Anda di halaman 1dari 4

NAMA : BAGUS KURNIAWAN

NBI : 1151400930

Dunia sesalkan keputusan AS mundur dari kesepakatan iklim Paris 2015

i. Rangkuman (Informasi)

Presiden Donald Trump telah mengumumkan bahwa Amerikat Serikat mundur dari
kesepakatan iklim Paris 2015. Dia menambahkan langkah untuk merundingkan kesepakatan
baru yang 'adil' yang tidak merugikan dunia usaha dan pekerja AS akan dimulai. Trump
menggambarkan kesepakatan Paris sebagai perjanjian yang ditujukan untuk memincangkan,
merugikan, dan memiskinkan Amerika Serikat. Dia berpendapat kesepakatan akan
menyebabkan kehilangan Produk Domestik Bruto sebesar US$3 triliun dan 6,5 juta lapangan
kerja, sementara saingan ekonomi seperti Cina dan India mendapat perlakuan yang lebih
baik. Selain dikritik Prancis, Jerman dan Italia, keputusan Trump juga dikritik oleh Kanada.
Menteri Lingkungan Hidupnya, Catherine McKenna, yang mengatakan Kanada "sangat
kecewa" atas keputusan Presiden Trump. Selain itu juga Pemimpin Swedia, Finlandia,
Denmark, Norwegia, serta Islandia juga mengutuk langkah AS mundur dari kesepakatan
tersebut. Hal ini menyebabkan dalam negeri AS menimbulkan gelombang protes karenakan
keputusan Trump. Mantan Presiden AS, Barack Obama, yang terlibat langsung di balik
kesepakatan Paris, langsung melontarkan kritik dan menuduh administrasi Trump "menolak
masa depan". Politisi Partai Demokrat Chuck Schumer menyebut keputusan tersebut sebagai
"salah satu langkah kebijakan terburuk yang dibuat pada abad ke-21, karena akan
mengakibatkan bencana pada ekonomi kita, lingkungan kita dan posisi geopolitik kita".
Tetapi pimpinan Kongres dari Partai Republik dan kalangan industri batubara AS
mendukung langkah Trump. Pengusaha teknologi Elon Musk memastikan dia telah
meninggalkan posisinya sebagai penasihat administrasi Presiden Trump sebagai protes atas
keputusannya. Sementara itu Amerika Serikat menyumbang sekitar 15% emisi karbon global
namun juga merupakan sumber keuangan dan teknologi yang penting bagi negara-negara
berkembang dalam upaya mengatasi peningkatan temperatur.
ii. Teori dan Pendekatan

Dalam teori ini, sebelumnya Presiden Donald Trump telah mengumumkan bahwa
Amerikat Serikat mundur dari kesepakatan iklim Paris 2015, karenakan Prancis, Jerman dan
Italia mengeluarkan pernyataan bersama yang menolak perundingan ulang terhadap
kesepakatan tersebut. Trump menambahkan langkah untuk merundingkan kesepakatan baru
yang 'adil' yang tidak merugikan dunia usaha dan pekerja AS akan dimulai. Trump
menggambarkan kesepakatan Paris sebagai perjanjian yang ditujukan untuk memincangkan,
merugikan, dan memiskinkan Amerika Serikat. Dia berpendapat kesepakatan akan
menyebabkan kehilangan Produk Domestik Bruto sebesar US$3 triliun dan 6,5 juta lapangan
kerja, sementara saingan ekonomi seperti Cina dan India mendapat perlakuan yang lebih
baik. Ditambah lagi Pengusaha teknologi Elon Musk memastikan dia telah meninggalkan
posisinya sebagai penasihat administrasi Presiden Trump sebagai protes atas keputusannya.
Tetapi pimpinan Kongres dari Partai Republik dan kalangan industri batubara AS
mendukung langkah Trump. Disisi lain juga Amerika Serikat menyumbang sekitar 15%
emisi karbon global namun juga merupakan sumber keuangan dan teknologi yang penting
bagi negara-negara berkembang dalam upaya mengatasi peningkatan temperatur.

iii. Penjelasan Prospektif

- Prospektif Propagandistik

Dalam Prospestik ini Presiden AS Donald Trump menyatakan mengumumkan bahwa


Amerikat Serikat mundur dari kesepakatan iklim Paris 2015, setelah Prancis, Jerman dan
Italia mengeluarkan pernyataan bersama yang menolak perundingan ulang terhadap
kesepakatan tersebut. Dalam peristiwa ini menimbulkan gelombang protes selain dikritik
Prancis, Jerman dan Italia, keputusan Trump juga dikritik oleh Kanada. Karena Trump
menggambarkan kesepakatan Paris sebagai perjanjian yang ditujukan untuk
memincangkan, merugikan, dan memiskinkan Amerika Serikat. Namun seperti pimpinan
Kongres dari Partai Republik dan kalangan industri batubara AS mendukung langkah
Trump.
- Prospektif Diplomatik

Dari Prospektif ini Juru bicara PBB mengatakan bahwa keputusan AS itu menimbulkan
"kekecewaan bagi upaya dunia mengurangi emisi gas rumah kaca dan mempromosikan
keamanan global". Negara-negara kepulauan, terutama yang berukuran kecil, yang
keberadaannya terancam oleh kenaikan permukaan air laut, akan terdampak akibat
keputusan AS tersebut. Sementara itu Mantan Presiden AS, Barack Obama, yang terlibat
langsung di balik kesepakatan Paris, langsung melontarkan kritik dan menuduh
administrasi Trump "menolak masa depan". Politisi Partai Demokrat Chuck Schumer
menyebut keputusan tersebut sebagai "salah satu langkah kebijakan terburuk yang dibuat
pada abad ke-21, karena akan mengakibatkan bencana pada ekonomi kita, lingkungan
kita dan posisi geopolitik kita". Dan ditambah lagi Pengusaha teknologi Elon Musk
memastikan dia telah meninggalkan posisinya sebagai penasihat administrasi Presiden
Trump sebagai protes atas keputusannya.

- Prospektif Bisnis

Ketika Trump menggambarkan kesepakatan Paris sebagai perjanjian yang ditujukan


untuk memincangkan, merugikan, dan memiskinkan Amerika Serikat. Dia berpendapat
kesepakatan akan menyebabkan kehilangan Produk Domestik Bruto sebesar US$3 triliun
dan 6,5 juta lapangan kerja, sementara saingan ekonomi seperti Cina dan India mendapat
perlakuan yang lebih baik. Karena dilain sisi Amerika Serikat menyumbang sekitar 15%
emisi karbon global namun juga merupakan sumber keuangan dan teknologi yang
penting bagi negara-negara berkembang dalam upaya mengatasi peningkatan temperatur.
iv. Kesimpulan dan Sudut pandang

Dari kesimpulan ini Presiden AS Donald Trump untuk merundingkan kesepakatan baru yang
'adil' yang tidak merugikan dunia usaha. Karena Trump berpendapat serta menggambarkan
kesepakatan tersebut akan menyebabkan kehilangan Produk Domestik Bruto sebesar US$3
triliun dan 6,5 juta lapangan kerja. Hal ini yang menyebabkan Presiden AS Donald Trump
menjadi sorotan negara-negera yang menolak perundingan kesepakatan iklim Paris 2015
selain dikritik berbagai negara, keputusan Trump juga dikutuk agar langkah AS untuk
mundur dari kesepakatan tersebut.

v. Daftar Pustaka

http://www.bbc.com/indonesia/dunia-40128757

https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-internasional

Anda mungkin juga menyukai