Anda di halaman 1dari 2

4.

1. DIAGNOSIS
- Diagnosis kerja : Hipertensi derajat 2, nyeri tengkuk
- Diagnosis banding : Tension type headache, tortikolis spasmodik
- Diagnosia definitif : Hipertensi yang mengalami komplikasi menjadi hypertension heart disease
(HHD)

2.

Pemeriksaan yang dibutuhkan :


Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan Tekanan darah
2) Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM) ,ABPM adalah suatu metoda pengukuran
tekanan darah selama 24 jam,termasuk saat tidur.

Pemeriksaan Fisik Lainnya


1) Berat dan tinggi badan diukur pada skala yang dikalibrasi, dengan perhitungan BMI Lingkar
pinggang
2) Tanda-tanda HMOD
3) Pemeriksaan neurologis dan status kognitif
4) Pemeriksaan funduskopi untuk retinopati hipertensif
5) Palpasi dan auskultasi jantung dan arteri karotis
Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium : Gula darah puasa, profil lipid, asam urat
2) Pemeriksaan Penunjang Lainnya :
 Elektrokardiografi: digunakan untuk menilai apakah terjadi komplikasi seperti infark
miokard akut atau gagal jantung
 Foto polos thoraks: digunakan untuk menilai apakah terjadi pembesaran ventrikel
atau edema paru
 Ekokardiografi: digunakan untuk melihat fungsi katup dan bilik jantung
 Doppler perifer: digunakan untuk melihat struktur pembuluh darah, misalnya pada
thrombosis vena dalam dan penyakit arteri perifer
 USG ginjal: digunakan untuk melihat adanya kelainan pada ginjal, misalnya batu ginjal
atau kista ginjal
 Skrining hipertensi endokrin CT scan kepala

3. Patofisiologi HHD
Pada hypertension heart disease (HHD), tekanan darah sistemik meningkat → jantung
bekerja lebih keras → jantung beradaptasi → hipertrofi otot jantung → respon adaptif jantung
mencapai batas → difungsi jantung → HHD→ meningkatkan penyakit jantung (penyakit
jantung kongestif, gagal jantung)

4. Obat untuk kasus ini

5. Indikasi Rujukan :
 pasien dengan tensi > 180 mmHG
 Hipertensi dengan komplikasi
 Hipertensi dengan penurunan kesadaran

6. Orang HT dg Sesak tidak boleh di beri obat B-Bloker

Anda mungkin juga menyukai