JOMBANG
Andree Putra Agusty
Pascasarjana Program Studi Manajemen Pendidikan Universitas Negeri
Surabaya
ABSTRACT
Roushon Fikr Islamic Elementary School is located at Jl. Captain Tandean Gang
Seruni Pulo Lor Jombang. Based on the results of TNA (traning need assessment) in the
form of interviews and observations of several teachers can be identified that the problem
that occurred in Roushon Fikr Jombang Islamic Elementary School is the lack of
mathematics teachers in the creation and use of innovative learning media. To overcome
these problems, SD Islam Roushon Fikr Jombang cooperated with UNESA S2 students by
holding training with the theme of Making and Utilizing Mathematical Learning Media.
Before the training, the first thing to do is plan. Careful planning will help and facilitate for
an institution in carrying out an activity. With the right planning, the training will produce
outputs that are in accordance with the purpose of the training.
PENDAHULUAN
Agar tujuan dari pendidikan itu tercapai, maka perlu adanya kerja
sama antar elemen yaitu pendidik dan peseta didik agar tercipta sebuah
proses pembelajaran yang nyaman dan mudah dipahami oleh peserta didik.
Pendidik harus memiliki kemampuan yang lebih agar materi yang
disampaikan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. Dua tahun
sudah indonesia mengalami bencana covid 19 yang menyebabkan
perubahan di semua sektor seperti ekonomi, pariwisata, dan juga
pendidikan. Pendidikan yang sebelumnya tatap muka menjadi virtual
melalui aplikasi yang telah ditentukan oleh sekolah. Pemerintah mencoba
untuk menyediakan media pembelajaran dalam rangka pembelajaran jarak
jauh (PJJ) melalui tv lokal seperti TVRI, TVE, dan sebagainya. Adapula
sekolah yang melakukan media pembelajaran melalui aplikasi zoom meeting
dan googlemeet yang dapat diakses oleh seluruh pendidik dan peserta didik.
Pada tahun 2021 akhir pemerintah mengeluarkan kebijakan baru untuk
memperbolehkan sekolah dalam mengadakan tatap muka terbatas yang
artinya sekolah diperbolehkan melaksanakan sekolah secara luring namun
harus sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Hal ini direspon dengan baik oleh beberapa lembaga pendidikan untuk
melaksanakan sekolah luring di lembaganya. Salah satu lembaga yang
melakukan luring adalah SD Islam Roushon Fikr.
1. Pendekatan FGD
Focus Group Technique adalah suatu teknik yang dapat digunakan
untuk mencari dan menentukan fokus dari suatu kegiatan yang sesuai
dengan kebutuhan kelompok. Jadi pendekatan ini seperti membuat
sebuah kelompok kecil yang terdiri dari beberapa orang dan didampingi
oleh fasilitator dan dibatasi dengan topik yang telah ditentukan
sebelumnya. Dalam kegiatan focus group ini membutuhkan calon
peserta didik, widyaswara, penyelanggara diklat dan unsur kepegawaian.
2. Pendekatan DIF
Pendekatan DIF adalah analisis kebutuhan diklat yang berdasarkan
pada job analisis yang diikuti dengan mencari tingkat kesulitan
(difficultes/D), tingkat kepentingan (importance/I) dan tingkat
keseringan (frequency/F). Diklat dapat dilaksanakan apabila D.I.F
memiliki tingkat yang tinggi.
3. Pendekatan Analisis Kinerja
a. Pendekatan analisis kerja
1) Mengidentifikasi standart kinerja
2) Mengidentifikasi kinerja
3) Mengidentfikasi dan merumuskan masalah
4) Mengidentifikasi bukti-bukti masalah
5) Mengidentifikasi penyebab dan mengidemtifikasi pemecahan
masalah
METODE PENGABDIAN
1. Hasil
Sekolah SD Islam Roushon Fikr Jombang telah melakukan kegiatan
analisis kebutuhan diklat kepada seluruh guru. Berdasarkan data yang
diperoleh setelah diadakannya analisis kebutuhan, hasil yang ditemukan
yaitu adanya peserta didik di SD Islam Roushon Fikr Jombang kurang
memahami dalam mata pelajaran matematika. Lembaga tersebut
memutuskan untuk membuat pelatihan pembuatan untuk guru
matematika dalam pembuatan dan pemamfaatan media pembelajaran
matematika. Hal ini bertujuan agar para peserta didik dapat memahami
mata pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru dengan baik.
Selanjutnya merancang kegiatan diklat agar sesuai dengan kebutuhan.
Perencanaan diklat direncanakan secara sistematis dan secara bertahap
agar tujuan dari diadaikannya diklat dapat sesuai dan memberikan
dampak yang diinginkan untuk menanggulangi problematika yang
dialami. Setelah pembuatan rencana diharapkan rencana tersebut
digunakan sebagai pedoman agar pelatihan lebih terarah.
2. Pembahasan
Dalam melakukan analisis kebutuhan diklat, SD Islam Roushon Fikr
melakukan pendekatan analisis kinerja. Berikut tahap-tahap yang
dilakukan.:
a. Mengidentifikasi standart kinerja
SD Islam Roushon Fikr melakukan identifikasi terhadap standart
kinerja yang harus dimiliki oleh seorang guru. Salah kompetensi
yang dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi pedagogik.
Guru diwajibkan untuk menerapkan berbagai pendekatan, strategi,
metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif
dalam mata pelajaran yang diampu. Hal itu bertujuan agar para
peserta didik mampu memahami materi yang sedang diajarkan.
b. Mengidentifikasi kinerja
Setelah itu lembaga SD Islam Roushon Fikr melakukan identifikasi
kinerja dengan cara melihat kinerja guru pada saat mengajar di
sekolah.
c. Mengidentfikasi dan merumuskan masalah
Selanjutnya proses menyelaraskan standart kinerja dan hasil
observasi yang telah dilakukan sebelumnya pada saat melihat
kinerja guru satu persatu pada saat proses mengajar. Setelah
melakukan penyelarasan, telah ditemukan masalah yaitu para
peserta didik kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru.
Hal itu dibuktikan dengan memberikan pertanyaan dan peserta didik
harus menjawabnya di depan kelas. Peserta didik tidak mampu
dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
d. Mengidentifikasi bukti-bukti masalah
Selanjutnya mengidentifikasi bukti-bukti, bukti yang ditemukan
telah identifikasi dan bukti itu benar adanya. Penyebab dari masalah
tersebut adalah guru belum tidak memiliki kompetensi pedagogik
dalam membuat sebuah media pembelajaran yang nantinya akan
mempermudah peserta didik dalam memahami apa yang sedang
diajarkan oleh guru.
e. Mengidentifikasi penyebab dan mengidentifikasi pemecahan
masalah
Setelah ditemukan bukti dan penyebab masalah, selanjutnya
penyebab itu diidentifikasi kembali apakah benar penyebab utama
dari masalah tersebut adalah guru tidak memiliki kompetensi
pedagogik dalam membuat sebuah media pembelajaran. Setelah
proses identifikasi tersebut benar adanya. Maka selanjutnya
mengidentifikasi pemecah masalah. Untuk menanggulangi
permasalahan yang dialami, sekolah SD Islam Roushon Fikr
memilih untuk melaksanakan pelatihan peningkatan kompetensi
guru matematika dalam pembuatan dan pemamfaatan media
pembelajaran yang inovatif di SD Islam Roushon Fikr Jombang.
KESIMPULAN
SARAN
C. TEMPAT PELATIHAN
Kegiatan ini dilaksanakan di SD Islam Roushon Fikr Jombang yang
beralamatkan di Jl. Tandean Gang Seruni Pulo Lor Jombang,
E. METODE PELATIHAN
Metode pelatihan menggunakan 3 metode yaitu ceramah, tanya
jawab, dan latihan.
WAKTU
N PENANGGUNG
JENIS KEGIATAN PELAKSANAA KETERANGAN
O JAWAB
N
Hari Pertama (Senin, 22 November 2021)
1 Registrasi dan Persiapan 08.00 – 09.00 WIB Panitia Online
Peserta
2 Pembukaan
a. Protokoler Pembukaan 09.00 – 09.05 WIB Pembawa Panitia
b. Menyanyikan Lagu Acara
Indonesia Raya 09.05 – 09.15 WIB Panitia
c. Sambutan Ketua Panitia Panitia
d. Do’a 09.15 – 09.25 WIB
KetuaPanitia
09.25 – 09.30 WIB Panitia
Panitia
Panitia
3 Materi 1 Narasumber Sayekti Puji Rahayu,
“Fungsi Media 09.30 – 10.30 WIB S.Pi, S.Pd.
Pembelajaran”
4 Materi 2 Narasumber Sayekti Puji Rahayu,
“Pembuatan Media 10.30 – 12.00 WIB S.Pi, S.Pd.
Pembelajaran”
5 Ishoma 12.00 – 13.00 WIB Panitia
6 Materi 3 Narasumber Sayekti Puji Rahayu,
“Penggunaan Media 13.00 – 14.30 WIB S.Pi, S.Pd.
Pembelajaran”
SUSUNAN PANITIA
KEGIATAN PELATIHAN PEMBUATAN
MEDIA PEMBELAJARAN
Penanggung Jawab : Dina Ratna Damayanti, S.Pd.I
Ketua Pelaksana : Sayekti Puji Rahayu, S.Pi, S.Pd.
Sekretaris : Ki Agus Setiawan, S.Pd
Bendahara : Andree Putra Agusty
Seksi – seksi
1. KETUA PELAKSANA
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pelatihan
b. Berkoordinasi dengan anggota panitia lain untuk menentukan
langkah dan strategi pelaksanaan kegiatan pelatihan,
c. Menentukan narasumber/pemateri sesuai dengan kompetensi yang di
miliki
d. Melakukan koordinasi dengan stake holder guna kelancaran
rangkaian kegiatan pelatihan
e. Bersama – sama anggota panitia kegiatan menyelesaikan segala
permasalahan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan.
2. SEKRETARIS
a. Mempersiapkan segala kebutuhan administrasi dalam pelaksanaan
kegiatan,
b. Bersama – sama dengan seksi publikasi mempersiapkan segala
kebutuhan publikasi kegiatanbaik secara online maupun offline,
c. Mempersiapkan form registrasi peserta pelatihan,
d. Menghimpun dan merekap data peserta pelatihan,
e. Membuat sertifikat pelatihan berdasarkan data peserta yang telah
direkap,
f. Menyalurkan sertifikat pelatihan kepada masing – masing peserta
pelatihan,
g. Bersama – sama anggota panitia kegiatan menyelesaikan segala
permasalahan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan.
3. BENDAHARA
a. Bersama – sama dengan ketua pelaksana membuat rencana anggaran
pelatihan,
b. Mengatur pengeluaran anggaran sesuai dengan pos anggaran yang
ada,
c. Membuatlaporan pertanggung jawaban keuangan pasca pelaksanaan
pelatihan,
d. Bersama – sama anggota panitia kegiatan menyelesaikan segala
permasalahan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan.
4. SEKSI PUBLIKASI
a. Bersama – sama dengan sekretaris merancang strategi kegiatan
publikasi kegiatanp elatihan,
b. Bekerja sama dengan ketua panitia untuk melakukann koordinasi
dengan pihak – pihak terkait (kepala sekolah dan pengawas
sekolah) guna memaksimalkan peserta pelatihan,
c. Melakukan publikasi kegiatan pelatihan secara online dan offline,
d. Bersama – sama anggota panitia kegiatan menyelesaikan segala
permasalahan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan.
5. SEKSI PERLENGKAPAN
a. Bersama – sama dengan panitia kegiatan untuk merencanakan
kebutuhan perlengkapan terkait pelaksanaan kegiatan,
b. Mempersiapkan perlengkapan sesuai dengan kebutuan pelatihan,
c. Memastikan seluruh perlengkapan dapat beroprasi dengan baik,
d. Menyediakan kebutuhan perlengkapan yang belum ada.
e. Bersama – sama anggota panitia kegiatan menyelesaikan segala
permasalahan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan.
7. SEKSI KONSUMSI
a. Mempersiapkan segala kebutuhan terkait konsumsi panitia dan
narasumber,
b. Bersama – sama anggota panitia kegiatan menyelesaikan segala
permasalahan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan.
Lampiran 2. Silabus
No Mata Diklat Kompetensi Indikator Materi Kegiatan Sumber waktu
Dasar Pembelajaran Belajar
1. Teori Media Memahami, Peserta diklat Media Ceramah Buku 13 x 60
Pembelajaran membuat, dan mampu Pembelajaran Tanya Pedoman menit
memamfaatka memahami Pembuatan Jawab Diklat
n media media media Latihan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembuatan
dalam proses Peserta diklat Penggunaan dan
belajar mampu media penggunaan
mengajar. memabuat pembelajaran Presentasi
media
pembelajaran
Peserta diklat
mampu
memanfaatka
n media
pembelajaran
Peserta diklat
mampu
menggunakan
media
pembelajaran
2. Teori Belajar Memahami Memahami Teori belajar Ceramah Buku 2 x 60
dan teori belajar Penerapan Tanya Pedoman menit
menerapkan Mampu teori belajar Jawab Diklat
teori belajar menerapkan di kelas
teori belajar
di kelas
3. Teori Memahami Memahami Teori Ceramah Buku 2 x 60
Manajemen dan teori Manajemen Tanya Pedoman menit
Kelas menerapkan manajemen Kelas Jawab Diklat
teori kelas Penerapan
manajemen Mampu teori
kelas menerapkan manajemen
teori kelas
manajemen
kelas