Anda di halaman 1dari 21

PERENCANAAN DIKLAT DI SD ISLAM ROUSHON FIKR

JOMBANG
Andree Putra Agusty
Pascasarjana Program Studi Manajemen Pendidikan Universitas Negeri
Surabaya

ABSTRACT
Roushon Fikr Islamic Elementary School is located at Jl. Captain Tandean Gang
Seruni Pulo Lor Jombang. Based on the results of TNA (traning need assessment) in the
form of interviews and observations of several teachers can be identified that the problem
that occurred in Roushon Fikr Jombang Islamic Elementary School is the lack of
mathematics teachers in the creation and use of innovative learning media. To overcome
these problems, SD Islam Roushon Fikr Jombang cooperated with UNESA S2 students by
holding training with the theme of Making and Utilizing Mathematical Learning Media.
Before the training, the first thing to do is plan. Careful planning will help and facilitate for
an institution in carrying out an activity. With the right planning, the training will produce
outputs that are in accordance with the purpose of the training.

Keyword: Planning, Training.


ABSTRAK
Sekolah Dasar Islam Roushon Fikr berada di Jl. Kapten Tandean Gang Seruni Pulo
Lor Jombang. Berdasarkan hasil dari TNA (traning need assessment) berupa interview dan
observasi terhadap beberapa guru dapat didentifikasi bahwa permasalahan yang terjadi di
SD Islam Roushon Fikr Jombang adalah minimnya guru matematika dalam pembuatan dan
pemanfaatan media pembelajaran yang inovatif.Untuk menanggulangi permasalahan
tersebut, SD Islam Roushon Fikr Jombang melakukan kerja sama dengan mahasiswa S2
UNESA dengan mengadakan pelatihan dengan tema Pembuatan dan Pemanfaatan Media
Pembelajaran Matematika. Sebelum diadakan diklat, maka hal yang harus dilakukan yang
pertama yaitu perencanaan. Perencanaan yang matang akan membantu dan memudahkan
bagi suatu lembaga dalam melakukan sebuah kegiatan. Dengan adanya perencanaan yang
tepat, pelatihan itu akan menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan dari dilakukannya
pelatihan tersebut.

Keyword: Perencanaan, Diklat.

PENDAHULUAN

Tujuan pendidikan telah termaktub dalam pasal 3 Undang-undang


No. 20 Tahun 2003 yang berbunyi “Pendidikan nasional berkerja
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Agar tujuan dari pendidikan itu tercapai, maka perlu adanya kerja
sama antar elemen yaitu pendidik dan peseta didik agar tercipta sebuah
proses pembelajaran yang nyaman dan mudah dipahami oleh peserta didik.
Pendidik harus memiliki kemampuan yang lebih agar materi yang
disampaikan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. Dua tahun
sudah indonesia mengalami bencana covid 19 yang menyebabkan
perubahan di semua sektor seperti ekonomi, pariwisata, dan juga
pendidikan. Pendidikan yang sebelumnya tatap muka menjadi virtual
melalui aplikasi yang telah ditentukan oleh sekolah. Pemerintah mencoba
untuk menyediakan media pembelajaran dalam rangka pembelajaran jarak
jauh (PJJ) melalui tv lokal seperti TVRI, TVE, dan sebagainya. Adapula
sekolah yang melakukan media pembelajaran melalui aplikasi zoom meeting
dan googlemeet yang dapat diakses oleh seluruh pendidik dan peserta didik.
Pada tahun 2021 akhir pemerintah mengeluarkan kebijakan baru untuk
memperbolehkan sekolah dalam mengadakan tatap muka terbatas yang
artinya sekolah diperbolehkan melaksanakan sekolah secara luring namun
harus sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Hal ini direspon dengan baik oleh beberapa lembaga pendidikan untuk
melaksanakan sekolah luring di lembaganya. Salah satu lembaga yang
melakukan luring adalah SD Islam Roushon Fikr.

SD Islam Roushon Fikr telah mengadakan luring semenjak adanya


kebijakan pemerintah untuk melonggarkan mobilitas warganya dalam
bidang pendidikan. Ada problematika yang ditemukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung yaitu peserta didik sangat sulit untuk memahami
apa yang dijelaskan oleh guru pada mata pelajaran matematika. Untuk
menanggulangi hal itu, lembaga pendidikan dapat melakukan sebuah
pelatihan yang cocok dan sesuai untuk melatih guru agar mampu
menjelaskan materi kepada para peserta didiknya. Agar pelatihan itu tepat
sasaran, maka perlu adanya sebuah perencanaan diklat yang tepat untuk
memecahkan masalah yang dialami oleh SD Islam Roushon Fikr Jombang.

Perencanaan adalah cara berpikir mengenai permasalahan sosial atau


ekonomi, untuk menghasilkan prediksi mengenai masa depan, dimana
tujuan ini dapat dicapai melalui keputusan secara kolektif dan
mengutamakan ketersesuaian dalam kebijakan dan program. Murdick
memberikan definisi praktis mengenai perencanaan dimana perencanaan
dikatakan sebagai kegiatan yang terdiri dari menentukan terlebih dahulu apa
yang harus dilakukan, siapa yang melakukanna dan bagaimana hal itu harus
dilakukan. Lebih lanjut, Conyers mengungkapkan bahwa perencanaan
adalah suatu proses yang berkesinambungan yang mencakup keputusan-
keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan mendatang.

Apabila dilihat dari pendapat para ahli tersebut, maka definisi


perencanaan dapat bervariasi namun secara garis besar dapat digarisbawahi
ada 5 karakteristik utama istilah perencanaan sebagai berikut:

1. Adanya pengambilan keputusan dari alternatif yang ada


2. Orientasi masa depan
3. Pengalokasian sumber daya
4. Adanya tujuan yang ingin dicapai
5. Adanya uraian proses yang detail dalam bentuk kegiatan, program,
aktivitas, kebijakan atau prosedur.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan


adalah sebuah kegiatan olah pikir manusia untuk mengambil sebuah
keputusan secara pribadi ataupun kolektif dari berbagai alternatif yang ada
demi mencapai keputusan yang telah ditentukan secara sistematis.
Sedangkan diklat didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut: diklat
adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan seseorang pegawai untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
Dalam dikalt tersebut dikembangkan bakat, keterampilan, dan kemampuan
seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya. Diklat adalah proses
pembelajaran yang memungkinkan peserta diklat dapat melaksanakan
pekerjaannya sesuai dengan standart. Peserta diklat adalah pegawai lama
dan pegawai baru. Tujuan diklat tersebut adalah meningkatkan kinerja
pegawai sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Diklat adalah suatu program yang dirancang untuk dapat meningkatkan


pengetahuan, kemampuan dan pemahaman pekerja (pegawai) terhadap
keseluruhan lingkungan kerjanya. Dari beberapa pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa pengertian diklat adalah serangkaian kegiatan yang
bertujuan untuk membantu pegawai memperoleh kemampuan yang sesuai
standart perusahaan atau lembaga. Jika disimpulkan perencanaan diklat
adalah kegiatan olah pikir manusia untuk memutuskan sebuah kegiatan yang
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh karyawan atau pegawai agar mencapai
standart yang ditentukan oleh perusahaan atau lembaga secara sistematis.

Dalam perencanaan diklat ada beberapa komponen yang harus


dipersiapkan, menurut roesminingsih perencanaan pelatihan meliputi:

1. Menetapkan tujuan pelatihan


Tujuan pelatihan sangat penting karena berfungsi sebagai pemandu arah
dari seluruh kegiatan diklat. Tujuan pelatihan yang ingin dicapai harus
dirumuskan secara jelas, terukur, dan dapat dicapai. Dalam hal ini
ditetapkan tujuan diklat terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus
a. Tujuan umum
Menggambarkan tujuan yang ingin dicapai pada akhir diklat
b. Tujuan khusus
Menguraikan secara lebih spesifik, tujuan yang ingin dicapai untuk
tercapainya tujuan umum pelatihan
2. Menyusun strategi pelatihan
Penyusunan strategi pelatihan ini dilakukan untuk mengatur mekanisme
pelatihan agar pelaksanaannya efektif dan efisien
3. Menentukan metode pelatihan, ada beberapa macam metode pelatihan
yang akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi kelompok
d. Latihan
e. Studi kasus
f. Brainstroming
g. Seminar
h. Resitation
4. Membuat silabus
5. Menentukan materi pelatihan
Materi pelatihan yang akan diberikan harus sesuai dengan tujuan
pelatihan. Materi-materi pelatihan (modul dll) yang akan diberikan
kepada peserta pelatihan disusun berdasarkan silabus pelatihan.

Sebelum adanya perencanaan diklat ada kegiatan analisis kebutuhan


diklat yang berfungsi untuk menganalisa pelatihan apa yang sesuai dengan
yang dibutuhkan pegawai pada suatu perusahaan atau lembaga yang
laiinnya. Analisis kebutuhan diklat adalah suatu proses pengumpulan dan
analisis data dalam rangka mengidentifikasi bidang-bidang atau faktor-
faktor apa saja yang ada di dalam instansi yang perlu ditingkatkan atau
diperbaiki agar kinerja pegawai dan produktivitas instansi menjadi
meningkat. Ada beberapa cara analisis kebutuhan diklat sebagai berikut:

1. Pendekatan FGD
Focus Group Technique adalah suatu teknik yang dapat digunakan
untuk mencari dan menentukan fokus dari suatu kegiatan yang sesuai
dengan kebutuhan kelompok. Jadi pendekatan ini seperti membuat
sebuah kelompok kecil yang terdiri dari beberapa orang dan didampingi
oleh fasilitator dan dibatasi dengan topik yang telah ditentukan
sebelumnya. Dalam kegiatan focus group ini membutuhkan calon
peserta didik, widyaswara, penyelanggara diklat dan unsur kepegawaian.
2. Pendekatan DIF
Pendekatan DIF adalah analisis kebutuhan diklat yang berdasarkan
pada job analisis yang diikuti dengan mencari tingkat kesulitan
(difficultes/D), tingkat kepentingan (importance/I) dan tingkat
keseringan (frequency/F). Diklat dapat dilaksanakan apabila D.I.F
memiliki tingkat yang tinggi.
3. Pendekatan Analisis Kinerja
a. Pendekatan analisis kerja
1) Mengidentifikasi standart kinerja
2) Mengidentifikasi kinerja
3) Mengidentfikasi dan merumuskan masalah
4) Mengidentifikasi bukti-bukti masalah
5) Mengidentifikasi penyebab dan mengidemtifikasi pemecahan
masalah

Ketiga cara tersebut dapat dilakukan oleh lembaga yang ingin


melakukan sebuah analisa kepada seluruh pegawainya untuk menemukan
pelatihan apa yang sesuai dengan yang dibutuhkan untuk menunjang
standart yang telah ditentukan. Dari penjelasan diatas, analisa kebutuhan
diklat sampai perencanaan diklat merupakan langkah awal yang harus
dilalui oleh lembaga atau instansi yang ingin melakukan diklat agar sesuai
dengan tujuan mereka.

Untuk menanggulangi problematika kurangnya peserta didik dalam


memahami apa yang dijelaskan oleh guru pada mata pelajaran matematika
yang terjadi oleh SD Islam Roushon Fikr Jombang, sekolah tersebut
membuat pelatihan kepada guru matematika. Sekolah akan melakukan
analisa kebutuhan diklat dan rencana yang tepat dengan harapan pelatihan
tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan oleh para guru.

METODE PENGABDIAN

Untuk melakukan analisis kebutuhan diklat SD Islam Roushon Fikr


menggunakan teknik pendekatan analisis kerja. Ada beberapa tahap yang
dilakukan sekolah dalam melaksanakan analisis kebutuhan diklat
menggunakan teknik pendekatan analisis kerja sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi standart kinerja


2. Mengidentifikasi kinerja
3. Mengidentfikasi dan merumuskan masalah
4. Mengidentifikasi bukti-bukti masalah
5. Mengidentifikasi penyebab dan mengidemtifikasi pemecahan masalah

Setelah problem utama ditemukan dan pelatihan sudah ditentukan, maka


langkah berikutnya melakukan perencanaan kegiatan pelatihan. Berikut
adalah langkah-langkah perencanaan kegiatan pelatihan.

1. Menetapkan tujuan pelatihan


a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
2. Menyusun strategi pelatihan
3. Menentukan metode pelatihan
4. Membuat silabus
5. Menentukan materi pelatihan
HASIL PENGABDIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil
Sekolah SD Islam Roushon Fikr Jombang telah melakukan kegiatan
analisis kebutuhan diklat kepada seluruh guru. Berdasarkan data yang
diperoleh setelah diadakannya analisis kebutuhan, hasil yang ditemukan
yaitu adanya peserta didik di SD Islam Roushon Fikr Jombang kurang
memahami dalam mata pelajaran matematika. Lembaga tersebut
memutuskan untuk membuat pelatihan pembuatan untuk guru
matematika dalam pembuatan dan pemamfaatan media pembelajaran
matematika. Hal ini bertujuan agar para peserta didik dapat memahami
mata pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru dengan baik.
Selanjutnya merancang kegiatan diklat agar sesuai dengan kebutuhan.
Perencanaan diklat direncanakan secara sistematis dan secara bertahap
agar tujuan dari diadaikannya diklat dapat sesuai dan memberikan
dampak yang diinginkan untuk menanggulangi problematika yang
dialami. Setelah pembuatan rencana diharapkan rencana tersebut
digunakan sebagai pedoman agar pelatihan lebih terarah.
2. Pembahasan
Dalam melakukan analisis kebutuhan diklat, SD Islam Roushon Fikr
melakukan pendekatan analisis kinerja. Berikut tahap-tahap yang
dilakukan.:
a. Mengidentifikasi standart kinerja
SD Islam Roushon Fikr melakukan identifikasi terhadap standart
kinerja yang harus dimiliki oleh seorang guru. Salah kompetensi
yang dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi pedagogik.
Guru diwajibkan untuk menerapkan berbagai pendekatan, strategi,
metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif
dalam mata pelajaran yang diampu. Hal itu bertujuan agar para
peserta didik mampu memahami materi yang sedang diajarkan.
b. Mengidentifikasi kinerja
Setelah itu lembaga SD Islam Roushon Fikr melakukan identifikasi
kinerja dengan cara melihat kinerja guru pada saat mengajar di
sekolah.
c. Mengidentfikasi dan merumuskan masalah
Selanjutnya proses menyelaraskan standart kinerja dan hasil
observasi yang telah dilakukan sebelumnya pada saat melihat
kinerja guru satu persatu pada saat proses mengajar. Setelah
melakukan penyelarasan, telah ditemukan masalah yaitu para
peserta didik kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru.
Hal itu dibuktikan dengan memberikan pertanyaan dan peserta didik
harus menjawabnya di depan kelas. Peserta didik tidak mampu
dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
d. Mengidentifikasi bukti-bukti masalah
Selanjutnya mengidentifikasi bukti-bukti, bukti yang ditemukan
telah identifikasi dan bukti itu benar adanya. Penyebab dari masalah
tersebut adalah guru belum tidak memiliki kompetensi pedagogik
dalam membuat sebuah media pembelajaran yang nantinya akan
mempermudah peserta didik dalam memahami apa yang sedang
diajarkan oleh guru.
e. Mengidentifikasi penyebab dan mengidentifikasi pemecahan
masalah
Setelah ditemukan bukti dan penyebab masalah, selanjutnya
penyebab itu diidentifikasi kembali apakah benar penyebab utama
dari masalah tersebut adalah guru tidak memiliki kompetensi
pedagogik dalam membuat sebuah media pembelajaran. Setelah
proses identifikasi tersebut benar adanya. Maka selanjutnya
mengidentifikasi pemecah masalah. Untuk menanggulangi
permasalahan yang dialami, sekolah SD Islam Roushon Fikr
memilih untuk melaksanakan pelatihan peningkatan kompetensi
guru matematika dalam pembuatan dan pemamfaatan media
pembelajaran yang inovatif di SD Islam Roushon Fikr Jombang.

Setelah analisis kebutuhan diklat dilaksanakan, selanjutnya


melaksanakan perencanaan pelatihan. Berikut adalah langkah-langkah
perencanaan kegiatan pelatihan.

a. Menetapkan tujuan pelatihan


1) Tujuan umum
Tujuan umum dari diadakannya pelatihan adalah guru mampu
membuat dan memanfaatkan media pembelajaran matematika
yang digunakan pada saat penyampaian materi di kelas.
2) Tujuan khusus
Tujuan khusus dari diadakannya pelatihan adalah terciptanya
proses pembelajaran yang sistematis dengan materi yang
mudah dipahami oleh peserta didik.
b. Menyusun strategi pelatihan
Terlampir
c. Menentukan metode pelatihan
Metode pelatihan yang dilakukan terbagi menjadi 3 yaitu:
1) Ceramah
Penyampaian materi yang dilakukan oleh pemateri melalui
daring dan luring
2) Tanya Jawab
Setelah metode ceramah, para peserta didik diberikan waktu
untuk bertanya tentang materi yang belum mereka pahami.
3) Latihan
Peserta diklat dibagi menjadi beberapa kelompok untuk
membuat fikr card yang sudah disampaikan dan kemudian
peserta diklat secara bergantian mepresentasikan hasil dari
pembuatan fikr card.
d. Membuat silabus
Terlampir
e. Menentukan materi pelatihan
Dalam pelatihan ini terbagi menjadi 3 materi yaitu:
1) Teori belajar behavioristik dan teori kontruktivisme
2) Manajemen kelas

KESIMPULAN

Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan


pentingnya membuat sebuah perencanaan yang tepat agar seluruh kegiatan
dapat berjalan secara sistematis dan sesuai dengan tujuan dari diadakannya
diklat.

SARAN

Perencanaan yang dilakukan dapat dilakukan secara detail agar


seluruh kegiatan dapat dilakukan dengan baik.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih ditunjukkan untuk seluruh pegawai SD Islam


Roushon Fikr karena sudah membantu dan ikut andil dalam perencanaan
diklat yang dilakukan di SD Islam Roushon Fikr Jombang.
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Budi. (2010) . Skema dan Mekanisme Pelatihan. Jakarta: Yayasan
Terumbu Karang Indonesia
Erny, Roesmingsih. (2009). Pedoman Model dan Paket Pelatihaan
Peningkatan Bersama Guru dalam Prespektif Manajemen Strategi,
Disertasi. Universitas Negeri Malang.
Herwina, Wiwin. (2021). Analisis Model-Model Pelatihan. Madiun: CV.
Bayfa Cendikia Indonesia.
Lampiran 1. Srategi Pelatihan
A. JUDUL PELATIHAN
Judul pelatihan yang akan dilaksanakan yakni:
“Peningkatan Kompetensi Guru Matematika dalam Pembuatan dan
Pemamfaatan Media Pembelajaran yang Inovatif di SD Islam
Roushon Fikr Jombang”
B. PESERTA PELATIHAN
Sasaran dari pelatihan ini yakni Guru Matematika SD Islam Roushon
Fikr Jombang

C. TEMPAT PELATIHAN
Kegiatan ini dilaksanakan di SD Islam Roushon Fikr Jombang yang
beralamatkan di Jl. Tandean Gang Seruni Pulo Lor Jombang,

D. WAKTU PELAKSANAAN PELATIHAN


Kegiatan ini dilaksanakan pada hari senin-kamis, 22-25 November
2021 pukul 11.30 – 16.30 WIB di setiap harinya

E. METODE PELATIHAN
Metode pelatihan menggunakan 3 metode yaitu ceramah, tanya
jawab, dan latihan.

F. NARA SUMBER (PEMATERI)


Narasumber/Pemateri dari kegiatan ini yakni:
1. Sayekti Puji Rahayu, S.Pi, S.Pd.
2. Ki Agus Setiawan, S.Pd
3. Andree Putra Agusty

G. SUSUNAN PANITIA DAN RINCIAN TUGAS PANITIA


Susunan panitia dalam kegiatan ini beserta rincian tugas dari masing
– masing panitia telah kami lampir kan pada bagian lampiran proposal
ini.
RANGKAIAN KEGIATAN
PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA

WAKTU
N PENANGGUNG
JENIS KEGIATAN PELAKSANAA KETERANGAN
O JAWAB
N
Hari Pertama (Senin, 22 November 2021)
1 Registrasi dan Persiapan 08.00 – 09.00 WIB Panitia Online
Peserta
2 Pembukaan
a. Protokoler Pembukaan 09.00 – 09.05 WIB Pembawa Panitia
b. Menyanyikan Lagu Acara
Indonesia Raya 09.05 – 09.15 WIB Panitia
c. Sambutan Ketua Panitia Panitia
d. Do’a 09.15 – 09.25 WIB
KetuaPanitia
09.25 – 09.30 WIB Panitia
Panitia
Panitia
3 Materi 1 Narasumber Sayekti Puji Rahayu,
“Fungsi Media 09.30 – 10.30 WIB S.Pi, S.Pd.
Pembelajaran”
4 Materi 2 Narasumber Sayekti Puji Rahayu,
“Pembuatan Media 10.30 – 12.00 WIB S.Pi, S.Pd.
Pembelajaran”
5 Ishoma 12.00 – 13.00 WIB Panitia
6 Materi 3 Narasumber Sayekti Puji Rahayu,
“Penggunaan Media 13.00 – 14.30 WIB S.Pi, S.Pd.
Pembelajaran”

Hari Kedua (Selasa, 23 November 2021)


1 Registrasi dan Persiapan Panitia Online
08.00 – 09.00 WIB
Peserta
2 Materi 4 09.00 – 11.00 WIB Narasumber Andree Putra
“Implementasi Teori Belajar”
Agusty

3 Materi 5 Narasumber Ki Agus Setiawan,


“Implementasi Teori 11.00 – 13.00 WIB S.Pd
Manajemen Kelas”
3 Ishoma 13.00 – 14.00 WIB
4 Sesi Tanya Jawab 14.00 – 14.30 WIB Peserta

Hari Ketiga (Rabu, 24 November 2021)


1 Registrasi dan Persiapan 08.00 – 09.00 WIB Panitia
Peserta
2 Pembuatan Media 09.00 – 13.00 WIB Peserta
Pembelajaran
3 Ishoma 13.00 – 14.00 WIB Peserta
4 Penutup 14.00 – 14.30 WIB Panitia
Hari Keempat (Kamis, 25 November 2021)
Registrasi dan Persiapan Peserta 08.00 – 09.00 WIB Panitia
Presentasi Hasil Karya Peserta 09.00 – 10.00 WIB Kelompok 1
Presentasi Hasil Karya Peserta 10.00 – 11.00 WIB Kelompok 2
Presentasi Hasil Karya Peserta 11.00 – 12.00 WIB Kelompok 3
Ishoma 12.00 – 13.00 WIB
Presentasi Hasil Karya Peserta 13.00 – 14.00 WIB Kelompok 4
Penutupan
1. Sambutan Ketua Panitia 14.00 – 14.10 WIB Ketua Panitia
2. Kesan-kesan peserta pelatihan
3. Do’a Penutup 14.10 – 14.25 WIB Perwakilan
Peserta
14.25 – 14.30 WIB Panitia

SUSUNAN PANITIA
KEGIATAN PELATIHAN PEMBUATAN
MEDIA PEMBELAJARAN
Penanggung Jawab : Dina Ratna Damayanti, S.Pd.I
Ketua Pelaksana : Sayekti Puji Rahayu, S.Pi, S.Pd.
Sekretaris : Ki Agus Setiawan, S.Pd
Bendahara : Andree Putra Agusty

Seksi – seksi

1. Seksi Publikasi : Guru SD Islam Roushon Fikr


2. Seksi Perlengkapan : Guru SD Islam Roushon Fikr
3. Seksi IT : Guru SD Islam Roushon Fikr
4. Seksi Konsumsi : Guru SD Islam Roushon Fikr

RINCIAN TUGAS PANITIA KEGIATAN

PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN


INTERAKTIF

1. KETUA PELAKSANA
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pelatihan
b. Berkoordinasi dengan anggota panitia lain untuk menentukan
langkah dan strategi pelaksanaan kegiatan pelatihan,
c. Menentukan narasumber/pemateri sesuai dengan kompetensi yang di
miliki
d. Melakukan koordinasi dengan stake holder guna kelancaran
rangkaian kegiatan pelatihan
e. Bersama – sama anggota panitia kegiatan menyelesaikan segala
permasalahan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan.
2. SEKRETARIS
a. Mempersiapkan segala kebutuhan administrasi dalam pelaksanaan
kegiatan,
b. Bersama – sama dengan seksi publikasi mempersiapkan segala
kebutuhan publikasi kegiatanbaik secara online maupun offline,
c. Mempersiapkan form registrasi peserta pelatihan,
d. Menghimpun dan merekap data peserta pelatihan,
e. Membuat sertifikat pelatihan berdasarkan data peserta yang telah
direkap,
f. Menyalurkan sertifikat pelatihan kepada masing – masing peserta
pelatihan,
g. Bersama – sama anggota panitia kegiatan menyelesaikan segala
permasalahan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan.

3. BENDAHARA
a. Bersama – sama dengan ketua pelaksana membuat rencana anggaran
pelatihan,
b. Mengatur pengeluaran anggaran sesuai dengan pos anggaran yang
ada,
c. Membuatlaporan pertanggung jawaban keuangan pasca pelaksanaan
pelatihan,
d. Bersama – sama anggota panitia kegiatan menyelesaikan segala
permasalahan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan.

4. SEKSI PUBLIKASI
a. Bersama – sama dengan sekretaris merancang strategi kegiatan
publikasi kegiatanp elatihan,
b. Bekerja sama dengan ketua panitia untuk melakukann koordinasi
dengan pihak – pihak terkait (kepala sekolah dan pengawas
sekolah) guna memaksimalkan peserta pelatihan,
c. Melakukan publikasi kegiatan pelatihan secara online dan offline,
d. Bersama – sama anggota panitia kegiatan menyelesaikan segala
permasalahan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan.

5. SEKSI PERLENGKAPAN
a. Bersama – sama dengan panitia kegiatan untuk merencanakan
kebutuhan perlengkapan terkait pelaksanaan kegiatan,
b. Mempersiapkan perlengkapan sesuai dengan kebutuan pelatihan,
c. Memastikan seluruh perlengkapan dapat beroprasi dengan baik,
d. Menyediakan kebutuhan perlengkapan yang belum ada.
e. Bersama – sama anggota panitia kegiatan menyelesaikan segala
permasalahan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan.

6. SEKSI INFORMATION TECNOLOGY (IT)


a. Mempersiapkan segala kebutuhan IT dalam pelaksanaan kegiatan,
b. Membuat link room utama dan sekunder dalam Google Meet,
c. Memastikan stabilisasi jaringan internet,
d. Mempersiapkan segala kebutuhan panitia, narasumber dan peserta
dalam hal IT,
e. Bersama – sama anggota panitia kegiatan menyelesaikan segala
permasalahan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan.

7. SEKSI KONSUMSI
a. Mempersiapkan segala kebutuhan terkait konsumsi panitia dan
narasumber,
b. Bersama – sama anggota panitia kegiatan menyelesaikan segala
permasalahan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan.

Lampiran 2. Silabus
No Mata Diklat Kompetensi Indikator Materi Kegiatan Sumber waktu
Dasar Pembelajaran Belajar
1. Teori Media Memahami,  Peserta diklat  Media  Ceramah Buku 13 x 60
Pembelajaran membuat, dan mampu Pembelajaran  Tanya Pedoman menit
memamfaatka memahami  Pembuatan Jawab Diklat
n media media media  Latihan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembuatan
dalam proses  Peserta diklat  Penggunaan dan
belajar mampu media penggunaan
mengajar. memabuat pembelajaran  Presentasi
media
pembelajaran
 Peserta diklat
mampu
memanfaatka
n media
pembelajaran
 Peserta diklat
mampu
menggunakan
media
pembelajaran
2. Teori Belajar Memahami  Memahami  Teori belajar  Ceramah Buku 2 x 60
dan teori belajar  Penerapan  Tanya Pedoman menit
menerapkan  Mampu teori belajar Jawab Diklat
teori belajar menerapkan di kelas
teori belajar
di kelas
3. Teori Memahami  Memahami  Teori  Ceramah Buku 2 x 60
Manajemen dan teori Manajemen  Tanya Pedoman menit
Kelas menerapkan manajemen Kelas Jawab Diklat
teori kelas  Penerapan
manajemen  Mampu teori
kelas menerapkan manajemen
teori kelas
manajemen
kelas

Anda mungkin juga menyukai