SKRIPSI
WINDA RIBDIYANA
NIM. 3202056
PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
2021
IDENTIFIKASI JAMUR PADA KERAN PENGISIAN AIR
MINUM ISI ULANG DAN AIR MINUM ISI ULANG
DIKABUPATEN KARANGANYAR
SKRIPSI
WINDA RIBDIYANA
NIM. 3202056
PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
2021
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil penelitian saya sendiri
dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari dapat ditemukan adanya unsur penjiplakan maka gelar
kesarjanaan yang telah diperoleh dapat ditinjau dan/atau dicabut.
Winda Ribdiyana
NIM. 3202056
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Oleh :
Winda Ribdiyana
NIM. 3202056
iv
PENGESAHAN
SKRIPSI
Oleh :
Winda Ribdiyana
NIM. 3202056
Dewan Penguji,
Mengetahui,
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN DEPAN............................................................................................ ii
PERNYATAAN.................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
khususnya bagi manusia karena diperlukan untuk rumah tangga, industri dan
Air Minum Isi Ulang (DAM). Banyaknya DAM tidak diimbangi dengan
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
2016).
mengkonsumsi air minum yang berasal dari air minum isi ulang yang tidak
memenuhi standar baku mutu dan persyaratan higiene sanitasi, Hal tersebut
Indonesia Nomor 43 tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum
(Rohmania, 2012).
1
2
otomatis dan disertai dengan pengujian kualitas air sebelum diedarkan pada
masyarakat. Pada beberapa tahun ini masyarakat merasa bahwa air minum
dalam kemasan semakin mahal, sehingga muncul alternatif lain yaitu depot
air minum (DAM). Depot air minum adalah badan usaha yang mengelola air
minum untuk keperluan masyarakat dalam bentuk curah dan tidak dikemas
(Rumandor, 2014).
kualitas air minum isi ulang secara rutin setiap bulan sekali, hal tersebut
higiene sanitasi dari peralatan yang digunakan dalam proses produksi, salah
kotor dan berjamur. Jamur patogen akan mudah tumbuh pada tempat yang
lembab dan suasana tropis. Pembersihan keran yang tidak rutin bisa
air minum yang dihasilkan. Jika air tersebut secara sering dikonsumsi
hasilkan dapat berupa patogen pada manusia atau alergan ( Indrawati, 2016).
penelitian Identifikasi Jamur Pada keran Pengisan Air Minum Isi Ulang dan
B. Pembatasan Masalah
skripsi ini adalah analitik komparasional. Data yang digunakan adalah data
primer yang diperoleh dari hasil kuesioner dan pemeriksaan jamur pada depot
air minum.
C. Rumusan Masalah
minum isi ulang dan pada air minum isi ulang yang melalui keran
tersebut.tersebut ?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
4
Mengetahui ada tidaknya jamur pada keran pengisian air minum isulang
dan pada air minum isi ulang yang melalui keran tersebut.
2. Tujuan Khusus
Mengetahui jenis jamur pada keran air minum dan pada air minum isi
ulang.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi penulis
b. Bagi akademik
penelitian selanjutnya.
c. Bagi Masyarakat
5
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Air Minum
yang telah memenuhi semua persyaratan dilihat dari kualitas secara fisik,
yang ideal seharusnya tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, serta
Kesehatan No 726 Tahun 2010, sumber air minum dapaat diperoleh dari
Jenis air minum tersebut harus memenuhi syarat kesehatan air minum.
6
7
berat total tubuh manusia terdiri atas air dan merupakan media tempat
ataupun dalam kondisi kering, namun manusia hanya bisa bertahan hidup
hanya satu atau dua hari tanpa air. Kekurangan air dapat mengakibatkan
melakukan proses pengolahan air baku menjaadi air minum dalam bentuk
bawaan air akibat mengkonsumsi air minum yang berasal dari depot air
minum yang tidak memenuhi standar baku mutu dan persyaratan higiene
terhadap air minum agar aman dikonsumsi. Sertifikat laik higiene sanitasi
dam telah memenuhi standar baku mutu atau persyaratan kualitas air
8
Minum.
bagi kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya tapi juga dapat
tercemar atau air dengan kualitas yang buruk. Sedangkan bahaya tidak
langsung terjadi akibat pemaparan terus menerus pada dosis tertentu dan
(Rohmania,2012).
penularannya (Rohmania,2012) :
drancnculiasis.
4. Jamur
a. Definisi
sel atau benang bercabang dan mempunyai dinding sel yang sebagian
besar terdiri atas kitin dan glucan dan sebagian kecil dari selulosa atau
dan sel tumbuhan sel hewan tidak mempunyai dinding sel sedangkan
yang mengandung satu atau lebih inti tidak mempunyai klorofil dan
b. Habitat Jamur
pada umumnya hidup di alam bebas seperti tanah, debris organik dan
jamur pada air bisa juga berasal dari sumber air yang tidak dijaga
c. Sifat Umum
jamur dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan hewan sehingga dapat
d. Morfologi
Jamur mencakup :
menjadi banyak sel atau tidak bersekat Dan disebut hifa senositik
(coenocytic)
membentuk koloni yang menyerupai kapas kateni wolly atau padat file
type granular bentuk kapang atau kami tidak mutlak karena terdapat
kamir yang membentuk tunas yang memanjang dan bertunas lagi pada
pertumbuhan
adalah :
ujung hifa semu atau pada sekat (septum) hifa semu. Contoh
Candida.
dermatofita.
4) Aleuriospora yaitu spora yang terbentuk pada ujung dan sisi dari
Absidia.
Spora seksual dibentuk dari fusi dua selatau hifa.. Termasuk golongan
zigot spora.
2) Oospora yaitu spora yang dibentuk dari fusi dua hifa yang tidak
Seperti hifa spora dapat berwarna atau tidak berwarna dan jernih
berdasarkan sifat koloni hifa dan spora yang dibentuk oleh kapang atau
dalam mikologi.
(Rhinosporidium seeberi)
Meskipun sebagian besar kapang dari kelas ini patogen untuk pohon-
1) Candida sp.
2) Trichophyton sp.
pada pedikel yang pendek dan memiliki dinding yang tipis atau
rambut dan kulit terutama kutu air ( Tinea pedis ) dan infeksi pada
3) Penicillium sp
Pada Air Bak Toilet SPBU Di Kecamatan Rumbai Kota Pekan Baru
jamur.
Cianjur, Jawa Barat. (Indrawati 2016) juga didapat hasil dari seluruh
spesies.
18
Jamur Candida sp. Dalam Air Bak Toilet Pada Tempat Wisata Di
5. Pemeriksaan Jamur
melihat struktur atau susunan hifa dan spora jamur (Indrawati, 2016).
mata secara langsung. Salah satu cara melihat morfologi dan struktur
B. Kerangka Pikir
- Wadah tidak
- Spora Identifikasi jamur steril
- Hipa
- Pengambilan
sampel kurang
Perbedaan spesies dan tepat
jumlah jamur pada keran
dan air minum
Keterangan : Dianalisa =
C. Hipotesis
minum isi ulang dan pada air minum isi ulang yang melalui keran tersebut.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
pada keran pengisian air dan pemeriksaan identifikasi jamur pada air yang
Karanganyar Obyek Penelitian Jamur pada keran pengisian air minum dan
20
21
1. Jamur
makroskopis yaitu dengan melihat bentuk dan warna koloni jamur dengan
mikroskopisnya denga melihat struktur atau susunan hifa dan spora jamur
Variabe : Terikat
Keran Pengisian air minum adalah aspek peralatan yang terdapat pada
depot air minum. Pada penelitian ini keran pengisian dinilai dari
Variabe : Terikat
Air minum isi ulang adalah hasil dari proses pada depot air minum . Pada
penelitian ini Air minum isi ulang dinilai dari pemeriksaan identifikasi
Variabe : Terikat
melakukan proses pengolahan air baku menjaadi air minum dalam bentuk
curah dan menjual langsung kepada konsumen. Pada penelitian ini depot
Variabe : Bebas
F. Teknik Sampling
sampling, diambil setiap kecamatan 50 % dari jumlah depot air minum yang
Kabupaten karanganyar.
23
pemeriksaan jamur pada air yang melalui keran pengisian air tersebut.
Kabupaten Karanganyar tentang jumlah, lokasi dan data pemilik depot air
H. Instrumen Penelitian
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari cawan petri,
botol sampel seteril, pembakar spritus, pinset, gunting, obyek glass, deck
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Lactho Phenol
Cotton Blue (LPCB), media PDA (Pottato Dectrose Agar ), kertas saring,
I. Alur Penelitian
1. Bagan
Pengambilan sampel
Analisis Data
2. Cara kerja
pengisian air.
botol steril.
a. Cotton swab yang sudah terdapat sampel swab kran digoreskan pada
c. Swab dilakukan pada kertas saring dari bekas saringan air dengan
SPSS 16.0 (Statistical Product and Service Solutions 16.0). Diketahui nilai
alpha (α) atau signifikansi 5%. Dapat diambil kesimpulan, jika: p < α, maka
pengambilan dari keran langsung dan dari air yang melewati keran tersebut. P
pemeriksaan jika pengambilan dari keran langsung dan dari air yang melewati
keran tersebut.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
pengisian air minum dan air minum isi ulang yang melewati keran tersebut di
dapatkan hasil 48,15 % keran pengisian air minum isi ulang mengandung
jamur. Adapun data hasil penelitian Keran Pengisian dan Air Minum Isi Ulang
Sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Penelitian Kandungan Jamur Pada Keran Pengisian dan
Air Minum Isi Ulang
HASIL
Kode KERAN AIR MINUM ISI Kode KERAN AIR MINUM ISI
Sampel PENGISIAN ULANG Sampel PENGISIAN ULANG
Jenis jamur Jmlh Jenis jamur Jmlh Jenis Jamur Jmlh Jenis jamur Jmlh
koloni koloni koloni kolon
i
A Penicillium 4 Penicillium 1 AB - - - -
Aspergilus
B Aspergilus 4 Aspergilus 2 AC Penicillium 4 Penicillium 1
C - - - - AD - - - -
D Penicillium 3 Penicillium 1 AE Aspergilus 3 Aspergilus 1
Aspergilus
E Penicillium 3 Penicillium 5 AF Aspergilus 1 - -
Aspergilus Aspergilus
F - - - - AG Penicillium 5 Penicillium 2
Aspergilus Aspergilus
G Penicillium 4 Aspergilus 1 AH Penicillium 5 Penicillium 2
Aspergilus Aspergilus Aspergilus
H - - - - AI - - - -
I - - - - AJ - - - -
J - - - - AK Penicillium 1 - -
K Penicillium 4 Aspergilus 2 AL Penicillium 3 Aspergilus 1
Aspergilus , Aspergilus
L - - - - AM - - - -
M - - - - AN Aspergilus 1 - -
N Aspergilus 4 Aspergilus 2 AO - - - -
O - - - - AP Aspergilus 2 Aspergilus 1
P - - - - AQ Penicillium 8 Penicillium 2
Aspergilus Aspergilus
Q Penicillium 9 Aspergilus 2 AR Aspergilus 1 - -
Aspergilus
R - - - - AS - - - -
S - - - - AT Penicillium 4 Penicillium 2
Aspergilus Aspergilus
T Aspergilus 2 Aspergilus 1 AU - - - -
U - - - - AV - - - -
V Penicillium 1 - - AW - - - -
W - - - - AX - - - -
X - - - - AY - - - -
Y Penicillium 3 Penicillium 3 AZ Fusarium 54 Fusarium 3
Aspergilus Aspergilus sp sp
Z - - - - BA Aspergilus 3 Aspergilus 1
AA - - - - BB Aspergilus 8 Aspergilus 1
32
Tabel 4.2 Prosentase hasil Jamur pada Keran Pengisi dan Air Minum Isi
Ulang
HASIL
Keran Pengisi Air Minum Isi Ulang
Penicillium sp 27,78% 16,6%
Fussarium sp 1,85% 1,85%
Aspergilus sp 40,74% 31,48%
jamur yang paling banyak yaitu jamur Aspergilus sp yang terdapat di dalam
keran pengisi. Pada penelitian ini didapatkan hasil jamur Penicillium sp,
Fussarium sp, Aspergilus sp, karena pada media kontrol tidak terdapat
pertumbuhan jamur.
Descriptives
Jumlah
Lower Upper
Bound Bound
Jumlah
2.591 1 51 .114
33
ANOVA
Jumlah
yang mendapatkan nilai sig 0,114 >0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
keran langsung dan dari air yang melewati keran tersebut adalah sama atau
B. Pembahasan
Pada penelitian ini jumlah sampel yang diperiksa tidak sesuai dari
target awal penelitian. Jumlah depot air minum yang terdaftar di Kabupaten
pada 50% dari depot air minum yang terdaftar, dengan metode random
sampling, tetapi karena situasi pandemi banyak depot air minum yang
menutup usahanya sehingga sampel yang diambil tidak sesuai dengan target
awal. Sampel diambil pada penelitian ini adalah 54 Depot Air Minum di
Fussarium sp sebesar 1.85% sedangkan pemeriksaan pada air minum isi ulang
34
16,6% dan jamur Fussarium sp sebesar 1.85%. Pada penelitian ini didapatkan
hasil jamur Penicillium sp, Fussarium sp, Aspergilus sp karena pada kontrol
pencemaran terhadap air minum dan sarana yang digunakan untuk proses
minum agar aman dikonsumsi, hal tersebut tertuanag dalam Peraturan Menteri
ditemukan kran pengisian air minum isi ulang yang kotor. Hal tersebut
pengusaha depot air minum tidak rutin melakukan pembersihan pada keran
pengisian air, selain itu kelembaban pada keran pengisian juga menjadi
Tabel 4.3 tentang uji statistik mendapatkan nilai sig 0,114 > 0,05
sehingga pada uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa pada hipotesisi tidak
terdapat perbedaan hasil pemeriksaan pada keran pengisi air dan air minum isi
35
ulang. Dari data penelitian diatas bisa dilihat bahwa jika pada keran pengisian
air teridentifikassi jamur maka pada air minum yang dihasilkan juga terdapat
jamur yang sama walaupun jumlahnya lebih sedikit, tetapi hal tersebut
parasit ( Indrawati, 2016). Jamur bisa menjadi kontaminan dalam air minum,
metabolit yang mereka hasilkan dapat berupa patogen pada manusia atau
sp, Aspergilus sp, dimana jamur tersebut merupakan jamur yang bersifat
Irawan dkk (2019) bahwa terdapat jamur Aspergillus sp dan Penicillium sp atau
lembab dan berada di udara bebas sehingga air tersebut mudah terkontaminasi
oleh jamur. Mayoritas jamur Aspergillus sp di depot air minum isi ulang
biasanya disebabkan kualitas air yang tidak baik atau tercemar, sebagaimana
penelitian Cyrilla dkk (2018) bahwa sebesar 30.0% terdapat jamur Aspergillus
pada air sumur yang tercemar. Jamur Aspergillus yang yang ditemukan pada
air beperan sebagai agen penyebab penyakit seperti penyakit ginjal, liver,
Selain jamur Aspergillus sp, Jamur yang sering tumbuh pada air
dari jamur yang biasa ditemukan di dalam air, Penicilium memiliki beberapa
bagian yaitu miselium, spora, hifa. Miselium merupakan masa hifa membentuk
lingkungannya. Septa merupakan bagian hifa yang memiliki sekat antar sel.
bersih atau bahkan bisa saja karena pencucian galon yang kurang bersih pada
A. SIMPULAN
pengisian air minum dan pada identifikasi jamur air minum isi ulang yang
melewati keran tersebut. Pada penelitian didapatkan jenis jamur yang sama
pada keran pengisian air dan pada air minum isi ulang yaitu jamur
B. SARAN
jamur pada air minum yang terdapat dalam galon air minum dalam
kemasan.
minum agar dapat melakukan bimbingan teknis pada pengusaha depot air
38
DAFTAR PUSTAKA
Cyrilla, RC., Humairoh D, dan Nela FV., 2018. Isolasi Dan Identifikasi Jamur
Aspergillus Sp. Pada Sumur Di Desa Sanan Kabupaten Tulungagung
Dengan Metode Pengenceran. Prosiding Seminar Nasional Sains,
Teknologi dan Analisis Ke-1, hal. 156-160.
Defra. 2011. A Review of Fungi in Drinking Water and The Implications for
Human Health. Final Report Bio Intelligence Service. France
Hageskal, Gunhild., Nelson Lima and Ida Skaar. 2009. The Study of Fungi in
Drinking Water. Mycological Research 113: 165-172
Hussain, T., Ishtiaq, M., Hussain, A., and Sultana, K. 2011. Study of Drinking
Water Fungi and its Pathogenic Effects on Human beings From District
Bhimber, Azad Kashmir, Pakistan. Pak. J. Bot. 43(5): 2581-2585.
Indrawati, Ida dan Sarah Dewi Fakhrudin. 2016. Isolasi dan Identifikasi Jamur
Patogen pada Air Sumur dan Air Sungai di Pemukiman Warga Desa
Karangwangi, Cianjur, Jawa Barat. Jurnal Biodjari. Vol. 1. No. 1, hal. 27-
38.
Inge Sutanto, Is Suhariah Ismid, Pudji K.Sjarifuddin, Saleha Sungkar, 2008. Buku
Ajar Parasitologi Kedokteran Edisi Keempat, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Mega Pratiwi Irawan, Siti Juariah, Syarifah Rukmaini, 2019. Identifikasi Jamur
Patogen Pada Air Bak Toilet SPBU Di Kecamatan Rumbai Kota
Pekanbaru.
Pemeriksaan Sampel
Pengamatan Makroskopis koloni jamu pada media PDA
Fussarium sp
Aspergilus sp Penicillium sp
Lampiran 4. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Lampiran 5. Hasil perhitungan SPSS
Descriptives
Jumlah
Lower Upper
Bound Bound
Jumlah
2.591 1 51 .114
ANOVA
Jumlah