Anda di halaman 1dari 8

RESUME ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

Untuk memenuhi tugas Kebutuhan Dasar Perawatan

Dosen Pembimbing:

Dewi Mustikaningsih, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Di susun oleh:

Widia Badriah (402020026)

PENDIDIKAN PROFESI NERS UNIVERSITAS ‘AISYIYAH

BANDUNG TAHUN AJARAN 2020-2021


Judul prosedur : Ambulasi

Definisi : Upaya seseorang untuk melakukan latihan jalan atau


berpindah tempat

Tujuan : 1. Untuk memenuhi kebutuhan aktivitas


2. Memenuhi kebutuhan ambulasi
3. Mempertahankan kenyamanan
4. Mempertahankan toleransi terhadap aktivitas
5. Mempertahankan control diri pasien
6. Memindahkan pasien untuk pemeriksaan

Indikasi : 1. Pasien dengan osteoarthritis


2. Pasien post operasi

Kontraindikasi : 1. Miokard akut,


2. Distrimia jantung
3. Syok sepsis

No KAEGIATAN RASIONAL

Tahap Pra Interaksi

Siapkan alat-alat:

1. Validasi nama klien

2. Pastikan tindakan yang diberikan sesuai dengan


indikasi

3. Handsenitizer

4. Kursi roda
Tahap Orientasi

5. Lakukan 3 S (senyum dan sapa dan salam) Menunjukkan keramahan dan


kepada klien kesopanan

6. Identifikasi kembali nama klien untuk Menghindari terjadinya


memastikan tindakan dilakukan pada orang kesalahan pemberian tindakan
yang tepat

7. Tanyakan keadaan klien Mengetahui kondisi terkini


klien

8. Jelaskan prosedur dan tujuan kegiatan pada Memberikan informasi agar


klien klien dan keluarga
mengetahui tindakan apa
yang akan diberikan

9. Berikan kesempatan klien dan keluarga untuk Menghindari kesalahpahaman


bertanya atau kesalahan persepsi

10. Pastikan lingkungan representative, cahaya Memudahkan dalam


cukup terang melakukan tindakan bagi
pemeriksa

11. Berikan privasi pasien dengan menutup tirai Memberikan kenyamanan


kepada klien

Tahap Kerja

12. Perawat mencuci tangan, memakai desinfektan, Untuk mencegah terjadinya


dan keringkan infeksi

Ambulasi dari tempat tidur ke kursi roda

13. Gerakkan kaki pasien ke satu arah dan tekuk Memudahkan dalam
hingga membentuk sudut menurunkan kaki pasien

14. Dekatkan kaki pasien ke tepi bed Memudahkan pasien untuk


duduk

15. Sampirkan satu tangan pasien, lalu letakkan Tangan diletakkan dibahu
dibahu sebelahnya memudahkan pasien dalam
mengangkat seluruh badannya

26. Miringkan posisi pasien ke satu arah dan Sikut pasien berfungsi untuk
menguatkan sikut pasien ke satu arah yang menahan badan pasien untuk
sama merubah posisi dari tidur
menjadi duduk

27. Membantu pasien duduk dengan cara Duduk memudahkan pasien


memegang bahu pasien dengan sedikit untuk dapat berdiri dan
memberikan tarikan berpindah dari tempat tidur ke
kursi roda

28. Rotasikan posisi pasien searah jarum jam Duduk memudahkan pasien
sehingga pasien duduk dengan baik untuk mengangkat tubuhnya
menjadi berdiri dan dapat
berpindah ke kursi roda

29. Meminta pasien untuk berdiri dengan meminta Pasien melingkaran tangan
kepada pasien untuk merangkul perawat pada bahu perawat dapat
memudahkan perawat untuk
mengangkat tubuh pasien

30. Membantu pasien berpindah tempat dengan Menumpukan kaki pasien


meminta pasien menumpangkan kaki pasien pada kaki perawat agar
diatas kaki perawat memudahkan pasien
berpindah dan mengurangi
resiko jatuh

31. Membuka pijakan pada kaki kursi roda, Pijakan pada kursi roda harus
letakkan kaki pasien diatasnya dan posisikan dibuka agar kaki pasien tidak
kaki pasien dengan baik terhalang dan dapat duduk di
kursi roda dengan mudah

32. Melepaskan kunci pada ban kursi roda Pasien siap melakukan
aktivitas dengan dibantu kursi
roda

Ambulasi dari kursi roda ke tempat tidur

33. Dekatkan kursi roda ke tempat tidur pasien Memudahkan dalam


memindahkan pasien dari
kursi roda ke tempat tidur

34. Lakukan kunci ban pada kursi roda Kursi roda yang terkunci
membantu agar kursi roda
tidak bergerak saat perawat
memindahkan pasien ke
tempat tidur

35. Menurunkan kaki pasien Kaki diturunkan agar pasien


bisa berdiri

37. Bantu pasien untuk berdiri dengan meminta Pasien melingkaran tangan
pasien untuk merangkul perawat pada bahu perawat dapat
memudahkan perawat untuk
mengangkat tubuh pasien

38. Membantu pasien untuk menumpangkan kaki Menumpukan kaki pasien


pasien diatas kaki perawat pada kaki perawat agar
memudahkan pasien
berpindah dan mengurangi
resiko jatuh

39. Letakkan pasien di atas kasur Mengatur posisi pasien untuk


kembali istirahat ditempat
tidur

40. Letakkan kaki pasien di atas tempat tidur Memudahkan pasien untuk
istirahat di tempat tidur

41. Atur posisi pasien hingga nyaman Kenyamanan dapat


meningkatkan status
kesehatan pasien

42. Rapikan kembali tempat tidur pasien Memberikan kenyamanan

Tahap Terminasi

43. Kaji respon pasien setelah diberikan tindakan Mengevaluasi hasil tindakan

44. Beri feedback positif kepada pasien Membuat pasien merasa


dihargai dan memotivasi
pasien

45. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya Menginformasikan tindakan


selanjutnya yang akan
dilakukan kepada pasien

46. Bereskan alat Agar tidak berantakan dan


tidak ada alat yang tertingal
didalam ruangan

47. Cuci tangan Mencegah kontaminasi


kuman yang dapat
menimbulkan infeksi
sekunder dan sebagai proteksi

48. Dokumentasikan Membtukitkan


pertanggungjawaban setiap
pemberi tindakan dan sarana
untuk melakukan evaluasi
terhadap tindakan yang telah
diberikan kepada pasien

Referensi: channel youtube TV NC.28. latihan ambulasi (memindahkan pasien dari


tempat tidur ke kursi roda dan sebaliknya). [online] https://youtu.be/cxuBhBmbzZU

RESUME

Terapi non farmakologi yang dapat digunakan untuk menurunkan nyeri sendi
yaitu terapi konservatif mencakup penggunaan: latihan rentang gerak sendi, stimulasi
dan massase kutaneus, terapi es dan panas, upaya mengistirahatkan sendi, teknik
relaksasi, imajnasi terbimbing dan hypnosis. Upaya untuk dapat mengatasi rasa nyeri
sendi pada lansia dengan beberapa tindakan non farmakologi tersebut terlebih dahulu
diberikan edukasi (Pudjiati, 2018).

Edukasi merupakan suatu upaya untuk memberikan informasi yang


diharapkan meningkatkan self efficacy klien sehingga perilaku klien dapat berubah
dan mempercepat penurunan rasa nyeri. Menurut Bandura (2001) self efficacy adalah
keyakinan seseorang bahwa ia dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil
(outcome) yang positif.
Pendidikan kesehatan merupakan upaya persuasi atau pembelajaran kepada
masyarakat untuk mau melakukan tindakan yang bertujuan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Pemberian edukasi ini diharapkan lansia dapat
memahami proses menua, pengalaman nyeri sendi dan perawatannya (Pudjiati, 2018).

Penelitian (Pudjiati, 2018) menyatakan bahwa efikasi diri menyatakan sesuatu


hal dapat memandu kemandirian pasien menjadi meningkat. Adapun tingkatan
kemandirian pasien yaitu mulai dari tidak bisa, mau belajar, sering diingatkan, jarang
diingatkan dan mandiri perubahan atau tindakan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan yang dihasilkan oleh pendidikan kesehatan ini didasarkan pengetahuan dan
kesadarannya melalui proses pembeajaran sehingga perilaku tersebut diharapkan akan
berlansung lama (long lasting) dan menetap karena didasarai oleh kesadaran
(Pudjiati, 2018).

Referensi:

Bandura, A. (2001). Self Efficacy in Changing Societies. New York: Cambridge


University Press.
Pudjiati, R. M. (2018). Pengaruh edukasi terhadap self efficacy Lansia dalam
mengatasi nyeri sendi dan meningkatkan mobilisasi. JKEP Vol.3 No.2, 81-95.

Anda mungkin juga menyukai