Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENGAUDITAN II

“KASUS 14-33 DAN KASUS 16-35”

KELAS : M1

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. DWI YUNITA M. (041711333074)


2. CHINTIA PRATAMA A.S. (041711333079)
3. VITA VIA PUSPITA (041711333080)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
TAHUN 2019
KASUS 14-33

a) Dalam bentuk bagan untuk farmasi kwan, merancang program audit untuk pengembalian
penjualan:
1. Daftar tujuan audit yang ingin dicapai

No. Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi


1. Penjualan yang dicatat adalah yang benar-benar dikirim kepada pelanggan
non fiktif (keterjadian)
2. Transaksi penjualan yang ada telah dicatat (kelengkapan)
3. Penjualan yang dicatat adalah sebesar jumlah barang yang dikirimkan dan
ditagih serta dicatat dengan benar (keakuratan)
4. Transaksi penjualan dimasukkan dengan benar kedalam file induk piutang
usaha dan diikhtisarkan dengan benar (posting dan ikhtisar)
5. Transaksi penjualan diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi)
6. Penjualan dicatat pada tanggal yang benar (penetapan waktu)

2. Daftarkan kontrol utama dari ringkasan di atas

No Tujuan audit yang berkaitan Pengendalian kunci yang ada


. dengan transaksi
1. Penjualan yang dicatat adalah  Kredit disetujui secara otomatis oleh
yang benar-benar dikirim kepada komputer setelah dibandingkan
pelanggan non fiktif (keterjadian) dengan batas kredit yang diotorisasi
 Penjualan didukung oleh dokumen
pengiriman yang diotorisasi dan
pesanan pelanggan yang disetujui
 Total batch kuantitas yang dikirim
dibandingkan dengan kuantitas yang
ditagih
 Laporan dikirim kepada pelanggan
setiap bulan
2. Transaksi penjualan yang ada  Dokumen pengiriman dipranomori
telah dicatat (kelengkapan) dan diperhitungkan setiap minggu
 Total batch kuantitas yang dikirim
dibandingkan dengan kuantitas yang
ditagih
3. Penjualan yang dicatat adalah  Penjualan didukung oleh dokumen
sebesar jumlah barang yang pengiriman yang diotorisasi dan
dikirimkan dan ditagih serta pesanan pelanggan yang disetujui
dicatat dengan benar (keakuratan)  Total batch kuantitas yang dikirim
dibandingkan kuantitas yang ditagih
 Harga jual per unit diperoleh dari file
induk daftar harga yang disetujui
 Laporan dikirimkan kepada
pelanggan setiap bulan
4. Transaksi penjualan dimasukkan  Komputer secara otomatis akan
dengan benar kedalam file induk
piutang usaha dan diikhtisarkan memposting transaksi ke file induk
dengan benar (posting dan piutang usaha dan buku besar
ikhtisar)  File induk piutang usaha
direkonsiliasi dengan buku besar
umum atas bulanan
 Laporan dikirimkan kepada
pelanggan setiap bulan
5. Transaksi penjualan  Klasifikasi akun diverifikasi secara
diklasifikasikan dengan benar internal
(klasifikasi)
6. Penjualan dicatat pada tanggal  Dokumen pengiriman dipranomori
yang benar (penetapan waktu) dan diperhitungkan setiap minggu
oleh akuntan

3. Menyarankan tes kontrol untuk setiap tujuan

No Tujuan audit yang berkaitan Pengujian pengendalian


. dengan transaksi
1. Penjualan yang dicatat adalah  Memeriksa pesanan pelanggan
yang benar-benar dikirim kepada menyangkut bukti persetujuan kredit
pelanggan non fiktif (keterjadian)  Memeriksa faktur penjualan untuk
mendukung bill of lading dan
pesanan pelanggan
 Memeriksa file total batch untuk
melihat tanda tangan klerk
pengendalian data
 Mengamati apakah laporan bulanan
telah dikirim
2. Transaksi penjualan yang ada  Memeriksa urutan dokumen
telah dicatat (kelengkapan) pengiriman
 Memeriksa file total batch
menyangkut tanda tangan klerk
pengendalian data
3. Penjualan yang dicatat adalah  Memeriksa dokumen pendukung dari
sebesar jumlah barang yang faktur penjualan
dikirimkan dan ditagih serta  Memeriksa file total batch untuk
dicatat dengan benar (keakuratan) melihat tanda tangan klerk
pengendalian data
 Memeriksa daftar harga yang
disetujui untuk melihat keakuratan
dan otorisasi yang tepat
 Mengamati apakah laporan bulanan
telah dikirimkan
4. Transaksi penjualan dimasukkan  Memeriksa bukti bahwa file induk
dengan benar kedalam file induk piutang usaha telah direkonsiliasi
piutang usaha dan diikhtisarkan dengan buku besar umum
dengan benar (posting dan  Mengamati apakah laporan bulanan
ikhtisar) telah dikirim
5. Transaksi penjualan  Memeriksa paket dokumen untuk
diklasifikasikan dengan benar verifikasi internal
(klasifikasi)
6. Penjualan dicatat pada tanggal  Memeriksa urutan dokumen
yang benar (penetapan waktu) pengiriman

4. Menyarankan tes substansial transaksi untuk setiap tujuan

No Tujuan audit yang berkaitan Pengujian substantif atas transaksi


. dengan transaksi penjualan
1. Penjualan yang dicatat adalah  Memeriksa urutan faktu penjualan
yang benar-benar dikirim kepada  Mereview jurnal penjualan dan file
pelanggan non fiktif (keterjadian) induk untuk transaksi dan jumlah
yang tidak biasa
 Menelusuri ayat jurnal penjualan ke
dokumen pendukung, yang
mencakup faktur penjualan duplikat,
bill of lading, pesanan penjualan, dan
pesanan pelanggan
2. Transaksi penjualan yang ada  Menelusuri dokumen pengiriman
telah dicatat (kelengkapan) terpilih ke jurnal penjualan untuk
memastikan bahwa semuanya telah
dimasukkan
3. Penjualan yang dicatat adalah  Menelusuri ayat jurnal dalam jurnal
sebesar jumlah barang yang penjualan ke faktur penjualan
dikirimkan dan ditagih serta  Menghitung kembali harga dan
dicatat dengan benar (keakuratan) perkalian pada faktur penjualan
 Menelusuri rincian pada faktur
penjualan ke: 1) dokumen
pengiriman, 2) pesanan penjualan, 3)
pesanan pelanggan
4. Transaksi penjualan dimasukkan  Menelusuri faktur penjualan terpilih
dengan benar kedalam file induk dari jurnal penjualan ke file induk
piutang usaha dan diikhtisarkan piutang usaha dan menguji jumlah,
dengan benar (posting dan tanggal, serta nomor faktur
ikhtisar)  Menggunakan perangkat lunak audit
untuk memfoot dan cross foot jurnal
penjualan serta menelusuri totalnya
ke buku besar umum
5. Transaksi penjualan  Memeriksa salinan faktur penjualan
diklasifikasikan dengan benar demi klasifikasi akun yang tepat
(klasifikasi)
6. Penjualan dicatat pada tanggal  Membandingkan tanggal pencatatan
yang benar (penetapan waktu) penjualan dalam jurnal penjualan
dengan salinan faktur penjualan dan
bill of lading
b) Menyarankan pengujian untuk mengevaluasi kecukupan tunjangan pengembalian
penjualan
Pengujian yang diperlukan untuk mengevaluasi kecukupan retur penjualan
dan pengurangan penjualan berupa pengujian keterjadian transaksi yang dicatat
sebagai cara untuk menemukan kemungkinan pengalihan kas dari penagihan piutang
yang telah diterima yang dicatat sebagai retur dan pengurangan harga penjualan.
Perancangan pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif. Pengujian
pengendalian berupa memeriksa dokumen terkait retur yang sudah ditanda tangani
oleh bagian piutang. Kemudian pengujian substantif atas transaksi berupa mereview
jurnal penerimaan kas dan jurnal umum, menelusuri ayat jurnal penerimaan kas ke
bukti transaksi, membuat bukti penerimaan kas dan retur penjualan.

c) Apa yang disarankan oleh tren angka tunjangan A/R kepada Anda? Bagaimana Anda
akan memodifikasi ruang lingkup pengujian Anda untuk mengatasi apa yang Anda
lihat
Adanya penyisihan piutang tak tertagih menunjukkan otoritas penghapusan
suatu piutang usaha sebagai tak tertagih. Perusahaan memperkirakan tidak dapat
menagih 100% penjualannya, sehingga prinsip-prinsip akuntansi mengharuskan
perusahaan untuk mencatat beban piutang tak tertagih sejumlah yang diperkirakan
tidak dapat ditagih.
Jadi, untuk meminimalkan risiko pengendalian pada klien baru, auditor harus
mencari bukti yang banyak tentang seberapa besar tingkat risiko pelunasan tak
tertagih terhadap piutang usaha. Sedangkan untuk klien lama, luas lingkup
pengendalian dipengaruhi oleh bukti pelaksanaan audit tahun sebelumnya. Sehingga
auditor harus memastikan tidak ada perubahan operasi dalam kebijakan dan prosedur
untuk tahun sebelumnya dengan melakukan pengujian substantif dan test of control.
KASUS 16-35
a. Mengidentifikasi faktor utama yang memengaruhi risiko bisnis klien dan risiko audit
yang dapat diterima untuk audit ini
 Faktor utama yang mempengaruhi risiko bisnis klien adalah internal manajemen
perusahan itu sendiri,karna dalam kasus 16-34 perusahan tersebut yaitu sebuah
rumah sakit kurang adannya manajemen internal yang baik itu terbukti dari tidak
dilakukan nya verivikasi internal dan kinerja yang cermat mengenai catatan
pembukuan yang dikarenakan kurangnya personel akuntansi
 Risiko audit yang dapat diterima dalam audit ini adalah risiko pengendalian
perusahan karana dalam mengaudit perusahan ini auditor tidak begitu yakin
dengan kesalahan yang tidak disengaja dalam penagihan,pencatatan penjualan,
penerimaaan kas piutang usaha dan piutang tak tertagih, pencatatan di perusahan
ini dilakukan kurang baik karna kurangnya personel akuntansi dan ini tidak
diatasi dengan kebijakan pihak internal manajemen sehingga struktur
pengendalian internal perusahaan sangat minim dan memiliki risiko pengendalian
yang lebih tinggi

b. Risiko inheren apa yang Anda khawatirkan?


Risiko inheren yang dikhawatirkan yaitu suatu ukuran penilaian auditor atas
kemungkinan terdapat salah saji material dalam saldo akun, sebelum
mempertimbangkan efektifitas pengendalian intern. Risiko inhern yang dikhawatirkan
yaitu kekurangan pegawai pada departemen akuntansi. Kekurangan pegawai tersebut
bisa merupakan indikasi dari kurangnya perhatian manajemen terhadap pelaporan
yang berkualitas, atau bahkan adanya minat yang positif terhadap pelaporan yang
berkualitas buruk

c. Risiko apa yang Anda anggap sebagai risiko signifikan?


Risiko yang dianggap signifikan adalah memiliki beberapa utang pinjaman
yang besar kepada bank-bank lokal dan dua bank telah memberi tahu manajemen
bahwa bank itu enggan memberi lebih banyak kredit terutama setelah
mempertimbangkannya adanya rumah sakit modern yang sedang dibangun di kota
terdekat.

d. Untuk masing-masing hal berikut, jelaskan apakah Anda berencana untuk menekankan
tes dalam audit siklus penjualan dan pengumpulan dan berikan alasan:
1) Tes Kontrol
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui suatu desain/operasi pengendalian
intern terutama bagi perusahaan nirlaba khususnya rumahsakit ini, pada kasus 16-
34 jika pengujian pengendalian digunakan maka sesuai dengan permasalah yang
ada dirumahsakit itu sendiri dimana mereka tidak melukan verivikasi dan kinerja
yng cermat dalam mencatat laporan keuangan khususnya penyajia penagihan dan
penerimaan kas yang dikarenakan kurangnya personel akuntansi diperusahaan
nirlaba tersebut. Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa rumah
sakit ini tidak memiliki kebijakan dan prosedur yang efektif , sehinnga penekan
dalam pengujian pengendalian perlu untuk dilakukan.

2) Tes Substantif Transaksi


Pengujian ini bertujuan untuk menentukan apakah transaksi akuntansi klien
telah dicatat dan diikhtisarkan dalam jurnal dengan benar dan
dipostingkebukubesar dan buku tambahan dengna benar. Dalam kasus diatas
auditor tidak begitu yakin dengan kesalahan yang tidak disengaja dalam
penagihan, pencatatan penjualan, penerimaan kas, piutang tak tertagih, ini sangat
berpengaruh pada saldo buku besar sehingga pengujian substantif atas transaksi
perlu ditekankan untuk mengetahui dan mengecek kesalah yang terjadi dalam
pencatatan saldo setelah terjadinya transaksi dengan mengotorisasi kembali bukti
transaksi apakah telah sesuai dengan yang tertera pada saldo.

3) Prosedur Analitik Substantif


Prosedur analitis dilakukan dalam tiga kesempatan selama penugasan audit
yakni saat perencanaan, pengujian dan penyelesaian audit, jika pengujian
ditekankan pada prosedur analitis maka banyak keuntungan yang akan diperoleh
auditor jika dalam melakukan prosedur analitiktelah sesuai dengan yang
diharapkan yaitu sifat arsersi, kelayakan dan kemampuan memprediksi suatu
hubungan, tersedianya keandalan data, dan ketpatan harapan maka auditor tidak
perlu lagi menggunakan pengujian terhadap transaksi asatu saldo akun rinci,
sehingga biaya yang dikeluarkan relatif lebih rendah.

4) Tes Rincian Saldo


Pengujian ini difokuskan untuk memperoleh secara langsung tentang suatu
saldo akun, pengujian ini memerlukan konfirmasi langsung oleh auditor dengan
meminta konfirmasi saldo kas klien kepada pihak ke-3, namu dalam kaus 16-34
pengujian atas rincian saldo sulit dilakukan karna tingkat respon permintaan
konfirmasi sangat rendah,koresponden tidak mengetahui tujuan konfirmasi ini dan
juga tidak mengetahui saldo beredar klien.

Anda mungkin juga menyukai