Anda di halaman 1dari 6

Aku Mau Jadi Guru 

TK…
8 Mar

Sumber: http://www.toonpool.com

Let’s Sing!!!

Taman yang paling indah

Hanya taman kami

Taman yang paling indah

Hanya taman kami

Tempat bermain

Berteman banyak

Itulah taman kami


Taman kanak-kanak

Pasti familiar kan dengan syair lagu di atas?

Ternyata, lagu ini adalah mars-nya TK loh, udah pada tau ya? kalo iya berarti saya doang dong
yang ga tau

Kenapa tiba-tiba saya ngomongin TK? trus pake nyanyi-nyanyiin marsnya pulak!

Ho oh nih, persis per kemarin (Senin, 07 Maret 2011), saya resmi menjadi murid TK eh
maksudnya jadi murid di LPGTK (Lembaga Pendidikan Guru TK) Tadika Puri (TP)

Kenapa tiba-tiba saya tertarik untuk sekolah/kursus singkat jadi guru TK?

Berikut beberapa alasannya:

 Memang ada minat dalam bidang pendidikan


 Suka dengan dunia anak-anak dan tingkah laku mereka yang polos dan lucu
 Cari ilmu baru dan buka wawasan cara mendidik anak yang tepat (untuk masa depan
kalau punya anak sendiri)
 Mengisi waktu luang di tengah kesibukan freelance/IRT (mengalihkan pikiran dari betapa
sulitnya program punya momongan)
 Siapa tau, suatu saat beneran bisa menjadi guru TK atau malahan punya TK sendiri
 Sudah mendapat ijin dari suami terkasih (dalam hal pendanaan exzactly hehehe)

Setelah resign, banyak sekali rasanya yang pingin saya lakukan, mulai dari belajar bikin kue
(sampe saat ini belum sempat2 dan masih sebatas belajar dari resep di blog/komunitas NCC),
jualan online (belom kesampean juga), dan terakhir yaa ikutan LPGTK ini.

Akhir tahun lalu, saya sempat ngobrol dengan salah seorang isteri dari sahabat suami (untuk
ringkasnya, saya sebut temen saya bernama yuli) yang kebetulan juga belum punya baby dan
sudah resign dari kerjaannya. Dan dari hasil obral-obrol, akhirnya ditemukan kata sepakat kalau
kita berdua meminati hal yang sama, yaitu berminat untuk cari info seputar LPGTK.
Berdasarkan info dari seorang teman, saya dianjurkan untuk memilih TP yang ternyata memang
pelopornya sekolah guru TK.

Di awal Februari kemarin, Saya dan Yuli memutuskan untuk mendatangi TP yang di jl H.Nawi,
Fatmawati  (ini adalah pusatnya dan kebetulan dekat dengan rumah mertoku). Di kedatangan
pertama, kami hanya tanya-tanya info seputar program pembelajaran (4 bulan teori + 2 bulan
praktik), jadwal belajar (satu minggu 3 kali dengan jam belajar pk 14.00-18.00), dan yang
terpenting info biayanya (total biaya pendidikan Rp 3.500.000 yang bisa diangsur beberapa kali
bayar + biaya wisuda Rp 300.000).

Setelah lapor ke suami masing-masing, akhirnya “lampu hijau” berhasil dikantongin dan kami
pun kembali datang ke TP H.Nawi untuk membeli formulir pendaftaran. Di kedatangan ke-3,
saya (tidak bareng Yuli) mengikuti semacam tes psikotes dan diberitahu kalau hari Senin tgl 7
Maret saya diminta datang untuk orientasi atau ajang saling kenal dengan semua peserta yang
nantinya akan jadi satu angkatan dengan saya dan yuli. Tapi, ada seremnya nih, Bu Linda (selaku
Pembimbing di TP H. Nawi) ngasih tau kalo saat orientasi, saya diminta menyiapkan satu
cerita/dongeng anak-anak berikut alat peraganya dan mempresentasikannya di depan teman-
teman yang lain dengan tujuan memilih pengurus kelas. Sontak seminggu terakhir ini saya jadi
kelimpungan bongkar-bongkar lemari buku dan untungnya nemu satu buku cerita anak
bergambar yang akhirnya saya jadiin bahan untuk cerita.

Kemarin, sebelum pertemuan perdana dengan teman-teman satu kelas, saya dan Yuli janjian
makan siang dulu di es teler 77 ITC Fatmawati yang emang persis banget berseberangan dengan
TP H. Nawi. Tapi berhubung paginya saya harus nganter obat ke rumah bapak saya, jadinya
kemarin saya berangkatnya dari blok-M. Nah, di sini ini nih kedodolan terjadi, begitu sampai di
depan hotel Ambhara, saya nunggu metro mini 610/79 yang emang ngelewatin ITC Fatmawati.
Disebabkan matahari yang lagi terikk banget dan tidak bersahabat, begitu liat metro mini lewat
di depan mata, saya langsung naik. Sampai daerah Melawai, saya masih merasa kalau bus yang
saya naikin itu adalah bernomor 610. Tapiiiii, begitu bis yang seharus berbelok ke kiri (arah
Fatmawati) malahan belok ke kanan (Blok-M Plaza), saya langsung bengong sambil berucap
dalam hati lohhh lohh kok lewat sini, halahhhhh jangan-jangan salah naik bis dah gw.. wehhh
bener aja gituh, begitu saya perhatiin lagi nomor bis di kaca depan (yang tampak terbalik dari
sudut pandang saya), ternyata itu bukan 610 melainkan 69 yang merupakan bus jurusan cileduk

Secara saya lagi kepanasan, saya gak lantas langsung turun begitu sadar kalo lagi salah naik bis.
Saya cuma berusaha untuk sedikit kalem dan sms ke Yuli kalo bakalan telat karena salah naik
bis. Lagian percuma juga turun di spot mana pun gak akan ada bis yang berbalik arah (satu arah
untuk bis). Akhirnya, saya memutuskan untuk turun di perempatan lampu merah RSPP-Barito
dan mengingat ga mungkin saya nemuin bis tujuan Fatmawati di tambah kepuyengan plus
kegerahan karena panasnya matahari emang naudzubillah, saya langsung membulatkan tekad
untuk nyetop taksi dan alhamdulillah ga perlu nunggu lama, saya sudah berhasil duduk manis di
dalam taksi kesayangan. hademmnyahhh…

Sampe ITC Fatmawati, saya hanya perlu ngeluarin kocek Rp 15.000 untuk ongkos taksinya (tarif
bawah sihh) dan kenyataannya masih tetap saya yang duluan sampe ketimbang yuli yang emang
kena macet di jalan.

Usai Juhuran + makan siang, kami langsung menuju TP dan setelah mengurus sedikit
administrasi kami dikumpulkan dalam satu ruangan atau tepatnya kelas. Di sanalah ajang
orientasi dilakukan.

Acara diawali dengan pengenalan oleh Bu Linda mengenai apa itu TK, siapa pencetus TK, kapan
TK berdiri, CP tentang TP, menyanyikan lagu mars TK (seperti yang saya tulis di atas), dan
diakhiri dengan pengenalan masing-masing peserta didik (yang semuanya langsung dibiasakan
dipanggil dengan sebutan ibu). Di sinilah kepercayaan-diri para peserta didik diuji lewat ajang
bercerita di depan kelas.. satu per satu peserta dipanggil. Sang pencerita harus memposisikan diri
sebagai seorang guru TK, sementara yang mendengarkan harus memposisikan sebagai
muridnya..walaupun keliatan banget semuanya pada ga siap alias gugup alias ga menguasai
medan perangnya (maklum emang rata-rata masih awan soal beginian) tapiii tetep seruuuuu
banget.. Dari semua peserta ada sih satu-dua orang yang keliatannya udah ahli bercertia ke anak-
anak dan ketaun kalo mereka emang udah biasa banget ngasih cerita ke anak-anak (yang satunya
sdh punya 3 orang anak dan yang satunya kerja di kidzania) dan akhirnya mereka pun sukses
kita pilih sebagai ketua dan wakilnya hehheee.

Apa pun cerita yang dipresentasikan kemarin, mau bagus, malu-maluin, atau ga tau malu, yang
terpenting hari itu menjadi satu titik awal dari saya, yuli, dan yang lain untuk memulai chapter
baru kami, yakni dengan tujuan ikut andil dalam dunia pendidikan anak. Doakan yaaaa semoga
selama 6 bulan ke depan saya bisa mengikuti kegiatan ini dengan lancar dan tentunya
menyenangkan

Ini foto beberapa adegan kami bercerita layaknya seorang guru yang ternyata susahhhhhhhhh
beeng..

Anda mungkin juga menyukai