PENYEBAB PENYAKIT
PASCA PANEN
PARASITER/ BIOTIK
Jamur
Bakteri
Virus
PENYEBAB PENYAKIT
PASCA PANEN
1. KERUSAKAN MEKANIS
Kerusakan mekanis terjadi karena penanganan
produk pasca panen. Misalnya:
kerusakan produk yang dialami pada saat panen, transportasi,
penyimpanan, prosesing dll. (produk tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan)
Besarnya kerusakan sulit untuk diperkirakan,
tergantung pada beberapa hal :
Jenis produk pertanian > berkaitan dengan tingkat kerapuhan
produk (mudah tidaknya rusak)
Teknologi dan peralatan setiap fase penanganan
PENYEBAB PENYAKIT
PASCA PANEN – non parasiter
2. Kerusakan fisiologi
produk
❖Kerusakan fisiologi diakibatkan
karena adanya kegiatan fisiologi
produk yang tidak berhenti setelah
dipanen, misalnya transpirasi,
pernafasan, aktivitas biologi lainnya.
PENYEBAB PENYAKIT
PASCA PANEN - non parasiter
TRANSPIRASI
❖Penguapan / transpirasi air
(protoplasma) sel menyebabkan ruang
antar sel melebar, produk menjadi layu,
bobot menurun dan rusak atau mudah
diinfeksi oleh patogen
❖ Robinson et al. (1975) memperkirakan kerusakan
akibat proses ini diperkirakan 10%
❖ Predisposisi patogen : Wortel yang layu peka
terhadap Rhizopus stolonifer, Botrytis cinerea
(Lowings, 1969; Heale et al., 1977; dan Thorne, 1972)
PENYEBAB PENYAKIT
PASCA PANEN - non parasiter
PERNAFASAN
❖ Pernafasan sel tetap berlangsung setelah
produk dipanen. Proses pernafasan merombak
karbohidrat menjadi energi, sehingga akan
mengurangi biomassa bahan.
❖ Proses ini juga akan menurunkan bobot dan
kualitas bahan.
❖ Umbi kentang yang disimpan pada suhu 10oC pada
bulan pertama kehilangan bobot 1,2%, bulan kedua
0,8%.
❖ Pada saat umbi berkecambah penurunan bobot
mencapai 1,5%
PENYEBAB PENYAKIT
PASCA PANEN - non parasiter
3. AKTIVITAS BIOLOGI
Perubahan pati menjadi gula, beberapa
produk proses ini akan menurunkan kualitas
- Umbi kentang jika disimpan selama satu bulan gulanya meningkat
1,98%. Jika disimpan selam 2 tahun, kandungan gulanya menjadi
7,8%. Kentang yang gulanya tinggi kualitasnya menurun, tidak
cocok untuk sayur dan kentang goreng (chips)
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2405844019359328
HASIL PENELITIAN DI TROPIS
ejournal2.undip.ac.id/index.php/baf/index
PENYEBAB PENYAKIT
PASCA PANEN – BIOTIK / PARASITER
4. Gangguan suhu
▪ Suhu yang dapat merusak adalah suhu yang ektrim rendah
atau ektrim tinggi
▪ Suhu tinggi dapat mempercepat penguapan
▪ Suhu yang rendah dapat menyebabkan “Freezing injury” atau
“Chilling injury”
▪ Freezing injury (luka beku) terjadi jika bahan disimpan pada suhu
di bawah titik beku. Terjadi karena protoplasma sel mengalami beku
membentuk kristal-kristal es, dan merusak sel dan jaringan.
▪ Chilling injury (luka dingin) terjadi karena bahan disimpan pada
suhu sedikit di atas titik beku. Heald (1943) kerusakan terjadi karena
adanya aliran cairan sel ke ruang antar sel sehingga menyebabkan
keracunan sel, tidak berfungsinya organel sel, dan pecahnya ruang
antar sel.
• Suhu yang tinggi juga mempercepat infeksi patogen
6. Pengaruh Kimia
Kimia yang dimaksud di sini adalah:
Perbandingan O2/CO2 ruang penyimpanan
Gas etilen
Ester aromatik
Residu kimia
PENYEBAB PENYAKIT
PASCA PANEN – ABIOTIK
Jamur
• Bakteri
• Virus
• untuk patogen pasca panen yang
terutama adalah Jamur dan
Bakteri
PENYEBAB PENYAKIT PASCA PANEN
PATOGENIK (BIOTIK)
Mode Infeksi
3. Infeksi terjadi
Setelah panen
• Aktivitas setelah panen misalnya
sortasi, transportasi, prosessing,
pengepakan, sampai penyimpanan
• Aktivitas ini juga mengandung
resiko melemahkan bahan panen.
Luka akibat goresan, tekanan,
gesekan dsb.
• Luka mikroskopis tidak kelihatan
ketika sortasi. Padahal luka kecil
ini dapat menjadi jalan masuknya
patogen