Profil 2017 PKM Mokoau PDF Free
Profil 2017 PKM Mokoau PDF Free
Kesehatan dan gambaran hasil berbagai program yang telah dilaksanakan Puskesmas
perkembangan data dari tahun sebelumnya sebagai hasil dari berbagai upaya Kesehatan .
Data yang digunakan dalam proses penyusunan profil kesehatan bersumber dari berbagai
Program baik di dalam Puskesmas maupun diluar gedung Puskesmas, sebagai refleksi
maka berbagai perkembangan indikator yang digunakan dalam pembangunan kesehatan baik
indikator masukan, proses, maupun indikator luaran dan indikator dampak dapat diikuti
secara cermat. Fakta ini merupakan bahan yang sangat berguna untuk melakukan analisa
diharapkan saran dan kritik yang membangun serta partisipasi dari semua pihak khususnya
dalam upaya mendapatkan data/informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan
kebutuhan. Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam
Mokoau, 2017
Kepala Puskesmas Mokoau
KATA PENGANTAR................................................................................................. I
KATA SAMBUTAN................................................................................................... II
DAFTAR ISI............................................................................................................... III
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. IV
DAFTAR TABEL...................................................................................................... V
DAFTAR TABEL LAMPIRAN……………………………………………………. VI
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
BAB II. GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK ......................... 6
A. KONDISI GEOGRAFIS……………………………................................ 6
B. KEADAAN PENDUDUK ........................................................................ 7
C. KEADAAN LINGKUNGAN..................................................................... 9
1. Rumah Sehat…………………………..…………..…………………. 10
2. Akses Terhadap Air Bersih…………………………………………… 10
3. Jarak Sumber Air Minum Dengan TPA Kotoran/Tinja……………... 11
4. Ketersediaan Jamban………………………………………................ 12
D. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT................................................ 13
5. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar……………………........ 13
6. PHBS Masyarakat…………………………………………................. 15
BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN ....................................................... 17
A. MORTALITAS.......................................................................................... 17
B. MORBIDITAS……………..……………………………………………. 19
BAB IV. UPAYA KESEHATAN ............................................................................. 29
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR……….......................................... 29
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG .............. 36
C. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT………………. 43
BAB V. PENUTUP………………………………………………………………….. 52
Gambar 7. Grafik Cakupan Penyakit Menular Januari s.d. Desember 2014 dan 2017……… 21
Gambar 8. Grafik Persentase Cakupan Program KIA bulan Januari s.d. Desember 2017…... 30
Tabel 7. Sepuluh puluh besar penyakit yang ditemukan pada tahun 2017 ………… 19
Tabel 8. Cakupan Kegiatan Kesehatan Jiwa Januari s/d Desember 2017………….. 26
Tabel 9. Cakupan Kegiatan Perkesmas Januari s/d Desember 2017……………….. 28
Tabel 10. Cakupan Program KIA bulan Januari s.d. Desember 2017………………... 29
Tabel 19. Cakupan Program Kesling Januari s.d. Desember 2017 ………………… 49
A. LATAR BELAKANGAN
masukan (input) yang berpa data tentang kesehatan dan yang terkait, komponen proses
dan komponen keluaran (output). Informasi Kesehatan dan yang terkait digunakan
Dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi pada abad 21 yang merupakan era
informasi dan globalisasi serta menuntut percepatan arus informasi dan kecanggihanya
kesehatan masyarakat. Salah satu keluaran dari informasi kesehatan yang dikembangkan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
a. Dapat disajikan
kesehatan )
diatasnya.
1. Visi Puskesmas
Mokoau
serta lingkungannya
3. Program Pokok
Namun kegiatan pokok Puskesmas yang lazim dan seharusnya dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
5) Kesehatan Lingkungan
Program Lain
- Kesehatan Mata
2. Fungsi Puskesmas
masyarakat:
pembiayaan
A. KONDISI GEOGRAFIS
berdiri sejak bulan April 2004. Puskesmas yang berdiri diatas lahan seluas 623 m3 ini
Kompleks Perumahan BTN Kendari Permai. Puskesmas ini merupakan pemekaran dari
Puskesmas Poasia.
garis katulistiwa berada diantara 3º 58’ 39” - 4º 4’ 45” LS dan 122º 30’ 42” - 122º 33’
Wilayah Kerja Puskesmas Mokoau terletak dibagian barat daya Kota Kendari dan
Seluruh wilayah berada didaratan Pulau Sulawesi. Luas wilayah Kerja Puskesmas
Mokoau 21, 17 Km². Luas wilayah menurut kelurahan sangat beragam, Kelurahan
B. KEADAAN PENDUDUK
Puskesmas Mokoau adalah 32.519 jiwa yang tersebar dalam 4 (empat) wilayah
kelurahan.
JUMLAH PENDUDUK
15000
10000
5000
0
Mokoau Kambu Padaleu Lalolara
Jml Penduduk 3248 10058 5460 14828
Jml. KK 710 1592 985 2305
1. Mokoau 675 12 / 4
2. Kambu 1.544 24 / 8
3. Padaleu 947 15 / 4
4. Lalolara 2.190 17 / 6
JUMLAH 5.356 58 / 22
(Sumber:Statistik daerah Kec. Kambu dalam angka 2017)
/PT ja
1. Mokoau 2 1 - 1 1 - 4 1 -
2. Kambu 2 5 - 3 1 4 6 3 -
3. Padaleu 4 2 - 1 - - 2 - 1
4. Lalolara 3 3 - - - 2 9 1 -
Jumlah 11 11 - 5 2 6 21 5 1
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Mokoau dapat kita lihat, Mata pencaharian
(23%), petani/nelayan (15%) dan sisanya buruh, sopir dan pekerja lainnya (18%).
Masyarakat terdiri dari berbagai macam suku. Mayoritas adalah suku Bugis,
Muna dan Tolaki, selebihnya adalah Buton, Jawa, dan Makassar. Sebagian besar
memeluk agama Islam. Agama lain yang dianut adalah Kristen, Katolik, Hindu dan
Budha.
C. KEADAAN LINGKUNGAN
khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor prilaku,
seperti; presentase rumah tangga (rumah sehat, akses terhadap air bersih, Jarak
Menurut WHO Rumah adalah suatu struktur fisik yang dipakai orang atau
manusia untuk tempat berlindung, dimana lingkugan dari struktur tersebut termasuk
perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosial
yang baik untuk keluarga dan individu . untuk mewujudkan rumah dengan fungsi
diatas, rumah tidak harus mewah/besar tetapi rumah sederhanapun dapat dibentuk
menjadi rumah yang layak huni. Secara umum rumah dikatakan sehat apa bila :
2. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privasi yang cukup, komunikasi yang
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas
vector penyakit dan tikus dan kepadatan hunian yang tidak berlebihan.
sehat yang ada di wilayah kerja puskesmas mokoau tahun 2017 Jumlah Rumah
yang yang diperiksa 5.356 Yang memenuhi syarat kesehatan 4392 ( 82% ).
Akses masyarakat terhadap sanitasi dan air bersih yang layak merupakan
bagian dari upaya promotif – preventif yang harus di utamakan di wilayah kerja
penyakit, menurunkan jumlah orang yang sakit dan orang yang berobat serta
berdampak pada efisiensi biaya kesehatan yang menjadi beban pemerintah dan
masyarakat. Diwilayah kerja Puskesmas Mokoau akses terhadap air bersih masih
air bersih baik dari sumur gali pribadi/umum sebesar 267 yang memenuhi syarat
sarana sumur gali sebanyak 137 (64%), sumur bor sebesar 813 yang memenuhi
syarat sarana sumur Bor sebanyak 813 (100%) Sumber mata air terlindungi 1 secara
fisik airnya memenuhi syarat dan sarana air bersih dari PDAM sebesar 80 KK
813
1000
800
600
137
400
80
200 59
38
1.4 1
0
Sumur Gali Sumur Bor Mata Air PDAM
Sumber air minum sering menjadi sumber pencemaran pada penyakit water
borne disease. Oleh karena itu sumber air minum harus memenuhi syarat lokalisasi
dan konstruksi. Syarat lokalisasi mengiginkan agar sumber air minum terhindar dari
pengotoran, sehingga perlu diperhatikan jarak sumber air minum dengan cubluk
(kakus) lubang galian sampah, lubang galian untuk air limbah dan sumber-sumber
pengotor lainnya. Jarak tersebut tergantung keadaan tanah dan kemiringannya. Pada
umumnya jarak sumber air minum dengan beberapa sumber pengotor termasuk
tempat penampungan akhir (TPA) kotoran / tinja kurang dari 10 meter dan usahakan
air minum dari sumur gali pribadi/umum, sumur bor dan Mata air terlindungi
tangga memiliki jarak sumber air minum terhadap tempat penampungan kotoran
8. Ketersediaan Jamban
atau kotoran manusia.tinja bagi keluarga. Manfaat jamban adalah untuk mencegah
penularan penyakit dan pencemaran dari kotoran manusia. Syarat jamban sehat
adalah:
a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak sumber air minum dengan lubang
air).
b. Tidak berbau dan tinja tidak dijamak oleh serangga dan tikus
d. Mudah dibersihkan
e. Aman digunakan
g. Cukup penerangan
Jamban Rumah tangga yang mengunakan leher angsa sebesar 5302 (99%)
Cemplung 18 (1%).
PERSENTASE KETERSEDIAAN
JAMBAN
1%
99%
melalui PT Askes dan PT Jamsostek yang melayani antara lain pegawai negeri sipil,
penerima pensiun, veteran, dan pegawai swasta. Untuk masyarakat miskin dan tidak
bagi sehingga biaya kesehatan dan mutu pelayanan menjadi sulit terkendali.
nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). undang-
undang nomor 40 tahun 2004 mengamanatkan bahwa program jaminan social wajib
bagi seluruh penduduk termasuk program jaminan kesehatan melalui satu badan
Sosial (BPJS) yang terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenaga kerjaan yang
yang terdaftar sebagai peserta BPJS FKTP Puskesmas Mokoau baik dari BPJS
Kartu Indonesia Sehat (KIS) berjumlah 5.566 Jiwa (Sumber: BPJS Kesehatan)
masih sangat sedikit dari jumlah penduduk yang ada diwilayah ini, selain karena ke
tidak tahuan masyarakat akan pentingnya BPJS, karena kurangnya sosialisasi dari
Pihak BPJS kesehatan juga karena masih banyaknya penduduk kurang mampu yang
BPJS 10.535
UMUM 4.688
TOTAL 15.223
BPJS
69% UMUM
2. PHBS Masyarakat
Mokoau dengan cara menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yakni
perilaku yang diperaktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang
Kambu dari target 100% atau sekitar 1544 rumah tangga hanya 1128 rumah tangga
atau 73 % saja yang mengalami peningkatan PHBS pada tingkat rumah tangga.
PHBS dapat dilakukan diberbagai tatanan masyarakat, tatanan rumah tangga, sekolah
tempat kerja dan tempat-tempat umum, Untuk mencapai rumah tangga yang ber
(%) (%)
Eksklusif
beryodium baik
Usaha kesehatan sekolah atau UKS merupakan usaha yang dilakukan sekolah untuk
menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS
biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah. berikut beberapa hal terkait program
UKS yang perlu kita ketahui: Berdasarkan aspek definisi, Pengertian Usaha Kesehatan
Sekolah antara sebagai berikut :
Sedangkan sasaran program UKS meliputi seluruh peserta baik pada tingkat
sekolah taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan
agama, pendidikan kejuruan, maupun pendidikan khusus (sekolah luar biasa). Sementara
pada tingkat Sekolah Dasar program UKS lebih diprioritaskan pada kelas 1, 3, 6, antara
lain dengan pertimbangan, pada kelas 1, merupakan fase penyesuaian pada lingkungan
sekolah baru, juga terkait imunisasi ulangan. dan lepas dari pengawasan orang tua,
kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih besar, saat yang baik
untuk diimunisasi ulangan. Pada kelas 3, dengan tujuan evaluasi hasil pelaksanaan UKS
pada kelas, sementara pada kelas 6 sebagai persiapan kesehatan pada peserta didik ke
jenjang pendidikan selanjutnya.
PERSENTASE SEKOLAH (ADA RUANG UKS DAN TIDAK ADA RUANG UK)
A. MORTALITAS
indicator yang secara garis besar terdiri dari 2 aspek yaitu mortalitas dan morbiditas. Pada
bab ini kondisi derajat kesehatan juga digambarkan melalui dua aspek tersebut.
Infan Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indicator
yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat, baik dalam
banyak yang menitik beratkan pada upaya penurunan AKB. Angka kematian bayi
merujuk kepada jumlah bayi yang meninggal pada pase antara kelahiran hingga bayi
Diwilayah kerja Puskesmas Mokoau untuk tahun 2017 tidak ada Kematian
berperan melalui perbaikan gizi yang pada gilirannya mempengaruhi daya tahan
meninggal pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Di wilayah
kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya yaitu Angka Kematian Ibu (AKI),
AKI merupakan salah satu indikator yang peka terhadap kualitas dan aksesibilitas
memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, mulai dari saat
persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi,
memperoleh cuti hamil dan melahirkan, serta akses terhadap keluarga berencana.
kelompok remaja dan dewasa muda dalam upaya percepatan penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI). Di wilayah puskesmas Mokoau jumlah angka kematian ibu
membuahkan hasil yang memuaskan, dalam arti tingkat kematian pada tahun 2017
ini menurun dibanding tahun sebelumnya Angka Kematian Kasar : ………. / 1000
Penduduk.
harapan Hidup (UHH) waktu lahir. Angka Kematian Bayi sangat peka terhadap
derajat kesehatan tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan Umur Harapan
Hidup (UHH) pada waktu lahir, meningkatnya umur harapan hidup secara tidak
langsung juga memberi gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan
B. MORBIDITAS
Angka Kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat
(community based data) yang dapat diperoleh dengan melalui studi morbiditas dan
hasil pengumpulan data baik dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data )
yang diperoleh melalui system pencatatan dan pelaporan Dalam meningkatkan dan
terlepas dari penyakit-penyakit utama yang didapatkan dalam kurun waktu 1 tahun
pelaksanaan program. Adapun 10 besar penyakit yang ditemukan pada tahun 2017
983
1000
901
900
800
700
613
600
500
386
400 369 357
338
281
300
238
200 147
100
0 Peny. lain pada Gastritis Infeksi akut lain Penyakit Kulit Tonsillitis Penyakit Pulpa Penyakit Sistem Penyakit Sistem Infeksi akut lain Diare
saluran dari saluran Alergi & Penyakit otot dan otot dan dari saluran
pernapasan pernapasan Jaringan jaringan jaringan pernapasan
bagian atas atas Periapikal pengikat pengikat atas
temukan di wilayah kerja Puskesmas Mokoau pada tahun 2017 adalah penyakit
lainnya pada ISPA (983 kasus) dan yang terendah adalah Bronchitis (58 kasus)
1. Penyakit Menular
Penyakit menular yang disajikan data profil kesehatan antara lain penyakit
ISPA, Diare, Suspek TB, Malaria Klinis, DBD, Campak dan Suspek Flu Burung.
983
1000
900
800
700
600
500
400
300
200 147
100 22 1 7 2 0
0
ISPA DIARE SUSPEK MALARIA DBD CAMPAK SUSPEK
TB KLINIS FLU
BURUNG
2017 Column1
a. Penyakit Malaria
penderita.
kematian umum (9,4 %), selain menyerang paru, Tuberculosis dapat menyerang
Mokoau menunjukkan kasus BTA (+) pada tahun 2017 sebanyak 16 orang,
diobati 16 orang dan yang sembuh ……. orang (……….. %), RO(+) BTA(-)
……. orang pindah ……orang dan penderita TB luar paru berjumlah…… orang.
c. Penyakit HIV/AIDS
gunung es, yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil dari pada
jumlah yang sebenarnya. Hal ini berarti bahwa jumlah penderita HIV/AIDS di
sampai dengan Desember 2017 tidak ditemukan satu pun penderita HIV/AIDS.
ISPA sebagai penyebab utama kematian pada bayi dan balita diduga
penyakit infeksi saluran pernafasan akut lebih difokuskan pada upaya penemuan
Penderita
e. Penyakit Kusta
tahun 2000, sampai saat ini penyakit kusta masih menjadi salah satu masalah
kesehatan masyarakat. Hal ini terbukti dari masih tingginya jumlah penderita
sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini sebagian penderita dan mantan
sebanyak …… orang dan yang telah selesai menjalani pengobatan (RFT) …..
orang, sedangkan type MB sebanyak .......... orang yang telah selesai menjalani
pengobatan (RFT) 0 orang, DO ........... orang dan yang aktif ........ orang.
a. Tetanus Neonatorum
Jumlah kasus tetanus neonatorum di Puskesmas Mokoau pada tahun ini tidak
ada kasus, hal ini diduga karena meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga
PROFIL PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2017 25
(DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS MOKOAU
Email : Puskesmasmokoau@yahoo.co.id
kesehatan, namun secara keseluruhan CFR masih tetap tinggi. Penanganan tetanus
pertolongan persalinan yang higienis ditunjang dengan imuniasasi TYT pada ibu
hamil.
b. Campak
terdapat 2 Penderita .
c. Difteri
Penderita.
d. Pertusis
e. Hepatitis B
wilayah. Penyakit ini sering muncul sebagai KLB dengan angka kesakitan angka
kematian relative tinggi. Angka insiden DBD secara nasional berfluktuasi dari tahun
kurun waktu lima belas tahun terakhir mengalami perubahan dengan periode antara
DBD dititik beratkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan
serta dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3 M), pemantauan angka bebas
jentik (ABJ) serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga.
Kasus penyakit DBD di Puskesmas Mokoau pada tahun 2017 yang ditangani
sebanyak 7 kasus,
b. Filariasis
teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup
tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan
penyakit persendian.
merupakan kunjungan rawat jalan cukup banyak, untuk mengurangi pasien dengan
kegiatan senam Prolanis setiap hari minggunya, PROLANIS adalah suatu sistem
kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan
kesehatan yang efektif dan efisien. peserta.peserta PROLANIS adalah peserta BPJS
yang dinyatakan telah terdiagnosa DM Tipe 2 dan atau Hipertensi oleh Dokter
dan perilaku, yang dapat berdampak pada kondisi kejiwaan yang bersangkutan dan
masalah lingkungan sosial. Walaupun tidak ada data yang pasti mengenai jumlah
kasus penyalahguna NAPZA, namun diperkirakan dalam beberapa tahun terakhir ini
yang sebenarnya ada di masyarakat diperkirakan jauh lebih besar daripada kasus yang
tersedianya zat (NAPZA). Tidak ada penyebab tunggal (single cause) yang
sekolah.
6. Kesehatan Jiwa
Tabel 8. Cakupan Kegiatan Kesehatan Jiwa Januari s/d Desember 2017
C. STATUS GIZI
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain bayi
dengan berat badan lahir rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia subur
Berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu
faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR
dibedakan dalam 2 katagori yaitu BBLR karena premature atau BBLR karena
intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi
berat badannya kurang. Di Negara berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena
ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan menderita penyakit menular seksual
(PMS) sebelum konsepsi atau pada saat kehamilan. Sementara itu jumlah BBLR di
Kecamatan Kambu sebanyak 6 bayi ( 0,8 %) dari 739 bayi lahir hidup. Bayi dengan
BBLR yang ditangani sebesar 6 bayi (100 %) dari jumlah bayi yang BBLR.
kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah
umur (BB/U). Status gizi balita di Puskesmas Mokoau tahun 2017, sebagai berikut:
Salah satu cara untuk mengetahui status gizi Wanita Usia Subur (WUS) umur
15-49 tahun adalah dengan melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
Hasil pengukuran ini bisa digunakan sebagai salah satu cara dalam mengidentifikasi
seberapa besar seorang wanita mempunyai risiko untuk melahirkan bayi BBLR.
Jumlah status gizi wanita usia subur kurang energi kronik (KEK) di puskesmas
C. PERKESMAS
Pembinaan
2
Kelompok 6 100% 100%
kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan. Berikut ini
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting
pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah
Hasil kegiatan pelayanan KIA di Puskesmas Mokoau Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 10. Cakupan Program KIA bulan Januari s.d. Desember 2017
Gambar 8. Grafik Persentase Cakupan Program KIA bulan Januari s.d. Desember 2017
Keterangan :
pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali
dua dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk
Kebidanan
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar
terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak
(100 %).
dan puskesmas, beberapa ibu hamil di antaranya tergolong dalam kasus resiko
unit kesehatan yang memadai. untuk ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk
sebesar 100 %.
Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang
paling rentan atau memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya
kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan
kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal 2 kali, satu kali pada 0-7 hari dan
2. Pelayanan Imunisasi
gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara
lengkap. Bila UCI dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah
penularan PD3I. Pada tahun 2017 dilaporkan Desa/ Kelurahan yang telah mencapai
desa/keluaran UCI sebesar 4 (100 %) dari 4 desa / kelurahan yang ada. Dari 4 Desa /
pelayanan rutin di posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainya. Jumlah WUS
bisa dilihat di (Tabel 26). Upaya meningkatkan kekebalan pada masyarakat juga
imunisasi DT dan TT pada anak sekolah melalui program Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS) atau pelaksanaan Crash Program imunisasi Campak pada anak
Balita di lokasi pengungsian atau Catch Up Campaign imunisasi campak pada anak
100
100 100 100 100 100 100
99.5
99
98.5 98.7
98
BCG DPT 3 POLIO 4 CAMPAK UNIJEK TT 1 TT 2
Gambar 9 . Cakupan Imunisasi Rutin Januari s.d. Desember 2017
3. Pelayanan Gizi
Program gizi merupakan program perbaikan gizi keluarga yang lebih menitikberatkan pada
pertumbuhan anak bayi dan balita, ibu hamil dan ibu nifas. Program perbaikan gizi
dilaksanakan secara bertahap untuk meningkatkan status gizi masyarakat. Di ruang lingkup
Puskesmas Mokoau telah banyak dilakukan kegiatan perbaikan gizi antara lain penyuluhan
derajat kesehatan yang optimal. Program gizi dalam laporannya mengikuti kegiatan
(Tahun)
b. Obat-obatan Program
Kota Kendari didasarkan atas pola penyakit yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Mokoau.
Salah satu kelemahan pelayanan kesehatan adalah pelaksanaan rujukan yang kurang
cepat dan tepat. Rujukan bukan suatu kekurangan, melainkan suatu tanggung jawab yang
mokoau mencakup :
4. Membuat catatan rekam medis pasien dan mencatat dalam register rujukan
gawat darurat .
8. Rujukan atas permintaan sendiri tidak di anjurkan (sesuai kondisi klinis pasien)
kunjungan rumah.
1. Meneliti isi surat rujukan balik dan mencatat informasi tersebut di buku register
2. Menginformasikan segera kepada pengirim bahwa surat rujukan balik telah di terima
2. Pelayanan Penunjang
pemerintah dan sarana kesehatan bersumber daya masyarakat, dengan rincian sebagai
berikut:
PROFIL PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2017 39
(DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS MOKOAU
Email : Puskesmasmokoau@yahoo.co.id
No. Jenis Sarana Kesehatan Jumlah
Puskesmas pembantu 1
Poskesdes 1
Posyandu Balita 15
Posyandu Lansia 4
a. Puskesmas Induk
Kambu dengan luas tanah 1.040 m² dan luas bangunan 160,5 m² dan mempunyai
Ruangan Kepala Puskesmas, Ruangan Tata Usaha, Ruangan Poli Umum, Ruangan
Jumlah dan keadaan ruangan Puskesmas dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Ukuran
No. Fungsi Ruangan Jumlah Keadaan Fisik
(m2)
1. Ruangan Ka. Puskesmas 19 m2 1 Baik
2. Ruangan TU 16 m2 1 Baik
Pembantu Kambu yang terletak di Kelurahan Kambu dan 1 buah Poskesdes yang
C. Posyandu
beberapa orang petugas dari Puskesmas. Pembina Posyandu diwajibkan hadir setiap
ada Posyandu di kelurahan binaannya. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel
berikut:
1. Monapa Mandiri 5
2. Mekar Mandiri 5
3. Lorong hikmah Purnama 5
4. Kendari Permai Mandiri 5
5. Sakinah Purnama 5
6. Mata air Madya 5
7. Flamboyan Mandiri 5
8. Lorong salangga Purnama 5
9. Nunulai Mandiri 5
10. Nanga-Nanga Madya 5
11. Lorong bintang Purnama 5
12. Wijaya Kusuma Mandiri 5
13. Wulele Sanggula Mandiri 5
14. Tawang alun Purnama 5
15 Muadz Madya 5
Tabel 16. Hasil Telaah Kemandirian Pos Pelayanan Terpadu
D. Tenaga Kesehatan
Puskesmas Mokoau memiliki beberapa staf sebagai pelaksana tugasnya, yang masing-
1. Sarana Kesehatan
Pemerintah
a. Puskesmas Induk 1 1
b. Puskesmas Pembantu 1 1
2. Sarana Kesehatan
Bersumber
a. Posyandu 3 3 3 6 15
b. Posyandu Lansia 1 1 1 1 4
c. SD Dengan Dokter 1 1 1 1 4
Kecil
d. Poskeskel 1 1
e. Dokter Praktek Swasta 1 1 1 1` 4
f. Bidan Praktek Swasta 1 2 1 4
a. Kendaraan Roda 4 1
b. Kendaraan Roda 2 11
Tabel 18. Jumlah sarana dan prasarana
Sarana transportasi yang dimiliki Puskesmas Mokoau saat ini terdiri dari 14
(empat belas) buah kendaraan roda dua dan satu buah kendaraan roda empat.
Sarana komunikasi yang ada adalah satu buah telepon yang terdapat di
samping itu pelayanan lain yang diberikan adalah upaya pencegahan dengan
dari Desa selama tahun 2017 jumlah desa/kelurahan yang melaporkan terkena
Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur <15 tahun hingga dalam kurun
waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus Polio liar yang
<15 tahun selama tahun 2017 di Puskesmas Mokoau tidak ada kasus Polio
sama sekali. Setiap kasus AFP yang ditemukan dalam kegiatan intensifikasi
sebesar 100 %
c. Pemberantasan TB-Paru
pengobatan akibat dari paket pengobatan yang tidak terselesaikan atau drop
Akut (P2 ISPA) lebih difokuskan pada upaya penemuan secara dini dan tata
laksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita Pneumonia balita yang
penanganan balita sakit yang datang ke unit pelayanan kesehatan atau lebih
namun bila kondisi balita sudah berada dalam Pneumonia berat sedangkan
penelitian pada kelompok berisiko rendah seperti ibu rumah tangga dan
kecil (Case Rate 1,33 per 100.000 penduduk), namun dalam perjalanan
penyakit dari HIV + menjadi AIDS dikenal istilah ”windows periods” yang
berisiko melalui kegiatan survei dan kegiatan rutin serta skrining darah donor.
diagnosa secara cepat dan penanganan penderita secara tepat, serta gerakan
Bali dilakukan secara aktif (Active Case Detection) oleh Juru Malaria Desa
untuk wilayah luar Jawa Bali dilakukan secara pasif dengan menunggu pasien
tujuan profilaksis.
satupun kasus malaria. Jadi untuk sementara bisa dikatakn aman dari penyakit
malaria.
MDT yang terdiri atas Rifampicin, Lampren, dan DDS selama kurun waktu
tertentu. Sedangkan untuk penderita yang ditemukan sudah dalam kondisi parah
maksimal namun sejak beberapa tahun sampai dengan tahun 2017 ini tidak
sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai upaya
pada institusi yang dilakukan secara berkala. Upaya yang dilakukan mencakup
dasar.
Makanan (TPM) dilakukan untuk meminimalkan faktor risiko sumber penularan bagi
masyarakat yang memanfaatkan TTU dan TPM. Bentuk kegiatan yang dilakukan antara
lain meliputi pengawasan kualitas lingkungan TTU dan TPM secara berkala,
bimbingan, penyuluhan dan saran perbaikan dalam pengelolaan lingkungan yang sehat,
1 Lingkungan pemukiman
perumahan
a. Rumah Sehat 5356 80% 4392 4392 82%
b. Jamban Sehat 5356 80% 5302 5302 99%
c. SPAL 5356 80% 4392 4392 82%
d. Tempat Pembuangan 5356 80% 4606 4606 86%
Sampah
2 Kualitas dan sarana air 1397 65% 950 950 68%
bersih
a. Sumur Gali 267 100% 213 137 64%
b.Sumur Bor 813 100% 650 650 100%
c. PDAM 80 100% 80 80 100%
3 Pengendalian Vektor
Rumah Bebas Jentik 5356 95% 5195 5195 97%
4 Pengawasan dan pemb.
TPM dan TTU
a. Warung makan 29 75% 22 22 76%
b. Sekolah sehat 12 85% 11 11 92%
c. Kantin sehat 12 85% 11 11 92%
d. Depot Air Minum 24 85% 24 24 100%
Tabel 19. Cakupan Program Kesling Januari s.d. Desember 2017
generik dan obat esensial yang bermutu bagi masyarakat, (2) mempromosikan
penggunaan obat yang rasional dan obat generik, (3) meningkatkan kualitas pelayanan
kefarmasian di farmasi komunitas dan farmasi klinik serta pelayanan kesehatan dasar,
serta (4) melindungi masyarakat dari penggunaan alat kesehatan yang tidak memenuhi
cakupan dan kualitas pelayanan pembinaan penggunaan obat yang rasional melalui
pelaksanaan advokasi secara lebih intensif agar terwujud dukungan masyarakat yang
Sampai dengan akhir tahun 2017, penggunaan obat rasional telah mencapai 100 %.
Angka tersebut telah mencapai target yang harus dicapai adalah 100%. Walau begitu
Berkaitan dengan hal tersebut masih perlu terus diupayakan meningkatan obat esensial
nasional di setiap fasilitas kesehatan masyarakat dan melindungi masyarakat dari risiko
pengobatan irasional.
obat esensial dan penerapan penggunaan obat esensial generik pada fasilitas
pelayanan pemerintah maupun swasta. Pada tahun 2017. Ketersediaan obat esensial
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga yang tidak memenuhi persyaratan,
mutu dan keamanan, yang dilaksanakan melalui antara lain monitoring sarana
produksi dan distribusi alat kesehatan dalam rangka Cara Pembuatan Alat Kesehatan
(CPAK), sampling terhadap alat kesehatan dan PKRT yang beredar di pasar dan
Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan dan
organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data dan informasi yang
Dibidang kesehatan, data dan informsi ini diperoleh melalui penyelenggaraan system
informasi kesehatan. Salah satu luaran utama dari penyelenggaraan system informasi
kesehatan, sejak tahun 1998 telah dikembangkan paket sajian data dan informasi oleh Pusat
Data Kesehatan RI, merupakan kumpulan informasi yang sangat penting, karena dibutuhkan
Namun sangat disadari, system informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum
dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, apalagi dalam era
desentralisasi pengumpulan data dan informasi dari Desa menjadi relative lebih sulit. Hal ini
berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan
Puskesmas Mokoau yang diterbitkan ini belum sesuai dengan harapan. Walaupun demikian
Profil Kesehatan Puskesmas Mokoau dapat memberikan gambaran secara garis besar dan
menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai.
apresiasi yang memadai, karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai
dengan harapan, namun ini merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang meliputi
data capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Indikator Indonesia Sehat dan Target
Pemerintah yang kini terus dikejar bangsa Indonesia adalah Millenium Development Goals
(MDG’s), yaitu program dunia yang menjadi acuan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu
karena itu dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kesehatan Puskesmas Mokoau perlu
dicari terobosan dalam mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat untuk
mengisi kekosongan data agar dapat tersedia data dan informasi khususnya yang bersumber
dari Kelurahan.
Wassalaam
Pe n y u s u n