Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN ETIKA DAN AGAMA - ISLAM

KONSEP SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM PANDANGAN ISLAM

Disusun Oleh:

1101154053 Okkyfaturrachman
1101154157 Ar Risqi Herlambang Raharjo
1101154222 Ridho Khathir Faza
1101154326 Rizki Pratama Ramadhan
1101154430 Dwi Astuti Majid
1101154248 Muhammad Hafizh Rizky
1101154300 Muhammad Hanif Abdurrahman
1101154391 Muhammad Taufiq Firmansyah
UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG
2015

BAB I
PENDAHULUAN

Islam sebagai agama dengan kitab suci Al-Quran yang dimana kandungannya sangat
erat dengan sains dan teknologi, Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan
modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan research dan
bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi. Bagi Islam sains dan

1
teknologi adalah termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-
ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini, dianugerahkan kepada manusia sebagai khalifah
di muka bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

‫مبحسمم ارلم الررححمممن الررمحيمم‬


[٩٦:١] ‫احققرحأ مبساحسمم قربقك الرمذ ي قخقلقق‬
[٩٦:٢] ‫لاَسنقسساقن ممحن قعلققق‬
‫قخلققق ا ح م‬
[٩٦:٣] ‫لحكقرم‬ ‫احققرحأ قوقربقك ا ح ق‬

[٩٦:٤] ‫الرمذ ي قعلرقم مبساحلق لقمم‬


[٩٦:٥] ‫لاَسنقسساقن قمسا قلحم قيحعقلحم‬ ‫ر‬
‫قعلقم ا ح م‬
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya. (QS. Al-Alaq: 1-5)”

Saat ini sains teknologi telah dikuasai dunia Barat yang jelas-jelas ingin
menghancurkan umat Islam, seperti yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Karena
teknologi yang tidak dilandasi dengan akhlakul kharimah akan menjadi penghancur dan
merusak bumi. Padahal Islam sejak turunnya kitab suci Al Qur’an dan diutusnya Nabi
Muhammad saw. sebagai Rasulullah. Menunjukkan bahwa teknologi yang terkandung di
dalam kitab suci Al-Qur’an akan membawa rahmat bagi segenap umat di muka bumi ini.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sains

Menurut Kamus Bahasa, sains adalah ilmu pengetahuan yang teratur (sistematik)yang
boleh diuji atau dibuktikan kebenarannya. Ia juga merupakan cabang ilmu pengetahuan yang
berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata-mata, misalnya sainsfisika, kimia, biologi,
astronomi, termasuk-lah cabang-cabang yang lebih detil lagi sepertihematologi (ilmu tentang
darah), entomologi, zoologi, botani, cardiologi, metereologi (ilmutentang kajian cuaca),

2
geologi, geofisika, exobiologi (ilmu tetang kehidupan di angkasaluar), hidrologi (ilmu
tentang aliran air), aerodinamika (ilmu tentang aliran udara) dan lain-lain[1].

B. Pengertian Teknologi

Teknologi adalah kemampuan teknik dalam pengertiannya yang utuh dan menyeluruh,
bertopang kepada pengetahuan ilmu-ilmu alam yang bersandar kepada proses teknis tertentu.
Sedangkan teknik adalah pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan
dengan hasil industri (bangunan, mesin dsb)[1].

Istilah teknik, berasal dari bahasa Yunani teknikos, artinya dibuat dengan keahlian.
Secara luas, teknik adalah semua manifestasi dalam arti materiil yang lahir dari daya cipta
manusia untuk membuat segala sesuatu yang bermanfaat guna mempertahankan
kehidupan[1].

Dalam arti klasik teknik adalah ilmu pengetahuan dalam pengertian luas, yang
bertopang kepada ilmu-ilmu alam dan eksakta yang mewujudkan ilmu-ilmu : perencanaan,
konstruksi, pengamanan, utilitas, tepat guna, dan sebagainya dari semua bangunan teknik,
sipil maupun militer.

Teknik sipil seperti gedung, kereta api, jalan raya, jembatan-jembatan, saluran air,
bendungan, pelabuhan, lapangan terbang, bangunan, mesin, serta segala peralatan yang
digunakan bagi kepentingan manusia di darat, laut dan udara. Teknik militer seperti :
konstruksi perbentengan, mesin-mesin untuk peperangan, bangunan pertahanan dan
persenjataan serta peralatan peperangan. Kemudian timbul teknik mesin secara terpisah untuk
merencanakan dan membuat mesin-mesin.

Pengertian teknik modern, meliputi lapangan-lapangan aeronautika, pertanian, kimia,


sipil, elektro, geologi, industri mesin-mesin, ilmu logam, fisika dan lain-lain. Teknik bahkan
meliputi bidang industri, manajemen, perekonomian, kedokteran, pengobatan, fisika nuklir,
kebudayaan, kesenian, politik dan sosiologi (misalnya: social engineering).

C. Islam memandang teknologi

Salah satu karakteristik Islam yang membedakan dengan ajaran lainnya adalah
syumul. Islam adalah agama samawi yang menjamah seluruh aspek-aspek kehidupan.

3
Sifatnya yang menyeluruh membuat tidak ada sudut sekecil apapun yang tidak dapat disentuh
oleh nilai-nilai Islam. Begitu pula dengan teknologi, dalam hal ini Islam juga berperan besar
dalam kemajuannya, pengembangannya, sampai pada pengawasannya. Salah besar jika kita
meganggap teknologi bukan bagian dari Islam ataupun Islam tidak membahas mengenai
teknologi[2].

Islam tidak hanya mengajarkan ilmu-ilmu keagamaan seperti tafsir, hadist, fiqh, dan
yang lainnya. Islam juga mencakup segala ilmu yang ada, mulai dari bakteri terkecil hingga
pergerakan semesta alam melalui ilmu astronominya. Bahkan telah banyak ahli-ahli keilmuan
Islam ataupun teori-teori ilmuan Islam yang menjadi dasar atau panduan bagi ilmuan-ilmuan
Eropa. Namun tidak saat ini, Islam telah kehilangan ruh keislamannya, umat saat ini telah
lupa akan hal ini, mereka terlalu sibuk memikirkan diri sendiri, memikirkan ibadah vertikal
saja. Teknologi saat ini sudah tidak mencerminkan nilai-nilai keislaman yang dulu dilahirkan
para ilmuan kita. Bahkan sudah banyak kita lihat teknologi yang disalahgunakan manfaatnya
dimana-mana.

Inilah permasalahan dalam dunia teknologi kita. Dimana dengan adanya teknologi
justru menimbulkan ketidakseimbangan lingkungan di sekitar kita. Hal ini terjadi saat
teknologi telah keluar dari fungsi dan manfaat sebenarnya. Hal ini terjadi saat moral-moral
para pembuat ataupun pengguna telah mengalami kemerosotan. Mereka terlalu tamak
sehingga memakai teknologi sebagai alat pemuas mereka tanpa memikirkan dampaknya[2].

Sudah saatnyalah kita mengembalikan teknologi pada jalur yang sebenarnya. Jalur
dimana Islam secara menyeluruh ataupun nilai-nilainya tertanam kuat dalam dunia teknologi
kita. Sebuah Islamisasi ilmu dan pengetahuan kiranya dapat menjadi obat untuk
permasalahan diatas. Bukanlah tidak mungkin untuk menerapkan sebuah konsep Islam dalam
dunia teknologi bukan hanya sebagi pengerem kerusakan yang lebih banyak ditimbulkannya,
tetapi juga demi terwujudnya kebangkitan umat islam.

Kunci utamanya terletak pada manusia-manusianya, pada kader-kader kita, pemuda-


pemuda yang nantinya akan banyak berperan di bidangnya masing-masing. Diharapkan, kita
tidak hanya mempelajari ilmu keduniannya saja, ilmu keilmiahan, teknologi, ataupun
sejenisnya. Perlu pula sebuah pendalaman terhadap aqidah kita, perbaikan terhadap akhlak,
serta ilmu keislaman lainnya secara menyeluruh. Ataupun sebaliknya, jangan sampai kita
terlena, tersibukkan pada penghambaan diri kita kepada Yang Maha Esa sampai-sampai kita
melupakan ilmu-ilmu yang akan bermanfaat bagi kemaslahatan umat di dunia.

4
D. Islam dan pengembangan ilmu pengetahuan

Agama Islam bersumber dari wahyu Allah SWT sehingga memberikan dasar-dasar
pedoman yang obyektif yang berlaku umum (universal) bagi seluruh umat manusia di muka
bumi, sedangkan ilmu pengetahuan bersumber dari pikiran manusia yang disusun
berdasarkan hasil penyelidikan alam. Ilmu pengetahuan bertujuan mencari kebenaran ilmiah
yaitu kebenaran yang sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah[3].

Menurut ukuran nilai-nilainya bersifat transcendental. Artinya nilai-nilainya tidak


hanya diukur menurut tuntutan hidup manusia di dunia semata, melainkan juga tuntutan
hidup setelah mati. Antara nilai-nilai untuk kehidupan manusia sebagai hamba Allah dengan
nilai-nilai di alam akhirat. Dengan demikian, jangkauan nilai-nilai agama itu jauh hingga
mencapai kehidupan di alam abadi. Sebagai contoh dapat dikemukakan bahwa apabila kita
melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Tuhan, seperti telah ditetapkan dalam kitab
suci-Nya, maka berarti kita merealisasikan ketentuan nilai-nilai hidup selaku hamba Allah.
Dengan demikian, Allah akan memberikan balasan pahala yang mengandung nilai-nilai
kebahagiaan di alam akhirat nanti[4].

Islam bukan hanya terbuka terhadap pembaharuan yang dilakukan ilmu pengetahuan,
melainkan juga mendorong dicapainya kemajuan bidang tersebut. Dorongan ke arah
penguasaan ilmu pengetahuan dapat dilihat dengan banyaknya firman Allah SWT yang
menganjurkan manusia untuk memahami alam. Alam adalah ciptaan Allah yang menjadi
obyek ilmu pengetahuan. Misal dapat kita lihat pada firman Allah dibawah ini;

‫ض قواحخمتقلمف اللرحيمل قوالرنقهسامر قواحلمفحلمك الرمت ي قتحجمر ي مف ي احلقبححمر مبقمسا قينقفمع الرنساقس قوقمسا أقاَسنقزقل ارلم ممقن الرسقمسامء‬ ‫لحر م‬ ‫إمرن مف ي قخحلمق الرسقمساقوامت قوا ح ق‬
‫ض قلقيساقت‬ ‫لحر م‬‫صمريمف البرقيساح قوالرسقحسامب احلمقسرخمر قبحيقن الرسقمسامء قوا ح ق‬ ‫ض قبحعقد قمحومتقهسا قوقبرث مفيقهسا ممن مكبل قداربقة قوقت ح‬ ‫ممن رمساقء قفقأححقيسا مبمه ا ح ق‬
‫لحر ق‬
‫م‬
[٢:١٦٤] ‫لبقحوقم قيحعمقملوقن‬
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang,
bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang
Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati
(kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan
awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan
dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan” (Qs. Al- Baqarah:164).

5
‫ضو لولارخضتللقفو ألرلضسلنضتقكرمو لوألرللولاضنقكرم ۚو و إضسنو ضف ي‬ ‫لرر ض‬ ‫لوضمرنو آليواضتضهو لخرلققو لالسسلموالولاضتو لولا ر ل‬
‫[و‬٣٠:٢٢] ‫ذ ذضللكو للليواتتو للرللعواضلضميلنو‬
‫ضضلضه ۚو و إضسنو ضف يو ذ ذضللكو للليواتت‬ ‫لوضمرنو آليواضتضهو لملنواقمقكمو ضبواللسريضلو لولالسنلهواضرو لولاربضتلغواقؤقكمو لمنو لف ر‬
‫[و‬٣٠:٢٣] ‫لللقروتمو ليرسلمقعولنو‬
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan
berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-
benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari
sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” (Qs. Ar- Rum:22-23).

Islam dengan kitab suci Al-Qur’an mendorong umat manusia berfikir dan menyelidiki
rahasia kebesaran Tuhan melalui sekitar 300 buah ayat kalimat-kalimat-Nya. Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa ajaran agama demikian itu tidak lain adalah suatu agama untuk
berilmu. Ilmu yang mendorong Islam adalah ilmu pengetahuan duniawi dan ukhrawi yang
saat sekarang telah dijabarkan menjadi berbagai jenis ilmu pengetahuan seperti ilmu-ilmu
yang termasuk kelompok sosial dan ilmu-ilmu natural (alam). Sedangkan yang dijadikan
objek penelitian dan pengembangan ilmu-ilmu tersebut adalah diri manusia sendiri, baik
orang perorangan maupun kelompok, serta kenyataan alam semesta yang penuh rahasia
kebesaran Tuhan.

Sesungguhnya Islam bukan sebagai agama untuk akhirat semata, melainkan juga
agama untuk peradaban umat manusia secara menyeluruh, yang mengandalkan kekuatan
akal-budi untuk menghasilkan berbagai jenis ilmu pengetahuan. Islam mengajarkan tentang
perlunya manusia mempergunakan akal kecerdasan untuk meraih kemajuan baik di dunia
maupun di akhirat dengan berlandaskan ilmu pengetahuan.

Dengan demikian jelaslah bahwa semua bidang pekerjaan, profesi, dan keahlian,
manusia wajib memperjuangkan demi kemajuan masing-masing bidang sesuai yang
digelutinya, yang bertolak dari disiplin ilmu masing-masing. Demikian ini merupakan hakikat
hidup di dunia, tanpa ilmu pengetahuan seseorang tidak akan dapat memperoleh puncak
keberhasilan.

E. Motivasi Islam Dalam Pengembangan Teknologi

6
Dalam rangka tugas kekhalifahannya, manusia terus berupaya dan berusaha mencari
tahu bagaimana cara memanfaatkan alam yang terhampar luas ini. Bukanlah Allah telah
menyediakan alam semesta untuk manusia. Bersumber pada ayat-ayat (tanda-tanda
kekuasaan dan kebesaran) Allah SWT di alam raya ini, akal manusia melahirkan banyak
sekali cabang ilmu-ilmu kealaman yang terkait dengan benda-benda mati seperti ilmu
astronomi, fisika, biologi, kimia dan lain-lain [5].

Jika menurut batasan bahwa teknologi adalah hal yang berkaitan dengan cara
menerapkan sains untuk memanfaatkan alam bagi kesejahteraan dan kenyamanan manusia,
mengundang kita untuk menengok kepada sekian banyak ayat Al-Qur’an yang berbicara
tentang alam raya. Sekitar 750 ayatnya berbicara tentang alam raya dan fenomenanya.
Berulang-ulang Al-Qur’an menyatakan bahwa alam raya ini diciptakan dan ditundukkan
(sakhkhara) oleh Allah untuk manusia.

‫ض قجمميععسا بمحنمه إمرن مف ي ذ ذملقك‬ ‫قوقسرخقر قلمكم رمسا مف ي الرسقمساقوامت قوقمسا مف ي ا ح ق‬


‫لحر م‬
[٤٥:١٣] ‫قلقيساقت لبقحوقم قيقتقفركمروقن‬
Artinya : “Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan di bumi semuanya,
(sebagai rahmat) dari-Nya. Sesungguhya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berpikir”. (QS. al-Jatsiyah (45) : 13).

‫ارلم الرمذ ي قرقفقع الرسقمساقوامت مبقغحيمر قعقمقد قتقرحوقاَسنقهسا مثرم احسقتقوى قعقلى احلقعحرمش قوقسرخقر الرشحمقس قواحلق قمقر مكلل قيحجمر ي م ق‬
‫لقجقل بمقسممى ۚ ميقدبمر‬ ‫م‬
[١٣:٢] ‫صمل احلقيسامت لققعلرمكم مبملققسامء قربمكحم متومقمنوقن‬ ‫ا حق‬
‫لحمقر ميقف ب‬

‫ض قوقجقعقل مفيقهسا قرقوامسق ي قوأقحاَسنقهساعرا قوممن مكبل الرثقمقرامت قجقعقل مفيقهسا قزحوقجحيمن احثقنحيمن ميحغمش ي اللرحيقل الرنقهساقر ۚ إمرن مف ي مذملقك‬ ‫قومهقو الرمذ ي قمرد ا ح ق‬
‫لحر ق‬
[١٣:٣] ‫قلقيساقت لبقحوقم قيقتقفركمروقن‬

Artinya: Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat,
kemudian Dia bersemayam dan alas Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-
masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya),
menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan
Tuhanmu. Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung
dan sungai-sungai padanyaa. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-
pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. QS. Al-Ra’du (13): 2-
3)

7
Alam ditundukkan bagi manusia bila manusia menguasai ilmu tentang aturan hukum-hukum
yang diperlakukan Allah kepada alam semesta, apa yang kita kenal dengan sunnatullah.
Sunnatullah bukanlah “hukum alah” yang secara otomatis berlaku dengan sendirinya secara
alamiah tanpa ada yang menciptakannya, melainkan hukm itu ada bersamaan dengan
penciptaannya oleh Yang Maha Pencipta:

‫ضو لولرمو ليستضخرذو لوللددلاو لولرمو ليقكنو لسقهو لشضريككو ضف يو‬ ‫لاسلضذ يو لقهو قمرلقكو لالسسلموالولاضتو لولا ر ل‬
‫لرر ض‬
[٢٥:٢] ‫لارلقمرلضكو لولخللقو قكسلو لشر يتءو لفلقسدلرقهو لترقضديدرلاو‬
Artinya: “Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-
ukurannya denganserapi-rapinya”. (QS. Al-Furqan (25):2)

Hukum-hukum itu diciptakan Penciptanya bersamaan dengan penciptaan alam. Segala


sesuatu di alam ini memiliki ciri dan hukum-hukumnya tersendiri. Alam semesta ini juga
sangat nyata berjalan dengan kokoh, rapi dan harmonis. Apa sebabnya? Dengan
penyelidikan-penyelidikan yang teratur dan terarah, yang diikuti dengan pengolahan yang
seksama terhadap data-data yang diperoleh, maka orang telah banyak menemukan apa yang
dinamakan hukum-hukum alam yang secara disiplin telah ditaati oleh semua benda. sebagai
makhluk-Nya di alam ini. Hal ini dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya.

‫ضو لطرودعواو لولكرردهواو‬ ‫لو ليربقغولنو لولقهو ألرسللمو لمنو ضف يو لالسسلموالولاضتو لولا ر ل‬
‫لرر ض‬ ‫أللفلغريلرو ضديضنو لا سض‬
[٣:٨٣] ‫نو‬
‫لوإضلريضهو قيررلجقعو ل‬
Artinya: “… padahal kepada-Nya lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di
bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka
dikembalikan”. (QS. Ali Imran (3) : 83).

Tak dapat diragukan lagi, bahwa ketaatan yang demikian itulah yang menyebabkan alam ini
selalu tegak dengan kokoh, rapi dan harmonis. Setelah kita beriman kepada Allah, maka
menjadi mudah bagi kita untuk menerima, bahwa hukum-hukum alam ini adalah sunnatullah

8
atau aturan Allah yang telah diciptakan dan diberlakukan bagi makhluk-Nya yang tidak
berubah-ubah sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya.

Artinya: “Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnatullah, dan
sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnatullah itu” (QS. Fathir (35):
43).

Dengan demikian maka ketaatan pada hukum-hukum itu pada hakekatnya adalah ketaatan
pada Allah sendiri, karena hukum dantata gerak segala benda di alam ini tidak lain dari
ciptaan Allah jua, yang mencerminkan kehendak-Nya, sehingga dapat diambil konklusi
bahwa alam semesta ini mempunyai sifat umum (general property) berupa ketaatan kepada
Allah. Sifat ini sebenarnya sangat penting untuk menjadi pelajaran bagi manusia, karena
manusia pun yang merupakan bagian dari makhluk sama halnya dengan alam ini, juga wajib
mempunyai sifat ketaatan kepada Pencipta-Nya. Kalau tidak, maka hal itu merupakan
pelanggaran yang sangat membahayakan bagi kehidupan manusia sendiri. Inilah salah satu
makna yang terkandung dalam firman-Nya yang mempertanyakan keingkaran manusia
meskipun dia diberikan kebebasan.

Namun manusia dari sisi lain berbeda, karena manusia telah diberikan potensi akal,
pancaindera, dan kekuatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya serta
menerapkannya menjadi nyata dalam teknologi. Kelebihan ini memberi manusia kesempatan
untuk mengelola alam, bahkan ada kemampuan manusia untuk merubah dan melawan alam
dengan mempelajari gerak dan sifat hukum alam itu sendiri.

Inilah bedanya manusia dengan makhluk lainnya, sehingga dengan akal pikirannya, dan
kekuatan fisik serta pancainderanya dapat mengolah dan mendayagunakan hukum-hukum
alam ini menjadi sesuatu yang berguna. Sebagai contoh, air yang menurut hukum alamnya
senantiasa mengalir ke bawah, dengan kekuatan pikirannya manusia telah menemukan cara
dan alat untuk menggerakkan dan memancarkan air ke atas. Berbagai kekuatan yang
nampaknya bahaya bagi manusia, dan dahulu disembah dan dipuji, kini manusia setelah
mempelajari hukum-hukum alam itu, dapat menemukan berbagai alat hasil teknologi, yang
memberikan kemudahan bagi manusia. Manusia umpamanya telah menemukan pembangkit
listrik bertenaga air, uap, angin, bahkan arus dan gelombang laut.

9
Karena manfaat ilmu dan teknologi, banyak segi kehidupan ini menjadi mudah. Dahulu untuk
mengetahui waktu shalat umpamanya, umat Islam melihat kedudukan matahri langsung
dengan mata kepala, akan banyak didapati banyak kesulitan umpamanya cuaca buruk, atau di
tengah hutan atau di dalam tempat tertutup. Tapi sekarang cukup melirik posisi jarum jam
yang melekat di pergelangan tangan. Untuk mengetahui kabar berita dari tempat yang jauh,
dahulu orang harus berjalan berkilo-kilo meter tetapi dengan kemajuan teknologi, kini orang
cukup mengangkat telepon, malah telepon digenggaman tangan, sehingga berapapun jauhnya
berita akan disampaikan, dapat segera dikirim saat itu juga.

Penemuan-penemuan hukum alam yang tersebar di alam semesta ini pada gilirannya
menggerakkan iptek lebih maju lagi di berbagai bidang, baik listrik, mekanik, elektronik,
komunikasi, transportasi, penerbangan, bangunan, arsitektur dan lain sebagainya.

F. Peran Islam Dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi


Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan
Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang seharusnya
dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang [4]. Paradigma
Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qaidah
fikriyah) bagi seluruh bangunan ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam
sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu
pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan
diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.
Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standarbagi
pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya
yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti
yang ada sekarang. Standar syariah ini mengatur,bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek,
didasarkan pada ketentuan halal-haram(hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh
memanfaatkan iptek, jikatelahdihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek
iptek telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau
punia menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia[4].

10
BAB III
PENUTUP

Adapun kondisi umat Islam sekarang yang mengalami kemunduran dalam bidang sains dan
teknologi adalah disebabkan oleh berbagai hal. Sains Islam mulai terlihat kemunduran yang
signifikan adalah selepas tahun 1800 disebabkan faktor eksternal seperti pengaruh penjajahan
yang dengan sengaja menghancurkan sistem ekonomi lokal yang menyokong kegiatan sains
dan industri lokal. Contohnya seperti apa yang terjadi di Bengali, India, saat sistem kerajinan
industri dan kerajinan lokal dihancurkan demi mensukseskan “revolusi industri” di Inggris.

Sains dan teknologi adalah simbol kemodernan. Akan tetapi, tidak hanya karena
modern, kemudian kita mengabaikan agama sebagaimana yang terjadi di Barat dengan
ideologi sekularisme. Karena sains dan teknologi tidak akan pernah bertentangan dengan
ajaran Islam yang relevan di setiap zaman.

DAFTAR PERPUSTAKAAN

11
[1] Baiquni, Achmad. Alqur’an, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Solo Dana Bhakti Wakaf,
1994.

[2] Effendi, Abdurrahman Riesdam & Gina Puspita, Membangun Sains dan Teknologi
Menurut Kehendak Tuhan, Jakarta: Giliran Timur, 2007.

[3] Kaelany, dkk. Islam Untuk Disiplin Ilmu dan Teknologi. Jakarta: Depag Ditjen Bagais
PIK Pertais. 2004

[4] Soedewo, Islam dan Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 2007.

[5] http://lapodding.com/2009/07/06/sain-dan-teknologi-dalam-pandangan-islam/

12

Anda mungkin juga menyukai