Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

DENGAN DIAGNOSA GEA (GASTROENTERITIS) DI RUANG 212

RUMAH SAKIT KAROMAH HOLISTIC PEKALONGAN

DI SUSUN OLEH:

1. Chanifatuzzahra
2. Muhammad Faris Khilmi
3. Nasywa Anindira
4. Nia Amalia
5. Pujianti Nur Baiti

PROGRAM STUDI ASISTEN KEPERAWATAN

SMK MEDIKA PEKALONGAN

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

PERSETUJUAN
Tugas akhir dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. S
DENGAN DIAGNOSA GEA (GASTROENTERITIS) DI RUANGAN 212
RUMAH SAKIT KAROMAH HOLISTIC” Telah mendapat persetujuan untuk
memenuhi syarat dalam rangka pemenuhan tugas akhir.

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk syarat tugas
akhir.

Pekalongan, Agustus 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Ahmad Fadhli,AMK Khubby Milatina


ii

MOTTO

1. Kami datang, kami bimbingan, kami ujian, kami revisi dan kami
berhasil
2. Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuh
keikhlasan. Istiqomah dalam menghadapi cobaan. YAKIN,
IKHLAS, ISTIQOMAH.
3. Bermimpilah semaumu dan kejarlah mimpi itu
4. Jawaban sebuah keberhasilan adalah belajar dan tak kenal putus
asa.
5. Rahasia keberhasilan adalah kerja keras dan belajar dari kegagalan.
6. Kegagalan terjadi karena terlalu banyak berencana tapi sedikit
berfikir.
7. Dalam masa muda perbanyak belajar dan berusaha untuk
menyongsong masa depan yang cerah
8. Orang yang belajar akan berhati hati dalam bertindak dan
menghindari kesalahan untuk kedua kalinya.
9. Berjuang tanpa putus asa dan memetik buah manis di kemudian
hari.
10.Usaha tidak akan menghianati hasil.
iii
PERSEMBAHAN

Laporan kerja praktek industri (PRAKERIN) ini saya mempersembahkan


kepada:

1. Allah SWT , sehingga dapat mengikuti prakerin dengan lancar.


2. Kedua orang tua kami, yang telah memberikan doa dan dukungan sampai
selesainya pelaksanaan prakerin.
3. Bapak kepala sekolah Nuryanto S.Pd .beserta dewan guru SMK
MEDIKA PEKALONGAN yang telah memberikan bimbingan kepada
kami.
4. Pembimbing I Ahmad Fadli AMK yang selalu memberikan dukungan
dan pembimbing selama prakerin.
5. Pembimbing II Khubby Millatina yang selalu memberikan dukungan dan
pembimbing selama prakerin.
6. Teman teman seperjuangan, yang telah memberikan motivasi dan
semangat selama melaksanakan kegiatan prakerin
7. Adik adik kelas yang akan mengikuti prakerin pada periode berikutnya.
iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya serta hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
TUGAS AKHIR dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. S
DENGAN DIAGNOSA GEA (GASTROENTERITIS) DI RUMAH SAKIT
KAROMAH HOLISIC PEKALONGAN”

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad


SAW berserta keluarga dan para sahabatnya sehingga pada umatnya sampai
akhir zaman

Tugas akhir ini di susun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di
jurusan keperawatan di SMK MEDIKA PEKALONGAN , dan dalam proses
penyusunan tugas akhir ini , kami mendapatkan banyak sekali bantuan ,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak , sehingga dalam kesempatan ini
kami juga bermaksud untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Nuryanto S.Pd selaku kepala sekolah SMK MEDIKA


PEKALONGAN yang memudahhkan segala perijinan serta selalu
memberikan motivasi agar kami segera menyelesaikan tugas akhir
2. Bapak Ahmad Fadli AMK selaku pembimbing I dan memberikan
arahan kepada kami.
3. Ibu Khubby Millatina selaku pembimbing II yang selalu mendukung
dan memberi motivasi untuk kami
4. Bapak / Ibu wali kelas XII kami di SMK MEDIKA PEKALONGAN
5. Setaf pengajar SMK MEDIKA PEKALONGAN
6. Serta pihak- pihak yang tidak mungkin kami sebutkan satu – persatu

Semoga Allah SWT memberi balasan setimpal kepada semuanya .

Kami berharap tugas akhir yang telah di susun ini memberikan


sumbangsih untuk memberikan pengetahuan para pembaca , dan akhir kata
dalam rangka perbaikan selanjutnya , kami akan terbuka terhadap saran dan
masukan dari semua pihak karena penulis menyadari laporan yang telah di
susun ini memiliki banyak sekali kekurangan

DAFTAR ISI

Halaman judul……………………………………………………………………i

Halaman persetujuan……………………………………………………………ii

Halaman motto……………………………...………………………………….iii

Halaman persembahan………………………………………………………….iv

Kata pengantar……..……………………………………………………………v

Daftar isi……………...………………………………………………………...vi

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang………………………………………………………..……

B.Penyebaran………………………………………………………………..

C.Tujuan penulisan………………………………………………………….

D.Manfaat penulisan…………………………………………………………

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian……………………………………………………………….
B. Etiologi………………………………………………………………….
C. Manifestasi klinis……………………………………………………….
D. Patofisiologi…………………………………………………………….
E. Pemeriksaan penunjang…………………………………………………
F. Komplikasi…………….………………………………………………...
G. Penatalaksanaan…………………………………………………………

BAB II ASUHAN KEPERAWATAN SECARA TEORI

A. Pengkajian………………………………………………………………
B. Diagnosa keperawatan…………………………………………………
C. Intervensi keperawatan………………………………………………..
BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

A. Biodata…………………………………………………………………
B. Riwayat kesehatan………………………………………………………
C. Genogram………………………………………………………………..
D. Pola pengkajian menurut Gordon……………………………………….
E. Pemeriksaan fisk…………………………………………………….
F. Pemeriksaan penunjang……………………………………………….
G. Therapy…………………………………………………………………
H. Analisa data……………………………………………………………….
I. Diagnosa keperawatan………………………………………………
J. Intervensi keperawatan……………………………………………………
K. Implementasi keperawatan……………………………………..
L. Evaluasi………………………………………………………………

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………..
B. Saran…………………………………………………………………
C. Daftar pustaka……………………………………………………………
vii

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Gastroenteritis (muntaber) adalah peradangan pada lapisan usus yang


umumnya disebabkan oleh infeksi. Sejumlah orang juga menyebut
gangguan pencernaan ini dengan flu perut atau muntaber (muntah dan
berak).Penyebab flu perut umumnya infeksi virus, tetapi bisa juga
disebabkan oleh bakteri atau parasit. Gejala gastroenteritis hampir mirip
dengan diare atau keracunan makanan.Penyebaran infeksi penyakit ini
terjadi lewat makanan atau air yang terkontaminasi, dan berkontak
dengan orang yang terinfeksi. Keluhan utama akibat flu perut yaitu
dehidrasi ketika terlalu banyak cairan tubuh yang terbuang akibat muntah
dan diare.Gastroenteritis adalah gangguan pencernaan yang bisa terjadi
pada siapa saja. Meski begitu, anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem
imun yang lemah lebih berisiko mengalami muntaber.

B. PENYEBARAN

WHO melaporkan sekitar 3,5 juta kematian pertahun disebabkan oleh


GEA, dimana 80% dari kematian ini mengenai anak – anak dibawah
umur 5 tahun dan sisanya adalah pasien dewasa. Diperkirakan pada
orang dewasa setiap tahunnya mengalami GEA sebanyak 99.000.000
kasus. Di Amerika serikat di perkirakan 8.000.000 pasien berobat ke
dokter dan lebih dari 250.000 pasien dirawat di rumah sakit tiap tahun
(1,5% merupakan pasien dewasa) yang di sebabkan oleh GEA
(Nurqolis,2016).Indonesia merupakan salah satu negara berkembang
dengan angka kejadian diare masih tinggi hal ini dilihat dari angka
morbiditas dan mortalitasnya. Pada tahun 2009 terjadi KLB di 24
kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kematian 100
orang, sedangkan tahun 2010 terjadi KLB GEA di 33 kecamatan dengan
jumlah penderita 4.204 dengan kematian 73 orang.

Tahun 2016 jumlah penderita GEA yang dilayani di sarana kesehatan


Indonesia sebanyak 3.176.079 orang dan terjadi peningkatan pada tahun
2017 menjadi 4.274.790 orang (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Menurut Riskesdas (2018) prevalensi GEA berdsarkan diagnosis nakes
menurut provinsi 2013-2018, Bali menempati urutan kedua setelah Papua
Barat dengan prevalensi 6,5%. Jumlah penemuan penderita diare tahun
2018 diperkirakan sebanyak 48.734 orang. Berdasarkan data yang didapat
di RSUP Sanglah Denpasar pada tahun pada tahun 2017-2019, pada
tahun 2017 jumlah pasien diare yakni 1625 orang, pada tahun 2018
jumlah pasien diare yakni 1724 orang dan pada tahun 2019 jumlah pasien
diare yakni 1357 orang.

C. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini meliputi tujuan umum dan tujuan
khusus.
1. Tujuan Umum
Diperoleh pengalaman secara nyata dalam memberikan asuhan
keperawatan pada klien Gastroenteritis pendekatan dengan
proseskeperawatan.
2. Tujuan Khusus
Laporan ini dilaksanakan untuk mengetahui pelaksanaan asuhan
keperawatan pada An. S dengan Gastroenteritis di RS Karomah
Holistic yang meliputi:
a. Dapat melakukan pengkajian pada klien dengan
Gastroenteritis.
b. Dapat menentukan masalah keperawatan pada klien dengan
Gastroenteritis.
c. Dapat merencanakan tindakan keperawatan pada klien dengan
Gastroenteritis.
d. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan
Gastroenteritis.
e. Dapat melakukan evaluasi pada klien dengan Gastroenteritis .

D. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi penulis
Dapat mengetahui tentang penyakit Gastroenteritis,dapat ,mengerti
tatanan urutan pembuatan laporan keperawatan.
2. Bagi klien dan keluarga
Agar klien dan keluarga dapat memahmi,mengetahui dan sebagai
penambahan wawasan tentang GEA dengan tujuan merubah dan
memperbaiki pola hidup yang sehat dan lebih baik
3. Bagi Masyarakat
Menambah informasi dan pengetahuan kepada masyarakat agar
mampu menjaga pola hidup yang sehat.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN
Gastroenteritis atau diare adalah penyakit yang di tandai dengan
bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (>3 kali/hari) di
sertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair),dengan/tanpa darah atau
lender (prof.sudaryat,dr, sp AK,2007)
Dapat disimpulkan gastroenteritis atau diare akut andalan inflamasi
lambung dan usus yang di sebabkan oleh berbagai bakteri,virus dan
pathogen yang di tandai dengan bertambahnya frejuensi defekasi lebih
dari biasanya (>3x/hari) di serati dengan perubahan konsistensi tinja
(menjadi cair).

B. ETIOLOGI
1. Faktor infeksi
a. Infeksi bakteri: vibrio, Ecoli, salmonella, shigella,
campylobacter, versinia, aeromonas, dsb.
b. Infeksi virus: entrovirus(virus echo), coksackle,
poliomytis, adenovirus, atovirus, dll
c. Infeksi parasit: cacing, protozoa, dan jamur
2. Faktor malabsorbsi: malabsorbsi karbohidrat: disakarida,
monosakarida pada bayi dan anak, malabsorbsi lemak, malabsorbsi
protein
3. Faktor makanan: Makanan basi beracun dan alergi makanan
4. Faktor kebersihan: penggunaan botol susu, air minum tercemar
dengan bakteri tinja, tidak mencuci tangan sesudah BAK/BAB, dan
sebelum mengkonsumsi makanan.
5. Faktor psikologi: Rasa takut dan cemas dapat menyebabkan diare
karena dapat merangsang peningkatan pristalitik usus.

C. MANIFESTASI KLINIS
1. Diare
2. Demam
3. Muntah
4. Nyeri Abdomen
5. Membran mukosa dan bibir kering
6. Fontanel cekung
7. Kehilangan berat badan
8. Tidak nafsu makan

D. PATOFISIOLOGI

Sebagian besar diare akut di sebabkan oleh infeksi. Banyak dampak yang
terjadi karena infeksi saluran cerna antara lain: pengeluaran toksin yang
dapat menimbulkan gangguan sekresi dan reabserbsi cairan dan elektrolit
dengan akibat dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan gangguan
keseimbangan asam basa, beberapa kasus ditemui penyebaran pathogen
dikarenakan makananan dan minuman yang terkontaminasi, mekanisme
dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic (makanan yang
tidak diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus
meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga
usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare). Selain itu
menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga
sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare.

Gangguan matilitas usus yang mengakibatkan hiperperistatik dan


hipoperistatik. akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan
elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (asidosis
metabolik dan hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang,output
berlebihan) hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan tinja, darah lengkap dan duodenum intubation yaitu untuk


mengetahui penyebab secara kuantitas dan kualitif.

F. KOMPLIKASI
1. Dehidrasi
2. Renjatan hipovolemik
3. Kejang
4. Bakterimia
5. Malnutrisi
6. Hipoglikemia
7. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.

G. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Cairan
Untuk menentukan jumlah cairan yang perlu diberikan kepada
penderita diare, di hal-hal sebagian berikut:
a) jumlah cairan yang telah hilang melalui diare dan muntah
mual ditambah dengan banyaknya cairan yang hilang
melalui keringat.
b) cairan yang hilang hilang melalui tinja dan muntah yang
masih terus berlangsung.
2. Antibiotik

Pemberian antibiotik secara empiris jarang diindikasikan pada


diare akut infeksi, karena 40% kasus diare infeksi sembuh kurang
dari 3 hari tanpa pemberian antibiotik. Pemberian antibiotik di
indikasikan pada pasien dengan gejala dan tanda diare infeksi
seperti demam, feses berdarah, leokosit pada feses, mengurangi
ekskresi dan kontaminasi lingkungan, contoh antibiotik untuk diare
ciprofloksasin 500 mg oral (2x sehari, 3-5 hr) Tetrasiklin 500 mg
(oral 4x sehari, 3 hari), Dokssiklin 300 mg (oral, dosis tunggal),
Ciprofloksasin 500 mg, Metronidazole 250-500 mg (4x sehari, 7-
14 hari, oral atau IV).

6
3. Obat anti Diare

Loperamid HCI serta kombinasi difoneksilat dan atropin sulfat.


(lomotil) penggunaan kodein adalah 15-60 mg 3x sehari, loperamid
2-4 mg/3-4x sehari dan propilsi, peningkata absorbsi cairan
sehingga dapat memperbaiki konsistensi feses dan mengurangi
frekuensi diare. Bila diberikan dengan cara yang benar obat ini
cukup aman dan dapat mengurangi frekuensi defekasi sampai 80%.
Bila diare akut dengan gejala demam dan sindrom disentri obat ini
tidak dianjurkan.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN SECARA TEORI

A. Pengkajian

Pengkajian menurut Carpenito (2009), yaitu, tahap pertama proses


keperawatan yang meliputi pengumpulan data secara sistematis dan cermat
untuk menentukan status kesehatan klien saat ini dan riwayat kesehatan masa
lalu, serta menentukan status fungsional serta mengevaluasi pola koping
klien saat ini dan masa lalu. Pengumpulan data diperoleh dengan cara
wawancara, pemeriksaan fisik, observasi,peninjauan catatan dan laporan
diagnostik, kolaborasi dengan rekan sejawat.

i. Awalan Serangan
Cemas, gelisah, suhu tubuh meningkat, anoreksia kemudian timbul diare.
ii. Keluhan Utama
Tinja semakin cair, muntah, bila kehilangan banyak cairan dan elektrolit
terjadi gejala dehidrasi, berat badan menurun.
iii. Riwayat Kesehatan Lalu
Riwayat penyakit yang diderita
iv. Pola Fungsional menurut Gordon :
a) Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan.
Kebersihan lingkungan dan makanan yang kurang terjaga.
b) Pola Nutrisi
Diawali dengan mual, muntah, anoreksia, menyebabkan penurunan
berat badan pasien.
c) Pola Eliminasi.
Pola eliminasi akan mengalami perubahan yaitu BAB lebih dari 4 x
sehari, BAK sedikit atau jarang.
d) Pola Istirahat Tidur
Akan terganggu karena adanya distensi abdomen yang akan
menimbulkan rasa tidak nyaman.
e) Pola Aktivitas.
Akan terganggu kondisi tubuh yang lemah dan adanya nyeri akibat
disentri abdomen.
f) Pola Nilai dan Kepercayaan.
Kegiatan ibadah terganggu karena adanya distensi abdomen yang
akan menimbulkan rasa tidak nyaman.

g) Pola Hubungan dan Peran Pasien.


Hubungan terganggu jika pasien sering BAB.
h) Pola Konsep Diri.
Merupakan gambaran, peran, identitias, harga, ideal diri pasien
selama sakit.
i) Pola Seksual dan Reproduksi.
Menunjukkan status dan pola reproduksi pasien.
j) Pola Koping dan Toleransi
nafsu makan. Pola eliminasi. Pola aktivitas dan latihan meliputi jenis
aktivitas dan tempat bermain. Pola tidur dan istirahat. Pemeriksaan
fisik terdiri dari tingkat kesadaran, vital sign, keadaan kulit meliputi
muka, kepala, mata, telinga, hidung, mulut, leher, alat kelamin,
anggota gerak. thorax meliputi jantung dan dada serta keadaan
abdomen Pemeriksaan penunjang terdiri dari : pemeriksaan tinja,
makroskopis dan mikroskopis, PH dan kadar gula dalam tinja, bila
perlu diadakan uji bakteri, pemeriksaan gangguan keseimbangan
asam basa dalam darah, dengan menentukan PH dan cadangan alkali
dan analisa gas darah, pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk
mengetahui faal ginjal, pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K,
Kalsium dan Posfat.

B. Diagnosa keperawatan

1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan


output yang berlebihan.
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
absorbsi yang tidak adekuat di tandai dengan klien mengalami
anorexia, nausea, dan vomiting, klien tidak menghabiskan porsi
makan yang disajikan.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
tentang penyakit dan pengobatannya.

C.Intervensi Keperawatan

1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan


output yang berlebihan.
a. Kaji TTV
b. Observasi dan catat warna, jumlah, frekuensi dan konsistensi feses
c. Anjurkan pasien untuk tirah baring
d. Anjurkan keluarga untuk tetap memberikan cairan per oral
e. Auskultasi bising usus
f. Kolaborasi pemberian diet bagi pasien dengan tim gizi
g. Kolaborasi dengan dokter dalam memberikan obat oral maupun
injeksi
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungsn dengan absorbsi
yang tidak adekuat ditandai dengan klien mengalami anoreksia, nausea
dan vomiting, klien tidak menghabiskan porsi makan yang disajikan
a. Kaji TTV
b. Jelaskan pada orangtua pentingnya nutrisi bagi tubuh anak
c. Observasi masukan makanan dan perubahan simtomatologi
d. Berikan dan ajarkan keluarga untuk tetap melakukan ritual saat makan
e. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian nutrisi yang tepat
3. Kurang pengetahuan berhubungsn dengan kurangnya informasi tentang
penyakit,prognosis dan pengobatan
a. Jelaskan tntang definisi penyakit diare, proses penyakit, tanda gejala,
penyebab, dan jelaskan kembali tentang kondisi pasien
b. Jelaskan tentang program pengobatan dan alternative pencegahan

BAB IV

TINJAUAN KASUS

A. BIODATA
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. S
Umur : 12 Th
Alamat : Wiradesa
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Tanggal masuk : 20 Juli 2022
No. RM : 341204
Diagnosa medis : GEA
2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. K
Umur : 38 Th
Agama : Islam
Alamat : Wiradesa
Hubungan dengan klien : Ayah

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan anaknya muntah dua kali dan diare tiga kali
dalam sehari
2. Riwayat keperawatan sekarang
Diare kurang lebih tiga kali sehari dengan konsistensi cair dan muntah
3. Riwayat keperawatan dahulu
-

4. Riwayat keperawatan keluarga

C. GENOGRAM
D. POLA PENGKAJIAN KEBUTUHAN FUNGSIONAL MENURUT
GORDON
1) Pola persepsi Kesehatan
a. sebelum sakit : pasien mengatakan kurang tahu penyebab penyakitnya
dan higienitas pasien sehari hari kurang baik.
b. selama sakit : pasien mengatakan persepsi kesehatan nya sudah lebih
baik karena mendapat edukasi di rumah sakit dan di beri tahu tretang
pentingnya kebersihan tangan.
2) Pola nutrisi dan metabolic
a. sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3x/hari dengan 1
porsi,minum lebih dari 8x/hari
b. selama sakit : pasien mengatakan tidak nafsu makan ,porsi makan
hanya di habiskan sedikit.

3.Pola eliminasi

a.sebelum sakit : pasien mengatakan BAB/BAK normal sehari BAB 2x dan


BAK 6-7x/hari

b.selama sakit : pasien mengatakan BAB cair kebih dari 4x/hari dan BAK
6x/hari

4.Pola aktivitas dan latihan

a.sebelum sakit :

No. AKTIVITAS 0 1 2 3 4
1. Makan/Minum V
2. Mandi V
3. Toileting V
4. Berpakaian V
5. Mobilitas di tempat tidur V
6. Berpindah V
7. Ambulasi V

13

b.selama sakit :

No. AKTIVITAS 0 1 2 3 4
1. Makan/Minum V
2. Mandi V
3. Toileting V
4. Berpakaian V
5. Mobilitas di tempat tidur V
6. Berpindah V
7. Ambulasi V
Keterangan :
0 = mandiri
1 = dibantu orang lain
2 = dibantu alat
3= dibantu alat
4 = tergantung alat

5.Pola kognitif

a. Pendengaran : normal
b. Penglihatan : normal
c. Penciuman : normal
d. Bahasa : lancar
e. Memori : keluarga pasien mengatakan tidak memiliki masalah
dengan ingatan atau memorinya.

6.Pola istirahat tidur

a.sebelum sakit : pasien mengatakan tidur malam kurang lebih 8 jam

b.selama sakit : pasien mengatakan susah tidur karena nyeri yang di rasakan

7.Pola persepsi diri dan konsep

Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan ingin cepat pulang agar bisa
melakukan aktivitas sehari-hari.

14

8.Pola peran dan hubungan

Pasien mengatakan tidak ada masalah baik keluarga maupun teman

9.Pola reproduksi seksual

Pasien berjenis kelamin perempuan.


10.Pola koping

Pasien mengatakan biasanya melakukan aktivitas disekolah,dirumah dan


lingkungan rumahnya dengan keluarga atau teman temannya.

11.Pola nilai dan kepercayaan

a.sebelum sakit :

Pasien mengatakan selalu berdoa dan sholat 5 waktu

b.selama sakit :

Pasien mengatakan berdoa untuk kesembuhannya dan jarang menjalankan


kewajibannya karena sakit.

E.PEMERIKSAAN FISIK

1.Keadaan umum

a. Penampilan : baik,rapi
b. RR :20x/menit
c. Nadi :111x/menit
d. Suhu :36,6

2.Kesadaran : compos mentis

3.Kulit

a.warna : sawo matang

b.turgor :kullit baik

c.kebersihan :bersih

15

4. Kepala
a. Bentuk : mesocephalic, tidak ada benjolan,, bersih
b. Rambut : hitam, tidak rontok, bersih
c. Telinga : simetris, tidak ada nanah atau darah
d. Mata : simetris, tidak ada kelainan, konjungtiva, sclera
e. Hidung : simetris, tidak ada benjolan, tidak keluar darah
f. Mulut : tampak lidah kotor, mukosa bibir kering
g. Gigi : gigi bersih

5. Leher
a. Inspeksi : simetris, tidak ada kelainan, tidak ada lesi
b. Palpasi : tidak teraba benjolan

6. Dada
a. Jantung
1) Inspeksi : ictus kurdis tidak tampak
2) Palpasi : ictus cordik teraba di ICS 5
3) Perkusi : lub dub, batas jantung atas : dari ICS 3 bawah :
sampai ICS 5
4) Auskultasi : bj 1 : bj 2 : lub dup
b. Paru-paru
1) Inspeksi : simetris
2) Palpasi : vocal fremitus kanan kiri
3) Perkusi : bunyi sonor
4) Auskultasi : vesikuler

7. Abdomen
Inspeksi : simetris,cembung terlihat pembesaran pada perut kanan
bawah.
Perkusi: tympani(kembung)
Palpasi : ada nyeri tekan bagian prut bawah yaitu bagian usus dan dapat
terjadi kejang perut
Auskultasi: bising usus >30x/menit.
16
8. Ekstermitas
a. Superior : tidak ada odem, tidak ada lesi, terpasang infus 10 tpm
b. Interior : tidak ada odem, tidak ada lesi
c. Genetalia : tidak terpasang katater

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratirium

HB : 12.1 gr/dl

Leukosit : 14.950 /ul

Hematokrit : 32 %

Trombosit : 387.000 /ul

Basofil :0%

Eosinofil :2%

Batang :1%

Neutrofil : 8.2 %

Limfosit : 15 %

2. Theraphy

Obat injeksi : ondansetron, omeprazon, ampicillin

Obat oral : 1 x 20 mg

Infuss RL 20 tpm

17

ANALISA DATA

N DATA ETIOLOGI PROBLEM


O
1. DS: Ibu pasien mengatakan Virus, parasite, Diare
anaknya BAB cair 4x sehari bakteri
DO: -BAB cair 4x sehari -+ mikroorganisme
700cc
-paristatik usus 20x/menit
anak tampak lemah Infeksi pada sel

Berkembang di
usus

Hipersekresi cair
dan elektrolit

Isi rongga usus


berlebihan

Diare

2. DS: ibu pasien mengatakan Diare Ketidakseimbangan


anaknya muntah 2x sehari dan nutrisi kurang dari
nafsu makan menurun Distensi abdomen kebutuhan tubuh
DO: -makan 3x sehari
-muntah 2x sehari 20cc Mual muntah
-diare 4x Nafsu makan
menurun

Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh

3. DS: ibu pasien mengatakan Kurangnya sumber Defisiensi


tidak begitu paham tentang informasi pengetahuan
penyakit anaknya
DO: pada saat ditanya tentang Defisiensi
diare ibu pasien tidak bisa pengetahuan
memberikan jawaban dengan
benar tentang Diare
18

Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d output yang berlebihan


2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b/d observasi yang tidak adekuat
ditandai dengan klien mengalami anorexia, nausea dan vomiting, klien
tidak menghabiskan porsi makan yang disajikan
3. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi tentang penyakit,
prognosis, dan pengobatan

Perencanaan (INTERVENSI)

N Tujuan / kriteria hasil Intervensi Rasional


O
1. Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi dan 1. Membantu
keperawatan Selma 2x24 jam catat warna, membedakan
diharapkan diare pada pasien jumlah, penyakit individu
teratasi. Dengan kriteria frekuensi dan dan mengkaji
hasil: konsistensi beratnya episode
1. Orang tua mampu feses 2. Istirahat
menjelaskan penyebab 2. Anjurkan menurunkan
diare pasien untuk mobilitas usus juga
2. Mempertahankan tirah baring menurunkan
turgor kulit 3. Anjurkan metabolisme bila
3. Menjaga daerah sekitar keluarga untuk infeksi atau
rectal tetap pendarahan
4. Feses berbentuk, BAB memberikan sebagai komplikasi
sehari sekali cairan peroral 3. Makanan kembali
4. Auskultasi secara bertahan
bising usus cairan mencegah
5. Kolaborasi kram dan diare
pemberian diet berulang
bagi pasien 4. Untuk memantau
dengan ahli adanya
gizi peningkatan atau
6. Kolaborasi penurunan bising
dengan dokter usus
dalam 5. Untuk
pemberian obat memperbaiki
oral maupun situasi nutrisi
injeksi
2. Setelah dilakukan tindakan 1. Jelaskan pada 1. Dengan
keperawatan selama 2x 24 orang tua mengetahui fungsi
jam diharapkan pasien pentingnya makanan bagi
mengonsumsi nutrisi dalam nutrisi bagi tubuh,orang tua
jumlah yang adekuat untuk tubuh anak akan memotivasi
mempertahankan berat badan 2. Observasi untuk memberikan
yang tepat menurut usianya, masukan masukan per Oral
dengan kriteria hasil: makanan dan 2. Memberikan rasa
1. Orang tua mampu perubahan kontrol pada
menjelaskan kembali simtomatologi pasien dan
tentang nutrisi 3. Berikan dan kesempatan utuk
2. Makanan yang ajarkan memilih makanan
disajikan habis mnimal keluarga untuk yang
¾ porsi tatap diinginkan/dinikm
3. Adanya peningkatan melakukan ati, dapat
berat badan ritual saat meningkatkan
4. Tidak ada tanda-tanda makan masukan makanan.
malnutrisi 4. Kolaborasi 3. Lingkungan yang
5. Tidur terjadi dengan ahli menyenangkan
penurunan berat badan gizi dalam menurunkan stress
pemberian dan lebih kondusif
nutrisi yang untuk makan
tepat 4. Untuk
5. Kaji TTV memperbaiki
situasi nutrisi
3. Setelah dilakukan tindakan 1. Jelaskan 1. Meningkatkan
keperawatan selama 1x30 tentang definisi pengetahuan dan
menit diharapkan klien dan penyakit mengurangi cemas
keluarga mengerti proses diare,proses 2. Mempermudah
penyakitnya dan program penyakit,tanda intervensi
perawatan serta therapy yang gejala, 3. Meriview kembali
diberikan dengan kriteria penyebab dan apa
hasil: jelaskan
1. Orangtua mampu kembali
menjelaskan kembali tentang kondisi
tentang penyakitnya pasien
2. Ibu pasien mampu 2. Jelaskan
menjelaskan kembali tentang
tentang penyebab program
penyakitnya pengobatan dan
3. Ibu pasien mampu alternative
menyebabkan kembali pencegahan
tanda dan gejala
4. Ibu pasien mampu
menyebutkan kembali
pencegahan diare

Tindakan (IMPLEMENTASI)
NO.DX TANGGAL JAM IMPLEMENTASI
1,2 20 Juli 2022 08.00 -Mengobservasi dan catat warna jumlah
dan konstistensi feses
08.30 -Menganjurkan pasien untuk tirah baring
-Menganjurkan keluarga untuk tetap
memberikan cairan per oral
10.40 -Mengauskultasi bsising usus
*suara bsising usus 20x/menit
11.00 -Berkolaborasi dengan tim gizi untuk
merencanakan diet makanan pasien
*Diet yang rendah serat
11.30
-Berkolaborasi dengan dokter dalam
memberikan obat injeksi,injeksi yang
diberikan,Ondan,OMZ,Ampicilin
2.1.3 21 Juli 2022 07.00 -Mengkaji TTV mengukur suhu,spo2,dan
nadi dengan hasil S:36,6 spo2 dan nadi
dengan hasil
S:36,6, spo2:97, N:111,
-mengobservasi masukan makanan dan
perubahan simtomalogi
10.00 -Menganjurkan keluarga untuk tetap
melakukan ritual saat makan
11.00 -Berkolaborasi dengan ahli gizi dalam
pemberian nutrisi yang tepat
-Menjelaskan pada orang tua pasien
tentang pentingnya nutrisi
*Orang tua memahami dan dapat
menyebutkan kembali tentang pentingnya
nutrisi
3 22 Juli 2022 13.00 -Memberikan penyuluhan tentang diare
-Menjelaskan tentang program
pengobatan dan alternative pencegahan

EVALUASI

TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI KEPERAWATAN


KEPERAWATAN
20 Juli 2022 Gangguan keseimbangan S: Ibu pasien mengatakan BAB
cairan dan elektroit cair 3x sehari
berhubungan drngan O: BAB dengan konsistensi cair
output yang berlebihan ampas sedikit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi di lanjutkan

21 Juli 2022 Ketidakseimbangan S: Ibu pasien mengatakan mau


nutrisi kurang kurang dari makan bubur hanya 5 sendok
kebutuhan tubuh saja,muntah 1 kali
O: -lemah
-Ada sisa makanan
-Muntah kurang lebih
50cc
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi di lanjutkan

21 Juli 2022 Gangguan keseimbangan S: Ibu pasien mengatakan BAB


cairan dan elektrolit cair 1x sehari
berhubungan dengan O: -BAB dengan konsistensi
output yang berlebihan Ampas sedikit
-terlihat badan tidak terlalu
Lemah
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dipertahankan
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari S: Ibu pasien mengatakan porsi
kebutuhan tubuh makan habis sisa sedikit
O: Terlihat sisa makanan sedikit
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dipertahankan

22 Juli 2022 Kurang pengetahuan S: Ibu pasien mengatakan sudah


behubungan dengan faham mengenai penyakit diare
kurangnya informasi O: Keluarga pasien mampu
(Defisiensi pengetahuan) menjelaskan kemali apa yang
disampaikan dalam edukasi
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dipertahankan
23

Anda mungkin juga menyukai