Anda di halaman 1dari 96

Analisis Sistem Instrumentasi Fin Stabilizer Dalam

Kapal Cepat Rudal (KCR) Kapak di PT. PAL Indonesia

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Disusun oleh:

Siti Halimatus Sa’diyah 195090801111016

PROGRAM STUDI INSTRUMENTASI

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2022
LEMBAR PENGESAHAN I

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

Periode Maret 2022

PT. PAL INDONESIA

ANALISIS SISTEM INSTRUMENTASI FIN STABILIZER DALAM KAPAL CEPAT RUDAL


(KCR) KAPAK DI PT.PAL INDONESIA

Oleh:

Siti Halimatus Sa’diyah 196090801111016

Disetujui dan disahkan oleh:


PT. PAL INDONESIA

Pembimbing Lapangan Kepala Departemen


Electric Outfitting & Interior

Fatchur Rachman S.T Dedit Hermawan S.Kom


NIP. 103902889 NIP. 10392339

ii
LEMBAR PENGESAHAN II

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

Periode Maret 2022

PT. PAL INDONESIA

ANALISIS SISTEM INSTRUMENTASI FIN STABILIZER DALAM KAPAL CEPAT RUDAL


(KCR) KAPAK DI PT.PAL INDONESIA

Oleh:

Siti Halimatus Sa’diyah 196090801111016

Disetujui dan disahkan oleh

:PT. PAL INDONESIA

Kepala Departement Pembimbing


Human Capital Development Human Capital Development

I Dewa Gede Adi S.Y Iwan Miharja


NIP. 105194572 NIP. 105164440

iii
LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

1. Judul : Analisis Sistem Instrumentasi Fin Stabilizer Dalam Kapal Cepat Rudal (KCR)
Kapak di PT.PAL Indonesia
2. Pelaksana PKL
a. Nama / NIM : Siti Halimatus Sa’diyah /195090801111016
b. Program Studi / Jurusan : Instrumentasi / Fisika
c. Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
3. Tempat Pelaksanaan PKL
a. Nama Instansi : PT. PAL INDONESIA
b. Alamat Instansi : Jl. Ujung, Surabaya 60165 - Indonesia
4. Waktu Pelaksanaan PKL : 14 Februari – 24 Maret 2022

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Mahasiswa Pelaksana

Dewi Anggraeni, S.Si., M.Si Siti Halimatus Sa’diyah


NIP. 198703012019032010 NIM.195090801111016

Mengetahui
Ketua Jurusan Fisika
FMIPA Universitas Brawijaya

Prof. Dr. rer. Nat. Muhammad Nurhuda


NIP. 196409101990021001

iv
ABSTRAK

Perkembangan era digital yang semakin modern dan sangat pesat dapat memengaruhi semua
aspek kehidupan terutama dalam bidang instrumentasi dan sistem kontrol. Salah satu
perkembangannya yaitu pada pembuatan kapal. Pada sebuah kapal mempunyai perangkat yang
berpengaruh terhadap sistem kestabilan kapal yaitu Fin Stabilizer. Pada sebuah kapal khususnya kapal
perang, dapat mempermudah kapal agar selalu dalam keadaan stabil pada saat kapal sedang berlayar
di perairan, terjadi ombak besar dan kapal dalam kecepatan tinggi, dan akurasi tembakan senjata pada
kapal.
Fin stabilizer merupakan suatu peralatan roll damping system yang dipasang pada lambung kanan
dan kiri kapal bagian bawah yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan kapal pada saat kapal berada
di atas air dan bekerjanya berdasarkan prinsip pengontrolan posisi fin. Secara umum, Sistem penstabil
kapal pada Kapal Cepat Rudal KRI Kapak menggunakan sistem modern, yang dimana Sistem Fin
Stabilizer menggunakan motor servo sebagai penggerak utama Fin.

Kata Kunci : Sistem Kestabilan, Fin Stabilizer

v
ABSTRACT

The development of the digital era which is increasingly modern and very rapidly can
affect all aspects of life, especially in the field of instrumentation and control systems. One of
the developments is in shipbuilding. On a ship has a device that affects the ship's stability
system, namely the Fin Stabilizer. On a ship, especially a warship, it can make it easier for the
ship to always be in a stable state when the ship is sailing in the waters, there are big waves
and the ship is at high speed, and the accuracy of gun fire on the ship.

Fin stabilizer is a roll damping system equipment that is installed on the right and left
hull of the bottom of the ship which functions to maintain the balance of the ship when the ship
is on the water and works based on the principle of controlling the position of the fins. In
general, the ship stabilization system on the KRI Kapak Missile Fast Ship uses a modern
system, in which the Fin Stabilizer System uses a servo motor as the main driver of the Fin.

Keywords : Stabilization System, Fin Stabilizer

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
ridho, dan juga hidayah-Nya sehingga kami sebagai penulis dapat menyelasikan penulisan Laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang berjudul “Analisis Sistem Instrumentasi Dalam Kapal Cepat
Rudal (KCR) Kapak di PT. PAL Indonesia” pada Semester Genap 2021/2022 Jurusan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Brawijaya dengan lancar.
Proposal ini dibuat oleh kami para penulis dengan bantuan dan bimbingan dari orang- orangyang
telah mendukung pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih atas bimbingan dan bantuan yang telah diberikan oleh:
1. Allah SWT yang menyertai setiap jalan yang dilalui dan memberikan kemudahan atas segala
masalah yang dihadapi serta mengabulkan segala doa sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) ini.
2. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan baik secara moral
maupun material sehingga Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat tersusun dengan lancar.
3. Bapak Prof. Dr. rer. Nat. Muhammad Nurhuda selaku Ketua Jurusan Fisika.
4. Ibu Dewi Anggraeni, S.Si.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja Lapangan (PKL).
5. Bapak Dedit Hermawan S.Kom selaku Kepala Bengkel Electric Outfitting & Interior Divisi
Kapal perang yang telah menerima penulis untuk melakukan PKL di departemennya.
6. Bapak Fatchur Rochman S.T. selaku kepala bengkel sekaligus pembimbing lapangan dan
konsultan yang tak henti-hentinya membimbing penulis sehingga mampu menyelesaikan laporan ini.
7. Bapak Drs. Poendjoel Karjono selaku Kadep Diklat Divisi Pembinaan Organisasi & SDM
PT. PAL Indonesia yang sudah mengizinkan penulis untuk melaksanakan praktikkerja lapangan di PT.
PAL Indonesia.
8. Seluruh bapak/ibu karyawan Divisi Kapal Perang yang sudah menerima penulis di Bengkel
Ekasistrol PT. PAL Indonesia.
9. Semua teman teman OJT 2022 yang telah membantu dan menyemangati sehingga mampu
menyelesaikan laporan ini.
10. Semua pihak yang tidak disebutkan disini serta telah ikut serta membantu menyukseskan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini.

vii
Adapun saran dan kritik yang membangun, sangat penulis harapkan demi perbaikan
proposal Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dan semoga proposal Praktik Kerja Lapangan (PKL)
ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca umumnya.

Malang, 30 Maret 2022

Penulis

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN I ...................................................................................................ii


LEMBAR PENGESAHAN II ............................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN................................................................................. iv
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ..................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................................................v
ABSTRACT .......................................................................................................................... ..vi
KATA PENGANTAR............................................................................................................. vii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................................xiii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................................. 2
1.3 Manfaat ........................................................................................................................... 2
1.3.1 Bagi Mahasiswa ......................................................................................................... 2
1.3.2 Bagi Instansi .............................................................................................................. 3
1.3.3 Bagi Universitas ........................................................................................................ 3
BAB II ....................................................................................................................................... 4
PROFIL PERUSAHAAN ........................................................................................................ 4
2.1 Profil PT. PAL Indonesia .............................................................................................. 4
2.2 Sejarah Perusahaan ....................................................................................................... 5

2.3 Visi dan Misi PT. PAL Indonesia ............................................................................ 7


2.4 Budaya Perusahaan................................................................................................... 8
2.5 Lokasi PT. PAL Indonesia ....................................................................................... 9
2.6 Tugas Pokok PT. PAL Indonesia ............................................................................. 9
2.7 Bentuk dan Badan Hukum Perusahaan ............................................................... 10
2.8 Produk PT. PAL Indonesia .................................................................................... 14
2.8.1 Produk Kapal Niaga............................................................................................... 14
2.8.2 Produk Kapal Cepat dan Kapal Khusus ................................................................ 14
2.8.3 Produk Jasa Harkan ............................................................................................... 15
2.8.4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perusahaan ..................................................... 15
2.9 Struktur Organisasi PT. PAL Indonesia.................................................................... 16
ix
1.1 Direktorat Pembangunan Kapal............................................................................. 16
1.2 Direktorat Pemeliharan dan Perbaikan .................................................................. 18
1.3 Direktorat Keuangan.............................................................................................. 19
1.4 Direktorat SDM & Umum ..................................................................................... 20
1.5 Sekretaris Perusahaan ............................................................................................ 22
1.6 Satuan Pengawas Intern ......................................................................................... 22
1.7 Techology, Design & Naval System ...................................................................... 23
2.10 Struktur Organisasi Divisi Kapal Perang ............................................................. 24
2.11 Struktur Organisasi Departemen Electronic Outfitting dan Interior................ 24
BAB III.................................................................................................................................... 25
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................................... 25
3.1 Sistem Instrumentasi.................................................................................................... 25
3.2 Sistem Kontrol .............................................................................................................. 26
3.3 Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 M ke- 5 KRI KAPAK ............................................... 28
3.3.1 Fungsi KCR 60 Meter.............................................................................................. 28
3.3.2 Keunggulan Kapal KCR 60 Meter produksi PT. PAL Indonesia ............................ 29
3.4Sistem Kestabilan Kapal ............................................................................................... 29
3.4.1Pengertian ................................................................................................................. 29

3.4.2Titik Kestabilan Kapal .............................................................................................. 31


3.4.3Kriteria ...................................................................................................................... 32
3.5 Teknologi Stabilitas Kapal ........................................................................................ 32
3.5.1 Ballast ..................................................................................................................... 32
3.5.2 Fin Stabilizer .......................................................................................................... 34
3.5.3 Trim Tab System .................................................................................................... 35
BAB IV .................................................................................................................................... 36
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 36
4.1 Sistem Instrumentasi Kapal ........................................................................................ 36
4.1.1 Fin Stabilizer............................................................................................................ 36
4.2 Pengertian Fin Stabilizer ........................................................................................... 36

4.3 Komponen ................................................................................................................... 37

4.3.1 Fin ........................................................................................................................... 37


4.3.2 Motor Servo/Servo Unit ......................................................................................... 37
4.3.3 GPS ........................................................................................................................ 38
4.3.4 Speed Log .............................................................................................................. 38
x
4.3.5 Electronics Control Unit ........................................................................................ 39
4.3.6 Control Panel ......................................................................................................... 40
4.3.7 Baterai .................................................................................................................... 41
4.3.8 MGPS System........................................................................................................ 41
4.4 Analisis Sistem ............................................................................................................. 42
4.4.1 Wiring Diagram ................................................................................................. 42
4.4.2 Analisis Sistem................................................................................................... 42
BAB V ..................................................................................................................................... 44
PENUTUP............................................................................................................................... 44
5.1 KESIMPULAN ........................................................................................................ 44
5.2 SARAN ..................................................................................................................... 44
5.2.1 Saran Untuk PT PAL INDONESIA .................................................................. 44
5.2.2 Saran Untuk Pihak Institusi ............................................................................... 44
5.2.3 Saran Untuk Mahasiswa .................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 46
LAMPIRAN............................................................................................................................ 48
Lampiran 1 : Foto Kapal KCR 5 Kapak ............................................................................... 48
Lampiran 2 : Foto bersama Pembimbing Lapangan ............................................................ 48
Lampiran 3 : Kegiatan Mahasiswa ....................................................................................... 60
Lampiran 4 : Kegiatan Mahasiswa ....................................................................................... 62
Lampiran 5 : Kegiatan Mahasiswa ....................................................................................... 64
Lampiran 6 : Kegiatan Mahasiswa ....................................................................................... 66
Lampiran 7 : Kegiatan Mahasiswa ....................................................................................... 68
Lampiran 8 : Kegiatan Mahasiswa ....................................................................................... 59
Lampiran 9 : Presensi Online ............................................................................................... 61
Lampiran 10 : Presensi Online ............................................................................................. 62
Lampiran 11 : Presensi Online ............................................................................................. 63
Lampiran 12 : Presensi Online ............................................................................................. 64
Lampiran 13 : Presensi Online ............................................................................................. 65
Lampiran 14 : Presensi Online ............................................................................................. 66
Lampiran 15 : Presensi Online ............................................................................................. 67
Lampiran 16 : Presensi Online ............................................................................................. 68
Lampiran 17 : Presensi Online ............................................................................................. 69
Lampiran 18 : Presensi Online ............................................................................................. 70
Lampiran 19 : Presensi Online ............................................................................................. 70
xi
Lampiran 20 : Presensi Online ............................................................................................. 71
Lampiran 21 : Presensi Online ............................................................................................. 72
Lampiran 22 : Presensi Offline ............................................................................................ 73
Lampiran 23 : Presensi Offline ............................................................................................ 74
Lampiran 24 : Presensi Offline ............................................................................................ 75
Lampiran 25 : Presensi Offline ............................................................................................ 76
Lampiran 26 : Presensi Offline ............................................................................................ 77
Lampiran 27 : Presensi Offline ............................................................................................ 78
Lampiran 28 : Surat Balasan ................................................................................................ 79
Lampiran 29 : ID CARD ...................................................................................................... 80

xii
Daftar Gambar

Gambar 2.1 Logo PT. PAL Indonesia........................................................................................ 4


Gambar 2.2 Budaya Perusahaan ................................................................................................ 8
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. PAL Indonesia ............................................................... 16
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Divisi Kapal Perang ............................................................. 24
Gambar 2.5 Struktur Organisasi Departemen Electronic Outfitting & Interior ....................... 24
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Kontrol Loop Terbuka (Razi,2020) .................................. 27
Gambar 3.2 Diagram Balok Sistem Kontrol Loop Tertutup ( Noer & Indri, 2021) ................ 27
Gambar 3.3 Kapal Cepat Rudal ............................................................................................... 28
Gambar 3.4 Kestabilan Laju Kapal .......................................................................................... 30
Gambar 3.5 Stabilitas kapal Kedudukan titik berat kapal, titik apung kapal dan titik
metacentrum kapal ................................................................................................................... 31
Gambar 3.6 Sistem Ballast Kapal............................................................................................. 33
Gambar 3.7 Fin stabilizer ........................................................................................................ 42
Gambar 4.1 Fin ........................................................................................................................ 37
Gambar 4.2 Motor Servo pada Fin .......................................................................................... 37
Gambar 4.3 GPS ...................................................................................................................... 38
Gambar 4.4 Speed Log ............................................................................................................. 39
Gambar 4.5 Ride Control Unit (Master) RCU 551 .................................................................. 40
Gambar 4.6 Humphree Control Unit (HCU) 504 .................................................................... 40
Gambar 4.7 Humphree Control Unit (HCU) 501 .................................................................... 40
Gambar 4.8 Control Panel........................................................................................................ 41
Gambar 4.9 Baterai DC............................................................................................................ 41
Gambar 4.10 Wiring Diagram pemasangan Fin Stabilizer ...................................................... 42
Gambar 4.11 Diagram Kontrol Fin Stabilizer ......................................................................... 42

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan era digital yang semakin modern dan sangat pesat dapat
memengaruhi semua aspek kehidupan terutama dalam bidang instrumentasi dan sistem
kontrol. Berdasarkan hasil penelitian yang dilansir oleh Mitchell Kapoor (dalam Hagel,
2021a) memperlihatkan bahwa generasi muda pada dasarnya memiliki keahlian dalam
mengakses media digital saat ini, tetapi mereka belum mengimbangi kemampuannya
dalam menggunakan media digital untuk mengembangkan potensi dan kapasitas diri
(Sulianta, 2020). Perkembangan tersebut akhirnya menjadi kebutuhan untuk
meningkatkan kemudahan kerja dimana dalam pengembangannya diperlukan tenaga
ahli untuk mendorong kemajuan di era digital tersebut. Seorang tenaga ahli dapat
mempelajari dan mengembangkan ilmu untuk kemajuan tersebut melalui materi yang
diberikan selama duduk di bangku perkuliahan. Pada proses pembelajaran tersebut,
seorang tenaga ahli tidak hanya materi dalam kelas tetapi juga diperlukan suatu
pengalaman lapangan yang dapat memberikan wawasan bagi mahasiswa di dunia kerja.
Dunia kerja dan dunia kampus memiliki hubungan yang saling berkaitan. Dengan
adanya praktik kerja lapangan ini memberikan gambaran tentang real dunia kerja.
Dengan kegiatan praktik kerja lapangan ini dapat diperoleh bagaimana cara komunikasi
atau cara berhubungan yang baik dan benar antar sesama personil dalam suatu
perusahaan atau organisasi (Nikmatul, 2018). Untuk merealisasikan keterkaitan dan
kesepakatan antara ilmu pengetahuan diperkuliahan dengan apa yang dibutuhkan
dilapangan. Khususnya pada bidang keahlian pengembangan peralatan. Oleh karena itu
akan dilaksanakan Praktik Kerja Lapang (PKL).
Praktik Kerja Lapang (PKL) merupakan sebuah kegiatan mahasiswa yang wajib
dilaksanakan di masyarakat maupun di perusahaan. Praktik Kerja Lapang (PKL) ini
merupakan mata kuliah wajib yang merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk
menyelesaikan studi Strata Satu di Fakultas MIPA Universitas Brawijaya. Dengan
mewajibkan mata kuliah ini, mahasiswa Fisika diharapkan nantinya mampu
menerapkan ilmuyang diperoleh selama perkuliahan dan membekali mahasiswa dengan
pengalaman serta kemampuan beradaptasi dalam dunia kerja (Fakultas MIPA UB,
2020). Tujuan mata kuliah ini adalah memberikan gambaran tentang bagaimana dunia
kerja dan penerapan ilmu fisika di bidang instrumentasi dan sistem kontrol. Dalam
kegiatan ini mahasiswa bebas untuk memilih perusahaan yang akan ditempati untuk
1
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)sesuai dengan bidang minat yang
ditekuni. Oleh karena itu, kami memilih PT. PAL Indonesia(Persero) sebagai tempat
untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
PT. PAL Indonesia (persero) surabaya merupakan perusahaan industri yang
bergerak pada kapabilitas pembangunan dan rancang-bangun Kapal Perang dan Kapal
Niaga, Pembangunan dan Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO) Kapal Selam,
Maintenance, Repair, dan Overhaul Kapal Perang, Kapal Niaga, dan produk-produk
kemaritiman, General Engineering produk Energi dan Elektrifikasi, dan Technology
Development (PT. Pal Indonesia, 2022). Dari pertimbangan yang telah dikaji dirasa
sesuai untuk menjadikan PT. PAL Indonesia sebagai tempat Praktik Kerja Lapangan
bagi mahasiswa Jurusan Fisika Prodi Instrumentasi Universitas Brawijaya. Sangat
besar harapan kami untuk dapat melakukanPraktik Kerja Lapang di PT. PAL Indonesia
agar menjadi bekal dalam menghadapi dunia pekerjaan.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini adalah :
a. Untuk memenuhi salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa Jurusan Fisika
Fakultas MIPA Universitas Brawijaya.
b. Meningkatkan wawasan dan penguasaan tentang kemajuan ilmu fisika
khususnya dibidang instrumentasi di lapangan.
c. Mengikuti perkembangan ilmiah melalui perusahaan atau instansi terkait
dalambidang fisika khususnya bidang instrumentasi.
d. Mengetahui dan memahami sistem instrumentasi dalam proses pembuatan
kapalperang.
e. Menganalisa permasalahan pada bidang instrumentasi.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
a. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman selaku generasi yang
terdidik yang akan siap terjun di dunia kerja dan di dalam masyarakat.
b. Melatih keterampilan serta melatih kreativitas dan potensi diri dalam
bersosialisasiatau berhubungan komunikasi dengan orang lain dalam suatu
team work.

2
c. Dapat mengetahui lebih jauh realita ilmu pengetahuan yang telah dipelajari
selama perkuliahan ini melalui kenyataan yang ada di lapangan.
d. Dapat mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan
diri di lingkungan kerja di masa yang akan datang.

1.3.2 Bagi Instansi


a. Sebagai sarana untuk menjembatani hubungan kerjasama antara Instansi yang
bersangkutan dengan Perguruan Tinggi di masa yang akan datang, khususnya
mengenai rekruitmen tenaga kerja.
b. Membantu pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja yang berpengalaman di
bidangnya.
c. Sarana dalam menentukan kriteria sumber daya manusia yang dibutuhkan
instansi di masa mendatang.
d. Hasil studi dan analisa selama kegiatan dapat menjadi bahan masukan bagi
instansi untuk menentukan kebijakan ke depan yang akan diambil.

1.3.3 Bagi Universitas


a. Sebagai sarana penghubung antara Lembaga Perguruan Tinggi dan Instansi terkait.
b. Mencetak Tenaga Kerja yang terampil, jujur, kompeten dalam bidangnya, dan
kreatif dalam berinovasi.
c. Sebagai acuan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa memahami materi
yangdisampaikan.
d. Mensosialisasikan program studi kepada instansi terkait.

3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Profil PT. PAL Indonesia

PT. PAL Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai industri
galangan kapal yang bertempat di Surabaya, Jawa Timur.

Gambar 2.1 Logo PT. PAL Indonesia


Sumber : https: www.pal.co.id/

Cikal bakal perusahaan ini adalah dimulai sejak abad ke-19 hingga saat ini PT. PAL
Indonesia telah membuktikan reputasinya sebagai kekuatan utama di dalam
pengembangan industri maritim nasional sesuai tujuan awal pendiriannya sebagai pusat
keunggulan industri maritim nasional. Di dalam upaya memperkuat pondasi bagi
pengembangan industri maritim, PT. PAL Indonesia senantiasa bekerja keras untuk
menyampaikan dan menyebarluaskan pengetahuan, teknologi, serta keterampilan
kepada masyarakat luas terkait industri maritim nasional tersebut.
Usaha PT. PAL Indonesia ini merupakan langkah besar Indonesia untuk memasuki
industri global bidang pertahanan. Dengan posisinya sebagai pemandu utama alutista
matra laut, maka pada masa mendatang PT. PAL Indonesia akan terus meningkatkan
kemampuannya untuk dapat berperan dalam Driving Synergy to Global Maritime
Access. Peran penting dari PT. PAL Indonesia ini akan membawa industri maritim
Indonesia kepada pemenuhan pasar maritim secara global.
PT. PAL Indonesia berlokasi di Ujung, Surabaya. Dengan kegiatan bisnisutamanya
meliputi :
1. Memproduksi kapal perang dan kapal niaga
2. Memberikan jasa perbaikan dan pemeliharaan kapal
3. Rekayasa umum dengan spesifikasi tertentu berdasarkan kebutuhan klien

4
Saat ini kemampuan dan kualitas rancang bangun dari PT. PAL Indonesia telahdiakui
pasar internasional. Kapal-kapal produksi PT. PAL Indonesia telah melayari perairan
internasional di seluruh dunia.
Sebagai perusahaan galangan kapal dengan pengalaman lebih dari tiga dasawarsa, PT.
PAL Indonesia bersama karyawan sejumlah 1.300 personil. Perkembangan dan prestasi yang
telah dicapai oleh PT. PAL Indonesia tidak lepas dari sejarah yang membesarkannya, maka dari
itu pada sub bab 2.2 akan dibahas mengenai tahapan-tahapan sejarah PT. PAL Indonesia secara
umum.

2.2 Sejarah Perusahaan


Pada tahun 1822 dibentuk suatu komisi, yang bertugas untuk mengadakan penyelidikan
tempat dan sarana untuk mendirikan Marine Establishment di bagian timur pulau Jawa yang
diprakarsai oleh Gubernur Jendral V.G. Capellen. Namun hasilnya tidak dilaksanakan.
1. Di tahun 1837 dibentuk suatu komisi yang memiliki tugas sama, sedangkan pada tahun
1837 pula mulai diadakan pertahanan di pulau Jawa. Daerah Surabaya merupakan
tempat yang memenuhi syarat jika ditinjau dari segi strategis, taktis danteknis.
2. Pada tahun 1846 pengiriman barang – barang bagian dok kayu apung didatangkan dari
negeri Belanda, dan selesai sekitar tahun 1849, setelah dibangunlah sebuah bengkel.
3. Pada tahun 1855 dibangun galangan kapal yang mampu menampung perbaikan kapal
– kapal yang lebih besar sampai dengan 1300 ton.
4. Pada tahun 1884 fasilitas untuk perbaikan dan membangun mesin – mesin kapal pada
saat ini memiliki nama Voor De Marine Het Stoomwezen. Pabrik ini yang awalnya
terletak di sebelah selatan kota Surabaya kemudian dipindahkan ke Ujung Surabaya
dan selesai pada tahun 1891.
5. Pada tahun 1912 diadakan perluasan dibagian timur, kemudian elektrifikasi dari
Weerf Becdrigf dan selesai pada tahun 1913.
6. Pada tahun 1913 didirikanlah komplek dan gudang untuk menyimpan mesin – mesin,
ranjau serta pekerjaan biro teknis, namun demi keamanan pada tahun 1930 di
pindahkan ke pulau Madura.
7. Kemudian Marine Establishment berkembang sebagai tempat yang lengkap dan
modern, yang memiliki tugas utama yaitu melakukan perbaikan dan pemeliharaan
kapal – kapal perang Belanda serta perlengkapan kapal perang tersebut.

5
8. Dalam suatu statblat tahun 1939 No. 82 Marine Establishment dinyatakan sebagai
perusahaan milik pemerintah hindia-belanda. Peraturan pelaksanaan dan organisasi
Marine Establishment tercantum pada Bijblad 14278.
9. Pada tahun 1942 pemerinta hindia-belanda menyerahkan kepada tentara Jepang
sehingga Marine Establishment juga di ambil alih oleh pemerintah Jepang. Akhirnya
berubah nama menjadi Kaigunse 21 – 24 Butai.
10. Setelah Perang Dunia II, pemerintah hindia-belanda memperbaiki segala kerusakan
akibat perang dan namanya diganti seperti semula yaitu MarineEstablishment.Pada
tanggal 1 Mei 1947 Marine Establishment dijadikan Admiral Teits Bedrijf dan di
kepalai oleh seorang direktur dibawah koordinasi Admiral Teits Diensten di negeri
Belanda.
11. Pada tanggal 27 Desember 1949 setelah pengesahan kedaulatan Republik Indonesia
(RI), Marine Establishment diserahkan pada pemerintah Indonesia dan berubah nama
menjadi “Penataran Angkatan Laut” yang disingkat PAL. Langsung dibawahi oleh
kementrian pertahanan baik di bidang organisasi, manajemen maupun teknis.
12. Pada tanggal 13 Juli 1957 pimpinan dan pengawas serta penyelenggaran olehMenteri
Pertahanan diserahkan ke KSAL.
13. Mulai dari bulan April 1960 ditetapkan pimpinan organisasi PAL berdasarkan surat
keputusan Menteri Keamanan Nasional No. MP/A/00380/1960.
14. Dengan Kepres RI No. 370/1960 tanggal 1 Juli 1960, PT. PAL disatukan dengan
Departemen Angkatan Laut dan selanjutnya digunakan untuk keperluan ALRI.
15. Realisasi dan penyatuan serta penyerahan kekuasaan PAL Surabaya diatur oleh Menko
Pertahanan Keamanan / KSAB No. M/A/242/64 tanggal 1 Januari 1964 yang
menentukan antara lain:
a. Bahwa pengawasan PAL dan seluruh kekayaannya diserahkan dari Menteri
Keamanan Nasional Menko Hankam / KSAB kepada Menteri Angkatan Laut /
Panglima Angkatan Laut.
b. Bahwa sejak 1 Januari 1964 PAL tidak lagi merupakan perusahaan negara menurut
IBW melainkan menjadi Pendirian Darat Angkatan Laut yang dibiayai langsung
oleh anggaran belanja Angkatan Laut.
16. Status PAL yang mula jawatan diubah menjadi Komando dengan nama Komando
Penataran Angkatan Laut (KONATAL) 1970 yang dibiayai langsung dari anggaran dan
belanja Angkatan Laut.
17. Sejak dikeluarkan PP. No. 14/1978 KONATAL dijadikan badan hukum yang berbentuk
Perusahaan Umum Perumdok dan Galangan Kapal.
6
18. Dengan PP. No. 14 tahun 1980 status perum diganti menjadi Persero dan dengan
adanya akta pendirian No. 12 tanggal 15 April 1980, maka Galangan Kapal ini resmi
dinamakan PT. PAL Indonesia dan dibawah pimpinan Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin
Jusuf Habibie, FREng.

2.3 Visi dan Misi PT. PAL Indonesia


1. Visi
Menjadi perusahaan galangan kapal dan rekayasa berkelas dan bernilai tambah bagi
pemangku kepentingan.
2. Misi
a. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan mutu produk berstandar internasional dan
penyerahan produk tepat waktu, serta meningkatkan pengelolaan perusahaan yang
akuntabel dan transparan.
b. Meningkatkan peran dalam mendukung program pertahanan dan keamanan nasional
melalui penguasaan teknologi dan rancang bangun.
c. Memberikan kemampu-labaan dan kesejahteraan secara berkesinambungan bagi
pemegang saham, karyawan, pelanggan, mitra usaha, dan pengembangan usaha kecil.

2.4 Budaya Perusahaan


Salah satu aspek dari pengembangan sumber daya manusia perusahaan Adalah
pembentukan budaya perusahaan di PT. PAL Indonesia PT. PAL Indonesia sebagai salah satu
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen mengawal penerapan Budaya Akhlak di
seluruh jajaran PT. PAL Indonesia.

Gambar 2.2 Budaya Perusahaan

7
Akhlak yang dimaksudkan adalah kepanjangan dari Amanah, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif, sebagai standar nilai perilaku yang menjadi pedoman dalam
berbudaya kerja dalam mewujudkan spirit BUMN untuk Indonesia.
Adapun AKHLAK mengandung arti sebagai berikut:
1. Amanah, Integritas, Terpecaya, Bertanggung Jawab, Komitmen, Akuntabilitas,
Jujur, Disiplin.
memegang teguh kepercayaan yang diberikan senantiasa berperilaku dan bertindak
selaras dengan perkataan dan Menjadi seseorang yang dapat dipercaya dan bertanggung
jawab dan bertindak jujur dan berpegang teguh kepada nilai moral dan etika secara
konsisten.
2. Kompeten, Profesional, Pelanggan, Pelayanan Memuaskan, Unggul, Excellent, Smart.
terus belajar dan mengembangkan kapabilitas dengan terus menerus meningkatkan
kemampuan/kompetensi agar selalu mutakhir dan selaludapat diandalkan dengan
memberikan kinerja terbaik dan menghasilkankinerja dan prestasi yang memuaskan.
3. Harmonis, Peduli, Keberagaman
saling peduli dan menghargai perbedaan dengan berperilaku saling membantu dan
mendukung sesama insan organisasi maupun masyarakat dan selalu menghargai
pendapat, ide atau gagasan orang lain dan menghargai kontribusi setiap orang dari
berbagai latar belakang.
4. Loyal, Komitmen, Dedikasi, Kontribusi.
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara dengan menunjukkan
komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan & bersedia berkontribusi lebih dan rela
berkorban dalam mencapai tujuan & menunjukkan kepatuhan kepada organisasi dan
Negara.
5. Adaptif, Inovatif, Agile
terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan
dengan melakukan inovasi secara konsisten untuk menghasilkan yang lebih baik dan
terbuka terhadap perubahan, bergerak lincah, cepat dan aktif dalam setiap perubahan
untuk menjadilebih baik dan bertindak proaktif dalam menggerakan perubahan.
6. Kolaboratif, Kerja Sama, Sinergi
mendorong kerja sama yang sinergis dengan senantiasa terbuka untuk bekerja sama
dengan berbagai pihak dan mendorong terjadinya sinergi untuk mendapatkan manfaat
dan nilai tambah dan bersinergi untuk mencapai tujuan bersama.

8
2.5 Lokasi PT. PAL Indonesia
PT. PAL Indonesia berada di Ujung Surabaya dengan luas area mencapai 120 HA.
Kegiatan utamanya adalah memproduksi kapal perang dan kapal niaga, memberikan jasa
perbaikan dan pemeliharaan kapal, serta rekayasa umum dengan spesifikasi tertentu
berdasarkan pesanan. Kemampuan rancang bangun yang menonjol dari PT. PAL Indonesia
telah memasuki pasaran internasional dan kualitasnyatelah diakui dunia. Kapal-kapal produksi
PT. PAL Indonesia telah melayari perairan di seluruh dunia.

2.6 Tugas Pokok PT. PAL Indonesia


Tugas utama PT. PAL Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak di bidang
perkapalan dan rekayasa adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan rancang bangun kapal maupun non kapal.
2. Memproduksi beberapa jenis kapal niaga maupun kapal perang.
3. Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan kapal maupun non kapal.
4. Melaksanakan penelitian pengembangan produk-produk.

2.7 Bentuk dan Badan Hukum Perusahaan


1. Bentuk
PT. PAL Indonesia Surabaya merupakan perseroan terbatas (PT).

2. Badan Hukum Perusahaan


Badan hukum yang digunakan oleh perusahaan adalah PT, berikut merupakan
undang-undang tentang PT :

9
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR M.02.HT.01.10. TAHUN 2007

TENTANG TATA CARA PENGUMUMAN PERSEROAN TERBATAS DALAM


TAMBAHAN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK

INDONESIA

Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007


tentang Perseroan Terbatas, perlu ditetapkan

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi manusia tentang Tata Cara
Pengumuman Perseroan Terbatas dalam Berita Negara dan Tambahan Berita
Negara Republik Indonesia;

Mengingat:

1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomer 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomer 4389);

2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4756);

3. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,


Susunan Oerganisasi dadn Tata Kerja Kementrian Negara Republik
Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden nomor 94 Tahun 2006;

10
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor M.09.PR.07.10 Tahun 2007 tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;

5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Inonesia


Nomor M.01.HT.01.01 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pengajuan
Permohonan Pengesahan Badan Hukum dan Persetujuan Perubahan
Anggaran Dasar, Penyampaian Pemeberitahuan Perubahan Anggaran Dasar
dan Perubahan Data Perseroan;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


TENTANG TATA CARA PENGUMUMAN PERSEROAN TERBATAS
DALAM TAMBAHAN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Ini yang dimaksud dengan:

(1) Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum yang
merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam Udang- Undang beserta peraturan pelaksanakanya.

(2) Undang-Undang adalah Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan


Terbatas.

(3) Menteri adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Pasal 2

(1) Menteri berdasarkan Undang-Undang berwenang melakukan pengumuman Perseroan


dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia.

(2) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Direktur Jenderal
Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 3

11
Pengumuman Perseroan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi:

(a) Akta pendirian beserta Keputusan Menteri mengenai pengesahan Perseroan Terbatas.

(b) Akta perubahan anggaran dasar beserta Keputusan Menteri mengenai persetujuan
perubahan anggaran dasar Perseroan Terbatas.

(c) Akta perubahan anggaran dasar yang telah diterima pemberitahuanya oleh Menteri.

Pasal 4

(1) Direktur Jendral Administrasi Hukum Umum paling lambat 3 (tiga) hari terhitung
seja penandatanganan Keputusan Menteri mengenai pendirian atau perubahan anggaran
dasar Perseroan dan/atau surat penerimaan pemberitahuan akta perubahan anggaran
dasar Perseroan, harus menyampaiakan dokumen sebagaimana dalam Pasal 3 kepada
Direktur Jendral Peraturan Perundang-undangan.

(2) Penyampaian dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilampiri butkri tanda
lunas pembayaran biaya pengumuman dan pencetakan dari Perseoran yang
bersangkutan.

Pasal 5

Direktur Jendral Peraturan Perundang-undangan dalam waktu paling lambat 11


(sebelas) hari terhitung sejak penerimaan dokumen sebagaimana dimaksud dalam pasal 4,
mengumumkan dokumen tersebut dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia.

Pasal 6

(1) Pengumuman sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 dilaksanakan dengan


membubuhkan nomor Tambahan Berita Negara Republik Indonesia.

(2) Penomoran tambahan Berita Negara Republik Indonesia diakkukan berdasarkan nomor
urut sebagai lanjutan dari nomor Tambahan Berita Negara RI sebelumnya.

(3) Nomor urut sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan urutan
penerimaan dokumen sebagaimana dimaksud pada pasal 5.

(4) Nomor tambahan Berita Negara Republik Indonesia dicatat dalam buku agenda
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia.

Pasal 7

12
(1) Direktur Jenderal Peraturan Perundang-Undangan mencetak Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dalam rangkap 5 (lima).

(2) Tambahan Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada;

(a) Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum;

(b) Notaris yang bersangkutan; dan

(c) Direksi Perseroan yang bersangkutan.

(3) Selain kententuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia juga disampaikan kepada perusahaan percetakan guna dicetak ulang
sebagai dokumen resmi.

(4) Atas permintaan Perseroan yang bersangkutan, pencetakan ualang dokumen resmi hanya
dapat dialakukan oleh perusahan percetakan sebagaiamana dimaksud pada ayat(3)

Pasal 8

Untuk pelaksanaan kententuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), direktur
Jendral Peraturan Perundang-undangan dapat melakukan kerjasama dengan perusahaan
percetakan.

Pasal 9

(1) Biaya pengumuman diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah yang mengatur mengenai
jenis dan tarif atas penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Departemen
Hukum dan Hak Asasi Manusia.

(2) Biaya pencetakan naskah Tambahan Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dibebankan kepada perseroan yang bersangkutan.

Pasal 10

Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, pengumuman dalam Tambahan Berita
Negara Republik Indonesia yang dilaksanakan oleh Perum Percetakan Negara Republik
Indonesia tetap dilaksanakan sampai ditetapkannya Peraturan Pemerintah mengenai
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang menetapkan biaya pengumuman.

Pasal 11

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

13
2.8 Produk PT. PAL Indonesia
2.8.1 Produk Kapal Niaga
Pengembangan produk kapal niaga yang diarahkan pada pasar di dalam negeri
maupun luar negeri. Saat ini, fokus pengembangan adalah untuk mendukung model-
model industri pelayaran nasional dan pelayaran perintis bagi penumpang dan barang
(cargo), serta mengembangkan kemampuan untuk pembangunan kapal LPG/LNGCarrier.
Kapasitas produksi saat ini mencapai 1.600 ton/ bulan atau setara 3 unit kapal/ tahun, 2
kapal tanker 30.000 DWT dan 1 kapal Tanker 17.500 DWT. Saat ini, PT. PAL
INDONESIA telah menguasai teknologi produksi yang canggih hingga mampu dan
berpengalaman memproduksi kapal bulk carrier (Bulker) sampai dengan bobot 50.000
DWT, kapal kontainer sampai dengan 1.600 TEUS, kapal tanker sampai dengan 30.000
WDT, kapal AHTS sampai dengan 5.400 BHP, Kapal Ikan Tuna Long Line 60 GT, kapal
penumpang sampai dengan 500 PAX. Sementara itu produk yang telah dikembangkan
antara lain kapal kontainer sampai dengan 2.600 TEUS, serta kapal chemical Tanker
smapai dengan 24.000 LTDW. Selain itu juga kapal pesanan Filiphina sebanyak 2 kapal
yaitu SSV (Sealift Season Vessel).
2.8.2 Produk Kapal Cepat dan Kapal Khusus

Saat ini PT. PAL Indonesia tengah mengembangkan produk- produk yang akan
dipasarkan dalam negeri maupun luar negeri, terutama untuk memenuhi kebutuhan kapal
perang dan kapal negara sesuai pesanan antara lain dari kementrian pertahanan,
Kepolisian RI, Kementrian Kelautan & perikanan,
Kementrian ESDM, Kementrian Keuangan/ Direktorat Jenderal Bea & Cukai
serta Otonomi Daerah maupun swasta, serta pesanan luar negeri. Produk yang telah
dikuasai antara lain:

1. Kapal Landing Platform Dock 125 meter


2. Kapal Cepat Rudal klas 60 meter
3. Kapal Patroli Cepat Lambung Baja klas 57 meter
4. Kapal Peneliti 1200 GT
5. Kapal Patroli Cepat/ Kapal Khusus Lambung aluminium klas sampai dengan38 meter
6. Kapal Tugboat dan Anchor Handling Tug / Supply sampai dengan kelas 6.000BHP
7. Kapal Ikan sampai dengan 60 GRT
8. Kapal Ferry dan Penumpang sampai dengan 500 pax

14
2.8.3 Produk Jasa Harkan
Produk jasa harkan kapal maupun non kapal meliputi jasa pemeliharaan dan
perbaikan kapal sampai tingkat depo dengan kapasitas docking 894.000 DWT per tahun.
Selain itu saja yang disediakan oleh anual/ spesial survei dan overhaul bagi kapal niaga
dan kapal perang, pemeliharaan dan perbaikan elektronika dan senjata, serta overhaul
kapal selam. Peluang pasar jasa perbaikan dan pemeliharaan antara lainberasal dari TNI-
AL, swasta, pemerintah, serta kapal-kapal lainnya yang singgah dan berlabuh di Surabaya
dengan jumlah yang mencapai 894.000 DWT per tahun, yang terdiri dari Produk Harkan
KRI, Harkan NON KRI dan Non Kapal.

2.8.4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perusahaan


Keselamatan kerja adalah factor yang sangat diperhatikan oleh PT. PAL
Indonesia karena perusahaan menganggap keselamatan kerja merupakan hal yang paling
penting disamping faktor-faktor lainnya. Keselamatan kerja mutlak diperlukan bagi
seorang pekerja, supaya pekerja bisa bekerja secara nyaman dan aman. Tak ada gunanya
seorang pekerja dapat menghasilkan gaji yang banyak jika ia tidak bisa menjaga
keselamatan kerja bagi dirinya ataupun orang lain.
Setiap orang yang bekerja wajib mendapatkan jaminan keselamatan dalam
bekerja. Seorang pekerja akan mencintai pekerjaannya dengan jaminan keselamatan kerja
yang baik, dengan demikian produktivitas akan bermutu dan sesuai target yang
direncanakan sebelumnya.
Keselamatan kerja menyangkut aspek pekerja, semua karyawan, mesin yang
digunakan dan lingkungan sekitar (masyarakat sekitar lokasi industry). Pemerintah juga
mengatur tentang keselamatan dan kesehatan bekerja di industry sebagai jaminanhukum
antara perusahaan, pekerja dan lingkungan masyarakat sekitar. Beberapa keselamatan dan
kesehatan kerja yang ada di PT. PAL Indonesia adalah:
1. Semua pihak (pekerja dan perusahaan) wajib mentaati ketentuan-ketentuan
tentang keselamatan kerja.
2. Semua karyawan wajib menggunakan alat-alat keselamatan kerja alat pelindung
diri dan memelihara peralatan kerja dan wajib memelihara kesehatan.

15
2.9 Struktur Organisasi PT. PAL Indonesia

Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. PAL Indonesia


(Sumber: PT. PAL Indonesia)

Struktur organisasi PT.PAL Indonesia terdiri atas satu direktorat utama yang
bertanggungjawab atas lima direktorat dibawahnya. Pada setiap direktorat terdapat divisi dan
kesekretariatan yang keseluruhannya berjumlah enam belas divisi. Berikut adalah susunan
rincian tiap direktorat dan divisi yang ada di PT. PAL Indonesia:
1. Direktorat Utama

1.1 Direktorat Pembangunan Kapal


a. Divisi Desain
● Melaksanakan perancangan desain dan engineering untuk proyek- proyekyang
sedang dilakukan.
● Merencanakan dan mengembangkan sistem informasi untuk menunjangkegiatan
yang berhubungan dengan rancang bangun dan penelitian.
● Melaksanakan strategi dalam bidang desain, penelitian dan pengembangan
maupun bidang yang lain sesuai dengan pengarahan dan ketentuan direksi.

16
b. Divisi Kapal Niaga
● Melaksanakan dan merencanakan pembangunan kapal niaga.
● Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk dan jasa bagi fasilitas
idle capacity.
● Merinci instruksi pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh direkturpembangunan
kapal menjadi jadwal pelaksanaan proyek dan nilai biaya proyek yang terperinci.
● Melaksanakan pembangunan kapal secara efektif dan efisien sesuai dengan aspek
QCD.
● Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek agar mendapat
hasil yang memenuhi standar kualitas dengan menggunakan biaya, tenaga, material,
keselamatan kerja dan waktu yang efektif.
c. Divisi Kapal Perang
● Melaksanakan perencanaan pembangunan kapal perang sesuai dengan kebijakan
direktur pembangunan kapal.
● Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk dan jasa bagi fasilitas
idle capacity.
● Merinci instruksi pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh direkturpembangunan
kapal menjadi jadwal pelaksanaan proyek dan nilai biaya proyek yang terperinci.
● Melaksanakan pmbangunan kapal secara efektif dan efisien sesuai aspek QCD.
● Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek-proyek agar
mendapati hasil yang memenuhi standar kualitas dengan menggunakan biaya, tenaga,
material, keselamatan kerja dan waktu yang efektif.
d. Divisi Kapal Selam
● Melaksanakan perencanaan pembangunan kapal selam sesuai dengan kebijakan
direktur pembangunan kapal.
● Menyiapkan cash out plan Bersama-sama dengan unit kerja/fungsi terkait.
● Melaksanakan pembangunan kapal secara efektif dan efisien sesuai dengan aspek
QCD.
● Merinci instruksi pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh direkturpembaangunan
kapal menjadi jadwal pelaksanaan proyek dan nilai biaya proyek yang terperinci.
e. Divisi Pemasaran dan Penjualan Kapal
● Melaksanakan perencanaan pemasaran produk kapal maupun non kapal dalamjangka
panjang maupun jangka pendek.
● Melaksanakan riset pasar, segmentasi pasar dan studi kelayakan produk kapaldan
non kapal.
17
● Melaksanakan pemasaran dan penjualan produk kapal maupun non kapal.
● Melaksanakan pengembangan produk dan pengembangan pasar untuk produkbaru.
● Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan produk dalam aspek biayadan
kepuasan pelanggan.

1.2 Direktorat Pemeliharan dan Perbaikan


a. Divisi Rekayasa Umum
● Melaksanakan dan perencanaan pembangunan produk-produk rekayasa umum sesuai
kebijakan direktur rekayasa umum dan harkan.
● Melaksanakan pemasaran dan penjualan umum untuk produk dan jasa fasilitas idle
capacity.
● Merinci instruksi pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh direktur rekayasa umum
dan harkan menjadi jadwal pelaksanaan proyek dan nilai biaya proyek dengan
terperinci.
● Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek agar mendapat
hasil yang memenuhi standart kualitas dengan menggunakan biaya, tenaga, material,
keselamatan kerja dan waktu yang efektif.
b. Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan
● Melaksanakan perencanaan pemeliharaan dan perbaikan kapal maupun non kapal
sesuai kebijakan direktur rekayasa umum dan harkan.
● Merinci instruksi pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh direktur rekayasa umum
dan harkan menjadi jadwal pelaksanaan proyek dan nilai biaya proyek dengan
terprinci.
● Melaksanakan pembangunan pemeliharaan dan perbaikan kapal maupun non kapal
sesuai dengan QCD.
● Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek agar mendapat
hasil yang memenuhi standar kualitas dengan menggunakan biaya, tenaga, material,
keselamatan kerja dan waktu terbaik.
c. Divisi Penjualan Rekumhar
● Merancang, melaksanakan dan mengembangkan strategi serta melakukan
sinkronisasi pelaksanaan kebijakan perusahaan di bidang penjualan rekumhar.
● Merencanakan, mengkoordinir, mengendalikan kegiatan program kerja dibidang:
● Perencanaan target perolehan order yang akan ditetapkan dalam RencanaKerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP).
● Pemasaran produk perusahaan.

18
● Analisa dan evaluasi pasar serta menetapkan pasar potensial yang memiliki
peluang bagi peroduk dan sesuai dengan kapasitas perusahaan.
● Penyiapan usulan HPP (Harga Perkiraan Produksi).
● Penyiapan dan pelaksanaan kerjasama dengan pihak lain dalam pelaksanaan
perolehan/tender proyek.
● Pelaksanaan tender, klarifikasi dan negoisasi.
d. Divisi Jaminan Kualitas
● Melaksanakan perencanaan pemeriksaan dan pengujian proyek-proyek yang
sedang diproduksi.
● Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian guna mengendalikan dan jaminan
seluruh hasil produksi perusahaan.
● Mengkoordinir kegiatan purna hasil jual produksi selama dalam masa garansi.
● Menganalisa dan mengevaluasi hasil pencapaian mutu produksi perusahaan.
● Melaksanakan pengujian baik merusak maupun tidak merusak untuk materialdan
hasil proses produksi.
e. Divisi Supply Chain
 Merencanakan kebutuhan material untuk mendukung proyek maupun operasional.
● Mengkoordinir pengelolaan material pada lokasi penyimpanan.
● Membuat perencanaan kebutuhan dana untuk menunjang kebutuhan material.
Mengelola sistem informasi material untuk menunjang unit kerja yang lain.

1.3 Direktorat Keuangan

a. Divisi Perencanaan Strategis Perusahaan


● Mengadakan pembinaan, pengelolaan, dan penyempurnaan system administrasi yang
ada dengan mengacu kepada prinsip manajemen keadministrasian.
● Melaksanakan pembinaan hubungan baik dengan stake holder (public relation)guna
menumbuhkan citra positif terhadap perusahaan (komunikasi, publikasi, dan
penyebaran informasi mengenai kebijakan maupun aktivitas perusahaan)
b. Divisi Perbendaharaan
● Melaksanakan kebijakan pendanaan perusahaan sesuai prinsip pengelolaanpendanaan
dan perbankan yang berlaku.
● Melaksanakan strategi optimalisasi return kinerja keuangan dan luikiditasperusahaan.
● Melaksanakan analisa pasar keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam
rangka mengurangi resiko pasar keuangan.
19
● Melaksanakan studi kelayakan kinerja keuangan proyek atau bidang usahamandiri.
● Melaksanakan pengelolaan invoicing dan oenagihannya untuk menunjangoptimalisasi
cashflow perusahaan.
c. Divisi Akuntansi
● Mempersiapkan dan melaksanakan kebijakan akuntansi perusahaan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku.
● Melaksanakan perencanaan dan pengendalian serta pengawasan atas biayabiaya
perusahaan dan investasi perusahaan.
● Menyusun rencana kerja jangka pendek, menengah, dan panjang di bidang akuntansi
dan keuangan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan perusahaan.
● Melaksanakan evaluasi dan Analisa terhadap penglolaan aset serta kinerja darianak
perusahaan kerjasama usaha lainnya.
d. Divisi Teknologi Informasi
● Menyiapkan dan mengembangkan sarana dan prasarana komunikasi dengan
menggunakan Teknologi Informasi.
● Mengembangkan dan mengintegrasi Sistem Informasi guna mencapai efektivitas
operasi serta optimalnya operasional dalam mendukung kegiatan perusahaan.
● Merencanakan, mengkoordinir, mengelola, dan melaksanakan sosialisasi
knowledge management.

1.4 Direktorat SDM & Umum

a. Divisi Human Capital Management


● Merencanakan dan mengevaluasi organisasi sesuai perkembangan bisnis perusahaan.
● Merencanakan kebutuhan sumber daya manusia baik jangka pendek maupun jangka
panjang beserta pengembangannya.
● Melaksanakan proses administrasi, mutase, promosi dan rotasi dalam rangka
peningkatan kompetensi diri sendiri dan penyegaran penugasan.
● Merencanakan, mengelola, dan mengembangkan system perbaikan baik dari dalam
maupun luar perusahaan.
● Merencanakan dan mengembangkan system informasi untuk menunjang kegiatan
yang berhubungan dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia.

b. Divisi Kawasan
● Merencaanakan, melaksanakan dan mengembaangkan strategi di bidang :
20
1. Penanggulangan dan pencegahan kebakaran di area perusahaan.
2. Pemeliharaan dan pengelolaan utilitas perusahaan.
3. Perencanaan dan pengendalian anggaran investasi bangunan dan infrastruktur
perusahaan.
4. Pengelolaan dan mengkoordinir asset (aktiva tetap) berwujud perusahaan.
5. Penataan dan pengaturan sandar kapal di area perusahaan.
6. Pengelolaan pengadaaan barang dan jasa non produksi/sarana prasarana per
kantoran.
● Membina dan mengendalikan pelaksanaan K3LH di Divisi Kawasan

c. Divisi Keamanan & K3LH


● Merencanakan, menjabarkan, melaksanakan, mengevaluasi dan melakukan
continuous improvement strategi di bidang:
1. Pengelolaan keamanan dan ketertiban di kawasan perusahaan.
2. Security Clearance dan pemeriksaan terhadap pelanggaran disiplin yang terjadi di
perusahaan.
3. Peningkatan budaya disiplin dan ketertiban karyawan maupun personil yang
bekerja atau berada di kawasan perusahaan.
4. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)di area
perusahaan dan di area proyek PT. PAL Indonesia.
5. Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) untuk mengelola dan
melindungi lingkungan hidup di area perusahaan dan di area proyek PT. PAL
Indonesia.
6. Penerapan Sistem Manajemen Keamanan.
● Bertanggung jawab terhadap penerapan ISO 14001, OHSAS 18001, dan SMK3 dalam
setiap pelaksanaan aktifitas pekerjaan.
● Membina dan mengendalikan penerapan norma-norma K3LH di Divisi Keamanan dan
K3LH.
● Bertanggung jawab terhadap pemenuhan ketaatan program lingkungan hidup
PROPER dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
● Pemenuhan peraturan perundang-undangan terkait Keamanan dan K3LH yang
berlaku.
● Penjaminan keselamatan bagi pekerja dan orang lain yang berada di lingkungan kerja
perusahaan.
● Penjaminan keberlangsungaan proses produksi tanpa terputus oleh gangguan
21
keamanan maupun kerusakan fasilitas dan lingkungan akibat kecelakaan kerja.
● Monitoring dan aktif melaksanakan program gerakan anti penyalahgunaan narkoba
dan gerakan deradikalisasi di lingkungan perusahaan.

1.5 Sekretaris Perusahaan


● Merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan strategi di bidang:
1. Mengelola dan mengembangkan citra positif perusahaan melalui pengembangan
hubungan internal dan eksternal melalui kegiatan kehumasan.
2. Mengelola penyelenggaraan perusahaan oleh Dewan Komisaris dan direksi agar
sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan lainnya, diantaranya penyelenggaraan
aksi korporasi.
3. Compliance Officer (memastikan bahwa implementasi Akte Pendirian Perusahaan
dan ketentuan-ketentuan/peraturan pemerintah yang berhubungan dengan aktivitas
perusahaan telah dilaksanakan dengan benar).
4. Advisory Function (memberikan masukan kepada Board of Directors mengenai
peraturan yang berlaku maupun saran-saran untuk perkembangan perusahaan).
5. Corporate Illegal (memberikan arsip-arsip dan dokumen penting/rahasia
perusahaan).
6. Pengelolaan dan pengendalian arsip-arsip dan dokumen penting/rahasia perusahaan.
7. Memonitor berbagai kegiatan kesektrtariatan korporasi dari protokoler,
korespondensi dan kerumahtanggaan yang terkait dengan dewan Komisaris dan
Direksi.
● Menjamin bahwa implementasi kepatuhan dan memastikan kejelasan struktur tata
kelola dan sistem pelaporan pelanggaran telah dilaksanakan dengan baik di perusahaan
● Mengelola dan mengendalikan kegiatan operasional Kantor Perwakilan Jakarta
● Mengkoordinir dan melaksanakan pembinaan fungsi kesekretariatan Dewan
Komisaris dan Direksi

1.6 Satuan Pengawas Intern


● Merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan stategi di bidang audit internal
mencakup:
1. Pengawasan dan pemeriksaan keuangan, produksi, dan supporting.
2. Evaluasi terhadap kecukupan struktur pengendalian internal yang diterapkan
manajemen.
3. Pengawasan dan evaluasi terhadap keekonomisan dan efisiensi operasiperusahaan.
22
4. Pengujian yang meluas terhadap ketaatan pada hukum, kebijakan,peraturan dan
prosedur.
5. Penilaian kualitas pencapaian kinerja manajemen.
6. Review penciptaan cara-cara baru untuk mengurangi biaya.
7. Investigasi kasus-kasus yang berhubungan dengan fraud, penggelapan dan
pencurian.
● Mewakili perusahaan atas nama auditee dalam rangka pemeriksaan eksternal auditor
untuk hal-hal yang berkaitan dengan masalah keuangan, produksi dan supporing
perusahaan.
● Bertanggung jawab terhadap perlaksaan audit (internal dan eksternal) untuk
menjamin keberlangsungan sertifikat ISO (ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS
18001).
● Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit di anak perusahaan PT. PAL
Indonesia.

1.7 Techology, Design & Naval System


a. Divisi Naval Technology
● Merencanakan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan pengawasan sumber daya
yang terkait dengan:
1. Perencanaan spesifikasi system peralatan Deteksi, Pernika, Navigas dan
Komunikasi, Indera, Kendali Senjata dan Persenjataan, serta pengendalian
Integrated Logiatic Support (ILS), Perencanaan dan Pengendalian (Rendal).
2. Koordinasi antar pembuat (maker) system, Pernika, Navigasi dan Komunikasi,
Indera, Kendali Senjata dan Persenjataan (Interface Agreement).
3. Perencanaan Top Slide Arrangement bekerja sama dengan maker CMS (Combat
Management System).
4. Perencanaan Weapon Arrangement bekerja sama dengan maker senjata.
5. Perencanaan Electro Magnetic Compability (EMC) dan Electr o Magnetic
Interference (EMI).
6. Pembuatan dokumen Integrated Logistic Support (ILS).
7. Koordinasi dsan Integrasi dengan Platform Design.

23
2.10 Struktur Organisasi Divisi Kapal Perang
Didalam divisi kapal perang, terdapat beberapa departemen, salah satunya adalah
departemen Electric Outfitting & Interior sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan
magang. Bagan struktur organisasi departemen Electric Outfitting & Interior adalah
seperti gambar dibawah ini:

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Divisi Kapal Perang

2.11 Struktur Organisasi Departemen Electronic Outfitting dan Interior


Bagan struktur organisasi departemen Electric Outfitting & Interior Divisi Kapal
Perang PT PAL Indonesia adalah seperti gambar dibawah ini:

Gambar 2.5 Struktur Organisasi Departemen Electronic Outfitting & Interior

24
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Sistem Instrumentasi


Instrumentasi adalah cabang ilmu rekayasa yang menggabungkan antara pengetahuan
elektronika dan instrumentasi yang diperlukan dalam suatu industri. Instrumentasi itu sendiri
merupakan suatu proses pengukuran dan pengendalian yang digunakan dalam peralatan
tertentu. Tiga fungsi utama instrumentasi yaitu sebagai alat pengukur untuk monitoringvariabel
- variabel yang berpengaruh, sebagai alat analisis terhadap suatu produk yang telah diproses,
dan sebagai alat kendali pada suatu proses sehingga didapatkan produk yang sesuai dengan nilai
yang diharapkan (Kurniawan, 2018). Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk mempermudah jalannyasuatu tujuan
tertentu (Yudaningtyas, 2017). Sehingga sistem instrumentasi (Mismail, 2011) adalah proses
menyidik, mengamati, mengukur, mengendalikan, melakukan komputasi, berkomunikasi dan
memperagakan besaran fisik. Menurut (Morris, 2001) sistem instrumentasi adalah ilmu seni
pengukuran atau pengendalian untuk memberikan informasi tentang nilai fisik dari beberapa
variabel yang diukur. Dapat diambil kesimpulan dari kedua pendapat tersebut bahwa sistem
instrumentasi adalah cabang ilmu yang mempelajari dan mengaplikasikan pengukuran atau
pengendalian variabel yang akan diukur untuk mencapai tujuan sesuai dengan kebutuhan.
Pengertian Pengukuran (Measurement) adalah kegiatan hasil perbandingan kuantitatif
antara besaran yang diberikan dengan besaran lain sejenis yang disebut dengan satuan (Dwi,
2021). Menurut (Jading, 2020) pengukuran adalah kegiatan ilmiah dalam proses ataupun cara
mengukur serta membandingkan nilai suatu besaran dengan satuan ukur tertentu. Pengukuran
tidak sesederhana menyalakan instrumen kemudian membaca hasilnya namun dengan adanya
perencanaan pengukuran yang meliputi identifikasi parameter, pola pengukuran untuk berbagai
bentuk pengujian, pemilihan teknik dan peralatan, serta perencanaan analisis data.
Hasil akhir dari suatu proses pengukuran sangat tergantung pada kemampuan alat ukur
yang akan digunakan. Sehingga terdapat karakteristik-karakteristik dasar pengukuranmeliputi
(Rizal,2020):
a. Akurasi dan kesalahan
Akurasi adalah kemampuan sistem alat ukur yang mengacupada kedekatan antara
nilai pengukuran dan nilai sebenarnya. Namun dalam melakukan pengukuran jarang sekali
didapatkan nilai yang tepat karena beberapa pengaruh dari luarmaupun dalam alat ukur
yang biasanya disebut dengan kesalahan atau error.
25
b. Presisi
Presisi adalah pengukuran yang menunjukkan perbedaan hasil dari tingkat
kesalahan oleh instrumen yang dilakukan beberapa kali dalam kondisi yang tidak berubah.
c. Range dan Span
Range adalah batasan yang akan digunakan oleh sistem pengukuran yang dimulai dari
nilai minimun ke maximum. Sedangkan Span adalah perbedaan range inputnilai maximum dan
minimum.
d. Linearitas
Linearitas adalah nilai pendekatan antara nilai input dan nilai output dari hasil
pengukuran yang dilakukan kemudian akan didapatkan hubungan yang linear.
e. Sensitivitas
Sensitivitas adalah kepekaan alat ukur untuk mendeteksi adanya perbedaan yang
signifikan dari besaran yang diukur.

3.2 Sistem Kontrol


Manusia akan berusaha untuk mencari solusi agar penerapan IPTEK memberikan banyak
keuntungan untuk mempermudah pekerjaan manusia, karena dengan seiring berjalannya waktu
perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan dan perkembangan manusia semakin cepat dan
padat. Hal tersebut juga tidak lepas dari perkembangan sistem kontrol yang dibutuhkan pada
bidang industri manufaktur. Kontrol merupakan fungsi dari sistem yang menyesuaikan operasi
yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan sesuai yang dikontrol. Sehingga Sistem kontrol
(Yudaningtyas, 2017) merupakan sebuah proses pengendalian terhadap satu atau beberapa
komponen yang membentuk suatu konstruksi sistem yang memberikan responberupa keluaran
sistem yang diinginkan. Menurut (Noer & Indri, 2021) sistem kontrol merupakan kumpulan
suatu alat untuk pengendalian, perintah, serta mengatur keadaan asal suatu sistem. Kesimpulan
yang dapat diambil dari dua pendapat tersebut bahwa sistem kontrol adalah kumpulan suatu
komponen yang dihubungkan untuk suatu proses pengendalian, dan perintah yang membentuk
konstruksi sistem berupa keluaran yang diinginkan.
Sistem kontrol didasari dengan adanya dua klasifikasi umpan balik pada sistem, yaitu
(Yudaningtyas, 2017):
3. Sistem Kontrol Loop Terbuka
Sistem kontrol loop terbuka atau open loop memakai peralatan penggerak atau aktuator
untuk pengaturan proses secara langsung tanpa menggunakan umpan balik. Nilai keluaranyang
dihasilkan tidak dapat memberikan pengaruh terhadap nilai masukan atau variabel yang
dikontrol untuk dibandingkan dengan nilai yang diinginkan. Open loop sistemnya berbasis
26
dengan waktu, sebagai contoh diantaranya terdapat pada penggunaan sistem kontrol suhu
ruangan. (Razi, 2020).

Sistem kontrol loop terbuka dapat digambarkan dengan diagram balok dibawah ini:

Gambar 3.1 Diagram Balok Sistem Kontrol Loop Terbuka (Razi,2020)


4. Sistem Kontrol Loop Tertutup
Sistem kontrol loop tertutup atau close loop memakai pengukuran output (keluaran)
kemudian mengumpan balik sinyal agar dapat dibandingkan dengan nilai yang diinginkan
sehingga mencapai nilai error. Hal ini berarti besaran yang akan dikontrol serta sinyal yang
diumpan balikan terhadap kontroler membuat pengaruh terhadap sistem agar keluaran sama
seperti yang diinginkan. (Razi, 2020).

Sistem kontrol loop tertutup dapat digambarkan dengan diagram balok dibawah ini:

Gambar 3.2 Diagram Balok Sistem Kontrol Loop Tertutup ( Noer & Indri, 2021)
Istilah yang digunakan pada sistem kontrol close loop meliputi (Razi, 2020):
1. Controlled Variable
Controlled variable atau variabel yang dikontrol merupakan variabel yang dikendalikan
sesuai dengan nilai yang diinginkan. Contohnya laju alir, komposisi, tekanan, dan level.
2. Setpoint
Setpoint merupakan nilai yang diinginkan dari variabel yang dikontrol.
3. Manipulated Variable
Manipulated variable atau variabel yang dapat dirubah merupakan variabel yang digunakan
untuk mengatur variabel kontrol agar tetap pada kondisi setpoint.
4. Uncontrolled Variable
Uncontrolled variable merupakan variabel yang didalam plant nya tidak dapat terkontrol
27
dengan baik.
5. Disturbance atau Upset
Disturbance atau gangguan merupakan variabel yang dikontrol berubah dari nilai setpoint
yang diatur. Hal ini biasanya terjadi berupa laju alir, atau komposisi sebuah aliran masuk
suatu proses.

3.3 Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 M ke- 5 KRI KAPAK

Gambar 3. 3 Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter


Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter merupakan salah satu produk Alutsista yang
merupakan state of the art PT PAL Indonesia di mana keseluruhan proses rancang bangun
dilakukan oleh PT PAL Indonesia. Kapal KCR 60 Meter memiliki panjang 60 meter, lebar
8,10 meter. Kapal tersebut mampu mengakomodasi kru sebanyak 55 orang. Kapal tersebut
memiliki berat 500 Ton dan dapat melaju dengan kecepatan maksimal 28 knotpada kondisi full
load serta endurance 5 hari, kapal tersebut memiliki jarak jelajah 2400 Nm pada kecepatan 20
knot. Fungsi utama kapal KCR adalah pengamanan wilayah maritim dan sangat relevan dengan
karakteristik geografi Indonesia (PT. Pal Indonesia, 2022).

3.3.1 Fungsi KCR 60 Meter


Kapal KCR masuk dalam kategori Offshore Patrol Vessel (OPV) yang memiliki
kemampuan manuver yang lincah, mampu bergerak secara cepat, serta dapat digunakanuntuk
melakukan pengejaran terhadap kapal asing yang melanggar wilayah teritorial. Sebagainegara
kepulauan yang mayoritas wilayahnya berupa lautan seluas 6,4 juta Km² dan memilikigaris
pantai sepanjang 108.000 Km, dengan luas wilayah maritim tersebut terdapat banyak
kerawanan atau ancaman. Ancaman atau kerawanan terbesar saat ini adalah pelanggaran batas
wilayah dan kegiatan kriminal seperti pencurian ikan, penyelundupan, perdagangan manusia,
28
dan lainnya. Dengan kecepatan, kelincahan dan daya jelajah yang dimiliki oleh kapal KCR 60
Meter, ditunjang dengan semakin baiknya strategi pengamanan wilayah maritim serta kuantitas
kapal perang yang dimiliki TNI AL maka kerugian negara yang diakibatkan oleh pelanggaran
wilayah kapal asing semakin berkurang (PT. Pal Indonesia, 2022).

3.3.2 Keunggulan Kapal KCR 60 Meter produksi PT. PAL Indonesia


Penggunaan rudal merubah taktik perang laut, sistem senjata tidak lagi terbatas
pada jarak jangkauan meriam dan torpedo kapal perang. Teknologi rudal menjadi pembeda
antara strategi perang laut konvensional dan modern. Perbedaan antara kanon dan rudal adalah
jarak tembak, fleksibilitas penggunaan, dan daya hancur. Kapal perang yang mengandalkan
kanon harus berada dalam jarak tembak target, harus memposisikan haluan kapal agar kanon
dapat menembak dengan efektif. Efek tembakan kanon tidak cukup untuk menghancurkan
target dalam waktu singkat, peluru yang ditembakan oleh kanon tidak memiliki pemandu
sehingga probabilitas mengenai target rendah. Target sangat mungkin untuk melakukan
manuver menghindar atau melakukan serangan balik, sementara serangan rudal dapat secara
efektif menghancurkan musuh dengan cepat, berapapun dimensinya dapat dihancurkan dengan
perhitungan dan strategi yang tepat (PT. Pal Indonesia, 2022).
KCR 60 Meter memiliki kapabilitas perang anti kapal permukaan (Anti Surface
Warfare-ASW), perang anti pesawat udara (Anti Air Warfare-AAW), Electronic Warfare, dan
Naval gun fire support. Dengan ukurannya yang tidak terlalu besar, KCR 60 Meter dengan
sistem sensor dan senjata lengkap memiliki daya gempur dan kemampuan peperangan yang
mematikan. Rudal memiliki keunggulan daya hancur yang besar, kecepatan subsonik untuk
mencapai target, presisi tinggi terhadap target berkat pemandu yang terus dikembangkan dan
diperbaharui teknologinya. Sistem pemandu yang baik dapat meminimalisir kemungkinan
tembakan meleset dari target, rudal dapat dikatakan ideal ketika memiliki kecepatan yang baik,
daya hancur yang baik, dan memiliki circular error probality (CEP) kecil. CEP merupakan
analisis kuantitatif kemungkinan obyek balistik meleset dari target, semakin kecil CEP berarti
semakin akurat obyek balistik tersebut (PT. Pal Indonesia, 2022).

3.4 Sistem Kestabilan Kapal


3.4.1 Pengertian
Stabilitas adalah keseimbangan dari kapal, merupakan sifat atau kecenderungan dari
sebuah kapal untuk kembali kepada kedudukan semula setelah mendapat senget (kemiringan)
yang disebabkan oleh gaya-gaya dari luar (Rubianto, 2017). Sedangkan menurut (Andilala,dkk,
2017) bahwa stabilitas merupakan kemampuan sebuah kapal untuk menegak kembali sewaktu
29
kapal menyenget oleh karena kapal mendapatkan pengaruh luar, misalnya angin, ombak dan
sebagainya. Jadi, kemampuan sebuah kapal untuk kembali ke keadaan semula pada saat kapal
diapungkan atau pada saat kapal berlayar setelah mendapatkan gangguan (gaya) yang
ditimbulkan oleh kapal itu sendiri maupun gangguan yang berasal dari luar seperti ombak dan
angin.

Gambar 3.4 Kestabilan Laju Kapal


(Sumber: PT. PAL Indonesia (Persero))
Keselamatan kapal dapat dijamin dengan adanya stabilitas dalam kapal. Dalam kapal
harus mempunyai kemampuan untuk melawan semua gangguan yang berasal dari luar maupun
dari dalam sehingga membuat kapal akan selalu dalam keadaan yang stabil.
Seringkali terjadi kecelakaan kapal dilaut, salah satu penyebabnya adalah peranan dari
awak kapal yang kurang memperhatikan perhitungan stabilitas kapalnya sehingga dapat
mengganggu kesetimbangan secara umum yang akibatnya dapat menyebabkan kecelakaan fatal
seperti kapal tidak dapat dikendalikan, kehilangan kesetimbangan dan bahkan tenggelam yang
pada akhirnya dapat merugikan harta benda, kapal, nyawa manusia bahkan dirinya sendiri.
Sedemikian pentingnya pengetahuan menghitung stabilitas kapal untuk keselamatan pelayaran,
maka setiap awak kapal yang bersangkutan bahkan calon awak kapal harus dibekali dengan
seperangkat pengetahuan dan keterampilan dalam menjaga kondisi stabilitas kapalnya sehingga
keselamatan dan kenyamanan pelayaran dapat dicapai.
Secara umum hal-hal yang mempengaruhi keseimbangan kapal dapat dikelompokkan
kedalam dua kelompok besar, yaitu (Kunaifi, 2016):
1. Faktor internal yaitu tata letak barang/cargo, bentuk ukuran kapal, kebocoran karena kandas
atau tabrakan.
2. Faktor eksternal yaitu berupa angin, ombak, arus dan badai.

30
3.4.2 Titik Kestabilan Kapal
Stabilitas awal sebuah kapal adalah kemampuan dari kapal itu untuk kembali kedalam
kedudukan tegaknya semula sewaktu kapal oleng pada sudut-sudut kecil ( = 60 derajat ). Pada
umumnya stabilitas awal ini hanya terbatas pada pembahasan pada stabilitas melintang saja.
Stabilitas kapal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Pitch dan Roll. Pada peninjauan
kestabilan kapal, terdapat beberapa titik yang digunakan untuk mengetahui besarnya
kemiringan pada kapal saat terjadi trim dan list. Didalam membahas stabilitas awal sebuah
kapal, maka titik-titik (Titik penting dalam stabilitas kapal) yang menentukan besar kecilnya
nilai-nilai stabilitas awal adalah (Arif.M, 2017) :
1. Titik G (Centre of Grafity) adalah titik berat kapal yang dipengaruhi oleh keadaan kapal
itu sendiri, seperti bentuk lambung, dan komponen-komponen yang ada di dalam kapal
tersebut berupa komponen yang tetap maupun komponen yang dapat berubah-berubah.
2. Titik B (Centre of Bouyancy) adalah titik gaya tekan ke atas dari volume air yang
dipindahkan oleh bagian kapal yang terbenam di dalam air, adan besarnya titik B ini
dipengaruhi oleh bentuk badan kapal yang berada di bawah permukaan air.
3. Titik M (Titik Metasentra) adalah titik yang merupakan perpotongan vektor gaya tekan
ke atas pada saat kapal dalam keadaan tegak, dengan gayan tekan ke atas (γV) pada saat
kapal terjadi sudut oleng.

Gambar 3.5 Stabilitas kapal Kedudukan titik berat kapal, titik apung kapal , dan titik
metasentrum kapal
(Sumber: http://dosenkapal.com/2017/12/stabilitas-kapal/ )
Akibat adanya kondisi kapal oleng maka stabilitas kapal di bedakan atas dua macam
yaitu (Kunaifi, 2016):
1. Stabilitas Statis
Stabilitas statis diperuntukkan bagi kapal dalam keadaan diam dan terdiri dari
stabilitas melintang dan membujur.

31
2. Stabilitas Dinamis
Stabilitas dinamis diperuntukkan bagi kapal- kapal yang sedang oleng atau mengangguk
ataupun saat menyenget besar.

3.4.3 Kriteria
Menurut International Maritime Organization (IMO), terdapat beberapa persyaratan untuk
penilaian kestabilan kapal, yaitu (Alamsyah, :
1. Jari-jari metasentra (MG) harus lebih besar dari 0,15 m (MG > 0,15)
2. Lengan stabilitas (h) pada saat sudut roll 30° harus lebih besar dari 0,20 m (h 30° > 0,20)
3. Lengan stabilitas maksimum (h maks) harus berada diatas sudut roll 30° (h maksimum >
30°)
4. Sudut minimum dimana kapal sudah tidak memiliki lagi lengan stabilitas berada diatas
sudut roll 60° (Range of Stability > 60°)
5. Luasan curva lengan stabiltias statis antara sudut 0° − 30° harus lebih besar dari 0,05
m.rad (Area up to 30° > 0,05 m rad)
6. Luasan curva lengan stabiltias statis antara sudut 0° − 40° harus lebih besar dari 0,09
m.rad (Area up to 40° > 0,09 m rad)
7. Luasan curva lengan stabiltias statis antara sudut 30° − 40° harus lebih besar dari 0,03
m.rad (Area Between 30° − 40° > 0,03 m.rad)

3.5 Teknologi Stabilitas Kapal


3.5.1 Ballast
Sistem Ballast adalah salah satu system untuk menjaga keseimbangan posisi kapal.
Sistem ini ditujukan untuk menyesuaikan derajat kemiringan dan draft kapal, sebagai akibat
dari perubahan muatan kapal sehingga stabilitas kapal dapat dipertahankan. Pipa ballast
dipasang pada after and fore tank, double bottom tank, deep tank dan side tank pada
kapal(Tumpal Parulian, 2017).

32
Gambar 3.6 Sistem Ballast Kapal
(Sumber : IMO GloBallast)
Cara kerja sistem ballast secara umum adalah dengan mengisi tangka ballast yang berada
di double bottom dengan air laut melalui pompa ballast, dan saluran pipa utama dan pipa
cabang.
Komponen-komponen yang digunakan pada sistem ballast adalah sebagai berikut
(Inameq, 2020):
1. Tangki Ballast
2. Pipa Ballast
3. Katup dan Fitting
4. Pompa
5. Overboard
6. Seachest
Tangki ballast berfungsi untuk menjaga kestabilan kapal baik saat berlayar maupun saat
kapal melakukan bongkar muat. Pada saat kondisi kapal berlayar, tangki ballast dalam kondisi
kosong, sedangkan saat kapal melakukan bongkar muat, tangki ballast diisi untuk menjaga
kestabilan kapal.
Pompa yang mendukung sistem ballast terdiri dari 2 pompa, yang juga mendukung sistem
lain, yakni sistem pemadam dan bilga. Pompa ini terdiri dari pompa bilga-ballast dan pompa
general service. Pompa general service digunakan sebagai pompa kedua pada sistem Ballast.
Jadi, pompa general service ini kapasitasnya cukup 85% dari kapasitas pompa Ballast agar
dapat menghandle sistem Ballast tersebut, yaitu 85% dari pompa Ballast – Fire.

33
3.5.2 Fin Stabilizer
Menurut (Susilo,,dkk, 2013) Fin stabilizer merupakan suatu peralatan roll damping
system yang dipasang pada lambung kanan dan kiri kapal bagian bawah yang berfungsi untuk
menjaga keseimbangan kapal pada saat kapal berada di atas air dan bekerjanya berdasarkan
prinsip pengontrolan posisi fin. Sedangkan menurut (Herbowo,.dkk, 2017) fin stabilizer adalah
suatu peralatan lambung untuk mengurangi gerakan rolling (gerak ke-olengan) kapal yang
disebabkan oleh gelombang air laut dengan cara menghasilkan gaya angkat dari fin yang
terpasang pada kedua sisi lambung kapal. Kesimpulan dari kedua pendapat tersebut yaitu fin
stabilizer merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan.

Gambar 3.7 Fin stabilizer


(Sumber : https://exxpec.com/ )
Fin stabilizer bekerja berdasarkan kecepatan kapal, dan amplitudo oleng kapal. Apabila
kecepatan kapal rendah maka posisi alat ini akan mempunyai sudut yang lebar dan apabila
kecepatan kapal tinggi maka posisi sudut fin stabilizer harus kecil. Pada saat amplitudo oleng
kapal tinggi, maka sudut fin stabilizer akan besar dan bila amplitudo oleng kapal rendah, maka
sudut fin stabilizer juga harus kecil. Amplitudo oleng kapal selalu berubah-ubah sehingga sudut
fin stabilizer juga harus berubah mengikuti perubahan keduanya. Untuk mengatur besarnya
sudut fin stabilizer berdasarkan kecepatan kapal digunakan speed control switch pada control
panel. Data amplitudo dan periode oleng kapal dihasilkan oleh rategyro yang terintegrasi
langsung dengan sistem hidrolik dan mekanik dari fin stabilizer (Indoseafers, 2016).
Pada umumnya, komponen-komponen yang digunakan pada fin stabilizer adalah :
1. Control Panel Unit
2. Gyro Panel Unit
3. Summing Amplifier
4. Fin Control Assy
5. Hidraulic System
6. Fin (Sirip)
7. Unit Feedback
34
Tujuan pemasangan fin stabilizer adalah untuk memberikan kenyamanan bagi
penumpang atau ABK (Anak Buah Kapal) dan keamanan peralatan didalamnya serta
peningkatan akurasi sistem senjata pada kapal perang seperti halnya tipe kapal perang dan tipe
kapal patroli. Kapal-kapal tipe ini memiliki berat yang ringan karena sebagian dari badan kapal
terbuat dari logam aluminium agar memungkinkan kapal dapat bergerak lebih cepat dan lebih
lincah.

3.5.3 Trim Tab System


Trim tab adalah bagian dari kapal yang terletak diburitan, yang memiliki fungsi sebagai
penahan gaya trim by stern kapal (saat kapal melaju, badan kapal bagian depan naik) sehingga
bisa melaju stabil saat kecepatan tinggi. trim tab ini juga berfungsi membantu untuk berbelok
(Margareta, 2016).
Saat kapal melaju dengan kecepatan tinggi maka bagian depan kapal akan naik, hal
tersebut akan membuat gaya dorong yang dihasilkan oleh motor kapal akan membentuk sudut
ke atas sehingga mengurangi efisiensi laju dan bahan bakar kapal karena gaya tersebut akan
mengarahkan kapal naik ke atas bukan melaju ke depan. Dengan adanya trim tab maka akan
membentuk tekanan dibagian belakang kapal sehingga bagian depan kapal akan turun.
Trim tab juga berfungsi untuk melakukan gerakan belok (maneuver) dengan sudut belok
yang lebih kecil sehingga lebih cepat berbelok disbanding dengan kapal yang tidak
menggunakan trim tab. Pada umumnya trim tab digerakkan dengan system pneumatic /hidrolik,
namun sekarang telah berkembang teknologi trim tab dengan menggunakan motor servo demi
akurasi yang dihasilkan system. Besar trim tab yang diperlukan suatu kapal bervariasi sesuai
dengan jenis dan besar kapal.

35
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Sistem Instrumentasi Pada Fin Stabilizer


Setiap kapal pasti memerlukan suatu sistem pengendali untuk mempermudah kapal agar
selalu dalam keadaan stabil pada saat kapal sedang berlayar di perairan, terjadi ombak besar
dan kapal dalam kecepatan tinggi. Sistem stabilitas harus terdapat pada sebuah kapal hal ini
untuk mencegah olengnya kapal. Salah satu bentuk sistem kendalinya yaitu Fin Stabilizer,
pada kapal KCR 60m ini sudah menggunakan Fin Stabilizer modern yaitu menggunakan motor
servo sebagai penggerak. Pada sistem menggunakan motor servo karena respon yang lebih
cepat dan akurat.

4.2 Pengertian Fin Stabilizer


Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa sebuah kapal terkhusus kapal perang,
didalamnya terdapat sistem stabilitas kapal yang merupakan sebuah hal yang sangat penting
guna mendukung gerakan maneuver kapal agar dapal bergerak lebih gesit dan lincah serta
memiliki peran penting dalam akurasi tembakan senjata pada kapal. Pemasangan sistem
stabilitas ini pada kapal KCR ini dikarenakan berat kapal yang ringan. Oleh karena itu muncul
teknologi canggih untuk menjaga agar kapal selalu dalam keadaan stabil salah satunya yaitu fin
stabilizer.
Fin stabilizer merupakan sebuah sirip pada kapal yang bekerja secara otomatis dalam
menjaga sudut oleng kapal. Pada sistem ini mampu meningkatkan meningkatkan akurasi
penembakan senjata kapal, karena pitch dan yaw kapal dijaga pada 0°, sehingga memudahkan
kru untuk menembak musuh secara akurat. Sistem ini juga memberikan efisiensi bahan bakar.
Pada kapal tanpa sistem seperti itu, pada kecepatan tinggi akan menaikkan bagian depan kapal
sehingga gaya dorong akan tampak untuk mengangkat kapal ke atas, mengakibatkan
penggunaan bahan bakar laut yang tidak efisien. Pada saat yang sama, pada kapal yang
menggunakan sistem, itu akan menjaga kapal tetap pada kecepatan rendah dan tinggi,
menghasilkan gaya dorong keseluruhan yang menggerakkan kapal ke depan daripada ke atas.
Pada sistem Fin Stabilizer konvensional umumnya menggunakan pompa hidrolik sebagai
penggerak Fin pada sistem dengan sistem pengoperasian secara manual. Sistem penstabil kapal
pada kapal KCR 60m ini sudah menggunakan sistem yang modern yang dimana sistem Fin
Stabilizer menggunakan motor servo/servo unit penggerak Fin Stabilizer.

36
4.3 Komponen
Komponen yang mendukung Fin Stabilizer adalah :
4.3.1 Fin
Fin merupakan sebuah sirip buatan yang dipasang pada sisi kiri dan kanan kapal,
berfungsi untuk menstabilkan sudut oleng kapal agar tetap dalam keadaan 0°. Untuk posisi fin
mengikuti bagian dari lambung kapal, untuk sebelah kiri disebut port side dan sebelah kanan
disebut Starboard side. Dalam fin ini terdapat fin box serta penggeraknya dalam setiap sirip
masing-masing. Pada fin dengan sistem yang modern ini digunakan motor servo yang
kelebihannya yaitu memiliki respon yang lebih cepat dan akurat dalam menggerakkan sirip
kapal.

Gambar 4.1 Fin


4.3.2 Motor Servo/Servo Unit
Motor Servo/Servo Unit yang digunakan pada sistem tersebut adalah Brushless DC
Motor yaitu motor servo yang mampu memutar poros sesuai dengan sinyal kontrol yang telah
diberikan pada satuan derajat. Fungsi dari motor servo ini yaitu digunakan untuk memutar sirip
kapal (Fin) hingga 360°.

Gambar 4.2 Motor Servo pada Fin


37
4.3.3 GPS
Global Positioning System (GPS) merupakan sebuah sistem navigasi yang digunakan
untuk menentukan letak posisi secara global dengan menggunakan satelit yang di desain agar
dapat menyiapkan posisi secara instan, kecepatan dan informasi waktu di hampir semua tempat,
setiap saat dan dakam kondisi apapun. Pada sistem ini GPS digunakan untuk menyediakan data
kecepatan, pitch, yaw dan roll kapal. Data tersebut berguna untuk menentukan posisi fin yang
diperlukan untuk mengembalikan kapal pada posisi 0°. Sistem GPS ini dapat juga disebut
dengan NAVTAR GPS (Navigation Satelite Timing and Ranging Global Positioning System)
yang memiliki 3 segmen penting, yaitu :
1. Satelit
Memiliki tugas untuk menerima serta menyimpan data yang ditransmisikan oleh stasiun
pengontrol serta memancarkan sinyal dan informasi secara kontinyu ke pesawat penerima
(receiver) dari pengguna.
2. Pengontrol
Memiliki tugas untuk mengendalikan serta mengontrol satelit dari bumi, kemudian
melakukan penentuan dan prediksi orbit dan waktu, serta melakukan sinkronisasi waktu antar
satelit dalam melakukan penyebaran sinyal dan informasi.
3. Penerima/Pengguna
Memiliki tugas untuk menerima data dari satelit serta melakukan pengolahan data untuk
dapat menentukan posisi, arah, jarak dan waktu yang diperlukan oleh pengguna.

Gambar 4.3 GPS

4.3.4 Speed Log


Speedlog merupakan suatu instrument pada sebuah kapal perang yang berfungsi untuk
mengukur kecepatan kapal, satuan kecepatan akan ditampilkan adalah satuan knot. Selain itu
juga dapat digunakan untuk mengukur kecepatan kapal serta digunakn untuk mengukur jarak
tempuh kapal. Untuk jarak tempuh kapal diukur dalam satuan mile. Pemasangan speed log
berada pada bagian bawah kapal.
Secara umum, speed log terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Water reference speed log
38
Data kecepatan kapal diukur terhadap kecepatan gerak air relatif sekitar transduser atau
terhadap tekanan air dinamik (dynamic pressure) yang muncul pada waktu kapal bergerak maju.
Untuk jenis ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Electromagnetic Speed Log
b. Pressure reference Speed Log
2. Ground reference speed log
Pengukuran kecepatan berdasarkan pada jarak relatif terhadap titik tertentu didarat atau didasar
laut. Ground reference speed log terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Doppler effect speed log
b. Accoustic corelation speed log

Gambar 4.4 Speed Log

4.3.5 Electronics Control Unit


Electronics Control Unit merupakan bagian dari sistem yang berfungsi untuk mengolah
semua data dari input GPS kemudian memberikan sinyal kontrol yang diperlukan sesuai dengan
perhitungan yang ditetapkan berdasarkan input yang diterima. ECU dapat bekerja secara
otomatis maupun manual. Dalam kondisi otomatis ECU akan mengolah data sesuai dengan
program yang telah ditetapkan. Sedangkan pada kondisi manual, maka control unit akan
memberikan sinyal kontrol sesuai dengan posisi yang diinginkan oleh awak kapal. ECU terdiri
dari system PLC (Programmable Logic Controller) yang merupakan mikroprosesor untuk
system otomasi industri. ECU pada sistem ini yaitu pada 2 control unit pada masing-masing
fin (HCU-501) dan 1 buah Ride Control Unit (Master) RCU 551 yang menghubungkan main
control panel dengan masing-masing control unit pada fin.

39
Gambar 4.5 Ride Control Unit (Master) RCU 551

Gambar 4.6 Humphree Control Unit (HCU) 504

Gambar 4.7 Humphree Control Unit (HCU) 501

4.3.6 Control Panel


Control panel adalah user interface untuk melakukan kontrol sistem servo pada fin
kapal. Control panel terdiri atas LCD yang berfungsi untuk menampilkan data berupa
kemiringan (pitch dan roll) kapal serta posisi masing-masing fin. Control panel juga memiliki
11 buah button yang berfungsi untuk mengatur sistem stabilisasi kapal.

40
Gambar 4.8 Control Panel

4.3.7 Baterai
Baterai DC merupakan sumber daya yang digunakan pada sistem stabilisasi ini. terdiri
dari 2 buah baterai DC 24V untuk mensuplai motor servo pada Fin.

Gambar 4.9 Baterai DC


4.3.8 MGPS Sistem
Marine Growth Prevention System (MGPS) dikonseptualisasikan dan dibuat dengan
tujuan untuk mengalahkan atau membunuh tumbuhan laut yang berkemungkinan dapat
menempel pada interior kapal, terutama pada fin stabilizer. Sistem ini terdiri dari unit control
yang memasok arus terhubung ke Anoda. Prinsip dasar yang menjalankan MGPS adalah
elektrolisis. Proses ini melibatkan penggunaan Anoda Tembaga, Aluminium dan Ferrous.

41
4.4 Analisis Sistem
4.4.1 Wiring Diagram
Berikut adalah sistem pengkabelen (wiring diagram) dari fin stabilizer.

Gambar 4.10 Wiring Diagram pemasangan Fin Stabilizer


Pada fin, terdapat 2 motor servo yang terletak ada sebelah kiri dan kanan lambung kapal dengan
sumber tegangan terpisah. Masing-masing motor servo diberi tegangan 24 V DC dengan arus
sebesar 50 A. Setiap motor servo yang terpasang pada fin dihubungkan pada Control Unit HCU-
501 (SLAVE2). Ride Control Unit (RCU) berfungsi untuk memberikan perintah kepada control
unit HCU-501 dan HCU-504 untuk menggerakkan fin dengan besar sudut yang telah ditentukan
oleh input yang diberikan. Input data RCU berasal dari Control Panel yang terhubung dengan
GPS dan Speed Log dengan menggunakan sistem komunikasi NMEA 2000. Control Panel
terdiri dari software interface yang berfungsi untuk mengatur, menerima dan menampilkan data
yang ada.
4.4.2 Analisis Sistem
Fin stabilizer merupakan sistem yang mengatur oleng kapal. Pada dasarnya sistem ini
adalah sistem kontrol loop tertutup dimana sistem akan terus menerus melakukan koreksi
terhadap error baik sudut oleng maupun sudut trim yang dapat dilihat pada diagram alir berikut:

Gambar 4.11 Diagram Kontrol Fin Stabilizer

42
Gambar 4.11 menjelaskan prinsip dasar system kontrol pada Fin Stabilizer dimana masukan
dari system tersebut yaitu nilai referensi sudut oleng dimana nilai normalnya adalah 0°.
Selanjutnya nilai referensi tersebut akan dikurangkan dengan nilai pembacaan sudut oleng oleh
sensor gyroscope yang terdapat dalam GPS. Selisih dari nilai referensi dan pembacaan sensor
akan diperoleh nilai error yang kemudian diproses pada kontroler yaitu HCU-501 (SLAVE2)
untuk menentukan aksi kontrol yang diperlukan. Sinyal kontrol yang dihasilkan oleh kontroler
akan mengendalikan posisi motor servo pada fin. Sistem ini aktif pada fungsi automatic list
control.

43
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah kegiatan Kerja Praktek yang telah dilakukan pada tanggal 14 Februari sampai
25 Maret 2022 di PT PAL Indonesia (Persero) dapat disimpulkan bahwa :
1. Sistem kestabilan pada Kapal Cepat Rudal (KCR) 60M ke-5 menggunakan sistem
Fin Stabilizer
2. Dengan adanya system Fin Stabilizer membuat pergerakan kapal lebih stabil dan
menambah efisiensi bahan bakar terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi
3. Keunggulan sistem fin stabilizer dibandingkan dengan system stabilisasi
konvensional adalah keakuratan sudut dan perbaikan error yang lebih baik karena
menggunakan motor servo yang lebih responsive dibandingkan dengan system
yang menggunakan pompa hidrolik.
4. System fin stabilizer dapat digunakan pada semua kondisi kecepatan dari kapal
diam sampai kapal melaju dengan kecepatan maksimum yang jarang dimiliki kapal
jenis lain.
5. Fin Stabilizer memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan sistem
konvensional pada segi akurasi, pemasangan, perawatan, berat, kemampuan, dan
sumber daya yang digunakan.

5.2 Saran
5.2.1 Saran Untuk PT PAL INDONESIA
1. Diharapkan dapat dilakukan pembelajaran/kerjasama terutama pada sistem –
sistembaru agar memiliki tenaga ahli sendiri dibidang tersebut
2. Diharapkan adanya software simulasi untuk mengetahui semua sistem yang
digunakan pada kapal agar lebih mudah dicek dan dilakukan perbaikan.
5.2.2 Saran Untuk Pihak Institusi
1. Pihak institusi diharapkan mampu mempersiapkan mahasiswa dan mahasiswi yang
akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan sebaik–baiknya, baik
secara mental, spiritual maupun material yang berkenaan dengan perusahaan
tempat mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL). Salah satunya pembekalan
dalam penguasaan bahasa asing karena banyaknya referensi perusahaan yang
berbahasa asing.

44
2. Pihak institusi diharapkan mengadakan pakaian APD kepada mahasiswa yang
sedang melaksanakan Praktik Kerja Lapang (PKL), serta format proposal dan
laporanPraktik Kerja Lapangan (PKL) yang sesuai dengan format dari institusi.
3. Diharapkan instutisi melakukan peninjauan rutin antara pihak institusi dengan
perusahaan baik melalui komunikasi telepon atau peninjauan langsung guna
melihat perkembangan jalannya Praktik Kerja Lapangan (PKL).

5.2.3 Saran Untuk Mahasiswa


1. Sebaiknya mahasiswa meningkatkan kemampuan dalam berbahasa asing terutama
bahasa asing, dikarenakan literature pembelajaran menggunakan Bahasa Inggris.
2. Selain mempersiapkan mental sebelum melaksanakan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL), sebaiknya mahasiswa juga memperdalam hal spiritual yang
bertujuan untuk lebih tahan mental dalam menghadapi suasana lingkungan kerja.
3. Mahasiswa diharapkan mempersiapkan dasar materi yang diperoleh dari
perkuliahan untuk diterapkan pada perusahaan tenpat Praktik Kerja Lapangan
(PKL).

45
DAFTAR PUSTAKA

Andilala, A., Amiruddin, W., & Wibawa Budi S, A. (2017). Analisa Beban Muatan Maksimum
Yang Diperbolehkan Untuk Keselamatan Penumpang Pada Kapal Kharisma
Jaya. JURNAL TEKNIK PERKAPALAN, Vol 5 no 4, ISSN(2338-0322).
Arif, M. (2017). Stabilitas Pada Kapal - Dosenkapal.com. Diakses 12 April 2022, dari
http://dosenkapal.com/2017/12/stabilitas-kapal/
Dwi, Rizky dan Phisca Aditya. 2021. Pengukuran Besaran Listrik. Yogyakarta:UAD PRESS.
Fakultas MIPA UB. 2020. Pedoman Pendidikan Program Sarjana. Universitas Brawijaya.
Herbowo, A., Chrismianto, D., & Iqbal, M. (2017). Analisa Fin Stabilizer Terhadap Rolling
Pada Kapal Ferry Ro-Ro 500 GT Dengan Metode CFD (Computational Fluid
Dynamic). Jurnal Teknik Perkapalan, 05(1) ISSN 2338-0322.
Jading Abadi, Reniana, dan Bertha Ollin Paga. 2020. Pengukuran dan Instrumentasi.
Yogyakarta: Deepublish.
Kerja ballast, fungsi ballast, sistem ballast, applikasi ballast di kapal. (2020). Diakses 14 April
2022, dari https://inameq.com/hull-and-outfitting/tank-equipment/cara-kerja-dan-fungsi-
ballast-kapal/
Kunaifi, A. (2016). ANALISA PERBANDINGAN KEBUTUHAN POWER PADA ACTIVE TANK
STABILIZER DENGAN FIN STABILIZER UNTUK DESIGN KAPAL PATROLI 70
METER. Diakses 13 April 2022, dari https://repository.its.ac.id/51179/1/4213106011-
Undergraduate%20Thesis.pdf
Kurniawan,. dkk. 2018. Layout Sistem Instrumentasi, Alarm dan Sistem Monitoring
Kapal. Sidoarjo: Zifatama Jawara.
Margareta, Z,B Maria,.dkk. 2016. Pengaruh Variasi Sudut Masuk Trim Tab Pada Fast Patrol
Boat 60 Meter Menggunakan Pendekatan CFD. ISBN 978-602-98569-1-0
Mismail, Prof. Ir. Budiono. 2011. Dasar Teknik Elektro. Malang: UB Press.
Morris, Alan S., 2001. Measurement and Instrumentation Principles. Butterworth-Heinemann
Nikmatul Fajri, Rosa. 2018. Perencanaan, Pelaksanaan, Penulisan Laporan Pemagangan
(Panduan Praktis Mahasiswa yang Akan Menyongsong Dunia Kerja yang Disertai
dengan Contoh Laporan Magang). Yogyakarta: Deepublish.
Noer, Zikri dan Indri Dayana. 2021. Buku Sistem Kontrol. Medan: Guepedia.
Pal.co.id. PT. PAL INDONESIA. Diakses pada 24 Januari 2022, dari PT. PALIndonesia
(Persero) – Website Resmi PT. PAL Indonesia (Persero).
Razi, Muhammad. 2020. Teknik Kontrol Automatik. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Ricky & Pratiko, 2016. Memahami Fin Stabilizer, Cara Kerjanya dan PengaruhnyaTerhadap
Stabilitas Kapal. Diakses 14 April 2022 Dari

46
https://indoseafarers.com/memahami-fin-stabilizer-cara-kerjanya-dan- pengaruhnya-
terhadap-stabilitas-kapal/
Ricky & Pratiko, 2016. Memahami Fin Stabilizer, Cara Kerjanya dan Pengaruhnya Terhadap
Stabilitas Kapal. Diakses 14 April 2022 dari https://indoseafarers.com/memahami-fin-
stabilizer-cara-kerjanya-dan-pengaruhnya-terhadap-stabilitas-kapal/
Rizal, Muhammaad. 2020. Pengukuran Teknik: Dasar dan Aplikasi. Aceh: Syiah Kuala
University Press.
Rubianto. 2013. NAUTIKA Bangunan Kapal Stabilitas Kapal Hukum Laut Pesawat Kapal.
Jakarta: Djangkar.
Susilo, J., Santoso, A., & Bambang Musyiradi, T. (2013). Simulasi Penggunaan Fin Undership
Terhadap Tahanan dan Gaya Dorong Kapal dengan Metode Analisa CFD. Jurnal Teknik
Pomits, 3(2) ISSN: 2337-3539.
Tumpal Parulian Sinaga, L. 2017. Kajian Analisa Teori Pengaruh Ballast Terhadap Gerakan
Pitch Pada Kapal Selam Mini 22m. p- ISSN : 2407 – 1846 e-ISSN : 2460 – 8416
Yudaningtyas, Erni. 2017. Belajar Sistem Kontrol. Malang:UB Press.

47
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto Kapal KCR 5 Kapak

Lampiran 2 : Foto bersama Pembimbing Lapangan

48
Lampiran 3 : Kegiatan Mahasiswa
LOGBOOK HARIAN KEGIATAN PKL

di PT PAL INDONESIA

Nama Anggota Kelompok :

1. Salmalia Kusuma Ningrum (195090801111006)


2. Siti Halimatus Sa’diyah (195090801111016)
3. Fazara Indonesiana (195090801111022)

Perusahaan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang : PT. PAL INDONESIA

Unit Kerja Praktik : Divisi Kapal Perang

Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang : 14 Februari - 25 Maret 2022

Minggu ke 1

Tanggal Tempat Kegiatan Foto

14 Februari 2022 Kantor HCM PT. PAL Pembekalan OJT(


INDONESIA One Job
Treining) oleh
pihak HCM

15 Februari 2022 Ruang Rapat Departemen Pembekalan


Dukungan Produksi Divisi Safety Induction
Kapal Perang PT. PAL di lapangan
INDONESIA

16 Februari 2022 Ruang Departemen EO dan Pengenalan PT.


Interior Divisi Kapal Perang PAL
PT. PAL INDONESIA INDONESIA

49
17 Februari 2022 Bengkel Ekasistrol Divisi Pengenalan
Kapal Perang PT. PAL Divisi Kapal
INDONESIA Perang oleh
Pembimbing
Lapangan

18 Februari 2022 Kapal KCR 5 Pengenalan


Ruangan di
Dalam Kapal
KCR 5

Surabaya, 18 Februari 2022


Pembimbing Lapangan

Fatchur Rochman S.T


Nip. 103902889

50
Lampiran 4 : Kegiatan Mahasiswa
LOGBOOK HARIAN KEGIATAN PKL

di PT PAL INDONESIA

Nama Anggota Kelompok :

1. Salmalia Kusuma Ningrum (195090801111006)


2. Siti Halimatus Sa’diyah (195090801111016)
3. Fazara Indonesiana (195090801111022)

Perusahaan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang :PT. PAL INDONESIA

Unit Kerja Praktik : Divisi Kapal Perang

Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang : 14 Februari - 25 Maret 2022

Minggu ke : 2

Tanggal Tempat Kegiatan Foto

21 Februari 2022 Rumah Masing-Masing Materi Peralatan


Navigasi (Radar)
Oleh
Pembimbing
Lapangan

22 Februari 2022 Rumah Masing-Masing Materi Peralatan


Navigasi
(Echosouder)
Oleh
Pembimbing
Lapangan

51
23 Februari 2022 Rumah Masing-Masing Materi Peralatan
Navigasi (Speed
Log) Oleh
Pembimbing
Lapangan

24 Februari 2022 Rumah Masing-Masing Materi Peralatan


Navigasi (GPS)
Oleh
Pembimbing
Lapangan

25 Februari 2022 Rumah Masing-Masing Materi Peralatan


Navigasi (AIS)
Oleh
Pembimbing
Lapangan

Surabaya, 25 Februari 2022


Pembimbing Lapangan

Fatchur Rochman S.T


Nip. 103902889

52
Lampiran 5 : Kegiatan Mahasiswa
LOGBOOK HARIAN KEGIATAN PKL

di PT PAL INDONESIA

Nama Anggota Kelompok :

1. Salmalia Kusuma Ningrum (195090801111006)


2. Siti Halimatus Sa’diyah (195090801111016)
3. Fazara Indonesiana (195090801111022)

Perusahaan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang : PT. PAL INDONESIA

Unit Kerja Praktik : Divisi Kapal Perang

Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang : 14 Februari - 25 Maret 2022

Minggu ke 3

Tanggal Tempat Kegiatan Foto

28 Februari 2022 Rumah Masing-Masing Libur Hari Isra


Mikraj

1 Maret 2022 Rumah Masing-Masing Materi


Komunikasi
Internal dan
External Dalam
Kapal Perang
Oleh
Pembimbing
Lapangan

2 Maret 2022 Rumah Masing-Masing Materi AMS


(Alarm
Monitoring
System) Oleh
Pembimbing
Lapangan

3 Maret 2022 Rumah Masing-Masing Libur Hari Suci


Nyepi

53
4 Maret 2022 Rumah Masing-Masing Materi Level
Tank Oleh
Pembimbing
Lapangan

Surabaya, 4 Maret 2022


Pembimbing Lapangan

Fatchur Rochman S.T


Nip. 103902889

54
Lampiran 6 : Kegiatan Mahasiswa
LOGBOOK HARIAN KEGIATAN PKL

di PT PAL INDONESIA

Nama Anggota Kelompok :

1. Salmalia Kusuma Ningrum (195090801111006)


2. Siti Halimatus Sa’diyah (195090801111016)
3. Fazara Indonesiana (195090801111022)

Perusahaan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang : PT. PAL INDONESIA

Unit Kerja Praktik : Divisi Kapal Perang

Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang : 14 Februari - 25 Maret 2022

Minggu ke 4

Tanggal Tempat Kegiatan Foto

7 Maret2022 Rumah Masing-Masing Materi Steering


gear Oleh
Pembimbing
Lapangan

8 Maret 2022 Rumah Masing-Masing Materi Fire


Alarm Oleh
Pembimbing
Lapangan

9 Maret 2022 Rumah Masing-Masing Materi Kompleks


mengenai AMS
(Alarm Monitoring
System) Oleh
Pembimbing
Lapangan

55
10 Maret 2022 Rumah Masing-Masing Materi Fin
Stabilizer Oleh
Pembimbing
Lapangan

11 Maret 2022 Rumah Masing-Masing Libur


dikarenakan
Pembimbing
Lapangan tidak
dapat mengisi

Surabaya, 11 Maret 2022


Pembimbing Lapangan

Fatchur Rochman S.T


Nip. 103902889

56
Lampiran 7 : Kegiatan Mahasiswa
LOGBOOK HARIAN KEGIATAN PKL

di PT PAL INDONESIA

Nama Anggota Kelompok :

13. Salmalia Kusuma Ningrum (195090801111006)


14. Siti Halimatus Sa’diyah (195090801111016)
15. Fazara Indonesiana (195090801111022)

Perusahaan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang : PT. PAL INDONESIA

Unit Kerja Praktik : Divisi Kapal Perang

Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang : 14 Februari - 25 Maret 2022

Minggu ke 5

Tanggal Tempat Kegiatan Foto

14 Maret2022 Kapal KCR 5 Mengamati Fire


Alarm yang ada
di Anjungan
Kapal KCR 5
dengan
didampingi
anggota Bengkel
Ekasistrol

15 Maret 2022 Kapal KCR 5 Mengamati


Steering Gear
yang ada di 1ST
DECK dengan
didampingi
anggota Bengkel
Ekasistrol

57
16 Maret 2022 Kapal KCR 5 dan 6 Mengamati Fin
Stabilizer pada
Kapal KCR 6 dan
Mengamati
Ruangan AMS
pada Kapal KCR
5 dengan
didampingi
anggota Bengkel
Ekasistrol

17 Maret 2022 Bengkel Ekasistrol Divisi Pengenalan Alat


Kapal Perang PT. PAL
INDONESIA

18 Maret 2022 Bengkel Ekasistrol Divisi Pengenalan Alat


Kapal Perang PT. PAL
INDONESIA

Surabaya, 18 Maret 2022


Pembimbing Lapangan

Fatchur Rochman S.T


Nip. 103902889

58
Lampiran 8 : Kegiatan Mahasiswa
LOGBOOK HARIAN KEGIATAN PKL

di PT PAL INDONESIA

Nama Anggota Kelompok :

16. Salmalia Kusuma Ningrum (195090801111006)


17. Siti Halimatus Sa’diyah (195090801111016)
18. Fazara Indonesiana (195090801111022)

Perusahaan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang : PT. PAL INDONESIA

Unit Kerja Praktik : Divisi Kapal Perang

Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang : 14 Februari - 25 Maret 2022

Minggu ke 6

Tanggal Tempat Kegiatan Foto

21 Maret2022 Kapal KCR 5 Pengenalan Alat

22 Maret 2022 Kapal KCR 5 Pengenalan Alat

59
23 Maret 2022 Kapal KCR 5 Mengamati
Steering Gear
yang ada di 1ST
DECK dengan
didampingi
anggota Bengkel
Ekasistrol dan
mengamati Panel
Power rak

24 Maret 2022 Ruang Control Shiftlift Pengenalan


Divisi Kapal Perang PT. Control
PAL INDONESIA Penurunan Kapal
Ke Laut

25 Maret 2022 Bengkel Ekasistrol Divisi Menghubungkan


Kapal Perang PT. PAL Kabel Call Point
INDONESIA

Surabaya, 25 Maret 2022

Pembimbing Lapangan

Fatchur Rochman S.T


Nip. 103902889

60
Lampiran 9 : Presensi Online

61
Lampiran 10 : Presensi Online

62
Lampiran 11 : Presensi Online

63
Lampiran 12 : Presensi Online

64
Lampiran 13 : Presensi Online

65
Lampiran 14 : Presensi Online

66
Lampiran 15 : Presensi Online

67
Lampiran 16 : Presensi Online

68
Lampiran 17 : Presensi Online

69
Lampiran 18 : Presensi Online

70
Lampiran 19 : Presensi Online

71
Lampiran 20 : Presensi Online

72
Lampiran 21 : Presensi Online

73
Lampiran 22 : Presensi Offline

74
Lampiran 23 : Presensi Offline

75
Lampiran 24 : Presensi Offline

76
Lampiran 25 : Presensi Offline

77
Lampiran 26 : Presensi Offline

78
Lampiran 27 : Presensi Offline

79
Lampiran 28 : Surat Balasan

80
Lampiran 29 : ID CARD

81
82
83

Anda mungkin juga menyukai