OLEH:
D051211066
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
Pada intinya dan secara singkat, kebudayaan dipahami sebagai ”dunia kehidupan atau cara
hidup masyarakat manusia yang diperoleh dengan belajar”. Menurut Koentjaraningrat,
kebudayaan ialah ”sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka
berkehidupan masyarakat yang menjadi miliknya melalui proses belajar”. Kiranya unsur
“gagasan” (menekankan rasio) dari definisi kebudayaan tersebut perlu dilengkapi dengan
komponen-komponen mental hasil pembelajaran lainnya yaitu pengetahuan, nilai, norma,
kepercayaan religius dan majik, moral, perasaan bersama termasuk kasih sayang, intuisi, dan
selera (perspektif posmodernisme dalam antropologi sosial-budaya). Wujud mental/ kognitif/
ideasional yang terdiri dari komponen-komponen gagasan, pengetahuan, kepercayaan/
keyakinan, nilai, norma, moral, emosi kolektif, kasih saying, selera, dan intuisi, disebut
sistem budaya (cultural system) . Tindakan/praktik terpola (aktivitas dan organisasi sosial
dalam semua bidang kehidupan), disebut sistem sosial (social system). Kebudayaan maritim
pada intinya merupakan dunia kehidupan masyarakat manusia (masyarakat maritim) yang
diperloleh melalui proses pembelajaran.
- Pengetahuan : jenis ikan, kondisi air, kondisi dasar, musim dan cuaca, bintang sebagai
pedoman arah pelayaran di waktu malam, tipe perahu, tipe alat tangkap, merk mesin untuk
perahu, lokasi pasar, tingkat harga, dsb.
- Nilai : laut Indonesia mengandung kekayaan sumberdaya alam tak ternilai, banyak sekali
jenis sumberdaya perikanan mempunyai nilai jual tinggi di pasar ekspor, ekosistem laut
khususnya terumbu karang, mangrof, dan padang lamun sangat bernilai dan menentukan bagi
kelestarian laut, berbagai bentuk kelembagaan dan upacara tradisional nelayan mengandung
nilai-nilai kelestarian lingkungan dan sosial kemasyarakatan, dsb.
- Moral kolektif : bagi sebagian masyarakat nelayan Bajo tidak mau merusak lingkungan laut
karena menganggapnya sebagai tempat tinggal, jalanan, makanan, teman, obat, dan tempat
bersemayam roh nenek moyang; nelayan Liangliang Kec. Pulau Sembilan (Sinjai)
mempertahankan teknik tangkap memancing karena teknik tradisional tersebut mengandung
makna moral hanya mengambil ikan-ikan yang ikhlas memakan/merampas umpan di
pancing.
- Norma : berbagai larangan adat dan pemerintah seperti menebang pohon mangrof,
mengambil batu karang, menangkap jenis-jenis sumberdaya perikanan tertentu, menggunakan
alat-alat tangkap merusak lingkungan seperti bom, bius dan pukat harimau, dsb. Norma-
norma sosial seperti aturan bagi hasil atau sistem upah dalam perusahaan perikanan,
kepemilikan komunal atas lokasi- lokasi perikanan di laut.
https://www.merdeka.com/jatim/7-unsur-kebudayaan-universal-dalam-masyarakat-pahami-
penjelasannya-kln.html