Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN OUTBREAK JIKA TERJADI INFEKSI DI PUSKESMAS AIR ITAM

BAB I
DEFINISI

1. Outbreak Adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan yang


bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu
tertentu
2. Outbreak adalah peningkatan jumlah kasus pada suatu kelompok
populasi yang secara nyata lebih tinggi dari keadaan yang diperkirakan.
Dikatakan kejadian Luar Biasa Apabila :
a. Terjadi peningkatan jumlah atau virulensi dari penyebab.
b. Adanya penyebab baru yang sebelumnya tidak pernah ada.
c. Terjadi peningkatan kecepatan penularan penyakit sehingga
kelompok populasi rentan yang terekspos jauh lebih banyak.
d. Terjadi peningkatan kerentanan terhadap penyebab.
3. Penyelidikan Outbreak Adalah kegiatan yang dilaksanakan pada suatu
outbreak atau adanya dugaan outbreak untuk memastikan adanya
outbreak mengetahui penyebab, gambaran epidemiologi, sumber-
sumber penyebaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta
menetapkan cara-cara penanggulangan yang efektif dan efisien.
4. Penanggulangan Outbreak Adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
penangani penderita,mencegah perluasan outbreak, mencegah
timbulnya penderita atau kematian baru pada suatu outbreak yang
sedang terjadi.
5. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi atau didapat di rumah
sakit. Suatu infeksi didapat di puskesmas apabila :
a. Pada saat fasilitas kesehatan (Puskesmas) tidak ada tanda/gejala
atau tidak merasa inkubasi infeksi tersebut atau,
b. Inkubasi terjadi 2 – 3 x 24 jam setelah pasien dirawat di fasilitas
kesehatan (Puskesmas) atau

1|Panduan Outbreak jika terjadi Infeksi


c. Infeksi pada lokasi sama tetapi disebabkan oleh mikroorganisme
yang berbeda dari mikroorganisme pada saat masuk fasilitas
kesehatan (Puskesmas) atau mikroorganisme penyebab sama
tetapi lokasi infeksi berbeda.
6. Pengendalian infeksi nosokomial adalah kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan serta pembinaan dalam
upaya menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial di fasilitas
kesehatan (Puskesmas).

BAB II
RUANG LINGKUP

7. Ruang Lingkup Kegiatan. Ruang lingkup panduan outbreak jika


terjadi infeksi adalah untuk memberikan panduan bagi Petugas
Kesehatan di Puskesmas Air itam guna berperan dalam pencegahan
infeksi nosokomial (baik dari pasien ke petugas maupun dari pasien
ke pasien lainnya) yang diakibatkan karena timbulnya atau
meningkatnya kejadian kesakitan (infeksi rumah sakit) yang bermakna
secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu
Ruang Lingkup outbreak meliputi :
a. Verifikasi
b. Memastikan kasus dan kontak
c. Analisa data
d. Buat hipotesa tentang sumber penularan dan penyebarannya.
e. Penanggulangan dan pencegahan.
f. Surveilans
g. Komunikasi

2|Panduan Outbreak jika terjadi Infeksi


BAB III
TATA LAKSANA

8. Tata Laksana Outbreak. Penanganan outbreak bertujuan


Menanggulangi dan mengendalikan outbreak yang sedang terjadi dan
mencegah kemungkinan terjadinya outbreak serupa dimasa yang
akan datang.
Kegiatan penanganan outbreak meliputi :
a. Verifikasi
Memastikan bahwa diagnosa ditegakkan dengan benar secara
klinis dan laboratoris (jika memungkinkan) atau Diagnosa ditegakkan
berdasarkan kriteria standart untuk definisi kasus yang dipakai.
Bagaimana melakukan Verifikasi Diagnosa:
1) Kumpulkan informasi lebih detail akan gejala
klinis dan kriteria yang digunakan untuk
menegakan diagnosa.
2) Kunjungi dan wawancara tanyakan ke dokternya
untuk membantu menegakan diagnosa.
b. Memastikan kasus dan kontak
Cara untuk menentukan outbreak terjadi bila :
1) Adanya peningkatan jumlah kasus/insidens suatu penyakit
adalah outbreak dapat dilakukan dengan cara :
membandingkan kasus/insidens dengan jumlah
kasus/insidens pada minggu, bulan atau beberapa tahun
sebelumnya dalam periode waktu yang sama.
2) Harus selalu diingat bahwa peningkatan jumlah kasus
insidens dibandingkan periode waktu sebelumnya belum
tentu merupakan suatu outbreak.
3) Selain karena outbreak peningkatan seperti ini dapat
disebabkan antara lain :
a) Perubahan sistem pelaporan, definisi kasus.
b) Peningkatan kualitas pelayanan yang menyebabkan
masyarakat lebih antusias untuk berobat.
c) Peningkatan kualitas diagnosa penyakit.

3|Panduan Outbreak jika terjadi Infeksi


c. Pengumpulan Data
1) Tujuan pengumpulan data
Untuk mendapatkan informasi mengenai sumber penularan
atau penyebab outbreak , cara penularan,dan population at risk
dalam suatu outbreak.

2) Langkah-langkah dalam pengumpulan data :


a) Tentukan definisi kasus
b) Tentukan Informasi yang akan dikumpulkan
c) Susun kuesioner pengumpulan data
d) Pencarian kasus baru dan kontak
d. Analisa data
Sebelum melaksanakan analisa data, harus melakukan
pembersihan data (data claining)yang tujuannya adalah untuk
mendapatkan data yang dipercaya kebenarannya, bebas dari salah
ketik atau tulis, konsisten.
e. Buat hipotesa tentang sumber penularan dan penyebarannya.
Setelah data dianalisa dilakukan langkah berikutnya adalah
membuat hipotesa mengenai sumber penularan, cara penularan
dan population at risk.
f. Penanggulangan dan pencegahan
Tindakan pencegahan dan penanggulangan outbreak harus
dilaksanakan sedini mungkin sebenarnya pada saat diagnosa telah
diverifikasi. Dengan mengetahui diagnosa suatu penyakit, tindakan
pengobatan sudah dilaksanakan segera.
g. Surveilans
Surveilans adalah kegiatan pengamatan sistematis aktif dan terus
menerus terhadap timbulnya dan penyebaran infeksi nosokomial
pada suatu peristiwa yang menyebabkan peningkatan atau
penurunan resiko tersebut.

4|Panduan Outbreak jika terjadi Infeksi


h. Komunikasi
Kejadian Luar Biasa dapat dikomunikasikan dengan jalur
komunikasi yang berlaku di Puskesmas air itam

PENANGANAN OUTBREAK JIKA TERJADI INFEKSI

KEPALA
PUSKESMAS AIR ITAM

TIM PPI

IPCN

IPCLN RUANG RAWAT INAP

KETERANGAN :

Petugas Pelaksana / IPCN keliling ruangan setiap hari untuk


memonitor pada pasien yang dilakukan tindakan invansif, sehingga Tim PPI
bisa mengetahui kejadian infeksi atau KLB secara dini. Selanjutnya bila
terjadi out break petugas pelaksana/ IPCN Melaporkan ke Tim PPI.
Kemudian Tim PPI mengecek kebenarannya ke tempat yang melaporkan
setelah itu dilanjutkan ke kemudian dilaporkan ke Karumkit untuk
mendapatkan tindak lanjut hasil investigasi tersebut.

1. Di dalam jam kerja

a. Pelaksana harian (IPCLN) segera menghubungi IPCN


b. Kepala unit kerja menghubungi Karumkit.
c. IPCN segera berkoordinasi dengan Tim PPI dalam hal ini
Ketua Tim PPI.
d. Ketua Tim PPI melaporkan kejadian KLB kepada Karumkit
dan melakukan tindak lanjut.
e. Membentuk Panitia Adhock untuk Penelusuran masalah dan
melaksanakan Investegasi.

5|Panduan Outbreak jika terjadi Infeksi


TINDAK LANJUT

Ketua Pelaksana/
Tim Adhock Karumkit
Ketua Tim PPI

IPCLN IPCN

2. Diluar jam kerja :

a. Perawat jaga yang menemukan outbreak melaporkan


kepada Kepala Jaga Ruangan,
b. Kepala Jaga Ruangan menuliskan di catatan
keperawatan dan melaporkan kepada Perawat Piket, IPCLN
dan juga melaporkan kepada Dokter Penanggung Jawab
Pasien (DPJP).
c. IPCLN melaporkan outbreak kepada Ketua Tim PPI,
perwira piket menyampaikan outbreak kepada Kepala
Departemen Keperawatan, selanjutnya melaksanakan
koordinasi dengan Tim PPI untuk membentuk Panitia
Investigasi.
d. Kemudian hasil investigasi di laporkan kepada
Karumkital secara tertulis untuk dilaksanakan tindak lanjut.

Perawat
Piket Kadep Wat

Panitia KEPALA
Perawat Ka Jaga DPJP
Investigasi Puskesmas air itam
Jaga RuanganRuangan Piket

Ketua Tim
IPCLN PPI
Tindak Lanjut

6|Panduan Outbreak jika terjadi Infeksi


SKEMA PENANGANAN :

KASUS INFEKSI

Perawat

IPCLN

MANAJEMEN PUSKESMAS
IPCN

Tim PPI

Umpan balik dan pembahasan situasi


Mengkaji kejadian luar dilakukan bersama manajemen
Biasa dan melakukan
puskesmas & dokter spesialis penyakit
Tindakan/strategi
Pencegahan yang perlu menular yang merupakan perwakilan
dari komite pengendalian infeksi

Mengawasi pelaksanaan KLB infeksi tetap tidak


Tindakan/strategi
diperiksa
pencegahan

KLB infeksi teratasi/ dibatasi agar tidak Rencana lebih lanjut dibahas dengan
meluas dokter infeksi dan manajemen
rumah sakit

Dokumen & Data/


Pelaksanaan rencana
Informasi mengenai KLB
tindakan
Infeksi disebarluaskan

Dilakukan pengawasan terus


menerus dan evaluasi hingga
KLB teratasi

7|Panduan Outbreak jika terjadi Infeksi


BAB IV

DOKUMENTASI

Pendokumentasian yang dilakukan pada outbreak jika terjadi infeksi,


disesuaikan dengan Pedoman dan Panduan yang telah disusun

8|Panduan Outbreak jika terjadi Infeksi

Anda mungkin juga menyukai