Anda di halaman 1dari 5

S

urat Setoran Pajak adalah bukti

pembayaran atau penyetoran pajak yang

telah dilakukan menggunakan formulir atau

menggunakan cara lain yang ditujukan ke kas

negara melalui tempat pembayaran yang

ditunjuk oleh Menteri Keuangan.

Pembayaran dan penyetoran pajak dilakukan

ke Kas Negara dengan menggunakan SSP atau

sarana administrasi lain yang disamakan

dengan SSP.

Sarana administrasi tersebut dapat berupa:

• Bukti Penerimaan Negara (BPN) atas pembayaran dan penyetoran pajak melalui

sistem pembayaran pajak secara elektronik atau dengan datang langsung ke

Bank Persepsi;

• SSPCP atas pembayaran dan penyetoran PPh Pasal 22 impor, PPN impor, dan

PPnBM impor serta PPN Hasil Tembakau Buatan Dalam Negeri;

• Bukti Pbk atas pembayaran dan penyetoran pajak melalui pemindahbukuan;

atau

• Bukti penerimaan pajak lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

SSP atau sarana administrasi lain tersebut dinyatakan sah, dalam hal telah

divalidasi dengan NTPN sedangkan bukti Pbk dinyatakan sah dalam hal telah

ditandatangani oleh pejabat yang berwenang untuk menerbitkan bukti Pbk.


Contoh SSP

Formulir SSP dibuat dalam rangkap 4 (empat), dengan peruntukkan sebagai

berikut:

Lembar ke-1: untuk arsip Wajib Pajak.

Lembar ke-2: untuk Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

Lembar ke-3: untuk dilaporkan oleh Wajib Pajak ke KPP.

Lembar ke-4: untuk arsip Kantor Penerima Pembayaran.


Apabila diperlukan di SSP dibuat rangkap 5 (lima) dengan ketentuan lembar ke-5

untuk arsip Wajib Pungut atau pihak lain.

Fungsi Surat Setoran Pajak

SSP sangat penting dalam pembayaran atau penyetoran pajak.

Surat Setoran Pajak berfungsi sebagai bukti pembayaran pajak bila telah disahkan

oleh Pejabat kantor penerima pembayaran yang berwenang, atau bila telah

mendapatkan validasi dari pihak lain yang berwenang.

SSP dapat digunakan untuk pembayaran semua jenis pajak yang dibayar melalui

Kantor Penerima Pembayaran yang belum terhubung secara online tetapi masih

berhak menerima pembayaran pajak, serta untuk penyetoran atau pemungutan PPh

Pasal 22 Bendaharawan dan/atau PPN Bendaharawan.

Jenis Surat Setoran Pajak

Surat Setoran Pajak sebagai sarana administrasi untuk melakukan pembayaran,

terdiri dari:

1. Surat Setoran Pajak Standar

Surat Setoran Pajak Standar merupakan surat yang digunakan oleh Wajib Pajak

yang berfungsi untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang

terutang ke Kantor Penerima Pembayaran.

Surat ini juga digunakan sebagai bukti pembayaran dengan bentuk, ukuran, dan

isi yang telah ditetapkan.

2. Surat Setoran Pajak Khusus

Surat Setoran Pajak Khusus merupakan bukti pembayaran atau penyetoran

pajak terutang ke Kantor Penerima Pembayaran yang dicetak oleh Kantor

Penerima Pembayaran.
Ada yang berbeda, surat ini menggunakan mesin transaksi dan/atau alat lainnya

yang isinya sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Surat ini mempunyai fungsi yang sama dengan SSP Standar dalam administrasi

perpajakan.

3. Surat Setoran Pabean, Cukai, dan Pajak dalam Rangka Impor

Surat Setoran Pabean, Cukai, dan Pajak dalam Rangka Impor (SSPCP)

merupakan Surat Setoran Pajak yang digunakan oleh Importir atau Wajib Bayar

dalam rangka impor.

4. Surat Setoran Cukai atas Barang Kena Cukai dan PPN Hasil Tembakau

Buatan dalam Negeri

Surat Setoran Cukai atas Barang Kena Cukai dan PPN Hasil Tembakau Buatan

dalam Negeri (SSCP) merupakan Surat Setoran Pajak yang digunakan oleh

Pengusaha untuk cukai atas Barang Kena Cukai dan PPN hasil tembakau buatan

dalam negeri.
LATIHAN
Setelah membaca materi tentang SSP, kerjakanlah latihan soal berikut di buku catatan!

1. Jelaskan penegrtian Surat Setoran Pajak (SSP) !

2. Jelaskan fungsi Surat Setoran Pajak (SSP) !

3. Diperuntukan siapa saja formulir SSP rangkap 4?

4. Sebutkan macam – macam Surat Setoran Pajak (SSP) !

Selamat belajar di rumah ☺

Anda mungkin juga menyukai