Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI

NAMA : Angel Claudia Br Nababan

JUDUL PRAKTIKUM : PEMBUATAN SEDIAAN APUS DARAH MALARIA

HARI / TANGGAL : Senin / 29 AGUSTUS 2022

PRAKTIKUM KE : VI

DASAR TEORI

Sediaan darah tipis terdiri dari satu lapisan sel darah merah yang tersebar dan digunakan untuk
membantu identifikasi parasit malaria setelah ditemukan dalam SD tebal (Sucipto, 2015).
Malaria adalah salah satu penyakit yang disebabkan parasit Plasmodium yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk anopheles betina, dikenal 5 (lima) macam spesies yaitu: Plasmodium falciparum,
Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae dan Plasmodium knowlesi Parasit yang
terakhir disebutkan ini belum banyak dilaporkan di Indonesia (kementrian RI 2017). Menurut WHO,
malaria menjadi penyebab kematian utama pada bayi, anak balita, dan ibu hamil. Lebih dari 90 negara
dengan populasi penderita 40 persen penduduk dunia menderita penyakit ini

PRINSIP KERJA :

 prinsip sediaan apus dibuat apusan darah pada kaca objek


 Prinsip pewarnaan didasarkan pada sifat kimiawi dalam sel Zat warna yang bersifat asam
akan bereaksi dengan komponen sel yang bersifat alkalis, demikian pula sebaliknya
 Pewarnaan sediaan apus menggunakan prinsip Romanosky yaitu menggunakan dua zat warna
yang berbeda yang terdiri dari Azure B (trimethylthionin) yang bersifat basa dan eosin Y
(tetrabromoflourescein) yang bersifat asam seperti yang dianjurkan oleh The International
Council for Standardization in Hematology. dan pewarnaan yang dianjurkan adalah Wright-
Giemsa dan May Grunwald-Giemsa

BAHAN / ALAT :

 Spesimen darah
 Kaca sediaan bersih dan bebas lemak
 Methanol
 Geimsa + buffer
 Botol semprot berisi air
 Rak pewarnaan
 Ermsi oil
 Mikroskop

REAGENSIA:

Geimsa + buffer
CARA KERJA :

Metode pengambilan darah sama dengan pada pembuatan sediaan darah apus tipis.

 Setetes atau dua tetes darah diteteskan pada sebuah objek gelas yang bersih.
 Tetes darah dilebarkan hingga membentuk suatu lingkaran dengan diameter 1 - 1,5 cm.
Preparat harus cukup tipis sampai transparan.
 Biarkan kering di udara, hindarai dari debu.
 Preparat yang sudah kering diteteskan metanol sebanyak 1- 2 tetes, selama 2 – 3 detik.
 Setelah kering kemudian dilakukan tetesan pewanaan giemsa, teteskan di seluruh objek gelas
sampai 15 menit.
 Preparat dicuci dengan air mengalir dengan menggunkan botol semprot.
 Keingkan di udara.
 Periksa dibawah mikroskop pembesaran 10x10
 setelah mendapatkan lapamg pandang yang sesuai, diperbesar dan dikasi emersi oil dan kita
bisa melihat gambaran parasit pada darah pasien

HASIL ANALISA:

Pada darah pasien yang menderita malaria ini disebabkan plasmodium vivax disini terlihat bahwa
parasit ada dalam eritrosit dan eritrosit yang terinfeksi membesar dibandingkan dengan eritrosit yang
normal kemudian terlihat ini adalah gambaran stadium trofozoit berbentuk ringform dan yang
dibawahnya maka stadium trofozoit yang sudah bentuk ameboid dan juga terlihat adanya titik sufna
pada gambar apusan darah ini adalah pada pasien yang menderita malaria disebabkan oleh
Plasmodium falciparum disini terlihat gambaran bahwa proses ada dalam eritrosit dan eritrosit yang
terinfeksi tidak membesar sesama dengan eritrosit yang tidak terinfeksi disini adalah gambaran
stadium tropozoit dengan bentuk ringform yang sendiri, ada pula yang double infection ada dua
parasit dalam satu eritrosit
KESIMPULAN

Dengan menggunakan teknik sediaan darah apus tipis, kita dapat mengetahui spesies plasmodium


yang menyerang berdasarkan morfologi yang teramati, sehingga diagnosis kita lebih akurat sampai
tingkat spesies.

MEDAN, 29 2022

PRAKTIKAN,

ANGEL NABABAN

5. https://www.youtube.com/watch?v=Go72jjeMzac

6. https://www.youtube.com/watch?v=vAJv5AQtDNw

Anda mungkin juga menyukai