LP Stula
LP Stula
Oleh :
SUKHAIMI AMIRUL AKBAR HAMZAH
NIP. 19950208 201712 1 002
Asal UPT: RUTAN Klas IIB Larantuka
Peserta Latsar CPNS Angkatan V Kementerian Hukum dan HAM
A. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan Studi Lapangan yang selanjutnya disebut stula merupakan kegiatan yang
diselenggarakan dengan tujuan mempelajari nilai-nilai dalam Aparatur Sipil Negara (ASN)
keterkaitannya dengan peran ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Pelaksanaan stula
berlangsung di kantor OMBUDSMAN RI perwakilan NTT.
Dalam pelaksanakannya stula melalui beberapa tahapan yaitu tahapan persiapam,
tahapan pelaksanaan dan tahan evaluasi.
Selasa, 28 Agustus 2018
1. Tahapan persiapan
Peserta Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum
dan HAM berjumlah 40 orang, berkumpul di Aula UPT dinas pertanian dan perkebunan
NTT pada pukul 08.00 WIB. Selama 15 menit peserta mempersiapkan diri dan langsung
melaksanakan pembekalan yang dibawakan oleh ibu Titik Kristinawati. Pembekalan
dilangsungkan dengan dua sesi yakni sesi pemaparan materi selama 40 menit dan 5
menit sesi tanya jawab. Sehingga pada pukul 08.45 pembekalan dapat selesai. Dalam
perencanaan pukul 09.00 merupakan waktu untuk berkunjung di instansi terkait yaitu
OMBUDSMAN namun karena kondisi yang tidak memungkinkan pihak
OMBUDSMAN meminta untuk diskusi berkaitan dengan instansi tersebut di
langsungkan di UPT Dinas Pertanian dan Perkebunan. Diskusi yang disampaikan
berjudul “Ombudsman RI sebagai lembaga negara pengawas pelayanan publik” yang
disampaikan langsung oleh pimpinan Ombudsman yakni Bapak Darius Beda Daton,
S.H dengan seorang assisten yaitu Ibu Keszya Wabang, S.Si. Proses diskusi
berlangsung selama 1 jam yaitu terbagi dalam 3 sesi yakni sesi perkenalan, sesi
penyampaian materi dan sesi tanya jawab. Pada akhir diskusi pemateri memberikan
penghargaan kepada 5 orang penanya masing-masing berupa 1 buah buku. Pembagian
penghargaan merupakan akhir dari segala proses tahapan persiapan sehingga pada
pukul 10.02 rombongan stula yang terdiri dari 1 orang pemandu, 1 orang panitia, dan 40
orang peserta menggunakan DAMRI menuju ke kantor OMBUDSMAN yang bertempat
di Jln. Veteran No. 4A Kel. Pasir panjang Kota Kupang.
2. Tahapan pelaksanaan
Rombongan Stula sampai di lokasi sekitar pukul 10.15 WITA. Rombongan langsung
dipimpin oleh pemandu menuju pada pintu gerbang dan berkumpul di halaman kantor.
Karena kondisi kantor yang tidak dapat menampung 40 peserta maka proses pelaksaan
stula dibagi dalam 3 sesi yakni sesi pertama 10 orang, sesi kedua dan ketiga 15 orang.
Masing-masing kelompok tersebut langsung bergiliran masuk kedalam ruang kerja untuk
melaksanakan proses stula. Narasumber dari proses ini adalah bapak Albert Roy Kota, S.Si.
Sesampainya didalam ruangan narasumber langsung menerangkan berkaitan dengan Sistem
Informasi Manajemen Penyelesaian Laporan yang selanjutnya disebut SIMPeL dan website
resmi Ombudsman yakni www.ombudsman.go.id. Narasumber menjelaskan simpel secara
terperinci terkait 3 menu inti yakni menu home, rekam data dan dashboard namun SIMPeL
hanya dapat diakses oleh mereka yang memiliki password saja. Kemudian berkaitan
dengan website narasumber menjelaskan bahwa website tersebut dapat diakses oleh siapa
saja. Berdasarkan hasil pemaparan tersebut peserta stula dapat mengetahui tentang
pengguanan SIMPeL dan juga tentang penggunan website ombudsman. Peserta puas
dengan layanan petugas tersebut, kemudian kunjungan berakhir sampai pukul 11.35
WITA dan langsung menggunakan DAMRI untuk menuju ke UPT dinas pertanian dan
perkebunan provinsi NTT sehingga peserta stula sampai pada pukul 11.45 WITA.
3. Tahapan evaluasi
Tahapan evaluasi dilakukan setelah rombongan Studi Lapangan kembali ke Aula Dinas
Perkebunan Provinsi NTT. Pada pukul 13.00, peserta kembali ke Aula untuk membuat
laporan studi lapangan secara individu. Pada sesi ini ada dua tahapan, yakni mengetik
laporan selama 2 jam dan tahapan untuk mempresentasikan laporan studi lapangan secara
panel oleh masing-masing peserta dipandu oleh
Widyaiswara Ibu Titik Kristinawati
Objek yang diobservasi adalah berkaitan dengan penerapan nilai-nilai dasar aparatur
sipil Negara pada kantor OMBUDSMAN RI perwakilan provinsi NTT yang bertempat di
Jln. Veteran No. 4A Kel. Pasir panjang Kota Kupang dengan jumlah pegawai sebanyak 13
orang yang terdiri dari 1 orang ketua perwakilan dan 12 orang asisten ombudsman.
Nilai-nilai dasar ASN yang dimaksud adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA). Dalam memberikan layanan kepada publik
apakah pihak pengelola Ombudsman sudah menerapkan nilai-nilai dasar ASN itu dan
bagaimana implementasi nilai-nilai asn itu di lingkup OMBUDSMAN RI perwakilan
provinsi NTT.
Implementasi nilai-nilai dari ASN dalam pelayanan yang diberikan oleh pegawai ombudsman,
telah teraktualisasinya nilai dasar AKUNTABILITAS yang meliputi Kepemimpinan,
Transparansi, Integritas, Tanggungjawab, Keadilan dan Kejelasan. Selain itu, telah
teraktualisasinya nilai dasar NASIONALISME meliputi implementasi dari nilai-nilai yang ada
pada Pancasila terutama sila kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab),ketiga (Persatuan
Indonesia) dan sila kelima (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia). Pelayanan
Ombudsman teraktualisasinya nilai dasar ETIKA PUBLIK yaitu meliputi pelayanan yang
menjunjung tinggi etika, pelayanan yang bertanggungjawab, cepat dan santun. Nilai dasar
KOMITMEN MUTU dapat tergambar adanya pelayanan dan inovasi agar dapat terjangkau oleh
setiap masyarakat di pelosok terpencil. Sementara itu, pengawai ombudsman juga
mengaktualisasikan nilai dasar ANTI
KORUPSI. Hal ini dapat tergambar dari ungkapan-ungkapan pegawai ombudsman selama
peserta berada di kantor. Tidak hanya itu, pegawai ombudsman juga berkomitmen untuk tidak
menerima suap dari setiap masyarakat yang mempunyai kepentingan.
E. REFLEKSI DIRI
Pelajaran yang didapat dari Stula oleh peserta pelatihan dasar (latsar) cpns Kementerian
Hukum dan HAM tahun 2018 di kantor Ombudsman RI perwakilan provinsi NTT dapat
dituangkan dalam beberapa item penting berkaitan dengan nilai-nilai yang harus ditanamkan
yakni:
1) Pada setiap tugas yang terpenting adalah visi dan misi tugas tanpa memandang jumlah
SDM yang tersedia.
2) Sebagai ASN tugas utama kita adalah melayani masyarakat. Tugas itu dapat kita
laksanakan bukan hanya pada saat mengenakan pakaian dinas melainkan layani
masyarakat pada setiap kesempatan.
3) Memandang masyarakat bukan sebagai beban melainkan sebagai tuntutan kerja.
4) Berhadapan dengan masyarakat yang berbeda watak dan berbeda profesi menyebabkan
ASN harus tetap sabar dan tabah sehingga dapat mempertahankan nilai kesopanan.
5) Kesan nyaman harus terwujud sehingga dapat membangun komunikasi yang baik
dengan pelangga.
6) Resiko bekerja pada dasarnya ada dalam setiap pekerjaan untuk itu jangan menyepelekan
setiap pekerjaan.
7) Sebagai ASN dalam menjalankan tugas jangan menuntut harus terpenuhi segala fasilitas
melainkan memaksimalkan fasilitas yang sudah tersedia.
8) Menjadi ASN banyak mendapatkan godaan dapat berupa apapun. Godaan tersebut akan
terus datang dan dating. Untuk itu kuatkan karaktermu.
9) Bangunlah dirimu untuk menjadi seseorang yang berintegritas karena hanya orang yang
berintegritas yang dapat menilai integritas orang lain.