Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK KLINIK 1
(HEMOROID)

Dosen Pembimbing:
Ns. Ervina Lili Neri, M.Kep

Clinic Instruktur:
Ns. Anisa Widyasari S.Kep

Disusun Oleh:
Daffa Syaidil Adha
I1031211024

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
A. DEFENISI
Hemoroid merupakan pelebaran dan pembengkakan pembuluh
darah vena didaerah anus dan rectum yang berasal dari plexus
hemorodalis. Hemeoroid eksterna adalah pelebaran vena yang berada di
bawah kulit (subkutan) atau diliuar linea dentate. Hemoroid interna adalah
pelebaran vena yang berada dibawah mukosa (submuksoa) diatas atau
didalam linea dentate.
Hemoroid (wasir) merupakan dilatasi (mengalami perubahan
ukuran karena varises pada pleksus venosus di submukosa anal dan
parianal.
Hemoroid adalah kumpulan dari pelebaran satu segmen atau lebih
vena hemoroidalis di daerah anorektal. Hemoroid bukan sekedar pelebaran
vena hemoroidalis, tetapi bersifat lebih kompleks yakni melibatkan
beberapa unsur berupa pembuluh darah, jaringan lunak dan otot di sekitar
anorektal (Septadina, Indri Seta dan Veronika, 2015).

B. ETIOLOGI
Menurut (Sudoyo Aru ddk, 2011). Hemoroid timbul karena
dilatasi (perubahan ukuran), peleberan atau pembengkakan vena
hemoroidalis yang disebabkan oleh:
1. Mengedan pada buang air besar (BAB) yang sulit
2. Pola buang air besar yang salah (lama duduk di jamban)
3. Peningkatan penekanan intra abdomen karena tumor
4. Kehamilan (disebabkan tekanan pada abdomen dan perubahan
hormonal)
5. Usia tua (berumur)
6. Konstipasi kronik
7. Diare akut yang berlebih dan diare kronik
8. Hubungan seks memlalui anal
9. Kurang minum air putih dan makan makanan berserat tinggi
10. Kurangnya berolahraga

C. FAKTOR RESIKO
Faktor-faktor resiko dari hemoroid akan memberikan rekomendasi
upaya pencegahan. Faktor kejadian hemoroid antara lain:
1. Pola makan
2. Riawayat keluarga
3. Aktivitas fisik
4. Usia tua
5. Obesitas (berat badan berlebih)
6. Posisi saat buang air besar (BAB)
7. Konstipasi
8. Konsumsi alkohol dan merokok
9. Berlama-lama duduk saat buang air besar
D. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY
Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan oleh
gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis. Telah diajukan beberapa
faktor etiologi yaitu konstipasi, diare, sering mengejan, kekurangan serat,
kongesti pelvis pada kehamilan, pembesaran prostat, fibroid uteri, dan
tumor rektum. Penyakit hati kronis yang disertai hipertensi portal sering
mengakibatkan hemoroid, karena vena hemoroidalis superior mengalirkan
darah ke sistem portal. Selain itu sistem portal tidak mempunyai katup,
sehingga mudah terjadi aliran balik. Hemoroid dapat dibedakan atas
hemoroid eksterna dan interna. Hemoroid eksterna di bedakan sebagai
bentuk akut dan kronis.

PATHWAY HEMOROID (WASIR)


E. MANESFESTASI KLINIS
Manesfestasi klinis hemoroid (wasir) sebagai berikut:
1. Rasa gatal dan nyeri, nyeri yang hebat jarang sekali ada hubungan
dengan hemoroid interna dan hanya timbul pada hemeroid eksterna
yang mengalami thrombosis (pengumpalan darah di vena) dan
radang.
2. Pendarahan berwarna merah terang pada saat buang air besar
(BAB)
3. Anemia dapat terjadi karena pendarahan hemoroid yang berulang
4. Keluarnya mucus (lendir) dan terdapatnya feses pada pakaian
dalam
5. Terjadi rasangan rasa gatal karena iritasi di lubang anus

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN


MASALAH KESEHATAN
1. Nyeri akut (D.0077) berhubungan dengan pencedera fisiologis
(Inflamasi). (Kategori: Psikologis, Subkategori: Nyeri dan
Kenyamanan
2. Ansietas (D.0080) berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
(Kategori: Psikologis, Subkategori: Integritas Ego)
3. Konstipasi (D.0049) berhubungan dengan situasional (kebiasaan
menahan dorongan defikasi). (Kategori: Fisiologis, Subkategori:
Eliminasi)

G. INTERVENSI DAN TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Nyeri akut (D.0077)
- Manajemen nyeri (I.08238)
2. Ansietas (D.0080)
- Reduksi ansietas (I.09134)
3. Konstipasi (D.0049)
- Manajemen eliminasi fekal (I.04151)

H. FASE ORIENTASI
Fase Orientasi : mengucapkan salam dengan senyum dan membina
suasana kepada klien

Salam Terapeutik : Assalamualaikum. Selamat pagi bapak/ibu,


perkenalkan saya Daffa Syaidil Adha Mahasiswa Perawat UNTAN yang
akan bertugas merawat bapak/ibu pada hari ini.

Evaluasi dan Validasi : Baik bapak/ibu,bagaimana perasaan atau mungkin


ada keluhan yang bapak/ibu rasa kan saat ini?

Kontrak : Mohon izin bapak/ibu saat ini saya akan mengumpulkan


data terkait dengan perasaaan/keluhan yang bapak/ibu rasakan, saya
membutuhkan informasi tentang bagaimana asal mula masalah
bapak/ibu .Waktu yang saya butuhkan sekitar 15 menit, dan bapak/ibu
tetap saja istirahat di atas tempat tidur ini.apakah bapak/ibu bersedia?

Fase Kerja : Baik bapak/ibu mengalami penyakit wasir yang biasa


terjadi akibat bapak/ibu sering mengedan saat sulit buang air besar, diare,
dan bisa juga makan makanan yang kurang beserat tinggi. Disini saya akan
melakukan tindakan Tanda-Tanda Vital (TTV) untuk pemeriksaan lebih
lanjut, apakah bapak/ibu bersedia?

Fase Terminasi : Baik bapak/ibu kita sudah selesai melakukan


pemriksaan tekanan darah bapak/ibu. Selanjutnya bapak/ibu bisa
melanjutkan istirahat dan melakukan kegiatan lainnya, nanti saya akan
Kembali untuk mengobservasi lebih lanjut mengenai keluhan yang
bapak/ibu hadapi. Terimakasih bapakibu atas kesediannya . saya pamit ya
bapak/ibu Wassalamualaikum.
Evaluasi Subjektif/Objektif : Bagaimana perasaan bapak/ibu sekarang?

Rencana Tindak Lanjut : Untuk menurunkan resiko wasir sebaiknya


bapak/ibu banyak-banyak meminum air putih dan makan makanan yang
berserat tinggi seperti sayuran dan buah-buahan

Kontrak yang Akan Datang : Baiklah nanti pada jam 11.00 siang saya
akan melakukukan tekanan darah kembali, kemudian ada yang ingin
bapak/ibu tanyakan Kembali?

I. DAFTAR PUSTAKA
Afni, C. (2019). Effects of health training in knowledge and surgical
wound management. Malahayati International Journal of Nursing and
Health Science, 80-85. Diakses pada tanggal 20 juni 2020 melalui
https://scholar.google.co.id

A.Azis Alimul Hidayat & Musrifatul Uliyah. (2015). Buku Ajar


Kebutuhan Dasar Manusia. Surabaya : Health Books Publishing

Nurarif.A.H. dan Kusuma.H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta:
MediAction.

Fridolin, W., Ismael Saleh, M., & Hernawan, A. D. (2016). FAKTOR


RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HEMOROID
PADA PASIEN DI RSUD DR SOEDARSO PONTIANAK. Fakultas Ilmu
Kesehatan: Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Herdman, T , H., & Kamitsuru, S. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi


& Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10. Jakarta : EGC.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan


Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi,Keperawatan


Indonesia (SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai