Anda di halaman 1dari 9

NASKAH ROLEPLAY KOMUNIKASI

“ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DIABETES MELITUS”

OLEH

KELOMPOK 4

1. MAIZATUL AZAMIYAH
2. NADIA RAMADHANI
3. SUCI RAHMAYATI
4. TIARA PRATIWI

D-III KEPERAWATAN 1A

DOSEN PEMBIMBING: Ns. Usraleli, M.Kep

POLTEKKES KEMENKES RIAU

T.P 2021/2022
NASKAH ROLEPLAY KOMUNIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DIABETES MELITUS

Pemeran :

1. Tiara Pratiwi sebagai Perawat Tiara


2. Suci Rahmayati sebagai Perawat Suci
3. Nadia Ramadhani sebagai Pasien
4. Maizatul Azamiyah sebagai keluarga pasien (kakak pasien)

1. Fase Prainteraksi

Di Rumah Sakit Kasih Ibu, terdapat pasien dewasa dengan usia 38


tahun yang didampingi oleh seorang kakak. Pasien tersebut bernama Ibu
Fiolita. Ibu Fio sudah 7 hari dirawat di ruang Raflesia nomor 04 dengan
diagnosa medis diabetes melitus dan terdapat luka yang cukup parah di kaki
kiri pasien, pasien terlihat lemas dan nafsu makan pasien menurun. Pada pagi
hari ini, perawat Tiara yang bertugas untuk memeriksa perkembangan pasien,
menuju ruang Raflesia nomor 04 dan menghampiri keluarga pasien.

2. Fase Orientasi

Perawat Tiara : Selamat pagi Mbak. Saya perawat Tiara yang


bertugas pada shift pagi hari ini. Apa benar ibu ini
adalah keluarga dari pasien atas nama Ibu Fiolita?
Kakak Pasien : Selamat pagi sus. Iya benar, saya keluarga dari Ibu
Fio.

Perawat Tiara : Saya ingin memeriksa keadaan Ibu Fio mbak.


Sebelumnya saya mau tanya, apakah perawat A
kemaren telah menyampaikan kepada mbak untuk
meminta Ibu Fio berpuasa pada hari ini ??

Kakak pasien : Iya sus sudah disampaikan oleh perawat A


kemarin, untuk berpuasa selama 8 jam.
Perawat Tiara : Apakah telah dilaksanakan sesuai permintaan
perawat A mbak?
Kakak pasien : Sudah Sus, saat ini adik saya sedang berpuasa dan
mulai dari jam 1 pagi tadi.
Perawat Tiara : Baiklah kalo begitu, sebelum saya memeriksa
keadaan Ibu Fio, saya ingin menanyakan
perkembangan Ibu Fio kepada mbak, karena mbak
yang selama seminggu terakhir ini mendampingi
Ibu Fio, pasti tau bagaimana keadaannya.
Kakak Pasien : Iya benar sus, ada yang bisa saya bantu?
Perawat Tiara : Apakah Ibu Fio sering mengeluhkan sesuatu
kepada Ibu selama dirawat ?

Kakak Pasien : Adik saya sering mengeluh tentang badannya


yang lemas dan tidak ada tenaga.
Sus, akhir-akhir ini nafsu makan adik saya juga
menurun dan sering merasa haus.
Perawat Tiara : Sebelumnya nafsu makan Ibu Fio bagaimana?
Setiap makan menghabiskan berapa sendok nasi?
Dan berapa liter per hari Ibu Fio minum?
Kakak Pasien : Biasanya adik saya kalau makan dengan porsi
sedang dan habis. Tetapi akhir-akhir ini, adik saya
menghabiskan makannya tidak lebih dari 3 sendok
saja, Sus.
Sedangkan untuk minum, adik saya minum lebih
banyak dari biasanya. Biasanya dia minum 1 gelas
setiap 5 jam. Namun, akhir-akhir ini dia minum 2
gelas setiap 2 jam, Sus.

Perawat Tiara : Lalu bagaimana dengan berat badan adik Ibu


sebelum dirawat?
Kakak Pasien : Untuk berat badannya terakhir kali menimbang 55
kg, Sus.

Perawat Tiara : Bagaimana kondisi fisiknya, Bu?


Kakak Pasien : Untuk kondisi fisiknya, wajah tampak pucat, Sus.
Bibirnya kering, dan terlihat lemas serta lesu.
Adik saya juga sering buang air kecil, Sus.
Perawat Tiara : Oh baik Mbak, kalau begitu sekarang saya akan
memeriksa keadaan Ibu Fio lebih lanjut.

(kemudian Perawat Lantana menghampiri pasien)

Perawat Tiara : Selamat Pagi, Bu. Saya perawat Tiara yang akan
merawat Ibu pada pagi hari ini mulai pukul 07.00
sampai 14.00 WIB. Bolehkah saya tau nama Ibu
dan usianya berapa?

Pasien : Iya selamat pagi Sus. Salam kenal Sus, nama saya
Fiolita. Usia saya 38 tahun.
Perawat Tiara : Oh iya Bu. Bagaimana keadaan Ibu sekarang?
Apa yang Ibu rasakan?
Pasien : Badan saya terasa lemas dan sedikit pusing, Sus.
Perawat Tiara : Baiklah Bu. Saya akan mengukur tekanan darah,
nadi, pernafasan, kadar gula darah, dan berat
badan Ibu untuk memastikan keadaan Ibu lebih
lanjut.

(Perawat Lantana mulai melakukan tindakan sesuai prosedur)

Perawat Tiara : Ibu, ini saya telah selesai melakukan tindakan


pemeriksaan. Sesuai dengan data yang didapat
tekanan darah Ibu 90/70 mmHg, nadi 80 x/menit,
pernafasan 16 x/menit, gula darahnya 230 mg/dl,
serta berat badan ibu saat ini 50 kg. Keadaan ibu
sedikit menurun, untuk itu pola makannya dijaga
ya bu dan juga jangan banyak pikiran supaya
kondisi ibu lekas membaik.
Pasien : Baik Sus, terimakasih ya Sus.
Perawat Tiara : Baik Ibu. Tindakan keperawatan pagi ini sudah
selesai, nanti jika Ibu perlu bantuan, bisa
memanggil saya di ruang perawat.
Selamat pagi, Bu.
Pasien : Selamat pagi, Sus.

3. Fase Kerja

Tahap Diagnosa dan Perencanaan

Kemudian Perawat Tiara menuliskan hasil pemeriksaan Ibu Fiolita


dan kembali ke ruangan petugas kesehatan dan berkolaborasi dengan 1 orang
perawat yang telah berpengalaman untuk menentukan diagnosa keperawatan.

Perawat Tiara : Permisi suster, selamat siang.


saya baru saja mendapatkan data dari seorang
pasien yang bernama Ibu Fiolita yang berusia 38
tahun, ia penderita diabetes melitus yang sudah
dirawat selama 7 hari di ruangan Raflesia. Ini
datanya ... (Perawat Tiara melihatkan hasil
dokumentasi kepada Perawat Suci)
Perawat Suci : (membaca hasil dokumentasi)
Perawat Tiara : Menurut suster diagnosa keperawatan yang tepat
untuk kasus ini apa?
Perawat Suci : Kalau data yang didapat seperti ini, diagnosa yang
tepat sesuai dengan Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia adalah ketidakstabilan
kadar glukosa darah berhubungan dengan
gangguan glukosa darah puasa ditandai dengan
lelah atau lesu, kadar glukosa dalam darah tinggi,
mulut kering, dan haus meningkat.
Perawat Tiara : Ohh begitu Sus, kalau begitu apa tindakan
selanjutnya.
Perawat Suci : Begini Sus, ini kan kadar gula darahnya cukup
tinggi, jadi besok pagi saya akan meminta saran
ahli gizi dan melakukan edukasi kepada pasien .
Perawat Tiara : Baik Sus, terima kasih atas kerjasamanya.

(Perawat Tiara meninggalkan ruangan)

Tahap Implementasi

Keesokan harinya perawat suci menuju ruang Raflesia nomor 04 untuk


melakukan edukasi kepada pasien penderita diabetes melitus atas nama Ibu
Fiolita.

Perawat Suci : Selamat pagi mbak dan ibu, saya Perawat Suci
yang bertugas pada pagi hari ini di Rumah Sakit
Kasih Ibu. Apa benar ini dengan Ibu Fiolita usia
38 tahun?
Pasien : Iyaaa benar mbak, saya Ibu Fiolita.
Perawat Suci : Sesuai dengan data yang didapat dan hasil
kolaborasi dengan perawat tiara semalam, bahwa
ibu membutuhkan pola makan yang baik untuk
kestabilan kadar gula darah ibu yang meningkat.
Pasien : Iyaa mbak, saya harus bagaimana? Apa makanan
yang baik untuk keadaan saya saat ini?
Perawat Suci : Sebelum saya memberi menu makanan yang
dikonsumsi setiap hari, saya akan menyampaikan
pantangan untuk ibu, Ibu Fio harus mengurangi
makanan yang mengandung gula yang tinggi
seperti, nasi, roti tawar putih, makanan yang
terbuat dari tepung terigu, buah-buahan kaleng
yang banyak mengandung gula, sayuran kaleng
yang mengandung garam tinggi, daging
berlemak, makanan yang digoreng, makanan
yang menggunakan santan kental, makanan yang
mengandung banyak garam, serta makanan yang
diawetkan.
Pasien : Lalu makanan seperti apa yang harus saya
konsumsi setiap hari, saya akhir-akhir ini juga
tidak nafsu makan mbak.
Perawat Suci : Jadi begini Bu, sesuai progam diet DM ada
waktu pembagian makan yaitu 3 kali makan
utama dan 3 kali makan selingan dengan interval
waktu 3 jam, yaitu makan pagi pukul 07.00
selingan pagi pukul 10.00, makan siang 13.00
selingan siang pukul 16.00, makan sore pukul
19.00 dan selingan sore pukul 21.00 . Kalau Ibu
Fio tidak nafsu makan nanti nutrisi yang
dibutuhkan tubuh Ibu Fio akan kurang dan itu
bisaa memperburuk keadaan Ibu Fio.
Pasien : Iya mbak, oh iya apa saya sama sekali tidak
boleh makan nasi?
Perawat Suci : Boleh Bu, tapi hanya dikurangi saja soalnya nasi
mengandung gula yang tinggi
Pasien : Baik mbak.. oh iya apa saya boleh minta menu-
menu makanannya ?
Perawat Suci : Iya Bu ini saya berikan contoh menu makannya,
ini dibawa Ibu Fio saja untuk referensi dirumah.
(sambil memperlihatkan menu makanan)
Pasien : Iya mbak, terimakasih banyak.
Perawat Suci : Sama-sama Bu. Apa ada yang ingin ditanyakan
lagi ?
Pasien : Sementara cukup dulu, Mbak. Nanti kalau ada
sesuatu saya akan menanyakannya.
Perawat Suci : Iya Bu, kalau begitu saya permisi dulu ya Bu.
Semoga Ibu Fio lekas sembuh
Pasien : Iya Mbak. Terima kasih.
(Perawat Suci meninggalkan kamar Ibu Fiolita)

4. Tahap Evaluasi Dan Terminasi

Tiga hari kemudian, pukul 08.00 WIB Perawat Suci kembali ke Ruang
Raflesia nomor 04 untuk memantau keadaan Ibu Fiolita.

Perawat Tiara : Selamat Pagi, Ibu. Bagaimana keadaannya


sekarang? Apakah masih terasa lemas dan
pusing?
Pasien : Selamat pagi, Sus. Alhamdulillah sudah baik
Sus. Sudah tidak terasa lemas dan pusing lagi
Sus.
Perawat Tiara : Alhamdulillah kalau begitu, Bu. Saya akan
mengecek tekanan darah, kadar gula, dan berat
badan Ibu. Untuk melihat perkembangan kondisi
fisik ibu.
Pasien : Baik, Sus.

(Perawat Suci melakukan pemeriksaan)

Perawat Tiara : Ibu, saya sudah selesai melakukan tindakan.


Hasilnya tekanan darah ibu 120/80 mmHg, kadar
gula darahnya 125 mg/dl, dan berat badan ibu 53
kg. Keadaan Ibu sudah membaik, tolong
dipertahankan keadaannya Bu. Dijaga pola
makan dan jangan banyak pikiran.
Pasien : Baik, Sus. Terima kasih.
Perawat Tiara : Iya Bu. Kalau begitu saya permisi dahulu. Saya
akan memberikan data ini kepada Dokter. Nanti
saya akan memberitahu Ibu jika sudah dapat
diperbolehkan pulang.
Bu, nanti kalau membutuhkan sesuatu, Ibu dapat
memanggil saya di ruang perawat. Semoga lekas
sembuh Bu.

(sambil membereskan alat, dan menuliskan data)

Pasien dan kakak pasien: Iya Mbak. Terima kasih.

(Perawat Tiara kembali ke ruangannya.)

Anda mungkin juga menyukai