Anda di halaman 1dari 11

ETIKA PROFESI AKUNTANSI

Etika profesi akuntansi adalah ilmu yang


mempelajari perilaku baik dan buruknya
seorang akuntan. Aturan perilaku etika
profesi akuntansi yang perlu kalian ketahui
dalam memenuhi tanggung jawab
profesionalitasnya terangkum dalam kode etik
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Berikut
beberapa prinsip etika profesi akuntansi
tersebut;
1.KERAHASIAAN
Jabatan ini merupakan sebuah tanggung jawab besar. Sebagai seorang akuntan,
maka kamu dituntut untuk menjaga kerahasiaan informasi dalam internal
perusahaan dan tidak boleh membocorkan informasi yang hanya ditujukan bagi yang
berkepentingan itu pada banyak orang.
Menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh saat kalian melakukan tugas
profesional adalah kewajiban akuntan. Terkecuali bila ada hak atau kewajiban
profesional atau hukum yang mengharuskan kamu untuk mengungkapkannya.
2.TANGGUNG JAWAB PROFESI
Sebagai seorang akuntan, kamu harus punya tanggung jawab secara moral dan
profesional dalam semua pekerjaan yang dibebankan kepada kalian. Kepekaan moral
dalam sebuah tanggung jawab profesi, akan membuat kamu memiliki tingkat
kepercayaan tinggi berdasarkan hasil kerja kalian.
Saat bekerja, kamu memiliki tanggung jawab kepada pemakai jasa. Bersamaan
dengan itu pula, kalian juga bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan sesama
akuntan demi mengembangkan profesi akuntan itu sendiri.
3.OBJEKTIVITAS
Kualitas mahal dari seorang akuntan dalam memenuhi profesionalitasnya adalah prinsip
objektivitas. Memegang prinsip ini, kamu harus memiliki sifat adil dan jujur secara
intelektual, harus bebas dan tidak boleh punya prasangka yang buruk.
Yang tak kalah penting, prinsip objektivitas menuntun kamu untuk tidak berpihak pada
suatu kepentingan tertentu sehingga laporan keuangan yang kamu laporkan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
4.STANDAR TEKNIS
Setiap pekerjaan dan tanggung jawab yang kamu lakukan harus memenuhi standar teknis
dan profesional yang relevan. Standar teknis profesi akuntansi ini sudah ditentukan
oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan semua anggota wajib mengetahui dan
mematuhinya.
Dengan mengikuti aturan dan standar teknis sesuai IAI, maka kamu semestinya tidak
dapat digugat seenak hati oleh auditor. Keuntungan lainnya, kamu bisa meraih
kepercayaan atas profesionalisme dalam menyelesaikan pekerjaan.
5.KOMPETENSI

Ketika kamu menekuni satu profesi, sudah pasti kamu akan dituntut memiliki
kompetensi lebih untuk memenuhi apa yang dibutuhkan. Tak terkecuali
akuntan, bilamana keahlian kamu sedang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan akuntansi, maka butuh kehati-hatian yang tinggi.
Tak cuma mengandalkan skill yang tinggi, dalam prinsip kompetensi yang
mengedepankan sikap hati-hati berfungsi untuk menghindarkan kalian dari
penipuan. Hal itu karena setiap apa yang kamu laporkan memang dituntut
kebenarannya.
Untuk itu, kamu juga harus memelihara pengetahuan dan keahlian profesional
yang dibutuhkan untuk menjamin klien, serta bertindak tekun dan cermat
sesuai teknis dan profesional yang berlaku sesuai yang diatur oleh Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI).
6.KEMANDIRIAN
Dalam profesi ini, kamu juga dituntut untuk mandiri dalam melaksanakan
pekerjaannya. Meskipun demikian, tak berarti kamu sama sekali dilarang melakukan
kerja sama tim. Hal ini lebih karena kalian harus punya sikap percaya diri
terhadap keahlian yang dimiliki.
Kepercayaan diri yang kamu punya dalam menyajikan laporan keuangan ini pada
akhirnya akan melahirkan sikap indepensi dan tidak memihak pada satu kepentingan
tertentu.
Sikap independensi ini pula yang nantinya akan kamu perlukan jika bercita-cita
menjadi auditor profesional di kemudian hari.
7.INTEGRITAS
Untuk membangun sebuah kepercayaan antara akuntan dan klien, kamu juga wajib
menjadi pribadi yang berintegritas. Sikap jujur dan sabar dalam berinteraksi
dengan sang klien adalah nilai tambah bagi reputasi kalian sebagai akuntan.
Dengan integritas tinggi, maka tingkat kepercayaan klien dan publik akan semakin
tinggi. Karena sikap sabar tersebut, kamu juga tidak boleh membedakan dan pilih
kasih antara klien yang satu dengan yang lain.
8.KEPENTINGAN PUBLIK

Dalam hal pelayanan kepada publik, kamu juga wajib bertindak profesional dengan
cara menghormati kepentingan publik. Publik dalam ranah akuntan meliputi klien
personal maupun perusahaan, pemerintah, pemberi kredit, dan pegawai.
Selain yang disebutkan, investor, manajemen bisnis, dan berbagai pihak yang
bergantung pada integritas dan keahlian kamu sebagai akuntan akan memelihara
berlangsungnya fungsi bisnis dengan baik.

FUNGSI ETIKA PROFESI AKUNTANSI

Etika profesi akuntansi sangat perlu diperhatikan agar kalian terhindar dari hal
yang tak diinginkan. Semisal suatu kesalahan kecil dalam pelaporan keuangan
akibatnya bisa sefatal hilangnya kepercayaan dan timbulnya kecurigaan manipulasi
terhadap perusahaan dan citra profesi.
Selain itu, dengan memahami dan menerapkan etika profesi akuntansi dengan baik,
maka kamu diharapkan dapat bekerja secara maksimal dan profesional, sesuai standar
prosedur, seperti sesederhana membuat laporan keuangan dengan sangat rinci.
PRINSIP DASAR AKUNTANSI
Prinsip dasar akuntansi adalah pedoman berupa tata cara dan dijadikan standar
penyusunan informasi keuangan. Penyusunan laporan keuangan ini dilakukan oleh
para akuntan.
Tujuannya adalah untuk memastikan laporan keuangan dibuat berdasarkan standar
sistem penyusunan yang objektif sehingga menghasilkan laporan keuangan
berkualitas.
Kualitas laporan keuangan sangat diperhitungkan karena informasi didalamnya
digunakan sebagai prinsip dasar pengambilan keputusan oleh akuntan atau
penggunanya.
Untuk mewujudkan kualitas informasi akuntansi yang baik, maka proses
penyusunannya harus memenuhi Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Berikut ini prinsip-prinsip dasar akuntansi yaitu.
1.PRINSIP BIAYA HISTORIS
Pencatatan informasi akuntansi pada prinsip ini didasarkan pada catatan biaya
sesungguhnya yang dikeluarkan suatu perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa.
2.PRINSIP MEMPERTEMUKAN
Sederhananya, prinsip ini mempertemukan antara biaya yang diterima perusahaan dan
biaya yang dikeluarkan. Tujuan prinsip ini yaitu memperoleh besar nominal
keuntungan bersih yang diperoleh pada suatu periode.
3.PRINSIP PENGAKUAN PENDAPATAN
Pendapatan merupakan aliran dana atau aset yang masuk (aktiva). Dalam prinsip ini
setiap pendapatan harus dicatat sebagai pendapatan umumnya ketika terjadi
aktivitas usaha misalnya penjualan barang atau jasa tertentu.
4.PRINSIP KONSISTENSI
Prinsip ini tidak melarang adanya perubahan metode. Akan tetapi, jika terdapat
penggantian metode, selisih terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam
laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perilaku terhadap perubahan metode
atau prinsip tersebut.
5.PRINSIP PENGUNGKAPAN PENUH
Lewat prinsip akuntansi ini, penyajian informasi keuangan dilaporkan dengan lengkap
dan penuh. Tujuannya tak lain untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan dalam
mengambil keputusan.
Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, laporan keuangan tersebut dapat
mengakibatkan kerugian bagi para pemakainya.
6.PRINSIP ENTITAS EKONOMI
Setiap perusahaan merupakan kesatuan usaha yang berdiri sendiri dari entitas ekonomi.
Maka prinsip dasar ini menunjukkan perlunya pemisahan aset perusahaan dan aset
pribadi.
Selain itu, setiap transaksi yang dilakukan perusahaan harus dipisah dengan laporan
akuntansi pribadi.
7.PRINSIP PERIODE AKUNTANSI
Prinsip dasar akuntansi ini mengadopsi prinsip waktu, artinya laporan keuangan
memiliki batasan berupa periode waktu tertentu.
Tujuan prinsip dasar akuntansi ini yaitu menjadikan laporan keuangan lebih terukur,
efisien dan mudah untuk diketahui.
8.PRINSIP KESINAMBUNGAN USAHA
Berdasarkan prinsip kesinambungan usaha, suatu usaha ekonomi dapat berjalan
berkesinambungan secara konsisten jika tidak ada peristiwa khusus yang berdampak pada
penghentian bisnis.
9.PRINSIP MATERIALITAS
Prinsip ini dapat menentukan standar pengkoreksian laporan keuangan. Selain itu,
laporan keuangan merupakan pengukuran informasi akuntansi secara nominal atau
material sehingga memiliki nilai tertentu.
10.PRINSIP SATUAN MONETER
Pada prinsip ini disebutkan bahwa transaksi keuangan dicatat, dinyatakan, dan diukur
dalam bentuk mata uang.
Maka laporan keuangan tidak menggunakan konsep kualitatif berupa kinerja, prestasi,
mutu kerja, dan lainnya yang tidak bisa diukur dengan mata uang.

Demikian penjelasan 10 prinsip dasar akuntansi yang perlu kamu ketahui.


UDAH DOLOK ii PRESENTASI KAMEK
YAK MUDAH-MUDAHAN BISE MASOK KE
OTAK KAWAN-KAWAN.

Anda mungkin juga menyukai