Anda di halaman 1dari 3

Nama : Vindy Febita Mamangkey

NIM : 210910302086
Mata Kuliah : Teori Sosiologi Modern E2

FORMULASI TEORI FUNSIONALISME STRUKTURAL TALCOTT PARSONS

I. Pendahuluan
menurut Talcott Parsons ada tiga hal besar yang memengaruhi pendektana sosiologis
Parsons, yaitu :
1. Pehatian Parsons terhadap masalah kemanusian dalam lingkungan sosial masyarakat
barat. Parsons dalam hal ini mengambil ide dasa bahwa aksi manusia tidak bisa dipahami
secara ilmiah tanpa dibantu dengan anlisis nilai. Dan menurut Parsons, nilai nilai kritiani
telah secra fundamental membentuk peradaban kapitalis barat melalui penekanannya
tehadap tanggung jawab individual, perenungan/ pertepaan, rasionalisme, dan
pemisahannya antara kerohanian dan politik.
2. Ketertarikan Parsons pada ilmu kedokteran. Ketertarikannya pada dunia kedokteran yang
membuatnya memepelajari biologi dan filosofi, walaupun akhirnya di pisahkan oleh
dunia soiologi, tetap bertahan dan memengaruhi beberapa aspek dari ide idenya tentang
sosiologi.
3. Sifat sifat ekonomi sebagai kajian ilmiah. Disini Parsosns menulis sebuah desertasi
dengan konsep kapitalisme dalam literatur ilmu sosial Jerman.
II. Pembahasan
Herbest Spencer dan Auguste Comte merupakan pengaruh dari pandangan
fungsionalisme struktural yang menjelaskan bahwa adanya saling ketergantungan dan
keterkaitan antara satu organ tubah dengan organ tubuh yang lain. Dan pendekatan ini
memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang terintegrasi secara fungsional ke
dalam suatu bentuk ekuilibrum.
Sistem tindakan terbagi bagi lagi jenis nya menjadi 2, yaitu sistem biologis
kesatuan yang paling dasar dalam artian biologis, yakni aspek fisik dari manusia itu. Dan
ada juga sistem kepribadian yaitu kesatuan paling dasar dari unit ini adalah individu yang
merupakan aktor atau pelaku.
Komponen dasar dari kepribadian adalah disposisi kebutuhan. Disposisi
kebutuhan memaksa aktor menerima atau menolak objek yang tersedia dalam lingkungan
atau mencari objek baru bila objek yag tidak bisa memenuhi keouasan disposisi
kebutuhannya. Proses sosisalisasi tak hanya mengajarkan seorang untuk bertindak, tapi
juga mempelajai norma dan nilai dalam masyarakat. Sosialisasi merupakan sebuah proses
yang konservatif, disposisi kebutuhan sebagaian beaar dibentuk masyarakat mengikat
anak anak pada sistem sosial, dan sosialisasi itu menyediakan alat untuk memenuhi
keterpuasan disposisi kebutuhan tersebut. Sosialisais mrupakan proses semuumur hidup
dan norma serta nilai yang di tanamlan cenderung bersifat umum sehingga tidak bisa
digunakan anak anak ketika menghadapi berbagai situasi yang khusus saat mereka
dewasa nanti. Sosialisasi dan kontrol sosial merupakan mekanisme utama yang
memungkinkan sistem sosial mempertahankan keseimbangannya.
Sitem budaya/ kultural yang ada di dalam sistem adala unit analisis kepercayaan
agama, bahasa, dan lain lain. Sistem kultural merupakan kekuatan umu yang mengikat
berbagai unsur dunia sosial. Kultur adalah kekuatan yang mengikat sistem tindakan,
menangahi interaksi antaraktor, mengintregasikan kepribadian, dan menyatukan sistem
sosial. Parsons juga mengembangkan konsep konsep impretif fungsional yang bertujuan
agar sistem bisa bertahan. Impresif impresisf tersebut biasa dikenal sebagai AGIL yang
merupakan singkatan dari adaotation, gosl sttsinment, intergration, dan letency. Lalu pada
tingkat intregasi menurut Parsosne terjadi dengan dua cara. Yaitu :
1. Cara yang pertama adalah masing masing tingkat yang lebih rendah menyediakan kondisi
atau kekuatan yang diperlukan untuk tingkatan yang lebih tinggi.
2. Cara kedua adlaah tingkatan yang lebih tinggi mengendalikan segala sesuatau yang ada di
tingkat yang lebih rendah.
Fungsionalisme sttuktural yang dibangun Parsosn dan dikembangkan oleh
Parsons dan dikembangkan oleh sosiolog-sosiolog Eropa ini membuat teori ini bersifat
empiris, positivistis dan ideal. Ada asumsi bahwa tindakan manusia itu bersifat sukarela
atau voluntaristik. Orientasi motivasi sebdiri dibagi lagi mendjadi tiga, yaitu: kognitif;
katektik; evaluatif.
Peter Harmiton kemudian berupaya untuk memudahkan dalam memahami teori
teori Parsosn dengan mebagi baginya menjadi tiga fase, yaitu :
1. Fase permulaan, fae ini berisi tahap tahao perkembangan berdasarkan teori voluntarisik
(kemauan) dari tindakan sosial dibandingkan dengan pandangan sosiologi yang
posisitivik, utitarian/kebermanfaatan, dan reduksionis.
2. Fase kedua, berisi gerakan untuk membebaskan diri dari kekangan teori tindakan sosial
yang mengambil arah fungsionalisme struktural ke dalam pengembangan teori tindakan
kebutuhan yang sangat penting.
3. Fase ketiga, fesi ini terutama mengenai sibentik (eloktronik pengendali) dari sistem sitem
sosial dan kesibukannya dalam menjelaskan dan mendefinsikan perubahan sosial.

Anda mungkin juga menyukai