiatan : Jumlah pengadaan alat ruang Komite Medis
Jenis keluaran : Tersedianya sarana dan prasarana penunjang kualitas dokter
Volume keluaran :7
Satuan ukur keluaran : unit

1. Latar Belakang
a) Dasar hukum
1) Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum
2) Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tanggal 13 oktober 2009 tentang Kesehatan
3) Undang-Undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, mengamanatkan pada pasal 7
bahwa rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi bangunan prasarana, SDM,
kefarmasian dan peralatan, dan pada pasal 16 bahwa persyaratan peralatan meliputi
peralatan medis dan peralatan non medis harus memenuhi standart pelayanan, persyaratan
mutu, keamanan, keselamatan dan layak pakai. oleh karena itu, setiap rumah sakit harus
memenuhi kriteria tersebut ;
4) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2020 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit ;
5) Undang-undang nomor 03 tahun 2020 tanggal 02 Januari 2020 tentang Klasifikasi Rumah
Sakit
b) Gambaran Umum
Komite medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis
(clinical governance) agar staf medis (dokter-dokter) dirumah sakit terjaga
profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan
pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.

Peran dan fungsi Komite Medik di rumah sakit adalah menegakkan etik dan mutu
profesi medik dengan tugasnya adalah meningkatkan profesionalisme staf medis (dokter-
dokter) yang bekerja di rumah sakit, dengan cara : melakukan kredensial bagi seluruh staf
medis yang akan melakukan pelayanan medis di rumah sakit; memelihara mutu profesi staf
medis; dan menjaga disiplin, etika, serta perilaku profesi staf medis. Komite Medik bukan
merupakan wadah atau perwakilan dari seluruh staf medis.

Rumah sakit merupakan institusi yang sangat kompleks dan berisiko tinggi (high
risk), terutama dalam kondisi lingkungan regional dan global yang sangat dinamis
perubahannya. Salah satu pilar pelayanan medis adalah clinical governance, dengan peran
staf medis yang dominan. Direktur atau Kepala Rumah Sakit bertanggung jawab atas segala
sesuatu yang terjadi di Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 UU Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Keberadaan staf medis dalam rumah sakit merupakan suatu keharusan karena
kualitas pelayanan rumah sakit sangat ditentukan oleh kinerja para staf medis dirumah sakit
tersebut. Yang lebih penting lagi kinerja staf medis akan sangat mempengaruhi keselamatan
pasien di rumah sakit. Untuk itu rumah sakit perlu menyelenggarakan tata kelola klinis
(clinical governance) yang baik untuk melindungi dan keselamatan pasien. Selanjutnya
regulasi mengatur tentang penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit.

2. Penerima Manfaat
a) Ketua Komite Medik
b) Sekretaris
c) Seluruh Anggota Medik

3. Peran dan Fungsi Komite Medik


Komite medik telah ditetapkan hanya menangani masalah keprofesian saja dan
bukan menangani pengelolaan rumah sakit yang seharusnya dilakukan kepala/direktur
rumah sakit. Kepala/direktur rumah sakit dapat membentuk berbagai panitia/pokja dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Panitia/pokja tersebut bertanggung
jawab langsung kepada kepala/direktur rumah sakit. Rumah sakit harus menerapkan model
komite medik yang menjamin tata kelola klinis (clinical governance) untuk melindungi
pasien.
Setiap staf medis dikendalikan dengan mengatur kewenangan klinis nya (clinical
privilege) untuk melakukan pelayanan medis, hanya staf medis yang memenuhi syarat-
syarat kompetensi dan perilaku tertentu sajalah yang boleh melakukan pelayanan medis.
Pengaturan kewenangan klinis tersebut dilakukan dengan mekanisme pemberian izin
untuk melakukan pelayanan medis (entering to the profession), kewajiban memenuhi
syarat-syarat kompetensi dan perilaku tertentu untuk mempertahankan kewenangan klinis
tersebut (maintaining professionalism), dan pencabutan izin (expelling from the profession).
Untuk melindungi keselamatan pasien, komite medik di rumah sakit harus memiliki ketiga
mekanisme diatas.

4. Sarana dan Prasarana yang di perlukan untuk Kelengkapan ruang Komite Medik
No Nama Alat Volume Harga Satuan Total
1 Lemari kaca penyimpanan arsip / 1 unit 3.000.000 3.000.000
sliding door
2 All in one PC HP 22-DF1004D 1 unit 8.000.000 8.000.000
3 Meja kerja kantor 1 unit 2.000.000 2.000.000
4 Printer EPSON L3210 1 unit 3.000.000 3.000.000
5 Bantex Box File 10 unit 40.000 400.000
JUMLAH 16.400.000

Mengetahui, Pamekasan, 15 Juni 2021


Kepala Seksi Pelayanan Medik Ketua Komite Medik
RSU Mohammad Noer Pamekasan RSU Mohammad Noer Pamekasan

dr. Mokhammad Mukhlis, Sp.P dr. M. Angga Notosusanto Mukti, Sp.B


NIP. 19831004 201412 1 001 NIP 19830511 202012 1 001

Menyetujui,
Direktur RSUD Mohammad Noer
Pamekasan

dr. Nono Ifantono, MMRS


NIP. 19680313 200212 1 005
Lampiran 1

N NAMA ALAT JUMLAH MERK GAMBAR


O KEBUTUHAN
Lemari kaca 1
1. penyimpanan No brand

arsip /
sliding door

2. All in one 1 HP
PC HP 22-
DF1004D

3 Meja kerja 1 No brand


kantor

4 Printer 1 Printer
EPSON
L3210
5 Bantex Box 10 Bantex
File

Anda mungkin juga menyukai