Anda di halaman 1dari 38

RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBUATAN MEDICAL RECORD (REKAM MEDIS) WARGA BINAAN DAN


DISUSUN BERDASARKAN ABJAD DI RUTAN KEAS II B MASOHI
DAN PENDATAAN MENGGUNAKAN GOOGLE DRIVE DAN APPSHEET

Disusun Oleh
Nama : Bastian,A.Md.Kep
NIP : 199001232022031001
UPT : Rutan Kelas IIB Masohi
Jabatan : Perawat – Terampil

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN HUKUM DAN


HAM GOLONGAN II ANGKATAN CXII

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI BADAN PENGEMBANGAN


SUMBERDAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM
BALAI DIKLAT HUKUM DAN HAM SULAWESI UTARA TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

“PEMBUATAN MEDICAL RECORD (REKAM MEDIS) WARGA BINAAN DAN


DISUSUN BERDASARKAN ABJAD DI RUTAN KEAS II B MASOHI
DAN PENDATAAN MENGGUNAKAN GOOGLE DRIVE DAN APPSHEET”

Disusun Oleh:
Nama : Bastian,A.Md.Kep
NIP : 199001232022031001
UPT : Rutan Kelas IIB Masohi
Jabatan : Perawat – Terampil

Disetujui untuk disajikan pada Evaluasi Seminar Rancangan Aktualisasi /


Evaluasi Seminar Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022

Maluku Tengah, 22 Agustus 2022

Coach Mentor

Dr.Seska V.Langitan,M.Si,M.Th Hakim Abdul Gani,S.Kep


Nip. 197008162005012004 Nip. 198308072008011001

Mengetahui
Kepala Balai Diklat Hukum dan Ham Sulawesi Utara

Ju Lotje Olga, S.Sos


Nip. 196410201985032001

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karna berkat dan
rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi dengan
judul “Pembuatan Medical Record (Rekam Medis) Warga Binaan dan
Disusun Berdasarkan Abjad di Rutan Kelas IIB Masohi” . Rancangan
Aktualisasi ini bertujuan untuk menanamkan dan mengimplementasikan
nilai – nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan , Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Menajemen ASN dan
Smart ASN dengan harapan agar mampu menjadi PNS yang Profesional dan
berkarakter.

Penulis menyadari bahwa terwujudnya rancangan aktualisasi ini tidak


terlepas dari bantuan dan dorongan dari beberapa pihak. Untuk itu dengan penuh
kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak H.M.Anwar.N.,S.Sos.,M.H sebagai Kepala Kantor Wilayah


Kementerian Hukum dan HAM Maluku.
2. Ibu Ju Lotje Olga, S.Sos sebagai Kepala Balai Diklat Hukum dan Ham
Sulawesi Utara yang telah memberikan dukuungan dan fasilitas sarana dan
prasarana selama Pelatihan Dasar.
3. Bapak Muhammad Bayu Hendaruseto, Amd.IP.,SH.,MH sebagai Kepala
Rutan Kelas IIB Masohi yang telah menugaskan saya mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS Golongan II.
4. Ibu Dr.Seska Vonny Langitan.,M.Si.,M.Th selaku Coach yang telah
memberikan bimbingan serta arahan dan koreksi dalam proses
penyusunan rancangan aktualisasi ini.
5. Bapak H.A.Gani.,AMK.,S.Kep selaku mentor yang telah memberikan arahn
dan motivasi, serta dukungan dan masukan hingga bimbingan selama
proses penyusunan rancangan aktualisasi ini.
6. Ibu Elis Widyaningsih, SH,CN,MH selaku penguji yang telah memberikan
masukan serta arahan hingga penulis bisa menjadi lebih baik lagi.

ii
7. Keluarga besar Klinik Rutan Kelas IIB Masohi yang telah memberikan
semangat serta memberikan waktu luang untuk melakukan penyusunan
rancangan aktualisasi ini.
8. Keluarga besar Rutan Kelas IIB Masohi yang telah memberikan dukungan
serta support hingga dapat memberikan waktu luang dalam melakukan
penyusunan rancangan aktualisasi ini.
9. Keluarga saya terkhusus Abak, Amak yang telah memberikan semangat
serta doa, hingga penyusun bisa melangkah sejauh ini dan bisa
menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
10. Keluarga saya kakak, dan abang yang sudah memberikan support kepada
saya dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
11. Rekan – rakan seperjuangan CPNS Angkatan CXII 2022 yang sudah
memberikan semangat dan sama – sama berjuangan dalam penyusunan
rancangan aktualisasi ini.

Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karnanya penulis menerima kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak dalam proses penyusunan sehingga nantinya menjadi lebih baik
lagi. Semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.

Maluku Tengah, 22 Agustus 2022

Bastian,A.Md.Kep
NIP . 199001232022031001

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR TABLE......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................


A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Tugas Pokok ............................................................................................ 4
C. Fungsi ...................................................................................................... 4
D. Visi .......................................................................................................... 4
E. Misi.......................................................................................................... 4
F. Tata Nilai ................................................................................................. 5
G. Profil Peserta ........................................................................................... 6
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI......................................................
A. Rancangan Aktualisasi ............................................................................ 7
B. Deskripsi ISU .......................................................................................... 7
C. Penetapan CORE ISU ........................................................................... 10
D. Penentuan Penyebab CORE ISU........................................................... 13
E. Gagasan Kreatif Pemecahan CORE ISU .............................................. 17
F. Matriks Rancangan Aktualisasi............................................................. 18
G. Matriks Rekapitulasi Habituasi Ber-AKHLAK .................................... 24
BAB III RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI .................
A. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi................................................... 28
REFRENSI.................................................................................................. 32

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Analisis ISU Menggunakan APKL .............................................. 11


Tabel 1.2 Analisis ISU Menggunakan USG ................................................ 12
Tabel 1.3 Penentuan Penyebab CORE ISU ................................................. 14
Tabel 1.4 Gagasa kreatif pemecahan CORE ISU ........................................ 17
Tabel 1.5 Matriks rancangan Aktualisasi ..................................................... 24
Tabel 1.6 Matriks rekapitulasi Habituasi Ber-AKHLAK ............................ 27
Tabel 1.7 Rencana jadwal kegiatan .............................................................. 31

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Rutan Kelas IIB Masohi ............................................................. 3


Gambar 1.2 Struktur Organisasi..................................................................... 3
Gambar 1.3 Diagram Fishbone .................................................................... 15

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

RUTAN (Rumah Tahanan Negara) adalah tempat tersangka atau terdakwa


ditahan selama proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di Pengadilan di
Indonesia. Rumah Tahanan Negara merupakan unit pelaksanaan teknis dibawah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (dahulu Departemen Kehakiman).
(https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Tahanan_Negara).

RUTAN didirikan pada setiap ibu kota kabupaten atau kota, dan apabila
perlu dapat dibentik cabang RUTAN. Didalam RUTAN ditempatkan tahanan yang
masih dalam proses Penyidikan, Penuntutan, dan Pemeriksaan di Pengadilan
Negri, Pengadilan Tinggi, dan Mahkamah Agung.

Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun
social yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social dan
ekonomis (Pasal 1 UU RI no 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan).

Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus diwujudkan sesua


dengan cita – cita bangsa Indonesia dan merupakan salah satu factor uuntuk
mendapatkan generasi bangsa yang kuat. Peningkatan kesadaran, kemampuan, dan
kemauan hidup sehat bagi masarakat dapat diwujudkan dengan diselenggarakannya
upaya Kesehatan sehingga tercapai derajat Kesehatan yang optimal.

Setiap orang berhak atas Kesehatan (Pasal 4 UU no 36 tahun 2009 Tentang


Kesehatan). Hal ini menunjukan bahwa setiap orang tanpa memandang ras, agama,
politik yang dianut, dan ekonomi, diberikan hak pelayanan Kesehatan tidak
terkecuali bagi warga binaan pemasyarakatan yang sedang menjalani masa
pidananya di Lembaga Pemasyarakan ataupun Rumah Tahanan. Dirdjosisworo
(1984) menyatakan bahwa narapidana dalam melaksanakan program pembinaan
harus dalam kondisi sehat. Hal ini diimplementasaikan dalam Undang – Undang
Reoublik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentan Pemasyarakatan yang
menyebutkan bahwa salah satu hak warga binaan pemasyarakatan adalah
mendapatkan pelayanan Kesehatan dan makanan yang layak. Karna jika narapidana

1
dalam kondisi sehat, maka narapidana tersebut dapat dengan lancer dan mudah
menjalani aktivitas pembinaan.

Menurut Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI nomor 6 tahun 2013


tentang tata tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahana didalam Pasal 6
Ayat 1 yang menyebutkan bahwa untuk kepentingan perawatan kesehatan atau
pengobatan, Narapidana atau Tahanan dapat mengkonsumsi obat-obatan setelah
mendapatkan izin dan berada dalam pengawasan dokter dan/atau paramedis Lapas
atau Rutan.

Rekam medis merupakan salah satu bagian penting dalam membantu


pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam Permenkes
No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis disebutkan bahwa rekam
medis terdiri dari catatan data-data pasien yang dilakukan dalam pelayanan
kesehatan.

Catatan-catatan tersebut sangat penting dalam pelayanan bagi pasien karena


dengan data yang lengkap dapat memberikan informasi dalam menentukan
keputusan baik pengobatan, penanganan, tindakan medis, dan lainnya. Rekam
medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang identitas pasien,
anamnese, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan
medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat
jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat (Depkes, 2006).

Rekam medis digunakan sebagai acuan pasien selanjutnya, terutama pada


saat pasien itu berobat kembali, rekam medis pasien harus siap apabila pasien
berobat kembali. Tenaga kesehatan akan sulit dalam melakukan tindakan atau terapi
sebelum mengetahui sejarah penyakit, tindakan atau terapi yang pernah diberikan
kepada pasien yang terdapat di dalam berkas rekam medis. Hal penting dalam
berkas rekam medis adalah ketersediaannya saat dibutuhkan dan kelengkapan
pengisiannya.

Kelengkapan pengisian berkas rekam medis oleh tenaga kesehatan akan


memudahkan 2 tenaga kesehatan lain dalam memberikan tindakan atau terapi
kepada pasien. Selain itu juga sebagai sumber data pada bagian rekam medis dalam
pengolahan data yang kemudian akan menjadi informasi yang berguna bagi pihak

2
manajemen dalam menentukan langkah-langkah strategis untuk pengembangan
pelayanan kesehatan (Hatta, 2010).

Gambar 1.1

Rumah Tahanan Kelas IIB Masohi adalah Unit Pelaksanaan Terkecil dari
Kantor Kementerian Wilayah Kerja Maluku, Yang terletak Trans Seram, Letwaru,
Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.

Rutan Masohi memiliki struktur organisasi, diantaranya, sub seksi


pengelolaan administrasi kepegawaian, subseksi pengamanan tahanan, dan
subseksi pelayanan tahanan, dimana subseksi pelayanan tahana terdapat pelayanan
Kesehatan terhadap warga binaan, dan terdapat klinik Kesehatan yang beroperasi
dirutan masohi.

Struktur Organisasi Rutan Kelas IIB Masohi

Gambar 1.2

Gambar 1.2

3
B. TUGAS POKOK
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Masohi mempunyai tugas melaksanakan
perawatan terhadap tersangka atau terdakwa sesuai dengan peraturan perundang –
undangan yng berlaku.
C. FUNGSI
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Rumah Tahanan Negara Kelas
IIB Masohi mempunyai fungsi:
1. Melakukan pelayanan dan perawatan terhadap para tersangka/terdakwa.
2. Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban Rutan.
3. Melakukan urusan tata usaha Rutan.
D. VISI
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang Andal, Profesional,
inovatif, dan Berintegritas dalam pelayanan kepada Presiden dan Wakil Presiden
unutk mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden “Indonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”
E. MISI
1. Membentuk Peraturan Perundang – Undangan yang berkualitas dan
melindungi kepentingan Nasional.
2. Menyelenggarakan pelayanan publik dibidang Hukum yang berkualitas.
3. Menduykung penegakan Hukum dibidang kekayaan Intelektual,
Keimigrasian, Administrasi Hukum dan umum, dan Pemasyarakatan yang
bebas dari Korupsi, Bermatabat, dan Terpercaya.
4. Melaksanakan Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak Asasi
Manusia yang Berkelanjutan.
5. Melaksanakan Peningkatan kesadaran Hukum Masyarakat.
6. Ikut serta menjaga Stabilitas Keamanan melalui peran Keimigrasian dan
Pemasyarakatan.
7. Melaksanakan Tata Laksana Pemerintahan yang baik melalui Reformasi
Birokrasi dan Kelembaggaan.

4
F. TATA NILAI
Kementerian Hukum dan HAM menjunjung tinggi tata nilai kami “P-A-S-T-I”
1. Profesional: ASN KEMENKUMHAM adalah aparat yang bekerja keras
untuk mencapai tujuan organisasi melaui penugasan bidang tugasnya,
menjunjung tinggi etika dan integritas profesi.
2. Akuuntabel: Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah
dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan
atau peraturan yang berlaku
3. Sinergi: Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan Kerjasama
yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku
kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi terbaik,
bermanfaat, dan berkualitas.
4. Transparan: Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan
bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan
pemerintahan, yakni informasi pembuatan dan pelaksanaanya, serta hasil –
hasil yang dicapai.
5. Inovatif: Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya.

Untuk mendukung dari pada visi dan misi Rutan Masohi yang mana terfokus
pada perawatan tahanan, yang mana terdapat klinik Kesehatan, yang sarana dan
prasarana nya yang kurang lengkap dari sesuai PERMENKES NO 9 tahun 2014.
Dan penulis terfokus kepada pencatatan data Kesehatan Warga Binaan (Medical
Record), yang mana kegiatan ini sebagai penunjang dalam pengobatan yang
berkesinambungan dan sebagai acuan pasien selanjutnya dalam berobat, dan
terutama yang sering berobat berulang.

Karna dengan ada nya medical record serta kelengkapan pengisian berkas
rekam medis oleh tenaga kesehatan dirutan akan memudahkan tenaga kesehatan
lain dalam memberikan tindakan atau terapi kepada pasien. Selain itu juga sebagai
sumber data pada bagian rekam medis dalam pengolahan data yang kemudian akan
menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen dalam menentukan
langkah-langkah strategis untuk pengembangan pelayanan Kesehatan.

5
Dari permasalahan inilah penulis membuat program Aktualisasi yang
berjudul : PEMBUATAN MEDICAL RECORD (REKAM MEDIS) WARGA
BINAAN DAN DISUSUN BERDASARKAN ABJAD DI RUTAN KEAS II B
MASOHI DAN DIAPLIKASIKAN MENGGUNAKAN GOOGLE DRIVE DAN
APP SHEET

G. PROFIL PESERTA

BIODATA PESERTA PELATIHAN DASAR


CALON PEGAWAI NEGRI SIPIL ANGKATAN CXII TAHUN 2022
BADIKLAT SULAWESI UTARA

Nama Lengkap : Bastian, A.Md.Kep


Tempat / Tanggal Lahir : Jambi / 23 Januari 1990
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Jabatan : Perawat Pelaksana - Trampil
Instansi : Rutan Kelas IIB Masohi, Kanwil Maluku
Nip : 199001232022031001
Alamat Rumah : JL. Slamet Riyadi RT 15 No 11 Kel Legok Kec Danau
Sipin, Kota Jambi. 36121
Alamat Tinggal : Rumah Dinas Rutan Masohi, JL. Trans Seram, Letwaru,
Kec Kota Masohi Kabupaten Maluku Tengah, Maluku
No HP : +6282281630705
Email : bastianicu23@gmail.com
Instagram : bastian_ibas
Hobby : E-Sport

6
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. DESKRIP ISU
1. Tidak ada nya medical record data warga binaan sesuai nama abjad
dirutan kelas IIB masohi.
Dalam dunia kesehatan, medical record atau rekam medis umum
digunakan untuk menggambarkan dokumentasi sistematis atas riwayat medis
dan perawatan kesehatan seorang pasien. Rekam medis ini dikumpulkan oleh
penyedia layanan kesehatan dan dapat digunakan kapan saja dan di mana saja.
Menurut Permenkes No 269 tahun 2018, medical record atau rekam
medis kesehatan adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien.
Isu ini dapat diidentifikasi dari perspektif Smart ASN, Karna Medical
record dibedakan atas 2 jenis, yang mana pertama Medical Record
Konvensional dan Medical Record Elektronik, dan dimana didalam medical
record harus memiliki tanggung jawab dalam pengisian, profesional dalam
pengisian, dan harus memilikin wawasan IT yang tinggi.
a. Kondisi dilapangan
Belum adanya Medical record yang sesuai dengan Permenkes RI
No 269 tahun 2018, yang mana pencatatan perkembangan pasien di
rutan masohi masih dilakukan secara manual dan dicatat dalam buku
agenda besar, yang mana saat pasien warga binaan berobat, terjadi
kesulitan dalam mencari Riwayat Kesehatan terdahulu, dan timpang
tindih nama dengan nama pasien binaan yang lain dirutan
b. Kondisi yang diharapkan
Adanya Medical record (RM) yang sesuai dengan aturan
Permenkes. Karna dengan adanya Medical Record (RM) dapat
membantu tenaga medis yang bekerja di Lembaga sebagai acuan
untuk perkembangan pengobatan lanjutan warga binaan yang berobat.
Dengan medical record juga membuat tertib administrasi, dan

7
mempermudah pendataan penyakit terbanyak yang muncul disuatu
upt dilembaga / rutan.

2. Tidak ada nya Pedoman dan SOP klinik rutan kelas IIB masohi.
Pedoman adalah suatu pegangan, Petunjuk, atau arahan yang dibuat
berdasarkan Ketentuan yang sudah disah kan dan sudah ditetapkan.
Sedangkan SOP kepanjangn dari Standar Operasional Prosedur, yang mana
didefinisikan sebagai rangkaian prosedur yang dimiliki oleh suatu instansi,
dan digunakan sebagai panduang untuk mencapai hasil yang diinginkan.
a. Kondisi Saat ini.
Belum ada nya Pedoman dan SOP yang sesuai dengan
PERMENKES NO 09 Tahun 2014, Mengenai Standarisasi
Pengelolaan
b. Kondisi yang diharapkan.
Adanya Pedoman dan SOP yang sesuai dengan PERMENKES
NO 9 Tahun 2014. Dan sebagai kelengkapan dalam perizinan dalam
izin klinik.

3. Kurang optimalnya alur pengobatan dan pengambilan obat dirutan


kelas IIB masohi.
Alur pengobatan adalah proses menampilkan Langkah – Langkah serta
urutan dalam melakukan pengobatan disebuah klinik / tempat berobat, Alur
adalah proses menampilkan langkah-langkah beserta urutannya Pelayanan
kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-
sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan meyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat.
Alur pengambilan obat adalah proses menampilkan Langkah –
Langkah serta urutan dalam melakukan pengambilan obat disebuah klinik
/ tempat berobat, Menurut Peraturan PERMENKES no 9 tahun 2014
dimana bangunan klinik terdiri atas.
• Ruangann klinik.

8
• Ruang konsultasi.
• Ruang administrasi.
• Ruang obat dab bahan haabis pakai.
• Ruang Tindakan.
• Ruang pojok asi.
• Kamar mandi.
• Ruang lainnya sesuai kebutuhan.
a. Kondisi saat ini
Dirutan Kelas IIB Masohi sudah ada alur pengobatan, Cuma
masih belum optimal dan belum sesuai dengan PERMENKES NO 9
Tahu 2014
b. Kondisi yang diharapkan
Kedepannya diharapkan ada nya papan alur pengobatan yang
sesuai dengan peraturan mentri Kesehatan.

4. Tidak ada nya label warna pada kantong plastic sebagai pembedaan
sampah dilingkungan klinik Rutan kelas II B Masohi
Limbah adalah bahan pembuangan tidak terpakai yang berdampak
negatif bagi masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah
merupakan sisa produksi, baik dari alam maupun hasil kegiatan manusia.
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999,
limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau
kegiatan manusia. Dengan kata lain, limbah adalah barang sisa dari suatu
kegiatan yang sudah tidak bermanfaat atau bernilai ekonomi lagi.
Pada Permenkes Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
dibahas juga risiko limbah pada fasilitas pelayanan kesehatan. Disana
diuraikan, rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lain sebagai
sarana pelayanan kesehatan merupakan tempat berkumpulnya orang sakit
maupun sehat, dapat menjadi tempat sumber penularan penyakit serta
memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan
kesehatan, juga menghasilkan limbah yang dapat menularkan penyakit.

9
Untuk menghindari risiko tersebut maka diperlukan pengelolaan limbah di
fasilitas pelayanan Kesehatan.
a. Kondisi saat ini
Pembuangan Sampah tidak dibedakan sama sekali antara
Sampah Medis, Sampah Non Medis, sampah Medis Benda tajam,
Sampah Medis Bukan Benda Tajam, dan tidak ada pengelolaan serta
aturan tentang pembuangan sampah yang benar.
b. Kondisi yang diharapkan
Karna pembedaan sampah sangat penting, karna bisa
menurunkan resiko tertular penyakit berbahaya, maka adanya
Pengelolaan samoah yang benar sesuai dengan permenkes.

5. Belum ada nya perizinan klinik Rutan Masohi Kelas IIB.


Pengertian klinik merupakan perbuatan hukum administrasi negara
bersegi satu yang diaplikasikan dalam peraturan berdasarkan persyaratan
dan prosedur sebagaimana ketentuan perundang – undangan, atau
Perizinan devisii nya perkenan atau pernyataan mengabulkan. Dalam hal
ini suatu perizinan klinik diatur didalam PERMENKES No 9 Tahun 2014.
a. Kondisi saat ini
Belum ada nya izin klinik secara administrasi permenkes.
b. Kondisi yang diharapkan
Keluarnya izin klinik dari dinkes setempat. Sebagai legalitas
dalam kegiatan memberikan asuhan pelayanan Kesehatan.

B. PENETAPAN CORE ISU


Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses
pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Kekhalayakan, Problematik dan
Kelayakan (AKPK). Teknik AKPK yang dibuat adalah teknik yang digunakan
untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor,
yaitu:
Aktual : Benar-benar terjadi
Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak;

10
Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang komplek sehingga
perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin; dan
layak : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.

Tabel 1.1 Analisis Isu Berdasarkan


APKL
Analisis Kriteria ISU Menggunakan APKL
No ISU A P K L JML RANK
Tidak adanya medical record data warga
1. binaan, dan belum disusun sesuai nama 5 5 5 4 19 1
abjad dirutan kelas IIB masohi.
Belum adanya Pedoman dan SOP klinik
2. rutan kelas IIB masohi. 5 4 4 4 17 3

Kurang optimalnya alur pengobatan dan


3. pengambilan obat dirutan kelas IIB 3 3 4 4 14 5
masohi.
Tidak adanya label warna pada kantong
4. plastic sebagai pembedaan sampah di 5 5 4 4 18 2
lingkungan Rutan kelas IIB masohi.
Belum adanya perizinan klinik Rutan
5. Masohi Kelas IIB. 4 3 4 4 15 4

Tabel 1.1

Keterangan : A = Aktual; P = Problematik; K = Khalayak; L = Layak.


Interval penentuan prioritas:
Angka 1 : sangat tidak mendesak/gawat dan dampak;
Angka 2 : tidak mendesak/gawat dan dampak;
Angka 3 : cukup mendesak/gawat dan dampak;
Angka 4 : mendesak/gawat dan dampak;
Angka 5 : sangat mendesak/gawat dan dampak.
Berdasarkan hasil analisis di atas, isu yang memenuhi syarat adalah sebagai
berikut:
1. Tidak adanya label warna pada kantong plastic sebagai pembedaan
sampah dilingkungan klinik rutan kelas IIB Masohi

11
2. Tidak ada nya medical record data warga binaan, dan belum disusun
sesuai nama abjad dirutan kelas IIB masohi.
3. Belum ada nya Pedoman dan SOP klinik rutan kelas IIB masohi.
Dalam menentukan prioritas masalah, penulis juga menggunakan analisis
USG sebagai alat untuk mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas dengan
menggunakan kriteria Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G) atau yang biasa
disebutidentifikasi USG. Lebih jelasnya, kriteria USG dijelaskan sebagai berikut:
Urgency : Berarti seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan
berkaitan dengan dimensi waktu;
Seriousness : Mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan akibat,
bisamenimbulkan masalah baru; dan
Growth : Berkaitan dengan kemungkinan berkembang memburuk kalau
tidakdiselesaikan.
Tabel Analsisi ISU Menggunakan Tekni
USG
Analisi Kriteria Berdasarkan Teknik USG
ANALISIS TOTAL
No ISU RANK
U S G SKOR
Tidak adanya label warna pada
kantong plastic sebagai pembedaan
1. sampah di lingkungan Rutan kelas IIB 5 4 3 12 2
masohi.
Tidak adanya medical record data
warga binaan yang Datang Berobat,
2. dan belum disusun sesuai nama abjad 5 5 4 14 1
dirutan kelas IIB masohi.
Belum adanya Pedoman dan SOP
3. klinik rutan kelas IIB masohi. 5 4 2 11 3

Tabel 1.2

Keterangan : U = Urgency; S = Seriousness; G = Growth.


Interval penentuan prioritas:
Angka 1 : Sangat tidak mendesak/gawat dan dampak
Angka 2 : Tidak mendesak/gawat dan dampak;
Angka 3 : Cukup mendesak/gawat dan dampak;

12
Angka 4 : Mendesak/gawat dan dampak;
Angka 5 : Sangat mendesak/gawat dan dampak
Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik USG, isu paling prioritas
adalah “Tidak ada nya medical record data warga binaan yang Datang
Berobat, dan belum disusun sesuai nama abjad dirutan kelas IIB masohi.

C. PENENTUAN PENYEBAB CORE ISU


Sumber isu Identifikasi Isu Dampak Isu
Komitmen Mutu Tidak adanya medical Apabila tidak ada
medical recor, petugas
record data warga
akan kesulitan
binaan yang Datang mengidentifikasi,
Berobat, dan belum merencanakan tindak
lanjut, menganalisa
disusun sesuai nama penyakit, serta
abjad dirutan kelas IIB merencanakan
pengobatan, perawatan
masohi.
dan Tindakan medis
yang harus diberikan
kepada pasien, dan
tenaga medis akan
kesulitan mencari nama
pasien, serta dari segi
pendokumetasian kurang
tertata rapi.

Etika Publik Tidak adanya label Akan sulit dalam


warna pada kantong pembuangan,
pengelolaan, dan
plastic sebagai memisahkan sampah.
pembedaan sampah di Dan resiko tertular bagi
petugas pembuang
lingkungan Rutan kelas sampah.
IIB masohi.

Komitmen Mutu Belum adanya Pedoman Akan terjadi kesalahan


dalam pemberian
dan SOP klinik rutan
pelayanan Kesehatan
kelas IIB masohi. dibawah standar. Dan
mempersulit pelaksanaan
pekerjaan. Karna SOP

13
dan pedoman berisi
tahapan dan urutan suatu
pekerjaan.

Tabel 1.3

Setelah mendapatkan isu terpilih, penulis melakukan proses Analisa sebab akibat
menggunalan diagram tulang ikan atau Fishbone terhadap isu yang terpilih.
Analisa menggunakan diagram ini dilakukan untuk mengetahui sejumlah factor
yang menjadi penyebab munculnya isu yang terpilih dan untuk mengetahui
hubungan factor sebab akibat dari munculnya isu tersebut. Berikut ini adalah
Analisa masalah / isu dalam diagram Fishbone seperti yang tersaji pada gambar
berikut:

14
Analisis Core Isu
Diagram Fishbone
Tidak Adanya
MAN
METHOD Medical Record
WBP di Rutan
Manual Pendataan Kelas 2B Masohi
Kurang nya pemahaman mengenai RM Maluku
WBP Berobat

Tidak adanya SDM


Tidak adanya SOP RM

Pengobatan WBP yang tidak


berkesinambungan Tidak adanya Form MR

Pencatatan Nama WBP lebih dari


1 saat Berobat Matherial

Gambar 1.3 Diagram Fishbone

15
Berdasarkan gambar 1.3 di atas, akar masalah yang akan diselesaikan terkait
dengan isu “Tidak adanya Medical Recor di Rutan Masohi Kelas IIB” adalah :
Method (Manual Pendataan Penyakit dan pengobatan WBP), (Tidak adanya SOP
MR Sesuian Permenkes), MAN (Kurangnya Pemahaman Mengenai Pentingnya
MR), (Pengobatan WBP yang tidak Berkesinambungan), (Pencatatan nama WBP
lebih dari 1 hari saat berobat). Menindaklanjuti isu ini, penulis memberikan
solusi berupa “Pembuatan Medikal Record WBP di Rutan Kelas 2B Masohi yang
sesuai Permenkes ”. Kegiatan ini berfungsi sebagai dasar petunjuk merencakan
dan menganalisa penyakit serta merencanakan pengobatan, perawatan dan
Tindakan medis yang diberikan kepada pasien. Dari masalah isu diatas : ”Tidak
ada nya Medical Record Di Rutan Kelas IIB Masohi maka penulis merancang
satu program Aktualisasi dengan Judul “Pembuatan Medical Record
Berdasarkan Permenkes No 269 Tahun 2008”

16
D. GAGASAN KREATIF PEMECAHAN CORE ISU menggunakan table sebagai berikut:
NO Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan
1 Melakukan Konsultasi Dengan Mentor SKP
2 Menyiapkan Bahan Pendukun Untuk Melakukan Kegiatan, Seperti Form RM Kreatifitas
Sesuai Permenkes No 269 Tahun 2008
3 Pembuatan Data WBP yang sakit menggunakan Google Drive Kreatifitas
4 Pembuatan Medical Recor Menggunakan App Sheet Kreatifitas
5 Sosialisasi ke tenaga Medis lainnya tentan penggunaan App Sheet Kreatifitas
6 Evaluasi Hasil Akhir SKP
Tabel 1.4

17
E. MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
KONTRIBUSI
PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN SUBTANSI ERHADAP VISI
NO KEGIATAN NILAI
KEGIATAN HASIL MATA PELATIHAN DAN MISI
ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Menyiapkan Bahan Dalam melaksanakan konsultasi Mewujudkan VISI Sinergi : adanya
Konsultasi bahan dan paparan dilakukan dengan cara sopan dan dan Misi keterbukaan serta
Dengan kebutuhan dan santun dan saling menghargai Kementerian Hukum membangun
Mentor untuk persetujua (Harmonis), dan menerima dan HAM hubungan kerja yang
konsultasi n dari semua saran serta masukan dari melaksanakan harmonis antara
dengan mentor mentor mentor tentang pelaksanaan penghormatan, pimpinan dan
2. Memohon izin (dokument tugas aktualisasi yang akan perlindungan dan bawahan
dengan mentor asi foto dilakukan (Adaftif & Menajemen pemenuhan Hak Asasi
tentang kegiatan) ASN) Manusia Yang
gagasan isu berkelanjutan
yang akan
dibuat

18
2 Menyiapkan 1. Mencari Bahan Akuntabel : melaksanakan tugas Dalam menyiapkan Inovatif : usaha
Bahan bahan pendukun dengan cermat dan tanggung bahan mencerminkan dalam
Pendukun pendukung g untuk jawab serta disipplin dalam Fungsi dari organisasi mendayahgunakan
Untuk melalui media mendukun menyiapkan bahan untuk yaitu melakukan tugas pemikiran,
Melakukan elektronik g kegiatan kegiatan pokok dalam urusan kemampuan,
Kegiatan, 2. Mencetak (dokument Smar ASN : penggunaan media tata usaha imajinasi, berbagai
Seperti Form bahan foto) aplikasi internet dalam mencari (administrasian) stimulan dan
RM Sesuai pendukung bahan untuk kegiatan menghasilkan
Permenkes produk baru dalam
No 269 pengumpulan bahan
Tahun 2008 untuk kegiatan.

19
3 Pembuatan Mengumpulkan Data WBP Kompeten : dengan adanya data Mendukung Profesionalisme :
Data WBP data WBP yang sakit google drive dapat membantu terwujudnya sikap mengacu pada
yang sakit sakit dicatat dalam tugas dengan kualitas baik, karna peningkatan kualitas peninkatan kualitas
menggunaka menggunakan bentuk data wbp langsung masuk dalam manusia indonesia kerja, dalam hal ini
n Google form identitas Google aplikasi dan bisa diunaan untu yang terdapat dalam kegiatan yang
Drive WBP (Pasien) Drive laporan data jumlah pasien sakit. misi pembangunan biasanya dilakukan
sakit, dan (Excel) Smart ASN : memiliki wawasan Nawa cita kedua karna manualisasi dengan
dimasukan yang bisa networking dalam penggunaan membuat sistem pencatatan
kedalam form diakses google drive. Berorientasi pada pencatatan dengan menggunakan buku,
google drive mengguna pelayanan: memenuhi menggunakan aplikasi sekarang
kan email kebutuhan masyarakat (WBP) mengunakan sistem
rutanmaso dan memberikan solusi serta komputer
hi01@gma dapat diandalkan
il.com

20
4 Pembuatan Setelah data Data WBP Kompeten : dengan adanya data Mendukung Profesionalisme :
Medical dibuat sakit App Sheet dapat membantu tugas terwujudnya sikap mengacu pada
Record menggunakan dalam dengan kualitas baik, karna data peningkatan kualitas peninkatan kualitas
Menggunaka google drive (data bentuk wbp langsung masuk dalam manusia indonesia kerja, dalam hal ini
n App Sheet base WBP sakit) aplikasi aplikasi dan bisa diunaan untu yang terdapat dalam kegiatan yang
dan siapkan APPSheet laporan data jumlah pasien sakit. misi pembangunan biasanya dilakukan
aplikasi appsheet. yang bisa Smart ASN : memiliki wawasan Nawa cita kedua karna manualisasi dengan
Login ke appshet diakses networking dalam penggunaan membuat sistem pencatatan
dengan email mengguna google drive pencatatan dengan menggunakan buku,
yang sama, masuk kan email Berorientasi pada pelayanan: menggunakan aplikasi sekarang
aplikasi appshet rutanmaso memenuhi kebutuhan mengunakan sistem
dan klik new apps hi01@gma masyarakat (WBP) dan komputer
dan start on your il.com memberikan solusi serta dapat
data dan d diandalkan
hubungkan
dengan data di
goolgle drive lalu
pilih data dan
select nanti data

21
akan masuk ke
project di
appsheet, pilih
menu data dan
diatur pengaturan
sesuai keinginan
untuk
penambahan data
dan lain – lain.
Data akan
terupdate
dimonulator
appsheet, dan bisa
d ualng sampai
data sesuai
dinginkan.

22
5 Sosialisasi ke 1. Mengumpulka Dokument Dalam melaksanakan
Visi dan Misi Akuntabel
tenaga Medis n semua asi (foto) sosialisasi, saya melakukannya Kementrian Hukum (mampu
lainnya tentan tenaga medis kegiatan dengan cara yang ramah
dan HAM bertanggung
penggunaan yang ada pemberian (Berorientasi pelayanan) dan mendukung jawab atas apa
App Sheet dirutan kelas materi menerima masukan dari Tenaga
penegakan yang
2B masohi penggunaa medis lainnya tentang waktu
bermartabat dan disampaikan)
2. Memberikan n aplikasi pelaksanaan kegiatan terpercaya dengan Inovatif
penjelasan (Harmonis)serta bertanggung
memberikan informasi (Kementerian
menenai jawab atas apa yang sesuai dengan aslinya Hukum dan HAM
penggunaan disampaikan
mendukung
aplikasi
(Akuntabel) dan bekerjasama kreatifitas dan
AppSheet, dan
dengan tenaga medis lainnya mengembangkan
mengevaluasi
untuk bisa mengunakan appsheet inisiatif untuk
pemahaman
(Kolaboratif)
petugas.

23
6 Evaluasi 1. Menyiapkan Laporan Dalam melaporkan hasil Mewujudkan Profesional
Hasil Akhir hasil kegiatan hasil akhir kegiatan, saya bertanggung Visi dan Misi (melakukan tugas
aktualisasi kegiatan jawab atas setiap kegiatan yang Kementrian Hukum demi mencapai
2. Meminta dan dilakukan (Akuntabel) dan dan HAM tujuan organisasi)
masukan dan (dokument melaporkannya kepada mentor mendukung Akuntabel
saran dari mentor asi dengan cara sopan dan santun penegakan (mempertanggung
atas kegiatan kegiatan) (Harmonis) serta menjunjung bermartabat dan jawabkan
aktualisasi yang tinggi profesionalisme (Smart terpercaya dengan setiap kegiatan
telah dilakukan ASN). memberikan informasi sesuai dengan
sesuai dengan aslinya ketentuan)
Tabel 1.5

F. MATRIKS REKAPITULASI HABITUASI BerAKHLAK

KEGIATAN JUMLAH
NO MATA PELATIHAN
KE-1 KE-2 KE-3 KE-4 AKTUALISASI
1 Berorientasi Pelayanan 1. Pembuatan Sosialisasi 3
data WBP kepada tenaga
yang sakit medis lainnya

24
menggunakan tantang
Google Drive penggunaan
2. Pembuatan AppSheet
Medical
Record
Menggunakan
AppSheet
2 Akuntabel Menyiapkan Sosialisasi Evaluasi hasil 3
Bahan kepada tenaga akhir
Pendukuung medis lainnya
tantang
penggunaan
AppSheet
3 Kompeten 1. Pembuatan 2
data WBP
yang sakit
menggunakan
Google Drive

25
2. Pembuatan
medical recod
menggunakan
AppSheet
4 Harmonis Konsultasi Sosialisasi Evaluasi hasil 3
dengan Mentor kepada tenaga akhir
medis lainnya
tantang
penggunaan
AppSheet
5 Loyal
6 Adaptif Konsultasi 1
dengan Mentor
7 Kolaboratif Sosialisasi 1
kepada tenaga
medis lainnya
tantang
penggunaan
AppSheet

26
8 Smart ASN Menyiapkan 1. Pembuatan Evaluasi hasil 4
Bahan data WBP akhir
Pendukung Menggunakan
Google Drive
2. Pembuatan
medical
record
mengunakan
AppSheet
Jumlah Kegiatan 2 2 1 1
Tabel 1.6

27
BAB III
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

RENCANA
AKTUALISA PELAKSANAAN AKTUALISASI
SI
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
AGUS OKTO
AGUSTUS SEPTEMBER
TUS BER

I II III IV I II III IV I
Menghadap Mentor dan meminta Persetujuan dari
Melakukan
persetujuan tentang rencana Mentor
konsultasi
1 aktualisasi yang akan kita buat (dokumentasi)
dengan
Menyiapkan Bahan yang sudah Print Out lembar
Mentor
disiapkan untuk konsul ke mentor kerja aktualisasi
2 Menyiapka Mencari bahan pendukung melalui Bahan
n bahan media sesuai dengan pembuatan pendukung
pendukung mdical record permenkes no 269 th untuk
untuk 2008 pelaksanaan
melakukan kegiatan (Print

28
kegiatan Out Form
(Form medical record)
Medical
record)
3 Pembuatan Mengumpulkan data WBP yang Data WBP sakit
data WBP sakit dicatat menggunakan form dalam bentuk
yang sakit identitas WBP (Pasien) sakit, dan Google Drive
menggunak dimasukan kedalam form google (Excel) yang
an Google drive bisa diakses
Drive menggunakan
email
rutanmasohi01
@gmail.com
4 Pembuatan Pembelajaran penggunaan Memahami
medical AppSheet penggunaan
record AppSheet
menggunak (dokumen Foto
Pembelajaran)

29
an Setelah data dibuat menggunakan Data WBP sakit
AppSheet google drive (data base WBP sakit) dalam bentuk
dan siapkan aplikasi appsheet. aplikasi
Login ke appshet dengan email APPSheet yang
yang sama, masuk aplikasi appshet bisa diakses
dan klik new apps dan start on your menggunakan
data dan d hubungkan dengan data email
di goolgle drive lalu pilih data dan rutanmasohi01
select nanti data akan masuk ke @gmail.com
project di appsheet, pilih menu data
dan diatur pengaturan sesuai
keinginan untuk penambahan data
dan lain – lain. Data akan terupdate
dimonulator appsheet, dan bisa d
ualng sampai data sesuai dinginkan.
5 Sosialisasi Membuat undangan untuk Adanya UMAN
ke tenaga melakukan sosialisasi keepada (Undangan,
medis tenaga medis lainnya yang berada absensi, materi,
lainnya di upt. dan notulen)

30
mengenai Memberikan sosialisasi cara Tenaga medis
tata cara penggunaan appsheet untuk lainnya faham
menggunak pengisian medical recor dalam
an menggunakan
AppSheet aplikasi
appsheet
(dokumentasi
penggunaan
aplikasi dalam
bentuk foto /
vidio)
6 Evaluasi Menyampaikan hasil aktualisasi Laporan hasil
Hasil Akhir kegiatan aktualisasi
kegiatan
Tabel 1.7

31

Anda mungkin juga menyukai