Terdapat beberapa tahapan untuk melakukan penelitian etografi, berikut adalah tahapan
untuk melakukan penelitian etnografi menurut para ahli.
1. Menetapkan komunitas budaya, bisa mikro atau makro yang akan di riset.
2. Menentukan permasalahan dan isu/realitas yang akan diteliti.
3. Menetapkan informan sebagai subjek risetnya.
4. Mengobservasi dan mewawancarai informan, termasuk meriste bagaimana masing-
masing individu menafsirkan situasi dan makna dalam interaksi yan dalam kelompok
budaya mereka.
5. Hasil observasi dan wawancara secara terus-menerus dicatat, dikenal sebagai catatan
etnografi, termasuk uraian tentang apa yang dilakukan orang-orang dan bagaimana
mereka mengkomunikasikannya.
6. Menganalisis hasil observasi dan wawancara dan juga termasuk kegiatan
mendokumentasikan proses etnografi.
7. Menemukan tema-tema budaya dari hasil eksplorasi.
8. Menulis laporan.
Spradley (1997) mengatakan bahwa tahapan penelitian etnografi harus diawali dengan
menentukan lokasi penelitian. Menurut Spradley tanpa penentuan lokasi yang jelas maka kerja
etrnografi mustahil untuk dilakukan. Dalam tahap ini pengamatan langsung (partisipan
observation) merupakan kerja yang harus dilakukan oleh seorang etnografer. Selanjutnya
Spradley (1997) mengajukan 12 langkah dalam melakukan etnografi yaitu :
1. Menetapkan informan
Spradley (1997:46) mengatakan bahwa untuk menentukan informan yang baik maka
informan memenuhi 5 persyaratan sebagai berikut :
orang yang sudah terenkulturasi penuh
keterlibatan langsung
suasana budaya yang tidak dikenal
waktu yang cukup
nonanalitis
2. Mewawancarai informan.
3. Membuat catatan etnografis.
4. Mengajukan pertanyaan deskriptif.
5. Menganalisis hasil wawancara.
6. Mengajukan analisis domain.
Sugiyono (2012:256) menjelaskan analisis domain merupakan kegiatan analisis
yang dilakukan untuk dapat memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh tentang
situasi sosial yang diteliti atau obyek penelitian.
7. Mengajukan pertanyaan structural.
8. Membuat analisis taksonomi.
Sugiyono (2012: 261) menjelaskan bahwa analisis taksonomi adalah kelanjutan
dari analisis domain. Domain-domain yang dipilih oleh peneliti, harus lebih diperdalam
lagi melalui pengumpulan data di lapangan.
9. Mengajukan pertanyaan kontras.
10. Membuat analisis komponen.
Menurut Sugiyono (2012:264), analisis komponensial adalah mencari perbedaan
dalam domain atau kesenjangan yang kontras dalam domain untuk di organisasikan.
11. menemukan tema tema budaya.
Analisis tema kultural, menurut Faisal (1990) dalam Sugiyono (2012:264)
merupakan upaya dalam mencari "benang merah" yang mengintegrasikan lintas domain
yang ada. Dengan ditemukannya benang merah dari hasil analisis domain, taksonomi,
dan komponensial tersebut, maka pada tahap selanjutnya akan dapat tersusun suatu
"konstruksi bangunan" situasi sosial/obyek penelitian yang sebelumnya masih gelap atau
tidak jelas, dan setelah dilakukan proses penelitian, maka akan menjadi lebih terang dan
jelas.
12. Menulis laporan etnografi.
Fenomenologi Memahami suatu fenomena yang berkaitan dengan pengalaman orang lain tentang
dunianya
Etnografi dalam markom yiatu untuk melakukan market research terhadap suatu kelompok sosial
tertentu
Untuk melakukan penelitian tentang perilaku konsumen pada suatu kelompok sosial tertentu
going native
Pendekatan kualitatif
Metodologi
Kriyantono, R., & Sos, S. (2015). Public Relations, Issue & Crisis Management: Pendekatan
Critical Public Relation, Etnografi Kritis & Kualitatif. Kencana.
Marvasti, A.B. 2004. Qualitative Research in Sociology: An Introduction. Sage Publications Inc.,
Thousand Oaks.