Anda di halaman 1dari 113

1

KATA PENGANTAR

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah sistem pengendalian intern yang

diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, untuk

memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan

efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan. SPIP terintegral dan melekat pada seluruh tindakan dan kegiatan organisasi,

sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 2008 tentang SPIP. Penerapan SPIP

bertujuan untuk memberi jaminan dimana seluruh penyelenggara negara, mulai dari pimpinan hingga

pegawai di instansi pemerintah akan melaksanakan tugasnya dengan jujur dan taat pada peraturan.

Salah satu unsur SPIP adalah penilaian risiko yang bertujuan untuk mengidentifikasi risiko atas

risiko intern dan ekstern yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Risiko yang telah

teridentifikasi dianalisa dengan memperhatikan kemungkinan terjadinya dan tingkat dampak yang dapat

timbul dari risiko tersebut, yang selanjutnya disusun menjadi daftar risiko. Daftar risiko tersebut

diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan kegiatan pengendalian ditingkat entitas

dan tingkat kegiatan. Selain itu juga dapat digunakan untuk menyempurnakan pengendalian yang masih

belum sempurna.

Daftar Risiko jika dikaitkan dengan beragamnya karakteristik dan jenis kegiatan di lingkungan

Dinas Kesehatan Kota Padang masih belum sempurna. Oleh karena itu, masukan dan saran perbaikan dari

para pengguna sangat diharapkan sebagai bahan penyempurnaan. Akhirnya kepada seluruh pihak yang

telah membantu dalam penyusunan Daftar Risiko Tahun 2019, kami ucapkan terima kasih.

Padang, Februari 2019


Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang

Dr. Ferimulyani Hamid, M.Biomed


Nip.19670219 200212 2 001

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… ii

I. DESKRIPSI ………………………………………………………………….. 1

II. PROGRAM DAN KEGIATAN …………………………………………………………. 2

III. TUJUAN PROGRAM DAN KEGIATAN………………………………………………… 2

IV. IDENTIFIKASI RISIKO ………………………………………………………….. 6

V. ANALISIS RISIKO ...………………………………………………………… 15

VI. HASIL ANALISIS RISIKO …………………………………………………. 33

LAMPIRAN

ii
RISIKO DARI PROGRAM DAN KEGIATAN
DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

I. DESKRIPSI
 Risiko adalah kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak terhadap tujuan
(AS/NZ5 4360 : 2004)
 Risiko adalah ketidakpastian terhadap tujuan (ISO 31000 : 2009)
 Risiko adalah kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran instansi
pemerintah (PP 60/2008 Ps.3 ayat 1b)

Berdasarkan deskripsi diatas dapat disimpulkan bahwa risiko adalah ketidakpastian yang
kemungkinan hasilnya akan berakibat tidak diinginkan atau mendatangkan kerugian yang
signifikan.
Penilaian terhadap risiko merupakan salah satu unsur penentu dalam sistem pengendalian
intern pemerintah SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP). SPI) adalah sistem pengendalian intern yang diselenggarakan secara
menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
Lima unsur dari SPIP dimaksud adalah :
a. Lingkungan pengendalian
b. Penilaian risiko
c. Kegiatan pengendalian
d. Informasi dan komunikasi
e. Pemantauan pengendalian intern

Penerapan kelima unsur tersebut dilaksanakan menyatu serta menjadi bagian integral dari
akuntabilitas seluruh kegiatan instansi pemerintah. Penilaian risiko adalah kegiatan penilaian atas
kemungkinan kegiatan yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran instansi pemerintah.
Penilaian risiko terdiri dari identifikasi risiko dan analisis risiko. Dalam rangka penilaian risiko,
pimpinan instansi pemerintah menetapkan tujuan instansi pemerintah (visi dan misi) dan tujuan
pada tingkatan kegiatan dengan berpedoman pada peraturan perundang- undangan.

1
II. PROGRAM DAN KEGIATAN
Dinas Kesehatan Kota Padang mempunyai tujuan utama dalam urusan kesehatan yakni
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan upaya kesehatan masyarakat yang
dapat menjangkau semua lapisan masyarakat.
Pada tahun anggaran 2019 Dinas Kesehatan Kota Padang mempunyai 22 program (6
program non urusan dan 16 program urusan kesehatan) dengan 110 kegiatan (25 kegiatan non
urusan dan 85 kegiatan urusan kesehatan).

III. TUJUAN PROGRAM KEGIATAN


Tujuan dari program dan kegiatan yang merupakan urusan kesehatan berdasarkan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
No Program/ Kegiatan Tujuan
Urusan Kesehatan
1 Program Kemitraan Peningkatan Peningkatan pelayanan kesehatan dasar
Pelayanan Kesehatan masyarakat miskin
1 Kemitraan Asuransi Kesehatan Jamkes
sumbar sakato
2 Program Obat dan Perbekalan Peningkatan ketersediaan obat dan
Kesehatan perbekalan kesehatan
2 Pengadaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan
3 Pengadaan bahan logistik (bahan habis
pakai medis)
4 Perencanaan serta pendistribusian obat
dan perbekalan kesehatan
5 Pengadaan obat dan vaksin (DAK)

6 Distribusi obat dan e Logistik (DAK non


fisik)
3 Program Pengawasan Obat dan Peningkatan pengawasan peredaran obat dan
Makanan makanan serta bahan berbahaya
7 Peningkatan pengawasan peredaran obat
serta keamanan pangan dan bahan
berbahaya
4 Program pengadaan, peningkatan Peningkatan sarana dan prasarana yang
dan perbaikan sarana dan prasarana diperbaiki
puskesmas/puskesmas pembantu dan
jaringannya
8 Pembangunan Puskesmas

9 Pengadaan Sarana dan Prasarana


Puskesmas

2
No Program/ Kegiatan Tujuan
10 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas
pembantu
11 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas
12 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas
(DAK)
13 Pengadaan alat-alat kesehatan
14 Pengadaan Puskesmas Keliling (DAK
Regular)
15 Pembinaan dan pengawasan sarana
prasarana Puskesmas
16 Pengadaan alat kesehatan (DAK regular)
5 Program Promosi Kesehatan dan Peningkatan persentase rumah tangga
Pemberdayaan Masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
17 Pengembangan media promosi dan
informasi sadar hidup sehat
18 Peningkatan fungsi Pokjanal Posyandu

19 Pengembangan ORSOS kemasyarakatan


(Kelurahan Siaga)
20 Pembinaan pelayanan kesehatan
tradisional
21 Penyelenggaraan hari kesehatan nasional
6 Program Pengembangan Lingkungan Peningkatan persentase kelurahan stop buang
Sehat air besar sembarangan
22 Pengawasan Kualitas Air dan
Lingkungan
23 Pengawasan tempat-tempat
umum/tempat pengolahan makanan
(TTU/TPM)
24 Sosialisasi dan pembinaan penyehatan
lingkungan
25 Pembinaan sanitasi total berbasis
masyarakat
7 Program Peningkatan Pelayanan Peningkatan persentase skrining Lansia
Kesehatan Lansia
26 Peningkatan pelayanan kesehatan lansia

8 Program Perbaikan gizi masyarakat Penurunan persentase prevalensi kasus


kurang gizi
27 Penanggulangan kurang energi protein
(KEP), anemia gizi besi, gangguan
akibatkurang yodium (GAKY), kurang
vitamin A dan kekurangan zat gizi
mikro lainnya
28 Pemberdayaan untuk mencapai keluarga
sadar gizi
29 Penyediaan PMT bagi balita gizi buruk
dan ibu hamil KEK

3
No Program/ Kegiatan Tujuan
30 Penanggulangan balita gizi buruk rawat
inap
31 Penurunan stunting (DAK penugasan)
9 Program peningkatan pelayanan Penurunan kasus kematian bayi
kesehatan anak balita
32 Peningkatan pelayanan kesehatan anak
balita
10 Program Peningkatan keselamatan Penurunan jumlah kasus kematian ibu
ibu melahirkan dan anak
33 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu
dan AMP
11 Program Pencegahan dan Penurunan jumlah kejadian luar biasa
Penanggulangan Penyakit Menular
34 Penyemprotan/ fogging sarang nyamuk

35 Pencegahan penularan penyakit


endemik/epidemik
36 Peningkatan imunisasi
37 Peningkatan surveilance epidemiologi
dan penanggulangan wabah
38 Pelayanan kesehatan jemaah haji
39 Pencegahan dan pengendalian penyakit
menular langsung (TB dan HIV AIDS)
12 Program Upaya Kesehatan Peningkatan jumlah kunjungan sehat dan
Masyarakat kunjungan sakit dalam dan luar gedung
Puskesmas (visite rate)
40 Peningkatan perawatan kesehatan
masyarakat (perkesmas)
41 Penilaian puskesmas dan tenaga
kesehatan berprestasi
42 Pelaksanaan kegiatan/pelayanan P3K

43 Pencegahan dan pengendalian penyakit


tidak menular
44 Sosialisasi dan pembinaan perizinan
bidang kesehatan
45 Peningkatan kesehatan olahraga dan
kesehatan kerja
46 BOK UKM (DAK non fisik)

47 BOK manajemen Puskesmas (DAK non


fisik)
48 Peningkatan pelayanan kesehatan primer

49 Peningkatan pelayanan kesehatan


rujukan
50 Pelayanan kesehatan masyarakat
gangguan jiwa dan narkoba

4
No Program/ Kegiatan Tujuan
51 BOK Puskesmas Air Dingin (DAK Non
Fisik)
52 BOK Puskesmas KPIK (DAK Non
Fisik)
53 BOK Puskesmas Anak Air (DAK Non
Fisik)
54 BOK Puskesmas Nanggalo (DAK Non
Fisik)
55 BOK Puskesmas Ulak Karang (DAK
Non Fisik)
56 BOK Puskesmas Seberang Padang
(DAK Non Fisik)
57 BOK Puskesmas Rawang (DAK Non
Fisik)
58 BOK Puskesmas Kuranji (DAK Non
Fisik)
59 BOK Puskesmas Belimbing (DAK Non
Fisik)
60 BOK Puskesmas Bungus (DAK Non
Fisik)
61 BOK Puskesmas Dadok Tunggul Hitam
(DAK Non Fisik)
62 BOK Puskesmas Air Tawar (DAK Non
Fisik)
63 BOK Puskesmas Pemancungan (DAK
Non Fisik)
64 BOK Puskesmas Lubuk Buaya (DAK
Non Fisik)
65 BOK Puskesmas Lapai (DAK Non
Fisik)
66 BOK Puskesmas Alai (DAK Non Fisik)

67 BOK Puskesmas Padang Pasir (DAK


Non Fisik)
68 BOK Puskesmas Andalas (DAK Non
Fisik)
69 BOK Puskesmas Lubuk begalung
(DAK Non Fisik)
70 BOK Puskesmas Pagambiran (DAK
Non Fisik)
71 BOK Puskesmas Lubuk Kilangan
(DAK Non Fisik)
72 BOK Puskesmas Pauh (DAK Non
Fisik)
73 BOK Puskesmas Ambacang (DAK Non
Fisik)
74 Pengendalian Penyakit (DAK
Penugasan)

5
No Program/ Kegiatan Tujuan
13 Program Standarisasi Pelayanan Peningkatan jumlah Puskesmas terakreditasi
Kesehatan
75 Evaluasi dan pengembangan standar
pelayanan kesehatan
76 Rapat kerja kesehatan daerah
(RAKERKESDA)
77 Akreditasi puskesmas (DAK Non Fisik)

78 Pembinaan dan Pengelolaan Sistem Data


Kepegawaian Dinas Kesehatan
79 Penyusunan SOP pemberian
rekomendasi perizinan RS kelas C dan
D berdasarkan Permenkes 56 Tahun
2004
80 Penyusunan laporan dan profil
kesehatan
81 Pembinaan Akreditasi Puskesmas
82 Monitoring dan Evaluasi e-Puskesmas
14 Program Peningkatan pelayanan Peningkatan persentase penjaringan
kesehatan anak sekolah kesehatan anak sekolah
83 Peningkatan jangkauan pelayanan
kesehatan anak sekolah
15 Program Asuransi Kesehatan Peningkatan persentase deteksi ibu hamil
berisiko tinggi
84 Jaminan persalinan (Jampersal) (DAK
Non Fisik)
16 Program Peningkatan Pelayanan Peningkatan penyerapan anggaran BLUD
Kesehatan Masyarakat
85 Pelayanan BLUD (Badan Layanan
Umum Daerah)

IV. IDENTIFIKASI RISIKO


Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan atas risiko yang mengancam pencapaian tujuan dari
misi Dinas Kesehatan Kota Padang, teridentifikasi 61 risiko dari 16 program dan 85 kegiatan.
Adapun identifikasi terhadap risiko dari program dan kegiatan lingkup Dinas Kesehatan Kota
Padang dapat dinyatakan risiko sebagai berikut:
No Program/ Kegiatan Identifikasi Risiko
1 Program Kemitraan Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
1 Kemitraan Asuransi Kesehatan Jamkes 1. Jika validasi data tidak akurat maka
sumbar sakato ditemukan data ganda dan data JKSS hasil
migrasi yang salah nama, alamat dan tanggal
lahir
2 Program Obat dan Perbekalan
Kesehatan

6
No Program/ Kegiatan Identifikasi Risiko
2 Pengadaan Obat dan Perbekalan 2. Jika obat dan perbekalan kesehatan tidak
Kesehatan sesuai kebutuhan untuk 18 bulan maka
pelayanan obat pada masyarakat di
Puskesmas tidak terpenuhi
3 Pengadaan bahan logistik (bahan habis 3. Jika bahan logistik tidak mencukup
pakai medis) kebutuhan maka pemeriksaan laboratorium
untuk Puskesmas dan DKK tidak terlaksana
4 Perencanaan serta pendistribusian obat 4. Jika perencanaan serta pendistribusian obat
dan perbekalan kesehatan dan perbekalan tidak tepat dan tidak
terjadwal maka akan terjadi kelebihan atau
kekurangan obat
5 Pengadaan obat dan vaksin (DAK) 5. Jika obat dan vaksin tidak terpenuhi maka
persentase ketersediaan obat dan vaksin
berkurang
6 Distribusi obat dan e Logistik (DAK 6. Jika input data e-logistik per bulan tidak
non fisik) tepat waktu maka ketersediaan obat di IFK
tidak terpantu oleh pusat
3 Program Pengawasan Obat dan
Makanan
7 Peningkatan pengawasan peredaran 7. Jika masih ada beredarnya sedian farmasi
obat serta keamanan pangan dan bahan (Obat , Obat Tradisional, Alkes, PKRT) dan
berbahaya Kosmetik yang tidak memenuhi syarat
karena (kadaluarsa, illegal, rusak, tidak
teregistrasi, pemakaian obat tidak rasional
dan kosmetik yang masih mengandung
bahan berbahaya) maka dapat mengganggu
kesehatan masyarakat bahkan dapat
menyebabkan kematian
8. Jika masih ada beredar makanan dan
minuman yang tidak memenuhi syarat di
masyarakat karena basi, kadaluarsa, rusak,
tidak ada izin edar, mengandung bahan kimia
berbahaya yang tidak boleh dikonsumsi di
sarana distribusi makanan dan minuman, P-
IRT, Kantin sekolah dan pedagang kaki lima
maka akan berkontribusi terhadap penyebab
kasus KLB keracunan pangan pada
masyarakat akan meningkat, dan
membahayakan kesehatan masyarakat
bahkan dapat menyebabkan kematian
4 Program pengadaan, peningkatan
dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas/puskesmas
pembantu dan jaringannya
8 Pembangunan Puskesmas 9. Jika Penunjukan penyedia untuk Pekerjaan
9 Pengadaan Sarana dan Prasarana PL (Penunjukan Lansung) terlambat maka
Puskesmas terjadinya keterlambatan pekerjaan kontruksi
10 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas dengan sistem PL
pembantu 10.Jika Penyusunan Dokumen Perencanaan

7
No Program/ Kegiatan Identifikasi Risiko
11 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas terlambat, maka usulan tender terlambat dan
pekerjaan konstruksi juga terlambat
12 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas 11.Jika proses pembuatan /penyusunan
(DAK) dokumen (perencanaan) terlambat, maka
13 Pengadaan alat-alat kesehatan Proses Pemilihan penyedia juga terlambat
12.Jika proses Input data RUP terlambat/ tidak
14 Pengadaan Puskesmas Keliling (DAK sesuai dengan DPA, maka Proses Pengadaan
Regular) Sarana dan Prasarana Puskesmas juga
15 Pembinaan dan pengawasan sarana terlambat
prasarana Puskesmas 13.Jika proses pengadaan sarana dan prasarana
16 Pengadaan alat kesehatan (DAK terlambat, maka Proses Pelayanan
regular) Kesehatan terganggu
5 Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
17 Pengembangan media promosi dan 14.Jika media promosi dan informasi tidak
informasi sadar hidup sehat dikembangkan secara optimal maka
informasi kesehatan kepada masyarakat tidak
tersampaikan dan dapat meningkatkan risiko
kesakitan masyarakat
15.Jika penyebaran media informasi sadar hidup
sehat tidak tepat sasaran maka perilaku hidup
bersih dan sehat tidak terwujud
16.Jika penerapan Perda KTR tidak terlaksana
secara optimal maka tujuan perilaku hidup
bersih dan sehat tidak tercapai
18 Peningkatan fungsi Pokjanal Posyandu 17.Jika pembinaan terhadap posyandu belum
terlaksana secara optimal maka target strata
posyandu purnama dan mandiri tidak
tercapai
19 Pengembangan ORSOS
kemasyarakatan (Kelurahan Siaga)
20 Pembinaan pelayanan kesehatan 18.Jika pelayanan kesehatan tradisional tidak
tradisional dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
regulasi yang berlaku maka pelayanan yang
diberikan akan berisiko terhadap pengguna
layanan dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan manfaat dan
keamanannya
21 Penyelenggaraan hari kesehatan
nasional
6 Program Pengembangan
Lingkungan Sehat
22 Pengawasan Kualitas Air dan 19.Jika belum semua SAB (Sarana Air Bersih)
Lingkungan di masyarakat terawasi sesuai Permenkes
yang berlaku maka air bersih yang
dikonsumsi masyarakat tidak memenuhi
syarat kesehatan
23 Pengawasan tempat-tempat 20.Jika pengawasan TTU/TPM tidak
umum/tempat pengolahan makanan dilaksanakan secara rutin maka akan banyak

8
No Program/ Kegiatan Identifikasi Risiko
(TTU/TPM) TTU/TPM dimasyarakat yang tidak
memenuhi syarat kesehatan
24 Sosialisasi dan pembinaan penyehatan 21.Jika pengetahuan dan komitmen petugas
lingkungan kesehatan lingkungan Puskesmas dalam
pembinaan penyehatan lingkungan maka
pencapaian target rumah sehat tidak tercapai
25 Pembinaan sanitasi total berbasis 22.Jika pengetahuan dan kesadaran masyarakat
masyarakat kurang dalam pemeliharaan kualitas airdan
lingkungan maka penyakit berbasis
lingkungan masih akan tinggi di masyarakat
7 Program Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Lansia
26 Peningkatan pelayanan kesehatan 23.Jika kunjungan lansia ke Puskesmas dan
lansia Posyandu kurang maka screening lansia
berjalan tidak optimal
8 Program Perbaikan gizi masyarakat
27 Penanggulangan kurang energi protein 24.Jika penanggulangan KEP tidak tdak tepat
(KEP), anemia gizi besi, gangguan sasaran sesuai dengan standar maka kasus
akibatkurang yodium (GAKY), kurang gizi buruk akan meningkat
vitamin A dan kekurangan zat gizi 25.Jika kurangnya pengetahuan dan pemahaman
mikro lainnya masyarakat terhadap pentingnya konsumsi
tablet tambah darah maka akan
meningkatnya kejadian anemia pada remaja,
ibu hamil dan ibu menyusui
26.Jika pemberian Vitamin A tidak mencapai
sasaran akan meningkatkan risiko gangguan
akibat kekurangan vitamin A
28 Pemberdayaan untuk mencapai
keluarga sadar gizi
29 Penyediaan PMT bagi balita gizi buruk
dan ibu hamil KEK
30 Penanggulangan balita gizi buruk 27.Jika perawatan kasus gizi buruk belum
rawat inap maksimal maka akan meningkatkan risiko
gangguan tumbuh kembang balita dan angka
kematian balita
31 Penurunan Stunting (DAK Penugasan) 28.
9 Program peningkatan pelayanan
kesehatan anak balita
32 Peningkatan pelayanan kesehatan anak 29.Jika kinerja bikor (bidan koordinasi,
balita pembina wilayah, serta petugas kesehatan
belum sesuai standar maka capaian kegiatan
program kesehatan anak tidak maksimal
30.Jika pemahaman petugas Puskesmas kurang
dalam pengelolaan data/laporan program
maka program yang dilaksanakan dan
pelaporan yang dihasilkan tidak sesuai
dengan defenisi operasional
31.Jika kurangnya koordinasi lintas program
dalam pencatatan dan pelaporan maka akan

9
No Program/ Kegiatan Identifikasi Risiko
kualitas data yang dihasilkan dalam
pelaporan kurang akurat
32.Jika terjadi keterlambatan dan kurangnya
sarana prasarana di rumah sakit rujukan
dalam penanganan kasus khususnya gawat
darurat maka akan meningkatkan angka
kematian bayi
33.Jika dalam pelayanan kesehatan anak balita
petugas tidak menggunakan MTBS/MTBM
maka akan terjadi penanganan kasus yang
tidak sesuai standar
10 Program Peningkatan keselamatan
ibu melahirkan dan anak
33 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu 34.Jika kinerja bikor, pembina wilayah, serta
dan AMP petugas kesehatan belum maksimal maka
capaian kegiatan PWS khususnya dlm
pemantauan ibu hamil berisiko akan rendah
35.Apabila pelayanan ANC belum berkualitas
dan kurangnya kompetensi petugas dalam
menangani kasus komplikasi maka akan
meningkatkan kasus kematian ibu
36.Jika kurangnya pemahaman petugas thp
definisi operasional kegiatan dan kurangnya
koordinasi lintas program dalam pencatatan
dan pelaporan maka pelaporan yang
dihasilkan kurang akurat
37.Jika pemahaman petugas Puseksmas kurang
dalam pengelolaan data/laporan program
maka program yang dilaksanakan dan
pelaporan yang dihasilkan tidak sesuai
dengan defenisi operasional
38.Jika terjadi keterlambatan dalam penanganan
kasus gawat darurat maternal maka akan
meningkatkan angka kematian ibu
39.Jika penanganan komplikasi maternal di
fasyankes belum maksimal maka angka
kematian ibu akan meningkat
11 Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular
34 Penyemprotan/ fogging sarang nyamuk 40.Jika pemahaman dan perilaku hidup bersih
dan sehat masyarakat masih kurang maka
terjadi penularan kasus DBD pada radius
lokasi kasus
35 Pencegahan penularan penyakit 41.Jika penatalaksanakan kasus tidak sesuai
endemik/epidemik petunjuk teknis maka akan terjadi penularan
kasus penyakit endemik/epidemik
(Rabies,Malaria dan filariasis )
36 Peningkatan imunisasi 42.Jika tidak optimalnya pemberian imunisasi
pada usia anak bayi, balita, usia sekolah dan

10
No Program/ Kegiatan Identifikasi Risiko
wanita usia subur maka penyakit penyakit
menular yang dapat dicegah dengan
imunisasi akan meningkat
43.Jika rantai dingin vaksin tidak sesuai dengan
standar maka vaksin yang diberikan tidak
efektif
37 Peningkatan surveilance epidemiologi 44.Jika tidak ada kewaspadaan dini terhadap
dan penanggulangan wabah penyakit menular maka akan berpotensi
terjadinya penularan penyakit yang bersifat
wabah atau kejadian Luar Biasa pada
masyarakat
45.Jika tidak optimalnya dalam pengurangan
risiko krisis kesehatan akibat bencana maka
akan menimbulkan masalah kesehatan pada
pasca bencana di masyarakat
38 Pelayanan kesehatan jemaah haji 46.Jika belum optimalnya pelayanan kesehatan
khusus untuk jemaah haji maka tidak
terdeteksi kategori Istithaah untuk jemaah
haji
47.Jika pemberian vaksinasi khusus jemaah haji
tidak optimal maka akan berpotensi
menimbulkan kasus meningitis yang
berpotensi menularkan ke jemaah lain
39 Pencegahan dan pengendalian penyakit 48.Jika penatalaksanaan penyakit menular tidak
menular langsung (TB dan HIV AIDS) optimal maka berjangkitnya penyakit
menular (HIV, TB, Infeksi menular seksual,
hepatitis dan ISPA)
49.Jika sarana (komputer dan jaringan internet)
kurang maka terlambat dalam pelaporan
online TB dan HIV melalui aplikasi SITT
dan SIHA
12 Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
40 Peningkatan perawatan kesehatan 50.Jika Perkesmas dilaksanakan tidak sesuai
masyarakat (perkesmas) dengan permasalahan yang dihadapi
masyarakat maka derajat kesehatan
masyarakat tidak akan meningkat sehingga
fungsi kehidupan manusia tidak optimal dan
mandiri dalam upaya kesehatannya
41 Penilaian puskesmas dan tenaga 51.Jika jumlah peminat dan motivasi dalam
kesehatan berprestasi mengikuti lomba Puskesmas berprestasi
kurang dari Puskesmas maka kualitas yang
dihasilkan dalam lomba puskesmas dan
tenaga berprestasi tidak sesuai dengan
harapan yang mewakili kota Padang ke
tingkat lebih tinggi
42 Pelaksanaan kegiatan/pelayanan P3K 52.Jika tindakan P3K tidak dilakukan sesuai
dengan SOP maka bisa memperburuk
kondisi pasien yang bisa menimbulkan

11
No Program/ Kegiatan Identifikasi Risiko
kecacatan bahkan kematian
43 Pencegahan dan pengendalian penyakit 53.Jika belum semua kelurahan memiliki
tidak menular POSBINDU aktif maka tidak semua
kelompok risiko terdeteksi kasus penyakit
tidak menular
44 Sosialisasi dan pembinaan perizinan 54.Jika kegiatan sosialisasi dan Pembinaan tidak
bidang kesehatan dilakukan secara optimal maka fasyankes
belum optimal dalam pemberian pelayanan
sesuai standar
45 Peningkatan kesehatan olahraga dan
kesehatan kerja
46 BOK UKM (DAK non fisik) 55.Jika pemanfaatan dana BOK UKM tidak
sesuai dengan juknis maka penanggulangan
penyakit menular dan tidak menular berjalan
tidak maksimal
47 BOK manajemen Puskesmas (DAK
non fisik)
48 Peningkatan pelayanan kesehatan 56.Jika pelayanan kesehatan di Faskes Tingkat
primer Pertama tidak sesuai prosedur dan tidak tepat
sasaran maka pelayanan kesehatan yang
diberikan tidak maksimal
49 Peningkatan pelayanan kesehatan 57.Jika kerjasama dan koordinasi dari PPK
rujukan Rujukan dalam pembinaan kurang maka
tujuan pembinaan dan monev PPK Rujukan
agar tetap memberikan layanan sesuai
dengan standar dan regulasi tidak tercapai
sesuai dengan harapan
50 Pelayanan kesehatan masyarakat 58.jika belum optimalnya penjaringan pemakai
gangguan jiwa dan narkoba narkoba pada kelompok masyarakat yang
terpapar dgn narkoba maka akan terjadi
peningkatan pemakai narkoba pada
kelompok tersebut
51 BOK Puskesmas Air Dingin (DAK
Non Fisik)
52 BOK Puskesmas KPIK (DAK Non
Fisik)
53 BOK Puskesmas Anak Air (DAK Non
Fisik)
54 BOK Puskesmas Nanggalo (DAK
Non Fisik)
55 BOK Puskesmas Ulak Karang (DAK
Non Fisik)
56 BOK Puskesmas Seberang Padang
(DAK Non Fisik)
57 BOK Puskesmas Rawang (DAK Non
Fisik)
58 BOK Puskesmas Kuranji (DAK Non
Fisik)

12
No Program/ Kegiatan Identifikasi Risiko
59 BOK Puskesmas Belimbing (DAK
Non Fisik)
60 BOK Puskesmas Bungus (DAK Non
Fisik)
61 BOK Puskesmas Dadok Tunggul
Hitam (DAK Non Fisik)
62 BOK Puskesmas Air Tawar (DAK
Non Fisik)
63 BOK Puskesmas Pemancungan (DAK
Non Fisik)
64 BOK Puskesmas Lubuk Buaya (DAK
Non Fisik)
65 BOK Puskesmas Lapai (DAK Non
Fisik)
66 BOK Puskesmas Alai (DAK Non
Fisik)
67 BOK Puskesmas Padang Pasir (DAK
Non Fisik)
68 BOK Puskesmas Andalas (DAK Non
Fisik)
69 BOK Puskesmas Lubuk Begalung
(DAK Non Fisik)
70 BOK Puskesmas Pagambiran (DAK
Non Fisik)
71 BOK Puskesmas Lubuk Kilangan
(DAK Non Fisik)
72 BOK Puskesmas Pauh (DAK Non
Fisik)
73 BOK Puskesmas Ambacang (DAK
Non Fisik)
74 Pengendalian Penyakit (DAK
Penugasan)
13 Program Standarisasi Pelayanan
Kesehatan
75 Evaluasi dan pengembangan standar
pelayanan kesehatan
76 Rapat kerja kesehatan daerah
(RAKERKESDA)
77 Akreditasi puskesmas (DAK Non 59.Jika komitmen dari pimpinan dan staf
Fisik) Puskesmas kurang dalam proses akreditasi
maka proses penyusunan dokumen elemen
penilaian tidak optimal
60.Jika dukungan dan komitmen dari lintas
sektoral kurang dalam proses akreditasi
maka nilai elemen akreditasi tidak memenuhi
standar yang diharapkan
78 Pembinaan dan Pengelolaan Sistem
Data Kepegawaian DInas Kesehatan

13
No Program/ Kegiatan Identifikasi Risiko
79 Penyusunan SOP pemberian 61.Jika terdapat perbedaan persepsi dalam tim
rekomendasi perizinan RS kelas C dan penyusunan SOP maka penyusunan SOP
D berdasarkan Permenkes 56 Tahun tidak tercapai sesuai dengan harapan
2004 62.Jika RS tidak memahami persyaratan
pengurusan izin maka rekomendasi akan
terlambat diterbitkan
80 Penyusunan laporan dan profil
kesehatan
81 Pembinaan Akreditasi Puskesmas

82 Monitoring dan Evaluasi e-Puskesmas

14 Program Peningkatan pelayanan


kesehatan anak sekolah
83 Peningkatan jangkauan pelayanan
kesehatan anak sekolah
15 Program Asuransi Kesehatan
84 Jaminan persalinan (Jampersal) (DAK
Non Fisik)
16 Program Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Masyarakat
85 Pelayanan BLUD (Badan Layanan
Umum Daerah)

V. ANALISIS RISIKO
Penilaian risiko merupakan bagian dari 5 unsur Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
dalam PP Nomor 60 Tahun 2008. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Pasal 13 tentang penilaian
risiko, dimana pimpinan instansi pemerintah wajib melakukan penilaian risiko.
Penilaian risiko dimaksud terdiri dari identifikasi dan analisis risiko. Analisis risiko dilaksanakan
untuk menentukan dampak dari risiko yang telah diidentifikasi terhadap pencapaian tujuan
instansi pemerintah. Adapun analisis risiko yang dapat dirumuskan dari program dan kegiatan
Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2019 adalah sebagai berikut:

14
Analisis Risiko :

Tujuan yang Pemilik Dampak pada Capaian


No Kegiatan Pernyataan Risiko Penyebab
diidentifikasi Risiko Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
1 Kemitraan Asuransi Pelayanan kesehatan 1 Jika validasi data tidak akurat Kabid Pengetikan data yang kurang Pembayaran iuran premi yang
Kesehatan Jamkes bagi masyarakat maka ditemukan data ganda dan SDK optimal dari pihak kelurahan ganda
Sumbar Sakato yang memiliki data JKSS hasil migrasi yang dan
jaminan kesehatan salah nama, alamat dan tanggal Kasie Masih ada data yang diusulkan Kartu JKSS tidak aktif atau
berjalan lancar lahir SDMK salah entry oleh BPJS tidak bisa dilayani di PPK
& Kesehatan Tingkat I dan Lanjutan karena
Jamkes kartu yang dipakai dianggap
tidak milik yang
bersangkutan karena tidak
cocok dengan KK yang sesuai
dengan Dukcapil
(kependudukan dan catatan
sipil)
2 Perencanaan, Peningkatan 2 Jika obat dan perbekalan Ka GFK Terbatasnya dana untuk Ketersediaan obat dan
pengadaan serta ketersediaan obat dan kesehatan tidak sesuai kebutuhan obat Puskesmas perbekalan kesehatan di
pendistribusian obat perbekalan kesehatan kebutuhan untuk 18 bulan maka ( APBD ) Puskesmas berkurang
dan perbekalan pelayanan obat pada masyarakat
kesehatan di Puskesmas tidak terpenuhi
3 Jika perencanaan serta Ka GFK 1. Data yang diberikan Tidak tercapainya persentase
pendistribusian obat dan Puskesmas untuk ketersediaan obat dan
perbekalan tidak tepat dan tidak perencanaan obat tidak perbekalan kesehatan di
terjadwal maka akan terjadi akurat Puskesmas yaitu 90%
kelebihan atau kekurangan obat 2. Kemampuan petugas dalam
membuat perencanaan
belum efektif
4 Jika obat dan vaksin tidak Ka GFK Penghitungan biaya obat per Ketersediaan obat dan vaksin
terpenuhi maka persentase kapitasi masih rendah 90 % di Puskesmas ( untuk
ketersediaan obat dan vaksin ( Rp.5.000/per orang ) 20 item yang dipantau ) tidak
berkurang tercapai

15
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Capaian
No Kegiatan Pernyataan Risiko Penyebab
diidentifikasi Risiko Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
5 Jika input data e-logistik per Ka GFK 1. Petugas input data e- Ketersediaan obat dan vaksin
bulan tidak tepat waktu maka logistik masih tugas rangkap di IFK tidak terpantau oleh
ketersediaan obat di IFK tidak 2. Laporan dari Puskesmas Pusat
terpantu oleh pusat terlambat
6 Jika bahan logistik tidak Ka GFK Terbatasnya dana kebutuhan Ketersediaan bahan
mencukup kebutuhan maka bahan logistik ( APBD ) logistikuntuk pemerikasaan
pemeriksaan laboratorium untuk laboratorium sederhana untuk
Puskesmas dan DKK tidak penyakit Tidak menular tidak
terlaksana. mencapai sasaran
3 Peningkatan Melindungi 7 Jika masih ada beredarnya Kabid 1. Tingkat pengetahuan Beredarnya sedian farmasi
pengawasan masyarakat dari sedian farmasi (Obat , Obat dan pelaku usaha masih rendah (obat, obat tradisional, alkes,
peredaran obat serta sedian farmasi (Obat, Tradisional, Alkes, PKRT) dan kasie dan penanggung jawab PKRT), dan kosmetik yang
keamanan pangan Obat Tradisional, Kosmetik yang tidak memenuhi kefarma pelayanan farmasi kurang tidak memenuhi syarat di
dan bahan berbahaya Alkes, PKRT), syarat karena (kadaluarsa, sian patuh terhadap peraturan masyarakat
Pangan dan illegal, rusak, tidak teregistrasi, kefarmasian
Kosmetika yang pemakaian obat tidak rasional 2. Masih kurangnya jumlah
tidak memenuhi dan kosmetik yang masih tenaga untuk melakukan
syarat (tidak aman) mengandung bahan berbahaya) pembinaan& pengawasan
serta yang maka dapat mengganggu 3. Masih ada masyarakat yg
mengandung bahan kesehatan masyarakat bahkan kurang pengetahuannya
berbahaya dapat menyebabkan kematian terhadap sedia farmasi
(obat, obat tradisional,
Alkes, PKRT) obat &
kosmetik yang tidak
memenuhi syarat
8 Jika masih ada beredar makanan Kabid 1. Tingkat pengetahuan pelaku Beredarnya makanan dan
dan minuman yang tidak dan usaha (P-IRT, distributor minuman yang tidak
memenuhi syarat di masyarakat kasie makanan & minuman, memenuhi syarat atau
karena basi, kadaluarsa, rusak, kefarma kantin sekolah, pedagang mengandung bahan kimia
tidak ada izin edar, mengandung sian kaki lima) masih rendah berbahaya, alcohol golongan
bahan kimia berbahaya yang terhadap keamanan pangan C di masyarakat

16
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Capaian
No Kegiatan Pernyataan Risiko Penyebab
diidentifikasi Risiko Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
tidak boleh dikonsumsi di 2. Masih ada bahan berbahaya
sarana distribusi makanan dan yang tidak boleh
minuman, P-IRT, Kantin dikonsumsi beredar di
sekolah dan pedagang kaki lima pasaran, sehingga
maka akan berkontribusi masyarakat masih mudah
terhadap penyebab kasus KLB mendapatkannya
keracunan pangan pada 3. Tenaga untuk melakukan
masyarakat akan meningkat, dan pengawasan dan
membahayakan kesehatan pembinaan kelapangan
masyarakat bahkan dapat masih kurang
menyebabkan kematian
4 Program Pengadaan, Pembangunan 9 Jika Penunjukan penyedia untuk Kabid 1. Terlambatnya penunjukan 1. Terlambatnya Proses
Peningkatan dan Puskesmas dan Pekerjaan PL (Penunjukan dan PPK/PPTK dan penerbitan pekerjaan/ Tender dan
Perbaikan Sarana dan Pembangunan Lansung), terlambat maka kasie SK PPK/PPTK pelaksanaan.
Prasarana Puskesmas Terjadinya keterlambatan Sarkes 2. Terlambatnya Input Data 2. Terjadi /tertundanya waktu
Puskesmas/Puskesma Pembantu. pekerjaan kontruksi dengan RUP oleh pengelola penyelesaian pekerjaan
s Pembantu dan sistem PL Kegiatan Pisik
Jaringannya
10 Jika Penyusunan Dokumen Kabid Terlambatnya pemeriksaan Terjadi /tertundanya waktu
Perencanaan terlambat, maka dan dan pengesahan dokumen oleh penyelesaian pekerjaan Pisik
usulan tender terlambat dan kasie Dinas PU DPRKPP Kota
pekerjaan konstruksi juga Sarkes Padang sebagai pemberi
terlambat Legitimasi Konstruksi
11 Jika proses pembuatan Kabid 1. Terlambatnya penunjukan Terlambatnya penunjukan
/penyusunan dokumen dan PPK/PPTK dan penerbitan penyedia (Pihak ke3)
(perencanaan) terlambat, maka kasie SK PPK/PPTK
Proses Pemilihan penyedia juga Sarkes
terlambat
2. Terlambat Penyusunan Terlambatnya pelaksanaan
Dokumen Oleh Konsultan pengadaan
Perencana

17
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Capaian
No Kegiatan Pernyataan Risiko Penyebab
diidentifikasi Risiko Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
3. Terlambatnya pemeriksaan Terlambatnya pelaksanaan
dan pengesahan dokumen kegiatan dan penyelesaiaan
oleh Dinas PU DPRKPP pekerjaan
Kota Padang sebagai
pemebri Legitimasi
Konstruksi
12 Jika proses Input data RUP Kabid 1. Terlambatnya penunjukan Terlambatnya pelaksanaan
terlambat/ tidak sesuai dengan dan PPK/PPTK dan penerbitan pengadaan
DPA, maka Proses Pengadaan kasie SK PPK/PPTK
Sarana dan Prasarana Puskesmas Sarkes
juga terlambat
2. Terlambat Penyusunan Terlambatnya pelaksanaan
Dokumen pengadaan sarana kegiatan dan penyelesaiaan
dan prasana Puskesmas pekerjaan.

13 Jika proses pengadaan sarana Kabid 1. Terlambatnya penunjukan Terlambatnya pelaksanaan


dan prasarana terlambat, maka dan PPK/PPTK dan penerbitan pengadaan
Proses Pelayanan Kesehatan kasie SK PPK/PPTK
terganggu Sarkes

2. Terlambat Penyusunan Terlambatnya pelaksanaan


Dokumen pengadaan sarana kegiatan dan penyelesaiaan
dan prasana Puskesmas pekerjaan

5 Pengembangan Meningkatnya 14 Jika media promosi dan Kasie 1. Pengetahuan petugas Informasi kesehatan
Media Promosi dan persentase rumah informasi tidak dikembangkan Promkes promosi kesehatan masyarakat yang sampai ke
Informasi Sadar tangga berperilaku secara optimal maka informasi dan Puskesmas masih kurang masyarakat belum maksimal
Hidup Sehat, fungsi hidup bersih dan kesehatan kepada masyarakat Kabid 2. Dukungan sarana dan
pokjanal posyandu sehat tidak tersampaikan dan dapat Kesmas prasarana masih kurang di
dan ORSOS meningkatkan risiko kesakitan Puskesmas
kemasyarakatan masyarakat

18
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Capaian
No Kegiatan Pernyataan Risiko Penyebab
diidentifikasi Risiko Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
15 Jika penyebaran media Kasie Kurang aktifnya pemegang Masih munculnya masalah
informasi sadar hidup sehat Promkes program dan kader dalam kesehatan ibu, bayi, balita dan
tidak tepat sasaran maka dan menggerakkan masyarakat anak
perilaku hidup bersih dan sehat Kabid
tidak terwujud Kesmas

16 Jika penerapan Perda KTR Kasie Koordinasi lintas program dan Meningkatkan risiko penyakit
tidak terlaksana secara optimal Promkes lintas sektor yang masih lemah akibat asap rokok di
maka tujuan perilaku hidup dan akibat adanya perbedaan masyarakat
bersih dan sehat tidak tercapai Kabid persepsi dalam penerapan
Kesmas KTR

17 Jika pembinaan terhadap Kasie 1. Pembina wilayah dan kader Pemantauan permasalahan
posyandu belum terlaksana Promkes posyandu kurang aktif kesehatan ibu dan anak di
secara optimal maka target dan dalam menggerakkan posyandu tidak maksimal
strata posyandu purnama dan Kabid masyarakat
mandiri tidak tercapai Kesmas 2. Koordinasi lintas program
dan lintas sektor yang masih
lemah

6 Pengawasan kualitas Meningkatnya 18 Jika pengetahuan dan kesadaran Kasie 1. Kurangnya respon Masih adanya masyarakat
air dan lingkungan, persentase kelurahan masyarakat kurang dalam Kesling masyarakat terhadap STBM yang BABS di sungai, kebun,
dan TTU/TPM stop buang air besar pemeliharaan kualitas airdan dan walaupun sudah ada tepi pantai dan aster alias asoi
sembarangan lingkungan maka penyakit Kabid pemicuan CLTS terbang
berbasis lingkungan masih akan Kesmas 2. Kurangnya respon
tinggi di masyarakat masyarakat terhadap rumah
sehat walaupun sudah
dilaksanakan sosialisasi
daan pembinaan kepada
masyarakat

19
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Capaian
No Kegiatan Pernyataan Risiko Penyebab
diidentifikasi Risiko Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
19 Jika pengetahuan dan komitmen Kasie 1. Jumlah sdm kesling masih Masih tingginya penyakit
petugas kesehatan lingkungan Kesling kurang di Puskesmas berbasis lingkungan
Puskesmas dalam pembinaan dan 2. Pemahaman petugas tentang
penyehatan lingkungan maka Kabid pelaksanaan inspeksi
pencapaian target rumah sehat Kesmas sanitasi masih kurang
tidak tercapai
20 Jika belum semua SAB di Kasie 1. Kurangnya komitmen Masih tingginya penyakit
masyarakat terawasi sesuai Kesling pemilik DAMIU dalam berbasis lingkungan
Permenkes yang berlaku maka dan pemeriksaan kualitas air
air bersih yang dikonsumsi Kabid berkala
masyarakat tidak memenuhi Kesmas 2. Masih kurangnya koordinasi
syarat kesehatan dengan lintas sektoral dalam
pengawasan SAB
3. Kurangnya respon
penyelenggara air minum
terhadap peningkatan
kualitas air depot

21 Jika pengawasan TTU/TPM Kasie Kurangnya tanggung jawab Masih tingginya penyakit
tidak dilaksanakan secara rutin Kesling dari pengelola TTU dan TPM berbasis lingkungan
maka akan banyak TTU/TPM dan terhadap TTU dan TPM yang
dimaayarakat yang tidak Kabid memenuhi syarat kesehatan
memenuhi syarat kesehatan Kesmas
7 Peningkatan Meningkatnya 22 Jika kunjungan lansia ke Kasie 1. Kurangnya pengetahuan Tidak terkontrolnya masalah
Pelayanan Kesehatan persentase skrining Puskesmas dan Posyandu KIA dan masyarakat tentang fungsi kesehatan lansia
Lansia Lansia kurang maka screening lansia Gizi, pelayanan kesehatan
berjalan tidak optimal Kabid 2. Pemegang program dan
Kesmas kader kurang aktif
3. Kurangnya kerja sama lintas
sektor

20
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Capaian
No Kegiatan Pernyataan Risiko Penyebab
diidentifikasi Risiko Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
8 Penanggulangan Penurunan 23 Jika penanggulangan KEP tidak Kasie 1. Ibu balita tidak mau dirawat Masih ditemukannya kasus
Kurang Energi persentase prevalensi tdak tepat sasaran sesuai dengan KIA dan inap atau tidak kooperatif Gizi kurang dan gizi buruk
Protein (KEP), kasus kurang gizi standar maka kasus gizi buruk Gizi, dalam pelaksanaan rawat
Anemia Gizi Besi, akan meningkat Kabid jalan
Gangguan Akibat Kesmas 2. Petugas yang belum
Kurang Yodium memahami dalam
(GAKY), Kurang pembuatan formula
Vitamin A dan penanggulan gizi buruk
Kekurangan Zat 3. Kurangnya pengetahuan
Mikro Lainnya masyarakat tentang
pemberian makanan yang
bergizi pada balita

24 Jika kurangnya pengetahuan dan Kasie 1. Kurangnya pengetahuan Meningkatnya masalah


pemahaman masyarakat KIA dan masyarakat tentang manfaat gangguan akibat anemia gizi
terhadap pentingnya konsumsi Gizi, dari suplemen zat gizi
tablet tambah darah maka akan Kabid 2. Petugas tidak memastikan
meningkatnya kejadian anemia Kesmas pemberian tablet tambah
pada remaja, ibu hamil dan ibu darah dikonsumsi oleh
menyusui sasaran

25 Jika pemberian Vitamin A tidak Kasie Tidak maksimalnya kader dan Tidak tercapainya cakupan
mencapai sasaran akan KIA dan petugas dalam melakukan pemberian Vitamin A
meningkatkan risiko gangguan Gizi, pemberian Vitamin A pada
akibat kekurangan vitamin A Kabid sasaran
Kesmas

21
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Capaian
No Kegiatan Pernyataan Risiko Penyebab
diidentifikasi Risiko Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
26 Jika perawatan kasus gizi buruk Kasie 1. Tidak bersedianya ibu balita Meningkatnya angka risiko
belum maksimal maka akan KIA dan untuk anaknya dirawat pada gangguan tumbuh kembang
meningkatkan risiko gangguan Gizi, Puskesmas rawatan gizi balita dan angka kematian
tumbuh kembang balita dan Kabid buruk balita
angka kematian balita Kesmas 2. Kurangnya kemampuan
keluarga gizi buruk untuk
menyediakan makanan
bergizi,
3. Tidak adanya
pendampingan anak lain
yang berada dirumah
9 Peningkatan Penurunan kasus 27 Jika kinerja bikor, pembina Kasie Kurangnya pengetahuan Rendahnya capaian program
pelayanan kesehatan kematian bayi wilayah, serta petugas kesehatan KIA dan petugas bikor dan pembina
anak balita belum sesuai standar maka Gizi, wilayah dalam memberikan
capaian kegiatan program Kabid pelayanan kesehatan sesuai
kesehatan anak tidak maksimal. Kesmas standar

28 Jika pemahaman petugas Kasie Kurangnya pengetahuan Pencatatan dan pelaporan


Puseksmas kurang dalam KIA dan petugas dalam pelaksanaan tidak berkualitas dan hasil
pengelolaan data/laporan Gizi, program dan pengolahan data capaian cakupan program
program maka program yang Kabid tercapai secara kuantitas
dilaksanakan dan pelaporan Kesmas tetapi tidak secara kualitas
yang dihasilkan tidak sesuai
dengan defenisi operasional

29 Jika kurangnya koordinasi lintas Kasie 1. Kurangnya komunikasi Pencatatan dan pelaporan
program dalam pencatatan dan KIA dan efektif antas lintas program tidak berkualitas dan hasil
pelaporan maka akan kualitas Gizi, di Puskesmas capaian cakupan program
data yang dihasilkan dalam Kabid 2. Kurangnya pemahaman dan tercapai secara kuantitas
pelaporan kurang akurat Kesmas pengetahuan petugas tetapi tidak secara kualitas

22
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Capaian
No Kegiatan Pernyataan Risiko Penyebab
diidentifikasi Risiko Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
30 Jika terjadi keterlambatan dan Kasie 1. Kurangnya koordinasi Meningkatkan angka
kurangnya sarana prasarana di KIA dan fasyankes kesakitan dan kematian pada
rumah sakit rujukan dalam Gizi, 2. Kurangnya sarana dan bayi dan balita
penanganan kasus khususnya Kabid prasarana di RS Rujukan
gawat darurat maka akan Kesmas
meningkatkan angka kematian
bayi

31 Jika dalam pelayanan kesehatan Kasie Kurangnya pemahaman tenaga Meningkatkan angka
anak balita petugas tidak KIA dan kesehatan dalam pelaksanaan kesakitan dan kematian pada
menggunakan MTBS/MTBM Gizi, Manajemen Terpadu Bayi bayi dan balita
maka akan terjadi penanganan Kabid Sakit/ Manajemen Terpadu
kasus yang tidak sesuai standar Kesmas Bayi Muda

10 Peningkatan Penurunan jumlah 32 Jika kinerja bikor, pembina Kasie Kurangnya kinerja, kepedulian Penemuan jumlah kasus ibu
pelayanan kesehatan kasus kematian ibu wilayah, serta petugas kesehatan KIA dan dan kompetensi petugas dalam hamil berisiko menurun dan
ibu dan AMP belum maksimal maka capaian Gizi, melakukan pelayanan maternal rendahnya capaian program
kegiatan PWS khususnya dlm Kabid di fasyankes
pemantauan ibu hamil berisiko Kesmas
akan rendah

33 Apabila pelayanan ANC belum Kasie Kurangnya kinerja, kepedulian meningkatkankan risiko
berkualitas dan kurangnya KIA dan dan kompetensi petugas dalam kematian ibu
kompetensi petugas dalam Gizi, melakukan pelayanan maternal
menangani kasus komplikasi Kabid di fasyankes
maka akan meningkatkan kasus Kesmas
kematian ibu

23
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Capaian
No Kegiatan Pernyataan Risiko Penyebab
diidentifikasi Risiko Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
34 Jika kurangnya pemahaman Kasie 1. Kurangnya pengetahuan dan Pencatatan dan pelaporan
petugas thp definisi operasional KIA dan pemahaman petugas tidak berkualitas dan hasil
kegiatan dan kurangnya Gizi, tentang definisi operasional capaian cakupan program
koordinasi lintas program dalam Kabid 2. Kurangnya kerjasama lintas tercapai secara kuantitas
pencatatan dan pelaporan maka Kesmas program dalam pencatatan tetapi tidak secara kualitas
pelaporan yang dihasilk n pelaporan
kurang akurat

35 Jika pemahaman petugas Kasie Kurangnya pengetahuan Pencatatan dan pelaporan


Puseksmas kurang dalam KIA dan petugas dalam pelaksanaan tidak berkualitas dan hasil
pengelolaan data/laporan Gizi, program dan pengolahan data capaian cakupan program
program maka program yang Kabid tercapai secara kuantitas
dilaksanakan dan pelaporan Kesmas tetapi tidak secara kualitas
yang dihasilkan tidak sesuai
dengan defenisi operasional

36 Jika terjadi keterlambatan dalam Kasie Kelalaian petugas di fasyankes Meningkatnya angka
penanganan kasus gawat darurat KIA dan baik di primer maupun RS kematian ibu
maternal maka akan Gizi, Rujukan
meningkatkan angka kematian Kabid
ibu Kesmas
37 Jika penanganan komplikasi Kasie Kelalaian petugas di fasyankes Meningkatnya angka
maternal di fasyankes belum KIA dan baik di primer maupun RS kematian ibu
maksimal maka angka kematian Gizi, Rujukan
ibu akan meningkat Kabid
Kesmas

24
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Capaian
No Kegiatan Pernyataan Risiko Penyebab
diidentifikasi Risiko Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
11 Pencegahan dan Penurunan jumlah 38 Jika pemahaman dan perilaku Kabid 1. Kurangnya pengetahuan Terjadinya KLB DBD di
Penanggulangan kejadian luar biasa hidup bersih dan sehat P2P dan masyarakat tentang masyarakat
Penyakit Menular masyarakat masih kurang maka kasie penatalaksanaan DBD
terjadi penularan kasus DBD P2M 2. Prilaku masyarakat dalam
pada radius lokasi kasus menjaga kebersihan
lingkungannya masih
rendah (buang sampah
sembarangan)

39 Jika penatalaksanaan penyakit Kabid 1. Perilaku masyarakat yang Meningkatnya KLB penyakit
menular tidak optimal maka P2P dan kurang baik dalam menular
berjangkitnya penyakit menular kasie menjalani pola hidup sehat
(HIV, TB, Infeksi menular P2M 2. Keterlambatan mendiagnosa
seksual, hepatitis dan ISPA) dan merujuk pasien ke
rumah sakit
3. Perubahan cuaca yang
ektrim berpengaruh
terhadap penyakit menular
pernafasan (ISPA, TB)
4. Tidak mencukupi sarana
dan prasarana dalam
penanganan penyakit
menular
5. Belum semua layanan
memiliki SDM yang terlatih
karena rotasi petugas dalam
pelayanan kesehatan

25
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Capaian
No Kegiatan Pernyataan Risiko Penyebab
diidentifikasi Risiko Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
40 Jika sarana (komputer dan Kabid 1. Terbatasnya komputer dan Kasus tidak terlaporkan ke
jaringan internet) kurang maka dan jaringan internet yang Pusat
terlambat dalam pelaporan kasie digunakan untuk aplikasi
online TB dan HIV melalui P2M SITT dan SIHA
aplikasi SITT dan SIHA 2. Kurang terampilnya petugas
dalam menggunakan
aplikasi SITT dan SIHA
41 Jika penatalaksanakan kasus Kabid 1. Kurangnya pengetahuan Meningkatnya KLB
tidak sesuai petunjuk teknis dan petugas layanan tentang penyakit endemik/epidemik
maka akan terjadi penularan kasie tatalaksana kasus
kasus penyakit P2M endemik/epidemik
endemik/epidemik 2. Masyarakat masih kurang
(Rabies,Malaria dan filariasis ) peduli dengan kebersihan
lingkungan
12 Peningkatan Penurunan jumlah 42 Jika tidak ada kewaspadaan dini Kabid 1. Kurangnya komitmen Meningkatnya kejadian luar
survelen kejadian luar biasa terhadap penyakit menular maka P2P dan Pimpinan RS dan biasa / wabah
epidemologi akan berpotensi terjadinya kasie Pelaksanaan Survailan RS
penanggulangan penularan penyakit yang bersifat Survele 2. Petugas kurang paham
wabah dan imunisasi wabah atau kejadian Luar Biasa n dan terhadap pentingnya
pada masyarakat imunisa Survailance aktif baik di
si Puskesmas Maupun RS
3. Kurangnya petugas dalam
melakukan pemantauan
wilayah setempat
43 Jika tidak optimalnya dalam Kabid 1. Sarana dan Prasarana Meningkatnya kejadian luar
pengurangan risiko krisis P2P dan Penunjang utk pelayanan biasa / wabah
kesehatan akibat bencana maka kasie kesehatan akibat bencana
akan menimbulkan masalah Survele 2. Kurangnya keterampilan
kesehatan pada pasca bencana di n dan petugas dalam penanganan
masyarakat imunisa krisis kesehatan akibat
si bencana

26
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Capaian
No Kegiatan Pernyataan Risiko Penyebab
diidentifikasi Risiko Tujuan
1 2 3 4 5 6 7

3. Belum adanya keterampilan


masyarakat membantu
petugas kesehatan dalam
penanganan krisis kesehatan
akibat bencana

44 Jika tidak optimalnya pemberian Kabid 1. Sosialisasi imunisasi belum Meningkatanya kasus/KLB
imunisasi pada usia anak bayi, P2P dan menyeluruh ke unit PD3I di masyarakat
balita, usia sekolah dan wanita kasie pelayanan Imunisasi, lintas
usia subur maka penyakit Survele sektor dan masyarakat
penyakit menular yang dapat n dan 2. Masih lemahya komitmen
dicegah dengan imunisasi akan imunisa bersama dengan lintas
meningkat si program dan sektor dalam
pelaksanaan Imunisasi

45 Jika rantai dingin vaksin tidak Kabid 1. Unit Pelayanan kesehatan Meningkatnya KLB kasus
sesuai dengan standar maka P2P dan belum maksimal dalam KIPI
vaksin yang diberikan tidak kasie pelayanan imunisasi pada
efektif Survele masyarakat
n dan 2. Belum semua petugas
imunisa memahami tentang
si manajeman rantai dingin
vaksin immunisasi dan
tatacara pemberian vaksin
3. Masih lemahya komitmen
petugas dalam pengelolaah
vaksin dan pelaksanaan
imunisasi yang diberikan ke
sasaran

27
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Capaian
No Kegiatan Pernyataan Risiko Penyebab
diidentifikasi Risiko Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
46 Jika belum optimalnya Kabid 1. Masih ada Calon jemaah Meningkatnya KLB
pelayanan kesehatan khusus P2P dan haji yang tinggal diluar meningitis pada jemaah haji
untuk jemaah haji maka tidak kasie Kota Padang yang tidak
terdeteksi kategori Istithaah Survele melakukan pemeriksaan
untuk jemaah haji n dan kesehatan sesuai dengan
imunisa waktu yang ditentukan
si 2. Petugas kesehatan belum
trampil dalam penetuan
Istithaah dan pengirimkan
data ke Pusat Haji

47 Jika pemberian vaksinasi khusus Kabid 1. Calon jemaah tidak tepat Meningkatnya KLB
jemaah haji tidak optimal maka P2P dan waktu untuk mendapatkan meningitis pada jemaah haji
akan berpotensi menimbulkan kasie imunisasi khusus haji
kasus meningitis yang Survele 2. Petugas kesehatan belum
berpotensi menularkan ke n dan maksimal dalam membina
jemaah lain imunisa kesehatan jemaah haji
si
13 Pelayanan dan Peningkatan jumlah 48 Jika belum semua kelurahan Kabid 1. Terbatasnya SDM , alat dan Menurunya jumlah
pencegahan penyakit kunjungan sehat dan memiliki POSBINDU aktif P2P dan bahan habis pakai utk kunjungan sehat dan
Tidak menular kunjungan sakit maka tidak semua kelompok kasie pemeriksaan PTM kunjungan sakit dalam dan
dalam dan luar risiko terdeteksi kasus penyakit PTM 2. Terbatasnya dana untuk luar gedung Puskesmas
gedung Puskesmas tidak menular transpor kader posbindu (visite rate)
(visite rate) 3. Belum pahamnya
masyarakat dan pemangku
kebijakan bahwa posbindu
dan posyandu itu berbeda
fungsinya

28
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Capaian
No Kegiatan Pernyataan Risiko Penyebab
diidentifikasi Risiko Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
14 Pelayanan kesehatan Peningkatan jumlah 49 jika belum optimalnya Kabid 1. Kurangnya koordinasi antar Menurunya jumlah
masyarakat kunjungan sehat dan penjaringan pemakai narkoba P2P dan lintas sector kunjungan sehat dan
gangguan jiwa dan kunjungan sakit pada kelompok masyarakat yang kasie 2. Terbatasnya alat skrining kunjungan sakit dalam dan
narkoba dalam dan luar terpapar dgn narkoba maka akan PTM baik labor maupun luar gedung Puskesmas
gedung Puskesmas terjadi peningkatan pemakai kuesioner langsung (visite rate)
(visite rate) narkoba pada kelompok 3. Kurangnya pemahaman
tersebut petugas terhadap pentingnya
skrining pada kelompok
berisiko terutama anak
sekolah
15 BOK UKM 50 Jika pemanfaatan dana BOK Kabid 1. Kurangnya koordinasi antar Meningkatnya kejadian kasus
UKM tidak sesuai dengan juknis P2P dan lintas program penyakit menular dan tidak
maka penanggulangan penyakit kasie 2. Kurangnya pemahaman menular
menular dan tidak menular PTM petugas tentang juknis
berjalan tidak maksimal dalam pemanfaatan dana
BOK UKM untuk
menunjang kegiatan yanks
16 Pembinaan 51 Jika pelayanan kesehatan Kabid 1. Belum adanya wadah yang Pelayanan yang diberikan
Pengobatan tradisional tidak dilaksanakan Yankes, dapat digunakan untuk akan berisiko terhadap
tradisional sesuai dengan prosedur dan Kasie membuktikan pelayanan pengguna layanan dan tidak
regulasi yang berlaku maka Yankes kesehatan tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan
pelayanan yang diberikan akan Primer aman dan bermanfaat manfaat dan keamanannya
berisiko terhadap pengguna dan (Sentra Pengembangan dan
layanan dan tidak dapat Tradisio Penerapan Pengobatan
dipertanggungjawabkan manfaat nal Tradisional /Sentra P3T) , tp
dan keamanannya di propinsi sudah ada
2. Advokasi ke pengambil
kebijakan di daerah
(Walikota) belum dilakukan
3. Belum semua penyehat
tradisional tersosialisasi
tentang regulasi perizinan

29
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Capaian
No Kegiatan Pernyataan Risiko Penyebab
diidentifikasi Risiko Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
4. Belum semua penyehat
tradisional dibina dan
dipantau

17 Peningkatan Meningkatnya 52 Jika kerjasama dan koordinasi Kabid Kurangnya kerjasama dari Pelayanan kesehatan di PPK
Pelayanan Kesehatan jumlah kunjungan dari PPK Rujukan dalam Yankes pihak PPK Rujukan dalam Rujukan yang bermutu tidak
Rujukan sehat dan sakit dalam pembinaan kurang maka tujuan dan Kasi keterbukaan data dan tercapai secara optimal
dan luar gedung pembinaan dan monev PPK Rujukan informasi layananan
puskesmas (visite Rujukan agar tetap memberikan
rate) layanan sesuai dengan standar
dan regulasi tidak tercapai
sesuai dengan harapan

18 Peningkatan Meningkatnya 53 Jika Perkesmas dilaksanakan Kabid 1. belum optimalnya kegiatan Tidak meningkatnya
perawatan kesehatan jumlah kunjungan tidak sesuai dengan Yankes, perkesmas yang dilakukan kemandirian individu,
masyarakat sehat dan kunjungan permasalahan yang dihadapi Kasie secara terintegrasi oleh keluarga,
(Perkesmas) sakit dalam dan luar masyarakat maka derajat Yankes petugas kesehatan di kelompok/masyarakat untuk
gedung Puskesmas kesehatan masyarakat tidak akan Primer puskesmas krn masih mengatasi masalah
(visite rate) meningkat sehingga fungsi dan rendahnya motivasi petugas kesehatannya sehingga tidak
kehidupan manusia tidak Tradisio untuk melaksanakan tercapai derajat kesehatan
optimal dan mandiri dalam nal kegiatan ini yang optimal
upaya kesehatannya. 2. Kurang memadainya
fasilitas terkait kegiatan
perkesmas
3. Masih kurangnya kesadaran
(peran aktif)masyarakat
untuk menerima petugas
dalam melakukan kegiatan
perkesmas
4. Kerjasama lintas sektor
masih kurang

30
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Capaian
No Kegiatan Pernyataan Risiko Penyebab
diidentifikasi Risiko Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
19 Penilaian Puskesmas Meningkatnya 54 Jika jumlah peminat dan Ka Sie 1. Motivasi peserta kurang dari Kualitas hasil penilaian
dan Tenaga jumlah kunjungan motivasi dalam mengikuti Mutu Puskesmas karna kurangnya Puskesmas dan tenaga
Kesehatan sehat dan kunjungan lomba Puskesmas berprestasi dukungan dari pimpinan berprestasi kurang
berprestasi sakit dalam dan luar kurang dari Puskesmas maka 2. Banyaknya beban tugas di
gedung Puskesmas kualitas yang dihasilkan dalam Puskesmas
(visite rate) lomba puskesmas dan tenaga
berprestasi tidak sesuai dengan
harapan yang mewakili kota
Padang ke tingkat lebih tinggi
20 Pelaksanaan 55 Jika tindakan P3K tidak Kabid Kurangnya tenaga medis dan Memperburuk kondisi pasien
kegiatan/ pelayanan dilakukan sesuai dengan SOP Yankes, paramedis yang terlatih dalam yang bisa menimbulkan
P3K maka bisa memperburuk kondisi Kasie kegiatan P3K kecacatan bahkan kematian
pasien yang bisa menimbulkan Yankes
kecacatan bahkan kematian. Primer
dan
21 Peningkatan 56 Jika pelayanan kesehatan di Kurangnya pemahaman tenaga Pelayanan kesehatan yang
Tradisio
pelayanan kesehatan faskes tk pertama tidak sesuai kesehatan dalam pelaksanaan diberikan pada masyarakat
nal
primer prosedur dan tidak tepat sasaran Manajemen Puskesmas tidak maksimal, tidak
maka pelayanan kesehatan yang bermutu, dan tidak
diberikan tidak maksimal berkeadilan
22 Sosialisasi dan 57 Jika kegiatan sosialisasi dan Ka Bid Kurangnya prasarana dan Berkurangnya jumlah
pembinaan perizinan Pembinaan tidak dilakukan Yankes tenaga dalam melakukan kunjungan sehat dan
Bidang kesehatan secara optimal maka fasyankes dan Kasi sosialisasi dan pembinaan kunjungan sakit dalam dan
belum optimal dalam pemberian Mutu luar gedung Puskesmas
pelayanan sesuai standar (visite rate)
23 Penyusunan SOP Peningkatan jumlah 58 Jika terdapat perbedaan persepsi Kabid Perbedaan persepsi dalam tim Penyusunan SOP sesuai
Pemberian puskesmas dalam tim penyusunan SOP Yankes dengan regulasi dan
Rekomendasi terakreditasi maka penyusunan SOP tidak dan Kasi standartidak tercapai
Perizinan RS kelas C tercapai sesuai dengan harapan Rujukan

31
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Capaian
No Kegiatan Pernyataan Risiko Penyebab
diidentifikasi Risiko Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
dan D berdasarkan 59 Jika RS tidak memahami Kabid Persyaratan tidak bisa dipenuhi Rekomendasi Izin tidak bisa
Permenkes No 56 persyaratan pengurusan izin Yankes oleh RS sesuai dengan regulasi dikeluarkan
tahun 2014 maka rekomendasi akan dan Kasi yang ada
terlambat diterbitkan Rujukan
24 Akreditasi Peningkatan jumlah 60 Jika komitmen dari pimpinan Kabid 1. Motivasi dalam proses Puskesmas terakreditasi dan
Puskesmas Puskesmas dan staf Puskesmas kurang Yankes akreditasi kurang, sebab reakreditasi tidak sesuai
terakreditasi dalam proses akreditasi maka dan Kasi kerja banyak, jumlah sdm dengan target strata
proses penyusunan dokumen Mutu yang berkompetensi kurang
elemen penilaian tidak optimal 2. Kurangnya pemahaman
petugas terhadap uraian
tugas
61 Jika dukungan dan komitmen Puskesmas kurang koordinasi
dari lintas sektoral kurang dalam dan advokasi terhadap
proses akreditasi maka nilai pemahaman peranan lintas
elemen akreditasi tidak sektor
memenuhi standar yang
diharapkan

Padang, Februari 2019


Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang

Dr.Ferimulyani Hamid,M.Biomed
Nip. 196702192002122001

32
VI. HASIL ANALISIS RISIKO
Dari analisis risiko yang dilakukan dapat menentukan dampak dari risiko yang telah
diidentifikasi terhadap pencapaian tujuan instansi pemerintah, bagaimana dampak dan
probalitasnya terhadap risiko awal. Sehingga dari hasil analisis risiko ini dapat direncanakan
rencana tindak pengendalian dan pemantauan yang akan dan harus dilaksanakan.
Hasil analisis yang dapat dirumuskan dari Program dan Kegiatan pada Dinas
Kesehatan Kota Padang Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

33
HASIL ANALISIS RISIKO :

No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Kemitraan Asuransi Pelayanan kesehatan 1 Jika validasi data tidak Kabid Pengetikan data yang Pembayaran iuran Sangat Sangat
Kesehatan Jamkes bagi masyarakat akurat maka ditemukan SDK dan kurang optimal dari premi yang ganda Tinggi Sering
Sumbar Sakato yang memiliki data ganda dan data Kasie pihak kelurahan
jaminan kesehatan JKSS hasil migrasi yang SDMK
berjalan lancar salah nama, alamat dan & Masih ada data yang Kartu JKSS tidak aktif
tanggal lahir Jamkes diusulkan salah entry atau tidak bisa dilayani
oleh BPJS Kesehatan di PPK Tingkat I dan
Lanjutan karena kartu
yang dipakai dianggap
tidak milik yang
bersangkutan karena
tidak cocok dengan
KK yang sesuai
dengan Dukcapil
2 Perencanaan, Peningkatan 2 Jika obat dan perbekalan Ka GFK Terbatasnya dana untuk Ketersediaan obat dan Sangat Sangat
pengadaan serta ketersediaan obat dan kesehatan tidak sesuai kebutuhan obat perbekalan kesehatan Tinggi Sering
pendistribusian perbekalan kesehatan kebutuhan untuk 18 Puskesmas di Puskesmas
obat dan bulan maka pelayanan ( APBD ) berkurang
perbekalan obat pada masyarakat di
kesehatan Puskesmas tdk terpenuhi
3 Jika perencanaan serta Ka GFK 1. Data yang diberikan Tidak tercapainya Tinggi Sering
pendistribusian obat Puskesmas untuk persentase
dan perbekala tidak perencanaan obat tidak ketersediaan obat dan
tepat dan tidak terjadwal akurat perbekalan kesehatan
maka akan terjadi 2. Kemampuan petugas di Puskesmas yaitu
kelebihan atau dalam membuat 90%
kekurangan obat perencanaan belum
efektif

34
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4 Jika obat dan vaksin Ka GFK Penghitungan biaya obat Ketersediaan obat dan Tinggi Sering
tidak terpenuhi maka per kapitasi masih vaksin 90 % di
persentase ketersediaan rendah Puskesmas ( untuk 20
obat dan vaksin ( Rp.5.000/per orang ) item yang dipantau )
berkurang tidak tercapai
5 Jika input data e- Ka GFK 1. Petugas input data e- Ketersediaan obat dan Tinggi Sering
logistik per bulan tidak logistik masih tugas vaksin di IFK tidak
tepat waktu maka rangkap terpantau oleh Pusat
ketersediaan obat di IFK 2. Laporan dari
tidak terpantu oleh pusat Puskesmas terlambat
6 Jika bahan logistik tidak Ka GFK Terbatasnya dana Ketersediaan bahan Sangat Sangat
mencukup kebutuhan kebutuhan bahan logistik logistikuntuk Tinggi Sering
maka pemeriksaan ( APBD ) pemerikasaan
laboratorium untuk laboratorium
Puskesmas dan DKK sederhana untuk
tidak terlaksana. penyakit Tidak
menular tidak
mencapai sasaran
3 Peningkatan Melindungi 7 Jika masih ada Kabid 1. Tingkat pengetahuan Beredarnya sedian Sangat Sangat
pengawasan masyarakat dari beredarnya sedian dan kasie pelaku usaha masih farmasi (obat, obat Tinggi Sering
peredaran obat sedian farmasi (Obat, farmasi (Obat , Obat kefarmas rendah dan tradisional, alkes,
serta keamanan Obat Tradisional, Tradisional, Alkes, ian penanggung jawab PKRT), dan kosmetik
pangan dan bahan Alkes, PKRT), PKRT) dan Kosmetik pelayanan farmasi yang tidak memenuhi
berbahaya Pangan dan yang tidak memenuhi kurang patuh syarat di masyarakat
Kosmetika yang syarat karena terhadap peraturan
tidak memenuhi (kadaluarsa, illegal, kefarmasian
syarat (tidak aman) rusak, tidak teregistrasi, 2. Masih kurangnya
serta yang pemakaian obat tidak jumlah tenaga untuk
mengandung bahan rasional dan kosmetik melakukan
berbahaya yang masih pembinaan dan
mengandung bahan pengawasan

35
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
berbahaya) maka dapat 3. Masih ada
mengganggu kesehatan masyarakat yang
masyarakat bahkan kurang
dapat menyebabkan pengetahuannya
kematian terhadap sedia
farmasi (obat, obat
tradisional, Alkes,
PKRT) dan kosmetik
yang tidak memenuhi
syarat
8 Jika masih ada beredar Kabid 1. Tingkat pengetahuan Beredarnya makanan Sangat Sangat
makanan dan minuman dan kasie pelaku usaha (P-IRT, dan minuman yang Tinggi Sering
yang tidak memenuhi kefarmas distributor makanan & tidak memenuhi syarat
syarat di masyarakat ian minuman, kantin atau mengandung
karena basi, kadaluarsa, sekolah, pedagang bahan kimia
rusak, tidak ada izin kaki lima) masih berbahaya, alcohol
edar, mengandung rendah terhadap golongan C di
bahan berbahaya di keamanan pangan masyarakat
sarana distribusi 2. Masih ada bahan
makanan dan minuman, berbahaya yang tidak
P-IRT, kantin sekolah boleh dikonsumsi
dan pedagang kaki lima beredar di pasaran,
maka kasus KLB sehingga masyarakat
keracunan pangan pada masih mudah
masyarakat akan mendapatkannya
meningkat, dan 3. Tenaga melakukan
membahayakan pengawasan dan
kesehatan masyarakat pembinaan
bahkan dapat kelapangan masih
menyebabkan kematian kurang

36
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4 Program Pembangunan 9 Jika Penunjukan Kabid 1. Terlambatnya 1. Terlambatnya Rendah Sangat
Pengadaan, Puskesmas dan penyedia untuk dan kasie penunjukan Proses pekerjaan/ Sering
Peningkatan dan Pembangunan Pekerjaan PL Sarkes PPK/PPTK&penerbita Tender dan
Perbaikan Sarana Puskesmas Pembantu (Penunjukan Lansung) n SK PPK/PPTK pelaksanaan
dan Prasarana terlambat maka 2. Terlambatnya Input 2. Terjadi
Puskesmas/Puskes Terjadinya Data RUP oleh /tertundanya waktu
mas Pembantu dan keterlambatan pekerjaan pengelola Kegiatan penyelesaian
Jaringannya kontruksi dg sistem PL pekerjaan Pisik
10 Jika Penyusunan Kabid Terlambatnya Terjadi /tertundanya Rendah Sangat
Dokumen Perencanaan dan kasie pemeriksaan dan waktu penyelesaian Sering
terlambat, maka usulan Sarkes pengesahan dokumen pekerjaan Pisik
tender terlambat dan oleh Dinas PU DPRKPP
pekerjaan konstruksi Kota sebagai pemberi
juga terlambat Legitimasi Konstruksi
11 Jika proses pembuatan Kabid 1. Terlambatnya Terlambatnya Sangat Sering
/penyusunan dokumen dan kasie penunjukan penunjukan penyedia Tinggi
(perencanaan) terlambat, Sarkes PPK/PPTK dan (Pihak ke3)
maka Proses Pemilihan penerbitan SK
penyedia juga terlambat PPK/PPTK
2. Terlambat Terlambatnya
Penyusunan pelaksanaan
Dokumen Oleh pengadaan
Konsultan Perencana
3. Terlambatnya Terlambatnya
pemeriksaan dan pelaksanaan kegiatan
pengesahan dokumen dan penyelesaiaan
oleh Dinas PU pekerjaan
DPRKPP Kota
Padang sebagai
pemberi Legitimasi
Konstruksi

37
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
12 Jika proses Input data Kabid 1. Terlambatnya Terlambatnya Sangat Sering
RUP terlambat/ tidak dan kasie penunjukan pelaksanaan Tinggi
sesuai dg DPA, maka Sarkes PPK/PPTK dan pengadaan
Proses Pengadaan penerbitan SK
Sarana dan Prasarana PPK/PPTK
Puskesmas jg terlambat 2. Terlambat Terlambatnya
Penyusunan Dokumen pelaksanaan kegiatan
pengadaan sarana dan dan penyelesaiaan
prasana Puskesmas pekerjaan.
13 Jika proses pengadaan Kabid 1. Terlambatnya Terlambatnya Sangat Sering
sarana dan prasarana dan kasie penunjukan pelaksanaan Tinggi
terlambat, maka Proses Sarkes PPK/PPTK&penerbita pengadaan
Pelayanan Kesehatan n SK PPK/PPTK
terganggu 2. Terlambat Terlambatnya
Penyusunan Dokumen pelaksanaan kegiatan
pengadaan sarana dan dan penyelesaiaan
prasana Puskesmas pekerjaan
5 Pengembangan Meningkatnya 14 Jika media promosi dan Kasie 1. Pengetahuan petugas Informasi kesehatan Tinggi Sering
Media Promosi dan persentase rumah informasi tidak Promkes promosi kesehatan masyarakat yang
Informasi Sadar tangga berperilaku dikembangkan secara dan Puskesmas masih sampai ke masyarakat
Hidup Sehat, fungsi hidup bersih dan optimal maka informasi Kabid kurang belum maksimal
pokjanal posyandu sehat kesehatan kepada Kesmas 2. Dukungan sarana dan
dan ORSOS masyarakat tidak prasarana masih
kemasyarakatan tersampaikan dan dapat kurang di Puskesmas
meningkatkan risiko
kesakitan masyarakat
15 Jika penyebaran media Kasie Kurang aktifnya Masih munculnya Tinggi Sering
informasi sadar hidup Promkes pemegang program dan masalah kesehatan ibu,
sehat tdk tepat sasaran dan kader dalam bayi, balita dan anak
maka perilaku hdpbersih Kabid menggerakkan
& sehat tdk terwujud Kesmas masyarakat

38
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
16 Jika penerapan Perda Kasie Koordinasi lintas Meningkatkan risiko Tinggi Sering
KTR tidak terlaksana Promkes program dan lintas sektor penyakit akibat asap
secara optimal maka dan yang masih lemah akibat rokok di masyarakat
tujuan perilaku hidup Kabid adanya perbedaan
bersih dan sehat tidak Kesmas persepsi dalam
tercapai penerapan KTR
17 Jika pembinaan terhadap Kasie 1. Pembina wilayah dan Pemantauan Tinggi Sering
posyandu belum Promkes kader posyandu permasalahan
terlaksana secara dan kurang aktif dalam kesehatan ibu dan anak
optimal maka target Kabid menggerakkan di posyandu tidak
strata posyandu Kesmas masyarakat maksimal
purnama dan mandiri 2. Koordinasi lintas
tidak tercapai program dan lintas
sektor yg masih lemah

6 Pengawasan Meningkatnya 18 Jika pengetahuan dan Kasie 1. Kurangnya respon Masih adanya Sangat Sangat
kualitas air dan persentase kelurahan kesadaran masyarakat Kesling masyarakat terhadap masyarakat yang Tinggi Sering
lingkungan, dan stop buang air besar kurang dalam dan STBM walaupun BABS di sungai,
TTU/TPM sembarangan pemeliharaan kualitas Kabid sudah ada pemicuan kebun, tepi pantai dan
airdan lingkungan Kesmas CLTS aster alias asoi terbang
maka penyakit berbasis 2. Kurangnya respon
lingkungan masih akan masyarakat terhadap
tinggi di masyarakat rumah sehat walaupun
sudah dilaksanakan
sosialisasi daan
pembinaan kepada
masyarakat

39
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
19 Jika pengetahuan dan Kasie 1. Jumlah sdm kesling Masih tingginya Sangat Sangat
komitmen petugas Kesling masih kurang di penyakit berbasis Tinggi Sering
kesehatan lingkungan dan Puskesmas lingkungan
Puskesmas dalam Kabid 2. Pemahaman petugas
pembinaan penyehatan Kesmas tentang pelaksanaan
lingkungan maka inspeksi sanitasi masih
pencapaian target rumah kurang
sehat tidak tercapai
20 Jika belum semua SAB Kasie 1. Kurangnya komitmen Masih tingginya Sangat Sangat
di masyarakat terawasi Kesling pemilik DAMIU penyakit berbasis Tinggi Sering
sesuai Permenkes yang dan dalam pemeriksaan lingkungan
berlaku maka air bersih Kabid kualitas air berkala
yang dikonsumsi Kesmas 2. Masih kurangnya
masyarakat tidak koordinasi dengan
memenuhi syarat lintas sektoral dalam
kesehatan pengawasan SAB
3. Kurangnya respon
penyelenggara air
minum terhadap
peningkatan kualitas
air depot
21 Jika pengawasan Kasie Kurangnya tanggung Masih tingginya Sangat Sangat
TTU/TPM tidak Kesling jawab dari pengelola penyakit berbasis Tinggi Sering
dilaksanakan secara dan TTU dan TPM terhadap lingkungan
rutin maka akan banyak Kabid TTU dan TPM yang
TTU/TPM dimaayarakat Kesmas memenuhi syarat
yang tidak memenuhi kesehatan
syarat kesehatan

40
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7 Peningkatan Meningkatnya 22 Jika kunjungan lansia ke Kasie 1. Kurangnya Tidak terkontrolnya Tinggi Sering
Pelayanan persentase skrining Puskesmas dan KIA dan pengetahuan masalah kesehatan
Kesehatan Lansia Lansia Posyandu kurang maka Gizi, masyarakat tentang lansia
screening lansia berjalan Kabid fungsi pelayanan
tidak optimal Kesmas kesehatan
2. Pemegang program
dan kader kurang aktif
3. Kurangnya kerja sama
lintas sektor
8 Penanggulangan Penurunan 23 Jika penanggulangan Kasie 1. Ibu balita tidak mau Masih ditemukannya Sangat Sangat
Kurang Energi persentase prevalensi KEP tidak tepat sasaran KIA dan dirawat inap atau tidak kasus Gizi kurang dan Tinggi Sering
Protein (KEP), kasus kurang gizi sesuai dengan standar Gizi, kooperatif dalam gizi buruk
Anemia Gizi Besi, maka kasus gizi buruk Kabid pelaksanaan rawat
Gangguan Akibat akan meningkat Kesmas jalan
Kurang Yodium 2. Petugas yang belum
(GAKY), Kurang memahami dalam
Vitamin A dan pembuatan formula
Kekurangan Zat penanggulan gizi
Mikro Lainnya buruk
3. Kurangnya
pengetahuan
masyarakat tentang
pemberian makanan
yg bergizi pada balita

41
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
24 Jika kurangnya Kasie 1. Kurangnya Meningkatnya masalah Sangat Sangat
pengetahuan dan KIA dan pengetahuan gangguan akibat Tinggi Sering
pemahaman masyarakat Gizi, masyarakat ttgmanfaat anemia gizi
terhadap pentingnya Kabid dari suplemen zat gizi
konsumsi tablet tambah Kesmas 2. Petugas tidak
darah maka akan memastikan
meningkatnya kejadian pemberian tablet
anemia pada remaja, ibu tambah darah
hamil dan ibu menyusui dikonsumsi oleh
sasaran
25 Jika pemberian Vitamin Kasie Tidak maksimalnya Tidak tercapainya Tinggi Sangat
A tidak mencapai KIA dan kader dan petugas dalam cakupan pemberian Sering
sasaran akan Gizi, melakukan pemberian Vitamin A
meningkatkan risiko Kabid Vitamin A pada sasaran
gangguan akibat Kesmas
kekurangan vitamin A
26 Jika perawatan kasus Kasie 1. Tidak bersedianya ibu Meningkatnya angka Tinggi Sangat
gizi buruk belum KIA dan balita untuk anaknya risiko gangguan Sering
maksimal maka akan Gizi, dirawat pada tumbuh kembang
meningkatkan risiko Kabid Puskesmas rawatan balita dan angka
gangguan tumbuh Kesmas gizi buruk kematian balita
kembang balita dan 2. Kurangnya
angka kematian balita kemampuan keluarga
gizi buruk untuk
menyediakan
makanan bergizi,
3. Tidak adanya
pendampingan anak
lain yang berada
dirumah

42
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
9 Peningkatan Penurunan kasus 27 Jika kinerja bikor, Kasie Kurangnya pengetahuan Rendahnya capaian Tinggi Sering
pelayanan kematian bayi pembina wilayah, serta KIA dan petugas bikor dan program
kesehatan anak petugas kesehatan Gizi, pembina wilayah dalam
balita belum sesuai standar Kabid memberikan pelayanan
maka capaian kegiatan Kesmas kesehatan sesuai standar
program kesehatan anak
tidak maksimal.
28 Jika pemahaman Kasie Kurangnya pengetahuan Pencatatan dan Tinggi Sering
petugas Puseksmas KIA dan petugas dalam pelaporan tidak
kurang dalam Gizi, pelaksanaan program dan berkualitas dan hasil
pengelolaan Kabid pengolahan data capaian cakupan
data/laporan program Kesmas program tercapai
maka program yang secara kuantitas tetapi
dilaksanakan dan tidak secara kualitas
pelaporan yang
dihasilkan tidak sesuai
dengan defenisi
operasional
29 Jika kurangnya Kasie 1. Kurangnya Pencatatan dan Tinggi Sering
koordinasi lintas KIA dan komunikasi efektif pelaporan tidak
program dalam Gizi, antas lintas program di berkualitas dan hasil
pencatatan dan Kabid Puskesmas capaian cakupan
pelaporan maka akan Kesmas 2. Kurangnya program tercapai
kualitas data yang pemahaman dan secara kuantitas tetapi
dihasilkan dalam pengetahuan petugas tidak secara kualitas
pelaporan kurang akurat

43
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
30 Jika terjadi Kasie 3. Kurangnya koordinasi Meningkatkan angka Sangat Sangat
keterlambatan dan KIA dan fasyankes kesakitan dan Tinggi Sering
kurangnya sarana Gizi, 4. Kurangnya sarana dan kematian pada bayi
prasarana di rumah sakit Kabid prasarana di RS dan balita
rujukan dalam Kesmas Rujukan
penanganan kasus
khususnya gawat darurat
maka akan
meningkatkan angka
kematian bayi

31 Jika dalam pelayanan Kasie Kurangnya pemahaman Meningkatkan angka Sangat Sangat
kesehatan anak balita KIA dan tenaga kesehatan dalam kesakitan dan Tinggi Sering
petugas tidak Gizi, pelaksanaan Manajemen kematian pada bayi
menggunakan Kabid Terpadu Bayi Sakit/ dan balita
MTBS/MTBM maka Kesmas Manajemen Terpadu
akan terjadi penanganan Bayi Muda
kasus yang tidak sesuai
standar

10 Peningkatan Penurunan jumlah 32 Jika kinerja bikor, Kasie Kurangnya kinerja, Penemuan jumlah Sangat Sangat
pelayanan kasus kematian ibu pembina wilayah, serta KIA dan kepedulian dan kasus ibu hamil Tinggi Sering
kesehatan ibu dan petugas kesehatan Gizi, kompetensi petugas berisiko menurun dan
AMP belum maksimal maka Kabid dalam melakukan rendahnya capaian
capaian kegiatan PWS Kesmas pelayanan maternal di program
khususnya dlm fasyankes
pemantauan ibu hamil
berisiko akan rendah

44
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
33 Apabila pelayanan ANC Kasie Kurangnya kinerja, meningkatkankan Sangat Sangat
belum berkualitas dan KIA dan kepedulian dan risiko kematian ibu Tinggi Sering
kurangnya kompetensi Gizi, kompetensi petugas
petugas dalam Kabid dalam melakukan
menangani kasus Kesmas pelayanan maternal di
komplikasi maka akan fasyankes
meningkatkan kasus
kematian ibu

34 Jika kurangnya Kasie 1. Kurangnya Pencatatan dan Tinggi Sering


pemahaman petugas thp KIA dan pengetahuan dan pelaporan tidak
definisi operasional Gizi, pemahaman petugas berkualitas dan hasil
kegiatan dan kurangnya Kabid tentang definisi capaian cakupan
koordinasi lintas Kesmas operasional program tercapai
program dalam 2. Kurangnya kerjasama secara kuantitas tetapi
pencatatan dan lintas program dalam tidak secara kualitas
pelaporan maka pencatatan pelaporan
pelaporan yang dihasilk
n kurang akurat

45
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
35 Jika pemahaman Kasie Kurangnya pengetahuan Pencatatan dan Tinggi Sering
petugas Puseksmas KIA dan petugas dalam pelaporan tidak
kurang dalam Gizi, pelaksanaan program dan berkualitas dan hasil
pengelolaan Kabid pengolahan data capaian cakupan
data/laporan program Kesmas program tercapai
maka program yang secara kuantitas tetapi
dilaksanakan dan tidak secara kualitas
pelaporan yang
dihasilkan tidak sesuai
dengan defenisi
operasional
36 Jika terjadi Kasie Kelalaian petugas di Meningkatnya angka Sangat Sangat
keterlambatan dalam KIA dan fasyankes baik di primer kematian ibu Tinggi Sering
penanganan kasus gawat Gizi, maupun RS Rujukan
darurat maternal maka Kabid
akan meningkatkan Kesmas
angka kematian ibu

37 Jika penanganan Kasie Kelalaian petugas di Meningkatnya angka Sangat Sangat


komplikasi maternal di KIA dan fasyankes baik di primer kematian ibu Tinggi Sering
fasyankes belum Gizi, maupun RS Rujukan
maksimal maka angka Kabid
kematian ibu akan Kesmas
meningkat
11 Pencegahan dan Penurunan jumlah 38 Jika pemahaman dan Kabid 1. Kurangnya Terjadinya KLB DBD Sangat Sangat
Penanggulangan kejadian luar biasa perilaku hidup bersih P2P dan pengetahuan di masyarakat Tinggi Sering
Penyakit Menular dan sehat masyarakat kasie masyarakat tentang
masih kurang maka P2M penatalaksanaan DBD
terjadi penularan kasus
DBD pada radius lokasi
kasus

46
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Prilaku masyarakat
dalam menjaga
kebersihan
lingkungannya masih
rendah (buang sampah
sembarangan)
39 Jika penatalaksanaan Kabid 1. Perilaku masyarakat Meningkatnya KLB Rendah Sangat
penyakit menular tidak P2P dan yang kurang baik penyakit menular Sering
optimal maka kasie dalam menjalani pola
berjangkitnya penyakit P2M hidup sehat
menular (HIV, TB, 2. Keterlambatan
Infeksi menular seksual, mendiagnosa dan
hepatitis dan ISPA) merujuk pasien ke
rumah sakit
3. Perubahan cuaca yang
ektrim berpengaruh
terhadap penyakit
menular pernafasan
(ISPA, TB)
4. Tidak mencukupi
sarana dan prasarana
dalam penanganan
penyakit menular
5. Belum semua layanan
memiliki SDM yang
terlatih karena rotasi
petugas dalam yankes

47
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
40 Jika sarana (komputer Kabid 1. Terbatasnya komputer Kasus tidak Rendah Sangat
dan jaringan internet) dan kasie dan jaringan internet terlaporkan ke Pusat Sering
kurang maka terlambat P2M yang digunakan untuk sehinga terjadi
dalam pelaporan online aplikasi SITT dan kekurangan obat
TB dan HIV melalui SIHA program pada layanan
aplikasi SITT dan SIHA 2. Kurang terampilnya kesehatan
petugas dalam
menggunakan aplikasi
SITT dan SIHA
41 Jika penatalaksanakan Kabid 1. Kurangnya Meningkatnya KLB Rendah Sangat
kasus tidak sesuai dan kasie pengetahuan petugas penyakit Sering
petunjuk teknis maka P2M layanan tentang endemik/epidemik
akan terjadi penularan tatalaksana kasus
kasus penyakit endemik/epidemik
endemik/epidemik 2. Masyarakat masih
(Rabies,Malaria dan kurang peduli dengan
filariasis ) kebersihan lingkungan
12 Peningkatan Penurunan jumlah 42 Jika tidak ada Kabid 1. Kurangnya komitmen Meningkatnya Sangat Sangat
survelen kejadian luar biasa kewaspadaan dini P2P dan Pimpinan RS dan kejadian luar biasa / Tinggi Sering
epidemologi terhadap penyakit kasie Pelaksanaan Survailan wabah
penanggulangan menular maka akan Survelen RS
wabah dan berpotensi terjadinya dan 2. Petugas kurang paham
imunisasi penularan penyakit yang imunisasi terhadap pentingnya
bersifat wabah atau Survailance aktif baik
kejadian Luar Biasa di Puskesmas Maupun
pada masyarakat RS
3. Kurangnya petugas
dalam melakukan
pemantauan wilayah
setempat

48
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
43 Jika tidak optimalnya Kabid 1. Sarana dan Prasarana Meningkatnya Tinggi Sangat
dalam pengurangan P2P dan Penunjang utk kejadian luar biasa / Sering
risiko krisis kesehatan kasie pelayanan kesehatan wabah
akibat bencana maka Survelen akibat bencana
akan menimbulkan dan 2. Kurangnya
masalah kesehatan pada imunisasi keterampilan petugas
pasca bencana di dalam penanganan
masyarakat krisis kesehatan akibat
bencana
3. Belum adanya
keterampilan
masyarakat membantu
petugas kesehatan
dalam penanganan
krisis kesehatan akibat
bencana
44 Jika tidak optimalnya 1. Sosialisasi imunisasi Meningkatanya Tinggi Sangat
pemberian imunisasi belum menyeluruh ke kasus/KLB PD3I di Sering
pada usia anak bayi, unit pelayanan masyarakat
balita, usia sekolah dan Imunisasi, lintas
wanita usia subur maka sektor dan masyarakat
penyakit penyakit 2. Masih lemahya
menular yang dapat komitmen bersama
dicegah dengan dengan lintas program
imunisasi akan dan sektor dalam
meningkat pelaksanaan Imunisasi
45 Jika rantai dingin vaksin 1. Unit Pelayanan Meningkatnya KLB Rendah Sangat
tidak sesuai dengan kesehatan belum kasus KIPI Sering
standar maka vaksin maksimal dalam
yang diberikan tidak pelayanan imunisasi
efektif pada masyarakat

49
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Belum semua petugas
memahami tentang
manajeman rantai
dingin vaksin
immunisasi dan
tatacara pemberian
vaksin
3. Masih lemahya
komitmen petugas
dalam pengelolaahan
vaksin dan
pelaksanaan imunisasi
yang diberikan ke
sasaran
46 Jika belum optimalnya Kabid 1. Masih ada Calon Meningkatnya KLB Rendah Sering
pelayanan kesehatan P2P dan jemaah haji yang meningitis pada
khusus untuk jemaah kasie tinggal diluar Kota jemaah haji
haji maka tidak Survelen Padang yang tidak
terdeteksi kategori dan melakukan
Istithaah untuk jemaah imunisasi pemeriksaan
haji kesehatan sesuai
dengan waktu yang
ditentukan
2. Petugas kesehatan
belum trampil dalam
penetuan Istithaah dan
pengirimkan data ke
Pusat Haji

50
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
47 Jika pemberian Kabid 1. Calon jemaah tidak Meningkatnya KLB Rendah Sering
vaksinasi khusus jemaah P2P dan tepat waktu untuk meningitis pada
haji tidak optimal maka kasie mendapatkan jemaah haji
akan berpotensi Survelen imunisasi khusus haji
menimbulkan kasus dan 2. Petugas kesehatan
meningitis yang imunisasi belum maksimal
berpotensi menularkan dalam membina
ke jemaah lain kesehatan jemaah haji
13 Pelayanan dan Peningkatan jumlah 48 Jika belum semua Kabid 1. Terbatasnya SDM, Menurunya jumlah Sangat Sangat
pencegahan kunjungan sehat dan kelurahan memiliki P2P dan alat&bahan habispakai kunjungan sehat dan Tinggi Sering
penyakit Tidak kunjungan sakit POSBINDU aktif maka kasie utk pemeriksaan PTM kunjungan sakit dalam
menular dalam dan luar tidak semua kelompok PTM 2. Terbatasnya dana dan luar gedung
gedung Puskesmas risiko terdeteksi kasus untuk transpor kader Puskesmas (visite rate)
(visite rate) penyakit tidak menular posbindu
3. Belum pahamnya
masyarakat dan
pemangku kebijakan
bahwa posbindu dan
posyandu itu berbeda
fungsinya
14 Pelayanan 49 jika belum optimalnya Kabid 1. Kurangnya koordinasi Menurunya jumlah Tinggi Sangat
kesehatan penjaringan pemakai P2P dan antar lintas sector kunjungan sehat dan Sering
masyarakat narkoba pada kelompok kasie 2. Terbatasnya alat kunjungan sakit dalam
gangguan jiwa dan masyarakat yang PTM skrining labor maupun dan luar gedung
narkoba terpapar dgn narkoba kuesioner langsung Puskesmas (visite rate)
maka akan terjadi 3. Kurangnya
peningkatan pemakai pemahaman petugas
narkoba pada kelompok terhadap pentingnya
tersebut skrining pada
kelompok berisiko
terutama anak sekolah

51
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
15 BOK UKM Peningkatan jumlah 50 Jika pemanfaatan dana Kabid 1. Kurangnya koordinasi Meningkatnya Tinggi Sering
kunjungan sehat dan BOK UKM tidak sesuai P2P dan antar lintas program kejadian kasus
kunjungan sakit dengan juknis maka kasie 2. Kurangnya penyakit menular dan
penanggulangan PTM pemahaman petugas tidak menular
dalam dan luar
penyakit menular dan tentang juknis dalam
gedung Puskesmas tidak menular berjalan pemanfaatan dana
(visite rate) tidak maksimal BOK UKM untuk
menunjang kegiatan
yankes

16 Pembinaan Peningkatan jumlah 51 Jika pelayanan Kabid 1. Belum adanya wadah Pelayanan yang Rendah Sering
Pengobatan kunjungan sehat dan kesehatan tradisional Yankes, yang dapat digunakan diberikan akan
tradisional kunjungan sakit tidak dilaksanakan Kasie untuk membuktikan berisiko terhadap
dalam dan luar sesuai dengan prosedur Yankes pelayanan kesehatan pengguna layanan dan
gedung Puskesmas dan regulasi yang Primer tradisional yang aman tidak dapat
(visite rate) berlaku maka pelayanan dan dan bermanfaat dipertanggungjawabka
yang diberikan akan Tradision (SentraPengembangan n manfaat dan
berisiko terhadap al dan Penerapan keamanannya
pengguna layanan dan PengobatanTradisiona
tidak dapat l /Sentra P3T) , tp di
dipertanggungjawabkan propinsi sudah ada
manfaat dan 2. Advokasi ke
keamanannya pengambil kebijakan
di daerah (Walikota)
belum dilakukan
3. Belum semua
penyehat tradisional
tersosialisasi tentang
regulasi perizinan

52
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4. Belum semua
penyehat tradisional
dibina dan dipantau
17 Peningkatan Meningkatnya 52 Jika kerjasama dan Kabid Kurangnya kerjasama Pelayanan kesehatan Rendah Jarang
Pelayanan jumlah kunjungan koordinasi dari PPK Yankes dari pihak PPK Rujukan di PPK Rujukan yang
Kesehatan Rujukan sehat dan sakit dalam Rujukan dalam dan Kasi dalam keterbukaan data bermutu tidak tercapai
dan luar gedung pembinaan kurang maka Rujukan dan informasi layananan secara optimal
puskesmas (visite tujuan pembinaan dan
rate) monev PPK Rujukan
agar tetap memberikan
layanan sesuai dengan
standar dan regulasi
tidak tercapai sesuai
dengan harapan

53
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
18 Peningkatan Meningkatnya 53 Jika Perkesmas Kabid 1. Belum optimalnya Tidak meningkatnya Rendah Sering
perawatan jumlah kunjungan dilaksanakan tidak Yankes, kegiatan perkesmas kemandirian individu,
kesehatan sehat dan kunjungan sesuai dengan Kasie yang dilakukan secara keluarga,
masyarakat sakit dalam dan luar permasalahan yang Yankes terintegrasi oleh kelompok/masyarakat
(Perkesmas) gedung Puskesmas dihadapi masyarakat Primer petugas kesehatan di untuk mengatasi
(visite rate) maka derajat kesehatan dan puskesmas krn masih masalah kesehatannya
masyarakat tidak akan Tradision rendahnya motivasi sehingga tidak tercapai
meningkat sehingga al petugas untuk derajat kesehatan yang
fungsi kehidupan melaksanakan optimal
manusia tidak optimal kegiatan ini
dan mandiri dalam 2. Kurang memadainya
upaya kesehatannya. fasilitas terkait
kegiatan perkesmas
3. Masih kurangnya
kesadaran (peran
aktif)masyarakat
untuk menerima
petugas dalam
melakukan kegiatan
perkesmas
4. Kerjasama lintas
sektor masih kurang

54
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
19 Penilaian 54 Jika jumlah peminat dan Kasie 1. Motivasi peserta Kualitas hasil Rendah Jarang
Puskesmas dan motivasi dalam Mutu kurang dari penilaian Puskesmas
Tenaga Kesehatan mengikuti lomba Puskesmas karna dan tenaga berprestasi
berprestasi Puskesmas berprestasi kurangnya dukungan kurang
kurang dari Puskesmas dari pimpinan
maka kualitas yang 2. Banyaknya beban
dihasilkan dalam lomba tugas di Puskesmas
puskesmas dan tenaga
berprestasi tidak sesuai
dengan harapan yang
mewakili kota Padang
ke tingkat lebih tinggi

20 Pelaksanaan Meningkatnya 55 Jika tindakan P3K tidak Kabid Kurangnya tenaga medis Memperburuk kondisi Rendah Sangat
kegiatan/ pelayanan jumlah kunjungan dilakukan sesuai dengan Yankes, dan paramedis yang pasien yang bisa Sering
P3K sehat dan kunjungan SOP maka bisa Kasie terlatih dalam kegiatan menimbulkan
sakit dalam dan luar memperburuk kondisi Yankes P3K kecacatan bahkan
gedung Puskesmas pasien yang bisa Primer kematian
(visite rate) menimbulkan kecacatan dan
bahkan kematian. Tradision
al
21 Peningkatan 56 Jika pelayanan Kurangnya pemahaman Pelayanan kesehatan Rendah Sangat
pelayanan kesehatan di faskes tk tenaga kesehatan dalam yang diberikan pada Sering
kesehatan primer pertama tidak sesuai pelaksanaan Manajemen masyarakat tidak
prosedur dan tidak tepat Puskesmas maksimal, tidak
sasaran maka pelayanan bermutu, dan tidak
kesehatan yang berkeadilan
diberikan tidak
maksimal

55
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
22 Sosialisasi dan Meningkatnya 57 Jika kegiatan sosialisasi Ka Bid Kurangnya prasarana dan Berkurangnya jumlah Rendah Jarang
pembinaan jumlah kunjungan dan Pembinaan tidak Yankes tenaga dalam melakukan kunjungan sehat dan
perizinan Bidang sehat dan kunjungan dilakukan secara dan Kasi sosialisasi dan kunjungan sakit dalam
kesehatan sakit dalam dan luar optimal maka fasyankes Mutu pembinaan dan luar gedung
gedung Puskesmas belum optimal dalam Puskesmas (visite rate)
(visite rate) pemberian pelayanan
sesuai standar

23 Penyusunan SOP Peningkatan jumlah 58 Jika terdapat perbedaan Kabid Perbedaan persepsi Penyusunan SOP Rendah Jarang
Pemberian puskesmas persepsi dalam tim Yankes dalam tim sesuai dengan regulasi
Rekomendasi terakreditasi penyusunan SOP maka dan Kasi dan standartidak
Perizinan RS kelas penyusunan SOP tidak Rujukan tercapai
C dan D tercapai sesuai dengan
berdasarkan harapan
Permenkes No 56
tahun 2014
59 Jika RS tidak Kabid Persyaratan tidak bisa Rekomendasi Izin Rendah Sering
memahami persyaratan Yankes dipenuhi oleh RS sesuai tidak bisa dikeluarkan
pengurusan izin maka dan Kasi dengan regulasi yang ada
rekomendasi akan Rujukan
terlambat diterbitkan

24 Akreditasi Peningkatan jumlah 60 Jika komitmen dari Kabid 1. Motivasi dalam proses Puskesmas Rendah Sering
Puskesmas Puskesmas pimpinan dan staf Yankes akreditasi kurang, terakreditasi dan
terakreditasi Puskesmas kurang dan Kasi sebab kerja banyak, reakreditasi tidak
dalam proses akreditasi Mutu jumlah sdm yang sesuai dengan target
maka proses berkompetensi kurang strata
penyusunan dokumen 2. Kurangnya
elemen penilaian tidak pemahaman petugas
optimal terhadap uraian tugas

56
No Program/Kegiatan Tujuan yang Pernyataan Risiko Pemilik Penyebab Dampak pada Risiko
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Dampak Prob
1 2 3 4 5 6 7 8 9
61 Jika dukungan dan Kabid 1.Puskesmas kurang Puskesmas Rendah Sering
komitmen dari lintas Yankes koordinasi terakreditasi dan
sektoral kurang dalam dan Kasi 2. Advokasi terhadap reakreditasi tidak
proses akreditasi maka Mutu pemahaman peranan sesuai dengan target
nilai elemen akreditasi lintas sektor strata
tidak memenuhi standar
yang diharapkan

Padang, Februari 2019


Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang

Dr.Ferimulyani Hamid,M.Biomed
Nip. 196702192002122001

57
ANALISIS RISIKO
SKPD : DINAS KESEHATAN KOTA PADANG
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pelayanan kesehatan 1 Jika validasi data tidak Kabid Pengetikan data yang Pembayaran iuran 4.00 4.00 16.00
bagi masyarakat akurat maka ditemukan SDK dan kurang optimal dari premi yang ganda
yang memiliki data ganda dan data Kasie pihak kelurahan
jaminan kesehatan JKSS hasil migrasi yang SDMK Masih ada data yang Kartu JKSS tidak aktif
berjalan lancar salah nama, alamat dan & diusulkan salah entry atau tidak bisa dilayani
tanggal lahir Jamkes oleh BPJS Kesehatan di PPK Tingkat I dan
Lanjutan karena kartu
yang dipakai dianggap
tidak milik yang
bersangkutan karena
tidak cocok dengan
KK yang sesuai
dengan Dukcapil
2 Peningkatan 2 Jika obat dan perbekalan Ka GFK Terbatasnya dana untuk Ketersediaan obat dan 4.00 4.00 16.00
ketersediaan obat dan kesehatan tidak sesuai kebutuhan obat perbekalan kesehatan
perbekalan kesehatan kebutuhan untuk 18 Puskesmas di Puskesmas
bulan maka pelayanan ( APBD ) berkurang
obat pada masyarakat di
Puskesmas tdk terpenuhi
3 Jika perencanaan serta Ka GFK 1. Data yang diberikan Tidak tercapainya 3.00 3.00 9.00
pendistribusian obat Puskesmas untuk persentase
dan perbekala tidak perencanaan obat tidak ketersediaan obat dan
tepat dan tidak terjadwal akurat perbekalan kesehatan
maka akan terjadi 2. Kemampuan petugas di Puskesmas yaitu
kelebihan atau dalam membuat 90%
kekurangan obat perencanaan belum
efektif

58
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4 Jika obat dan vaksin Ka GFK Penghitungan biaya obat Ketersediaan obat dan 3.00 3.00 9.00
tidak terpenuhi maka per kapitasi masih vaksin 90 % di
persentase ketersediaan rendah Puskesmas ( untuk 20
obat dan vaksin ( Rp.5.000/per orang ) item yang dipantau )
berkurang tidak tercapai
5 Jika input data e- Ka GFK 1. Petugas input data e- Ketersediaan obat dan 3.00 3.00 9.00
logistik per bulan tidak logistik masih tugas vaksin di IFK tidak
tepat waktu maka rangkap terpantau oleh Pusat
ketersediaan obat di IFK 2. Laporan dari
tidak terpantu oleh pusat Puskesmas terlambat
6 Jika bahan logistik tidak Ka GFK Terbatasnya dana Ketersediaan bahan 4.00 4.00 16.00
mencukup kebutuhan kebutuhan bahan logistik logistikuntuk
maka pemeriksaan ( APBD ) pemerikasaan
laboratorium untuk laboratorium
Puskesmas dan DKK sederhana untuk
tidak terlaksana. penyakit Tidak
menular tidak
mencapai sasaran
3 Melindungi 7 Jika masih ada Kabid 1. Tingkat pengetahuan Beredarnya sedian 4.00 4.00 16.00
masyarakat dari beredarnya sedian dan kasie pelaku usaha masih farmasi (obat, obat
sedian farmasi (Obat, farmasi (Obat , Obat kefarmas rendah dan tradisional, alkes,
Obat Tradisional, Tradisional, Alkes, ian penanggung jawab PKRT), dan kosmetik
Alkes, PKRT), PKRT) dan Kosmetik pelayanan farmasi yang tidak memenuhi
Pangan dan yang tidak memenuhi kurang patuh syarat di masyarakat
Kosmetika yang syarat karena terhadap peraturan
tidak memenuhi (kadaluarsa, illegal, kefarmasian
syarat (tidak aman) rusak, tidak teregistrasi, 2. Masih kurangnya
serta yang pemakaian obat tidak jumlah tenaga untuk
mengandung bahan rasional dan kosmetik melakukan
berbahaya yang masih pembinaan dan
mengandung bahan pengawasan

59
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
berbahaya) maka dapat 3. Masih ada
mengganggu kesehatan masyarakat yang
masyarakat bahkan kurang
dapat menyebabkan pengetahuannya
kematian terhadap sedia
farmasi (obat, obat
tradisional, Alkes,
PKRT) dan kosmetik
yang tidak memenuhi
syarat
8 Jika masih ada beredar Kabid 1. Tingkat pengetahuan Beredarnya makanan 4.00 4.00 16.00
makanan dan minuman dan kasie pelaku usaha (P-IRT, dan minuman yang
yang tidak memenuhi kefarmas distributor makanan & tidak memenuhi syarat
syarat di masyarakat ian minuman, kantin atau mengandung
karena basi, kadaluarsa, sekolah, pedagang bahan kimia
rusak, tidak ada izin kaki lima) masih berbahaya, alcohol
edar, mengandung rendah terhadap golongan C di
bahan berbahaya di keamanan pangan masyarakat
sarana distribusi 2. Masih ada bahan
makanan dan minuman, berbahaya yang tidak
P-IRT, kantin sekolah boleh dikonsumsi
dan pedagang kaki lima beredar di pasaran,
maka kasus KLB sehingga masyarakat
keracunan pangan pada masih mudah
masyarakat akan mendapatkannya
meningkat, dan 3. Tenaga melakukan
membahayakan pengawasan dan
kesehatan masyarakat pembinaan
bahkan dapat kelapangan masih
menyebabkan kematian kurang

60
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4 Pembangunan 9 Jika Penunjukan Kabid 1. Terlambatnya 1. Terlambatnya 2.00 4.00 8.00
Puskesmas dan penyedia untuk dan kasie penunjukan Proses pekerjaan/
Pembangunan Pekerjaan PL terlambat Sarkes PPK/PPTK&penerbita Tender dan
Puskesmas Pembantu maka Terjadinya n SK PPK/PPTK pelaksanaan
keterlambatan pekerjaan 2. Terlambatnya Input 2. Terjadi
kontruksi dg sistem PL Data RUP oleh /tertundanya waktu
pengelola Kegiatan penyelesaian
pekerjaan Pisik
10 Jika Penyusunan Kabid Terlambatnya Terjadi /tertundanya 2.00 4.00 8.00
Dokumen Perencanaan dan kasie pemeriksaan dan waktu penyelesaian
terlambat, maka usulan Sarkes pengesahan dokumen pekerjaan Pisik
tender terlambat dan oleh Dinas PU DPRKPP
pekerjaan konstruksi Kota sebagai pemberi
juga terlambat Legitimasi Konstruksi
11 Jika proses pembuatan Kabid 1. Terlambatnya Terlambatnya 4.00 3.00 12.00
/penyusunan dokumen dan kasie penunjukan penunjukan penyedia
(perencanaan) terlambat, Sarkes PPK/PPTK&penerbit (Pihak ke3)
maka Proses Pemilihan an SK PPK/PPTK
penyedia juga terlambat 2. Terlambat Terlambatnya
Penyusunan pelaksanaan
Dokumen Oleh pengadaan
Konsultan Perencana
3. Terlambatnya Terlambatnya
pemeriksaan dan pelaksanaan kegiatan
pengesahan dokumen dan penyelesaiaan
oleh Dinas PU pekerjaan
DPRKPP Kota
Padang sebagai
pemberi Legitimasi
Konstruksi

61
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
12 Jika proses Input data Kabid 1. Terlambatnya Terlambatnya 4.00 3.00 12.00
RUP terlambat/ tidak dan kasie penunjukan pelaksanaan
sesuai dg DPA, maka Sarkes PPK/PPTK dan pengadaan
Proses Pengadaan penerbitan SK
Sarana dan Prasarana PPK/PPTK
Puskesmas jg terlambat 2. Terlambat Terlambatnya
Penyusunan Dokumen pelaksanaan kegiatan
pengadaan sarana dan dan penyelesaiaan
prasana Puskesmas pekerjaan.
13 Jika proses pengadaan Kabid 1. Terlambatnya Terlambatnya 4.00 3.00 12.00
sarana dan prasarana dan kasie penunjukan pelaksanaan
terlambat, maka Proses Sarkes PPK/PPTK&penerbita pengadaan
Pelayanan Kesehatan n SK PPK/PPTK
terganggu 2. Terlambat Terlambatnya
Penyusunan Dokumen pelaksanaan kegiatan
pengadaan sarana dan dan penyelesaiaan
prasana Puskesmas pekerjaan
5 Meningkatnya 14 Jika media promosi dan Kasie 1. Pengetahuan petugas Informasi kesehatan 3.00 3.00 9.00
persentase rumah informasi tidak Promkes promosi kesehatan masyarakat yang
tangga berperilaku dikembangkan secara dan Puskesmas masih sampai ke masyarakat
hidup bersih dan optimal maka informasi Kabid kurang belum maksimal
sehat kesehatan kepada Kesmas 2. Dukungan sarana dan
masyarakat tidak prasarana masih
tersampaikan dan dapat kurang di Puskesmas
meningkatkan risiko
kesakitan masyarakat
15 Jika penyebaran media Kasie Kurang aktifnya Masih munculnya 3.00 3.00 9.00
informasi sadar hidup Promkes pemegang program dan masalah kesehatan ibu,
sehat tdk tepat sasaran dan kader dalam bayi, balita dan anak
maka perilaku hdpbersih Kabid menggerakkan
& sehat tdk terwujud Kesmas masyarakat

62
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
16 Jika penerapan Perda Kasie Koordinasi lintas Meningkatkan risiko 3.00 3.00 9.00
KTR tidak terlaksana Promkes program&lintas sektoryg penyakit akibat asap
optimal maka tujuan dan masih lemah akibat rokok di masyarakat
perilaku hidup bersih Kabid adanya perbedaan
dan sehat tidak tercapai Kesmas persepsi penerapan KTR
17 Jika pembinaan terhadap Kasie 1. Pembina wilayah dan Pemantauan 3.00 3.00 9.00
posyandu belum Promkes kader posyandu permasalahan
terlaksana secara dan kurang aktif dalam kesehatan ibu dan anak
optimal maka target Kabid menggerakkan di posyandu tidak
strata posyandu Kesmas masyarakat maksimal
purnama dan mandiri 2. Koordinasi lintas
tidak tercapai program dan lintas
sektor yg masih lemah

6 Meningkatnya 18 Jika pengetahuan dan Kasie 1. Kurangnya respon Masih adanya 4.00 4.00 16.00
persentase kelurahan kesadaran masyarakat Kesling masyarakat terhadap masyarakat yang
stop buang air besar kurang dalam dan STBM walaupun BABS di sungai,
sembarangan pemeliharaan kualitas Kabid sudah ada pemicuan kebun, tepi pantai dan
airdan lingkungan Kesmas CLTS aster alias asoi terbang
maka penyakit berbasis 2. Kurangnya respon
lingkungan masih akan masyarakat terhadap
tinggi di masyarakat rumah sehat walaupun
sudah dilaksanakan
sosialisasi daan
pembinaan kepada
masyarakat

63
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
19 Jika pengetahuan dan Kasie 1. Jumlah sdm kesling Masih tingginya 4.00 4.00 16.00
komitmen petugas Kesling masih kurang di penyakit berbasis
kesehatan lingkungan dan Puskesmas lingkungan
Puskesmas dalam Kabid 2. Pemahaman petugas
pembinaan penyehatan Kesmas tentang pelaksanaan
lingkungan maka inspeksi sanitasi masih
pencapaian target rumah kurang
sehat tidak tercapai

20 Jika belum semua SAB Kasie 1. Kurangnya komitmen Masih tingginya 4.00 4.00 16.00
di masyarakat terawasi Kesling pemilik DAMIU penyakit berbasis
sesuai Permenkes yang dan dalam pemeriksaan lingkungan
berlaku maka air bersih Kabid kualitas air berkala
yang dikonsumsi Kesmas 2. Masih kurangnya
masyarakat tidak koordinasi dengan
memenuhi syarat lintas sektoral dalam
kesehatan pengawasan SAB
3. Kurangnya respon
penyelenggara air
minum terhadap
peningkatan kualitas
air depot

64
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
21 Jika pengawasan Kasie Kurangnya tanggung Masih tingginya 4.00 4.00 16.00
TTU/TPM tidak Kesling jawab dari pengelola penyakit berbasis
dilaksanakan secara dan TTU dan TPM terhadap lingkungan
rutin maka akan banyak Kabid TTU dan TPM yang
TTU/TPM dimaayarakat Kesmas memenuhi syarat
yang tidak memenuhi kesehatan
syarat kesehatan

7 Meningkatnya 22 Jika kunjungan lansia ke Kasie 1. Kurangnya Tidak terkontrolnya 3.00 3.00 9.00
persentase skrining Puskesmas dan KIA dan pengetahuan masalah kesehatan
Lansia Posyandu kurang maka Gizi, masyarakat ttg fungsi lansia
screening lansia berjalan Kabid pelayanan kesehatan
tidak optima Kesmas 2. Pemegang program
dan kader kurang aktif
3. Kurangnya kerja sama
lintas sektor

65
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
8 Penurunan 23 Jika penanggulangan Kasie 1. Ibu balita tidak mau Masih ditemukannya 4.00 4.00 16.00
persentase prevalensi KEP tidak tdak tepat KIA dan dirawat inap atau tidak kasus Gizi kurang dan
kasus kurang gizi sasaran sesuai dengan Gizi, kooperatif dalam gizi buruk
standar maka kasus gizi Kabid pelaksanaan rawat
buruk akan meningkat Kesmas jalan
2. Petugas yang belum
memahami dalam
pembuatan formula
penanggulan gizi
buruk
3. Kurangnya
pengetahuan
masyarakat tentang
pemberian makanan
yg bergizi pada balita
24 Jika kurangnya Kasie 1. Kurangnya Meningkatnya masalah 4.00 4.00 16.00
pengetahuan dan KIA dan pengetahuan gangguan akibat
pemahaman masyarakat Gizi, masyarakat ttgmanfaat anemia gizi
terhadap pentingnya Kabid dari suplemen zat gizi
konsumsi tablet tambah Kesmas 2. Petugas tidak
darah maka akan memastikan
meningkatnya kejadian pemberian tablet
anemia pada remaja, ibu tambah darah
hamil dan ibu menyusui dikonsumsi oleh
sasaran

66
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
25 Jika pemberian Vitamin Kasie Tidak maksimalnya Tidak tercapainya 3.00 4.00 12.00
A tidak mencapai KIA dan kader dan petugas dalam cakupan pemberian
sasaran akan Gizi, melakukan pemberian Vitamin A
meningkatkan risiko Kabid Vitamin A pada sasaran
gangguan akibat Kesmas
kekurangan vitamin A
26 Jika perawatan kasus Kasie 1. Tidak bersedianya ibu Meningkatnya angka 3.00 4.00 12.00
gizi buruk belum KIA dan balita untuk anaknya risiko gangguan
maksimal maka akan Gizi, dirawat pada tumbuh kembang
meningkatkan risiko Kabid Puskesmas rawatan balita dan angka
gangguan tumbuh Kesmas gizi buruk kematian balita
kembang balita dan 2. Kurangnya
angka kematian balita kemampuan keluarga
gizi buruk untuk
menyediakan
makanan bergizi,
3. Tidak adanya
pendampingan anak
lain yang berada
dirumah
9 Penurunan kasus 27 Jika kinerja bikor, Kasie Kurangnya pengetahuan Rendahnya capaian 3.00 3.00 9.00
kematian bayi pembina wilayah, serta KIA dan petugas bikor dan program
petugas kesehatan Gizi, pembina wilayah dalam
belum sesuai standar Kabid memberikan pelayanan
maka capaian kegiatan Kesmas kesehatan sesuai standar
program kesehatan anak
tidak maksimal.

67
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
28 Jika pemahaman Kasie Kurangnya pengetahuan Pencatatan dan 3.00 3.00 9.00
petugas Puseksmas KIA dan petugas dalam pelaporan tidak
kurang dalam Gizi, pelaksanaan program dan berkualitas dan hasil
pengelolaan data Kabid pengolahan data capaian cakupan
/laporan program maka Kesmas program tercapai
program yg secara kuantitas tetapi
dilaksanakan dan tidak secara kualitas
pelaporan yg dihasilkan
tidak sesuai dengan
defenisi operasional
29 Jika kurangnya Kasie 1. Kurangnya Pencatatan dan 3.00 3.00 9.00
koordinasi lintas KIA dan komunikasi efektif pelaporan tidak
program dalam Gizi, antas lintas program di berkualitas dan hasil
pencatatan dan Kabid Puskesmas capaian cakupan
pelaporan maka akan Kesmas 2. Kurangnya program tercapai
kualitas data yang pemahaman dan secara kuantitas tetapi
dihasilkan dalam pengetahuan petugas tidak secara kualitas
pelaporan kurang akurat

30 Jika terjadi Kasie 1. Kurangnya koordinasi Meningkatkan angka 4.00 4.00 16.00
keterlambatan dan KIA dan fasyankes kesakitan dan
kurangnya sarana Gizi, 2. Kurangnya sarana dan kematian pada bayi
prasarana di rumah sakit Kabid prasarana di RS dan balita
rujukan dalam Kesmas Rujukan
penanganan kasus
khususnya gawat darurat
maka akan
meningkatkan angka
kematian bayi

68
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
31 Jika dalam pelayanan Kasie Kurangnya pemahaman Meningkatkan angka 4.00 4.00 16.00
kesehatan anak balita KIA dan tenaga kesehatan dalam kesakitan dan
petugas tidak Gizi, pelaksanaan Manajemen kematian pada bayi
menggunakan Kabid Terpadu Bayi Sakit/ dan balita
MTBS/MTBM maka Kesmas Manajemen Terpadu
akan terjadi penanganan Bayi Muda
kasus yang tidak sesuai
standar
10 Penurunan jumlah 32 Jika kinerja bikor, Kasie Kurangnya kinerja, Penemuan jumlah 4.00 4.00 16.00
kasus kematian ibu pembina wilayah, serta KIA dan kepedulian dan kasus ibu hamil
petugas kesehatan Gizi, kompetensi petugas berisiko menurun dan
belum maksimal maka Kabid dalam melakukan rendahnya capaian
capaian kegiatan PWS Kesmas pelayanan maternal di program
khususnya dlm fasyankes
pemantauan ibu hamil
berisiko akan rendah

33 Apabila pelayanan ANC Kasie Kurangnya kinerja, meningkatkankan 4.00 4.00 16.00
belum berkualitas dan KIA dan kepedulian dan risiko kematian ibu
kurangnya kompetensi Gizi, kompetensi petugas
petugas dalam Kabid dalam melakukan
menangani kasus Kesmas pelayanan maternal di
komplikasi maka akan fasyankes
meningkatkan kasus
kematian ibu

69
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
34 Jika kurangnya Kasie 1. Kurangnya Pencatatan dan 3.00 3.00 9.00
pemahaman petugas thp KIA dan pengetahuan dan pelaporan tidak
definisi operasional Gizi, pemahaman petugas berkualitas dan hasil
kegiatan dan kurangnya Kabid tentang definisi capaian cakupan
koordinasi lintas Kesmas operasional program tercapai
program dalam 2. Kurangnya kerjasama secara kuantitas tetapi
pencatatan dan lintas program dalam tidak secara kualitas
pelaporan maka pencatatan pelaporan
pelaporan yang dihasilk
n kurang akurat

35 Jika pemahaman Kasie Kurangnya pengetahuan Pencatatan dan 3.00 3.00 9.00
petugas Puseksmas KIA dan petugas dalam pelaporan tidak
kurang dalam Gizi, pelaksanaan program dan berkualitas dan hasil
pengelolaan Kabid pengolahan data capaian cakupan
data/laporan program Kesmas program tercapai
maka program yang secara kuantitas tetapi
dilaksanakan dan tidak secara kualitas
pelaporan yang
dihasilkan tidak sesuai
dengan defenisi
operasional
36 Jika terjadi Kasie Kelalaian petugas di Meningkatnya angka 4.00 4.00 16.00
keterlambatan dalam KIA dan fasyankes baik di primer kematian ibu
penanganan kasus gawat Gizi, maupun RS Rujukan
darurat maternal maka Kabid
akan meningkatkan Kesmas
angka kematian ibu

70
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
37 Jika penanganan Kasie Kelalaian petugas di Meningkatnya angka 4.00 4.00 16.00
komplikasi maternal di KIA dan fasyankes baik di primer kematian ibu
fasyankes belum Gizi, maupun RS Rujukan
maksimal maka angka Kabid
kematian ibu akan Kesmas
meningkat

11 Penurunan jumlah 38 Jika pemahaman dan Kabid 1. Kurangnya Terjadinya KLB DBD 4.00 4.00 16.00
kejadian luar biasa perilaku hidup bersih P2P dan pengetahuan di masyarakat
dan sehat masyarakat kasie masyarakat tentang
masih kurang maka P2M penatalaksanaan DBD
terjadi penularan kasus 2. Prilaku masyarakat
DBD pada radius lokasi dalam menjaga
kasus kebersihan
lingkungannya masih
rendah (buang sampah
sembarangan)

71
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
39 Jika penatalaksanaan Kabid 1. Perilaku masyarakat Meningkatnya KLB 2.00 4.00 8.00
penyakit menular tidak P2P dan yg kurang baik dalam penyakit menular
optimal maka kasie menjalani hidup sehat
berjangkitnya penyakit P2M 2. Keterlambatan
menular (HIV, TB, mendiagnosa dan
Infeksi menular seksual, merujuk pasien ke
hepatitis dan ISPA) rumah sakit
3. Perubahan cuaca yang
ektrim berpengaruh
terhadap penyakit
menular pernafasan
(ISPA, TB)
4. Tidak mencukupi
sarana dan prasarana
dalam penanganan
penyakit menular
5. Belum semua layanan
memiliki SDM yang
terlatih karena rotasi
petugas dalam
pelayanan kesehatan
40 Jika sarana (komputer Kabid 1. Terbatasnya komputer Kasus tidak 2.00 4.00 8.00
dan jaringan internet) dan kasie dan jaringan internet terlaporkan ke Pusat
kurang maka terlambat P2M yang digunakan untuk
dalam pelaporan online aplikasi SITT dan
TB dan HIV melalui SIHA
aplikasi SITT dan SIHA 2. Kurang terampilnya
petugas dalam
menggunakan aplikasi
SITT dan SIHA

72
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
41 Jika penatalaksanakan Kabid 1. Kurangnya Meningkatnya KLB 2.00 4.00 12.00
kasus tidak sesuai dan kasie pengetahuan petugas penyakit
petunjuk teknis maka P2M layanan tentang endemik/epidemik
akan terjadi penularan tatalaksana kasus
kasus penyakit endemik/epidemik
endemik/epidemik 2. Masyarakat masih
(Rabies,Malaria dan kurang peduli dengan
filariasis ) kebersihan lingkungan
42 Jika tidak ada Kabid 1. Kurangnya komitmen Meningkatnya 4.00 4.00 16.00
kewaspadaan dini P2P dan Pimpinan RS dan kejadian luar biasa /
terhadap penyakit kasie Pelaksanaan Survailan wabah
menular maka akan Survelen RS
berpotensi terjadinya dan 2. Petugas kurang paham
penularan penyakit yang imunisasi terhadap pentingnya
bersifat wabah atau Survailance aktif baik
kejadian Luar Biasa di Puskesmas Maupun
pada masyarakat RS
3. Kurangnya petugas
dalam melakukan
pemantauan wilayah
setempat

73
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
43 Jika tidak optimalnya Kabid 1. Sarana dan Prasarana Meningkatnya 3.00 4.00 12.00
dalam pengurangan P2P dan Penunjang utk kejadian luar biasa /
risiko krisis kesehatan kasie pelayanan kesehatan wabah
akibat bencana maka Survelen akibat bencana
akan menimbulkan dan 2. Kurangnya
masalah kesehatan pada imunisasi keterampilan petugas
pasca bencana di dalam penanganan
masyarakat krisis kesehatan akibat
bencana
3. Belum adanya
keterampilan
masyarakat membantu
petugas kesehatan
dalam penanganan
krisis kesehatan akibat
bencana
44 Jika tidak optimalnya Kabid 1. Sosialisasi imunisasi Meningkatanya 3.00 4.00 16.00
pemberian imunisasi P2P dan belum menyeluruh ke kasus/KLB PD3I di
pada usia anak bayi, kasie unit pelayanan masyarakat
balita, usia sekolah dan Survelen Imunisasi, lintas
wanita usia subur maka dan sektor dan masyarakat
penyakit penyakit imunisasi 2. Masih lemahya
menular yang dapat komitmen bersama
dicegah dengan dengan lintas program
imunisasi akan dan sektor dalam
meningkat pelaksanaan Imunisasi
45 Jika rantai dingin vaksin 1. Unit Pelayanan Meningkatnya KLB 2.00 4.00 8.00
tidak sesuai dengan kesehatan belum kasus KIPI
standar maka vaksin maksimal dalam
yang diberikan tidak pelayanan imunisasi
efektif pada masyarakat

74
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Belum semua petugas
memahami tentang
manajeman rantai
dingin vaksin
immunisasi dan
tatacara pemberian
vaksin
3. Masih lemahya
komitmen petugas
dalam pengelolaahan
vaksin dan
pelaksanaan imunisasi
yang diberikan ke
sasaran
46 Jika belum optimalnya Kabid 1. Masih ada Calon Meningkatnya KLB 2.00 3.00 6.00
pelayanan kesehatan P2P dan jemaah haji yang meningitis pada
khusus untuk jemaah kasie tinggal diluar Kota jemaah haji
haji maka tidak Survelen Padang yang tidak
terdeteksi kategori dan melakukan
Istithaah untuk jemaah imunisasi pemeriksaan
haji kesehatan sesuai
dengan waktu yang
ditentukan
2. Petugas kesehatan
belum trampil dalam
penetuan Istithaah dan
pengirimkan data ke
Pusat Haji

75
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
47 Jika pemberian Kabid 1. Calon jemaah tidak Meningkatnya KLB 2.00 3.00 6.00
vaksinasi khusus jemaah P2P dan tepat waktu untuk meningitis pada
haji tidak optimal maka kasie mendapatkan jemaah haji
akan berpotensi Survelen imunisasi khusus haji
menimbulkan kasus dan 2. Petugas kesehatan
meningitis yang imunisasi belum maksimal
berpotensi menularkan dalam membina
ke jemaah lain kesehatan jemaah haji
12 Peningkatan jumlah 48 Jika belum semua Kabid 1. Terbatasnya SDM, Menurunya jumlah 4.00 4.00 16.00
kunjungan sehat dan kelurahan memiliki P2P dan alat&bahan habispakai kunjungan sehat dan
kunjungan sakit POSBINDU aktif maka kasie utk pemeriksaan PTM kunjungan sakit dalam
dalam dan luar tidak semua kelompok PTM 2. Terbatasnya dana dan luar gedung
gedung Puskesmas risiko terdeteksi kasus untuk transpor kader Puskesmas (visite rate)
(visite rate) penyakit tidak menular posbindu
3. Belum pahamnya
masyarakat dan
pemangku kebijakan
bahwa posbindu dan
posyandu itu berbeda
fungsinya
49 jika belum optimalnya Kabid 1. Kurangnya koordinasi Menurunya jumlah 3.00 4.00 12.00
penjaringan pemakai P2P dan antar lintas sector kunjungan sehat dan
narkoba pada kelompok kasie 2. Terbatasnya alat kunjungan sakit dalam
masyarakat yang PTM skrining labor maupun dan luar gedung
terpapar dgn narkoba kuesioner langsung Puskesmas (visite rate)
maka akan terjadi 3. Kurangnya
peningkatan pemakai pemahaman petugas
narkoba pada kelompok terhadap pentingnya
tersebut skrining pada
kelompok berisiko
terutama anak sekolah

76
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
50 Jika pemanfaatan dana Kabid 1. Kurangnya koordinasi Meningkatnya 3.00 3.00 9.00
BOK UKM tidak sesuai P2P dan antar lintas program kejadian kasus
dengan juknis maka kasie 2. Kurangnya penyakit menular dan
penanggulangan PTM pemahaman petugas tidak menular
penyakit menular dan tentang juknis dalam
tidak menular berjalan pemanfaatan dana
tidak maksimal BOK UKM untuk
menunjangkgtnyankes
51 Jika pelayanan Kabid 1. Belum adanya wadah Pelayanan yang 2.00 3.00 6.00
kesehatan tradisional Yankes, yang dapat digunakan diberikan akan
tidak dilaksanakan Kasie untuk membuktikan berisiko terhadap
sesuai dengan prosedur Yankes pelayanan kesehatan pengguna layanan dan
dan regulasi yang Primer tradisional yang aman tidak dapat
berlaku maka pelayanan dan dan bermanfaat dipertanggungjawabka
yang diberikan akan Tradision (SentraPengembangan n manfaat dan
berisiko terhadap al dan Penerapan keamanannya
pengguna layanan dan PengobatanTradisiona
tidak dapat l /Sentra P3T), tp di
dipertanggungjawabkan propinsi sudah ada
manfaat dan 2. Advokasi ke
keamanannya pengambil kebijakan
di daerah (Walikota)
belum dilakukan
3. Belum semua
penyehat tradisional
tersosialisasi tentang
regulasi perizinan
4. Belum semua
penyehat tradisional
dibina dan dipantau

77
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
52 Jika kerjasama dan Kabid Kurangnya kerjasama Pelayanan kesehatan 2.00 2.00 4.00
koordinasi dari PPK Yankes dari pihak PPK Rujukan di PPK Rujukan yang
Rujukan dalam dan Kasi dalam keterbukaan data bermutu tidak tercapai
pembinaan kurang maka Rujukan dan informasi layananan secara optimal
tujuan pembinaan dan
monev PPK Rujukan
agar tetap memberikan
layanan sesuai dengan
standar dan regulasi
tidak tercapai sesuai
dengan harapan
53 Jika Perkesmas Kabid 1. belum optimalnya Tidak meningkatnya 2.00 3.00 6.00
dilaksanakan tidak Yankes, kegiatan perkesmas kemandirian individu,
sesuai dengan Kasie yang dilakukan secara keluarga,
permasalahan yang Yankes terintegrasi oleh kelompok/masyarakat
dihadapi masyarakat Primer petugas kesehatan di untuk mengatasi
maka derajat kesehatan dan puskesmas krn masih masalah kesehatannya
masyarakat tidak akan Tradision rendahnya motivasi sehingga tidak tercapai
meningkat sehingga al petugas untuk derajat kesehatan yang
fungsi kehidupan melaksanakan optimal
manusia tidak optimal kegiatan ini
dan mandiri dalam 2. Kurang memadainya
upaya kesehatannya. fasilitas terkait
kegiatan perkesmas
3. Masih kurangnya
kesadaran (peran
aktif)masyarakat
untuk menerima
petugas dalam
melakukan kegiatan
perkesmas

78
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4. Kerjasama lintas
sektor masih kurang
54 Jika jumlah peminat dan Ka Sie 1. Motivasi peserta Kualitas hasil 2.00 2.00 4.00
motivasi dalam Yankes kurang dari penilaian Puskesmas
mengikuti lomba Mutu Puskesmas karna dan tenaga berprestasi
Puskesmas berprestasi kurangnya dukungan kurang
kurang dari Puskesmas dari pimpinan
maka kualitas yang 2. Banyaknya beban
dihasilkan dalam lomba tugas di Puskesmas
puskesmas dan tenaga
berprestasi tidak sesuai
dengan harapan yang
mewakili kota Padang
ke tingkat lebih tinggi
55 Jika tindakan P3K tidak Kabid Kurangnya tenaga medis Memperburuk kondisi 2.00 4.00 8.00
dilakukan sesuai dengan Yankes, dan paramedis yang pasien yang bisa
SOP maka bisa Kasie terlatih dalam kegiatan menimbulkan
memperburuk kondisi Yankes P3K kecacatan bahkan
pasien yang bisa Primer kematian
menimbulkan kecacatan dan
bahkan kematian. Tradision
56 Jika pelayanan al Kurangnya pemahaman Pelayanan kesehatan 2.00 4.00 8.00
kesehatan di faskes tk tenaga kesehatan dalam yang diberikan pada
pertama tidak sesuai pelaksanaan Manajemen masyarakat tidak
prosedur dan tidak tepat Puskesmas maksimal, tidak
sasaran maka pelayanan bermutu, dan tidak
kesehatan yang berkeadilan
diberikan tidak
maksimal

79
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
57 Jika kegiatan sosialisasi Ka Bid Kurangnya prasarana dan Berkurangnya jumlah 2.00 2.00 4.00
dan Pembinaan tidak Yankes tenaga dalam melakukan kunjungan sehat dan
dilakukan secara dan Kasi sosialisasi dan kunjungan sakit dalam
optimal maka fasyankes Mutu pembinaan dan luar gedung
belum optimal dalam Puskesmas (visite rate)
pemberian pelayanan
sesuai standar

13 Peningkatan jumlah 58 Jika terdapat perbedaan Kabid Perbedaan persepsi Penyusunan SOP 2.00 2.00 4.00
puskesmas persepsi dalam tim Yankes dalam tim sesuai dengan regulasi
terakreditasi penyusunan SOP maka dan Kasi dan standartidak
penyusunan SOP tidak Rujukan tercapai
tercapai sesuai dengan
harapan

59 Jika RS tidak Kabid Persyaratan tidak bisa Rekomendasi Izin 2.00 3.00 6.00
memahami persyaratan Yankes dipenuhi oleh RS sesuai tidak bisa dikeluarkan
pengurusan izin maka dan Kasi dengan regulasi yang ada
rekomendasi akan Rujukan
terlambat diterbitkan

60 Jika komitmen dari Kabid Motivasi dalam proses Puskesmas 2.00 3.00 6.00
pimpinan dan staf Yankes akreditasi kurang, sebab terakreditasi dan
Puskesmas kurang dan Kasi kerja banyak, jumlah reakreditasi tidak
dalam proses akreditasi Mutu sdm yang berkompetensi sesuai dengan target
maka proses kurang strata
penyusunan dokumen
elemen penilaian tidak
optimal

80
Tujuan yang Pemilik Dampak pada Skor Total
No Pernyataan Risiko Penyebab Skor
diidentifikasi Risiko Capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Dampak
Terjadi (6x7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
61 Jika dukungan dan Kabid Puskesmas kurang Puskesmas 2.00 3.00 6.00
komitmen dari lintas Yankes koordinasi dan advokasi terakreditasi dan
sektoral kurang dalam dan Kasi reakreditasi tidak
proses akreditasi maka Mutu sesuai dengan target
nilai elemen akreditasi strata
tidak memenuhi standar
yang diharapkan

Padang, Februari 2019


Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang

Dr.Ferimulyani Hamid,M.Biomed
Nip.19670219200212200

81
RENCANA KEGIATAN PENGENDALIAN

SKPD : DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pelayanan 1 Jika validasi data tidak Surat pemberitahuan Surat Kurang Laporan Kabid SDK Bulanan dan
kesehatan bagi akurat maka ditemukan koordinasi, laporan pemberitahuan efektif koordinasi, MOU dan Kasie bila
masyarakat yang data ganda dan data koordinasi, kerangka koordinasi, laporan dengan dinsos SDMK & dibutuhkan
memiliki jaminan JKSS hasil migrasi acuan, PKS premi koordinasi, tentang verifikasi Jamkes
kesehatan yang salah nama, rutin dengan BPJS, kerangka acuan, dan validasi data
berjalan lancar alamat dan tanggal lahir format pengusulan PKS premi rutin
data JKSS dengan BPJS,
format pengusulan
data JKSS, laporan
monev
2 Peningkatan 2 Jika obat dan Draft Usulan DPA anggaran obat Efektif Kerangka acuan, Ka.DKK Januari
ketersediaan obat perbekalan kesehatan anggaran obat untuk untuk 8 item, daftar draft RKO 18,
dan perbekalan tidak sesuai kebutuhan 18 Bulan, RKO 18, kebutuhan selutuh Renstra
kesehatan untuk 18 bulan maka daftar seluruh item item obat
pelayanan obat pada obat
masyarakat di
Puskesmas tidak
terpenuhi

82
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3 Jika perencanaan serta Data pemakaian obat, Data pemakaian Efektif Standar Ka GFK 2x/setahun
pendistribusian obat data kunjungan, data obat, data stok obat, Formularium
dan perbekalan tidak stok obat, data obat obat Fornas dan Puskesmas, data
tepat dan tidak rusak, data Non Fornas, obat e pemakaian obat
terjadwal maka akan kadaluarsa, obat katalog dan non terbanyak, draft
terjadi kelebihan atau Fornas dan Non katalog, ekatalog analisa
kekurangan obat Fornas, obat e katalog dan non katalog, perencanaan obat,
dan non katalog, LPLPO, Data SK Tim
pertemuan kunjungan penyakit Perencanaan Obat,
perencanaan obat, terbanyak, jadwal Jadwal distribusi
jadwal distribusiobat distribusi obat obat.
4 Jika obat dan vaksin Draft Usulan Draft Usulan Efektif Kerangka acuan Ka GFK Januari
tidak terpenuhi maka anggaran obat per anggaran obat per
persentase ketersediaan kapitasi memenuhi kapitasi memenuhi
obat dan vaksin standar WHO yaitu standar WHO yaitu
berkurang Rp.14.000,- per Rp.5.000,- per
kapitasi kapitasi, LPLPO,
data penyakit
terbanyak, data
jumlah penduduk
5 Jika input data e- Data obat dari LPLPO Data obat dari Efektif Data ketersediaan Ka GFK Setiap bulan
logistik per bulan tidak Puskesmas dan SBBK LPLPO Puskesmas 20 indikator
tepat waktu maka (Surat Bukti Barang dan SBBK (Surat ketersediaan obat
ketersediaan obat di Keluar) IFK, data Bukti Barang
IFK tidak terpantau spesifikasi obat, data Keluar) IFK, data
oleh Pusat mutasi obat spesifikasi obat,
data mutasi obat

83
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 Jika bahan logistik tidak Draft usulan anggaran Draft usulan Data item bahan Ka GFK Maret
mencukup kebutuhan Bahan habis medis anggaran Bahan logsitik
maka pemeriksaan pakai sesuai habis medis pakai laboratorium
laboratorium untuk kebutuhan sesuai kebutuhan sesuai
Puskesmas dan DKK untuk 18 item, penyakit,kerangka
tidak terlaksana. LPLPO, Data acuan
pemakaian bahan
logistik
3 Melindungi 7 Jika masih ada 1.Materi sosialisasi, 1.Laporan kegiatan Efektif 1. RKA usulan Ka. DKK , Bulanan dan
masyarakat dari beredarnya sedian laporan sosialisasi tambahan Kasie. bila terjadi
sedian farmasi farmasi (Obat , Obat 2.Ceklist pembinaan, biaya Kefarmasian, KLB
(Obat, Obat Tradisional, Alkes, laporan, 2. Surat usulan Kabid. SDK.
Tradisional, PKRT) dan Kosmetik dokumentasi tambahan
Alkes, PKRT), yang tidak memenuhi kegiatan tenaga yang
Pangan dan syarat karena 3.Surat mempunyai
Kosmetika yang (kadaluarsa, illegal, pemberitahuan sertifikat DFI
tidak memenuhi rusak, tidak teregistrasi, koordinasi, laporan
syarat (tidak pemakaian obat tidak rapat, bahan/materi
aman) serta yang rasional dan kosmetik rapat
mengandung yang masih 4.RKA usulan
bahan berbahaya mengandung bahan tambahan biaya
berbahaya) maka dapat 5.Surat usulan
mengganggu kesehatan tambahan tenaga
masyarakat bahkan
dapat menyebabkan
kematian

84
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
8 Jika masih ada beredar 1.Materi sosialisasi, 1. Materi Efektif 1. RKA usulan Ka. DKK , Bulanan dan
makanan dan minuman laporan sosialisasi sosialisasi, penambahan Kasie. bila terjadi
yang tidak memenuhi 2.Ceklist pembinaan, laporan biaya Kefarmasian, KLB
syarat di masyarakat laporan, sosialisasi 2. Surat usulan Kabid. SDK.
karena basi, kadaluarsa, dokumentasi 2. Ceklist tambahan
rusak, tidak ada izin kegiatan pembinaan, tenaga yang
edar, mengandung 3.Surat laporan, mempunyai
bahan berbahaya di pemberitahuan dokumentasi sertifikast DFI
sarana distribusi koordinasi, laporan kegiatan
makanan dan minuman, rapat, bahan/materi 3. Surat
P-IRT, Kantin sekolah rapat pemberitahuan
dan pedagang kaki lima 4.Laporan koordinasi,
maka kasus KLB penyuluhan, materi laporan rapat,
keracunan pangan pada penyuluhan, daftar bahan/materi
masyarakat akan hadir, materi, surat rapat
meningkat, dan undangan 4. Laporan
membahayakan 5.Ceklist monev, penyuluhan,
kesehatan masyarakat laporan, materi
bahkan dapat dokumentasi penyuluhan,
menyebabkan kematian kegiatan daftar hadir,
6.Surat laporan dan materi, surat
laporan koordinasi undangan
5. Ceklist monev,
laporan,
dokumentasi
kegiatan
6. Surat laporan
dan laporan
koordinasi

85
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4 Terlaksananya 9 Jika Penunjukan Surat pemberitahuan Komunikasi lewat Efektif Surat Kabid SDK Satu tahun
pengadaan sarana penyedia untuk pengentrian SIRUP, WA dan pemberitahuan dan Kasie anggaran
dan prasarana di Pekerjaan PL surat permintaan SK komunikasi efektif pengentrian Sarkes kegiatan
Dinas Kesehatan, (Penunjukan Lansung), PPTK di awal tahun melalui apel pagi aplikasi SIRUP,
Puskesmas/Pustu terlambat maka dan rapat staf surat penunjukan
dan jaringannya Terjadinya penanggungjawab
keterlambatan aplikasi SIRUP
pekerjaan kontruksi yang
dengan sistem PL. ditandatangani
oleh Kadis
10 Jika Penyusunan Surat permintaan Surat permintaan Efektif Komunikasi Kabid SDK Satu tahun
Dokumen Perencanaan nama tim teknis, SK nama tim teknis, SK efektif dengan dan Kasie anggaran
terlambat, maka usulan tim teknis, draft tim teknis Tim teknis Sarkes kegiatan
tender terlambat dan dokumen perencanaan
pekerjaan konstruksi yang sdh
juga terlambat. ditandatangani
11 Jika proses pembuatan Surat pemberitahuan Komunikasi lewat Efektif Surat Kabid SDK Satu tahun
/penyusunan dokumen pengentrian SIRUP, WA dan pemberitahuan dan Kasie anggaran
(perencanaan) surat permintaan SK komunikasi efektif pengentrian Sarkes kegiatan
terlambat, maka Proses PPTK di awal tahun melalui apel pagi SIRUP, surat
Pemilihan penyedia dan rapat staf permintaan SK
juga terlambat. PPTK di awal
tahun
Surat percepatan Komunikasi lewat Surat percepatan
penyusunan dokumen telpon penyusunan
perencanaan ke dokumen
konsultan perencana perencanaan ke
konsultan
perencana

86
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
12 Jika proses Input data Surat pemberitahuan Komunikasi lewat Efektif Surat Kabid SDK Satu tahun
RUP terlambat/ tidak pengentrian SIRUP, WA dan pemberitahuan dan Kasie anggaran
sesuai dengan DPA, surat permintaan SK komunikasi efektif pengentrian Sarkes kegiatan
maka Proses Pengadaan PPTK di awal tahun melalui apel pagi SIRUP, surat
Sarana dan Prasarana dan rapat staf permintaan SK
Puskesmas juga PPTK di awal
terlambat. tahun
13 Jika proses pengadaan Surat pemberitahuan Komunikasi lewat Efektif Surat Kabid SDK Satu tahun
sarana dan prasarana pengentrian SIRUP, WA dan pemberitahuan dan Kasie anggaran
terlambat, maka Proses surat permintaan SK komunikasi efektif pengentrian Sarkes kegiatan
Pelayanan Kesehatan PPTK di awal tahun melalui apel pagi SIRUP, surat
terganggu. dan rapat staf permintaan SK
PPTK di awal
tahun
Draft schedule
pengadaan sesuai
dengan rencana
pengadaan
5 Meningkatnya 14 Jika media promosi dan Leafleat, laporan, Leafleat, laporan, Efektif Leafleat lebih Kasie Tahun 2019
persentase rumah informasi tidak dokumentasi kegiatan, dokumentasi banyak,video, Promkes dan
tangga dikembangkan secara jadwal kegiatan, kegiatan, jadwal rekaman, usulan Kabid
berperilaku hidup optimal maka informasi check list monev, kegiatan, check list pelatihan design Kesmas
bersih dan sehat kesehatan kepada baliho, spanduk monev, baliho, grafis
masyarakat tidak spanduk
tersampaikan dan dapat
meningkatkan risiko
kesakitan masyarakat

87
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
15 Jika penyebaran media Leafleat, laporan, Leafleat, laporan, Efektif Leafleat lebih Kasie Tahun 2019
informasi sadar hidup dokumentasi kegiatan, dokumentasi banyak, Promkes dan
sehat tidak tepat sasaran jadwal kegiatan, kegiatan, jadwal dokumentasi Kabid
maka perilaku hidup check list monev kegiatan, check list kegiatan, jadwal Kesmas
bersih dan sehat tidak monev kegiatan, check
terwujud list monev

16 Jika penerapan Perda Notulen rapat, jadwal Notulen rapat, Efektif SK Pokja KTR Kasie Tahun 2019
KTR tidak terlaksana koordinasi, jadwal koordinasi, melibatkan lintas Promkes dan
secara optimal maka dokumentasi kegiatan, dokumentasi sektoral Kabid
tujuan perilaku hidup laporan, check list kegiatan, laporan, Kesmas
bersih dan sehat tidak monev check list monev
tercapai

17 Jika pembinaan Notulen rapat, jadwal Notulen rapat, Efektif SK Pokja Kasie Tahun 2019
terhadap posyandu koordinasi, jadwal koordinasi, Posyandu, jadwal Promkes dan
belum terlaksana secara dokumentasi kegiatan, dokumentasi pembinaan Kabid
optimal maka target laporan, check list kegiatan, laporan, kampung KB, Kesmas
strata posyandu monev, check list monev P2WKSS, jadwal
purnama dan mandiri pembinaan
tidak tercapai kelurahan
berprestasi

88
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 Meningkatnya 18 Jika pengetahuan dan Materi sosialisasi, Materi sosialisasi, Kurang Perda tentang Kabid Tahun 2019
persentase kesadaran masyarakat laporan sosialisasi, laporan sosialisasi, efektif pengawasan Kesmas dan
kelurahan stop kurang dalam media penyuluhan, media penyuluhan, lingkungan Kepala
buang air besar pemeliharaan kualitas jadwal kegiatan, jadwal kegiatan, kualitas air, Dinas
sembarangan airdan lingkungan Percontohan lokasi laporan kegiatan, TTU/TPM, Kesehatan
maka penyakit berbasis Percontohan lokasi Percontohan
lingkungan masih akan lokasi
tinggi di masyarakat
19 Jika pengetahuan dan Jadwal monev, jadwal Jadwal monev, Kurang Peraturan daerah Kabid Tahun 2019
komitmen petugas kegiatan, laporan jadwal kegiatan, efektif tentang rumah Kesmas dan
kesling Puskesmas kegiatan, cellist laporan kegiatan, sehat Kepala
dalam pembinaan monev, laporan ceklist monev, Dinas
penyehatan lingkungan monev laporan monev, Kesehatan
maka Pencapaian target Daftar kriteria
rumah sehat tidak jamban sehat
tercapai
20 Jika belum semua SAB Jadwal monev, jadwal Jadwal monev, Kurang Peraturan daerah Kabid Tahun 2019
di masyarakat terawasi kegiatan, laporan jadwal kegiatan, efektif tentang kualitas Kesmas dan
sesuai Permenkes yang kegiatan, cellist laporan kegiatan, air, akreditasi Kepala
berlaku maka Air monev, laporan cellist monev, laboratorium Dinas
bersih yang dikonsumsi monev, Regulasi laporan monev, dinas, SK Pokja Kesehatan
masyar. tdk memenuhi Regulasi peningkatan
syarat keseahatan kualitas air
21 Jika pengawasan Jadwal monev, jadwal Jadwal monev, Kurang Peraturan daerah Kabid Tahun 2019
TTU/TPM tidak kegiatan, laporan jadwal kegiatan, efektif tentang TTU/TPM Kesmas dan
dilaksanakan secara kegiatan, cellist laporan kegiatan, Kepala
rutin maka akan banyak monev, laporan cellist monev, Dinas
TTU/TPM dimasyar. yg monev, Regulasi laporan monev, Kesehatan
tidak memenuhi syarat Regulasi
kesehatan

89
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7 Meningkatnya 22 Jika kunjungan lansia materi sosialisasi, materi sosialisasi, Efektif Jadwal Kabid Tahun 2019
persentase ke Puskesmas dan laporan kegiatan, laporan kegiatan, penyuluhan rutin Kesmas dan
skrining Lansia Posyandu kurang maka laporan monev, laporan monev, Kasie
screening lansia jadwal kegiatan, surat jadwal kegiatan, KESGA dan
berjalan tidak optima koordinasi ke lintas surat koordinasi ke Gizi
sektoral lintas sektoral
8 Penurunan 23 Jika penanggulangan Materi sosialisasi, Materi sosialisasi, Efektif Dokumentasi Kabid Tahun 2019
persentase KEP tidak tdak tepat laporan kegiatan, laporan kegiatan, kegiatan konsumsi Kesmas dan
prevalensi kasus sasaran sesuai dengan laporan monev, laporan monev, PMT Kasie
kurang gizi standar maka kasus gizi jadwal kegiatan, surat jadwal kegiatan, KESGA dan
buruk akan meningkat koordinasi ke lintas surat koordinasi ke Gizi
sektoral lintas sektoral,
laporan bulanan
24 Jika kurangnya Materi sosialisasi, Materi sosialisasi, Efektif Laporan kegiatan Kabid Tahun 2019
pengetahuan dan laporan kegiatan, laporan kegiatan, evaluasi laporan Kesmas dan
pemahaman masyarakat laporan monev, laporan monev, bulanan Kasie Kesga
terhadap pentingnya jadwal kegiatan, surat jadwal kegiatan, dan Gizi
konsumsi tablet tambah koordinasi ke lintas surat koordinasi ke
darah maka akan sektoral lintas sektoral,
meningkatnya kejadian laporan bulanan
anemia pada remaja, ibu
hamil dan ibu menyusui
25 Jika pemberian Vitamin Materi sosialisasi, Materi sosialisasi, Efektif Laporan kegiatan Kabid Tahun 2019
A tidak mencapai laporan kegiatan, laporan kegiatan, evaluasi laporan Kesmas dan
sasaran akan laporan monev, laporan monev, bulanan Kasie
meningkatkan risiko jadwal kegiatan, surat jadwal kegiatan, KESGA dan
gangguan akibat koordinasi ke lintas surat koordinasi ke Gizi
kekurangan vitamin A sektoral lintas sektoral,
laporan bulanan

90
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
26 Jika perawatan kasus SOP perawatan Balita Standart perawatan Efektif SOP perawatan Kabid Tahun 2019
gizi buruk belum gizi buruk, jadwal Balita gizi buruk, gizi buruk, Kesmas dan
maksimal maka akan kegiatan, laporan jadwal kegiatan, laporan kegiatan kasie
meningkatkan risiko monev, jadwal monev laporan monev, evaluasi laporan KESGA dan
gangguan tumbuh jadwal monev, bulanan, SK tim Gizi
kembang balita dan laporan bulanan pemantauan
angka kematian balita penanggulangan
gizi buruk
9 Penurunan kasus 27 Jika kinerja bikor, Laporan supervisi Laporan supervisi Kurang Laporan evaluasi Kasie Kesga Bulanan
kematian bayi pembina wilayah, serta fasilitatif sesuai fasilitatif sesuai efektif berkala, jadwal Gizi dan
petugas kesehatan standar oleh Bikor, standar oleh Bikor, evaluasi berkala, Kabid
belum sesuai standar laporan sosialisasi laporan sosialisasi ceklist/ instrumen Kesmas
maka capaian kegiatan defenisi operasional defenisi operasional supervisi
program kesehatan anak audit kematian audit kematian,
tidak maksimal. jadwal kegiatan,
jadwal monev,
laporan kegiatan
dan laporan monev,
SOP audit kematian
28 Jika pemahaman Jadwal monev, Jadwal monev, Kurang Laporan kegiatan Kasie Kesga Bulanan
petugas Puseksmas laporan monev, laporan monev, efektif evaluasi berkala Gizi dan
kurang dalam ceklist monev ceklist monev Kabid
pengelolaan Kesmas
data/laporan program
maka program yang
dilaksanakan dan
pelaporan yang
dihasilkan tidak sesuai
dengan defenisi
operasional

91
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
29 Jika kurangnya Materi sosialisasi, Materi sosialisasi, Kurang Laporan kegiatan Kasie Kesga Tahun 2019
koordinasi lintas laporan kegiatan, laporan kegiatan, efektif evaluasi berkala Gizi dan
program dalam laporan monev, laporan monev, Kabid
pencatatan dan jadwal kegiatan, surat jadwal kegiatan, Kesmas
pelaporan maka akan koordinasi ke lintas surat koordinasi ke
kualitas data yang sektoral, laporan lintas sektoral,
dihasilkan dalam bulanan laporan bulanan
pelaporan kurang akurat
30 Jika terjadi SOP penanganan SOP penanganan Kurang Surat Kasie Kesga Tahun 2019
keterlambatan dan kegawatdaruratan kegawatdaruratan efektif pemberitahuan Gizi dan
kurangnya sarana pada BBL pada BBL, laporan penyediaan NICU Kabid
prasarana di rumah sosialisasi, laporan sesuai standar Kesmas
sakit rujukan dalam monev, jadwal kepada RS
penanganan kasus monev, ceklist
khususnya gawat monev
darurat maka akan
meningkatkan angka
kematian bayi
31 Jika dalam pelayanan SOP MTBS/MTBM, Standart Kurang Laporan kegiatan Kasie Kesga Tahun 2019
kesehatan anak balita jadwal kegiatan, MTBS/MTBM, efektif evaluasi berkala, Gizi dan
petugas tidak laporan kegiatan, jadwal kegiatan, SOP Kabid
menggunakan laporan monev, laporan kegiatan, MTBS/MTBM Kesmas
MTBS/MTBM maka ceklist monev, jadwal laporan monev,
akan terjadi penanganan monev ceklist monev,
kasus yang tidak sesuai jadwal monev
standar

92
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 Penurunan 32 Jika kinerja bikor, Materi sosialisasi, Materi sosialisasi, Efektif Laporan kegiatan Kasie Kesga Tahun 2019
jumlah kasus pembina wilayah, serta laporan kegiatan, laporan kegiatan, evaluasi berkala Gizi dan
kematian ibu petugas kesehatan laporan monev, laporan monev, Kabid
belum maksimal maka jadwal kegiatan, surat jadwal kegiatan, Kesmas
capaian kegiatan PWS koordinasi ke lintas surat koordinasi ke
khususnya dlm sektoral, laporan lintas sektoral,
pemantauan ibu hamil bulanan laporan bulanan
berisiko akan rendah
33 Apabila pelayanan SOP ANC,materi SOP ANC,materi Efektif Laporan kegiatan Kasie Kesga Tahun 2019
ANC belum berkualitas sosialisasi, laporan sosialisasi, laporan evaluasi berkala Gizi dan
dan kurangnya kegiatan, laporan kegiatan, laporan Kabid
kompetensi petugas monev, jadwal monev, jadwal Kesmas
dalam menangani kasus kegiatan, laporan kegiatan, laporan
komplikasi maka akan bulanan bulanan
meningkatkan kasus
kematian ibu
34 Jika kurangnya SOP ANC,materi SOP ANC,materi Efektif Laporan kegiatan Kasie Kesga Tahun 2019
pemahaman petugas thp sosialisasi, laporan sosialisasi, laporan evaluasi berkala Gizi dan
definisi operasional kegiatan, laporan kegiatan, laporan Kabid
kegiatan dan kurangnya monev, jadwal monev, jadwal Kesmas
koordinasi lintas kegiatan, laporan kegiatan, laporan
program dalam bulanan bulanan
pencatatan dan
pelaporan maka
pelaporan yang dihasilk
n kurang akurat

93
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
35 Jika pemahaman Materi sosialisasi, Materi sosialisasi, Efektif Laporan kegiatan Kasie Kesga Tahun 2019
petugas Pusekesmas laporan kegiatan, laporan kegiatan, evaluasi berkala Gizi dan
kurang dalam laporan monev, laporan monev, Kabid
pengelolaan jadwal kegiatan, jadwal kegiatan, Kesmas
data/laporan program laporan bulanan laporan bulanan
maka program yang
dilaksanakan dan
pelaporan yang
dihasilkan tidak sesuai
dengan defenisi
operasional
36 Jika terjadi Materi sosialisasi, Materi sosialisasi, Efektif SK Pokja Kasie Kesga Tahun 2019
keterlambatan dalam laporan kegiatan, laporan kegiatan, penangganan Gizi dan
penanganan kasus laporan monev, laporan monev, kasus gawat Kabid
gawat darurat maternal jadwal kegiatan, jadwal kegiatan, darurat maternal Kesmas
maka akan laporan bulanan, surat laporan bulanan, yang melibatkan
meningkatkan angka koordinasi dengan surat koordinasi lintas sektoral dan
kematian ibu lintas sektoral dengan lintas TOMA
sektoral
37 Jika penanganan Materi sosialisasi, Materi sosialisasi, Efektif SK Pokja Kasie Kesga Tahun 2019
komplikasi maternal di laporan kegiatan, laporan kegiatan, penangganan Gizi dan
fasyankes belum laporan monev, laporan monev, komplikasi Kabid
maksimal maka angka jadwal kegiatan, jadwal kegiatan, maternal yang Kesmas
kematian ibu akan laporan bulanan, surat laporan bulanan, melibatkan
meningkat koordinasi dengan surat koordinasi fasyankes rujukan
lintas sektoral dengan lintas
sektoral

94
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
11 Penurunan 38 Jika pemahaman dan 1.Laporan bulanan 1.Laporan bulanan Efektif 1.SK supervisor K asie P2M Tahun 2019
jumlah kejadian perilaku hidup bersih ABJ ABJ dan koordinator
luar biasa dan sehat masyarakat 2.Data kasus DBD 2.Data kasus DBD gerakan satu
masih kurang maka dari RS dan dari RS dan rumah satu
terjadi penularan kasus puskesmas puskesmas jumantik
DBD pada radius lokasi 3.Leaflet, notulen 3.Leaflet, notulen 2.Laporan Rapat
kasus Penyuluhan dan PE Penyulhan dan PE Koordinasi
ke daerah kasus ke daerah kasus Supervisor
4.SOP Foging Focus 4.SOP Foging jumantik
DBD Focus DBD
5.Surat edaran 5.Surat edaran
Walikota tentang Walikota tentang
penanggulangan penanggulangan
kasus DBD kasus DBD
6.Perwako DBD 6.Perwako DBD
7.Dana kegiatan 7.Dana kegiatan
8.Laporan
koordinasi lintas
program dan
sektor

95
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
39 Jika penatalaksanaan 1.Laporan bulanan 1. Laporan bulanan Efektif 1. Laporan Kasie P2M Tahun 2019
penyakit menular tidak kasus kasus workshop
optimal maka 2.Surat permintaan ke 2. Laporan program
berjangkitnya penyakit bagian sarana & Sosialisasi kpd malaria
menular (HIV, TB, dinkes propinsi masyarakat 2. Laporan
Infeksi menular seksual, tentang sarana dan 3. Laporan Sosialisasi
hepatitis dan ISPA) prasarana penyakit Supervisi&bimte program
endemik/epidemik k ke puskesmas Rabies
3.Laporan 4. SOP Tatalaksana
Penyegaran petugas kasus penyakit
tentang program endemikepidemik
penyakit endemik 5. Surat permintaan
dan epidemik ke bagian sarana
4.Laporan Sosialisasi dan Dinkes
kepada masyarakat Propinsi tentang
5.SOP Tatalaksana sarana dan
kasus penyakit prasarana
endemik/epidemik penyakit endemik
6.Laporan Supervisi dan epidemik
dan bimtek ke 6. Laporan
puskesmas Penyegaran
petugas tentang
tatalaksana kasus
penyakit
endemi/epidemik
7. Kesepakatan
kerjasama lintas
program dan
sektor dalam
pengendalian dan

96
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
penaggulangan
penyakit
endemikepidemik
40 Jika sarana (komputer 1.Laporan bulanan 1. Laporan bulanan Efektif Ceklist Kasie P2M Tahun 2019
dan jaringan internet) secara online secara online pemantauan
kurang maka terlambat 2.Laporan pelatihan 2. Laporan pelatihan pengiriman
dalam pelaporan pelaporan SIHA pelaporan SIHA laporan online
online TB dan HIV online dan SITT online dan SITT dari puskesmas
melalui aplikasi SITT pada petugas pada petugas dan RS
dan SIHA 3.Buku panduan 3. Buku panduan
pemakaian softwere pemakaian
SITT dan SIHA softwere SITT
4.Format laporan TB, dan SIHA
HIV dan IMS 4. Format laporan
5.Laptop dan jaringan TB, HIV dan
internet IMS
6.Ceklist pemantauan 5. Laptop dan
pengiriman laporan jaringan internet
online dari 6. Ceklist
puskesmas dan RS pemantauan
pengiriman
laporan online
dari puskesmas
dan RS

97
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
41 Jika penatalaksanakan 1. Laporan bulanan 1. Laporan Efektif 1.Laporan Kasi P2M Tahun 2019
kasus tidak sesuai kasus bulanan kasus workshop
petunjuk teknis maka 2. Surat permintaan 2. Laporan program malaria
akan terjadi penularan ke bagian sarana Sosialisasi 2.Laporan
kasus penyakit dan dinkes propinsi kepada Sosialisasi
endemik/epidemik tentang sarana dan masyarakat program Rabies
(Rabies,Malaria dan prasarana penyakit 3. Laporan
filariasis ) endemik/epidemic Supervisi dan
3. Laporan bimtek ke
Penyegaran petugas puskesmas
tentang program 4. SOP
penyakit endemik penatalaksanaan
dan epidemic penyakit
4. Laporan Sosialisasi endemik /
kepada masyarakat epidemik
5. SOP 5. Surat
penatalaksanaan permintaan ke
penyakit endemik/ bagian sarana
epidemik dan Dinkes
6. Laporan Supervisi Propinsi tentang
dan bimtek ke sarana dan
puskesmas prasarana
penyakit
endemik dan
epidemik
6. Laporan
Penyegaran
petugas tentang
tatalaksana
kasus penyakit

98
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
endemik/epidemic
7.Kesepakatan
kerjasama lintas
program dan sektor
dalam pengendalian
dan penaggulangan
penyakit
endemik/epidemik
42 Jika tidak ada 1. SOP 1. SOP Efektif 1.SK Tim gerak Kasie TW 3 2019
kewaspadaan dini Penanggulangan Penanggulangan cepat KLB survelen dan
terhadap penyakit KLB dan KLB dan 2.Laporan imunisasi
menular maka akan Keracunan Keracunan Kegawat
berpotensi terjadinya 2. Laporan Bintek dan 2. Laporan Bintek Daruratan
penularan penyakit Supervisi dan Supervisi kesehatan di
yang bersifat wabah 3. Laporan 3. Laporan Masyarakat
atau kejadian Luar Peningkatan Peningkatan 3.Laporan
Biasa pada masyarakat Kapasitas Petugas Kapasitas Petugas koordinasi
4. Laporan mingguan 4. Laporan Lintas Program
EWARS mingguan dan Sektor
EWARS

99
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
43 Jika tidak optimalnya 1. LaporanPelatihan Laporan kegiatan Efektif 1.Laporan Kasie Bulanan
dalam pengurangan dan simulasi pelatihan dan survelen dan
risiko krisis kesehatan penanganan korban simulasi imunisasi
akibat bencana maka bencana bagi pananggulangan
akan menimbulkan petugas dan bencana klaster
masalah kesehatan pada masyarakat peduli kesehatan
pasca bencana di bencana 2.Laporan
masyarakat 2. Surat permintaan koordinasi dg
sarana dan lintas Program
prasarana dan sektor
penanggulangan terkait dalam
bencana bidang penanggulangan
kesehatan bencana
3. Dokumen
Kotienci klaster
kesehatan dalam
penanggulangan
bencana
44 Jika tidak optimalnya 1. Laporan bulanan 1. Laporan bulanan Efektif 1.Ceklist Kasie Setiap bulan
pemberian imunisasi imunisasi imunisasi Pengawasan survelen dan
pada usia anak bayi, 2. Laporan Koordinasi 2. Laporan unit Pelayanan imunisasi
balita, usia sekolah dan dg pelayanan Koordinasi dg Imunisasi
wanita usia subur maka kesehatan pelayanan 2.Laporan
penyakit penyakit 3. SOP imunisasi kesehatan Koordinasi
menular yang dapat 4. Laporan supervisi 3. SOP imunisasi dengan
dicegah dengan dan bimtek ke 4. Laporan supervisi Organisasi
imunisasi akan puskesmas dan bimtek ke Profesi
meningkat puskesmas 3.Sertifikat
Imunisasi MR

100
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
45 Jika rantai dingin 1.SOP Penyimpanan 1.SOP Efektif 1.Laporan Kasie Setiap bulan
vaksin tidak sesuai vaksin Penyimpanan monitoring rutin survelen dan
dengan standar maka 2.Colcein vaksin ke puskesmas imunisasi
vaksin yang diberikan penyimpanan 2.Colcein dan RS
tidak efektif vaksin yang penyimpanan 2.Buku Grafik
standard vaksin yang pemantauan
3.Grafik Pemantauan standard suhu tempat
suhu tempat 3.Grafik penyimpanan
penyimpanan Pemantauan suhu vaksin di isi
vaksin tempat setiap hari
penyimpanan
vaksin

46 Jika belum optimalnya 1. Laporan 1. Laporan Efektif 1. Laporan Kasie Setiap tahun
pelayanan kesehatan Koordinasi dengan Koordinasi Peningkatan survelen dan sebelum
khusus untuk jemaah Kemenag dan dengan Kemenag kapasitas imunisasi embarkasi
haji maka tidak KBIH dan KBIH petugas utk
terditeksi kategori 2. Laporan 2. Laporan pelayanan kes
Istithaah untuk jemaah Penyuluhan Penyuluhan haji
haji 3.J emput data 3. J emput data 2. Data
Kemenag Kemenag siskohatkes di
4.Pemeriksaan yang 4. Pemeriksaan isi lengkap
berjenjang dan ketat yang berjenjang 3. Laporan dan
pada calon jemaah dan ketat pada Ceklist Monev
haji calon jemaah haji rutin ke
5.SOP Pemeriksaan 5. SOP Pemeriksaan pengelolah haji
kesehatan haji kesehatan haji
6. Pengisian data 6. Pengisian data
siskohat siskohat

101
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
47 Jika pemberian 1.SOP Pemberian 1.SOP Pemberian Efektif 1. Surat Kasie Tahun 2019
vaksinasi khusus vakasin vakasin pemberitahuan survelen dan
jemaah haji tidak 2.Catatan Pemberian 2.Catatan tentang jadwal imunisasi
optimal maka akan vaksinasi kusus Pemberian pemberian
berpotensi pada calon jemaah vaksinasi kusus Vaksin
menimbulkan kasus haji sebelum pada calon meningitis
meningitis yang keberangkatan jemaah haji pada KBIH
berpotensi menularkan 3. Laporan koordinasi sebelum 2. SE tentang
ke jemaah lain dengan Dinkes keberangkatan pentingnya
propinsi tentang 3. Laporan pemberian
ketersedian vaksin koordinasi dengan vaksin
khusus Dinkes propinsi meningitis
4.Buku kesehatan ttg ketersedian pada calon
calon jemaah haji vaksin khusus jemaah haji
4.Buku kesehatan
calon jemaah haji

102
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
12 Peningkatan 48 Jika belum semua 1. Laporan Pelatihan 1. Laporan bulanan Efektif 1. Laporan Kasie PTM Tahun 2019
jumlah kelurahan memiliki /workshop nakes PTM sosialisasi
kunjungan sehat POSBINDU aktif maka dan kader 2. Laporan Evaluasi pelaporan
dan kunjungan tidak semua kelompok posbindu tentang program PTM kunjungan
sakit dalam dan resioko terdeteksi kasus penjaringan faktor dan bimtek untuk sehat sakit pd
luar gedung penyakit tidak menular risiko PTM capaian program fasyankes Tk.I
Puskesmas (visite 2. Laporan Evaluasi 3. Komputer dan 2. Laporan
rate) program PTM jaringan internet Workshop
dan bimtek untuk untuk pelaporan portalPosbindu
capaian program secara online PTM petugas
3. Komputer dan 4. Surat permintaan 3. Laporan
jaringan internet ke bagian sarana pelatihan
untuk pelaporan dan dinkes peningkatan
secara online propinsi tentang kapasitas
4. Alat /posbindu penambahan petugas PTM
KIT untuk turun posbindu KIT 4. Laporan
ke posbindu 5. Laporan kerja sosialisasi
sama lintas sektor kgtn Posbindu
(ADVOKASI) dg lintassektor
49 Jika belum optimalnya 1. Laporan kegiatan 1. Laporan Efektif 1.Surat Kasie PTM TW 2 Tahun
penjaringan pemakai skrining narkoba kegiatan permintaan 2019
narkoba pada kelompok 2. Laporan skrining sarana &
masyarakat yang Supervise dan narkoba prasarana
terpapar dgn narkoba bimtek IPWL dan 2. Laporan kegiatan ke
maka akan terjadi puskesmas Supervise dan bagian sarana&
peningkatan pemakai 3. Laporan bimtek IPWL Dinkes Propinsi
narkoba pada Koordinasi dan puskesmas 2.Laporan
kelompok tersebut dengan lintas 3. Laporan koordinasi dg
sektor Koordinasi dg lintas sektor
lintas sektor (advokasi)

103
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
50 Jika pemanfaatan dana 1. Juknis pelaksanaan 1. Juknis Efektif 1. Laporan Kabid P2P TW 1 Tahun
BOK UKM tidak sesuai kegiatan BOK pelaksanaan pelaksanaan dan kasi 2019
dengan juknis maka 2. Notulen rapat kegiatan BOK kegiatan BOK
penanggulangan penjelasan juknis 2. Notulen rapat UKM
penyakit menular dan kegiatan BOK penjelasan juknis 2. Laporan
tidak menular berjalan 3. Jadwal pelaksanaan kegiatan BOK koordinasi
tidak maksimal kegiatan BOK 3. Jadwal lintas program
pelaksanaan
kegiatan BOK
51 Jika pelayanan Wadah yang dapat Laporan bulanan Efektif Draft Perwako Kabid Tahun 2019
kesehatan tradisional digunakan untuk dari Yankestrad, monev Yankes,
tidak dilaksanakan membuktikan laporan monev, Yankestrad, Kasie
sesuai dg prosedur & pelayanan kesehatan ceklist monev, laporan bulanan Yankes
regulasi yg berlaku tradisional yang aman jadwal monev, Primer dan
maka pelayanan yg & bermanfaat regulasi Yankestrad Tradisional
diberikan akan berisiko (SentraPengembangan
terhadap pengguna & Penerapan
layanan &tdk dapat Pengobatan
dipertanggungjawabkan Tradisional / Sentra
manfaat &keamanannya P3T) sudah ada
52 Jika kerjasama dan Regulasi berupa Jadwal Monev, Kurang MOU tentang Kasi Tahun 2019
koordinasi dari PPK Perwako tentang Jadwal kegiatan efektif kebijakan Rujukan
Rujukan dalam kebijakan pembinaan koordinasi, pembinaan dan
pembinaan kurang dan pengawasan PPK sosialisasi dan pengawasan PPK
maka tujuan pembinaan Rujukan oleh Dinkes pembinaan, ceklist Rujukan oleh
& monev PPK Rujukan Kota monev, laporan Dinkes Kota
agar tetap memberikan monev, Permenkes
layanan sesuai dg
standar & regulasi tidak
tercapaisesuaidgharapan

104
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
53 Jika Perkesmas Surat Usulan Laporan bulanan, Kurang 1. Surat koordinasi Kabid Tahun 2019
dilaksanakan tidak Pelatihan Perkesmas jadwal monev, Efektif lintas sektoral, Yankes,
sesuai dengan bagi perawat ceklist monev, SK Pokja Kasie
permasalahan yang laporan monev Perkesmas Yankes
dihadapi masyarakat dengan lintas Primer dan
maka derajat kesehatan sektoral Tradisional
masyarakat tidak akan 2. Surat edaran
meningkat sehingga kadis ttg
fungsi kehidupan pelaksanaan
manusia tidak optimal perkesmas
dan mandiri dalam 3. SK kapus
upaya kesehatannya tentang
pelaksanaan
perkesmas di
puskesmas
54 Jika jumlah peminat Surat permintaan Surat permintaan Belum Surat teguran bagi Ka Bid Tahun 2019
dan motivasi dalam usulan tenaga usulan tenaga Efektif Puskesmas yang Yankes, dan
mengikuti lomba berprestasi dengan berprestasi dengan tidakmengikuti kasi mutu
Puskesmas berprestasi tanggal batas, tanggal batas, dan tidak
kurang dari Puskesmas komunikasi efektif via komunikasi efektif mengirim tenaga
maka kualitas yang WA, jadwal via WA, jadwal dari kadis, surat
dihasilkan dalam lomba penilaian,sk penilaian,sk pemanggilan
puskesmas dan tenaga pemenang yang pemenang yang peserta yang
berprestasi tidak sesuai ditandatangani ditandatangani ditandatangani
dengan harapan yang walikota, walikota, oleh sekda
mewakili kota Padang dokumentasi kegiatan dokumentasi
ke tingkat lebih tinggi kegiatan

105
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
55 Jika tindakan P3K tidak Surat usulan Pelatihan Jadwal P3K rutin, Efektif Surat usulan Kabid Tahun 2019
dilakukan sesuai SOP BTCLS bagi petugas laporan kegiatan, sarana alkes Yankes,
maka bisa P3K notulen rapat pendukung P3K Kasie
memperburuk kondisi sesuai standar Yankes
pasien yang bisa Primer dan
menimbulkan kecacatan Tradisional
bahkan kematian.
56 Jika pelayanan Daftar sarana Daftar sarana Efektif Usulan Kabid Tahun 2019
kesehatan di faskes tk kesehatan rujukan kesehatan rujukan, penambahan sdm Yankes,
pertama tidak sesuai ,Jadwal kegiatan, Jadwal kegiatan, dan sarpras Kasie
prosedur dan tidak tepat jadwal monev, jadwal monev, Yankes
sasaran maka pelayanan laporan kegiatan, laporan kegiatan, Primer dan
kesehatan yang laporan monev, laporan monev, Tradisional
diberikan tidak ceklist monev, ceklist monev,
maksimal Permenkes dan Permenkes dan
regulasi terkait regulasi terkait
perizinan perizinan
57 Jika kegiatan sosialisasi POA kegiatan, POA, Regulasi Efektif Bukti komitmen Kasi Tahun 2019
dan Pembinaan tidak Regulasi berupa berupa Peraturan RS dan petugas Rujukan
dilakukan secara Peraturan Menteri, Menteri, Ceklist dalam
optimal maka instrument Self Self Assestment melaksanakaan
fasyankes belum Assestmen RS RS, draft SOP SOP, instrument
optimal dalam dalam bentuk self assesment RS
pemberian pelayanan Perwako, laporan
sesuai standar kegiatan

106
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
13 Peningkatan 58 Jika terdapat perbedaan POA kegiatan, POA kegiatan, Efektif Srt edaran Kasi Tahun 2019
jumlah persepsi dalam tim Regulasi berupa Regulasi berupa pengurusan izin Rujukan
puskesmas penyusunan SOP maka Peraturan Menteri, Peraturan Menteri, rekomendasi RS
terakreditasi penyusunan SOP tidak formulir persyaratan formulir
tercapai sesuai dengan pengurusan persyaratan
harapan rekomendasi izin pengurusan
rekomendasi izin
59 Jika RS tidak Jadwal POA kegiatan, Efektif Surat edaran Kabid Tahun 2019
memahami persyaratan pendampingan, Regulasi berupa pengurusan izin Yankes dan
pengurusan izin maka laporan Peraturan Menteri, rekomendasi RS Seksi Mutu
rekomendasi akan pendampingan, formulir
terlambat diterbitkan dokumentasi kegiatan persyaratan
pengurusan
rekomendasi izin
60 Jika komitmen dari Jadwal Dokumentasi Efektif Surat pernyataan Kabid Tahun 2019
pimpinan dan staf pendampingan, penggalangan berkomitmen Yankes dan
Puskesmas kurang laporan komitmen, SK dalam seluruh Seksi Mutu
dalam proses akreditasi pendampingan, Kadis penggalangan proses akreditasi
maka proses dokumentasi kegiatan komitmen, jadwal
penyusunan dokumen pendampingan,
elemen penilaian tidak jadwal proses
optimal akreditasi, laporan
kegiatan

107
Efektivitas Pengendalian
Tujuan yang Pengendalian yang Pengendalian yang Penanggung Waktu
No Pernyataan Risiko Pengendalian yang masih
diidentifikasi Harus ada sudah ada Jawab Pelaksanaan
yang ada dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
61 Jika dukungan dan Jadwal Dokumentasi Efektif SK keterlibatan Kabid Tahun 2019
komitmen dari lintas pendampingan, penggalangan lintas sektoral Yankes dan
sektoral kurang dalam laporan komitmen, SK dalam proses Seksi Mutu
proses akreditasi maka pendampingan, Kadis penggalangan akreditasi
nilai elemen akreditasi dokumentasi kegiatan komitmen, jadwal
tidak memenuhi standar pendampingan,
yang diharapkan jadwal proses
akreditasi, laporan
kegiatan

Padang, Februari 2019


Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang

Dr.Ferimulyani Hamid,M.Biomed
Nip.196702192002122001

108
DAFTAR RENCANA TINDAK PENGENDALIAN
PADA DINAS KESEHATAN KOTA PADANG
TAHUN 2019

(ambil dari excel

109
110

Anda mungkin juga menyukai