Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan dan penerapan aspal beton sebagai material utama dalam


perkerasan jalan di Indonesia sebenarnya sudah dilaksanakan sejak lama. Dalam
beberapa tahun terakhir, kebutuhan pemakaian aspal beton di Indonesia cukup
meningkat. Pembangunan dan perkembangan perekonomian suatu daerah
tergantung pada sarana dan prasarana.Jalan merupakan infratruktur dasar
yang utama dalam roda perekonomian nasional dan daerah, juga mendorong
distribusi barang dan jasa sekaligus mobilitas penduduk. Ketersediaan jalan
merupakan penentu masuknya investasi ke suatu wilaya. Sehingga diperlukan
perencanaan stuktur perkersan yang kuat dan tahan lama.

Terdapat dua tipe perkerasan yang digunakan, yaitu perkerasan


lentur (flexible pavement) dan perkerasan kaku (rigid pavement), yang masing-
masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.Perkerasan lentur yang sering
digunakan adalah lapis aspal beton (Laston)yang merupakan lapisan pada
konstruksi jalan yang terdiri dari campuran aspal dan agregat yang
mempunyai gradasimenerus, dicampur, dihampar dan dipadatkan pada suhu
tertentu dan mempunyai nilai structural (Rosina Golengsina Pareira,2018)
Lapisan aspal beton adalah suatu lapisan pada konstruksi jalan raya, yang
terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi menerus,
dicampur, dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu yang telah
ditentukan pada spesifikasi teknis. material agregatnya terbuat dari campuran
agregat kasar, agregat halus dan filter yang bergradasi baik yang dicampur
dengan penetration grade aspal. Laston atau aspal beton adalah jenis perkerasan
jalan yang terdiri dari campuran agregat dengan aspal dengan bahan tambahan
yang dicampur dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu. Pembuatan lapis
aspal beton dimaksud untuk memberikan daya dukung dan memiliki sifat tahan
terhadap keausan akibat lalu lintas, kedap air, mempunyai nilai structural,
mempunyai nilai stabilitas yang tertinggi dan peka terhadap penyimpangan
perencanaan dan pelaksanaan (Hizkia Hendri Kadarwanto, 2015).
Pada pekerjaan lapis asphalt beton memiliki ketentuan temperature pada
pada setiap tahapan pencampuran, penghamparan dan pemadatan campuran aspal
beton. Selain komposisi campuran asphalt beton hal yang sangat mempengaruhi
hasil pemadatan untuk mencapai density sesuai rencana adalah temperatur. Pada
campuran asphalt beton penting adanya kontrol temperatur suhu pada tahapan
pencampuran, penghamparan dan pemadatan pada campuran asphalt beton.
Pengetahuan tentang sifat viskoelastis aspal juga berguna untuk
mengetahui pada temperatur berapa pemadatan dapat dilakukan dan kapan harus
dihentikan. Bila pemadatan dilakukan pada temperatur dimana kondisi aspal
masih sangat viskos, maka pada saat pemadatan akan terjadi pergeseran
campuran beraspal karena campuran tersebut belum cukup kaku untuk memikul
beban dari alat pemadat. Sebaliknya, bila pemadatan dilakukan pada temperatur
yang sangat rendah dimana campuran sudah bersifat kurang elastis (cukup kaku)
maka pemadatan yang diberikan tidak lagi akan menaikkan kepadatan campuran
tetapi justru akan merusak atau mungkin menghancurkan campuran tersebut.
Temperatur pemadatan aspal yang biasa digunakan untuk jalan raya di Indonesia
berkisar antara 93,3ºC dan 148,9ºC (Buku Panduan Praktikum Pemeriksaan
Bahan Perkerasan Jalan Laboratorium Struktur dan Material Departemen Sipil
FTUI).
Dalam hal ini pentingnya dibuatkan analisa variasi temperatur suhu
campuran aspal beton pada setiap tahapan/prosedur pelaksanaan. Dalam
penelitian ini akan terjadi beberapa variasi temperatur suhu pada beberapa
tahapan pelaksanaan pekerjaan dikarenakan beberapa faktor seperti Jarak
Asphalt Mixing Plant (AMP) dengan Lokasi proyek yang cukup jauh dengan
waktu yang sangat lama terkadang membuat temperature material sudah turun
ketika sampai dilapangan.

Dari hasil pembahasan yang telah di bahas dilatar belakang mengenai


pengaruh variasi temperature/suhu terhadap campuran Laston terhadap
kepadatan campuran asphalt beton membuat penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul: ”ANALISA PENGARUH VARIASI TEMPERATUR
PADA PROSES PEMADATAN CAMPURAN ASPAL BETON”

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada


penelitian ini dituliskan sebagai berikut:

1. Bagaimana dampak terhadap Density dan ketebalan jika terjadi variasi


temperatur pada proses penghamparan dan tahapan pemadatan campuran
asphalt beton?
2. Bagaimana pegaruh Density dan ketebalan jika tidak memenuhi spesifikasi
yang telah ditetapkan tehadap kualitas pemadatan aspal beton?

C. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk Mengetahui karakteristik pemadatan dan ketebalan pada


campuran asphalt beton berdasarkan variasi temperature pada proses
penghamparan.
2. Untuk mengetahui permasalahan dan dampak jika terjadi penurunan
temperatur atau suhu pada asphalt beton saat penghaparan dan pemadatan
dilapangan .
D. Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai sasaran yang
ingin dicapai, maka selama penelitian dibatasi oleh beberapa hal sebagai berikut:

1. Material pembentuk campuran laston AC-BC dan AC-WC yang


digunakan adalah Aspal PEN 60/70, Agregat halus berasal dari Plant stone
Crusher PT.Yabes Sarana Mandiri, dan Agregat kasar dari plant stone
crusher PT.Yabes Sarana Mandiri.
2. Penambahan Filler 2% terhadap berat total ageregat berupa semen Tonasa
3. Tipe campuran aspal beton yang digunakan adalah Aspal Concrete Binder
Course (AC-BC) dan Aspal Concrete Wearing Course (AC-WC).
4. Penelitian ini memfokuskan variasi suhu penghamparan 110 ºC 120ºC,
130ºC.
5. SNI ASTM C136:2012 Metode uji untuk analisis saringan agregat halus
dan agregat kasar (ASTM C136-06,IDT).
6. SNI 03-3640-1994 Metode pengujian kadar aspal dengan cara ekstraksi
menggunakan alat centrifuge extractor.
7. SNI 06-6399-2000 Tata cara pengambilan contoh aspal.
8. Pengambilan sampel aspal beton yang telah dipadatkan menggunakan alat
core drill.
9. Pengujian dilakukan di lokasi pekerjaan.
10. Jarak Asphalt Mixing Plant (AMP) dengan Lokasi proyek ±80 km yang
cukup jauh dengan waktu tempuh ± 4 jam.
11. Lokasi proyek berada di lokasi pegunungan sehingga memungkinkan
terjadinya penurunan temperatur/suhu lebih cepat.
12. Tingginya curah hujan pada lokasi proyek.

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan beberapa


manfaat bagi perkembangan teknologi aspal beton antara lain sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini akan menjadi salah satu sumber informasi tentang
perlunya analisa temperature pada campuran aspal beton.
2. Manfaat dari control mutu untuk mencapai sasaran mutu sesuai spesifikasi
teknis.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan ini terdiri dari lima bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang masalah ,rumusan masalah ,tujuan penelitian

,manfaat penilitian ,batasan masalah dan sistematika penulisan, serta keaslian

penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memuat uraian sistematis tentang hasil penelitian dan/pemikiran


peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan peneliti yang akan
dilakukan serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian penulis.

BAB III METODE PENELITIAN


Bab ini tentang metode penelitian, memuat bagan alir penelitian, tempat dan
waktu penelitian, lokasi pengambilan material, metodelogi penelitian dan
sumber data, alat dan bahan, benda uji serta prosedur penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan yang sifatnya terpadu.
Penyajian hasil penelitian dapat disertai dengan tabel, grafik, foto atau bentuk
lain. Pembahasan tentang hasil yang diperoleh berupapenjelasan teoretis,
baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

BAB V KESIMPULAN

Merupakan bab terakhir tentang kesimpulan dan saran Kesimpulan berisi


tentang uraian singkat yang di jabarkan secara tepat untuk menjawab
tujuan penelitian berdasarkan hasil penelitian. Saran memuat berbagai
usulan/pendapat yang sebaiknya diperhatikan oleh peneliti lain, termasuk
berbagai kesulitan yang dijumpai selama penelitian, dan saran-saran untuk
peneliti lanjutan harus ditunjukkan dengan jelas, bagian mana yang masih
harus diteruskan.

G. Keaslian Penelitian
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Andi Zhafirah Faida


NIM : D01 17 534
Jurusan : Teknik Sipil
Fakultas : Teknik
Judul Skripsi : “ANALISA PENGARUH VARIASI TEMPERATUR
PADA PROSES PEMADATAN ASPAL BETON”
Menjelaskan dengan sebenarnya bahwa:
1. Dengan ini saya menyatakan sesunggunya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya
ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian
kalimat atau simbol yang ada menunjukkan gagasan atau pendapat,
pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan
yang saya salin, tiru atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa
memberi pengakuan penulis aslinya.
2. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, tanpa
ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia
mendapatkan sanksi akademik jika ternyata di kemudian hari
pernyataan ini tidak benar.

Majene, 05 Oktober 2022


Yang memberi pernyataan

Andi Zhafira Faidah


NIM: D0117342

Anda mungkin juga menyukai