Anda di halaman 1dari 18

Diabetes Melittus Type 2

Tn X, 52 y.o 1.Masalah dari anam pemfis dan 2. Anam pemfis penunjang yang 3.Patogenesis
Anamnesis : penunjang (udah di sebelah) dapat melengkapi Insulin resistance -> pancreas work overtime untuk
CC : BB ↓ , 2kg tiap bulannya - Polyphagia, polydipsia (rasa - Anam : Sering merasa haus ? kompensasi -> lama kelamaan beta cell overwork -> gk
walaupun nafsu makan meningkat kehausan ?) , polyuria, turun bb : (polydipsia), bisa kompensasi lagi -> penurunan insulin secretion ->
(polyphagia) sejak 3 bulan yang lalu Keluhan klasik DM - Komplikasi : pandangan kabur gula gk bisa masuk sel -> Diabetes melittus type 2
- Kedua telapak kaki terasa - Komplikasi DM di kasus : (diabetic retinopathy) , disfungsi
baal (kesemutan) -> Neuropathy ereksi,nyeri dada,bengkak badan Komplikasi di kasus : Terjadi ketidakseimbagan antara
Diabetic Neuropathy 4. Tatalaksana Pasien tungkai pertumbuhan sel dengan kematian sel
- Lemah badan Nonfarmakologis : - RPD : Riwayat DM (kontrol, minum
- Neuropathy : kematian sel saraf akibat
- BAK menjadi banyak dan obat, di keluarga), obesitas (RF)
- Edukasi mengenai penurunan asupan gula sebagai bahan
sering (polyuria ) - DD : Batuk lebih dari 2
penyakit DM seumur pembentukan ATP
- X Nyeri X panas minggu,keringat malam, demam
hidup, perjalanan - Glucosuria : Peningkatan tekanan glomerula
Pemfis : Riwayat kontak (TB) Jantung
penyakit, dan aturan yang menyebabkan penebalan membrane
- BP : 150/80 (HT stage 1) berdebar”,tangan tremor, benjolan di
basal, ekspansi mesangial (bisa nyebabpin
- BMI normal (21) minum obat leher (Hipertiroid) riwayat serupa di
fibrosis) dan hipertrofi glomerular yang
- Terapi nutrisi : Makan 3 keluarga, benjolan yang membesar
- Ekstrimitas : Reflek menyebabkan berkurangnya area filtrasi &
besar 2 snack, (Keganasan)
fisiologis ↓ , x reflek hyperfiltrasi
- Pemfis :
patologis (neuropathy) komposisi seimbang
Leher : Pembesaran Tiroid,
Laboratorium : (45% karbo, 25%
Pembesaran KGB 5. Prognosis :
- GDP & GD2PP ↑ (normal lemak, 20% protein), Toraks : Tanda efusi, kardiomegali Ad vitam : Ad bonam
bawah 200) cukup serat, Ekstrimitas : Bengkak Ad functionam ; Dubia ad bonam
- Urine glucose +++, protein
pembatasan garam Kulit : Akantosis nigricans (hitam di
(-)
- Olahraga 30 menit5x/w lipatan), luka di kaki, kulit kering
- BUN ↑ (BAK banyak jadi Tambahan Farmakologis:
- Diabetic Foot (kaki Laboratorium :
consentrated) Side effect Obat DM :
- Gula : GDS, GD2PP, GDP
- Sisanya normal hati” luka, di check luka
(normal : bawah 126, tidak - Metformin : Mual muntah
tiap hari)
makan 8 jam), HbA1c - Glibenclamide : Hypoglycemic (x lansia)
Tambahan : Neuropathy bisa - Kontrol : 1 bulan sekali ( normal kurang dari 6.5%) - Acarbose : kembung, diare
kasih gabapentin Farmakologis : - Komplikasi : Profil lipid, EKG
- glimepiride lebih bagus buat Start low, go slow. Liat dari Insulin suntik ada dua tipe : short acting dan long
- DD : Rontgent Thorax, T4
lansia (glimerpird 100 mg) HbA1C ( <7,5% pake 1 obat, acting ,
TSH
lebih dari 9 3 obat atau insulin) - Komplikasi : Funduskopi - Short acting : Aprida (Onset 5-15 menit,
- Lini pertama : doa 4-6 jam)
Metformin 1 x 500 mg - Long acting : Lantus (Onset 1-3 jam,
- Glibenclam 1 x 2.5mg doa12-24 jam)
Baal : Metcobalamin 1-3 x 500 mikrogram
- Acarbose 2 x 50 mg
BUAT HT : ACEI (Catopril 2 x 12.5 mg) , ARB
- Suntik : Insulin
(candesartan 1 x 8mg , lora), CCB (Amlodipin 1 x
5mg ), beta blocker ( propranolol 2 x 160mg )
Anemia Aplastic
Tn X, 24 y.o 1. Anam pemfis yang dapat Pemfis : 4. Tata Laksana :
Anamnesis : melengkapi - Kepala : Mata : perdarahan - Suportif : Transfusi PRC hingga Hb 7-
CC: Perdarahan gusi sejak 2 Anamnesis : subkonjunctiva 8, Transfusi trombosit bila perdarahan
hari yang lalu, terjadi spontan - Identitas : pekerjaan, - Leher : perbesaran KGB atau trombosit kuran dair 20k (target
- Lemah badan, pusing alamat (eksposur terhadap - Abdomen : Hepatosplenomegaly 50k)
sejak 1 bulan yang radiasi dan kimia) Ekstremitas : Petechie, echymosis, - Definitif : Rujuk hematoonko IPD
lalu (Gejala anemia) - RPS : perdarahan terus hematoma (definitive : Transplantasi sumsum
- Panas badan tidak menerus, susah berhenti ? 2. Diagnosis dan DD tulang -> pasien <35 tahun dan
begitu tinggi dan (susah berhenti -> Diagnosis : Anemia aplastic ( gejala anemia menemukan donor yang cocok)
hilang timbul sejak 2 hemofilia), ada kejadian + pancytopenia)
minggu yang lalu sebelum berdarah (sikat DD Perdarahan : 5. Prognosis :
- X perdarahan hidung gigi terlalu keras -> - Trauma - Ad vitam : Dubia ad Bonam
& kulit trauma), Ada perdarahan - Gangguan factor koagulasi : - Ad functionam : Dubia ad Malam
- BAB dan BAK lancar di lokasi lain (mata, Hemofilia, Von Willenbard disease
Pemfis : telinga) - Trombosit rendah : Drug induced (aspirin),
Komplikasi : Rentan infeksi,
KU : Tampak pucat (anemia) - Gejala anemia : Mata thrombocytic thrombocytopenia (evans
Perdarahan, Gagal jantung pada
Suhu : 37,7oC (Demam, infeksi berkunang”, jantung syndrome), gangguan sumsum tulang
anemia gravis ( hb <6menyebabkan
kronis ?) berdebar | Jenis anemia (anemia aplastic)
jantung ischemia infrac)
Kepala : Conjunctiva anemis, lain : ADB (rambut rontok), ------------------------------------------------------------
Perdarahan gusi, x hipertrofi Def B12 (Baal), Aplastik 3. Pemeriksaan penunjang:
Tambahan :
gusi ( x periodontitis) (sering infeksi) - Hematologi : Pancytopenia, hitung jenis
leukosit (evan’s syndrome : neutropenia) - Evan syndrome : autoimmune
Lain : dbn - DD perdarahan : BB turun
- Coagulation profile : Bleeding time (BT) - aPTT dan PT buat check
Lab : (leukemia) kencing darah,
(2-7m) , Clotting time (CT) (8-15m), berapa lama blood clot
Hb ↓ (7), Hct ↓ (18), Leukosit ↓ mimisan (Von willenbard
Protombin time (PT), activated Partial terbentuk (aPTT -> koagulasi
(500), trombosit ↓ (35k) disease), Lebam,
Thromboplastin Time (aPTT) intrinsic, pt koagulasi
Morfologi : perdarahan sejak kecil,
(VW sama Hemofilia : aPTT ↑, Anemia ekstrincsik)
- Eritrosit :Anisositosis, perdarahan sulit berhenti
aplastic BT ↑ ) - BT lihat platelet
normokrom (hemofilia),
- Leukosit : Jaundice, rasa mengganjal - Biopsi sumsum tulang : Hipoplastik,
Leukopenia, X sel di perut (Evan’s hiposeluler, kepadatan sumsum <25%
muda syndrome) (aplastic)
- Trombosit : X dikeluarga ada keluhan
Kelompok trombosit yang sama (VW dan
Hemofili)
Riwayat pengobatan : Aspirin ->
antithrombotic
Typhoid Fever
Ny X, 30 y.o 1. Data anam pemfis menegakan diagnosis klinis 5. Diagnosis kerja & diagnosis banding
Anamnesis : (Disebelah) - Diagnosis kerja :
CC : Panas badan sejak 10 hari yang 2. Anam dan pemfis tambahan -Typhoid Fever probable (clinical mendukung + widal
lalu (Typhoid, lepto,covid,malaria) - Anamnesis positif) (confirmed : culture)
- Mulai tidak terlalu tinggi dan - Demam : onset gradual atau abrupt ( gradual : - Diagnosis banding
dalam 2 hari terakhir panas bakteria), hilang timbul terus menerus, hari bebas - Malaria (demam intermitten)
timbul terus menerus demam (malaria) pattern udah ditanya (malem - Leptospirosis (demam remitten)
( Typhoid : 1st week lebih) - Covid 19
remittent/step ladder 2nd - Gejala penyerta : Pusing, lemah, mual , muntah 6. Tatalaksana
week continuous) (semua) Kuning, mencret, myalgia, mata merah Nonfarmakologis : Istirahat, perawatan, cairan dan diet lunak
- Rasa tidak nyaman di perut (lepto) sakit kepala frontal (typhoid lepto) (boleh pulang kalau sudah bebas demam tanpa antipiretik 5-7
(keluhan pada saluran atralgia , batuk tidak produktif (covid) menggigil, h, KU baik, X Komplikasi)
gastrointestinal -> typhoid) berkeringat banyak (malaria) Farmakologis :
- BAB tidak lancar (3 hari) - Riwayat berpegian ke daerah timur(malaria) - Supportif : PCT 3x500mg PO, IV bila demam lebih
(keluhan pada saluran atau berpergian jauh (covid) kebersihan makanan dari 39, Domperidon 2x10mg PO (jika ada mual), PPI
gastrointestinal -> typhoid) (tifoid, lepto) daerah rawan banjir (lepto) Omeprazole 1 x 20 mg jika nyeri epigastrik
- Sudah berobat ke - Pemfis - Definitif : Antibiotik (Lini pertama : chloramphenicol
puskesmas, tidak tahu obat Kepala : Sclera icteric, nyeri periorbital, conjunctival 4x500mg 10 hari, kedua ciprofloxacin 2x500mg 7 hari
(antibiotic) subfusion (lepto), lidah putih (tifoid tongue) bagus buat mencegah carrier)
Pemeriksaan fisik : Thorax : Rose spots -> tifoid Rhonki + -> Covid 7. Prognosis & komplikasi
- T : 38,7oC Abdomen : Perut kembung (meteorismus), NT difuse Ad vitam: Ad bonam
- N : 80x/menit ( bradikardi -> tifoid Ad functionam : Ad bonam
relative -> setiap naik 1 ------------------------------------------------------------------------ Ad sanationam : Dubia ad bonam
derajat harusnya naik 8 3. Pemeriksaan penunjang yang menegakan
bpm) -> Tifoid diagnosis (sebelah)
Komplikasi : tifoid ensefalopati, hepatitis tifoid, syok
- Sisanya dbn ------------------------------------------------------------------------
septic,perdarahan
Lab : 4. Pemeriksaan penunjang tambahan
8. Patogenesis
- Differential count : Neutropenia, limfositosis relative
- Darah rutin : leukopenia ->
(tifoid) neutrophil ↑ limfositopenia (Covid, lepto)
bisa terjadi di tifoid
limfositopenia, monosit ↑, neutrophil ↑(malaria) Pasien memakan makanan yang terkontaminasi salmonella
- Widal : Titer O Salmonella
- Fungsi hepar : SGOT SGPT ↑ (hepatitis tifosa, typhi -> bacteri maksud mukosa usus halus -> diambil
typhi : 1/320 -> menegakan macrophage dan dibawa ke lymph node -> bakteri multiply di
lepto) bilirubin direct ↑ (lepto)
tifoid (atau titer naik 4x lymph node usus halus -> pada 1-3 minggu inkubasi, intac
- D dimer : ↑ (covid)
dalam jangka 5-7 hari) didalam peyer patches ( karena ada vi capsule), menyebabkan
- Urinalisis : proteinuria (lepto)
- Gold standard : PCR Swab (covid), IgM IgG diare (karena inflamasi di peyer patches) -> end of incubation,
leptospira (lepto) Apus darah tepi (Malaria) masuk ke darah-> onset demam-> bakteri masuk ke gallbladder
(tempat chronic reservoir) dan multiply -> keluar via stool
Sirosis hepar (Hepatitis B kronik)
Tn X, 47 y.o 1. Anam dan pemfis tambahan 5.Dasar Diagnosis
Anamnesis: Anamnesis : Gambaran klinis mengarah kepada sirosis (kuning kronis,
CC: Mata kuning sejak 3 minggu - Identitas ; Pekerjaan (resiko terpapar hep B & C) SGOT > SGPT, Dekompensata karena ada ascites)
yang lalu (chronic) - Gejala prodromal (1-2 minggu sebelum kuning) : Mual, muntah, (kalau confirmed sirosis harus pake biopsy???)
- X demam, X nyeri perut demam tidak terlalu tinggi, lemas Hep B chronic karena mata kuning sejak 3 minggu dan
Pemfis: - Kolangitis : nyeri RUQ (nyeri parah dan berjam”) , demam HbsAG (+)
Kepala : Sklera ikterik - Koledokolitiasis : Nyeri perut hilang timbul di RUQ, Riwayat kolesterol --------------------------------------------------------------------
Abdomen : Pekak samping (+), tinggi, BAK teh, BAB dempul putih 6. Tatalaksana
pekak pindah (+) -> Ascites - Anemia hemolitik : pucat, lemas, keluhan kuning sebelumnya, riwayat Supportif : Tirah baring, istirahat cukup. Nutrisi adequate
Lab: gangguan darah pada keluarga dan cairan retriksi (cairan 1000ml/hari) (diet rendah
- Thrombositopenia (58k) - Hepatitis B dan C: Aktivitas seksual, penggunaan jarum suntik, riwayat garam (NaCl 6-8 gr/hari)
- SGOT ↑ (130) SGPT ↑ di keluarga Kriteria ranap : Mengancam jiwa (Ascites
(63) - Cirossis : Hematesis, melena, perut bengkak (sejak kapan ?) permagna/massif)
- HBsAg (+) (kalau lebih Pasang catather untuk monitor urine output (target :
dari 6 bulan -> kronik) balance negative atau > 1cc/KgBB/jam)
Pemfis : Farmakologis :
- Kepala : Sklera ikterik : Warna kuning kenari (bilirubin indirect), oranye - Asites : diuretic (Spironolakton 100 mg IV tiap
(bilirubin direk) kehijauan (post-hepatik, sirosis), KA, fetor hepaticum (cirossis) 24 jam)
- Leher : JVP ↑ - Curcuma tab 3x1 hepatopprotectant
- Thorax : spider naevi, ginekomastia - Pencahar : Laktulosa syr 1x15 ml -> mencegah
-Abdomen : bruit, caput medusa, hepatosplenomegaly, Murphy sign, NT
ensefalopati hepatikum
RUQ,
- Pencegahan spontaneous bacterial sepsis dari
- Ekstrimitas : Edema ? Flapping tremor ? muchrche nail (liver nail) ? palmar
ascites: cefotaxime 3 x 2 gr IV
eritem ?
- Propanolol 2 x ½ tab 40 mg (mengurangi
hipertensi porta)
Rujuk IPD (Kalau udah di IPD kemungkinan dikasih
2. Penunjang tambahan Entecavir x 0.5 mg seumur hidup)
CBC : Hb ↓ (Anemia hemolitik) --------------------------------------------------------------------
Bilirubin total, in/direk bilirubin 7. Prognosis
Hepatitis : IgM anti HBc (kalau negative kronik) HbeAG, Anti-HCV, anti HAV - Ad vitam : Ad Bonam
-------------------------------------------------------------------------------------------------- - Ad functionam : Dubia ad malam
3. DD --------------------------------------------------------------------
- Prehepatic : Anemia hemolytic 8. Komplikasi : Ensefalopati hepatikum, hipertensi portal,
- Hepatic : Hepatitis B, Sirosis Hepatocelullar carcinoma, spontaneous bacterial
- Post-hepatic : Kolangitis, koledokolitiasis peritonitis
-------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------
4. DK 9. Pencegahan : Screening ibu hamil, screening populasi
Suspek Sirosis dekompensata e.c suspek HepB kronis risiko tinggi (PSK, dokter, perawat) Vaksin Hep B
(kalau mau pasti harus biopsy untuk sirosis)
Hepatitis Akut (Hep A)
Tn B, 28 y.o 1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik tambahan 6. Tatalaksana (simtomatik, self limiting disease)
Anamnesis : Anamnesis : - Tirah baring, kalori adequat
CC: Mata kuning 2 hari SMRS - Identitas ; Pekerjaan (resiko terpapar hep B & C) - Rehidrasi cairan : Maintenance (Holiday segar) -> 1500 +
- Rasa mual - Gejala prodormal (1-2 minggu sebelum kuning) : Mual, ((BB-20) x20)
- Satu minggu yang lalu = muntah, demam tidak terlalu tinggi, lemas - Mual : domperidone 3 x 10 mg/hari
demam, lemah badan - Koledokolitiasis : Nyeri perut hilang timbul di RUQ, sakit - Perut kembung : Omeprazole 1 x 20 mg
Pemfis setelah makan berlemak, Riwayat kolesterol tinggi, BAK - Curcuma tab 3x1 hepatopprotectant
- Kepala : Sklera Ikterik teh BAB dempul putih
Lab - Kolangitis : nyeri RUQ (nyeri parah dan berjam”) ,
- Leukosit ↓ , SGOT ↑ (1300), demam mendadak tinggi
SGPT ↑ (1440) - Anemia hemolitik : pucat, lemas, keluhan kuning
sebelumnya, riwayat gangguan darah pada keluarga
- Hepatitis B dan C: Aktivitas seksual, penggunaan jarum
suntik
- Hep A : Riwayat jajan di kaki lima, serumah dengan
orang yang keluhannya sama, gatal (penumpukan bile
salt)

Pemfis :
- Kepala : Sklera ikterik : Warna kuning kenari (bilirubin indirect),
oranye (bilirubin direk) kehijauan (post-hepatik, sirosis), KA,
- Abdomen: Murphy sign (+)
2. Penunjang tambahan 7. Prognosis
- Bilirubin total - Ad Vitam : Ad bonam
- Lipase (kolelitiasis) - Ad functionam : Ad bonam
- IgM HAV, Total anti HAV - Ad sanationam : Dubia Ad bonam
HbsAg -------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------ 8. Komplikasi
3. DD Ensefalopati hepatik
- Prehepatic : Anemia hemolytic -------------------------------------------------------------------------------------
- Hepatic : Hepatitis A,B,C 9.Pencegahan
- Post-hepatic : Koledokolitiasis, kolangitis Menjaga sanitasi makanan, vaksinasi Hep A
Tambahan :
------------------------------------------------------------------------------------------
4. DK
Hepatitis akut e.c suspek Hepatitis A/B
------------------------------------------------------------------------------------------
5. Dasar Diagnosis
Ikteris akut, keluhan prodromal, SGOT SGPT naik lebih
dari 20x
Kolangitis
Tn X, 47 y.o 1. Anam dan Pemfis tambahan 6. Tatalaksana
Anamnesis Anamnesis : Farmakologis :
CC: Mata kuning dan Nyeri RUQ - Nyeri RUQ : Nyerinya seperti apa, terus menerus hilang timbul Analgesik : ketorolac 10mg IV tiap 4-6 jam
- Ada demam 3 hari (Cholangitis nyeri terus menerus) Antibiotics : ceftazidime 1-2gr tiap 8 jam IV selama 30
SMRS - BAB pale stool, BAK warna teh ? (Choledocolithiasis) menit selama 7 hari
Pemfis : - Choledocolithiasis : Riwayat kolesterol, Nyeri kolik Suplemen : vitamin C 4x500mg -> ubah cholesterol to
Temp ↑ N ↑ - Gejala prodormal (1-2 minggu sebelum kuning) : Mual, bile acid
Kepala : Sklera ikterik muntah, demam tidak terlalu tinggi, lemas -> Hepatitis B & C Non-farmakologis :
Penunjang - Hepatitis B dan C: Aktivitas seksual, penggunaan jarum - Pasien dirawat inap (tirah baring)
- Leukosit ↑ (21k) suntik
- SGOT ↑ (110) / SGPT ↑ Pemfis :
(123) - Kepala : Sklera ikterik : Warna kuning kenari (bilirubin
- Bilirubin total ↑ (12.4), indirect), oranye (bilirubin direk) kehijauan (post-hepatik,
Bilirubin direct ↑ (9.6) sirosis)
- Abdomen: Nyeri tekan RUQ, Murphy sign (+)

2. Penunjang tambahan 7. Prognosis


Aminotransferase (AST/ALT -> SGOT/SGPT) : High Ad vitam : Ad bonam
kolangitis Ad fuctionam : Ad bonam
HbsAG, IgM anti HAV : Hep B Ad sanationam : dubia ad bonam
Cholesterol : Total, hdl, ldl --------------------------------------------------------------
LED naik (Inflamasi aktif) 8. Komplikasi
Albumin : grading kolangitis, hepar Kolangitis akut supuratif, gagal hati,
------------------------------------------------------------------------------------------ pankreatitis sekunder, syok sepsis
3. DD Tambahan :
Cholangitis - Reynold’s penta : Charchod triad + hipotensi
Hepatitis B & C dan penurunan kesadaran (tanda supuratif
Choledocolithiasis dan perlu endoskopi segara)
------------------------------------------------------------------------------------------ - 4F : female, forty, family, fat
4. DK
Suspect Cholangitis Grade 2
-----------------------------------------------------------------------------------------
5. Dasar diagnosis
Memenuhi charchod triad : demam, nyeri RUQ, kuning
Dan Tokyo guideline 2018 : tanda inflamasi (demam), tanda
kolestatis (jaundice, sgot/sgpt), x Kelainan lain, leukositosis >
18K
Kenapa grade 2 : memenuhi abnormal wbc dan hyperbilirubin
Dispepsia
Nn Z, 25 y.o 1. Anam pemfis tambahan 5. Tatalaksana :
Anamnesis Anamnesis Non-Farmakologis : Menjauhi makanan yang
CC: Nyeri ulu hati selama 3 - Nyeri: rasa seperti apa ? (terbakar) Pertama kali pedas, kopi, teh dll
bulan (nyeri hilang timbul muncul (6 bulan harusnya) , Nyerinya setelah atau Farmakologis
terutama bila terlambat makan) sebelum makan ? - Ulcer-like pain : Omeprazole 2x20mg
- Mual - GERD : Panas di dada ? rasa sesak ? pahit di atau lansoprazole 1x30mg, sucralfate 4x
- Cepat merasa kenyang mulut? 10cc
- Kembung - Pancreatitis : Nyeri menjalar sampai punggung? - Keluhan terbangun malam hari :
Pemfis : - Cholecytitis : Nyeri menjalar sampai belikat ? ranitidine 2 x 150mg
Abdomen : NTE + - Associated symptomps : Mual sampai muntah ? - GERD : + domperidone 3 x 10mg
Lain-lain : dbn cempat kembung ? BAB hitam Evaluasi respons selama 2-4 minggu -> tidak
Laboratorium : - RF : makan makanan pedas, sering minum NSAID membaik berikan braxidin 3x1mg (anti spasmodic)
Darah rutin : dbn - Riwayat berobat -> tidak respons : rujuk IPD untuk di endoskopi
(bisa leukocytosis pada infeksi Pemfis
h.pylori) Abdomen : Murphy sign (-), BU ↓ (pacreatitis), NTE
2. DD 6. Prognosis
- Gastritis Ad vitam : Ad bonam
Dispepsi struktural Ad fungsionam : Ad bonam
- Ulkus peptikum
- Pancreatitis Ad sanationam : Dubia Ad bonam
- Cholecytitis 7. Komplikasi
- GERD - Ulcer
- GERD
- Perforasi lambung
3. Pemeriksaan penunjang tambahan Tambahan :
- Amilase ↑ (Cholecystitis), Lipase ↑ (pancreatitis) Alarm sign (harus segera di endoskopi) : ↓ BB,
- Urea breath test : H.Pylori Anemia, Demam, mass abdomen, muntah terus
4. DK menerus
Sindroma Dispepsia (uninvestigated) Kriteria dyspepsia : symptom minimal muncul 6
Dasar : Ada nyeri ulu hati, mual, cepat terasa bulan dan terjadi minimal 3 bulan terakhir
kenyang dan kembung (Kriteria ROMA 3)
Telah dirasakan selama 3 bulan
DHF
Ny X, 29 y.o 1. Anam pemfis tambahan 5. Tatalaksana
Anamnesis: Anamnesis : - Non- Farmakologis : Tirah baring, Cairan (Maintenance
CC: bintik” dikedua lengan (6 jam - Morbili : Batuk, hidung meler, conjuncitivis (mata holiday segar -> 1500 + ((BB-20) x20))
yang lalu) tidak gatal, tidak merah) Darah rutin per 24 jam (check thrombocyte dan leukosit)
menimbul - Covid : Batuk tidak produktif, kehilangan penciuman,
- Demam terus menerus sesak - Farmakologis : Suportif -> PCT 3 x 500 mg PO atau IV
(3hari) menghilang saat - Chikungunya : Nyeri sendi ? apakah bilateral ? kalau lebih dari 39 derajat demam
bintik” muncul - DHF : Mimisan, gusi berdarah, muntahnya apakah Mual : domperidone 2 x 10 mg
- Pegal”,nyeri sendi, mata terus menerus,
letih, nyeri belakang mata, - RF : Banyak nyamuk di rumah, genangan air, ada
mual, muntah, nyeri ulu yang mengelami gejala yang sama atau gk,
hati riwayat berpergian dan kumpul
Pemfis:
- KU : CM or not ? (DSS atau gk)
- Kepala : Perdarah subconjuctiva
- Throax : Rhonki +
- Abdomen : Hepatomegaly >2cm (Tanda bahaya DBD),
pekak samping, pekak pindah
Evidence of plasma leakage (Ascites, rhonki) -> warning
sign DBD
- Ekstrimitas : Tourniquet test + (10 petechie)
Pemfis : 3. DD & DK + dasar 6. Komplikasi & Prognosis
- Kepala : Muka - DD : Morbili, covid, Chikunguya, DHF Prognosis
kemerahan, injeksi siliaris - DK + dasar : DHF Grade 1 (trombositopenia <100) Ad vitam ad bonam
- Abdomen : NTE Ad functionam ad bonam
- Ekstremitas : petechie Ad sanationam dubia ad bonam
dikedua lengan Komplikasi
DSS ( Dengue shock syndrome), Hypervolemia (transfuse
berlebih)
---------------------------------------------------------------------
7. Edukasi ( program pemerintah)
- 3M+ : Menguras, Mendaur ulang, Menutup.
Mecegah gigitan nyamuk, dan
perkembangbiakan nyamuk
Lab : 4. Penunjang tambahan Tambahan :
- Leukopenia (N : 5-10) - NS1 (1-5 hari demam) kalau lebih check IgG IgM
- Trombositopenia 78k ( N: anti dengue
150 – 450) - PCR swab Covid
- Hct normal (N : 35 – 48) - Ureum creatinine buat komplikasi AKI kalau ada
dehidrasi
Asma
Tn X, 32 Y.O 1. Anam pemfis tambahan 5. Tatalaksana (saat ini dan jangka Panjang)
Anamnesis Anamnesis: - Saat Ini : Eksersebasi ringan : SABA (salbutamol) 4-10
CC: Sesak nafas semakin semakin - Identitas : Pekerjaan, tempat tinggal (Eksposure puff diulang tiap 20 menit selama 1 jam + prednisolone 40mg
memberat + mengi allergens) + O2 kalau saturuasi kurang dari 93 (target : 93-95)
- Batuk tidak berdahak + - Batuk : Dahak atau kering ( Kering kalau asma, Memburuk : Rujuk
panas badan (3 hari bronkiektasis batuk darah) - Jangka Panjang : (Step 3)
SMRS) - Riwayat pengobatan (membaik atau gk, nama obat) Controler : Low dose maintenance ICS Formoterol
- Sering terbangun malam - Jantung (CHF) : Sesak saat aktivitas, membaik saat (budesonide/formoterol 200 mikrogram/6 mikrogram 2 puff 1
hari dan 2x/minggu istirahat, edema tungkai kali sehari)
perlu obat untuk - PPOK : Sering infeksi saluran nafas, riwayat merokok Reliever : Low dose ICS-formoterol jika dibutuhkan
mengurangi sesak + Pemfis:
mengi (1 bulan terakhir) - - KU : Agitasi ? Cara ngomong ? lebih senang duduk atu
> Partly controlled berbaring
- Riwayat keluarga : Ibu - O2 saturation (<90 ?)
eksim kulit (Riwayat - Kepala : Pernapasan cuping hidung
alergi) - Thorax : Accessory muscle use ( derajat eksersebasi), barrel
chest (-), perkusi hypersonor (-), Wheezing (+) Rhonki (-)
- Ekstremitas : Sianosis perifer (-) edema (-) Acral dingin
Pemfis: 2. DK 6. Prognosis dan Komplikasi
KU : Compos mentis Asma Partly controlled Serangan ringan Ad vitam : Ad bonam
RR ↑ (32) ----------------------------------------------------------------------------------- Ad functionam : Dubia Ad bonam
PR normal ( bisa naik lebih dari 3.Etiopatogenesis Ad sanationam : Dubia Ad bonam
120x kalau severe serangan) Adanya penyempitan saluran nafas (bronkonstriksi) akibat
eksposure terhadap allergens. Komplikasi : Pneumothoraks, Gagal nafas tipe 2 (karena
Allergens masuk dan ditangkap APC -> dibawa ke t sel helper bisa menyebabkan hypercapnia (co2 kebanyakan), Bronkitis
Penunjang : yang akan berikatan ke allergen -> menyebabkan sensitisasi -> Tambahan :
- Rx Thoraks : terbentuk IgE oleh B cell -> IgE berikatan dengan mast cell (First - Menganggu aktivitas, sering terbangun malam hari,
Exposure)
Emfisematous (pelebaran sesak -> ciri asma
Allergens masuk kembali -> IgE dan allergen cross link -> mast
rongga dada) - Trias alergi > asma, rhinitis alergi, dermatitis atopic
cell mengeluarkan histamin dan mediator inflamasi lainnya ->
- Asma : hiperesponsive airway yang menyebabkan
vasodilatasi -> edema airway -> inflamasi jugua menyebabkan
reversible airway obstruction
bronkial kontriksian dan mucus cell ekskretion -> obsturksi
- Karena airway megecil -> air menjadi turbulence
airway -> asma (Early response)
saat melewati -> wheezing
-----------------------------------------------------------------------------------
- Emfisematous karena ada chronic obstruction
4. Penunjang tambahan
sehingga jadi ada hiperinflasi paru
Spirometer : FEV1, FEV/FVC (PPOK Restriktif, Asma Obstruktif)
| Eusinofil meninggkat pada diff count | ECG : cardiomegaly pada
CHF
Gout Arthritis
Tn. B, 43 y.o 1. Anamnesis tambahan 5. Penunjang tambahan
Anamnesis : - Nyeri mendadak, bengkak merah hangat - Analisis cairan synovial -> crystal MSU -> gout, Gram stain bacteria -
CC: Nyeri sendi pangkal ibu jari kaki pada sendi ? hanya di 1 sendi atau lebih > septic arthritis
kiri sejak 2 hari yang lalu (pergelangan tangan, jari”, telinga) - Profil lipid : Kolesterol total, ldl, hdl, trigliserida
- Disertai bengkak kemerahan - Faktor resiko : Makan makanan tinggi - Ureum creatinine (Urate nefropathy, untuk pengobatan)
dan bertambah hebat purin (jeroan, daging merah, seafood), - Rhematoid factor (RA)
- Tidak berkurang dengan minum cukup (8 gelas), konsumsi diuretic - X-ray : tofus -> punchout lesions
istirahat, X kaku sendi - Kaku sendi di pagi hari ( RA lebih dari 30 - USG : Double countour (+)
- V makan makanan tinggi menirt) -------------------------------------------------------------------------------------------
kalori - Pernah diobati sebelumnya ? sempat 6. Patogenesis dan RF
- X Alkohol trauma ? pecah ? bernanah ? - RF : Pria, diet tinggi purin, obesitas
- Keluhan serupa : 4 bulan lalu - SLE : merah di kulit seperti cincin, Patogenesis :
(Poudagra -> blm ada crystal) sariawan di mulut, ruam diwajah seperti Dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara pengeluaran dan
- X trauma X kencing batu kupu” pemasukan purin ( pemasukan : makan makanannya, pengeluaran :
Pemfis : - Arthtitis septic : Demam, lemas minum obat hipertensi) menyebabkna banyaknya uric acid di dalam
BMI : 29 (Obese II) 2. Pemfis tambahan tubuh -> leakage uric acid dari pembuluh ke jaringan ->crystalize di
BP : 130/80 Kepala : butterfly rash sendi-sendir (terutama bila ada trauma) -> merangsang mediator
Ekstremitas : Edema non pitting +, Telinga : Tofus inflamasi untuk dikeluarkan-> leukocyte makan uric acid -> inflamasi ->
hiperemis hangat, nyeri saat disentuh Ekstrimitas : Swan neck (-) PIP DIP, inflamasi terus menerus menyebabkan release dari degenerative
Lab : Boutonniere (-) Z-Thumb (-) (RA) deviasi enzyme pada joint space -> tofus
Leukosit ↑ PMN ↑ ulna, discoid rash
Urat serum ↑ (N : 2.5 – 7.5) 3. DD & DK + dasar 7. Tatalaksana
Rontgent : pembengkakan soft tissue DD: RA, SLE,,trauma, Arthritis septic Non-farmakologi : turun berat badan, jangan makan makan tinggi
pedis sinistra DK : purin atau fruktosa
Arthritis Gout Farmakologi :
Dasar : Serangan lebih dari 1 kali, Serangan akut : Allopurinol 100 sampai 900 mg/hari, NSAID
inflamasi berkembang dalam 1 hari, (Diclofenac 2.5-50mg 3-5 hari) atau steroid ( 5mg 2-3hari)
kemerahan pada sendi, serangan Penurunan asam urat : Allopurinol (target AU kurang dari 6, kalau
unilateral pada MTP 1, hiperurisemia, ada tofus kurang dari 5)
4. Interpretasi hasil laboratium (sebelah) 8. Komplikasi
Batu ginjal, gagal ginjal, deformitas sendi, pecah tofus -> infeksi
sekunder
-------------------------------------------------------------------------------------------
9. Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : Dubia ad malam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
AKI
Tn X, 39 y.o 1. Anam pemfis tambahan - AGD : pH turun, pCO2 turun, HCO3- turun
Anamnesis: Anamnesis : (acidosis metabolic)
CC : Tidak buang air kecil 12 jam smrs - BAB : Diarenya berapa lama (akut or kronis), disertai kram - USG ginjal –> batu
- Pasien bab mencret lebih dari perut (hilang timbul atau terus”an) ---------------------------------------------------------------------
10 kali sehari - Dehidrasi : Masih mau minum ? ada penurun kesadaran 5. Patofisiologi
- X darah x lendir , hanya air (seperti mengantuk terus), acral dingin GI Loss (diarhea) -> ↓ intravascular volume ->
- Mencret sudah tidak ada - RF: Riwayat makan sembarangan, keluarga yang makan BP ↓ -> ↓ Renal perfusion -> Pre-renal injury
- Mual V Bersama dengan keluhan serupa ? ---------------------------------------------------------------------
- X panas badan - AKI Pre-renal : Muntah” terus”an 6. Tatalaksana
- lemah - AKI Renal : riwayat asam urat tinggi (membentuk batu dan Non-farmakologis : Banyak minum air putih, bila diare
Pemfis: bisa nyumbat glomerulus -> nyumbat) buat oralit ( air 250mL + garam ¼ sdt + gula 1 sdt tiap kali
- BP ↓ - AKI Post-renal : BAK sakit, Nyeri pinggang hilag timbul (Batu mencret)
- N↑ ginjal calyx) Riwayat batu ginjal, pancaran kencing melemah, - Rehidrasi Dehidrasi Sedang :
- RR ↑ BAK harus mengejan (Prostat) 7% x bb x 1000 (Cairan dehidrasi) + 1500 +
Abdomen : cekung, BU ↑ (Karena diare : - AKI on CKD : Riwayat Hipetensi ((BB-20) x20) (Maintenance – holiday segar)
5-34) Pemfis : Pemberian : 50% 8 jam pertama, 50% 16 jam
Lab : - Keadaan umum : Kesadaran, Bau uremikum (-) -> mengcheck selanjutnya
Creatinin ↑ apakah ada acidosis atau tidak Farmakologis
Feses gram : batang gram negatif - BB pasien - Koreksi acidosis bila ada via AGD : Natrium
- TTV : BP ↓, pulse isi lemah/kurang , RR ↑ (check status bikarbonat 500mg 1-2x1 PO
dehidrasi) - Obat diare : Attapulgite (diatabs) 600 mg 4x2
- Kepala : air mata berkurang, Conjunctiva Anemia, Mata prn mencret
cekung - Antibiotik : Ciprofloxacin 2 x 500 mg selama 7
- Mukosa : bibir pecah”, lidah kering hari
- Ekstrimitas : Skin turgor <2, Acral dingin ---------------------------------------------------------------------
7. Komplikasi & prognosis
Komplikasi :
2. DD & DK - Syok Hipovolemik
DD: - Acidosis metabolic
- AKI Pre- renal : Gastroenteritis Prognosis :
- AKI Renal : Batu Ginjal Urat Ad vitam : Dubia Ad bonam
- AKI post renal : Pembesaran prostate, Obstruksi saluran kemih Ad Functionam : Dubia Ad bonam
- AKI on CKD Ad sanationam : Dubia Ad bonam
DK : ---------------------------------------------------------------------
AKI Grade 3 e.c Gastroentritis Tambahan :
Alasan : Sudah ada anuri selama 12 jam (Grade 3) - Dehidrasi ringan sedang 3-9% cairan hilang
3. Penunjang tambahan dari berat badan
- Kadar elektrolit (Na,K)
- Urinalisis : Melihat sedimen
- Kadar asam urat ↑
STEMI
Tn X, 49 y.o 1. Anam pemfis tambahan Buat kontrol : ISDN prn , Obat hipertensi, Lipid,
(RF : laki lebih dari 45 tahun) Anamnesis : Diabetes
Anamnesis : - Nyeri menjalar ke tangan kiri, dagu, ulu hati ? DAPT (Dual anti platelet therapy) selama 12 bulan
CC: Nyeri dada kiri seperti terhimpit dan - Apakah nyeri terasa memberat setelah aktivitas ? kalau istirahat (Aspirin 75mg +clopi 2x60mg) diteruskan Aspirin
tertekan benda berat sejak 6 jam SMRS membaik tidak ? (Kalau iya Angina pectoris stable) 80mg
- Terjadi saat pasien main bola - GERD : Ada mual, muntah, mulut pahit, nyeri seperti terbakar, -------------------------------------------------------------------
(olahraga -> vasokonstriksi & diperparah dengan stress atau makan ? 8. Komplikasi
BP naik -> turbulanse - Muskuloskeletal : nyeri bisa ditunjuk ? (tajam dan jelas) ? Riwayat - Heart failure
menyebabkan palque lepas) trauma ? - Disfungi ventricle
- Riwayat kolesterol tinggi 6 - Pericarditis : Nyeri saat inspirasi - Syok kardiogenik
bulan, dianjurkan turun BB - RF: Riwayat hipertensi, terkontrol atau tidak, kolesterol terkontrol -------------------------------------------------------------------
Pemfis : atau gk , stress psikologis, riwayat diabetes 9. Prognosis
BP ↑, nadi ↑ Pemfis : Ad vitam : Ad bonam
Head to toe dbn - Kelapa : palpabre xanthelasma Ad funsionam : Dubia Ad bonam
Lab : Thorax : Ad sanationam : Dubia Ad bonam
EKG : ST Segment elevation V1-V4 Inspeksi: PMI kuat angkat (Cardiomegally) --------------------------------------------------------------------
(infrak anteroseptal) -> udah ada stemi Palpasi : nyeri tekan + (musculoskeletal) 10. Patogenesis
Rontgen thorax : CTR 60% Auskultasi : Friction rub (Pericarditis) Atherosclerosis :
(Kardiomegali) -> Cardiothorax ratio Abdomen : NTE (+) Microtrauma akibat HT -> endothelial injury -> lemak
masuk ke extracellular -> dimakan machropage, jadi
2. DD & DK + dasar
foam cell-> penumpukan foam cell + smooth muscle
DD
proliferation + collagen accumulation -> plaque
- GERD
- Trauma musculoskeletal
- Pericarditis Terbentuk atherosclerosis plaque akibat RF yaitu
DK + Dasar kolesterol tinggi dan Hipertensi -> Ketika aktivitas,
STEMI septal vasokostriki -> turubulence meningkat -> ruptur
Dasar : nyeri dada kiri khas angigna, udah ada st segment elevasi plaque -> thrombus occuled pembuluh darah di
pada v1-v4 anteroseptal (paling sering : Left anterior descending
3. Penunjang tambahan proximal artery) -> Ischemic attack
- Profil lipid : Kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida -------------------------------------------------------------------
- Gula darah sewaktu Tambahan :
Kalau unstable sama nstemi itu biasanya masih
- Troponin (onset muncul 3-12 jam, biasanya buat bedain nstemi dan
normal ecg nya tapi bisa dibedain sama troponin.
unstable)
Kalau unstable pas istirahat masih ok gk sakit
4. Tatalaksana
- Selain clopidogrel, aspirin bisa di campur
IGD : MONA
sama ticagrelor 180mg
Morfin sulfat 1-5 mg IV (jika sangat gelisah atau Nyeri tidak berkurang dengan
nitrogliserin)
O2 2-4 liter/menit jika saO2 kurang dari 90%
Nitrogliserin tablet sublingual 5-10mg maksimal 3x interval 3-5 menit
Antiplatetle : Aspirin tablet 160-320 mg & Clopidogrel 600mg (kalau PCI)

Definitif : reperfusi dengan PCI (percutaneous coronary intervention) maks


dalam 2 jam | lebih dari 2 jam : fibrinolysis ( streptokinase 1.5jt unit dalam 30-
60menit IV) -> Kontraindikasi : stroke 6 bulan , trauma 3 minggu, penyakit
berkaitan dengan perdarahan (hemoffilia)
TB
Tn. X, 34 y.o 1. Anam pemfis tambahan Penunjang:
Anamnesis: Anamnesis : o Hb anemia -> anemia penyakit kronis
CC : Batuk 2 bulan - Demam sudah berapa lama ? o LED naik -> inflamasi aktif
- Batuk berdahak - TB- Gejala penyerta : Lemah, lesu, penurun nafsu makan, penurunan berat badan drastis ---------------------------------------------
warna putih - TB Ekstraparu : Benjolan di leher/ketiak (limfadenitis) Nyeri saat diiris” saat menarik nafas (pleuritis) Nyeri dada 5. Tatalaksana
kental, darah (-) tajam (Pericarditis) diare lama >2 minggu, nyeri perut diffuse (Abdomen) Kaku kuduk (Meningitis TB) Tujuan : Menyembuhkan pendertita tb, Mencegah
- Demam hilang - Riwayat pengobatan sebelumnya : Regimen obat dahulu kematian akibat TB, mencegah kekambuhan,
timbul - RF : Riwayat DM, Jarum suntik bersamaan, perilaku seksual, sariawan lama (HIV), ventilasi, sinar matahari, tempat menurunkan tingkat penularan, mencegah
- Riwayat padat penduduk resistensi obat
pengobatan - PPOK : Riwayat merokok, sesak napas Non farmakologis :
paru 6 bulan di - Asthma : Riwayat alergi di keluarga atau diri sendiri, gejala timbul setelah ada pemicu, - Penjelasan penyakit TB, kepatuhan
puskesmas -> berobat
- GERD : Dada panas, Nyeri ulu hati, rasa pahit di mulut, perut kembung
berhenti - Tidak berbagi alat makan dengan orang
Pemfis :
pengobatan serumah
- KU : Terlihat sesak, berbicara kata/kalimat
setelah - Etika batuk
- TTV : temp naik, RR naik
dinyatakan - Vaksin BCG
- Kepala : Pernapasan cuping hidung, dennie morgan infraorbital fold
sembuh Farmakologis :
- Leher : pembesaran KGB ?
Pemfis : - Regimen TB relapse : Kategori 2
- Thoraks : Barrel chest, rhonchi basah kasar (+) / coarse crackles (+) pada apex paru, wheezing (-) friction rub,
- Temp 37.6 (karena pasien sudah pernah diobati) -
perkusi hypersonor
(subfebris) > 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
- Abdomen : BU naik ? NT difuse ? (TB Abdomen)
- BB 45 BMI (Cara baca : fase intensif 2 bulan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
17.58 pertama, pasien akan meminum 4 jenis
2. Penunjang tambahan
Lab : obat OAT yaitu rifampicin, ethambutol
Penunjang :
- CBC : Hb 10.2 (bacteriostatic), isoniazid, pirazinamid
- Chest X-ray : corakan bronkovaskular ↑ bercak lunak apex paru
(Turun : dan streptomycin dan diminum setiap
- Spirometer : FEV1, FEV/FVC (PPOK Restriktif, Asma Obstruktif)
Anemia hari lalu dilanjutkan 4 obat di bulan 3
penyakit kronis) - Pemeriksaan dahak mikroskopis (pagi-sewaktu) : BTA, Gene expert (Tes Cepat molekuler), Test resistensi setiap hari. Untuk fase lanjutan
- LED : jam 1 : rifampicin (bagian dari Test Cepat Molekular) diberikan 3 obat, selama 5 bulan dan
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- diminum 3x seminggu)
60, jam 2 : 93
3. DD Obatnya 3 tablet | S 750mg (Sesuai
( naik :
Inflamasi aktif) - TB Paru relapse BB)
- PPOK (Kategori 1 -> 2HRZE/4H3R3)
- Asthma Check dahak akhir fasse intensif (3 bulan), bulan 5,
- GERD akhir pengobtan ( bulan 8) -> semuanya negative
4. DK + alasan harusnya
Tb paru relapse 6. Komplikasi
Anamnesis: Komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura
- Batuk 2 bulan, berdahak Komplikasi lanjut : SOPT (sindroma
- Demam hilang-timbul obstruksi pasca tuberkuloasis)
- Ada riwayat pengobatan tb paru 6 bulan dan berhenti berobat setelah dinyatakan sembuh oleh dokter 7. Prognosis :
Pemfis: Ad vitam : Ad bonam
- Suhu demam ringan| BMI underweight -> efek hipoglikemia intrasel Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai