Anda di halaman 1dari 3

Jenis-Jenis Stres

Ada dua jenis stres menurut Lazarus (1984) dalam Lubis (2009), yakni :

1. Distress (stres negatif)


Stres negatif adalah stres yang bersifat mengganggu karena berintensitas tinggi. Apabila
seorang individu mengalami stres negatif, agar tidak berakibat fatal harus segera ditangani.
2. Eustress (stres positif)
Sesuai namanya, stres positif adalah stres yang baik. Seseorang yang mengalami stres
positif, membuat individu tersebut memiliki perasaan bersemangat dalam dirinya.

Setiap individu pasti pernah merasakan kedua stres tersebut, yakni Distress dan Eustress. Untuk
menjaga keseimbangan jiwa, pada prinsipnya setiap individu membutuhkan kedua jenis stres
tersebut.

Menurut Jenita DT Donsu (2017) dalam Rias, dkk. (2021) membagi stres menjadi dua bagian,
yakni :

1. Stres Akut
Stres ini merupakan reaksi tubuh yang bersifat segera dan intensif, akibat dari ancaman
tertentu, tantangan, atu ketakutan yang dihadapi oleh seseorang. Pada keadaan tertentu,
individu yang mengalami stres akut, merasakan reaksi gemetaran tubuhnya.
2. Stres Kronis
Individu yang mengalami stres ini, mengalami reaksi tubuh yang lebih sulit diatasi dan
berefek dalam jangka panjang.

Tingkatan Stres
Menurut Andayani (2000) dalam Puspitawati, Herawati, dan Rizkillah (2021), stres dibagi
menjadi tiga tingkatan berdasarkan stressor yang dihadapi oleh individu, yakni :

1. Stres Berat
Stres ini bisa terjadi akibat seorang individu yang mengalami musibah berat.
2. Stres Situasional
Timbulnya reaksi yang dialami oleh invidu pada tubuhnya secara tak terduga.
3. Stres Kronik
Stres ini terjadi apabila reaksi tubuh terhadap stressor berlangsung terus menerus dan
berulang, tanpa penanganan yang tuntas.

Berdasarkan kejadian penyebabnya atau stressor yang dialami oleh individu, terdapat empat
bagian tingkatan stres menurut Dr. G. Wilkinson dalam Setiawan (2016) :

1. Tertinggi :
- Kematian anggota keluarga
- Perceraian
- Masa dalam tahanan
- Pernikahan
- Kehilangan pekerjaan
2. Tinggi :
- Anggota keluarga sakit
- Kehamilan
- Bekerja ditempat baru
- Perubahan situasi keuangan
- Kematian teman dekat
3. Menengah :
- Perbedaan pendapat
- Pengambil-alihan tanggung jawab pekerjaan
- Kepergian anak
- Prestasi belajar menurun
- Tidak naik kelas atau tidak lulus
- Drop out
4. Rendah :
- Perubahan jadwal
- Pindah rumah
- Liburan
- Pelanggaran aturan ringan

Priyoto (2014) dalam Rias, dkk. (2021) membagi tiga tingkatan stres berdasarkan gejala yang
dialami oleh individu, yakni :

1. Stres Ringan
Tingkatan stres terendah ini adalah stres yang secara teratur dan hampir tiap hari dihadapi
seorang individu, dengan durasi beberapa menit atau jam saja, seperti kemacetan lalu lintas,
banyak tidur, masalah lain dengan atasan maupun rekan kerja. Stres ringan diperlukan oleh
seorang individu yang memacu seorang individu untuk berpikir dan lebih tegar dalam
menghadapi tantangan hidup.
Ciri-ciri stres ringan, yaitu ditandai dengan meningkatnya semangat, tajamnya penglihatan,
peningkatan energi, letih tanpa sebab, gangguan sistem pencernaan, otak, perasaan tidak
dapat santai. Seseorang yang mengalami stres ringan membantu individu tersebut menjadi
lebih tegar dalam menghadapi tantangan hidup.
2. Stres Sedang
Stres yang termasuk tingkat menengah ini, berlangsung lebih lama daripada stres ringan. Hal
ini terjadi akibat stres yang tidak dapat diselesaikan dengan segera oleh individu yang
mengalaminya.
Ciri-ciri stres sedang, yaitu sakit perut, otot yang menegang, dan gangguan tidur.
3. Stres Berat
Tingkatan tertinggi dalam stres ini, dapat berlangsung lama, dalam beberapa minggu, bulan,
bahkan tahunan. Stres berat terjadi karena beberapa stressor, seperti kesulitan finansial,
perpisahan keluarga, penyakit kronis, maupun psikologi sosial pada usia lanjut.
Ciri-ciri stres berat, yaitu sulit beraktifitas, gangguan hubungan sosial, sulit tidur, penurunan
konsentrasi, kecemasan yang berkepanjangan.

Daftar Pustaka
Lubis, NL. 2016. Depresi Tinjauan Psikologis [ebook]. Jakarta: Kencana.
https://www.google.co.id/books/edition/. [terhubung berkala]. [11 Agustus 2022].
Rias, YA; Rinancy, H; Ratnasari, F; Agusthia, M; Ariantini, NS; Alfianto, AG; Nasution, N; Sirait,
HS; Sanon; Raharjo, UD; Hadi, I. 2021. Psikososial dan Budaya dalam Keperawatan
[ebook]. Bandung: Media Sains Indonesia. https://www.google.co.id/books/edition/.
[terhubung berkala]. [11 Agustus 2022].
Puspitawati, H; Herawati, T; Rizkillah, R. 2021. Asesmen Gender dan Keluarga Jilid 2 [ebook].
Bogor: IPB Press. https://www.google.co.id/books/edition/. [terhubung berkala]. [11
Agustus 2022].
Setiawan, L. 2016. Mutiara Belajar [ebook]. Jakarta: Media Maxima.
https://www.google.co.id/books/edition. [terhubung berkala]. [11 Agustus 2022].

Anda mungkin juga menyukai