Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman dahulukala kanker sudah di kenal oleh orang-orang yang

mahir melaksanakan observasi dan mereka menyebutnya cancer dalam

bahasa latin cancri (crab) artinya kepiting. Diartikan demikian karena dapat

mengadakan penyebaran seperti kepiting yang punya banyak kaki dan dapat

merusak sel-sel yang normal. (Mary Baradero, 2008.hal:12).

Kanker payudara merupakan tumor ganas yang telah berkembang

dari sel yang abnormal di dalam payudara, ketika sel dan penyakit ini

mengalami perkembangbiakan tanpa kendali, merusak sel-sel yang normal,

dan mengancam nyawa individu penderitanya. Dahulu fokus kanker adalah

Incurability (tidak dapat di sembuhkan) sehingga timbul dampak pada

fisiologis dan psikologis atau perasaan tidak berdaya dan putusasa.

(Mahannad, 2009.hal:27)

Di Indonesia di perkirakan terdapat 100 penderita kanker payudara

setiap 100.000 penduduk pertahunya. Prevalensi penderita kanker yang

menjalani kemoterapi meningkat dari tahun ketahun akibat peningkatan

angka harapan hidup.Berdasarkan profil kesehatan Sulawesi

Selatan,menunjukkan kasus kanker payudara yang menjalani kemoterapi di

tahun 2006 sebesar 23,3%.Pada tahun 2007 sebesar 29,15%.Pada tahun 2008

sebesar 30,47% dan pada tahun 2009 sebesar 33,3%. (Dewi,2011.hal:34)

1
2

Pasien yang menjalani kemoterapi takut akan prosedur-prosedur

tersebut dan cemas tentang kemungkinan hasil. Pilihan pengobatan yang di

tawarkan pada pasien kanker harus berdasarkan pada tujuan yang realistik

dan dapat di capai setiap tipe kanker yang spesifik. Pasien yang menjalani

tindakan pengobatan kanker sering kali cemas tentang prosedur

pengobatan. (Brunner & Suddarth, 2011.hal:34)

Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan

yang tidak menyenangkan. Setiap individu mempunyai gejala yang

bermacam-macam dan tingkat kecemasan mulai dari kecemasan ringan,

sedang, berat, dan panik. (Sulistiawati, 2012.hal:56)

Dari hasil survey pada Rekam Medis RS Pelamonia Makassar. Pada

tahun 2010, pasien kaker payudara rawat inap ditemukan 18 orang. Pada

tahun 2011, pasien kanker payudara rawat inap ditemukan 12 orang. Pada

tahun 2012,pasien kanker payudara rawat inap ditemukan 15 orang.Pada tahun

2013,pasien kanker payudara rawat inap ditemukan 16 orang.Pada tahun 2014

mulai bulan Januari sampai bulan Mei mulai, pasien kanker payudara rawat

inap sebanyak 21 orang.Sedangkan Data pasien kanker payudara yang

menjalani kemoterapi sebanyak 20 orang.

Gejala yang ditimbulkan akibat kecemasan baik yang bersifat psikis

maupun fisik (somatik ) pada setiap orang tidak sama, dalam arti tidak

seluruhnya gejala itu harus ada. Bila di perhatikan gejala yang di timbulkan

dari kecemasan mirip dengan orang yang mengalami stres bedanya bila
3

pada stres di dominasi oleh gejala fisik sedangkan pada kecemasan

didominasi oleh gejala psikis. (Dadang Hawari, 2008.hal:67)

Harapan bagi pasien penderita kanker sangat meningkat karena

kemajuan-kemajuan dalam bidang ilmia dan teknologi. Namun demikian,

sebagai akibat dari maglinasi yang mendasari atau berbagai modalitas

pengobatan pasien kanker dapat mengalami masalah fisik atau stres

psikososial. (Brunner & Suddarth, 2002.hal:89)

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengambil

judul penelitian yaitu “Faktor yang berhubungan dengan tingkat

kecemasan pada pasien kemoterapi kanker payudara di RS Pelamonia

Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian singkat dalam latar belakang diatas, maka

peneliti merumuskan suatu masalah yaitu ;

1. Apakah ada hubungan citra tubuh dengan tingkat kecemasan pada pasien

kemoterapi kanker payudara di ruang Anyelir RS Pelamonia Makassar?

2. Apakah ada hubungan reaksi kemoterapi dengan tingkat kecemasan pada

pasien kemoterapi kanker payudara di ruang Anyelir RS Pelamonia

Makassar?

3. Apakah ada hubungan peran dengan tingkat kecemasan pada pasien

kemoterapi kanker payudara di ruang Anyelir RS Pelamonia Makassar?


4

4. Apakah ada hubungan sosial ekonomi dengan tingkat kecemasan pada

pasien kemoterapi kanker payudaradi ruang Anyelir RS Pelamonia

Makassar?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahui faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pada

pasien kemoterapi kanker payudara di ruang Anyelir RS Pelamonia

Makassar. .

a. Diketahui hubungan reaksi tubuh dengan tingkat kecemasan

pada pasien kemoterapi kanker payudara di ruang Anyelir RS

Pelamonia Makassar.

b. Diketahui hubungan reaksi kemoterapi dengan tingkat kecemasan pada

pasien kemoterapi kanker payudara di ruang Anyelir RS Pelamonia

Makassar.

c. Diketahui hubungan peran dengan tingkat kecemasan pada pasien

kemoterapi kanker payudara di ruang Anyelir RS Pelamonia Makassar.

d. Diketahui hubungan sosial ekonomi dengan tingkat kecemasan pada

pasien kemoterapi kanker payudara di Anyelir RS Pelamonia

Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Untuk Peneliti
5

Sebagai pengalaman yang berharga bagi peneliti dalam rangka

menambah wawasan pengetahuan serta mengembangkan diri khususnya

dalam bidang penelitian.

2. Untuk Institusi Penelitian

Sebagai sumbangan ilmiah dan masukan untuk pengembangan

ilmu khususnya tentang faktor yang berhubungan dengan tingkat

kecemasan pada pasien kemoterapi kanker payudara di ruang Anyelir RS

Pelamonia Makassar.

3. Untuk Tempat Penelitian

Sebagai bahan acuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak

rumah sakit untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan tingkat

kecemasan pada pasien kemoterapi kanker payudara di ruang Anyelir RS

Pelamonia Makassar.

4. Untuk Profesi Keperawatan

Memberikan sumber pengetahuan di bidang keperawatan dalam

pembangunan dan kemandirian profesi keperawatan.

5. Untuk Peneliti Selanjutnya

Sebagai informasi atau masukan bagi peneliti selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai