Anda di halaman 1dari 16

Kegiatan Pembelajaran Waktu Profil

(menit) Pancasila
Urutan Pendahuluan Beriman &
Kegiatan 1. Guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin di kelas (menyapa bertaqwa
Belajar peserta didik, absensi peserta didik, berdoa, menyampaikan tujuan kepada Tuhan
pembelajaran). 5 YME melalui
kegiatan
berdo’a
2. Guru mengajak peserta didik ke lapangan untuk melakukan
kegiatan review materi pada pertemuan sebelumnya dengan
menggunakan “Inner Outer Circle” atau yang dikenal dengan Melalui
sebutan donat. Peserta didik bergantian menceritakan materi garis pertanyaan
dan sudut yang telah dipelajari, khususnya mengenai konsep sudut pancingan,
berpelurus dan bertolak belakang. diharapkan
peserta didik
3. Guru memberikan waktu masing-masing 1 menit untuk peserta dapat bernalar
didik di lingkaran dalam ataupun di lingkaran luar. (melalui inner kritis
outer circle, diharapkan peserta didik mampu menghargai orang
lain/menyimak orang yang sedang berbicara. 15

4. Selanjutnya guru mengajak peserta didik kembali ke dalam kelas


untuk berdiskusi.

Inti
5. Bersama kelompoknya peserta didik melakukan diskusi untuk Melalui
20 kegiatan
memecahkan permasalahan mengenai hubungan sudut antara dua
diskusi,
garis sejajar dan garis transversal. (LKPD terlampir) diharapkan
6. Perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil diskusinya 5 peserta didik
terkait aktivitas 1. dapat
7. Untuk aktivitas 2 cara diskusinya dengan menggunakan metode 15 mengembang
Carousel. Dengan cara guru membagi dua grup (setiap grup terdiri kan Profil
dari 4 kelompok). Guru menuliskan soal yang ada di Aktivitas 2 di Pancasila
sudut atas kertas A3. Setiap kelompok dari masing-masing grup gotong
bergiliran menuliskan jawaban pada kertas tersebut dengan royong,
menggunakan warna spidol yang berbeda. Perpindahan kertas bernalar
kritis, &
sesuai dengan instruksi dari guru (waktu, arah putaran).
kreatif
8. Kelompok yang terakhir dari setiap grup menempelkan kertas
jawaban di papan tulis.
9. Perwakilan kelompok dari setiap grup mempresentasikan jawaban
kelompoknya. Kelompok lain akan menanggapi. 10

46
Dina Suprianti
Penutup
10. Guru memberikan penguatan dan mereview ulang pembelajaran 10
hari ini.
11. Guru memberikan pertanyaan refleksi untuk kegiatan hari ini
dengan menggunakan Y-Chart. Selanjutnya kertas Y-Chart
dikumpulkan .

47
Dina Suprianti
Glosarium
Sudut Gabungan dua sinar berbeda yang tidak terletak pada satu garis dengan satu titik pangkal.
Garis Lintasan lurus tanpa akhir dalam dua arah berlawanan.
Garis sejajar Dua garis di suatu bidang yang tidak berpotongan.
Segi empat Bangun datar sederhana bersisi empat.
Segitiga Bangun datar sederhana bersisi tiga.

58
Dina Suprianti
Lembar Kerja Peserta didik
Garis dan Sudut
Kelas 7
Pertemuan 4

Menentukan nilai sudut jika diketahui salah satu sudutnya pada dua buah garis lurus yang sejajar dan
berpotongan garis transversal
Menerapkan hubungan antar sudut pada dua garis lurus yang sejajar dan berpotongan dengan garis
transversal dalam menentukan nilai sudut yang tidak diketahui dalam segitiga dan segi-empat

KELOMPOK:

NAMA ANGGOTA:
1.
2.
3.
4.
5.

Tugu Bintang Sekayu 49


Dina Suprianti
1. Perhatikan gambar berikut.

Nilai x adalah . . . .

2. Perhatikan gambar berikut

Nilai y adalah . . . .

50
Dina Suprianti
3. Perhatikan gambar berikut.

Besar sudut nomor 1 adalah 95o dan besar sudut nomor 2 adalah 110o. Tuliskan langkah-langkah
penyelesaian dalam menentukan besar sudut nomor 3.

4. Perhatikan gambar berikut.

Hasil dari 1 + 2 + 3 + . . . + 8 = . . . .o

51
Dina Suprianti
1. Hubungan Antar Garis
A. Hubungan Antara Titik, Garis, dan Bidang
Dalam ilmu Geometri, terdapat beberapa istilah atau sebutan yang tidak memiliki definisi, antara lain
titik, garis, dan bidang. Perhatikan gambar berikut yang merupakan representasi dari titik A, garis k,
dan bidang .


A
Sebuah titik hanya dapat ditentukan letaknya, tetapi tidak mempunyai panjang dan lebar (tidak
mempunyai ukuran/besaran). Titik dapat digambarkan dengan memakai tanda noktah. Sebuah titik
dapat dinotasikan atau diberi nama huruf kapital, misalnya titik A, titik B, dan sebagainya.

Adapun garis direpresentasikan oleh garis lurus dengan dua tanda panah di setiap ujungnya yang
mengindikasikan bahwa garis tersebut panjangnya tak terbatas. Sebuah garis dapat dinotasikan
dengan huruf kecil, misalnya garis k, garis l, dan sebagainya.

Bidang datar merupakan suatu daerah yang panjang dan lebarnya tak terbatas. Pada gambar di atas,
bidang  memiliki luas tak terbatas.

B. Hubungan Antara Titik dan Bidang


Untuk memahami hubungan antara titik dan bidang, perhatikan gambar berikut.

Titik E pada bidang  Titik J di luar bidang 


52
Dina Suprianti
C. Hubungan Antara Garis dan Bidang

Hubungan antara garis dan bidang dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
(1) garis terletak pada bidang,
(2) garis tidak pada bidang, dan
(3) garis menembus bidang/memotong.

Ilustrasi kondisi/hubungan antara garis dengan bidang tampak seperti pada gambar berikut.

Garis l pada bidang  Garis k di luar bidang  Garis k menembus bidang 

D. Titik-titik segaris

Dua titik atau lebih dikatakan segaris jika titik-titik tersebut terletak pada garis yang sama. Perhatikan
gambar berikut, titik A dan titik B dikatakan segaris, karena sama-sama terletak pada garis l. Istilah
titik-titik segaris disebut kolinear.

Titik-titik segaris (kolinear)

53
Dina Suprianti
E. Titik-titik sebidang

Dua titik atau lebih dikatakan sebidang jika titik-titik tersebut terletak pada bidang yang sama.
Perhatikan gambar berikut, titik C dan titik D dikatakan sebidang, karena sama-sama terletak pada
bidang . Istilah titik-titik sebidang disebut koplanar.

Titik-titik sebidang (koplanar)

2. Kedudukan Dua Garis

e
Garis e dan f merupakan dua garis yang sejajar

k Garis k dan l merupakan dua garis yang berhimpit

m n
Garis m dan n merupakan dua garis yang berpotongan

54
Dina Suprianti
3. Konsep Sudut

(Sumber: Kemdikbud)
Gambar 1. Beberapa aktivitas yang membentuk sudut

Sudut adalah sebuah ruang yang terbentuk akibat dua segmen atau garis yang bertemu di satu titik.
Sudut tidak akan bertemu dari dua buah garis yang arahnya paralel. Misalnya pemanah, sudut terbentuk
antara tangan dengan badan pemanah. Untuk gambar pemancing, garis bantu merah sengaja ditambah untuk
menunjukkan lebih jelas sudut yang terbentuk antara pancingan dengan bidang datar. Terminologi garis
dalam hal ini merupakan sinar garis, karena memiliki awal dan titik memiliki titik ujung. Perhatikan garis lurus
yang dibentuk antara alat backstaff dengan matahari. Kedua garis lurus tersebut membentuk sebuah sudut
tertentu yang akan menentukan ketinggian matahari. Sedangkan yang terdapat pada kursi dan meja billiard
terdapat bentuk sudut pada tempat duduk dengan sandarannya dan pada arah bola.

Secara matematis, hubungan sinar garis dan titik sudut diilustrasikan sebagai berikut.

(Sumber: Kemdikbud)
Gambar 2. Sudut yang terbentuk oleh dua sinar garis

55
Dina Suprianti
Suatu sudut terbentuk dari perpotongan dua sinar garis yang berpotongan tepat di satu titik, sehingga
titik potongnya disebut dengan titik sudut.
Nama suatu sudut dapat berupa simbol , , dan lainnya, atau berdasarkan titik-titik yang melalui garis
yang berpotongan tersebut. APB bisa juga disebut P, dan besar sudut P dilambangkan dengan mP.
Biasanya satuan sudut dinyatakan dalam dua jenis, yaitu derajat (“ o
“) dan radian (rad). Besar sudut satu
putaran penuh adalah 360o.

4. Jenis-jenis Sudut
Perlu kita kenalkan bahwa, terdapat ukuran sudut standar yang perlu kita ketahui, seperti yang disajikan
pada gambar berikut.

(Sumber: Kemdikbud)
Gambar 3. Sudut lancip, tumpul, siku-siku, dan lurus

Dengan memperhatikan ukuran setiap sudut, berikut jenis-jenis sudut.

Jenis-jenis sudut:
1. Sudut Siku-Siku: ukuran sudutnya 90o
2. Sudut Lancip: ukuran sudutnya antara 0o dan 90o
3. Sudut Tumpul: ukuran sudutnya antara 90o dan 180o
4. Sudut Lurus: ukuran sudutnya 180o
5. Sudut Reflek: ukuran sudutnya antara 180o dan 360o

56
Dina Suprianti
5. Pasangan Sudut Saling Bertolak Belakang
Perhatikan gambar 4 dan gambar 5 berikut ini.

(Sumber: Kemdikbud) (Sumber: Kemdikbud)


Gambar 4. Lintasan Kereta Gambar 5. Dua garis yang saling bertolak belakang

Garis RS dan garis PQ, berpotongan di titik T seperti pada gambar 5, sehingga membentuk empat sudut,
yaitu T1, T2, T3, dan T4.

(Sumber: Kemdikbud)
Gambar 6. Sudut Berpelurus dan Bertolak Belakang (Sumber: Kemdikbud)

(1) Pada gambar (a) dan (b) termasuk sudut berpelurus, yaitu mT1 + mT2 = 180o dan
mT3 + mT4 = 180o
(2) Pada gambar (c) dan (d) termasuk sudut berpelurus, yaitu mT1 + mT4 = 180o dan
mT2 + mT3 = 180o
(3) Pada gambar (e) dan (f) termasuk sudut bertolak belakang, yaitu mT1 = mT3 dan
mT2 = mT4
57
Dina Suprianti
Rubrik Penilaian
Bagian Skor
No Indikator
LKPD 1 2 3 4
1 Peserta didik dapat Aktivitas 1: Terisi ≤ 25% Terisi  25% Terisi  50% Terisi 
mengidentifikasi jenis- Identifikasi sampai 50% sampai 75% 75%
jenis sudut yang sudut dari
terbentuk dari garis garis
transversal. transversal
2 Peserta didik dapat Aktivitas 2: Terisi ≤ 25% Terisi  25% Terisi  50% Terisi 
menentukan nilai Menentukan sampai 50% sampai 75% 75%
sudut pada dua garis nilai sudut
sejajar dan garis
transversal.

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
8

48
Dina Suprianti
Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Asesmen dilakukan melalui observasi guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dan hasil pekerjaan
peserta didik (LKPD).

48
Dina Suprianti
Pertanyaan refleksi untuk peserta didik
Peserta didik melakukan refleksi menggunakan “Y chart”, untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
kegiatan pembelajaran serta mengidentifikasi materi yang sudah atau belum dipahami. Selanjutnya peserta
didik diminta untuk menempelkan hasil refleksi di dinding kelas yang telah ditentukan.

48
Dina Suprianti
Refleksi Guru

a. Seberapa efektifkah metode pembelajaran ini diterapkan kepada peserta didik?


b. Tantangan apa saja yang ditemui ketika mengajarkan materi ini dengan metode pembelajaran ini?
c. Apakah pemberian instruksi atau penjelasan teknis dapat dipahami peserta didik?

48
Dina Suprianti

Anda mungkin juga menyukai