Pedoman ini akan fokus pada dasar pengetahuan, ketrampilan, dan berbagai
intervensi yang merupakan elemen penting dari manajemen efektif dari akut, kronis,
dan masalah nyeri terkait.
Definisi
Nyeri : pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait
dengan kerusakan potensial jaringan atau digambarkan dalam hal kerusakan
tersebut.
Nyeri adalah pengalaman subyektif individu dan dipengaruhi oleh faktor fisiologis,
psikologis dan lingkungan, seperti peristiwa sebelumnya, budaya, prognosis, strategi
mengatasi, ketakutan dan kecemasan.
- Nyeri Neuropathic : Disebabkan oleh cidera atau disfungsi dari sistem saraf
perifer atau sentral.Hal ini sering digambarkan seperti: terbakar, tertembak,
tertusuk, mati rasa atau kesemutan. Ini memiliki tipe berikut :
Nyeri neuropathic sentral : Contoh : Paska stroke, cidera tulang belakang,
multiple sclerosis dan syringomyelia.
Peripheral
Focal : Contoh : Trigeminal neuralgia, Carpal tunnel syndrome, sindrom
gagal operasi dengan akar saraf fibrosis, pasca – herpetic neuralgia.
Multifocal : Contoh : Vasculitis, diabetes mellitus dan brachial atau
lumbar plexus.
Symmetrical : Contoh : Diabetes Mellitus, penyalahgunaan ethanol,
racun (vincristine) dan amyloidosis.
Sensasi lain dari nyeri neuropathic
Dysesthesia (mengenai kulit, pin dan jarum)
Allodynia (rasa sakit ke stimulus yang tidak menyakitkan)
Hyperalgesia (meningkat sensasi rasa sakit ke stimulus yang biasanya
menyakitkan)
2.3 Pengukuran
Kebanyakan tindakan nyeri didasarkan pada laporan diri. Langkah-langkah ini
menyebabkan hasil yang sensitif dan konsisten jika dilakukan dengan benar.
Tindakan laporan diri dapat dipengaruhi oleh suasana hati, gangguan tidur dan obat-
obatan.
Dalam beberapa kasus bisa tidak mungkin untuk mendapatkan laporan diri nyeri
yang terpercaya (misalnya, pasien dengan gangguan kesadaran atau kerusakan
kognitif, anak-anak, pasien usia lanjut, atau dimana ada kegagalan komunikasi
karena kesulitan bahasa, ketidakmampuan untuk memahami langkah-langkah,
keengganan untuk bekerjasama atau kecemasan yang parah). Dalam keadaan ini
metode lain dari penilaian nyeri akan dibutuhkan.
Tidak ada ukuran nyeri objektif tetapi faktor yang terkait seperti hyperalgesia
(misalnya ambang batas penarikan mekanik), respon stres (misalnya konsentrasi
cortisol plasma), respon prilaku (misalnya ekspresi wajah), gangguan fungsional
(misalnya batuk, ambulansi) atau responfisiologis (misalnya perubahan denyut
jantung) dapat memberikan informasi tambahan.
Persyaratan Analgesik (misalnya pasien dikendalikan penyampaian dosis opioid)
yang biasanya digunakan sebagai pengukur dari rasa sakit yang dialami.
Merekam intensitas nyeri sebagai ‘tanda vital kelima’ bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran dan pemanfaatan penilaian nyeri dan dapat menyebabkan peningkatan
manajemen nyeri akut. Pengukuran nyeri yang rutin dan berulang harus dilakukan
untuk menilai kecukupan berkelanjutan terapi analgesik. Frekuensi yang tepat dari
penilaian akan ditentukan oleh durasi dan tingkat keparahan rasa sakit, kebutuhan
dan respon pasien, dan jenis obat atau intervensi.
Langkah-langkah Nyeri
Langkah-langkah dimensi nyeri
Skala penilaian numerik
Skala penilaian numerik (NRS) ada dua bentuk tertulis dan verbal
Tingkat Skala Numerik Verbal (VNRS)
o Pasien menilai intensitas nyeri mereka pada skala
0 sampai 10 (merujuk gambar: 1 dibawah) dimana
0 mewakili “tidak ada nyeri” dan 10 mewakili
“terburuk”. Adalah penting bahwa skala konsisten
dan dianjurkan bahwa titik “tidak ada nyeri”
direpresentasikan 0 daripada 1.
Tingkat Skala Verbal menggunakan ungkapan seperti “seperti
apa nyeri anda?” “ringan, sedang, atau berat?”
Catatan : Skala ini tidak cocok untuk anak dibawah 5 tahun dan juga tidak
cocok hingga 26% dari pasien dewasa