PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara geografis Desa Wehali merupakan salah satu wilayah yang berada di
Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Malaka. Dengan luas wilayah adalah 6,8 km2 dan
memiliki batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Timur berbatasan dengan Desa
Umakatahan dan Desa Harekakae, Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bakiruk,
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Umanen Lawalu, Sebelah Utara berbatasan
Kondisi iklim dan curah hujan di Desa Wehali turut mempengaruhi geografis di
wilayah ini sebagaimana iklim dan curah hujan yang terjadi di wilayah pulau Timor yaitu
iklim tropis dengan dua musim kemarau berlangsung antara bulan Juli-November dan
musim hujan antara bulan Desember-Juni, sehingga hal ini turut mempengaruhi pola
bertani karena mayoritas penduduk pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani.
Wilayah Desa ini terdiri dari tanah dataran rendah yang merupakan lahan persawahan.
Desa Wehali memiliki Penduduk sepanjang tahun 2020 adalah. 6.853 jiwa dengan
rincian laki-laki 3.466 jiwa dan perempuan 3.387 yang terhimpun dalam 1.779 kepala
keluarga (KK). Jumlah petani dalam wilayah Desa Wehali 676 KK, pedagang 125 KK,
Pegawai Negeri Sipil sebanyak 235.orang, TNI sebanyak 97 orang, POLRI sebanyak 145
1
orang, dan pensiunan sebanyak 185 orang, yang tersebar pada 10 Dusun yaitu Dusun
Laran A, Laran B, Dusun Misi, Dusun Wemalae A, Dusun Wemalae B, Dusun Pasar
Baru A, Dusun Pasar Baru B, Dusun Bakateu, Dusun Pasar Lama. Penduduk Desa
Wehali terdiri dari masyarakat yang majemuk maka warga masyarakatnya menganut
Agama Katolik, Kristen Protestan, Islam, Budha dan Hindu. Pendidikan warga Desa
Wehali terdiri dari Sekolah Dasar (SD) 3.740 orang, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP) 2.425 orang, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 996 orang Diploma (D3)
267 orang, dan Sarjana Strata 1 (S1) 275 orang. (Profil Desa Wehali 2020).
Dilihat dari aspek sosial kemasyarakatan dan topografi wilayah, potensi yang
diandalkan oleh masyarakat Desa Wehali Khususnya di Dusun Bakateu adalah sebagai
petani sawah dan petani ladang. Hambatannya yaitu, keterbatasan sumber daya manusia
(pengetahuan dan keterampilan) yang terbatas, dan kurangnya dukungan sarana dan
Tabel 1.1
Data Hasil Padi
Luas Lahan
Hasil Padi yang Persentase
Sawah yang Target
No Tahun dicapai
diolah
(Ton/Ha) (%)
(Ton/Ha)
(Ha)
2
Sehubungan dengan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil padi petani di Desa
Wehali kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Malaka dari tahun 2019 mencapai
100%. Tahun 2020 mengalami penurunan padinya menjadi 93%. Tahun 2021 kembali
mengalami peningkatan hasil padinya menjadi 96%. Hal ini disebabkan menurunnya
hasil padi di Desa Wehali yakni faktor efektifitas kerja petani yang kurang terutama
pemanfaatan produk-produk teknologi pertanian yang kurang efektif seperti benih padi,
pengolahan tanah, cara pemeliharaan hasil, pengaturan air, cara pemberian pupuk dan
pemberantasan hama serta kurangnya alat kerja dan penggunaan alat kerja yang kurang
tepat seperti cangkul, bajak, dan penggarukan. Pendampingan yang diberikan oleh Dinas
Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malaka berupa bantuan Hand Traktor dan alat
perontok padi masing-masing kelompok mendapat satu unit, benih padi, pupuk dan
pengawalan kegiatan fasilitas pengolahan pertanian oleh Dinas Pertanian dan Lembaga
kelompok tani terlibat secara aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan tersebut dan
memberikan respon yang positif terhadap semua informasi yang disampaikan oleh Dinas
kelangsungan hidup petani. Dengan demikian dapat mendorong tercapainya tujuan yang
3
efektif da efesien. Keberhasilan dalam mencapai tujuan kerja salah satunya ditentukan
oleh kinerja pegawainya, seperti yang diungkapkan oleh Veithzal Rivai (2005:309)
bahwa kinerja petani merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya untuk
mencapai tujuannya.
Perumusan Masalah
Desa Wehali?
4
3. Upaya Apa Saja Yang Perlu Dilakukan Untuk Memperbaiki Pemberdayaan Dengan
Kerangka Pikir
Penulisan proposal penelitian ini mengikuti kerangka pikir yang dapat dilihat pada
Dalam rangka menjamin konsistensi penulisan proposal penelitian ini, maka alur
pikir pengkajian terhadap judul penelitian ini berawal dari pemahaman dari gambaran
situasi mengenai Pemberdayaan petani dalam meningkatkan hasil padi beserta segala
aspek permasalahannya.
kajian teoritis maka dilakukan penelitian terhadap masalah untuk memperoleh data-data
5
yang dibutuhkan demi kepentingan analisis masalah yang pada akhirnya dirumuskan
kesimpulan atas hasil penelitian baik yang bersifat lemah maupun unggul. Dengan
berpedoman pada hasil penelitian maka dapat dirumuskan pula sejumlah rekomendasi
yang dapat diajukan kepada Dusun Bakataeu untuk memperbaiki kinerja petani padi.
Kegunaan Penulisan.
setelah dilakukan penelitian. Sehubungan dengan hal tersebut maka penelitian ini
Desa Wehali.
Dengan Keberhasilan Kerja Petani Dalam Meningkatkan Hasil Padi Demi Memenuhi
4. Untuk Menjadi Bahan Pengembangan Studi Bagi Pihak Lain Yang Berniat
6
Kerja Petani Dalam Meningkatkan Hasil Padi Demi Memenuhi Kebutuhan Keluarga
Variabel Bebas (X), dan Keberhasilan Kerja Sebagai Variabel Terikat (Y). Lingkup
penelitian adalah petani maka populasi penelitian ini adalah 446 orang petani dan
sampel yang menggunakan rumus taro dan yamane (dalam Nahak 2012 hal. 112).
Berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel yang diambil 82 orang. Instrumen yang
Batasan Istilah.
2. Keberhasilan secara Etimologi yaitu berasal dari kata hasil yang artinya sesuatu yang
diadakan atau dibuat, dijadikan dan sebagainya oleh usaha, pikiran, tanam tanaman,
tanah sawah, ladang, hutan dan sebagainya; pendapat akibat, kesudahan, berhasil;
3. Hasil padi merupakan produksi padi sawah perlu melaksanakan beberapa tahap
7
dengan pemanenan dan pemanfaatan hasil, Kualitas pengolahan tahap-tahap
8
BAB II
TELAAH PUSTAKA
Pengertian Pemberdayaan
akan potensi yang dimiliki dan berupaya untuk mengembangkan potensi itu menjadi
tangga mereka menjadi kuat melalui adanya ketahanan pangan sebagaimana oleh
Pudjiwati (2003: hal. 5) bahwa: pembangunan pertanian sebagai pendukung yang penting
bagi pembangunan industri, yang mampu membawa warga di pedesaan yang masih
tertinggal dan belum mencapai kecukupan pangan kearah tingkat hidup yang layak.
pengertian yaitu sebagai upaya memperkuat unsur - unsur keberdayaan itu untuk tidak
mampu dengan mengandalkan kekuatannya sendiri sehingga dapat keluar dari perangkap
masyarakat (Anwar, 2017, hal. 1). Dengan kata lain bahwa pemberdayaan petani
9
Konsep pembangunan masyarakat dapat dilakukan melalui dua teknik, yaitu:
life – skills baru atau dengan memadukan potensi yang dimiliki, merangsang pemasaran
Dengan demikian kita dapat mengetahui dan mengerti juga tentang pemberdayaan
peranan petani di bidang pertanian karena partisipasi mereka sebagai tenaga kerja
dibidang pencarian nafkah memberi sumbangan yang besar bagi ketahanan pangan rumah
tangga.
Tujuan Pemberdayaan
Menurut Mardikanto (2014: hal. 202), ada 6 tujuan pemberdayan diantaranya yaitu:
a) Perbaikan Kelembagaan
b) Perbaikan Usaha
10
c) Perbaikan Lingkungan
yang terbatas.
d) Perbaikan Pendapatan/Penghasilan
masyarakat.
e) Perbaikan Kehidupan
f) Perbaikan Masyarakat
Kehidupan yang leih baik yang didukung oleh lingkungan (fisik dan sosial yang lebih
baik, diharapkan akan terwujud kehidupan masyarakat yang lebih baik pula.
Kartasasmita dalam pidato pengukuhan sebagai guru besar dalam Ilmu Administrasi pada
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Malang pada tanggal 27 Mei 1995,
jurusan, yakni:
11
1) Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat
Strategi utama pemberdayaan secara koleksi dapat dilakukan melalui 3 (tiga) aras atau
matra, yakni: mikro, mezzo dan makro. Strategi aras mikro, pemberdayaan dilakukan
intervensi krisis dan tujuan membimbing atau melati anggota masyarakat dalam
Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok biasanya digunakan sebagai strategi dalam
pemberdayaan diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih luas dimana didalamnya
Metode Pemberdayaan
participatory rural appraisal, participatory assessment, metode loka karya, teknik brain
12
storming, CO-CD (Community Organization-Community Defelopment). (Suhendra,
(2006) hal. 104-105). Metode participatory rural appraisal (Pengkajian Desa secara
partisipatif) adalah suatu pendekatan dan teknik- teknik pelibatan masyarakat dalam
sebagai pelaku dan orang luar sebagai pelaku. Belajar menghargai perbedaan, santai dan
waktu, belajar dari kesalahan, dan terbuka. (Suhendra, 2006, hal. 105 - 108).
masalah, menemukan potensi, menganalisis masalah dan potensi dan memilih solusi
disekitar masyarakat setempat. Potensi yang dimiliki masyarakat dapat dikelola secara
indikator tertentu yang dibandingkan antara kriteria normative dengan realita. Adapun
13
3. Kemampuan dan aktivitas ekonomi;
3. Motivasi.
4. Potensi masyarakat.
7. Perlindungan; dan
Pengetahuan, Sikap dan Ketrampilan. Dan variabel keberhasilan terdiri dari 3 (tiga) juga
yaitu: Sumber Daya Manusia, Permodalan, Pembinaan. Enam (6) indikator tersebut dapat
Prinsip Pemberdayaan
Ada banyak prinsip pemberdayaan masyarakat yang ditulis oleh para ahli salah
14
1. Pemberdayaan adalah proses kolaborasi karena pekerja sosial dan masyarakat harus
3. Masyarakat harus melihat diri sendiri sebagai agen penting yang dapat mempengaruhi
perubahan.
5. Solusi yang berasal dari situasi khusus, harus seragam dan menghargai keberagaman
Dari definisi diatas, dapat dipahami bahwa pemberdayaan petani meliputi proses
Indikator Pemberdayaan
Indikator pemberdayaan terdiri dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang akan
digambarkan berikut.
15
Pengetahuan
dan pengalaman sendiri, maka oleh banyak orang dianggap yang bersangkutan tahu atau
berpengetahuan.
memiliki sekelompok prinsip, dalil, rumus yang melalui percobaan yang sistimatis
dilakukan berulang kali telah terpuji kebenarannya, prinsip - prinsip, dalil-dalil, dan
pemikiran, pengetahuan mana selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan
kritis oleh setiap orang lain yang mengetahui. Soekanto (1990), hal. 6).
Mencermati pengertian yang dikemukakan para ahli diatas, jelas bahwa ilmu
pengetahuan itu konkret sehingga dapat diamati, dipelajari dan diajarkan serta teruji
kebenarannya, menggunakan pemikiran dan dapat dikontrak secara kritis oleh orang lain
dan umum (objektif). Apalagi seseorang tidak memiliki pengetahuan yang cukup, maka
apa yang dapat diharapkan dari para petani tersebut untuk menghasilkan produktifitas
secara lebih baik. Untuk mengukur indikator pengetahuan terdiri dari lima rincian :
16
mengetahui jenis padi, mengetahui jenis pupuk, mengetahui jenis obat hama dan
Sikap
Sikap Yaitu: (1). Kokoh atau bentuk tubuhnya tegap; (2). Cara berdiri (tegak,
teratur atau dipersiapkan untuk bertindak). (3). Perbuatan yang berdasarkan pada
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi tiga, hal. 1063). Oleh karena itu, keempat unsur
tidak terlepas dalam sebuah perilaku atau berbagai tindakan yang dilakukan oleh setiap
individu. Mencermati ini, maka sikap setip petani menunjukkan sikap yang bersifat baik
lewat perilaku - perilaku untuk mengerjakan pekerjaan dalam sebuah pengolahan sawah
Berbicara tentang sikap dan perilaku berarti tidak lepas dari etika adalah suatu sikap
yang menunjukkan kesedian dan kesanggupan seseorang secara sadar untuk menaati
ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau
organisasi. Kriteria yang menunjukan bahwa para petani berprilaku etis atau tidak
ditentukan sejauh mana bersangkutan secara langsung bertanggung jawab dalam rangka
Demikian pula perestasi kerja terbentuk dari sikap (attitude) yang ditunjukan oleh
para petani dalam menghadapi situasi dimasing - masing setiap masyarakat petani
tersebut. Sikap mental para petani lahan sawah terhadap situasi kerja itulah yang
17
kerja ditunjukkan melalui kesediaan untuk janji dalam bekerja, semangat dalam
melakukan pekerjaan, tertip dalam bekerja, selalu bekerja sama dan tanggung jawab.
Demikian pula motivasi kerja terbentuk dari sikap (attitude) yang ditunjukan
seorang petani dalam menghadapi situasi kerja (situantin) di instansi yang bersangkutan.
Sikap mental Individu yang Pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat
motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal, (Mangkunegara, 2003, hal. 164).
Sikap mental individu dalam tim kerja haruslah memiliki sikap mental yang siap sedia
terwujudkan tim kerja yang sulit, saling menghargai, tolong menolong dan saling
memberikan kontribusi dalam menunjang peningkatan kinerja. Dalam konteks ini, dapat
dikemukakan beberapa pendekatan prinsip dasar sebagai bagian dari sifat manusia, yaitu:
Untuk mengukur indikator sikap, terhadap lima rincian: yaitu, minat kerja, rajin
18
Keterampilan
Keterampilan merupakan salah satu potensi yang dimiliki seorang petami untuk
berarti:
2) Mengatur diri sendiri untuk dapat bertindak sesuai dengan pesan yang disampaikan.
4) Menyimbangkan apa yang dirasakan dengan apa yang dilakukan, sehingga keduanya
saling melengkapi.
5) Memahami Perasaan Orang lain dan melihat orang lain berdasarkan perspektif
mampu memaknai sesuatu dengan tepat sesuai dengan objek yang diterimanya.
dimunculkan mereka sering diterima tidak tepat yang berhubungan dengan sikap,
19
3) Keterampilan pengarahan efektif. Pengarahan merupakan cara bagaimana sesuatu
yang dikerjakan dan apa yang harus dikerjakan. Elemen kunci coaching adalah
pertama kesadaran yang merupakan hasil perhatian yang terpusat, konsentrasi dan
kejernihan. Sedangkan elemen kedua adalah tanggung jawab kolektif dan tanggung
jawab individu. Dengan memiliki coaching, diharapkan pimpinan tugas dan fungsi,
indikator keterampilan terdiri dari lima rincian: yaitu, mengolah lahan, menanam,
mahir menggunakan peralatan, memasarkan hasil, dan mahir dalam pasca panen.
Keberhasilan secara Etimologi yaitu berasal dari kata hasil yang artinya sesuatu
yang diadakan atau dibuat, dijadikan dan sebagainya oleh usaha, pikiran, tanam tanaman,
tanah sawah, ladang, hutan dan sebagainya; pendapat akibat, kesudahan, berhasil;
rasa takut, cemas, frustrasi, kegagalan dan penghargaan diri. Keberhasilan itu adalah
sebuah kemenangan, namun untuk meraih keberhasilan maka anda harus mempunyai
keyakinan. Keberhasilan juga membutuhkan keyakinan. Ketika anda merasa yakin, maka
anda secara otomatis akan memperoleh dan menghasilkan sebuah kekuatan, keterampilan
20
Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Kerja
keberhasilan usaha tani digolongkan menjadi dua bagian yaitu : Faktor Intern dan faktor
1. Petani Pengelola
Petani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi sebagian
atau seluruh kebutuhan hidupnya dibidang pertanian dalam arti luas yang meliputi
usaha tani pertanian, peternakan, perikanan, dan pemungutan hasil laut. Petani
apabila petani dapat melakukan pengelolaan secara baik maka usaha tani yang ia
Pengelolaan usaha tani itu juga tergantung dari tingkat pendidikan petani
sendiri dan bagaimana cara ia memanfaatkan berbagai faktor produksi yang ada
untuk digunakan secara efektif dan efesien agar mendapatkan keuntungan yang
maksimal. Jadi disini petani berperan penting sebagai pengambil keputusan dan
Tanah sebagai harta produktif adalah sebagai organis rumah tangga tani.
Luas lahan usaha tani menentukan pendapatan, taraf hidupnya dan derajat
kesejahteraan rumah tangga tani. Tanah berkaitan erat dengan keberhasilan usaha
21
tani dan teknologi modern yang dipergunakan. Untuk mencapai keuntungan usaha
Hal ini dapat dicapai dengnan cara pengelolaan yang hati-hati dan penggunaan
metode terbaik. Pentingnya faktor produksi tanah, bukan saja dilihat dari sefi luas
atau sempitnya lahan, tetapi juga segi yang lain, misalnya aspek kesuburan tanah
macam penggunaan lahan (tanah sawah, tegalan, dan sebagainya) dan topografi
(tanah dataran pantai, rendah dan dataran tinggi). Kemampuan tanah untuk
a) Kemampuan tanah untuk ditanami dengan berbagai jenis tanam. Makin banyak
maka persatuan luas makin baik. c) Kemampuan untuk berproduksi secara lestari.
3. Tenaga kerja
Tenaga kerja dalah energy yang dicurahkan dalam suatu proses kegiatan untuk
sebagainya.
Dalam usaha tani skala kecil sebagian besar tenaga kerja berasal dari keluarga
petani sndiri yang terdiri atas Ayah sebagai kepala keluarga, isteri dan anak-anak
petani. Anak-anak berumur 12 tahun misalnya sudah dapat menjadi tenaga kerja
yang produktif bagi usaha tani. Tenaga kerja yang berasal dari keluarga petani ini
22
merupakan sumbangan keluarga pada produksi pertanian secara keseluruhan dan
tidak pernah dinilai dalam uang. Peran anggota keluarga tani dalam mengelola
kegiatan usaha tani bersama dapat mengurangi biaya pengeluaran untuk membayar
Berbeda dengan usaha tani dalam skala besar, tenaga kerja memegang peran
yang pentin karena tenaga kerja yang ada memiliki skill/keahlian tertentu dan
berpendidikan sehingga mampu menjalankan usaha tani yang ada dengan baik.
Tentu saja dengan seorang pengelola (manager) yang juga memiliki keahlian
4. Tingkat Teknologi
dan cara-cara baru dalam bidang pertanian. Demikian pula “Revolusi Hijau” mulai
tahun 1969/1970 disebabkan oleh penemuan teknologi baru dalam benih padi dan
teknologi yang lebih maju dari sebelumnya maka usaha tani yang dilakukan dapat
kadang-kadang digunakan dua istilah lain yang sebenarnya berbeda namun dapat
23
dianggap sama dan sering dipertukarkan karena keduanyag menunjukkan pada soal
yang sama yaitu perubahan teknik (technical change) dan inovasi (innovation).
Istilan perubahan teknik jelas menunjukkan unsure perubahan suatu cara baik
sebuhah penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau sudah dikenal
Namun teknologi juga dapat menjadi kendala usaha tani karena sulitnya
teknologi tersebut dan juga karena faktor budaya dari petani itu sendiri yang tidak
keuntungan relatif semakin cepat pula teknologi tersebut diterima oleh masyarakat.
2) Kesesuaian dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, semakin cepat pula
disebarkan. Semakin tinggi tingkat kerumitan dari inovasi, semakin sulit diterima
akan disebarkan semakin tinggi tingkat kemudahan diperakan dari inovasi yang
24
observability semakin mudah inovasi tersebut diterima oleh masyarakat
Hasil dari usaha tani skala keluarga merupakan penerimaan keluarga yang dapat
kembali keberlanjutan usaha tani mereka. Jika seorang petani dapat mengelola
penerimaan usaha taninya dengan baik maka kebutuhan keluarganya dan usaha
2) Jumlah Keluarga
yang tersedia didalam keluarga. Dalam usaha tani skala kecil sebagian besar tenaga
kerja berasal dari keluahrga petani sendiri yang terdiri atas ayah sebagai kepala
keluarga, isteri dan anak-anak petani. Semakin banyak juumlah keluarga produktif
yang mampu membantu usaha tani maka biaya tenaga kerjapun semakin banyak
Sarana transportasi dalam usaha tani tentu saja sangat membantu dan mempengaruhi
25
pertanian, begitu juga dengan distribusi hasil pertanian kewilayah-wilayah tujuan
pemasaran hasil tersebut, tanpa adanya transportasi maka proses pengangkutan dan
dan komunikasi baik antara petani dan petani, petani dan kelembagaan serta petani
peningkatan kemampuan dari aspek budidaya dan aspek agribisnis serta keseluruhan,
pelatihan. Jika sarana komunikasi dalam berusaha tani kurang mencukupi maka
perkembangan usaha tani dan petani yang menjalankan kurang maksimal karena
semakin tinggi hasil produksi dan semakin mahal harganya maka keuntungan dari
usaha tani pun semakin tinggi pula, namun harga saprodi juga mempengaruhi
penerimaan hasil secara keseluruhan karena hasil saprodi merupakan modal utama
dalam berusaha tani maupun itu harga alat-alat pertanian, bahan-bahan utama seperti
benih, pupuk dan obat-obatan, dan sebagainya. Maka, perhitungan analisis dan
26
3. Fasilitas Kredit.
Kredit adalah modal pertanian yang diperoleh dari pinjaman. Pentingnya peranan
kredit disebabkan oleh kenyataan bahwa secara relatif memang modal merupakan
faktor produksi non-alami (buatan manusia) yang persediaanya masih sangat terbatas
a. Pemberian kredit usaha tani dengan bunga yang ringan perlu untuk memungkinkan
b. Kredit itu harus bersifat kredit dinamis yang mendorong petani untuk menggunakan
d. Kredit pertanian yang diberikan kepada petani tidak perlu hanya terbatas pada kredit
usaha tani yang langsung diberikan bagi produksi pertanian tetapi harus pula
dapat digolongkan sebagai berikut : a) Bank yang meliputi Bank Desa, Lumbung
Desa, dan Bank Rakyat Indonesia. b) Perusahaan Negara Pegadaian. c). Koperasi-
27
Dengan adanya fasilitas kredit dari pemerintah kepada para petani maka
diharapkan usaha tani dapat terus dilakukan dan dikembangkan tanpa adanya
informasi tentang cara bertani atau teknologi baru untuk meningkatkamn produksi,
gagasan baru. Beberapa peranan yang harus dilakukan penyuluh agar proses
b. Membangun hubungan untuk perubahan, hubungan ini tentunya harus terbina diatara
c. Diagnosa dan penjelasan masalah yang dihadapi klien. Gejala-gejala dari masalah
yang dihadapi haruslah diketahui dan dirumuskan menjadi masalah bersama sasaran
perubahan.
d. Mencari alternatif pemecahan masalah. Selain itu tujuan dari perubahan harus juga
28
g. Memutuskan hubungan antara klien dan penyuluh untuk perubahan itu. Hal itu
penyuluh.
Penyuluh disini bersifat membantu agar kebutuhan informasi yang berhubungan dengan
2 Aspek kelembagaan
e. Pengangkutan (transportasi)
29
a. Pendidikan pembangunan
b. Kredit produksi
Indikator Keberhasilan
Perencanaan
anggaran dan standar (tolak ukur) keberhasilan kegiatan. (Nawawi, 2001, hal. 29),
beberapa kegiatan yang saling berhubungan dalam memilih satu diantara beberapa
alternatif tentang tujuan yang dicapai oleh sebuah organisasi. Indikator perencanaan
diukur dengan lima rincian yaitu: merencanakan lokasi sawah, alat kerja, benih padi,
Pelaksanaan
pekerjaan secara terarah pada suatu tujuan.” (Nawawi, 2001, hal. 32). Pengertian ini
pelaksanaan suatu pekerjaan dalam suatu organisasi atau usaha pertanian. Pelaksanaan
30
masalah tersebut dilakukan dengan merumuskan langkah-langkah kegiatan untuk
menemukan alternatif terbaik dalam usaha mencapai tujuan organisasi atau usaha
pertanian tersebut.
Pelaksanaan artinya apa yang ditetapkan dalam pelaksanaan suatu kegiatan usaha
pertanian dapat dilaksanakan secara baik dan benar sesuai dengan langkah-langkah yang
telah ditetapkan dalam pelaksanaan sehingga apa yang menjadi harapan dari usaha
suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah program atau kebijaksanaan
ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan, langkah yang strategis maupun
operasional atau kebijaksanaan menjadi kenyataan guna mencapai sasaran dari program
Kesimpulan dari pengertian diatas bahwa pada dasarnya pelaksanaan suatu program
yang telah ditetapkan harus sejalan dengan kondisi dimana dalam kegiatannya melibatkan
beberapa unsur disertai dengan usaha-usaha dan didukung oleh alat-alat penunjang.
Indikator pelaksanaan diukur dengan lima rincian, yaitu pengolahan lahan, penanaman
Hasil
Hasil adalah sesuatu yang diadakan, dibuat dan dijadikan. (Budiono, 2005, Hal. 183).
Berhasil atau tidaknya suatu organisasi dapat dilihat dari hasil akhir yang dicapainya.
31
Rincian yang digunakan untuk mengukur pencapaian hasil adalah: tuntas pekerjaan,
Hasil Padi.
Hasil padi merupakan produksi padi sawah perlu melaksanakan beberapa tahap
pekerjaan mulai dari pembenihan padi, penanaman, dan pemeliharaan sampai dengan
1. Pembenihan Padi.
Sebelum tanam, tanaman padi disemaikan terlebih dahulu. Pada persemaian itu harus
disiapkan dan dikerjakan dengan baik, agar proses persemaian dapat memberikan
hasil yang unggul maka harus diperhatikan hal sebagai berikut : “Memilih tempat
persemaian.” Sugeng, (2001, hal.8). tanah untuk persemaian harus subur, terbuka, dan
dekat sumber air. Mengerjakan tempat persemaian dilakukan pada tempat yang basah,
atau persemaian dilakukan pada tempat yang kering. Dalam rangka penaburan biji
perlu dilakukan seleksi benih agar mengetahui biji yang bernas dan hampa dengan
cara melakukan peredaman biji padi kedalam air sehingga biji yang bernas akan
tenggelam dan yang hampa akan terapung. Seleksi biji ini dilakukan untuk
mendaptkan biji yang baik dan memudahkan proses pertumbuhan setelah ditanam.
Pemeliharaan persemaian dilakukan dalam tiga (3) cara yaitu pengairan, pengobatan,
dan pemupukan.
32
2. Penanaman dan Pemeliharaan.
Dalam rangka penanaman, benih hasil semaian dipilih untuk memperoleh bibit
yang baik berdasarkan cirri-ciri sebagai berikut : “umurnya tidak boleh lebih dari 40
hari, tingginya kurang lebih 25 cm, berdaun mencapai 5-7 helai, batangnya besar dan
Menentukan waktu pane padi tergantung pada masaknya buah padi, disamping
tergantung pada jenisnya, keadaan tanah sawah dan cuaca yang mempengaruhi cepat
atau lambatnya, buah padi yang dilihat berdasarkan tanda-tanda yaitu, : “Semua
bagian tanaman sudah tampak warna kekuningan, ruas bagian atas masih berwarna
Pendapatan Keluarga
juga didefenisikan sebagai dari penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada
sektor produksi. Sedangkan pemahaman lain dikatakan bahwa pendapatan adalah hasil
berupa uang atau materi lainnya yang dapat dicapai daripada penggunaan faktor-faktor
nilai dari sebuah barang dan jasa yang dihasilkan suatu benda usaha dalam suatu periode
tertentu.
33
1. Pendapatan berupa barang, yaitu : Segala penghasilan yang diterima dalam bentuk
2. Pendapatan berupa uang yaitu : Penghasilan yang diterima biasanya berupa balas
jasa dari majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri, pendapatan dari penjualan
Pendapatan adalah uang diterima dan diberikan kepada pelaku ekonomi berdasarkan
prestasi-prestasi yang dilakukan sendiri atau usaha perorangan dan pendapatan dari
kekayaan serta faktor subsistem. Pendapatan adalah modal penerimaan (uang dan bukan
Pendapatan keluarga dapat dimaksud dari penelitian adalah total penerimaan berupa
hasil padi atau uang yang diperoleh kelompok tani dari usaha menghasilkan padi
1. Gaji atau upah yang diperoleh dari kerja pokok, kerja sampingan, dan kerja lembur.
2. Usaha kelompok, meliputi : Hasil bersih dari usaha kelompok, komisi dan penjualan.
3. Pendapatan lain : Hasil investasi yaitu pendapatan yang diperoleh dari hasil kerja
sosial.
34
Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan keluarga yang
dimaksud adalah pendapatan yang diperoleh petani dalam produksi hasil padi yaitu
35
BAB III
METODOLOGI
Keberhasilan Kerja.
Berkaitan dengan uji pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat maka
hubungan antara dua variabel yang dianalisis. Selanjutnya menghitung skor mean setiap
rincian, indikator dan variabel untuk mengetahui faktor pendukung maupun faktor
Subyek penelitian ini adalah Petani yang bekerja di Dusun Bakateu Desa Wehali
Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Malaka. Berkenaan dengan subyek tersebut maka
populasi penelitian ini adalah 446 orang petani dan sampel penelitian adalah 82 orang
petani yang berada di Dusun Bakateu Desa Wehali Kecamatan Malaka Tengah
36
Kabupaten Malaka. Penarikan Sampel dengan menggunakan rumus Taro dan Yamane
dalam Nahak (2012: Hal. 45). Perhitungan sampel berdasarkan rumus sebagai berikut :
𝑁
n = 𝑁d2 +1
Keterangan:
n = jumlah sampel
N= jumlah populasi
𝑑 2 = presisi atau taraf kepercayaan yang ditetapkan 10%.
N
n = Nd2 +1
446
n=446(0,1)2+1
446
n=446 ×o,o1+1
446
n= 5,46
n = 82
Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini sebanayak 82 orang petani
Variabel, Indikator dan Rincian
Penelitian ini .dilakukan terhadap dua Variabel, yakni Pemberdayaan sebagai
variabel bebas (X), dan Keberhasilan Kerja sebagai variabel terikat (Y). setiap variabel
diukur dengan tiga indikator. Setiap indikator dioperasionalisasikan dengan lima rincian
37
Tabel 3.1
Variabel, Indikator, Rincian.
Variabel Indikator Rincian
1. Mengetahui jenis padi
Pengetahuan 2. Mengetahui jenis pupuk
3. Mengetahui jenis-jenis
obat untuk hama dan
Pemberdayaan (X) penyakit
4. Mengetahui waktu tanam
5. Mengetahui peluang pasar
1. Minat Kerja
Sikap 2. Rajin kerja
3. Kerjasama
4. Tertib bekerja
5. Tanggung jawab
1. Terampil Mengola Lahan
2. Terampil menanam
Ketrampilan 3. Mahir menggunakan
peralatan
4. Memasarkan hasil
5. Mahir mengolah
penyimpanan padi.
1. Menyiapkan lahan
Perecanaan 2. Menyiapkan biaya
3. Menyiapkan peralatan
4. Menyiapkan benih
Keberhasilan Kerja 5. Fasilitas kerja
(Y) 1. Pengolahan lahan
Pelaksanaan 2. Penanaman
3. Pemupukan
4. Pengendalian hama
penyakit
1. Kesuburan Tanaman
Hasil 2. Kualitas hasil
3. Jumlah hasil
4. Kepuasan kerja
5. penyimpanan
38
Alat Pengumpul Data
mendapatkan data yang dibutuhkan. Dalam penelitian instrument yang digunakan adalah
daftar kuesioner yang disusun dengan berpedoman pada model Skala Likert. Kuesioner
tersebut terdiri dari pernyataan dan alternatif jawaban yang dapat bersifat positif dan
negatif. Alternatif jawaban untuk pernyataan yang bersifat positif memiliki alternatif
jawaban : Sangat Setuju (SS) dengan skor 5, Setuju (S) dengan skor 4, Ragu-Ragu (RR)
dengan skor 3, Tidak Setuju (TS) dengan skor 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan
skor 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif, alternatif jawaban adalah Sangat Setuju (SS)
dengan skor 1, Setuju (S) dengan skor 2, Ragu-Ragu (RR) dengan skor 3, Tidak Setuju
(TS) dengan skor 4, dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 5.
2. Membagikan kuesioner kepada responden untuk diisi sesuai petunjuk yang ditentukan
peneliti.
39
3. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh responden sekaligus meneliti
kebenaran pengisiannya.
Informasi yang telah dihimpun melalui kuesioner diolah menjadi data dalam beberapa
tahap yaitu :
1. Coding. Pada tahap ini peneliti melakukan pengelompokan data menurut indicator
variabel penelitian.
3. Tabulasi. Pada tahap ini dilakukan pentransferan data mentah kedalam tabel
4. Analisis data. Analisis data dilakukan melalui dua tahap yaitu perhitungan koefisien
𝑟𝑋𝑌= 𝑛(Σ𝑋𝑌−(Σ𝑋)(Σ𝑌)
√{𝑛Σ𝑋2 −Σ𝑋)2 𝑛Σ𝑌2 −Σ𝑌)2
40
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
Setelah diperoleh nilai koefisien korelasi dan untuk menerima atau menolak
41
Tabel 3.2
Acuan Interpretasi Koefisien Korelasi r
Interval Koefisien Tingkat hubungan Interval koefisien
No
Korelasi r korelasi r
B. Perhitungan Mean
Perhitungan ini digunakan dengan tujuan untuk mencari tahu faktor penghambat
Hal tersebut akan dinilai dengan berpedoman pada acuan interpretasi Skala Likert.
42
Tabel 3.3
Acuan interpretasi Skala Likert
Skala
Interval kategori Interval Keterangan
pengukuran
43
BAB IV
Pelaksanaan Penelitian
Padi demi Memenuhi Kebutuhan Keluarga di Dusun Bakateu Desa Wehali yang
tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan yang diawali dengan
pembagian kusioner yang disusun berdasarkan rincian dari 6 (enam) indikator sebanyak
sebanyak 82 orang petani disertai dengan penjelasan mengenai maksud dan tujuan
peneliti serta metode pengisian kuesioner. Dalam tahapan ini, peneliti tidak mengalami
banyak habatan adanya kerjasama yang baik antara responden dan peneliti, sehingga
semua kuesioner dapat dikumpulkan secr utuh sebanyak 82 jepitan sesuai dengan jumlah
responden. Pengisian kuesioner ini disesuaikan dengan ketentuan dan prosedur yang
berlaku. Selanjutnya dilakukan pengolahan data para responden yang diperoleh, untuk
Petani dalam meningkatkan hasil padi demi memenuhi kebutuhan keluarga di Dusun
44
Analisis Data
Dalam penelitian ini, daftar kuesioner disusun dengan berpedoman pada model Skala
Likert. Kuesioner tersebut terdiri dari pernyataan dan alternatif jawaban yang dapat
bersifat positif dan negatif. Alternatif jawaban untuk pernyataan yang bersifat positif
memiliki alternatif jawaban : Sangat Setuju (SS) dengan skor 5, Setuju (S) dengan skor 4,
Ragu-Ragu (RR) dengan skor 3, Tidak Setuju (TS) dengan skor 2 dan Sangat Tidak
pemberdayaan dan variabel keberhasilan kerja petani di Dusun Bakateu Desa Wehali,
maka keseluruhan item kuesioner ditabulasikan dalam tabel – tabel berikut ini.
45
Tabel. 4.1
1 4 4 3 3 1 4 2 4 3 2 4 2 3 4 4 47 3.13
2 4 3 3 3 1 5 5 4 4 2 4 5 3 4 4 54 3.60
3 4 4 2 3 3 5 3 5 4 1 1 5 3 3 1 47 3.13
4 4 3 2 3 2 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 53 3.53
5 3 3 3 2 1 5 3 3 5 2 3 4 2 3 4 46 3.07
6 5 4 2 3 1 5 5 4 5 1 2 5 2 4 1 49 3.27
7 4 3 3 3 1 5 4 5 5 3 2 5 1 3 2 49 3.27
8 4 3 2 2 1 5 5 4 5 3 1 4 3 3 4 49 3.27
9 4 4 2 3 2 4 3 5 4 4 2 5 3 3 4 52 3.47
10 5 3 2 2 3 5 3 4 5 3 4 5 1 3 2 50 3.33
11 4 3 2 4 2 4 5 4 4 3 3 4 2 3 2 49 3.27
12 4 3 2 4 2 5 3 4 5 3 4 4 3 4 2 52 3.47
13 4 4 3 3 1 5 3 4 5 3 3 5 2 3 1 49 3.27
14 5 5 3 4 1 4 4 3 5 4 3 5 3 3 3 55 3.67
15 5 4 3 3 2 5 5 4 5 3 2 4 3 5 1 54 3.60
16 4 5 4 4 3 5 3 5 4 3 2 4 3 3 2 54 3.60
17 5 4 5 4 3 4 5 5 5 2 4 4 2 3 2 57 3.80
18 4 5 2 4 3 5 3 4 5 3 4 5 3 2 3 55 3.67
46
19 4 4 3 3 2 5 4 4 5 2 4 5 4 4 2 55 3.67
20 4 5 3 4 5 5 5 5 4 3 3 4 4 5 4 63 4.20
21 4 4 2 5 5 4 3 3 4 3 3 4 3 5 5 57 3.80
22 4 5 3 4 5 5 3 3 4 3 2 5 4 4 5 59 3.93
23 4 5 3 5 4 5 3 4 5 2 4 4 2 4 5 59 3.93
24 5 4 3 4 5 4 4 3 5 3 2 5 2 5 3 57 3.80
25 5 4 2 5 4 5 3 5 4 4 4 5 3 5 4 62 4.13
26 4 5 2 5 5 4 4 3 5 4 3 5 2 5 5 61 4.07
27 4 4 2 4 2 5 4 4 4 2 3 4 1 4 5 52 3.47
28 5 5 2 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 64 4.27
29 4 4 3 4 3 5 5 3 5 2 3 4 3 4 4 56 3.73
30 4 5 3 5 4 5 5 5 3 3 3 3 1 5 5 59 3.93
31 5 5 3 4 3 4 4 5 5 1 4 5 3 4 5 60 4.00
32 5 4 3 5 4 5 5 5 4 4 3 3 3 4 4 61 4.07
33 4 5 3 4 3 4 5 5 5 2 4 4 3 3 5 59 3.93
34 5 4 2 5 3 5 5 3 4 1 5 4 3 3 5 57 3.80
35 5 4 2 4 3 5 4 5 5 2 3 5 3 4 5 59 3.93
36 4 5 2 5 4 5 5 4 4 2 3 5 3 2 5 58 3.87
37 5 4 3 4 3 4 4 4 5 4 2 5 1 2 4 54 3.60
38 5 5 4 4 4 5 4 5 5 1 3 4 4 3 5 61 4.07
39 5 5 3 5 3 5 4 5 4 2 3 4 2 4 4 58 3.87
40 4 4 4 4 3 5 5 3 4 1 5 4 2 2 5 55 3.67
41 5 5 3 4 4 4 5 4 5 2 4 3 4 3 5 60 4.00
42 5 5 4 5 3 5 4 3 5 3 3 4 2 2 4 57 3.80
43 5 5 3 4 3 5 4 3 5 2 4 4 3 3 5 58 3.87
47
44 4 3 2 3 1 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 45 3.00
45 4 4 2 4 2 4 3 4 4 3 4 2 2 4 4 50 3.33
46 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 2 1 3 2 42 2.80
47 4 4 2 2 3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 2 45 3.00
48 5 5 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 1 3 3 46 3.07
49 4 4 2 2 1 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 41 2.73
50 4 3 2 2 2 3 3 4 3 3 4 2 1 4 3 43 2.87
51 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 4 3 1 3 4 43 2.87
52 4 3 2 3 1 5 2 5 3 4 4 3 5 3 4 51 3.40
53 3 3 1 2 2 3 5 4 3 2 4 3 3 3 4 45 3.00
54 5 3 3 2 2 4 4 2 3 2 4 2 3 3 4 46 3.07
55 4 4 2 3 2 5 2 4 4 2 3 3 2 4 2 46 3.07
56 4 4 3 4 3 4 2 3 3 2 4 2 2 3 4 47 3.13
57 4 4 3 2 3 3 3 4 5 2 5 2 3 4 2 49 3.27
58 5 5 2 4 2 3 2 2 3 2 2 3 1 4 4 44 2.93
59 4 3 2 2 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 42 2.80
60 1 4 2 2 1 3 3 2 4 3 4 3 2 3 3 40 2.67
61 4 3 2 3 2 3 4 3 4 2 4 3 1 4 3 45 3.00
62 5 3 2 4 1 3 3 4 3 2 5 2 3 3 2 45 3.00
63 2 3 2 3 3 5 3 4 4 1 3 3 2 3 2 43 2.87
64 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 5 3 3 4 2 48 3.20
65 1 4 2 3 1 5 3 5 3 1 4 2 3 2 3 42 2.80
66 3 3 2 4 2 5 3 4 4 1 3 3 2 4 3 46 3.07
67 1 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 39 2.60
68 4 3 2 3 3 3 2 1 3 3 5 2 3 4 3 44 2.93
69 2 4 2 2 3 3 3 4 4 1 3 3 3 2 4 43 2.87
48
70 2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 43 2.87
71 5 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 5 47 3.13
72 4 3 3 4 2 3 3 1 4 3 5 2 2 4 3 46 3.07
73 5 5 3 3 2 2 3 1 4 3 5 2 3 3 3 47 3.13
74 3 4 3 4 2 4 3 4 3 1 1 3 3 3 3 44 2.93
75 2 4 3 4 1 3 1 1 3 1 2 2 2 3 5 37 2.47
76 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 4 2 2 3 4 44 2.93
77 5 4 3 4 2 3 3 1 4 3 2 2 2 4 3 45 3.00
78 4 3 3 3 1 2 1 3 3 3 5 4 2 4 2 43 2.87
79 3 4 3 2 2 3 1 3 3 1 3 3 2 2 3 38 2.53
80 2 3 3 3 1 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 44 2.93
81 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 46 3.07
82 3 3 4 3 2 4 1 3 4 3 3 3 2 3 3 44 2.93
Total 324 319 213 281 202 338 278 295 329 204 274 287 202 282 282 4110 274.00
Mean 3.95 3.89 2.60 3.43 2.46 4.12 3.39 3.60 4.01 2.49 3.34 3.50 2.46 3.44 3.44 50.1 3.34
Sumber: Data Primer yang di olah
49
Tabel. 4.2
50
19 5 3 5 3 5 5 4 3 3 3 2 4 3 2 4 54 3.60
20 5 2 3 5 4 5 3 3 3 4 4 2 2 3 4 52 3.47
21 5 2 5 5 4 4 3 2 3 3 4 2 3 1 4 50 3.33
22 4 3 4 5 4 4 3 2 2 5 3 3 3 2 4 51 3.40
23 4 2 5 4 5 5 3 3 2 5 2 4 2 2 3 51 3.40
24 4 3 4 4 5 4 5 3 3 4 4 3 3 2 4 55 3.67
25 5 2 4 5 4 5 4 1 1 3 2 5 2 3 5 51 3.40
26 5 2 5 5 5 5 4 2 3 2 3 4 3 1 3 52 3.47
27 5 2 5 5 4 5 5 1 3 4 2 2 4 1 3 51 3.40
28 5 2 4 4 5 5 3 2 1 4 3 5 2 2 4 51 3.40
29 4 1 5 5 5 5 5 3 3 5 4 5 3 2 3 58 3.87
30 5 3 5 4 5 5 3 5 2 5 2 5 2 2 4 57 3.80
31 5 3 5 4 5 5 5 3 3 5 3 4 5 3 3 61 4.07
32 4 4 4 5 5 3 4 2 3 4 4 5 3 4 5 59 3.93
33 4 4 5 5 5 4 3 3 3 5 4 4 3 2 5 59 3.93
34 5 4 5 5 4 3 4 4 3 4 5 4 5 4 3 62 4.13
35 5 4 4 5 5 4 4 2 2 5 5 5 3 4 5 62 4.13
36 4 3 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 3 3 4 59 3.93
37 5 4 4 5 5 5 5 4 1 5 5 5 3 4 3 63 4.20
38 5 3 5 4 4 5 4 5 3 4 4 5 2 3 4 60 4.00
39 5 4 5 5 4 5 3 2 2 4 5 4 2 3 3 56 3.73
40 5 3 5 5 5 5 4 2 3 5 4 5 5 3 5 64 4.27
41 4 3 4 4 5 4 3 5 1 4 4 5 3 3 4 56 3.73
42 4 4 5 5 5 5 2 2 3 5 5 5 5 2 2 59 3.93
43 4 3 5 4 5 5 2 2 3 4 5 5 2 3 2 54 3.60
51
44 2 2 4 5 5 3 4 2 3 3 4 4 4 2 3 50 3.33
45 3 3 3 4 3 2 3 1 2 3 4 3 4 2 3 43 2.87
46 3 3 4 3 4 2 3 2 1 4 3 3 3 1 4 43 2.87
47 2 4 4 3 3 2 3 1 2 3 3 2 3 1 4 40 2.67
48 4 3 5 5 5 2 3 2 3 4 3 4 3 2 4 52 3.47
49 4 4 4 2 4 2 3 3 3 4 3 3 2 1 3 45 3.00
50 5 2 5 4 4 2 5 1 2 4 4 4 4 2 3 51 3.40
51 4 3 5 5 5 4 3 2 3 3 3 4 3 2 4 53 3.53
52 4 1 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 49 3.27
53 4 2 5 4 5 3 3 1 2 3 2 5 3 2 4 48 3.20
54 2 3 5 3 3 2 3 2 2 4 3 2 2 2 3 41 2.73
55 4 3 5 5 5 2 3 3 2 3 3 5 3 2 5 53 3.53
56 2 2 3 3 4 3 3 2 2 4 3 4 3 2 3 43 2.87
57 2 2 4 3 4 2 4 1 2 4 2 3 5 3 3 44 2.93
58 2 3 5 5 5 3 3 2 2 4 4 5 2 2 3 50 3.33
59 1 2 4 2 3 3 4 1 1 3 3 3 3 1 4 38 2.53
60 1 1 4 4 3 3 3 2 2 3 2 5 2 3 4 42 2.80
61 4 2 5 5 5 5 4 3 2 4 3 2 3 1 4 52 3.47
62 2 3 5 3 3 3 3 2 3 4 3 5 2 3 4 48 3.20
63 2 2 3 5 4 2 3 1 2 3 3 4 5 2 3 44 2.93
64 1 3 5 3 5 4 4 2 2 3 2 3 3 1 4 45 3.00
65 4 3 4 3 4 3 3 1 1 5 2 4 2 2 3 44 2.93
66 3 3 3 4 3 2 4 1 3 3 2 5 3 3 4 46 3.07
67 3 2 4 2 3 1 3 3 2 3 3 2 2 2 3 38 2.53
68 3 2 5 4 4 5 3 2 3 3 2 2 5 1 4 48 3.20
52
69 1 3 4 3 5 2 3 2 3 3 4 3 3 1 3 43 2.87
70 1 4 4 4 5 1 4 2 1 4 2 5 3 3 3 46 3.07
71 1 1 3 3 5 2 3 1 1 4 4 3 3 1 5 40 2.67
72 3 1 3 4 5 1 3 2 3 3 3 5 5 2 3 46 3.07
73 2 3 2 5 5 3 5 2 3 3 2 5 3 1 3 47 3.13
74 2 3 2 2 5 3 3 2 3 5 2 2 5 2 4 45 3.00
75 1 2 3 3 5 1 3 1 2 3 2 4 5 3 3 41 2.73
76 1 4 3 5 5 4 4 3 1 4 2 4 2 1 5 48 3.20
77 3 2 4 3 5 4 3 3 1 3 3 4 2 3 4 47 3.13
78 2 3 5 3 4 1 3 2 2 3 2 3 3 1 3 40 2.67
79 3 1 5 2 5 3 4 2 1 5 2 3 5 1 4 46 3.07
80 3 1 2 5 5 4 4 2 1 3 4 5 5 1 3 48 3.20
81 2 2 3 3 4 4 3 2 1 3 4 5 4 1 3 44 2.93
82 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 2 3 40 2.67
Total 279 208 342 339 363 288 288 184 176 308 257 313 261 167 293 4066 271.07
Mean 3.40 2.54 4.17 4.13 4.43 3.51 3.51 2.24 2.15 3.80 3.13 3.82 3.18 2.04 3.57 49.59 3.30
Sumber: Data Primer yang diolah
53
Tabel 4.3
Tabulasi Data Komponen untuk Perhitungan Koefisien Korelasi r
No X Y X2 Y2 XY
1 3.13 2.87 9.80 8.24 8.98
2 3.6 2.93 12.96 8.58 10.54
3 3.13 3.00 9.80 9.00 9.39
4 3.53 2.80 12.46 7.84 9.88
5 3.07 3.47 9.42 12.04 10.65
6 3.27 3.27 10.69 10.69 10.69
7 3.27 3.33 10.69 11.09 10.89
8 3.27 3.33 10.69 11.09 10.89
9 3.47 3.13 12.04 9.80 10.86
10 3.33 3.47 11.09 12.04 11.55
11 3.27 3.53 10.6 12.46 11.54
12 3.47 3.47 12.04 12.04 12.04
13 3.27 3.73 10.69 13.91 12.20
14 3.67 3.33 13.47 11.09 12.22
15 3.60 3.53 12.96 12.46 12.70
16 3.60 3.40 12.96 11.56 12.24
17 3.80 3.40 14.44 11.56 12.92
18 3.67 3.20 13.47 10.24 11.74
19 3.67 3.60 13.47 12.96 13.21
20 4.20 3.47 17.64 12.04 14.57
21 3.80 3.33 14.44 11.09 12.65
22 3.93 3.40 15.45 11.56 13.36
23 3.93 3.40 15.45 11.56 13.36
24 3.80 3.67 14.44 13.47 13.95
25 4.13 3.40 17.06 11.56 14.04
26 4.07 3.47 16.56 12.04 14.12
27 3.47 3.40 12.04 11.56 11.80
28 4.27 3.40 18.23 11.56 14.51
29 3.73 3.87 13.91 14.98 14.43
30 3.93 3.8 15.45 14.44 14.93
31 4.00 4.07 16.00 16.56 16.28
32 4.07 3.93 16.56 15.45 15.99
54
33 3.93 3.93 15.45 15.45 15.45
34 3.80 4.13 14.44 17.06 15.70
35 3.93 4.13 15.45 17.06 16.23
36 3.87 3.93 14.98 15.45 15.20
37 3.60 4.20 12.96 17.64 15.12
38 4.07 4.00 16.56 16.00 16.28
39 3.87 3.73 14.98 13.91 14.43
40 3.67 4.27 13.47 18.23 15.67
41 4.00 3.73 16.00 13.91 14.92
42 3.80 3.93 14.44 15.45 14.93
43 3.87 3.60 14.98 12.96 13.93
44 3.00 3.33 9.00 11.09 9.99
45 3.33 2.87 11.09 8.24 9.56
46 2.80 2.87 7.84 8.24 8.04
47 3.00 2.67 9.00 7.13 8.01
48 3.07 3.47 9.42 12.04 10.65
49 2.73 3.00 7.45 9.00 8.19
50 2.87 3.40 8.24 11.56 9.76
51 2.87 3.53 8.24 12.46 10.13
52 3.40 3.27 11.56 10.69 11.11
53 3.00 3.20 9.00 10.24 9.60
54 3.07 2.73 9.42 7.45 8.38
55 3.07 3.53 9.42 12.46 10.84
56 3.13 2.87 9.80 8.24 8.98
57 3.27 2.93 10.69 8.58 9.58
58 2.93 3.33 8.58 11.09 9.76
59 2.80 2.53 7.84 6.40 7.08
60 2.67 2.8 7.12 7.84 7.48
61 3.00 3.47 9.00 12.04 10.41
62 3.00 3.20 9.00 10.24 9.60
63 2.87 2.93 8.24 8.58 8.40
64 3.20 3.00 10.24 9.00 9.60
65 2.80 2.93 7.84 8.58 8.20
66 3.07 3.07 9.42 9.42 9.42
67 2.60 2.53 6.76 6.40 6.58
68 2.93 3.20 8.58 10.24 9.38
55
69 2.87 2.87 8.24 8.24 8.24
70 2.87 3.07 8.24 9.42 8.81
71 3.13 2.67 9.80 7.12 8.36
72 3.07 3.07 9.42 9.42 9.42
73 3.13 3.13 9.80 9.80 9.80
74 2.93 3.00 8.58 9.00 8.79
75 2.47 2.73 6.10 7.45 6.74
76 2.93 3.20 8.58 10.24 9.38
77 3.00 3.13 9.00 9.80 9.39
78 2.87 2.67 8.24 7.13 7.66
79 2.53 3.07 6.40 9.42 7.77
80 2.93 3.20 8.58 10.24 9.38
81 3.07 2.93 9.42 8.58 8.99
82 2.93 2.67 8.58 7.13 7.82
Total 274.04 271.05 932.58 909.95 916.36
Mean 3.34 3.30 11.37 11.09 11.17
Sumber: tabel 4.1 dan table 4.2
Dari ketiga Tabel di atas dapat dilihat bahwa semua komponen perhitungan untuk
mencari nilai koefisien antara variabel Pemberdayaan dan variabel Keberhasilan Kerja
petani telah diperoleh. Komponen perhitungan yang dimaksud antara lain sebagai berikut
Talcot Pearson Product Moment yang terdapat pada halaman 42. Dari perhitungan
tersebut diperoleh hasil yang berupa nilai koefisien korelasi r sebagai berikut :
𝑟𝑋𝑌= 𝑛(Σ𝑋𝑌−(Σ𝑋)(Σ𝑌)
√{𝑛Σ𝑋2 −Σ𝑋)2 𝑛Σ𝑌2 −Σ𝑌)2
56
𝑟𝑋𝑌= 82(916,36−(274,04)(271,05)
√{82(932,58)−(274,04)2 82(909,95)−(271,05)2
75.141,52−74.278,54
=
√76.471,56−75.097,9374.615,9−73.468,10
862,98
=
√1.373,63 𝑥 1.147,8
862,98
=
1.255,65
rxy = 0,687
Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai Koefisien korelasi X dan Y (r) sebesar
0,687. Angka tersebut kemudian dapat digunakan untuk mengeetahui hubungan variabel
dengan tabel acuan interpretasi koefisien korelasi r pada tabel 3.2 , maka angka tersebut
berada pada interval 0,60 – 0,799. Hal ini berarti bahwa hubungan antara variabel
pemberdayaan dengan keberhasilan kerja petani dalam meningkatkan hasil padi demi
memenuhi kebutuhan keluarga di dusun Bakateu desa Wehali adalah Kuat. Kekuatan
diterapkan terhadap petani maka akan semakin meningkat keberhasilan petani dalam
Setelah diperoleh nilai koefisien korelasi r hitung yaitu 0,687, nilai tersebut
kemudian dibandingkan dengan r tabel. Adapun nilai r tabel pada n = 82 dengan tingkat
57
dilakukan perbandingan antara r hitung dengan r tabel diperoleh r hitung > r tabel (0,687
pemberdayaan tidak ada hubungan dengan keberhasilan petani ditolak. Atau dengan kata
lain pemberdayaan petani memiliki hubungan dengan keberhasilan kerja petani. Dengan
diperolehnya hasil tersebut, maka hipotesis H1diterima yakni variabel pemberdayaan ada
pemberdayaan ada hubungan dengan keberhasilan petani, namun perolehan nilai mean
dari data pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 maka terdapat hal-hal yang patut diperhatikan
dengan adanya faktor yang mendukung dan faktor yang menghambat. Adapun beberapa
Interpretasi Data
Variabel Pemberdayaan(X)
Data hasil analisis variabel X dan variabel Y tentang nilai mean ditampilkan
untuk diketahui interpretasi. Adapun data yang disajikan pada tabel 4.4 dan tabel 4.5
58
Tabel 4.4
Skor mean dari ketiga indikator dan item-item untuk variabel X
Tabel 4.5
Skor mean dari ketiga indikator dan item-item untuk variabel X
(Keberhasilan Kerja) skor mean yang diperoleh sebesar 3,30. Skor mean yang diperoleh
ini jika dibandingkan dengan acuan interpretasi Skala Likert pada tabel 3.3, maka kedua
skor ini masuk dalam kategori cukup baik dan berfungsi dengan cukup baik. Hal ini
berarti, pemberdayaan dan keberhasilan petani dalam meningkatkan hasil padi demi
59
memenuhi kebutuhan keluarga di dusun Bakateu desa Wehali pada saat dilakukan
penelitian dalam keadaan cukup baik dan berfungsi dengan cukup baik.
sebesar 3,27. Skor mean yang diperoleh ini jika dibandingkan dengan acuan interpretasi
Skala Likert pada tabel 3.3, maka skor ini masuk dalam kategori cukup baik dan
berfungsi dengan cukup baik. Maka dapat dikatakan bahwa pengetahuan petani di dusun
Bakateu desa Wehali untuk meningkatkan hasil padi demi memenuhi kebutuhan keluarga
yaitu dari kondisi baik, cukup baik dan kurang baik. Rincian-rincian tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Rincian “Mengetahui jenis padi” memperoleh skor mean 3.95. Hal ini berarti petani
di dusun Bakateu mengetahui jenis padi yang digunakan untuk meningkatkan hasil
2. Rincian “Mengetahui jenis pupuk” memperoleh skor mean 3.89. Hal ini berarti petani
di dusun Bakateu mengetahui jenis pupuk yang digunakan untuk meningkatkan hasil
3. Rincian “Mengetahui jenis-jenis obat untuk hama dan penyakit” memperoleh skor
mean 2.60. Hal ini berarti petani di dusun Bakateu mengetahui jenis-jenis obat untuk
60
hama dan penyakit yang digunakan untuk meningkatkan hasil panen dengan cukup
4. Rincian “Mengetahui waktu tanam” memperoleh skor mean 3.43. Hal ini berarti
petani di dusun Bakateu mengetahui waktu tanam untuk meningkatkan hasil panen
5. Rincian “Mengetahui peluang pasar” memperoleh skor mean 2.46. Hal ini berarti
menunjukan bahwa keadaan ini kurang baik dan berfungsi dengan kurang baik.
Indikator Sikap
sebesar 3,52. Skor mean tersebut jika dibandngkan dengan acuan interpretasi Skala
Likert pada tabel 3.3 maka dapat disimpulkan bahwa sikap petani di Dusun Bakateu Desa
Rincian-rincian pada indikator “Sikap” diperoleh skor mean bervariasi yaitu dari
kondisi baik, cukup baik dan kurang baik. Rincian-rincian tersebut adalah sebagai berikut
1. Rincian “Minat Kerja” memperoleh skor mean 4,12. Ini berarti petani di dusun
Bakateu memeiliki minat kerja yang cukup baik dalam meningkatkan hasil panen.
Hal ini menyatakan bahwa minat kerja petani di dusun Bakateu dalam keadaan baik
61
2. Rincian “Rajin Kerja” memperoleh skor mean 3,39. Hal ini berarti petani di dusun
Bakateu memiliki sikap rajin bekerja untuk meningkatkan hasil panen dengan cukup
3. Rincian “Kerjasama” memperoleh skor mean 3,60. Hal ini berarti petani di dusun
panen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kerjasama petani dalam keadaan
4. Rincian “Tertib Bekerja” memperoleh skor mean 4,01. Hal ini berarti petani di
dusun Bakateu memiliki sikap tertib bekerjadalam meningkatkan hasil panen dengan
5. Rincian “Tanggung Jawab” memperoleh skor mean 2,49. Skor ini menunjukan
Indikator Keterampilan
sebesar 3,52. Skor mean tersebut jika dibandingkan dengan acuan interpretasi Skala
Likert dapat disimpulkan bahwa sikap petani di Dusun Bakateu Desa Wehali dalam
62
Kelima rincian pada indikator “Keterampilan” diperoleh skor mean bervariasi yaitu
dari kondisi baik, cukup baik dan kurang baik. Rincian-rincian tersebut antara lain :
1. Rincian “Terampil mengelola lahan” memperoleh skor mean 3,34 yang berada pada
interval 2,51 – 3,5. Ini menandakan bahwa petani di dusun Bakateu memiliki
keterampilan yang cukup baik dalam mengelola lahan. Hal ini menyatakan bahwa
keerampilan mengelola lahan para petani di dusun Bakateu dalam keadaan baik dan
2. Rincian “Terampil menanam” memperoleh skor mean 3,50. Hal ini berarti petani di
3. Rincian “Mahir menggunakan peralatan” memperoleh skor mean 2,46 dimana skor
ini terletak pada interval 1,51 – 2,50. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
kondisi tersebut berada dalam keadaan kurang baik dan berfungsi dengan kurang
baik. Hal ini berarti petani di dusun Bakateu kurang mahir dalam menggunakan
peralatan bertani.
4. Rincian “Memasarkan hasil” memperoleh skor mean 3,44, dimana nilai tersebut
berada di antara interval 2,51 – 3,50. Perolehan skor mean ini menyatakan bahwa
petani di dusun Bakateu cukup baik dalam memasarkan hasil panen serta dapat
5. Rincian “Mahir menggunakan pasca panen” memperoleh skor mean 3,44, dimana
nilai tersebut berada di antara interval 2,51 – 3,50. Perolehan skor mean ini
63
menyatakan bahwa petani di dusun Bakateu cukup mahir menggunakan hasil panen
Indikator Perencanaan
mean sebesar 3,73. Jika dirujukkan dengan acuan interpretasi Skala Likert pada tabel
3.3, skor mean tersebut terletak pada interval 3,51 – 4,50. Dengan demikian dapat
yaitu mulai dari kondisi baik, cukup baik dan kurang baik. Rincian-rincian tersebut
1. Rincian “Menyiapkan lahan” memperoleh skor mean 3,40 yang berada pada interval
2,51 – 3,5. Ini menandakan bahwa petani di dusun Bakateu memiliki kemampuan
yang cukup baik dalam menyiapkan lahan. Hal ini menyatakan bahwa kemampuan
menyiapkan lahan para petani di dusun Bakateu dalam keadaan baik dan berfungsi
dengan baik.
2. Rincian “Menyiapkan Biaya” memperoleh skor mean 2,54. Hal ini berarti petani di
dusun Bakateu memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menyiapkan biaya
64
untuk meningkatkan hasil panen sehingga perencanaan penyiapan biaya tersebut
3. Rincian “Menyiapkan Peralatan” memperoleh skor mean 4,17 dimana skor ini
terletak pada interval 3,51 – 4,50. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kondisi
tersebut berada dalam keadaan baik dan berfungsi dengan baik. Hal ini berarti petani
di dusun Bakateu mampu menyiapkan peralatan untuk mengelola lahan dengan biak.
4. Rincian “Menyiapkan Benih” memperoleh skor mean 4,13, dimana nilai tersebut
berada di antara interval 3,51 – 4,50. Perolehan skor mean ini menyatakan bahwa
petani di dusun Bakateu terdapat pada keadaan baik dalam menyiapkan benih serta
5. Rincian “Fasilitas Kerja” memperoleh skor mean 4,43, dimana nilai tersebut berada
di antara interval 3,51 – 4,50. Perolehan skor mean ini menyatakan bahwa petani di
dusun Bakateu dapat menyiapkan fasilitas kerja dengan baik dan berfungsin dengan
baik.
Indikator Pelaksanaan
sebesar 3,04. Skor mean tersebut jika dibandingkan dengan acuan interpretasi Skala
Likert dapat disimpulkan bahwa tahap pelaksanaan yang dilakukan oleh para petani di
Dusun Bakateu Desa Wehali dalam meningkatkan hasil padi demi memenuhi kebutuhan
keluarga dikategorikan dalam keadaan cuukup baik dan berfungsi dengan cukup baik.
65
Kelima rincian pada indikator “Pelaksanaan” diperoleh skor mean bervariasi
yaitu dari kondisi baik, cukup baik dan kurang baik. Rincian-rincian tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Rincian “Pengolahan Lahan” memperoleh skor mean 3.51, yang berada pada
interval 3,51 – 4,50. Hal ini berarti petani di dusun Bakateu dalam mengelola
2. Rincian “Penanaman” memperoleh skor mean 3.51, dimana skor tersebut berada
pada interval 3,51 – 4,50. Hal ini berarti proses penanaman yang dilakukan oleh
para petani di dusun Bakateu untuk meningkatkan hasil panen, dalam keadaan baik
3. Rincian “Pemupukan” memperoleh skor mean 2.24, yang berada pada interval
1,51 – 2,50. Hal ini berarti petani di dusun Bakateu kurang memahami cara
4. Rincian “Pengendalian Hama Penyakit” memperoleh skor mean 2,15, dimana skor
tersebut terletak pada interval 1,51 – 2,50. Hal ini menunjukkan bahwa petani di
dusun Bakateu kurang memahami cara untuk pengendalian hama penyakit pada
tanaman untuk meningkatkan hasil panen. Sehingga dapat dikatakan keadaan yang
5. Rincian “Sistem Kerja” memperoleh skor mean 3,80. Hal ini berarti sistem kerja
para petani di dusun Bakateu dalam keadaaan baik menyangkut cara menanam
66
Indikator Hasil
sebesar 3,15. Jika dirujukkan dengan acuan interpretasi Skala Likert pada tabel 3.3, skor
mean tersebut terletak pada interval 3,51 – 4,50. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sistem perencanaan di Dusun Bakateu Desa Wehali dalam meningkatkan hasil
padi demi memenuhi kebutuhan keluarga dikategorikan dalam keadaan baik dan
mulai dari kondisi baik, cukup baik dan kurang baik. Rincian-rincian tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Rincian “Kesuburan Tanaman” memperoleh skor mean 3,13 yang berada pada
interval 2,51 – 3,5. Ini menandakan bahwa kesuburan tanaman pada lahan petani di
dusun Bakateu dalam keadaan cukup baik dan berfungsi dengan cukup baik.
2. Rincian “Kualitas Hasil” memperoleh skor mean 3,82, dengan letak interval antara
3,51 – 4,50. Hal ini berarti kualitas hasil panen yang diperoleh para petani di dusun
3. Rincian “Jumlah Hasil” memperoleh skor mean 3,18 dimana skor ini terletak pada
interval 2,51 – 3,50. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kondisi tersebut
berada dalam keadaan cukup baik dan berfungsi dengan cukup baik. Hal ini berarti
jumlah hasil panen yang dihasilkan para petani di dusun Bakateu dalam kondisi
cukup baik.
67
4. Rincian “Kepuasan Kerja” memperoleh skor mean 2,04, dimana nilai tersebut
berada di antara interval 1,51 – 2,50. Perolehan skor mean ini menyatakan bahwa
kepuasan kerja petani di dusun Bakateu kurang baik dan berfungsi dengan kurang
baik.
5. Rincian “Penyimpanan” memperoleh skor mean 3,57, dimana nilai tersebut berada
di antara interval 3,51 – 4,50. Perolehan skor mean ini menyatakan bahwa petani di
dusun Bakateu dapat melakukan penyimpanan hasil panen dengan baik dan
Interpretasi Hubungan
Berdasarkan semua hasil analisis yang diperoleh, nilai koefisien korelasi r hitung
sebesar 0,687, nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan r tabel. Adapun nilai r tabel
Perolehan masing-masing niai r tersebut menunjukan bahwa r hitung lebih besar r tabel
pemberdayaan tidak ada hubungan dengan variabel keberhasilan kerja petani ditolak dan
petani dalam meningkatkan hasil padi demi memenuhi kebutuhan keluarga di Dusun
keberhasilan kerja petani, maka koefisien korelasi r yang diperoleh yaitu 0,687
dihubungkan dengan acuan interpretasi koefisien korelasi (Tabel 3.2), dimana nilai r yang
68
diperoleh tersebut berada pada interval 0,60 – 0,799 dengan tingkat hubungnnya adalah
hubungan yang kuat dengan keberhasilan kerja petani dalam meningkatkan hasil padi
69
BAB V
Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa :
Hubungan Pemberdayaan dan Keberhasilan Kerja Petani dalam meningkatkan hasil padi
demi memenuhi kebutuhan keluarga di Dusun Bakateu Desa Wehali adalah Kuat. Hal ini
dapat dibuktikan melalui nilai koefisien korelasi r product moment yang diperoleh dalam
perhitungan yaitu sebesar 0,687. Nilai tersebut apabila dirujukkan dengan acuan
interpretasi koefisien korelasi r (Tabel 3.2), ternyata berada pada interval 0,60 – 0,799
dengan tingkat hubungannya adalah Kuat. Selain itu, untuk menerima atau menolak
hipotesis H0 atau H1 maka koefisien korelasi r yang diperoleh yaitu r hitung dibandingkan
dengan nilai r tabel. Diperoleh nilai r tabel sebesar 0,687 dan nilai r hitung sebesar 0,1807
(r hitung > r tabel). Berdasarkan ketentuan yang menyatakan bahwa nilai r hitung > nilai
r tabel maka H0 ditolak sedangkan jika nilai r hitung < nilai r tabel maka H1 diterima.
Dengan demikian, maka hipotesis H0 ditolak dan menerima hipotesis H1 yang berarti
pendukung adalah faktor–faktor yang terdapat dalam rincian indikator dengan perolehan
70
skor mean sebesar 3,51 ke atas. Sedangkan faktor – faktor penghambat adalah faktor –
faktor dengan rincian indikator dengan perolehan skor mean sebesar 2,50 kebawah.
a. Faktor Pendukung
1. Rincian “Mengetahui jenis padi” memperoleh skor mean 3.95. Hal ini berarti petani
di dusun Bakateu mengetahui jenis padi yang digunakan untuk meningkatkan hasil
2. Rincian “Mengetahui jenis pupuk” memperoleh skor mean 3.89. Hal ini berarti
3. Rincian “Minat Kerja” memperoleh skor mean 4,12. Ini berarti petani di dusun
Bakateu memeiliki minat kerja yang cukup baik dalam meningkatkan hasil panen.
Hal ini menyatakan bahwa minat kerja petani di dusun Bakateu dalam keadaan baik
4. Rincian “Kerjasama” memperoleh skor mean 3,60. Hal ini berarti petani di dusun
panen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kerjasama petani dalam keadaan
5. Rincian “Tertib Bekerja” memperoleh skor mean 4,01. Hal ini berarti petani di
dusun Bakateu memiliki sikap tertib bekerjadalam meningkatkan hasil panen dengan
71
6. Rincian “Menyiapkan Peralatan” memperoleh skor mean 4,17 dimana skor ini
terletak pada interval 3,51 – 4,50. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kondisi
tersebut berada dalam keadaan baik dan berfungsi dengan baik. Hal ini berarti petani
di dusun Bakateu mampu menyiapkan peralatan untuk mengelola lahan dengan biak.
7. Rincian “Menyiapkan Benih” memperoleh skor mean 4,13, dimana nilai tersebut
berada di antara interval 3,51 – 4,50. Perolehan skor mean ini menyatakan bahwa
petani di dusun Bakateu terdapat pada keadaan baik dalam menyiapkan benih serta
8. Rincian “Fasilitas Kerja” memperoleh skor mean 4,43, dimana nilai tersebut berada
di antara interval 3,51 – 4,50. Perolehan skor mean ini menyatakan bahwa petani di
dusun Bakateu dapat menyiapkan fasilitas kerja dengan baik dan berfungsin dengan
baik.
9. Rincian “Pengolahan Lahan” memperoleh skor mean 3.51, yang berada pada interval
3,51 – 4,50. Hal ini berarti petani di dusun Bakateu dalam mengelola lahan
10. Rincian “Penanaman” memperoleh skor mean 3.51, dimana skor tersebut berada
pada interval 3,51 – 4,50. Hal ini berarti proses penanaman yang dilakukan oleh
para petani di dusun Bakateu untuk meningkatkan hasil panen, dalam keadaan baik
11. Rincian “Sistem Kerja” memperoleh skor mean 3,80. Hal ini berarti sistem kerja
para petani di dusun Bakateu dalam keadaaan baik menyangkut cara menanam padi
72
12. Rincian “Kualitas Hasil” memperoleh skor mean 3,82, dengan letak interval antara
3,51 – 4,50. Hal ini berarti kualitas hasil panen yang diperoleh para petani di dusun
13. Rincian “Penyimpanan” memperoleh skor mean 3,57, dimana nilai tersebut berada
di antara interval 3,51 – 4,50. Perolehan skor mean ini menyatakan bahwa petani di
dusun Bakateu dapat melakukan penyimpanan hasil panen dengan baik dan
1. Rincian “Mengetahui jenis-jenis obat untuk hama dan penyakit” memperoleh skor
mean 2.60. Hal ini berarti petani di dusun Bakateu mengetahui jenis-jenis obat untuk
hama dan penyakit yang digunakan untuk meningkatkan hasil panen dengan cukup
2. Rincian “Mengetahui waktu tanam” memperoleh skor mean 3.43. Hal ini berarti
petani di dusun Bakateu mengetahui waktu tanam untuk meningkatkan hasil panen
3. Rincian “Rajin Kerja” memperoleh skor mean 3,39. Hal ini berarti petani di dusun
Bakateu memiliki sikap rajin bekerja untuk meningkatkan hasil panen dengan cukup
4. Rincian “Terampil mengelola lahan” memperoleh skor mean 3,34 yang berada pada
interval 2,51 – 3,5. Ini menandakan bahwa petani di dusun Bakateu memiliki
73
keterampilan yang cukup baik dalam mengelola lahan. Hal ini menyatakan bahwa
keerampilan mengelola lahan para petani di dusun Bakateu dalam keadaan baik dan
5. Rincian “Terampil menanam” memperoleh skor mean 3,50. Hal ini berarti petani di
6. Rincian “Memasarkan hasil” memperoleh skor mean 3,44, dimana nilai tersebut
berada di antara interval 2,51 – 3,50. Perolehan skor mean ini menyatakan bahwa
petani di dusun Bakateu cukup baik dalam memasarkan hasil panen serta dapat
7. Rincian “Mahir menggunakan pasca panen” memperoleh skor mean 3,44, dimana
nilai tersebut berada di antara interval 2,51 – 3,50. Perolehan skor mean ini
menyatakan bahwa petani di dusun Bakateu cukup mahir menggunakan hasil panen
8. Rincian “Menyiapkan lahan” memperoleh skor mean 3,40 yang berada pada interval
2,51 – 3,5. Ini menandakan bahwa petani di dusun Bakateu memiliki kemampuan
yang cukup baik dalam menyiapkan lahan. Hal ini menyatakan bahwa kemampuan
menyiapkan lahan para petani di dusun Bakateu dalam keadaan baik dan berfungsi
dengan baik.
9. Rincian “Menyiapkan Biaya” memperoleh skor mean 2,54. Hal ini berarti petani di
dusun Bakateu memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menyiapkan biaya
74
untuk meningkatkan hasil panen sehingga perencanaan penyiapan biaya tersebut
10. Rincian “Kesuburan Tanaman” memperoleh skor mean 3,13 yang berada pada
interval 2,51 – 3,5. Ini menandakan bahwa kesuburan tanaman pada lahan petani di
dusun Bakateu dalam keadaan cukup baik dan berfungsi dengan cukup baik.
11. Rincian “Jumlah Hasil” memperoleh skor mean 3,18 dimana skor ini terletak pada
interval 2,51 – 3,50. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kondisi tersebut
berada dalam keadaan cukup baik dan berfungsi dengan cukup baik. Hal ini berarti
jumlah hasil panen yang dihasilkan para petani di dusun Bakateu dalam kondisi
cukup baik.
c. Faktor Penghambat
1. Rincian “Mengetahui peluang pasar” memperoleh skor mean 2.46. Hal ini berarti
menunjukan bahwa keadaan ini kurang baik dan berfungsi dengan kurang baik.
2. Rincian “Tanggung Jawab” memperoleh skor mean 2,49. Skor ini menunjukan
meningkatkan hasil panen. Sehingga sikap tanggung jawab petani di dusun Bakateu
75
3. Rincian “Mahir menggunakan peralatan” memperoleh skor mean 2,46 dimana
skor ini terletak pada interval 1,51 – 2,50. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
kondisi tersebut berada dalam keadaan kurang baik dan berfungsi dengan kurang
baik. Hal ini berarti petani di dusun Bakateu kurang mahir dalam menggunakan
peralatan bertani.
4. Rincian “Pemupukan” memperoleh skor mean 2.24, yang berada pada interval
1,51 – 2,50. Hal ini berarti petani di dusun Bakateu kurang memahami cara
melakukan pemupukan, sehingga dapat dikatakan keadaan tersebut kurang baik dan
skor tersebut terletak pada interval 1,51 – 2,50. Hal ini menunjukkan bahwa petani di
dusun Bakateu kurang memahami cara untuk pengendalian hama penyakit pada
tanaman untuk meningkatkan hasil panen. Sehingga dapat dikatakan keadaan yang
6. Rincian “Kepuasan Kerja” memperoleh skor mean 2,04, dimana nilai tersebut
berada di antara interval 1,51 – 2,50. Perolehan skor mean ini menyatakan bahwa
kepuasan kerja petani di dusun Bakateu kurang baik dan berfungsi dengan kurang
baik.
Rekomendasi
keberhasilan kerja dalam meningkatkan hasil padi demi memenuhi kebutuhan keluarga di
76
Dusun Bakateu Desa Wehali adalah dengan meningkatkan serta mempertahankan faktor
pendukung, meningkatkan faktor yang baru mencapai keadaan cukup baik dan
faktor yang mendukung pemberdayaan dan keberhasilan kerja petani di Dusun Bakateu
jenis pupuk, jenis – jenis obat untuk hama dan penyakit, mengetahui waktu tanam
serta untuk meningkatkan pengetahuan tentang peluang pasar, maka perlu dilakukan
2. Untuk meningkatkan dan mempertahankan sikap minat kerja, rajin bekerja, kerjasama
tim, tertib bekerja dan sikap tanggung jawab, maka kelompok tani perlu menanamkan
budaya kerja gotong royong dikalangan petani. Selain itu juga melalui kelompok tani
perlu menetapkan peraturan mengenai sistem kerja dengan cara membuat jadwal
menggunakan pasca panen, maka kelompok tani harus diawasi oleh Pemda.
4. Kerja bakti perlu dilakukan setiap bulan untuk memperbaiki dan menyiapkan lahan
77
6. Untuk meningkatkan serta mempertahankan kemampuan petani dalam menyiapkan
lahan, menyiapkan biaya, menyiapkan peralatan, menyiapkan benih dan menyiapkan
fasilitas kerja, maka para petani dapat berkoordinasi dengan pemeritah Desa agar
dapat membantu menyiapkan lahan untuk bertani.
7. Selain itu, untuk menyiapkan biaya maka melalui kelompok tani dapat perlu
menetapkan iuran kelompok tani sebagai modal kerja.
8. Untuk menyiapakan peralatan kerja, benih dan fasilitas kerja lainnya maka para
petani perlu berkoordinasi dengan instansi pemerintah mana saja yang dapat
menyalurkan bantuan berkaitan dengan fasilitas yang dibutuhkan diantaranya traktor
tangan, cangkul, linggis dan peralatan kerja lainnya.
78
DAFTAR PUSTAKA
Balai Pustaka.
University
Bria M. (2007). Pedoman Penulisan dan Pembimbing, Seminar dan Ujian Skripsi.
Budiono MA. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya; Karya Agung.
Nawawi Hadari. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang
Kompetetif. Gajah Madha University Press, Yogyakarta.
Ramadhani Risky, (2012). Masalaha dan Faktor Keberhasilan dalam Usaha Tani. Justkie.
Rivai Veithzal. (2005). Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Shafie (2001). Bank Syariah dari Teori ke Pratik. Jakarta: Gema Insani Press..
79
Soekanto, (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo persada.
Pustaka Pelajar.
Zubaedy (2011). Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada. Media Group.
80
LAMPIRAN I : SURAT UNDANGAN KEPADA RESPONDEN
Atambua, ………………..
Kepada Yth.
Bapak / Ibu / Saudara / i
di -
Tempat
Saya adalah salah satu mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(STISIP) Fajar Timur Atambua. Saat ini saya sedang melaksanakan penelitian guna
menyelesaikan tugas akhir saya. Penelitian yang saya lakukan mengenai ““Analisis
Hubungan Pemberdayaan Dengan Keberhasilan Kerja Petani Dalam Meningkatkan Hasil
Padi Demi Memenuhi Kebutuhan Keluarga Di Dusun Bakateu Desa Wehali Kecamatan
Malaka Tengah Kabupaten Malaka.”
Untuk keperluan ini, saya memerlukan informasi dari Bapak / Ibu / Saudara/I
tentang judul tersebut. Penelitian ini tidak akan mendapatkan hasil yang berarti tanpa
adanya partisipasi dan kerjasama dari Bapak / Ibu / Saudara / i. Oleh karenanya, saya
memohon bantuan Bapak / Ibu / Saudara / i untuk memberikan informasi yang saya
perlukan dengan cara mengisi kuesioner yang tersedia.
Data yang terkumpul nantinya akan dianalisis dan disajikan dalam bentuk angka.
Perlu juga diketahui, bahwa sesuai dengan etika penelitian, data yang saya peroleh akan
dijaga kerahasiaannya dan digunakan semata - mata untuk kepentingan penelitian ini.
Atas partisipasi Bapak / Ibu / Saudara / i, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
81
LAMPIRAN II : DAFTAR KUESIONER
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang Ibu / Bapak rasa sangat
sesuai dengan keadaan dan perasaan di kotak sebelah kanan yang telah disediakan, yaitu:
PERHATIAN
Bila ingin mengganti jawaban yang lain, lingkarilah jawaban yang tidak jadi dipilih
kemudian beri tanda silang (x) pada jawaban yang di anggap benar. Periksa kembali
jawaban, jangan ada yang terlewati. Kerahasiaan jawaban bapak / ibu tetap kami jaga.
Kuesioner
82
dijual.
6. Para petani memiliki keinginan kerja sawah
yang kuat untuk memenuhi kebutuhan
pangan.
7. Para petani kerja terus menerus dengan giat
membersihkan sawah.
83
tanaman padi dengan insektisida yang tepat
84
LAMPIRAN III : JADWAL DAN WAKTU PENELITIAN
Total : 3 Bulan
85
LAMPIRAN IV : BIAYA PENELITIAN
86
LAMPIRAN V : ORGANISASI DAN PERSONALIA PENELITIAN
NIDN : 0802058702
Jabatan : Penguji I
Alamat : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fajar Timur
Atambua.
NIDN : 0815078303
Jabatan : Penguji II
Timur Atambua.
NIM : 201701048
Jabatan : Peneliti
Alamat : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fajar Timur
Atambua.
87
LAMPIRAN VI :
88
LAMPIRAN VII
89
LAMPIRAN VIII
90
LAMPIRAN IX
91
LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP :
RIWAYAT PENDIDIKAN :
92