1
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI
NO. 11 TAHUN 2017 TENTANG KESELAMATAN PASIEN
2
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI
NO. 11 TAHUN 2017 TENTANG KESELAMATAN PASIEN
3
4
Keselamatan = Tanggung Jawab
Semua Orang
5
MEDICATION ERROR
6
RUMAH SAKIT TIDAK LEBIH AMAN DARIPADA DI JALAN RAYA
7
Medical/medication errors di UK
8
Laporan Peta Nasional Insiden Keselamatan PASIEN (Konggres PERSI, September 2000) :
Kesalahan pemberian obat menduduki peringkat pertama (24,8 %) dari 10 besar
insiden yang dilaporkan
9
Standar Akreditasi
SNARS - KARS
10
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP. 9, 9.1, 9.2, 9.3, 10)
STANDAR PMKP 9
Rumah sakit menetapkan sistem
pelaporan insiden keselamatan
pasien baik internal maupun
eksternal
11
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP. 9, 9.1, 9.2, 9.3, 10)
Rumah sakit perlu menetapkan sistem pelaporan insiden antara lain meliputi:
a) kebijakan,
b) alur pelaporan,
c) formulir pelaporan
d) prosedur pelaporan- bukti unit kerja telah melaporkan insiden keselamatan pasien (D,W)
e) insiden yang harus dilaporkan yaitu kejadian yang sudah terjadi, potensial terjadi ataupun yang
nyaris terjadi
mengintegrasikan pelaporan kejadian dan pengukuran mutu agar solusi dan perbaikan yang dilakukan
terintegrasi
13
Pelaporan Insiden keselamatan Pasien
Definisi:
Pelaporan secara tertulis setiap insiden yang menimpa pasien.
Tujuan:
1. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan insiden
keselamatan pasien rumah sakit
2. Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar
masalah.
3. Didapatkan pembelajaran untuk perbaikan pelayanan rumah sakit
agar dapat mencegah kejadian yang sama berulang lagi
14
Apa itu insiden keselamatan pasien?
15
Melaporkan Insiden = Tindakan
Pencegahan
16
Jenis-jenis Insiden
17
CONTOH KPC
NO INSIDEN
1 Terjadi konsleting listrik
2 Mesin plasma rusak
3 Mesin ventilator rusak
4 Persediaan kassa habis
5 Termometer elektrik tidak tersedia
6 AC mati
7 Stok reagen kosong
8 Meja makan pasien rusak
9 Monitor di ICU sering jatuh
10 Salah tanggal lahir pasien di IPRI 18
CONTOH KNC
NO INSIDEN
1 Batal operasi karena operasi sebelumnya memanjang
2 Batal operasi karena kondisi pasien menurun
3 Batal operasi karena ICU Penuh, PICU penuh.
4 Keterlambatan pemberian hasil lab dan kurang hasil lab yang
diminta, delay pemeriksaan lab karena petugas tidur, darah lisis, alat
rusak, sampel hilang.
5 Dokter salah menulis dosis obat , nama obat pada resep
6 Ketidaksesuaian penulisan obat di CPPT dengan kardeks
7 Delay pemberian antibiotik karena belum acc PPRA
8 Ketidaksesuaian data antara label, form permintaan dan kantong
darah, salah penetapan gol darah, darah kadaluarsa.
9 Pasien diperiksa tanpa rekam medis, rekam medis datang terlambat.
19
10 Delay pemberian obat Vit K inj karena persediaan kosong
Jenis-jenis Insiden
20
CONTOH KTC
NO INSIDEN
1 Pasien dilakukan rontgen thorax ulang karena hasil rontgen sebelumnya
hilang, USG harus diulang karena hasil tidak lengkap
2 Sample darah hilang di laboratorium, hingga diambil darah ulang
3 Tindakan HD tidak maksimal (hanya 2 jam)
4 Pasien BAB di meja operasi
5 Dokter salah memasukan antibiotik Ceftriaxon ke dalam cairan irigasi folly
katheter
6 Dokter salah memberikan darah PRC bukan melalui akses vena tetapi
melalui irigasi folly kateter
7 Pasien sudah mendapat transfusi darah yang salah sebanyak 5cc perawat
lain mengetahui dan menghentikan transfusi.
8 Pasien diberikan obat yang sama 2x
9 Perawat salah memberikan frekuensi obat, tidak sesuai dosis obat, terapi
cairan
10 Dokter salah memberi identitas pasien di resep, jenis obat sama namun dosis
beda
21
CONTOH KTD
NO INSIDEN
1 Pasien jatuh tersandung standar infus , jatuh dari tempat tidur .
2 Petugas laboratorium mengambil darah pada area pembuluh darah yang
akan dilakukan pemasangan cimino
3 Terjadi infeksi pasca operasi fistel
4 Pasien kejang karena obat tertunda
5 Aspirasi pasien anak
6 Pasien alergi obat levofloxacin, saat pulang diberikan obat.
7 Terjadi plebitis , terjadi ekstravasasi saat pemberian obat adriamycin.
8 Terjadi ruam popok
9 Cedera ureter, cedera vesica urinaria saat operasi
10 22
Pasien gatal pasca pemberian transfusi
Topik Insiden
23
Siapa yang membuat laporan
insiden?
Siapa saja atau semua staf RS (termasuk
peserta didik) yang pertama yang
menemukan kejadian
Siapa saja atau semua staf RS (termasuk
peserta didik) yang terlibat dalam
kejadian
24
Melaporkan Insiden = Menjaga
keselamatan diri, pengunjung, pasien, dan
keluarga
25
Masalah yang sering dihadapi dalam
pelaporan insiden:
Laporan sering disembunyikan / underreport, karena
takut disalahkan
Laporan sering terlambat
Bentuk laporan miskin data karena adanya budaya
menyalahkan
Belum tepat menetapkan jenis insiden
26
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN
(PMKP. 9, 9.1, 9.2, 9.3, 10)
Standar PMKP 9.2
Rumah sakit menetapkan regulasi
untuk melakukan analisis data KTD
dan mengambil langkah tindak lanjut
27
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN
(PMKP. 9, 9.1, 9.2, 9.3, 10)
Maksud dan Tujuan PMKP 9.2
Ketika rumah sakit mendeteksi atau mencurigai adanya
perubahan yang tidak diinginkan atau tidak sesuai
dengan harapan, rumah sakit melakukan analisis
mendalam:
29
INSIDEN YANG WAJIB DILAPORKAN
Semua reaksi transfusi yang sudah dikonfirmasi.
Semua kejadian serius akibat efek samping obat.
Semua kesalahan pengobatan (medication error) yang signifikan pada proses:
Prescribing.
Transcribing.
Dispensing.
Administration.
Semua perbedaan besar antara diagnosis pra operasi dan diagnosis pasca operasi.
Efek samping atau gambaran efek samping selama sedasi sedang atau mendalam.
Pasien penelitian
Kejadian-kejadian lain misalnya infeksi yang berkaitan dengan perawatan kesehatan
atau wabah penyakit menular, fasilitas medik, pemasangan implant, transplantasi
organ, akibat pemakaian alat single-use yang dipakai kembali (re-use)
30
INSIDEN YANG WAJIB DILAPORKAN
Insiden sentinel.
Insiden terkait proses serah terima pasien (hand over).
Insiden malfungsi implan medis.
Insiden second victim
Kebijakan
Definisi:
Contoh insiden:
31
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP. 9, 9.1, 9.2, 9.3, 10)
32
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP. 9, 9.1, 9.2, 9.3, 10)
33
ALUR PELAPORAN IKP RSAU dr Esnawan A
UNIT/
TIM KKP KKP
DEPT/ DIREKSI
INST RS PERSI
Atasan Langsung
Unit
Laporan
Insiden Kejadian
(KTD / (2 x 24 jam)
KNC)
Atasan
langsung
Grading
Tangani
segera
Biru / Kuning /
Hijau Merah
Investigasi
sederhana
Laporan Kejadian
Rekomendasi Hasil Investigasi
Analisa /
Regradin
g
RCA 34
ALUR PELAPORAN INSIDEN
arjaty
35
Semua unit pelayanan / Instalasi
FORMULIR PELAPORAN IKP
FORMULIR PELAPORAN IKP
LANGKAH ROOT CAUSE ANALYSIS
I
1. Identifikasi insiden yg akan diinvestigasi
N
V 2. Tentukan Tim Investigator
E
S
3. Kumpulkan data
T
I
G (Observasi, Dokumentasi, Interview)
A
S
I 4. Petakan kronologi Kejadian
(Narrative chronology, Timeline, Tabular Timeline, Time Person Grid)
5. Identifikasi Masalah
(Brainstorming, Brainwriting, Nominal Group Technique)
A
N
I
A 6. Analisis Informasi
L
M I (5 Why’s, Analisis Perubahan,Analisis Penghalang, Fish Bone dll)
P S
R A
O
V 7. Rekomendasi & Rencana Kerja untuk Improvement 36
E
Panduan Melaporkan...
Tingkat Frekuensi
Risiko
39
Matriks Grading Risiko
Dampak
Probabilitas
Tdk Signifikan Minor Moderat Major Katastropik
1 2 3 4 5
Sangat jarang sekali (>5 thn/x) Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
1
40
Tindakan sesuai Tingkat dan bands risiko
Level /
Bands Tindakan
Tinggi, Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari. Kaji dengan
detil & perlu tindakan segera serta membutuhkan perhatian
top manajemen,
42
Kondisi yang mungkin
berpotensi akan menimbulkan
insiden – disebut?
43
KPC
Kondisi Potensial Cedera
44
KTC
Kejadian Tidak Cedera
45
KNC
Kejadian Nyaris Cedera
46
Jadi… Jenis Insiden…
Pasien tidak Kejadian Nyaris
terpapar Cedera (KNC)
Proses layanan
yang salah Kejadian Tidak
Cedera (KTC)
Pasien terpapar
Kejadian Cedera
(KTD)
47
KTC
Kejadian Tidak Cedera
48
KPC
Kondisi Potensial Cedera
49
KNC
Kejadian Nyaris Cedera
Penempatan defibrillator
standby di IGD ternyata rusak
dan tidak dapat digunakan
50
KPC
Kondisi Potensial Cedera
51
KTD
Kejadian Tidak Diharapkan
52
LAPORAN IKP KE KEMKES
Rahasia
Laporan Insiden Keselamatan Pasien
Hanya dibuat jika timbul insiden yang dapat
menyebabkan harm/ dampak pada pasien.
Bersifat anonim, tidak mencantumkan nama,
hanya diperlukan rincian kejadian.
Segera kirim ke KEMKES:
http://www.yankes.kemkes.go.id
Email: yanmedwat@gmail.com
Telepon: TU PKR 021-5279516
53
Upaya yang dilakukan:
54
Manajemen Laporan Insiden
55
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP. 9, 9.1, 9.2, 9.3, 10)
56
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP. 9, 9.1, 9.2, 9.3, 10)
57
Apa itu Sentinel?
Suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera
serius, kehilangan fungsi secara permanen yang
tidak berhubungan dengan perjalanan alamiah
penyakit atau kondisi yang mendasari
Contoh: terjadi kesalahan pemotongan tungkai sehat
pasien dan mengakibatkan kecacatan
58
Insiden Sentinel
1. Kematian yang tidak diantisipasi, termasuk:
Kematian yang tidak berkaitan dengan penyebab
alami dari penyakit pasien atau kondisi lain yang
mendasari.
Bayi yang sudah matang dalam kandungan dan
sudah waktunya lahir, namun meninggal dalam
kandungan.
Bunuh diri
2. Kehilangan fungsi permanen yang tidak berkaitan
dengan kondisi alamiah penyakit pasien atau kondisi
yang mendasari
3. Salah sisi, salah prosedur, salah pasien
59
Insiden Sentinel
4. Penularan penyakit kronik atau fatal sebagai hasil dari tindakan
transfusi darah atau produk darah lainnya atau transplantasi organ/
jaringan yang terkontaminasi.
5. Penculikan bayi atau mengirim bayi pada orang tua yang salah.
6. Pemerkosaan, kekerasan dalam lingkungan kerja seperti
penyerangan (yang menyebabkan kematian atau kehilangan
fungsi permanen), pembunuhan pasien, pegawai, dokter, PPDS,
Trainee, pengunjung, vendor yang disengaja di dalam lingkungan
rumah sakit.
7. Pasien yang tidak mampu mengambil keputusan, meninggalkan
rumah sakit tanpa sepengetahuan petugas
8. Tertinggalnya alat atau BMHP di tubuh pasien
60
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN (PMKP. 9, 9.1, 9.2, 9.3,
10)
62
12 Dimensi Pengukuran
No. Topik
1 Staffing: kecukupan staf untuk menangani beban kerja, serta jam kerja yang layak
untuk menyediakan layanan terbaik kepada pasien
2 Kerjasama antar tim – antar unit: unit-unit di RSAU dr. Esnawan Antariksa bekerjasama
dan berkoordinasi satu dengan yang lainnya dalam rangka menyediakan layanan
terbaik kepada pasien
3 Keterbukaan komunikasi: kebebasan menyampaikan sesuatu yang mungkin
berdampak negatif terhadap pasien, serta merasa memiliki kebebasan untuk
bertanya kepada pihak otoritas
4 Respons yang tidak menyalahkan terkait error: merasa bahwa kesalahan yang
mereka lakukan dan insiden yang dilaporkan tidak akan berbalik menyerang mereka
5 Kekerapan pelaporan insiden: frekuensi pelaporan terjadinya insiden, yang antara
lain meliputi: (1) insiden yang ‘tertangkap’ dan dikoreksi sebelum berdampak pada
pasien, (2) insiden yang tidak berpotensi mencelakai pasien, dan (3) insiden yang
dapat mencelakai pasien tetapi tidak sampai terjadi.
63
12 Dimensi Pengukuran
No. Topik
6 Umpan balik dan komunikasi tentang error: Karyawan diinformasikan mengenai insiden
yang terjadi, mendapat umpan balik mengenai perubahan yang sudah dilakukan, dan
berkesempatan untuk mendiskusikan cara-cara pencegahan terjadinya insiden.
7 Harapan dan aksi penyelia/manajer dalam promosi keselamatan: penyelia/manajer
memperhitungkan masukan/saran dari karyawan dalam rangka meningkatkan
keselamatan pasien, memberikan pujian kepada karyawan yang mengikuti prosedur
keselamatan, dan tidak ‘membesar-besarkan’ masalah keselamatan pasien
8 Persepsi keseluruhan tentang patient safety: berbagai prosedur dan sistem berfungsi baik
dalam mencegah terjadinya insiden, dan masalah keselamatan pasien tergolong sedikit
terjadi
9 Kerjasama tim – intra unit: karyawan saling memberikan dukungan, menghargai satu sama
lain, dan bekerja bersama sebagai sebuah tim.
10 Proses pengalihan dan pemindahan di rumah sakit: Informasi penting mengenai pasien
berhasil dipindahtangankan ke unit-unit RSCM terkait maupun pada saat pergantian shift
64
12 Dimensi Pengukuran
No. Topik
11 Dukungan manajemen untuk implementasi keselamatan pasien:
Manajemen RSAU dr. Esnawan menyediakan iklim kerja yang
mendorong keselamatan pasien dan menunjukkan bahwa
keselamatan pasien merupakan prioritas utama.
12 Pembelajaran organisasi – perbaikan terus menerus: kesalahan yang
terjadi menyebabkan adanya perubahan yang positif dan
perubahan tersebut dievaluasi untuk memastikan efektivitasnya
65
Team Work ?