Anda di halaman 1dari 2

1

A. PETUNJUK PENGERJAAN TUGAS

1. Pengerjaan tugas MAKALAH dikirim ke tugaskampuspsi@gmail.com dengan isi sampul sebagai


berikut: nama makul; Kelompok Kelas; Bab Bahasan; Nama Bahasan; contoh: EMOSI (nama Makul);
A (kelompok Kelas); 3 (Bab Bahasan - menyesuaikan); Masihkah Emosi Diperlukan (Nama Bahasan/
Judul Tugas). Lembar pertama harus ada nama dan no. mahasiswa dari anggota kelompok / tugas
mandiri atau perseorangan. Logo universitas, Fakultas/ Prodi dan tahun pengerjaan.
2. Laporan pengerjaan tugas MAKALAH diserahkan, sesuai dengan waktu yang disepakati.
3. Jumlah halaman MAKALAH disesuaikan, kertas A4, bentuk huruf Times New Roman 12, spasi 1,5.
4. Setting halaman: kiri 4, atas 4, kanan 3, bawah 3, diberi halaman di tengah bawah.
5. Jika direncanakan akan presentasi, mahasiswa wajib membuat PPT dari MAKALAH di atas. Dengan
komposisi waktu presentasi sebagai berikut: Waktu presentasi bab 15 menit, waktu presentasi film
15 menit (jika ada), Tanya jawab 15 menit.

B. KASUS

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Analisis Kasus Antropologi Kesehatan",
Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/deddy15645/5b08dd61ab12ae26f3553b53/analisis-kasus-dari-sudut-
pandang-antropologi-kesehatan

Kreator: Deddy Herwandi

Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator. Tulis opini Anda
seputar isu terkini di Kompasiana.com

Kasus Sebuah Ritual Mengatasi Kesurupan Yang


Menewaskan Seorang Wanita.

Berikut ini adalah beberapa pandangan secara teori dari para ahli

Antropologi kesehatan menurut beberapa para ahli :

Hasan & Prasad (1959)

Adalah cabang ilmu mengenai manusia yang mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaan
manusia dari titik tolak pandangan untuk memahami kedokteran, aspek sosial kedokteran dan
masalah-masalah kesehatan manusia.

Fabrega (1972) Anthropologi Kesehatan :

1. menjelaskan berbagai faktor, mekanisme dan proses yang memainkan peranan didalam atau
mempengaruhi cara saat individu dan kelompok terkena oleh atau berespon terhadap sakit dan
penyakit.
2. Mempelajari masalah --masalah ini dengan penekanan terhadap pola-pola tingkah laku.

Koentjaraningrat (1990)
2

Antropologi kesehatan membicarakan masalah konsep sakit, sehat, pengobatan tradisional, serta
kebiasaan atau perilaku dan pantangan suatu kelompok masyarakat terhadap makanan tertentu.

Dalam Foster (1986), Antropologi Kesehatan mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi Teoritis dan teori
Praktis: (i) Dimensi teoritis adalah studi komprehensif tentang relasi timbal balik faktor biologis
dengan budaya terkait dengan permasalahan kesehatan dan penyakit. (ii) Dimensi praktis dimana
partisipasi profesional ahli antropologi dalam program perbaikan kesehatan masyarakat dan
perubahan tingkah laku sehat yang lebih baik.

Bila di lihat dari dua dimensi menurut Foster kita akan melihat lebih mendalam fenomena seorang
wanita yang tewas digelonggong air di trenggalek ini secara ilmiah dan sudut pandang yang berbeda
dari sudut pandang biasanya.

Penyakit adalah masalah kesehatan yang dialami setiap manusia. Sepanjang periode
kehidupan tidak ada yang tidak mengalami sakit. Ritual dalam mengatasi kesurupanlah yang menjadi
awal kabar buruk yang dialami oleh ibu Tukiyem (51 tahun) warga desa Surenlor kabupaten
Trenggalek. Dengan dalih menjadi pengobatan alternatif yang menjadi kepercayaan anggota keluarga
korban justru membuat korban meninggal dunia.

Dalam fenomena ini ada dua faktor yang saling terkait yaitu faktor biologi (kesehatan) dan
faktor non biologi (kebudayaan). Dari faktor non biologi (kebudayaan) bahwa para anggota keluarga
percaya dengan ritual yang sudah turun temurun dari nenek moyang mereka dalam mengatasi gejala-
gejala kesurupan. Salah satunya dengan menggelonggong korban dengan air yang "katanya bisa
mengeluarkan rasa sakit dari dalam tubuh korban".

Berikut ini adalah sejumlah pertanyaan yang harus dijawab sekaligus sebagai pembentuk pola pikir:

1. Bacalah wacana di atas, Anda juga sangat diperbolehkan mencari sumber aslinya dari laman
internet.
2. Bila Anda sebagai salah satu warga di situ, apakah yang Anda lakukan, agar berbagai perlakuan
yang bertujuan menyembuhkan (bermaksud baik), menjadi terwujud. Jelaskan tindakan-
tindakan Anda, baik yang secara sederhana dan atau terintegrasi (melibatkan komponen
masyarakat lainnya), agar proses “penyembuhan”, benar-benar dapat dilakukan dan
terwujud.
3. Buatlah dengan tahapan-tahapan atau sejumlah langkah yang terintegratif, agar ada tindakan
yang membantu masyarakat secara umum. Menolong para warga yang mengalami kesurupan
dan atau gangguan jiwa dengan bentuk yang lain, agar memperoleh pertolongan yang layak.
4. Kembangkanlah pengajuan solusi di atas, minimalnya 3 alternatif dan urutkan secara prioritas
langkah utama mana yang hendak ditempuh.

Anda mungkin juga menyukai